Bag 26. Melafal Nama Buddha
Pengulasan Tata Ritual Sadhana Tantra Yang Lengkap dan Mendetail
Bag 26. Melafal Nama Buddha
- Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng
- Rainbow Temple, 29 November 1992
Baiklah, kita telah usai mengulas Dharmayudham, juga telah melakukan adhistana, mengapa kita perlu menambahkan 'Melafal Nama Buddha' ? Saya harap setiap siswa tidak menolak sutrayana, jangan menyingkirkan sutrayana, saya harap dapat manunggal antara tantrayana dan sutrayana, manunggal antara Tao, tantrayana dan sutrayana, sutrayana dan tantrayana dapat ditekuni bersamaan.
Ada beberapa orang di antara kalian sepertinya hanya ingin menekuni tantra, namun bagian ini juga harus dilafal, melafal Nama Buddha, melafal Nama Buddha setara dengan menjapa mantra. Namun ada juga yang membedakan demikian : "Melafal Nama Buddha adalah melatih rupakaya.", yaitu rupakaya Buddha. "Menjapa Mantra adalah melatih Dharmakaya", lebih memasuki ke kedalaman guhya, ada juga yang menjabarkan demikian. Namun menurut saya melafal Nama Buddha juga sangat baik, sebab jika Anda tidak beryukta dalam sadhana tantra, setidaknya Anda masih ada pelatihan melafal Nama Buddha ! Pelafalan Nama Buddha kita juga berbeda. " Namo tiga puluh enam triliun, seratus sepuluh ribu, sembilan ribu lima ratus nama yang sama dari Amitabhaya Buddhaya." Pelafalan Nama Buddha demikian, pahalanya paling besar. Ini juga ditemukan sendiri oleh Mahaguru. Coba Anda lihat dalam sutrayana, "Namo Amitabhaya Buddhaya.", "Namo Amitabhaya Buddhaya." Dan demikian, "Amitabhaya Buddhaya", "Amitabhaya Buddhaya"... Mereka melafal berulang kali masih delapan kali. Bagaimana mungkin mereka memahami Metode Agung tantrayana ! "Namo tiga puluh enam triliun..." ( Hadirin tertawa ) ... Satu kali saya melafal, sama dengan yang mereka lafalkan seumur hidup. Bahkan mungkin seumur hidup juga tidak sampai ! Oleh karena itu, Sadhana Tantra Satya Buddha yang paling mulia ! ( Hadirin bertepuk tangan )
Tiap kali kita melafal tiga kali, mereka harus melafalnya selama tiga kehidupan, tiap kali kita bersadhana satu kali, melafal satu kali : " Namo tiga puluh enam triliun, seratus sepuluh ribu, sembilan ribu lima ratus nama yang sama dari Amitabhaya Buddhaya."Hanya melafal ini saja, dalam sutrayana melafal Amitabhaya Buddhaya harus selama tiga kehidupan. Tiga kehidupan adalah setelah meninggal dunia kembali bertumimbal lahir, setelah menjalani hidup meninggal lagi, kembali bertumimbal lahir, kembali meninggal lagi, mereka tidak mengetahui sadhana tantra yang demikian baik. Jika mereka belajar melafal seperti kita, pasti segera mencapai Kebuddhaan. Mereka tidak belajar demikian, berarti butuh 'Tiga Kehidupan' untuk melafalnya.