2017-12-17 Vihara Vajragarbha Ipoh Memiliki Pemandangan Alam yang Indah
Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu di Vihara Vajragarbha Ipoh (怡保雷藏寺 - Pusat Bertapa Orang Beragama Buddha, Kinta Perak), tanggal 17 Desember 2017 di Malaysia
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam.
Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, antara lain: anggota legislatif, Datuk Ming-guang, pengacara Ri-liang, Yue-qin, mereka adalah Ri-yue Shen-jiao (Sekte Matahari dan Bulan), pengacara Zhou Hui-fang, sdri. Xu Ya-qi, dan Deng Li-xin, ia adalah seorang aktris dari Hong Kong.
Di Taiwan banyak siswa yang mempersembahkan perjamuan makan kepada Mahaguru. Saya bertanya: “Dari mana kah kalian?” Mereka mengatakan: “Ipoh.” Sering mendengar Ipoh, terdengar sangat akrab di telinga. Sepertinya di dekat Ipoh juga ada sebuah vihara vajragarbha, apakah Vihara Vajragarbha Taiping? (Hadirin: “Vihara Vajragarbha Miao-yin.”) Di mana letak Vihara Vajragarbha Miao-yin? Di Tai-ping. Berarti benar. Selain itu, ada beberapa tempat ibadah di dekat.
◎ Saya berpikir, mesti berkunjung ke Vihara Vajragarbha Ipoh, dulu hanya melihat melalui foto, didirikan dengan bersandar pada gunung. Hari ini, saat menggunting pita, dari pintu utama bhaktisala melihat ke arah luar, wah! Gunung berbentuk rak pena, juga ada yang berbentuk meja panjang, anak-anak yang keluar masuk di vihara ini, pasti memiliki prestasi yang baik di sekolah, bahkan bisa menghasilkan pejabat dan pelajar. Rak pena adalah rak yang digunakan oleh orang zaman dahulu untuk meletakkan mopit, ada juga sebuah meja panjang, di tengahnya sedikit besar, ibarat tempat duduk pejabat. Oleh karena itu bisa menghasilkan pejabat, atau pemimpin sebuah wilayah atau pusat, sungguh memiliki pemandangan alam yang indah, dari pintu utama melihat keluar sungguh indah.
Saya kenal baik dengan Datuk Ming-guang, telah mengadhisthananya beberapa kali, tiap kali ia mengalami kesukaran, begitu diadhisthana, langsung berhasil melaluinya; Ia juga pernah mengalami sesuatu yang cukup berbahaya, begitu menerima adhisthana, membawa liontin pelindung dari Mahaguru, malapetaka pun berlalu begitu saja. Saya ingat, siapa yang tidak bisa tidur? Apakah sdr. Ming-guang pernah tidak bisa tidur? Ah! Anda tidak bisa tidur? Begitu diadhisthana, langsung pulih, semua ini berkesan mendalam.
Begitu saya masuk, nampak altar mandala yang sangat anggun. Sebelum kedatangan Mahaguru, apakah XX pernah kemari? Barusan ada seorang saudari Sedharma, ia adalah orang Malaysia, berprofesi sebagai pramugari di Singapore Airlines, ia memberi saya secarik kertas, tertulis bahwa pamannya tidak bisa tidur di malam hari, kondisi kejiwaannya labil, sepertinya ada sedikit hubungan dengan XX.
◎ Menurut penuturan ketua vihara, Pandita Lokapalasraya Zhi-ming kepada saya, dulu XX pernah berceramah di sini, membahas mengenai komunikasinya dengan binatang, seperti nyamuk, lalat, laba-laba, kepiting, kura-kura, tikus, dan ular, saat itu seorang pengurus berdiri dan memberitahunya: “Kami datang untuk mendengar Buddhadharma, dan bukan untuk mendengar pembicaraan Anda dengan binatang!” Benar tidak? Benar.
Pengurus itu berdebat dengan XX, 5 bulan kemudian ia mengalami kecelakaan lalu lintas, dan meninggal dunia. Ini adalah suatu hal yang sangat mengenaskan. Ia juga dijebloskan ke dalam Pasukan XX, kita bisa visualisasikan dia, kemudian Mahaguru akan menegeluarkannya dari Pasukan XX, dan menjemputnya untuk terlahir di Negeri Buddha.
Sesungguhnya, apa yang dikatakannya sangat benar, “Kami datang untuk mendengar Buddhadharma, dan bukan hendak mendengar pembicaraan Anda dengan binatang!” Sekalipun Anda bisa bicara dengan binatang, hanya Anda sendiri yang bisa, bagaimanapun Anda mengajar, kami tetap tidak akan bisa bicara dengan binatang, apalagi pembicaraan dengan binatang juga belum tentu benar. Ia suka omong kosong untuk mengintimidasi orang lain, ia adalah lulusan Universitas Intimidasi. Siapa yang bisa mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh binatang? Apakah binatang punya Buddhadharma? Tidak punya!
Sang Buddha telah membabarkan mengenai tiga alam yang tidak bisa membina diri, yang pertama adalah alam neraka, sebab terlampau menderita. Yang kedua adalah alam preta, tidak bisa membina diri, sebab terlampau lapar; Tenggorokannya setipis lubang jarum, perutnya sangat besar, setiap hari harus makan banyak, bagaimana mungkin mereka bisa mengenyangkan perutnya? Setiap hari kelaparan. Selain itu, alam binatang, di alam binatang juga tidak bisa membina diri. Apakah Anda hendak mengajari binatang untuk membentuk mudra? Ada beberapa hewan yang bisa melakukan gerakan menyembah, tapi tidak bisa membentuk mudra! Mereka juga tidak bisa menjapa mantra! Seperti kucing, hanya bisa mengeong, anjing hanya bisa menggonggong, akan tetapi, pada saat tahun baru imlek, mendengar gonggongan anjing: “Wang! Wang! Wang!” (Makmur) adalah baik. Binatang tidak bisa menjapa mantra, apakah binatang bisa bervisualisasi? Mereka juga tidak bisa bervisualisasi! Burung yang terbang di angkasa, binatang yang merayap di permukaan bumi, yang berenang di air, XX bisa berbicara dengan mereka semua, tapi sama sekali tidak bisa dibuktikan! Bahkan Shakyamuni Buddha pun juga tidak bisa bicara dengan binatang! Apakah ini berarti Dharmabala XX lebih tinggi dari Shakyamuni Buddha?!
Saya pernah memberitahunya, boleh saja Anda bicara dengan binatang, tolong minta kepada binatang itu untuk menyanyikan sebuah lagu untuk kami, dengan demikian kami akan percaya, mintalah kepada bebek untuk menyanyikan lagu bebek, mintalah kepada angsa untuk menyanyi sebuah lagu! Angsa bisa menyanyi?! Ada sebuah lagu (Mahaguru menyanyi): “Di seberang rumah kami ada sebuah anak sungai, di belakang ada bukit. Di bukit ada bunga-bunga liar, warnanya merah laksana api. Di sungai ada angsa putih, anak angsa bermain dengan gelombang hijau. Mempermainkan gelombang hijau, anak angsa bergembira, menengadah menyanyikan sebuah lagu.” Angsa bisa menyanyi, minta kepada angsa menyanyi untuk kita, dengan demikian kita akan percaya. Artikelnya yang berjudul: “Kisah Seekor Lalat”, ada seekor lalat terbang selama 3 hari 4 malam, terbang ke tempatnya dan bersarana kepadanya. Akan tetapi, jika Anda ingin membuat kami percaya, mudah sekali, satu hal saja, biar semua umat menyaksikannya, “Lihatlah, lalat ini datang untuk bersarana kepada saya, saya akan minta dia untuk terbang ke atas.” Lalat itu pun terbang ke atas, “Terbang ke bawah!” lalat pun terbang ke bawah. Apabila lalat itu mendengar semua ucapannya, berarti ia benar, jika tidak, kami tidak akan percaya. Kenapa? Sebab lalat juga pernah bersarana kepada saya! Ia terbang dan hinggap di atas bahu saya, saya meniupnya, tapi ia tak bergeming, semua umat mengatakan: “Wah! Ia ingin bersarana kepada Mahaguru!” Akan tetapi, jika ingin bersarana kepada saya, Anda mesti bicara memberitahu saya! Ia tidak bisa bicara, padahal mesti bicara! Seperti saat XX berada di sebuah tempat wisata di Selandia Baru, di sebuah gua kunang-kunang, XX mengatakan bahwa kunang-kunang telah menantinya selama 110 ribu tahun, dan ingin bersarana kepadanya, menanti untuk ia seberangkan. 110 ribu tahun lampau, bahkan Shakyamuni Buddha pun belum lahir, belum ada Buddhadharma, apa yang disebut bersarana? Apa yang disebut penyeberangan arwah? Sama sekali tidak ada istilah tersebut. Sembarang bicara dan semua hanya omong kosong belaka! Padahal kunang-kunang hanya bisa hidup selama 20 hari! Jadi ucapan dia bermasalah! Yang benar adalah ia bisa menggunakan makhluk halus!
◎ Dua kata ‘Yi-bao’ (Ipoh), berarti diri sendiri mesti melindungi diri sendiri. Yibao berarti melindungi diri sendiri, lakukan simabandhana untuk vihara, mesti dilindungi dengan baik, inilah yang disebut dengan ‘Yibao’.
Dalam banyak hal mesti menggunakan kebijaksanaan, baru bisa mengetahui dengan jelas. Bacalah buku yang saya tulis! “Tentang Makhluk Halus” dan “Tipu Muslihat Makhluk Halus”, dua buku ini telah terbit. Banyak orang yang mengalami gangguan jiwa setelah mengonsumsi fu dari XX; Banyak orang yang mengalami gangguan jiwa setelah memuja pratima yang diabhiseka oleh XX; Banyak orang yang mengalami gangguan jiwa setelah berdoa di altar tempat ibadah XX, banyak sekali.
◎ Oleh karena itu, semua mesti renungkan, bagaimana cara membuat simabandhana, vihara perlu simabandhana, kita sadhaka juga perlu simabandhana, sebab simabandhana sangat penting. Visualisasikan di keempat sisi diri sendiri dikelilingi oleh tembok vajra, di bawah tembok ada api berkobar, jala vajra turun dari angkasa, dan permukaan tanah menjadi fondasi vajra, dengan demikian semua makhluk halus tidak akan bisa masuk. Semua makhluk halus yang tidak baik, yang sesat, semua tidak bisa mencelakai Anda.
Kita sadhaka mesti mengetahui simabandhana empat lapis, tembok vajra di empat sisi, terdapat kobaran api di bawah tembok, jala vajra turun dari angkasa, tempat Anda duduk menjadi fondasi vajra, dengan demikian bisa tenteram, makhluk halus jahat tidak akan bisa masuk, Anda bisa tenteram, dengan tenang bersadhana di lokasi simabandhana. Kita menjapa “Om. Borulanzheli.” Juga merupakan salah satu cara bhavana, “Om. Borulanzheli. Om. Borulanzheli. Om. Borulanzheli. Om. Borulanzheli”, sentuhkan mudra ke cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, bahu kiri, bahu kanan, dan dileraikan di cakra ajna, ini merupakan simabandhana bagi diri sendiri, Vajrapani Bodhisattva muncul melindungi Anda, inilah “Yibao”. Dengan demikian, saat bersadhana tidak akan dicelakai, ini sangat penting. Kita melakukan simabandhana melindungi diri sendiri, ibarat mengenakan jubah zirah vajra, melakukan simabandhana empat penjuru, atau membuat simabandhana untuk rumah Anda. Lihatlah Sitatapatra Bhagavati, “Hum. Mama. Hum Ni. Suoha” Anda menjapa mantra-Nya, visualisasi Sitatapatra Bhagavati, payung putih turun dari angkasa, menaungi Anda, Anda bersadhana dalam naungan payung putih, inilah simabandhana. Adakah saudara-saudari Sedharma yang pernah mengalami ketindihan? Ditindih bayangan hitam saat tidur di malam hari, bahkan membuat Anda tidak bisa membuka mata, tangan dan kaki tidak bisa bergerak, ditindih sangat berat, dan mesti bergumul lama baru bisa bebas, ini disebut ketinidihan hantu.
◎ Banyak orang yang pernah mengalami ketindihan, sebelum tidur di malam hari Anda mesti membuat simabandhana! Saat Anda tidur, Anda berbaring, japa “Om. A. Hum”, “Om” muncul sinar putih, “A” sinar merah terpancar ke angkasa, “Hum” sinar biru terpancar ke angkasa, tiga sinar berpadu, kemudian japa “Bang”, terjalin menjadi sebuah jala yang turun dari angkasa, kemudian menaungi tempat tidur dan kamar Anda, jala ini terbuat dari sinar tiga warna, merah, putih, dan biru dari “Om. A. Hum”, dan Anda tidur dengan nyenyak di dalam jala, ini adalah simabandhana! Seorang Tantrika, saat beraktivitas, berdiam, duduk, atau berbaring, mesti melakukan simabandhana.
Pengurus tersebut telah menjadi korban, jika pada pagi hari itu ia bisa melakukan simabandhana, saat hendak keluar rumah bisa menjapa: “Om. Borulanzheli.” Maka makhluk halus sesat tidak akan bisa mencelakainya. Dalam Tantra simabandhana sangat penting. Vihara Vajragarbha Ipoh berarti vihara vajragarbha yang melindungi diri sendiri, melindungi semua umat, melindungi semua siswa Zhenfo Zong, Vihara Vajragarbha Ipoh berkembang pesat. Kita juga berterima kasih kepada bapak anggota legislatif yang selama bertahun-tahun telah mendukung Vihara Vajragarbha Ipoh, ia sudah merupakan Dewa Pelindung bagi Vihara Vajragarbha Ipoh, ia juga adalah seorang Dharmapala, di saat ada persoalan menimpa Vihara Vajragarbha Ipoh, boleh minta bantuan kepadanya! Ia adalah seorang pelindung! Tiap sadhaka mesti tahu cara melindungi diri sendiri, ini sangat penting.
◎ Di antara banyak Acarya, Anda semua mesti memandang dengan jeli, setiap Acarya mesti diuji, bukan karena Acarya maka pasti ia adalah orang suci, Mahaguru juga bukan orang suci, juga perlu diuji, para Acarya lebih perlu diuji, bhiksu dan bhiksuni perlu diuji, para upasaka dan upasika mengamati Anda, karena Anda adalah perwakilan Sang Buddha, Anda tidak boleh tamak akan harta! Jika setelah diuji, ada Acarya yang tamak akan harta, maka kita tidak perlu mengundang dia, kita undang Acarya yang jujur! Ada lagi, apakah Acarya ini punya kesadaran benar akan Buddhadharma? Sangat penting. Jika Buddhadharma yang ia babarkan mengandung kesadaran benar, maka kita mesti mengundang Acarya yang punya kesadaran benar. Jika penuh penyimpangan, Acarya itu berpandangan sesat, maka jangan diundang.
Demikian pula dengan vihara vajragarbha, dan tempat ibadah, jika Anda mengundang satu Acarya, Anda mesti amati apakah ia punya kesadaran benar, amati apakah ia telah melanggar sila, bagi yang melanggar sila mesti bertobat. Undanglah Acarya yang tidak melanggar sila, sebab pasti memiliki silsilah, abhisekanya pasti mengandung arus Dharma silsilah. Acarya yang punya kesadaran benar dapat mengundang Istadevata Prajna. Sebagai seorang Acarya, boleh menerima harta yang halal, jangan menerima harta yang tidak halal, ini juga sangat penting.
Ketua setiap tempat ibadah, setiap vihara, dan perkumpulan puja bakti, mesti mengamati Acarya, jangan sampai saat ia datang, memberi sedikit bagian kepada Anda, dan dia sendiri membawa banyak, dan sama sekali tidak memberikan persembahan bagi Mulacarya, coba Anda renungkan sendiri! Saya tidak mengharuskan membagi tiga, atau sama rata, ini dilafalkan dalam sempoa. Mahaguru sesuai kerelaan siswa, berapa pun yang diberikan siswa, tidak memberi juga tidak apa, akan tetapi, bukan berarti selama 17 sampai 18 tahun jangan memberi, sekalipun Acarya yang tidak mampu, akan tetapi, paling tidak setiap tahun ia memberikan persembahan sebanyak US$ 100, mana ada yang selama 17 tahun tidak memberikan persembahan kepada Guru? Bahkan menggelapkan uang persembahan titipan vihara untuk Mahaguru, di dunia ini hanya ada satu Acarya yang demikian, Acarya ini adalah XX! Terlalu tamak! Menjadi seorang Acarya jangan setamak itu!
◎ Seorang bijak memperoleh harta dengan cara halal. Anda mesti mengamati, apakah setiap Acarya telah melakukan pelanggaran sila, apakah mereka punya kesadaran benar, apakah mereka punya silsilah. Apakah yang dibabarkan olehnya adalah Buddhadharma, inilah yang paling penting. Yang paling penting di Vihara Vajragarbha Ipoh adalah perlindungan. Oleh karena itu saya mengulas tentang simabandhana, yang paling penting adalah simabandhana.
Om Mani Padme Hum.