423 - Mengulas Bhajana (1)
Hari ini kita mengulas bhajana (kapasitas sadhaka, diumpamakan sebagai bejana / wadah). Menurut saya, bhajana seorang sadhaka berhubungan dengan tumimbal lahir, Buddhisme sendiri juga mengulas tumimbal lahir, ada banyak kehidupan, setiap insan telah berulangkali bertumimbal lahir, memiliki banyak kehidupan. Bagaimana membuktikan tumimbal lahir? Banyak orang yang merasa ingin tahu perihal tumimbal lahir, kemudian mempelajarinya. Ada kalanya melalui pengamatan, Anda bisa membuktikan adanya tumimbal lahir, amatilah alam dengan seksama, setiap hari matahari terbit dari Timur, kemudian terbenam di Barat, siang dan malam terus mengalami ‘tumimbal lahir’, fenomena alam semesta, musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin juga terus bertumimbal lahir. Pengamatan yang lebih sederhana, air laut dan air sungai ada kalanya mengalami pasang, ada kalanya mengalami surut, pasang surutnya air juga merupakan tumimbal lahir. Demikian pula dengan fenomena benda-benda angkasa, lihatlah sembilan planet , tata surya dan komet, menurut pengamatan astronomi, semua bergerak pada orbitnya masing-masing, ini juga tergolong sebuah fenomena tumimbal lahir. Dalam skala besar adalah seluruh benda-benda angkasa, dalam skala kecil adalah tiap-tiap insan, darah Anda sendiri juga sedang mengalami tumimbal lahir, semua fenomena dalam tubuh jasmani Anda juga tergolong sebagai fenomena tumimbal lahir.
Tumimbal lahir merupakan salah satu materi yang penting dalam Buddhisme, sedangkan bhajana bersumber dari tumimbal lahir. Ada yang menyatakan bahwa tiap orang terlahir dalam kapasitas sama, perbedaan baru muncul sesuai dengan daya upaya di kemudian hari, sesungguhnya tidak demikian. Ada sangat banyak contoh mengenai pembawaan lahir, ada banyak orang yang semenjak lahir telah memiliki akar kebijaksanaan, ada pula yang semenjak lahir sudah sangat bodoh, ada yang semenjak lahir telah menunjukkan tanda-tanda berbakat, ada juga yang semenjak lahir sudah terbelakang. Dari sini kita bisa mengamati adanya kehidupan lampau, saat ini dan yang akan datang, melalui pengamatan alam, kita dapat mengetahui asal-usul bhajana.
Ada tiga jenis bhajana, yang pertama adalah bhajana yang tepat, kemudian adalah bhajana istimewa, dan yang terakhir adalah bhajana rusak. Melalui pengamatan bhajana, kita dapat memahami tahapan penekunan Buddha Dharma, ada orang yang sangat cepat, karena dia adalah bhajana istimewa, sehingga ia sangat cepat mencapai keberhasilan. Ada orang yang dapat mencapai keberhasilan secara bertahap, langkah demi langkah, ini disebut bhajana tepat. Ada orang yang sangat labil, sebentar yakin, sebentar ragu, sebentar sangat panas (bersemangat), dan sebentar langsung dingin (patah semangat). Ada orang yang panas beberapa saat, hingga berkeringat, tapi juga sangat cepat mendingin, dingin sampai seperti es, saat panas, bagaikan besi membara, saat dingin bagaikan es, inilah insan yang sangat labil, bagaikan gelombang air, sebentar naik, sebentar turun, sangat banyak siswa yang demikian. Oleh karena itu Mahaguru melihat insan bagaikan melihat ombak samudra, siswa Zhenfo Zong juga bagaikan ombak samudra, satu gelombang datang bergulung-gulung, kemudian tenang, mendadak gelombang yang lain menyusul, satu gelombang belum tenang, gelombang yang lain sudah datang.
Hidup manusia sungguh bagaikan ombak, sesungguhnya orang yang benar-benar mampu menekuni bhavana dengan konsisten, yang memiliki sradha kokoh tidaklah banyak. Bhajana rusak sangatlah banyak, bhajana tepat juga tidak sedikit, namun bhajana istimewa sangat sedikit, sangat sukar untuk menemukan bhajana istimewa. Bhajana istimewa menandakan di kehidupan lampau telah sangat terlatih, bhavana yang ditekuni sudah hampir sempurna, begitu Guru memberikan sedikit instruksi, Anda dapat langsung berhasil, ini merupakan bhajana istimewa. Di dunia ini keberadaan bhajana istimewa sangat langka, kita harus mengamati dengan sangat mendetail, bhajana istimewa yang langsung berhasil dengan sedikit instruksi sangatlah jarang, mengapa seseorang mempelajari sesuatu dengan perlahan namun dapat memiliki keberhasilan yang sangat besar? Yang terutama adalah karena dia merupakan bhajana istimewa, sebabnya bukan karena dia tidak pernah belajar, melainkan dalam kehidupan yang lampau ia telah memiliki kemampuan dhyana samadhi yang sangat mendalam, sudah hampir berhasil, sehingga saat dia datang berjumpa dengan Guru, begitu diberikan sedikit petunjuk, dia langsung Tercerahkan, ini tergolong bhajana istimewa, namun bhajana istimewa ini sangat langka. Dapat dikatakan tidak ada satu pun di antara sepuluh ribu insan, bahkan mungkin di antara seratus ribu insan, sejuta insan, tidak ada satu pun, sangat sedikit. Kebanyakan adalah insan yang biasa-biasa, namun apabila dia dapat mengokohkan bhajana-nya, tidak merusaknya, maka hasilnya masih cukup baik, dia dapat menekuni bhavana secara bertahap, kelak juga dapat mencapai keberhasilan, ini disebut Pencerahan bertahap, keberhasilan yang diraih secara bertahap.
Bhajana istimewa merupakan Pencerahan seketika, hanya dengan sedikit petunjuk, dia langsung Tercerahkan, begitu jatuh terpeleset, dia langsung Tercerahkan, ini tergolong yang sangat mahir, diketok kepalanya, dia langsung Tercerahkan, ini tergolong bhajana yang sangat istimewa. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.