414 - Mengulas Dhyana dan Samadhi (2)
Menurut saya pribadi ada sangat banyak metode untuk menekuni dhyana samadhi, setiap sekte memiliki metode masing-masing untuk menekuni samadhi. Metode menghitung pernapasan yang diajarkan oleh Sang Buddha merupakan metode utama yang paling mendasar, mengajarkan Anda untuk memusatkan perhatian pada tiap tarikan dan hembusan napas. Melalui kunci penekunan prana: halus, pelan dan panjang, batin dapat terpusat pada satu, hingga akhirnya mencapai kondisi tanpa pikiran, dengan demikian Anda dapat membangkitkan kekuatan diri. Apabila kekuatan telah timbul, maka Prajna akan timbul, Prajna dan kekuatan berpadu menjadi satu.
Pernah ada seorang bhiksu yang pergi untuk menemui Bhiksu Zen Yaoshan, saat itu Bhiksu Yaoshan sedang bermeditasi, bhiksu itu menanyainya: “Anda duduk di sini seorang diri, apa yang sedang Anda lakukan?” Bhiksu Yaoshan menjawabnya: “Sedang meninjau, tidak meninjau di dalamnya.” Bhiksu itu masih belum paham, maka ia bertanya lagi: “Apa itu tidak meninjau? Sebenarnya Anda tidak meninjau apa?” Bhiksu Yaoshan tidak menjawab, waktu telah berlalu sangat lama namun ia tak kunjung menjawab, namun bhiksu penanya masih belum menyadarinya, dia masih belum Tercerahkan, maka Bhiksu Yaoshan mengatakan kepadanya: “Keseluruhan Kebenaran semesta timbul dari tidak meninjau, di dalam tidak meninjau Anda harus segera mendekatinya, saat itu barulah dekat dengan Bodhi dan Tathata, dan sangat langsung.” Inilah jawaban Bhiksu Yaoshan.
Setelah membaca koan ini, dengan mudah saya memahami metode bhavana dari Bhiksu Yaoshan, apa dhyana samadhi beliau, apa itu meninjau, dan apa itu tidak meninjau, tidak meninjau adalah samatha (penghentian), segalanya dipatahkan, inilah tidak meninjau. Apa itu meninjau? Meninjau adalah vipasyana (pengamatan), visualisasi dalam tantrayana adalah vipasyana, oleh karena itu di dalamnya terdapat samatha dan vipasyana, ini juga merupakan metode penekunan dhyana samadhi. Masih ada lagi sebuah kalimat yang paling penting, dalam meditasi jangan memikirkan Anda sedang bermeditasi, negasi dhyana samadhi, dhyana samadhi yang sejati adalah saat Anda tidak memikirkan segalanya, dengan demikian barulah mampu mengenali Wajah Asali, ini merupakan kemampuan dhyana samadhi yang sangat mendalam. Saat itu Anda tidak lagi menghitung pernapasan, menghitung pernapasan hanyalah sebuah fondasi bagi permulaan dhyana, saat Anda benar-benar memasuki kondisi tidak meninjau, bahkan napas juga tiada. Dalam Taoisme ada sebuah kemampuan yang disebut Pernapasan Janin dan Pernapasan Kura-kura, Pernapasan Kura-kura artinya hampir tiada lagi pernapasan. Sedangkan Pernapasan Janin tergolong pernapasan internal, pernapasan eksternal sudah hampir berhenti. Ada yang mengatakan Pernapasan Janin merupakan pernapasan melalui pori-pori, merupakan pernapasan yang sangat lembut, saat itu telah sepenuhnya dalam kondisi tidak meninjau.
Tidak meninjau dalam peninjauan, adalah dhyana samadhi. Kunci yang sebenarnya dari dhyana samadhi adalah negasi dhyana samadhi. Saat Anda dalam kondisi negasi dhyana samadhi, memasuki sunya, Anda bukan sedang melakukan dhyana, Anda telah memasuki sunya, saat itulah Wajah Asali akan nampak, Anda mengetahui Wajah Tathata. Secara nama disebut dhyana samadhi, menggunakan berbagai metode dhyana samadhi untuk memasuki negasi dhyana samadhi, ini merupakan sebuah filosofi. Di manakah Wajah Asali? Ada dalam tidak meninjau. Anda menekuni bhavana, memasuki kondisi tidak meninjau dalam samadhi, perlu mengandalkan hasil penekunan dhyana samadhi, mengandalkan kemampuan metode menghitung pernapasan, kemampuan pernapasan dan prana, menggunakan kemampuan pengamatan, menggunakan kemampuan perenungan, kemudian barulah Anda memasuki kondisi tanpa pikiran, saat itu tidak lagi sedang melakukan dhyana samadhi, saat itulah Wajah Asali akan nampak.
Oleh karena itu terdapat sangat banyak metode dhyana samadhi , ada mahasamathavipasyana, ada culasamathavipasyana, ada berbagai kamasamadhi, ada berbagai sunyarupasamadhi, ada berbagai macam metode dhyana samadhi. Dalam tantrayana ada kundalini samadhi, yaitu dhyana samadhi menggunakan pembangkitan kundalini untuk membakar tetesan bindu, ada berbagai metode dhyana samadhi. Sampai pada akhirnya, satu penghentian, memasuki tidak meninjau, tiba pada kondisi tanpa pikiran, saat itulah Kesadaran Semesta akan manunggal dengan Anda, barulah Wajah Asali akan nampak.
Penekunan dhyana dalam sekte Zen bertujuan untuk menyaksikan Wajah Asali. Pelafalan Nama Buddha dalam sekte Sukhavati juga bertujuan untuk menyaksikan Wajah Asali. Pencapaian akhir tantrayana Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga bertujuan untuk menyaksikan Wajah Asali. Sebuah kunci terbesar untuk mencapai dhyana samadhi mendalam adalah negasi dhyana samadhi dalam dhyana samadhi.
Om Mani Padme Hum.