Pengulasan Tata Ritual Sadhana Tantra Yang Lengkap dan Mendetail

 

Bag 27. Parinamana

 

- Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng

- Rainbow Temple, 29 November 1992

 

Usai melafal Nama Buddha tiga kali, kita melakukan parinamana, ini sangat intim dengan Buddha, setelah Anda melafal demikian sungguh luar biasa, menurut Buddha tiada lagi yang hendak dikatakan kepada Anda, "Ge-lia-hao, Yi-dui-bao." ( hadirin tertawa ). Sangat intim, Buddha tidak terpisah dengan Anda, Anda adalah Buddha ! 

 

Ini saatnya melakukan parinamana ( 迴向 / Hui-xiang ) sambil beranjali : 

 

Semoga semua yang melafal Nama Buddha,

Bersama terlahir di Sukhavatiloka,

Ke atas membalas budi Tri-ratna, ayah bunda, Guru dan negara,

Ke bawah menolong penderitaan tiga alam rendah,

Berjumpa dengan Buddha mengatasi tumimbal lahir,

Seperti Hyang Buddha menuntun semua insan.

 

Gatha ini masih termasuk 'Kebuddhaan Melalui Penuntunan', bukan 'Kebuddhaan Dalam Kehidupan Saat Ini'. Penjemputan, berjumpa dengan Buddha mengatasi kelahiran dan kematian, Anda harus melihat Buddha barulah mengatasi kelahiran dan kematian, dapat diketahui bahwa Anda masih bukan Buddha. 

 

Yang demikian bukanlah pelafalan 'Kebuddhaan Dalam Kehidupan Saat Ini'. Padma mekar berjumpa dengan Buddha, bagaimana mungkin padma mekar bisa berjumpa Buddha ? Padma mekar adalah Buddha ! ( Hadirin tertawa ), Begitu padma mekar, Aku adalah Buddha ! Oleh karena itu kalimat 'Semoga Semua Yang Melafal Nama Buddha' ini merupakan gatha sutrayana, maknanya adalah rela bersama semua umat yang melafalkan Nama Buddha untuk terlahir di Sukhavatiloka, begitu berjumpa dengan Buddha maka kelahiran dan kematian telah berakhir. Seperti Hyang Buddha menuntun para insan, ini sangat baik, saya menyukai gatha ini, oleh karena itu saya menggunakannya dalam Sadhana Tantra Satya Buddha. 

 

Apakah gatha ini ada visualisasinya ? Ada ! "Semoga semua yang melafal Nama Buddha" : begitu Anda mengucapkan kalimat ini, visualisasikan yidam Anda menjadi ribuan bahkan puluhan ribu, tahukah Anda berapakah : tiga puluh enam triliun ? Memenuhi angkasa, kemudian, terlahir di Sukhavatiloka, padma mekar dimana-mana, puluhan ribu padma mekar dimana-mana.

 

Membalas empat budi (Tri-ratna, ayah bunda, Guru dan negara ), harus memvisualisasikan empat budi jasa agung tersebut, bagaimana memvisualisasikannya ? Yidam ada di atas, kemudian empat budi jasa agung adalah : Tri-ratna ( Buddha, Dharma, Sangha ) budi jasa Tri-ratna ada di paling atas, visualisasikan Tri-ratna berwarna putih. Kemudian adalah budi jasa ayah bunda, yang memelihara hidup Anda. Ayah bunda divisualisasikan berwarna merah. Kemudian budi jasa Guru, siapakah yang divisualisasikan ? Visualisasikan Guru yang mengajarkan Dharma kepada Anda. Budi jasa Guru divisualisasikan berwarna kuning di tingkatan tersebut. Kemudian budi jasa negara, ada di tingkat keempat, visualisasikan budi jasa negara berwarna biru. Budi jasa negara meliputi apa saja ? Raja, negara bahkan semua rakyat ada di dalamnya. Inilah Ke atas membalas empat budi jasa agung, Tri-ratna, ayah bunda, Guru dan Negara ! 

 

Ke bawah menolong para insan yang menderita di tiga alam samsara, begitu melafal gatha ini, tiga alam langsung muncul : Neraka, preta ( hantu kelaparan ) dan hewan, inilah para insan yang menderita di tiga alam rendah. Anda bertanya, saya belum pernah ke neraka, jadi apa bentuknya ? Preta saya tahu, perutnya besar, lehernya sekecil jarum, kepalanya besar, tak pernah terkenyangkan, inilah preta. Jika Anda tidak jelas, lihatlah gambar sad-gati, di sana ada tergambar bagaimana alam neraka dan preta. Tentu saja Anda mampu memvisualisasikan hewan, sapi, kuda, kambing, babi, hewan-hewan ini, saat itu cakra-anahata Anda memancarkan sinar putih, menyinari tiga alam rendah, sedangkan tiga alam rendah divisualisasikan berwarna hitam. Cakra-anahata memancarkan sinar putih menyinari tiga alam rendah, ini menandakan tekad Anda untuk menyelamatkan para insan di tiga alam rendah. 

 

"Ke atas membalas empat budi jasa agung, ke bawah menolong para insan menderita di tiga alam rendah.", ini perlu visualisasi, sedangkan beberapa kalimat yang lain tidak memerlukan visualisasi. "Berjumpa dengan Buddha mengakhiri kelahiran dan kematian, Seperti Hyang Buddha menuntun para insan.", yang ini tidak perlu divisualisasikan. 

 

Anda memvisualisasikan : "Ke atas membalas empat budi jasa agung, ke bawah menolong para insan di tiga alam rendah." Menandakan Anda tidak melupakan ikrar untuk membalas empat budi jasa agung, tidak lupa untuk menolong para insan di tiga alam rendah. Perlu untuk memvisualisasikan ikrar agung ini. Demikianlah cara visualisasi untuk parinamana.