514 - Maravinashana Mahamudra Sadhana (4)

Hari ini kita membahas Mahamudra untuk Menghancurkan Rintangan Mara.

Kita telah mengulas metode mematahkan, metode ini dapat dikatakan sebagai kondisi Ekagrayoga. Selanjutnya, ada metode studi dan analisis, ini tergolong dalam kondisi Nisprapanchayoga, merupakan upaya yang dilakukan pikiran. Nisprapanchayoga menggunakan pikiran, mempelajari dan menganalisis mara, sampai pada akhirnya Anda memahami sifat sejati mara, sifat sejati manusia, pada akhirnya mara pun sirna.

Yang ketiga, sampai pada tingkatan Samarasayoga, disebut sebagai metode berbaur, tidak perlu gentar akan mara. Saat itu, Anda bisa memperistri mara. Mara adalah istri Anda, mara adalah ‘husband’ Anda, suami Anda, atau istri Anda.

Kenapa demikian? Anda mesti menganggap mara sebagai mitra, Anda menjadi kawan mara, kemudian Anda melampaui mereka, inilah Samarasayoga.

Mara adalah ‘brother’ Anda, saudara Anda. Untuk apa dia datang? Dia datang untuk mendukung bhavana Anda. Tanpa mara, bagaimana mungkin bisa mencapai Kebuddhaan? Anda mengira dalam bhavana tiada masalah apa pun, sekali ditekuni, langsung mencapai Kebuddhaan? Anda kira begitu vegetarian langsung mencapai Kebuddhan, langsung tersucikan? Melafal sekali “Namo Amituofo”, Anda langsung menjadi Amitabha Buddha? Wah cepat sekali! Mudah sekali? Bahkan Shakyamuni Buddha pun tidak secepat itu.

Shakyamuni Buddha juga melalui praktik metode studi dan analisis, Beliau memenungkan dvadasangapratityasamutpada, inilah metode studi dan analisis. Sampai akhirnya, Beliau mencerahi sunyata, Beliau memahami segalanya.

Devadatta ada di dekat-Nya, ini artinya menjadikan mara sebagai mitra, Beliau berupaya untuk menuntunnya. Namun, ketika Sang Buddha membabarkan Dharma di atas, Devadatta malah menatap ke bawah ; Ketika Sang Buddha mengerahkan abhijna pergi membabarkan Dharma di bawah tanah, Devadatta malah menengadah ke atas. Ketika Sang Buddha membabarkan Dharma di Timur, Devadatta malah menoleh ke arah Barat. Ketika membabarkan Dharma di Barat, dia malah menoleh ke Timur. Sampai akhirnya, tidak ada cara lain lagi, Shakyamuni Buddha membabarkan Dharma dengan menggunakan suara halilintar, Devadatta menggunakkan kedua tangannya untuk menutup telinga, tidak sudi mendengar.

Sang Buddha mengabhisekanya, mengadhisthananya, memberi vyakarana padanya kelak mencapai Kebuddhaan dengan gelar Devaraja Tathagata. Mara juga adalah Tathagata, sampai pada kondisi ini, disebut sebagai Samarasa.

Shakyamuni Buddha tidak gentar akan mara, menjadikan mara sebagai mitra. Demikian pula dengan bhavana kalian, hendaknya menjadikan mara sebagai mitra. Ketika mara tiba, kalian merasa sedih, merasa diperdaya, menangis, meratapi nasib, setiap hari dikerjai oleh mara. Ini artinya, Anda mesti memahami sifat sejati segala ikatan perasaan di dunia, Anda kira semua ikatan perasaan adalah nyata? Sesungguhnya semua adalah palsu. Anda kira semua memiliki loyalitas, dan perlu berargumen? Tidak ada argumen yang patut didebatkan, tiada sesuatu yang disebut loyalitas.  Anda ingin mendebatkan loyalitas? Berargumen? Mana bisa?

Saya melihat sebuah film, seorang pemimpin preman berkata: “Aku tidak akan membunuhmu.” Orang yang mendengarnya merasa gembira, ternyata pistol ditembakkan kepadanya, ia pun tewas. Ada yang menanyainya: “Bukankah Anda mengatakan tidak akan membunuhnya? Kenapa Anda malah membunuhnya?” Dia menjawab: “Jika saya mengucapkan kebenaran, apakah saya masih disebut sebagai preman? Apakah saya perlu membahas loyalitas dan berargumen? Tidak ada yang perlu didebatkan.” Preman itu tidak ingin berargumen, tidak membahas loyalitas. Jika masih membahasnya, apakah dia masih disebut sebagai preman? Tidak perlu membahas kepercayaan.

Mara juga demikian, Ia datang untuk membantu Anda memahami sifat sejati ikatan perasaan dunia, persoalan kesetiaan, dan segala argumen, ketika Anda sanggup melampauinya, berarti Anda memahami dunia, Anda sanggup merelakan, dengan demikian Anda akan leluasa, dapat mencapai Kebuddhaan.

Menjadikan mara sebagai mitra, Buddha dan mara satu hakikat, dia datang untuk membantu Anda mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, tiap kali Anda diprovokasi, Anda pun sanggup melampauinya. Tanpa pancingan, mana mungkin Anda dapat mencapai keberhasilan?  Ia datang untuk membantu Anda, kita mesti berterima kasih pada-Nya, bahkan perlu menuliskan gatha pujian untuk memuliakanNya, memujiNya. Kemudian memelukNya, menciumNya, mara bisa dihadapi juga dengan cara demikian.

Dunia saha merupakan tempat bercampurnya naga dan ular, naga adalah sadhaka yang hidup suci, sedangkan ular ada untuk merintanginya, namun semakin Anda dirintangi, maka Anda semakin termurnikan, inilah metode bermitra. Ketika Anda telah mencapai kondisi Samarasa, bagi Anda mara datang untuk membantu Anda mencapai Bodhi. Meskipun merupakan adhisthana yang berupa rintangan, namun semakin dirintangi, maka tingkatan bhavana Anda akan semakin tinggi.

Kelak Ia juga mencapai keberhasilan, sebab Ia datang untuk menghancurkan Anda, ini justru merupakan bantuan untuk Anda, oleh karena itu kelak Ia juga mencapai keberhasilan. Shakyamuni Buddha juga memberi vyakarana pada Devadatta: “Kelak Anda mencapai Kebuddhaan, disebut Devaraja Tathagata.”

Oleh karena itu, tidak menjadi persoalan, seorang Sangha Agung yang telah tercerahkan, memandang semua makhluk di dunia saha sebagai Buddha, mara juga adalah Buddha. Kondisi ini disebut sebagai Samarasa.

Kondisi yang terakhir adalah tiada mara. Apa itu kondisi tiada mara? Yaitu Abhavanayoga, telah sepenuhnya melebur dalam sunyata, sadhaka telah mencapai anatman. Jika anatman, tiada mara dalam hati, maka masih ada mara apa lagi? Tiada mara dalam hati Anda, maka di luar juga tiada mara.

Sebab, mara melekat di hati insan, dengan kata lain, mara hadir karena melekat pada pikiran Anda. Ketika Anda telah mencapai kondisi amanasikara, tiada lagi konsep pemikiran, Anda telah mencapai kondisi acitta, tiada hati, di manakah mara dapat melekat? Ia bagaikan udara, apa itu mara? Dianalisis sampai akhir, mara adalah udara, ini adalah kondisi tiada mara.

Om Mani Padme Hum.


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。