2017-12-16 Makna Mahamayajala dan Empat Kualitas Nirvana

undefined

Alam Semesta Adalah Maha-maya, Menjadi Jala Waktu
Mencapai Keberhasilan Bhavana Memperoleh: Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.
Tanpa Bhavana, Selamanya Kita Akan Berhenti pada Kondisi: Duhkha, Shunya, Anitya, dan Anatman.

Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Mahottara Heruka, tanggal 16 Desember 2017 di Malaysia

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah transmisi sadhana, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Adhinatha upacara hari ini: Mahottara Heruka emanasi dari Adharma Buddha, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada para Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Daka Dakini, dan para Dewata.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet.
 
Kita berterima kasih kepada perwakilan dari Ahmad Zahid bin Hamidi, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Malaysia; Dan Datuk Heng Seai Kie, Timbalan Menteri Wanita, Keluarga dan Pembangunan Masyarakat Malaysia, terima kasih! Beserta segenap para tamu agung yang telah hadir, terima kasih kepada semuanya. Pertemuan hari ini, mesti berterima kasih kepada Acarya Lian-tai (蓮太上師) selaku presiden dari Persekutuan Agama Buddha Tantrayana Chen Foh Chong Malaysia (Ma-mi-zong /馬密總), beserta para Acarya, bhiksulama, dan para sukarelawan di Malaysia, mereka telah sangat bersusah payah menyelenggarakan upacara ini, di sini kita mengucapkan “Thank you!”, “Terima kasih!” (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia)

Upacara hari ini seperti sebuah karnaval, mulai dari jam 1, dan sekarang sudah hampir jam 4. Adhinatha upacara hari ini adalah Mahottara Heruka, emanasi dari Adharma Buddha. Mantra dari Mahottara Heruka kali ini: “Om. Biezha. Zhuoda. Mahashe. Xili. Haluga. Hum Pei.” Dan Mantra Mahabala Vajra: “Om. Mahabalaya. Hum Hum Pei.” Mudra dari Mahottara Heruka seperti sebuah piramida, dari atas sampai ke bawah. Mudra dari Mahabala Vajra adalah Mudra Tarjani. Semua boleh visualisasikan wujud dari Mahottara Heruka dan Mahabala Vajra.
 
◎ Pada saat acara persembahan khata hari ini, saya mengamati, banyak siswa yang telah memperoleh kontak batin besar. Ada orang yang duduk di kursi roda mohon adhisthana Mahaguru, ia datang mempersembahkan khata, dan ketika khata telah dikalungkan di lehernya, ia langsung berdiri bangkit dari kursi roda. Ada seorang penderita gangguan jiwa mengatakan, ia keluar dari rumah sakit jiwa, ia bermimpi Mahaguru memberitahunya: “Ikutilah upacara hari ini, penyakit kejiwaan Anda akan sembuh.” Selain itu, ada seorang umat, altar di rumahnya pernah diberkati oleh Nenek Hantu, tapi pada pagi hari ini ia mendapati bahwa altarnya telah ditaburi dengan banyak beras. Apa makna dari beras? Membersihkan altar. Ada lagi, di pagi hari, ada yang memotret pelangi tegak lurus turun dari tengah angkasa, membuat upacara hari ini semakin semarak. Pada saat persembahan khata, seorang ibu memberitahu Mahaguru bahwa pundaknya sangat sakit, ia pernah mengonsumsi tiga lembar fu dari Nenek Hantu dan sejak itu pundaknya semakin sakit, hari ini ia mempersembahkan khata, Mahaguru mengalungkan khata ke lehernya, dan menepuk pundaknya 2 kali, ia berjalan kembali dan memberitahu saya, pundaknya sudah tidak sakit lagi. Saat persembahan khata, menepuk pundaknya 2 kali, dan sakit di pundaknya pun tersembuhkan. Ada seorang siswa yang terbaring koma, ia berada dalam kondisi koma skala 6, terus berbaring dan tidak bisa bangun, mendadak, pagi hari ini, ia bermimpi Mahaguru memberitahunya: “Anda bisa bangun dan berpartisipasi dalam upacara hari ini.” Bagaimana akhirnya? Hari ini ia menghadiri upacara ini, ia telah siuman. Pada saat persembahan khata, ada orang yang jalan terhuyung, semenjak ia mengonsumsi fu dari Nenek Hantu, ia tidak bisa berjalan dengan mantap. Secara khusus Mahaguru menepuk kakinya, ia pun berjalan kembali, kedua kakinya seakan-akan hidup kembali. Baiklah!

◎ Ada lagi, saat persembahan khata, ada orang yang memberitahu Mahaguru bahwa dalam pikirannya ada hantu, ada hantu dalam tubuhnya, “Mohon Mahaguru memberikan purifikasi, keluarkan hantu ini.” Saya pun menepuk kepalanya, ia membawa secarik kertas tertulis: “Mohon purifikasi.”. Umat yang mempersembahkan khata hari ini banyak yang memohon purifikasi, ada juga yang memohon pertobatan. Mereka sempat sangat percaya kepada Nenek Hantu, begitu Mahaguru tiba, mengadhisthana mereka, memberi purifikasi, dan mereka menyatakan pertobatan! Ada salah satu di antaranya, saat menepuk dahinya, ia memuntahkan hawa, dan saya melihat tuyul berwarna hijau lari keluar dari mulutnya. Sepulangnya, tidurnya sangat nyenyak, dan tidak ada masalah lagi. Pada saat persembahan khata tadi, telah muncul banyak mukjizat. Hari ini, kita semua berada di sini, setelah kalian mendengar Mantra Mahottara Heruka, visualisasikan bagian tubuh yang sakit, sama halnya, juga akan terjadi mukjizat. Saya tidak pernah melihat pelangi yang tegak lurus sampai ke angkasa, seutas pelangi dari angkasa turun ke arena upacara kita, setiap orang memperoleh adhisthana sinar pelangi dari angkasa, penyakit jiwa dan raga dapat tersembuhkan.

◎ Hari ini memberitahu Anda apa itu Mahottara Heruka (Maha-maya-jala Vajra). Mudra dari Mahottara Heruka seperti sebuah piramida, kalian pernah lihat 1 dolar Amerika? Di sana ada gambar piramida, dan ada sebuah mata pada piramida tersebut, itu adalah lambang Mahottara Heruka. Ada mata surgawi, Mata Buddha pada piramida itu, di bagian paling atas, dan di bawah piramida itu adalah semua makhluk, seluruh alam semesta adalah Mahamaya Buddha dan Bodhisattva, maya (ilusi) yang sangat agung, bermanifestasi menjadi sebuah jala, jala piramida, dan di bagian bawahnya adalah semua makhluk, dan di bagian atas adalah Mata Buddha dari Mahottara Heruka, mata dari Adharma Buddha atau Samantabhadraraja Tathagata, dari atas menyinari ke bawah. Pelangi tegak lurus hari ini, dari tempat tertinggi turun ke arena upacara kita. Setelah kalian mendengarkan suara mantra, akan muncul banyak kontak batin, semua permohonan kalian akan terpenuhi. Yang semula ada rintangan, berkat purifikasi Anda, dengan niat pertobatan Anda, menjadi bersih sepenuhnya. Berkat penyinaran dari pelangi Mahottara Heruka kali ini, semua roh jahat di Malaysia akan tersingkirkan. 

Shakyamuni Buddha pernah mengatakan, apa yang paling menderita? Saat itu, dalam Sangha ada beberapa bhiksu, mereka membicarakan penderitaan di dunia, ada satu yang mengatakan: “Sakit yang paling menderita.” Orang yang sehat masih berada dalam kondisi baik, orang yang sakit sungguh menderita, apakah sakit itu menderita? Menderita! Bhiksu yang lain mengatakan: “Kelaparan yang paling menderita.” Saat tidak ada suatu apa pun yang bisa dimakan, inilah yang paling menderita, lihatlah, apakah rasa haus itu menderita? Jadi Mahaguru minum seteguk teh. Apakah kelaparan itu menderita? Sangat menderita! Apakah usia tua adalah menderita? Menderita! 

10 tahun yang lalu Mahaguru pernah berkunjung ke Malaysia, saat itu berusia 60 sekian tahun, sudah masuk usia lanjut tapi masih kuat, tahun ini sudah berusia 73 tahun. Sesungguhnya hidup ini tidak sampai beberapa kali 10 tahun. Dulu Chen Chuanfang mengatakan: "Usia 1 tahun adalah penampilan perdana, usia 10 tahun prestasi meningkat, usia 20 tahun usia remaja bergelora, usia 30 tahun merintis karir,  usia 40 tahun agak gemuk, usia 50 tahun setengah baya, usia 60 tahun tekanan darah naik, usia 70 tahun kadang-kadang lupa,  usia 80 tahun terhuyung-huyung, usia 90 tahun kehilangan arah, usia 100 tahun digantung di tembok.” Ada berapa kali 10 tahun dalam hidup ini? Hidup ini terus mengalami perubahan dan tidak kekal. 

Beberapa hari ini datang ke Malaysia, banyak tim juru kamera yang terus mengikuti Mahaguru, mengambil gambar Mahaguru, selama 2 sampai 3 hari ini mungkin sudah ribuan foto? Semua memotret, lampu kilat hampir membuat hidung saya lepas. Sebenarnya saya tidak punya melasma, selama 3 hari ini kalian memotret melasma, semula tidak ada kerutan, selama 3 hari ini keriput juga nampak dalam foto! Telinga! Sebenarnya masih baik, dalam 3 hari ini dipotret sampai telinga melorot, menjadi Amitabha Buddha. Tolong bagi kalian yang memotret, jangan menggunakan lampu kilat, bahkan pratima kayu Bodhisattva pun bisa lepas, lampu kilat sangat besar efeknya. Saat memotret, tidak perlu menggunakan lampu kilat, saya mohon! Selama 3 hari ini kalian memotret Mahaguru, semula tidak ada melasma, begitu melihatnya, wah! Ya Tuhan! Di tangan ada melasma, makin lama makin banyak. Mahaguru telah berusia 73 tahun, Mahaguru sendiri tidak mengharapkan panjang usia, yang penting bisa hidup dengan baik! Yang terutama adalah membimbing para insan, supaya para insan memiliki kesadaran benar.

Shakyamuni Buddha telah membabarkan ajaran yang utama, yaitu kebenaran mulia. Beliau pernah membabarkan Catvari-arya-satyani. Segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal, ini adalah kebenaran. Sebab dunia ini tidak kekal, tidak ada yang abadi; Yang kedua, segala sesuatu adalah tanpa inti, dalam segala sesuatu tiada keberadaan aku, tidak ada sifat diri. Berikutnya, Nirvana adalah kedamaian, ini adalah Bodhi, pada akhirnya mencapai kesucian; Ada satu lagi kebenaran yaitu: Segala sesuatu adalah duhkha.

Terlebih dahulu kita membahas duhkha, berikutnya adalah shunya, anitya, dan anatman, inilah yang dibabarkan oleh Sang Buddha. Kenapa bisa duhkha? Sakit adalah duhkha, usia tua juga adalah duhkha, lahir, tua, sakit, dan mati, semua adalah duhkha, selain itu, ada penderitaan karena tidak memperoleh sesuatu yang diinginkan, ada juga penderitaan karena berkumpul dengan yang dibenci, orang yang Anda sukai malah tidak ada di hadapan Anda, orang yang Anda benci malah berjumpa dengan Anda setiap hari. Berkumpul dengan yang dibenci! Tidak memperoleh apa yang diharapkan! “Berpisah dengan yang dicinta”, orang yang Anda cintai malah tidak bersama dengan Anda, yang satu ada di Asia Tenggara, yang satu di Amerika, yang satu di Eropa, dan yang satu di Australia, tidak ada di samping Anda, inilah penderitaan karena berpisah dengan yang dicinta. Orang awam suka menganggap penderitaan sebagai kesenangan, menyangka bahwa menderita bisa memperoleh kesenangan. Sesungguhnya keliru, menurut Maha-maya-jala (Ajaran Mahottara Heruka) yang dibabarkan oleh Sang Buddha, karena hidup ini adalah duhkha, maka kita semua mesti kembali ke asal, hanya dengan kembali ke asal, barulah kita bisa berbahagia. 

◎ Kita tahu, dalam Dasadharmadhatu, Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, dan Arhat, semua adalah orang suci. Surga adalah tempat yang paling bahagia, alam manusia merupakan paruhan suka dan duka, alam asura penuh derita peperangan, alam neraka, preta, dan binatang, semua penuh derita. Sesungguhnya dunia ini juga penuh penderitaan. Akan tetapi, alam manusia paling sesuai untuk bhavana. Semoga melalui piramida ini, kita kembali ke titik mula, dari awam kembali pada empat tingkat kesucian, dengan demikian barulah kita dapat terbebas dari duhkha dan memperoleh kebahagiaan sejati.

Ada sebuah tempat yang merupakan tempat Buddha, yaitu Negeri Buddha, serta tempat Kebuddhaan, empat tingkat kesucian merupakan kebahagiaan yang sejati, Beliau dapat bertransformasi. Ada empat kualitas kedamaian Nirvana, disebut sebagai: “Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.”. Setelah Anda mencerahi Kebuddhaan, Anda akan memperoleh empat jenis kualitas utama ini, empat kualitas dari Nirvana. Yang satu adalah “Abadi”, hidup ini tidak kekal, sebab tidak ada yang bisa hidup selama ratusan tahun, sepertinya manusia zaman sekarang tidak mungkin mencapai usia 150 tahun, bagaimana dengan usia 120 tahun? Ada orang yang hidup sampai usia 120 tahun, akan tetapi sangat jarang, oleh karena itulah tidak kekal.

Dahulu Guru memberitahu saya,  setiap hari sel kita sedang berubah, inilah ketidak kekalan. Waktu tidak kekal, 10 tahun lalu, saat saya datang, tubuh sangat sehat dan kuat. 10 tahun kemudian datang lagi, tubuh masih sangat sehat dan kuat, akan tetapi kurang satu sekalipun masih tergolong ada kekurangan. Saat saya berusia 83 tahun, entah apakah kelak masih bisa berkunjung kemari? Entahlah, ini adalah sebuah tanda tanya, tidak ada yang bisa menjamin, kenapa? Tidak kekal! Adakah perbedaan antara pemikiran dahulu dengan sekarang? Berbeda! Tubuh manusia rapuh, tubuh Anda mengalami perubahan; Ada satu lagi, “Hati manusia itu rapuh.”, apa maksudnya? Setiap hari hati terus mengalami perubahan, selalu berbeda. Hanya dengan perhatian benar, keyakinan benar, dan ketekunan bhavana, barulah bisa mencapai Kebuddhaan.

◎ Menurut saya, orang yang paling tekun di dunia ini adalah Guru Lu, setiap hari menulis, menulis sampai buku ke-260 sekian, telah merampungkan buku ke-264, berikutnya menulis buku ke-265. Coba Anda renungkan, siapa yang punya ketekunan untuk menulis setiap hari? Guru Lu menulis satu artikel setiap harinya, Guru Lu bersadhana setiap hari, tidak pernah berhenti. Pada umumnya, pikiran manusia bisa berubah, tubuh manusia juga bisa berubah, akan tetapi Anda bisa mengubah ketidak kekalan menjadi keabadian. Sebab, yang paling penting adalah, setelah Anda merealisasikan kedamaian Nirvana, Anda telah cerah, maka pencerahan Anda ini bersifat kekal, merupakan pencapaian Kebuddhaan, inilah yang dimaksud dengan menjadi: “Abadi”. Setiap hari Guru Lu menulis artikel, setiap hari bersadhana, saya hendak mengubah ketidak kekalan menjadi kekal, kiat yang paling utama adalah bersadhana setiap hari, dengan demikian bisa menjadi abadi. 

Selain itu, ada yang disebut: “Sukha”, dari kebahagiaan. Sukha dalam Tantra, prana bersirkulasi di sekujur tubuh Anda, kundalini berjalan di sekujur tubuh Anda, semua pori tubuh Anda telah tembus, kebahagiaan yang timbul saat itu adalah tanpa batas. Kehidupan manusia adalah duhkha! Berkat pelatihan prana, nadi, dan bindu, Anda dapat mencapai kebahagiaan kekal, inilah: Sukha.

Segala sesuatu di alam semesta ini adalah Maha-maya-jala (Jala Ilusi Agung / nama dari Mahottara Heruka), hanya dengan meninggalkan maha-maya-jala ini, barulah Anda dapat memperoleh kebahagiaan kekal. Apa maksud dari sekujur tubuh bersinar? Sekujur tubuh bersinar berarti suci, suci bersih. Kenapa sekujur tubuh Anda bisa bersinar? Saya beritahu Anda semua, tubuh Anda menghasilkan kundalini, api ini adalah terang, bindu dalam tubuh Anda turun, bindu adalah sinar putih yang sangat terang, sinar merah berpadu dengan sinar putih, menjadi sinar pelangi, terpancar keluar dari sekujur tubuh Anda, ini adalah jala sinar dari Buddha dan Bodhisattva, kesucian semacam ini tanpa noda sedikit pun, segala macam kekotoran tidak bisa menodai kesucian ini, memperoleh kualitas kesucian di antara empat kualitas. Abadi, Sukha, dan Suci, semua dapat Anda peroleh, berkat bhavana Anda mencapai kondisi Abadi, Sukha, dan Suci. 

Selain itu, ada satu lagi, yaitu: “Aku”, apa yang paling bahagia? Apa pun yang saya pikirkan bisa muncul, ini adalah “Aku”, “Fungsi Aku”. Semisal Acarya Huijun (慧君上師), Huijun duduk di mana? Acarya Huijun tidak hadir, benar, dia sedang sakit. Ia paling suka makan es krim, logo dia di internet paling suka membawa 2 es krim, akhirnya tiba juga hari ini, ia jatuh sakit, tidak bisa makan es krim, tidak bisa datang, sebab fisiknya tidak kuat! Ia tidak bisa hadir karena mengalami radang pankreas, ada waktunya ia juga mengalami penderitaan! Akan tetapi, dalam kreativitas, benda yang Anda pikirkan akan muncul, sehingga Anda dapat menikmatinya, ini disebut sebagai: “Fungsi Aku”, menjadi Aku Sejati, Buddha Bodhisattva yang benar-benar ada, fungsi dari Buddha dan Bodhisattva adalah kebahagiaan tanpa batas, kesucian abadi, bersifat kekal, disebut sebagai: “Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.”

◎ “Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.” Merupakan buah keberhasilan bhavana kita. Tanpa melalui upaya bhavana, Anda tidak akan bisa memperoleh: “Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.”, yang Anda peroleh adalah: duhkha, shunya, anitya, dan anatman. Semua makhluk berada dalam duhkha, shunya, anitya, dan anatman, sedangkan dalam kondisi Kebuddhaan adalah: Abadi, sukha, Aku, dan suci. Apakah dengan demikian sudah mengerti?

Dulu ada yang bertanya kepada saya, “Untuk apa kita menjadi Buddha? Menjadi Buddha tiada suatu apa pun, semua kosong, jadi untuk apa aku menjadi Buddha? Lebih baik saya terlahir di surga untuk menikmati kesenangan.”Akan tetapi, kesenangan di surga tidak lah abadi, sama seperti kesenangan di dunia fana, kesenangan di dunia fana juga tidak abadi, malah menjadi penderitaan. 

Ada sebuah lelucon, sepertinya mengenai presiden naik pesawat, presiden berkata kepada pilot Air Force One: “Jika saya membuang 10 lembar uang kertas 1000 dolar Amerika, dan ada 10 orang yang berhasil mendapatkannya, maka 10 orang itu akan sangat bahagia.” Penasihat mengatakan: “Lebih baik begini, Anda lempar 100 lembar uang kertas 1000 dolar, supaya ada 100 orang yang berbahagia.” Pilot menoleh dan berkata kepadanya: “Lebih baik Anda menjatuhkan diri saja, supaya semua orang memperoleh kebahagiaan.” Oleh karena itu, kedudukan dan nama bukan yang terbaik, rakyatnya mengharap supaya pemimpin tertinggi itu bisa lekas wafat, begitu wafat, semua rakyat akan bergembira. Ini adalah sebuah lelucon, bukan menunjuk pada sebuah negara tertentu. Meskipun nama dan kedudukan bisa membuat Anda senang, akan tetapi Anda mesti membahagiakan seluruh rakyat, inilah yang disebut kebahagiaan bagi semua. Daripada bahagia sendiri, lebih baik semua berbahagia. Lihatlah! Ini benar adanya, apabila Anda seorang diri yang bahagia, dan seluruh rakyat menderita, mereka tidak bisa berbahagia, apa yang terjadi? Mereka akan berharap supaya pemimpinnya segera wafat. Menurut Anda, apa gunanya menjadi seorang pemimpin? Anda sendiri juga tidak bahagia! Rakyat tidak bahagia, dan tentu saja Anda tidak akan bahagia! Anda berbahagia sendiri juga tidak ada gunanya! Demikianlah nama dan kedudukan juga terus mengalami perubahan. 

Uang juga terus berubah, ada orang yang sedang makan di McDonald’s, ia terus bermain saham, di sampingnya ada seorang pengemis yang memberitahunya mana yang seharusnya dibeli. Orang itu keheranan: “Kenapa seorang pengemis bisa mengerti tentang saham?” Pengemis itu menjawab: “Sebab dulu saya juga bermain saham.” Dulu pengemis ini sangat kaya! Sampai akhirnya sekarang menjadi pengemis. Oleh karena itu, uang juga terus mengalir, juga tidak kekal. Permainan uang juga belum tentu bahagia, kadang bisa menjadi tidak ada, saat tidak ada, kadang juga bisa menjadi ada.

 Tadi, saat persembahan khata, saya melihat banyak ibu-ibu tua, di masa muda Mahaguru juga pernah berjumpa dengan ibu-ibu tua itu, di saat muda, 30 tahun lalu, Mahaguru pernah berkunjung ke Malaysia, tidak hanya 2 kali! Saat pertama kali datang, pernah datang selama 1 bulan, yang tertulis dalam “Pemandangan Indah” (Karya tulis Mahaguru) adalah mengenai kedatangan di Malaysia. Saat itu saya kenal ibu-ibu tersebut, semua adalah wanita yang sangat cantik, semua adalah veteran wanita cantik. Sekarang, di antara mereka ada yang duduk di kursi roda, ada yang kedua lutut kakinya sudah tidak bisa bergerak, ada yang cara berjalannya sangat lambat, langkahnya kecil, ada yang mesti dipapah orang lain. Dewi-dewi di masa lampau telah menjadi dewi tua, kecantikan tidak dapat dipertahankan! Benar tidak?

Dulu Mahaguru masih sanggup berlari 100 meter selama 11 detik, sekarang untuk berlari 100 meter, berapa lama yang dibutuhkan oleh Mahaguru? Saya tidak pernah berlari, juga tidak berani! 100 meter, nanti berlari untuk ditunjukkan kepada kalian, apakah sekarang bisa berlari 100 meter dalam waktu 11 detik? Entahlah! Mahaguru juga pernah muda dan perlente, ada sebuah foto yang mengenakan pakaian remaja dan leher dibebat dengan syal, rambut tertiup angin, sama seperti Jay Chou, sangat perlente, saya masih menyimpan foto itu, saya akan coba untuk visualisasikan, apakah diri sendiri bisa berubah menjadi seperti itu. Ini semua telah berlalu, yang berlalu tidak akan kembali lagi, sama seperti lagu Wang Luobin, “Burung kecil di masa remaja tidak akan mungkin kembali lagi.”, apakah kalian bisa menyanyikan lagu ini? (Mahaguru menyanyi): “Burung kecil masa remaja begitu pergi tak akan kembali, yang lain oh! Yang lain oh! Burung kecil masa remaja tidak akan kembali lagi.” Telah berlalu, Wang Luobin adalah siswa dari Mahaguru! Ia adalah siswa Mahaguru, ia telah meninggal dunia, tidak akan kembali lagi. Burung kecil masa remaja telah terbang pergi, tidak akan kembali lagi. Untunglah, Mahaguru berbhavana, meski seekor telah terbang pergi, masih ada seekor, seekor ini adalah burung Kebuddhaan, seekor feniks yang bermandikan nyala api. Entah bagaimana di masa mendatang, masa depan adalah sebuah tanda tanya.

◎ Dunia ini dibagi menjadi lampau, sekarang, dan mendatang, akan tetapi menurut Kebuddhaan, Anda akan tahu jika menekuni Mahottara Heruka, saat Anda telah mencapai puncak, Anda akan memperoleh keabadian. Mahaguru mendorong supaya kalian semua memperoleh keabadian, sukha yang abadi, kesucian yang abadi, dan Aku Buddha yang abadi. Menekuni Mahottara Heruka bisa mencapai empat hal ini: “Abadi, Sukha, Aku, dan Suci.” Jika Anda tidak berbhavana, maka selamanya akan berhenti pada kondisi: “Duhkha, shunya, anitya, dan anatman.”, selamanya berada di situ.

Mahaguru tidak pernah gentar, batin juga tidak teperdaya, tiada rasa takut dalam batin. Kenapa? Sebab semua makhluk adalah sama, semua setara, semua memiliki Buddhata, dan Anda mesti memunculkan Buddhata ini. Saat Anda memperoleh Maha-maya, alam semesta adalah Maha-maya (Ilusi Agung), berubah menjadi jala waktu: Lampau, sekarang, dan mendatang; Di bawah roda waktu raksasa, semua akan bergulir, dan semua akan sirna, hanya melalui bhavana merealisasi: Abadi, Sukha, Aku, dan Suci, barulah merupakan keberhasilan sejati.
 
◎ Ketahuilah, menaati pancasila Buddhis, dapat terlahir sebagai manusia, merupakan Manusyayana dalam agama Buddha; Menaati pancasila dan mempraktikkan dasa-kusala-karma, dapat mencapai keberhasilan Devayana dalam agama Buddha; Kemudian, menekuni Catvari-arya-satyani, dapat memperoleh keberhasilan Arhat Hinayana dalam agama Buddha; Menekuni 12 nidana, dapat memperoleh keberhasilan Pratyekabuddha dalam agama Buddha; Anda berupaya untuk menyeberangkan para insan, membagikan pengetahuan Anda kepada para insan, Anda dapat mencapai keberhasilan Bodhisattva dalam agama Buddha, inilah pancayana, yaitu: manusia, deva, Arhat, Pratyekabuddha, dan Bodhisattva, lima yana dalam agama Buddha.

Semua yang berharap kelak terlahir sebagai manusia, sebagai manusia yang mulia, maka Anda mesti menaati pancasila; Jika Anda ingin terlahir di surga, maka mesti praktikkan dasa-kusala-karma; Kemudian, jika Anda dapat menekuni Catvari-arya-satyani: “Duhkha, samudaya, nirodha, dan marga.” Anda dapat memperoleh keberhasilan Arhat; Menekuni 12 nidana, dapat mencapai keberhasilan Pratyekabuddha; Menekuni Sadparamita, dapat menjadi Bodhisattva. Semua ini ada tingkatannya.

◎ Mahaguru memberitahu Anda semua, kelahiran sebagai manusia sangat sukar untuk diperoleh, tubuh manusia ini sangat sukar diperoleh. Gunakanlah kesempatan ini untuk berbhavana dengan tekun, apabila Anda dapat mencapai keberhasilan, sama seperti Maha-maya-jala, menjadi mata dari Buddha di angkasa, menolong para insan yang tak terhingga banyaknya, dapat menyeberangkan para insan yang tak terhingga banyaknya, Bodhisattva juga bisa menyeberangkan para insan yang tak terhitung banyaknya, menjadi Buddha juga bisa menyeberangkan para insan yang tak terhitung banyaknya. Tapi, mesti ingat, Anda mesti meyakini ajaran Buddha yang benar, Anda tidak boleh memuja hantu, tidak boleh percaya kepada Nenek Hantu, ini sangat penting. Ia telah menyimpang, mari kita himpun semua orang untuk menasihatinya supaya tidak lagi menyembah hantu, baik tidak? (Hadirin: “Baik!”) Mari kita menghimpun daya dari semuanya untuk menolong dia, baik tidak? (Hadirin: “Baik!”) Menghimpun daya segenap siswa Zhenfo Zong, daya dari semua insan, untuk menolong perkumpulan yang menyembah hantu, baik tidak? (Hadirin: “Baik!”) 

Di antara semua alam gaib, alam hantu adalah yang paling rendah, yang tertinggi adalah Buddha, Bodhisattva. Penyembah hantu akan menjadi apa? Tentu saja menjadi hantu! Berbhavana memuja Buddha dan belajar Buddha bisa menjadi Buddha! Memuja Bodhisattva bisa menjadi Bodhisattva. Memuja hantu bisa menjadi hantu. Kita mesti punya hati yang welas asih, mari kita menolong perkumpulan yang menyembah hantu, baik tidak? (Hadirin: “Baik!”) Supaya kita mempunyai perhatian benar akan Buddhadharma, sebab lobha, dvesa, dan moha tidak lah baik, penyembahan pada hantu adalah tingkat rendah, sebab menyembah hantu akan menimbulkan ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Oleh karena itu, kita jangan memuja hantu atau roh-roh yang rendah, kita mesti belajar pada Buddha Bodhisattva yang Mahatinggi, inilah ajaran Buddha yang benar.

Semasa hidup Shakyamuni Buddha, ada satu hal yang sangat penting, terhadap nujum dan fengshui, Beliau cenderung menentang, sebab itu semua dimanfaatkan oleh orang awam, masih berada dalam tingkat duniawi. Beliau juga menentang kesaktian, terlebih adalah kesaktian hantu, sama sekali tidak berhubungan dengan Dharma, sebab itu bukan abhijna yang sesungguhnya, hanya daya gaib dari hantu belaka. Beliau bahkan menentang kesaktian, sebab itu hanya sebuah fungsi, dan tidak bisa mencapai Kebuddhaan.

◎ Pencapaian Kebuddhaan yang sejati memerlukan perhatian benar dan keyakinan benar, menganut ajaran yang benar, dan sungguh-sungguh bersadhana, dengan demikian baru bisa mencapai Kebuddhaan. Pengulasan Maha-maya-jala Vajra hari ini yang terutama adalah kondisi mulai dari awam terus sampai Kebuddhaan, semua merupakan Maha-maya-jala. Terhadap ajaran yang sesat, makhluk halus yang sesat, dewata yang sesat, kita semua mesti menolaknya. Kita menapaki jalan kebenaran, sebuah jalan yang sejati. Kita semua, orang yang berjodoh di sini, kelak dapat menjadi Buddha dan Bodhisattva, mencapai Kebuddhaan! Terima kasih atas kedatangan Anda semua, setelah menerima abhiseka, kalian bisa menyimak bagaimana menekuni Sadhana Mahottara Heruka.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。