516 - Sadhana Pertobatan Nomor Satu (2)
Kita mengulas mengenai Sadhana Pertobatan nomor satu.
Dalam agama Buddha dibahas mengenai pertobatan, sangat banyak. Semua pustaka pertobatan ditujukan untuk menyingkirkan 'sebab' yang tidak baik, jangan melakukan berbagai 'sebab' yang tidak baik, dengan demikian tidak akan menghasilkan 'akibat' yang buruk. Menyingkirkan 'sebab', sehingga tiada 'akibat', inilah yang terutama dalam pertobatan.
Ketika melakukan pertobatan, kita membaca pustaka pertobatan, di dalamnya diajarkan mengenai apa saja yang tidak boleh Anda lakukan. Menyingkirkan berbagai ‘sebab’ yang tidak boleh dilakukan, dengan demikian tidak akan ada ‘akibat’, ini adalah makna utama dari pertobatan.
Hati Anda mesti dipusatkan pada teks pertobatan. Apa yang disebutkan dalam teks pertobatan mesti Anda pahami dengan mendalam, kemudian mengaplikasikannya, inilah makna sejati dari pertobatan.
Di sini disebutkan Sadhana Pertobatan nomor satu, apa itu sadhana nomor satu? Yaitu Sadhana Pertobatan Vajrasattva Bodhisattva, keutamaanya ada pada Mantra Sataksara Vajrasattva.
Sesungguhnya Mantra Sataksara mengandung tiga makna yang sangat agung, yang pertama adalah suddha (murni), menurut Mantra Sataksara segala sesuatu murni adanya, svabhava suddha (sifat alami adalah murni). Asalkan Anda menjapa Mantra Sataksara, maka segala kekotoran akan bertansformasi menjadi kemurnian. Apa sebabnya? Sebab Mantra Sataksara adalah sunya. Apa yang digunakan untuk melambangkan sunya? Dilambangkan dengan langit cerah tanpa awan. Kondisi ibarat langit cerah tanpa awan, segala sesuatu yang berada dalam langit cerah tanpa awan, berubah menjadi tak berwujud, semua murni adanya.
Makna yang kedua adalah svabhava Tathata, ketika Anda menjapa Mantra Sataksara, sama dengan sedang menjapa Tathata, menjapa kebenaran sejati.
Svabhava Anda tidak hanya murni, svabhava Anda adalah Buddha. Buddha adalah murni, ucapan, pikiran, dan tubuh yang murni, semuanya murni. Berarti Anda mentransformasikan semua karma Anda menjadi murni.
Dahulu ada orang yang mengatakan: “Ketika Mahaguru Lu sedang memimpin upacara, dia menjapa mantra, dari mulut keluar lingkaran Prajna, itu adalah Tathata.” Muncul lingkaran Prajna, memudrai hati para insan, memenuhi arena, lingkaran Prajna menari-nari beterbangan di mana-mana.
Begitu Prajna tersebut memudrai hati Anda, maka karmavarana Anda pun tersingkirkan, semua karmavarana sirna, berubah menjadi Tathata, nampak Buddhata Anda sendiri, inilah svabhava Tathata.
Makna yang ketiga, svabhava vaipulya, luas tak bertepi. Buddha adalah luas tak bertepi, Mahaada, luas tanpa batas. Besar hingga tiada lagi yang berada di luar, kecil hingga tiada yang ada di dalamnya, ini artinya tanpa batas dan tak bertepi.
Karena tanpa batas dan tak bertepi, maka karma yang demikian kecil, di dalam kondisi tanpa batas dan tak bertepi, berubah menjadi tidak berwujud. Oleh karena itu, makna utama Mantra Sataksara Vajrasattva adalah sunya. Bahkan karma Anda pun sunya, yaitu: karma tubuh adalah sunya, karma pikiran adalah sunya, karma ucapan juga sunya, merupakan Sadhana Pertobatan nomor satu, yang paling unggul, yang mentransformasikan semua menjadi sunya.
Makna utama penjapaan Mantra Sataksara Vajrasattva adalah mentransformasikan semua karma menjadi sunya nan murni, inilah makna dari Mantra Sataksara Vajrasattva.
Mantra ini mesti dijapa oleh kita semua praktisi Tantra. Vajrasattva merupakan Sasanapati Tantra, Beliau merupakan emanasi dari Pancabuddha.
Dalam loka Amitabha Buddha, Bodhisattva yang teragung adalah Avalokitesvara Bodhisattva. Dalam Avatamsakaloka, Bodhisattva yang teragung adalah Manjusri Bodhisattva. Dalam Tantra, dalam Ghanavyuhaksetra di Surga Akanistha, dalam Istana Vajra Dharmadhatu, Sasanapati yang bermanifestasi adalah Vajrasattva.
Avalokitesvara Bodhisattva adalah Bodhisattva yang bermanifestasi dalam Sukhavatiloka Amitabha, sedangkan di Avatamsakaloka, Manjusri Bodhisattva merupakan Dharmarajaputra, keduanya merupakan Dharmarajaputra. Dalam Tantra, Vajrasattva merupakan Dharmarajaputra emanasi Pancabuddha, berarti Mantra Vajrasattva setara dengan Mantra Pancabuddha. Sadhana Pertobatan yang demikian ini, kita sebut sebagai: “Sadhana Pertobatan Phalabhumi.”, artinya, tidak peduli bagaimanapun karmavarana yang telah Anda perbuat di hetubhumi (bumi sebab), apabila hari ini Anda menjapa Mantra Phalabhumi (bumi akibat), berarti semua karmavarana ditransformasikan menjadi sunya, sehingga disebut sebagai Sadhana Pertobatan Phalabhumi yang sangat istimewa dalam Tantra.
Karma juga sunya, semua karma yang telah diperbuat di masa lampau, hari ini melalui penjapaan Mantra Sataksara Vajrasattva, bertansformasi menjadi sunya, inilah Sadhana Pertobatan nomor satu, yaitu Sadhana Pertobatan Phalabhumi, dan bukan Sadhana Pertobatan hetubhumi, oleh karena itu kekuatannya sangat besar.
Dalam Tantra, Anda menjapa 100,000 kali Mantra Sataksara Vajrasattva sebagai fondasi, untuk mengikis semua karmavarana lampau, dan ketika mudra hati Anda sepenuhnya sama dengan mudra hati Vajrasattva, maka Anda pun memunculkan sunyata, Buddhata pun muncul. Inilah Sadhana Pertobatan yang sangat unggul dalam Tantra, oleh karena itu disebut sebagai Sadhana Pertobatan nomor satu.
Om Mani Padme Hum.