Bab 1. Bagian 4.2. Pendirian Mahayana

Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana 
- Sngagsrim Chenmo -
Oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu 
20 Juli 1994
 
Hari ini kita buka halaman delapan dari  ‘Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana’ ( Sngagsrim Chenmo / 密宗道次第廣論 / Mi-zong Dao Ci-di Guang-lun ) : Bagian 4.2. Pendirian Mahayana. Kata ‘Yana’ ini sebenarnya juga dapat diartikan sebagai kendaraan ; Dengan kata lain, sama seperti kendaraan yang mengangkut kita.
 
Ada juga yang mengartikan demikian : Apabila Anda mampu menuntun sepuluh orang, maka kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang muat sepuluh orang ; Apabila mampu menuntun seratus orang, maka kendaraan ini merupakan kendaraan yang muat mengangkut  seratus orang ; Mampu menuntun sepuluh ribu orang, berarti kendaraan ini merupakan kendaraan yang sangat besar. Ada juga yang membandingkannya seperti itu.
 
Dalam ‘Niyataniyatavatara-mudra-sutra’ dikatakan ada lima macam. Namun bukan menunjuk pada kapasitas, melainkan pada kecepatan. Sebab ada manusia yang berakar tajam dan ada yang berakar tumpul, dalam bhavana ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat, kecepatannya tidak sama, oleh karena itu di dalam ada disebutkan lima perbandingan. 
  
Perbandingannya adalah :  Go-ratha ( Pedati ) , Hasti-ratha ( Kereta Gajah ), Kendaraan Surya Candra dan Buddha-abhijna-antariksacara. Dulu semasa kecil di desa, saya pernah naik pedati. Tidak hanya di desa, dulu di kota juga ada pedati. Kerbau di depan menarik kereta , petani duduk di ujung kereta, memegang cambuk untuk memacu kerbau, begitu kami melihat kemunculan pedati, kami suka mengejarnya, kemudian kami melompat naik. Kemudian kami bergelantungan di atas, setelah pedati menempuh jarak tertentu, kami baru turun, semua merasa sangat senang.
 
Pasti Gurudara juga pernah naik pedati. Apakah kalian juga pernah naik ? Kita semua pernah naik pedati. Ada kalanya kami mengikuti orang yang mengendarai pedati dan mengatakan : “Perbolehkan kami untuk duduk sebentar !” Maka ia akan berhenti dan membiarkan kami naik ; Beberapa anak naik ke atas pedati, setelah pedati berjalan beberapa saat, kami turun lagi. Proses menaiki pedati terasa sangat menyenangkan, sebab tidak perlu lagi untuk berjalan kaki, ada kendaraan yang bisa ditumpangi. Kala itu kendaraan lain masih sukar untuk ditemui, pedati sudah merupakan kendaraan yang sangat baik ; Tapi pedati sangat pelan, kami anak-anak bahkan bisa berlari lebih cepat dari kerbau.
 
Kita semua tahu Hasti-ratha ( Kereta gajah ) hanya ada di India dan Thailand ; Di Taiwan tidak ada hasti-ratha. Oleh karena itu kita tidak pernah naik hasti-ratha. Tapi orang-orang yang bertamasya ke Asia Tenggara dapat mengendarai gajah. Sepertinya di atas punggung gajah ada semacam keranjang , anak-anak dimasukkan ke dalamnya untuk diangkut sejenak oleh gajah tersebut. Atau Anda ingin berfoto di atas gajah, ini juga ada. Inilah hasti-ratha, hasti-ratha lebih cepat dari pedati, namun semua tergolong sebagai kereta yang ditarik hewan.
  
Dalam risalah ini dikatakan, apakah Anda ingin kendaraan yang lebih cepat ?  Kendaraan Surya Candra, ini lebih cepat. Seperti pergerakan matahari dan rembulan. Dulu kita semua menyangka matahari sedang mengejar rembulan, ataupun rembulan sedang mengejar matahari ; Tidak terlalu jelas, yang penting keduanya saling mengejar, tapi tetap tidak terkejar. Kendaraan Surya Candra , kecepatannya seperti pergerakan matahari dan bulan , sedikit lebih baik daripada pedati dan hasti-ratha.
  
Mengapa Buddha menggunakan hasti-ratha sebagai perbandingan ? Sebab di India ada gajah, mereka keluar mengendarai gajah, tentu saja ada hasti-ratha. Sedangkan di Taiwan dan Amerika, mana ada hasti-ratha ? Tidak ada sama sekali. Di India dan Thailand mereka menggunakan gajah sebagai kendaraan, oleh karena itulah Buddha menggunakan Hasti-ratha sebagai perbandingan. 
 
Kendaraan surya candra dapat dilihat oleh mata kita. Matahari dan rembulan sedang bergerak dan sangat cepat ! Ini melambangkan seorang sadhaka yang memiliki Prajna Tinggi. 
 
Kemudian ada ‘Buddha-abhijna-antariksacara’ ( Kemampuan Buddha dalam terbang mengarungi angkasa ), ini lebih cepat lagi. Bagaimanakah kecepatannya ? Bagaimana mengungkapkan abhijna terbang dari Tathagata ? Orang yang belum tiba di tingkatan Kebuddhaan akan sangat sukar untuk membayangkannya.
 
Dulu ada seorang siswa yang bertanya, tiap kali dia bermeditasi, rohnya selalu terbang keluar, tapi selalu terhalang oleh atap rumah ; Begitu membentur atap rumah dia tidak dapat terbang keluar, dia bertanya harus bagaimana ? Menurut Anda bagaimana ? Sebenarnya jawabannya hanya ada tiga aksara : “Tembus saja !” Tembus saja, maka Anda dapat terbang lagi, sebab roh yang terbang tidak boleh ada pemikiran material ; Anda terhalang oleh atap karena dalam pikiran Anda ada atap, namun saat Anda merubah atap menjadi tanpa wujud, maka Anda akan menembusnya. 
  
Saat saya melakukan terbang secara roh, gunung – sungai dan daratan semua ada di bawah , Dulu saat saya mendalami Tao, Guru mengajarkan saya Metode Jia-ma. 
 
Apakah itu Metode Jia-ma ? Anda pasti terheran-heran, ini juga merupakan salah satu metode perjalanan astral. Di kaki kanan dan kiri Anda diikatkan Jia-ma, saat Anda hendak berjalan , melafalkan mantra, maka langkah kaki Anda akan sangat cepat, pepohonan nampak seperti terbang oleh angin ; Bahkan melesat bagai tidak ada pepohonan di kiri dan kanan, sepasang kaki bagai kuda, sangat cepat ! Inilah Metode Perjalanan Astral.
  
Dalam Tao memang ada Metode Perjalanan Astral. Apakah orang jaman sekarang menguasainya ? Apakah mereka mempunyai metode perjalanan astral ? Saya kurang tahu ! Tapi, coba Anda lihat  Novel Batas Air ( Shui Hu-zhuan /水滸傳 ) , ia menceritakan mengenai 36 Tian-gang dan 72 Di-sha. Sebenarnya 108 Pendekar dalam kisah Batas Air merupakan konstelasi perbintangan, semua adalah bintang. Di antaranya ada yang disebut : Shen-xing Tai-bao (神行太保 ) . Tiap kali Song-jiang menghadapi masalah ia selalu memanggilnya : “Sekarang pergilah ke kota tersebut !” Orang lain butuh sepuluh hari perjalanan, ia hanya butuh satu hari, oleh karena itu sebutannya adalah ‘Shen-xing Tai-bao’. Bagaimana ia melakukan perjalanan ? Dengan Metode Jia-ma. Di kaki kanan dan kiri diikatkan Jia-ma, kemudian melafal Mantra Perjalanan Astral, saat mulai melesat, bumi seakan tergulung. Tanah pada mulanya rata, namun begitu ia bergerak, langsung tergulung. 
 
Saya beritahu Anda, metode ini seperti saat kita berada di Air port, sebuah jalan yang bergerak sendiri, saat kita hendak berjalan menuju gate, jalan itu bisa tergulung, terus menggulung dengan cepat ; Bagaikan Anda berjalan selangkah, orang lain butuh sepuluh langkah, begitu kaki melangkah langsung mencapai jarak sepuluh langkah . 
 
Metode ini disebut ‘Metode Perjalanan Astral’, saya ingat pernah melihat ‘Metode Perjalanan Astral’ di ‘Buku Langit Liu-jia’. Metode Perjalanan Astral dari Shen-xing Tai-bao berdasarkan petunjuk dalam Buku Langit Liu-jia. Dalam Novel Batas Air ada tertulis, tapi ini belum tergolong hebat ! 
 
Ilmu meringankan tubuh dalam novel persilatan barulah lihai ! Jurus-jurus yang hebat dalam novel persilatan antara lain adalah : ‘Ling-kong Xu-du’, ‘Ba-bu Gan-chan’ dan ‘Qing-ding Dian-shui’. ‘Ta-xue Wu-hen’ menapaki salju tapi tidak meninggalkan jejak. 
 
Seperti Ilmu Meringankan Tubuh di Daratan : Ta-xue Wu-hen, Ba-bu Gan-chan, Ling-kong Xu-du, wah ! Ilmu meringankan tubuh dalam novel persilatan Tiongkok sangat lihai ! 
 
Saya juga bisa, namun yang saya gunakan adalah terbang secara astral, yang saya gunakan adalah ‘Tubuh Cahaya Bintang’ ; Ilmu terbang tubuh cahaya bintang , sangat cepat ! Demikian pula dengan ilmu meringankan tubuh dan Metode Perjalanan Astral ! 
 
Saya ingat saat menulis buku : ‘Legenda Rainbow Vila’ di dalamnya menulis mengenai ‘Singa Utara’. Simharaja Bodhisattva, yang digunakannya adalah Metode Perjalanan Astral. Dapat mengangkasa di awan-awan, dapat mengendarai kabut, bergerak secepat angin. Terbang menentang angin adalah terbang secepat angin, apabila tubuh Anda manunggal dengan angin, terbang dengan kecepatan angin, ini disebut : ‘Terbang Menentang Angin’ ; Ini sudah sangat cepat ; Namun kecepatan abhijna terbang dari Tathagata lebih cepat daripada Terbang Astral. 
  
Bagaimanakah abhijna terbang Tathagata ?  dapat dikatakan menggunakan pikiran, langsung tiba hanya dalam sekejap pikiran. Misalnya : Saya sekarang berada di Amerika, apabila saya ingin ke Taiwan, begitu mata terpejam, mengerahkan pikiran : “Saya tiba di Taiwan.” Maka ia akan tiba di taiwan, dalam sekejap sudah tiba di Taiwan. 
  
Mahaguru mempunyai sebuah metode yang dulu sering digunakan, namun sekarang sudah tidak dipergunakan lagi. Metode apakah itu ? Yaitu, misalnya di malam hari saat hendak tidur, saya memakai selimut, saya berpikir, malam ini hendak ke Taiwan, pergi mengunjungi rumah seseorang, begitu mata terpejam langsung tiba di Taiwan. Sesungguhnya tubuh ini masih berada di atas kasur, tubuh cahaya bintang saya dalam sekejap pikiran terbang tiba di Taiwan. Semalaman berada di Taiwan, untuk kembali juga hanya butuh waktu sekejap saja.  
  
Fenomena saat itu adalah, sepertinya saat keluar lebih cepat, saat kembali justru ada sedikit masalah.  Saat kembali seperti : Kepala kereta api menabrak bagian belakang kereta api, muncul suara Duar ! Kemudian sekujur tubuh kereta akan berguncang sejenak ; Dengan kata lain, saat kembali, seringkali kepala ini menabrak tubuh sendiri. Saat roh kembali, akan menabrak tubuh ; Kemudian akan berguncang sejenak, kondisi itu terasa kurang nyaman, oleh karena itu sekarang metode tersebut sangat jarang dipakai. 
   
Apa yang saya gunakan sekarang ? Saya menggunakan metode yang lain. Saat pikiran saya ingin melihat seseorang, terlebih dahulu saya pikirkan rupanya, kemudian di hadapan mata akan muncul cahaya bintang, menjadi sebuah layar yang terbentuk dari titik titik sinar bintang ; Kemudian layar cahaya ini bersinar, mengatur frekuensinya, menjadi layar televisi, dan akhirnya menjadi sangat jelas. Orang itu akan muncul , semua aktivitasnya akan nampak. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, adakalanya berupa hitam putih, ada kalanya berwarna ; Kemudian setelah jelas terlihat, akan nampak layar per layar, menjadi sangat jelas, akhirnya nampak seperti di lokasi, jadi tidak perlu keluar.
 
Ada dua macam cara, yang pertama , demikian yang saya dengar : “Begitu berjumpa dengan orang yang melakukan perjalanan roh, ia telah terbang keluar, rohnya tidak lagi berada dalam badan jasmani, asalkan Anda membalikkan tubuh jasmaninya, yang semula telentang, Anda membaliknya menjadi terkelungkup. Namun apabila dia semula terkelungkup, Anda membaliknya supaya telentang, maka rohnya tidak akan dapat kembali lagi.” Sekalipun kembali, ia akan sangat menderita, pikirannya menjadi terganggu. 
 
Saya mengalami hal seperti ini : Saat keluar terasa sangat nyaman ! Dapat melakukan sesuatu dengan jelas, namun saat kembali, kondisi tubuh berubah ; Saat kembali, miring sedikit saja tidak boleh ! Tidak akan bisa menyatu, jika miring sedikit, tidak bisa manunggal lagi, tidak bisa pas. Bagaimana jika tidak bisa masuk lagi ? Harus dipaksa, walau setelah masuk akan mengalami migrain.
 
Oleh karena itu, saya terus berpikir, saat itu Hyang Buddha mengalami migrain mungkinkah karena Beliau sering melakukan perjalanan astral ? Sakyamuni Buddha menderita migrain. Akhir-akhir ini saya tidak melakukan hal tersebut, jangan sampai ada siswa mengatakan : “Ah ! Mahaguru mohon lakukan perjalanan astral untuk memeriksa fengshui !” Anda tentu saja tetap santai, Anda hanya membayarnya dengan 5 ringgit , saya terbang ke Malaysia untuk melihat fengshui ; Saat roh saya terbang, sekembalinya, postur tubuh tidak benar, bisa menderita migrain, leher bisa terkilir, sangat tidak nyaman. 
  
Demikianlah, Abhijna terbang Hyang Buddha datang dan pergi dalam sekejap .  
Pertama kali saya tiba di semesta ilusi, semua gunung, sungai dan daratan terlihat ada di bawah ; Kondisi tersebut penuh misteri dan menakjubkan ! Nampak lebih jelas daripada melihat dari pesawat, dan kecepatannya tentu saja lebih cepat daripada pesawat. Saat ini yang paling cepat adalah kilat. Terlebih dahulu kita melihat kilat baru kemudian mendengar suaranya.
 
Sebenarnya keduanya muncul bersamaan, namun kecepatan suaranya kalah dengan sinar. Oleh karena itu sinar adalah yang tercepat !   Coba Anda pikirkan, cepat sampai seperti apa ? Coba hari ini Anda melakukan sambungan telepon internasional, begitu gagang diangkat, nomor diputar, di sana berdering, suarapun tiba. Bagaimana kecepatannya ? Tentu saja sangat cepat ! Coba Anda telepon ke Taiwan, belum sampai satu detik, telepon di sana sudah berdering. Anda dapat mendengar suara orang di sana, sarana ini sangat hebat.
 
Buddha-abhijna-antariksacara sama seperti kilat ; Dapat Anda bayangkan. Mungkin menurut Anda tidak mungkin ada yang secepat itu. Coba sekarang Anda pikirkan, sekarang Anda menelepon Hong Kong. Lian-han menelepon ke Hong Kong. Apakah di Hong Kong masih ada keluarga ? Ada ! Dengan cepat Anda dapat mendengarkan suaranya ; Mengapa suara Anda dapat terpancar demikian cepatnya ? Berkat gelombang listrik. Dalam sekejap sudah terpancar. Demikianlah abhijna terbang dari Buddha, sangat-sangat cepat !
 
Ah, saya ingat ! Dulu Guru mengajari saya Metode Jia-ma, kuda tersebut juga perlu makan rumput. Jangan dikira hanya mengikat Jia-ma di kaki dan berlari ! Wah ! Berlari sangat cepat , kemudian sampai batin Anda meneriakkan : “Berhenti !” Melafal mantra memintanya untuk berhenti, maka dia akan berhenti. Sekalipun Anda berada di hotel, Anda harus mengambil Jia-ma, kemudian masih perlu untuk menyalakan dupa, harus membeli air dan rumput untuk menjamu Jia-ma makan rumput. Harus memberinya makan rumput, jika tidak , maka dia tidak akan lari. Bukankah metode ini sangat unik ?  Metode ini memang benar-benar ada ! Yang pertama adalah Anda harus menjamunya makan rumput, baru pada pagi hari kedua, Anda mengikatnya, kemudian berjalan, sangat cepat dan kaki Anda tidak akan kelelahan. Bahkan saat Anda berjalan , orang lain butuh sepuluh langkah, tapi Anda hanya butuh satu langkah, bahkan bisa melebihi sepuluh langkah orang biasa.
 
Mahaguru juga sangat cepat dalam mendaki gunung, saya berjalan sangat cepat. Pada saat pergi ke Jepang kali ini, mereka semua mengatakan bahwa Mahaguru berjalan dengan sangat cepat. Kuda saya lebih kecil, tidak sehebat Jia-ma. Dengan Jia-ma, siapapun dapat berjalan dengan cepat bahkan kaki tidak akan merasa lelah ! Anda melihat saat saya mendaki  Istana Konpira-dai-gongen, di sana ada tujuh ratus lebih anak tangga. Saya mendakinya dengan cara berlari sampai akhir, sampai di tujuan semua orang merasa kakinya sudah tidak bertenaga. 
 
Sungguh mengherankan , saat itu kaki saya sungguh bertenaga, tidak merasa lelah, terus mendaki, bahkan sambil berlari ; Tujuh ratus lebih anak tangga, saat turun juga sangat cepat, sedangkan yang lainnya semua berjalan perlahan, namun saya sangat cepat, selangkah bagaikan dua langkah. Dua langkah menjadi satu langkah, demikian baru cepat. Dulu saya telah mempelajari Metode Jia-ma, namun sekarang tidak dapat digunakan, sekarang di sini tidak bisa membeli Jia-ma, di sini tidak ada yang menjual Jia-ma. Di Taiwan masih ada yang menjual Jia-ma, kita membeli Jia-ma untuk dibakar, dibakar seperti kertas sembahyang, memberikan kendaraan bagi para dewata.
 
Ini mengulas perihal akar kebijaksanaan yang tajam dan akar kebijaksanaan yang tumpul. Ada sadhaka yang memiliki Prajna lebih tinggi, bhavananya akan lebih cepat ; Namun ada juga yang memiliki akar kebijaksanaan yang tumpul, diibaratkan seperi pedati, langkah demi langkah. Namun jangan membeda-bedakannya, sebab pada akhirnya semua sama-sama memperoleh Kebuddhaan.
  
Apakah itu ‘Pendirian Mahayana’ ?  “Demi memberi manfaat kepada semua makhluk, bertekad merealisasi Anuttara-bodhi, oleh karena itu menekuni Sad-paramita. Demikianlah keutamaan Mahayana.” Kalimat ini telah saya ulas sebelumnya. 
  
Manfaat yang Anda kejar merupakan manfaat bagi semua makhluk, supaya semua dapat merealisasi Anuttara-bodhi. Oleh karena itu sadhaka menekuni Sad-paramita : Dana ( amal ), virya ( ketekunan ), sila ( pengendalian diri ), ksanti ( kesabaran ), dhyana ( meditasi ) dan Prajna ( Kebijaksanaan Agung ). Anda adalah sadhaka yang menekuni Sad-paramita, ini semua bertujuan untuk memberikan manfaat kepada semua makhluk. Sadhaka yang menekuni Sad-paramita ini merupakan keutamaan Mahayana.
 
Seharusnya bagian ini sudah sangat jelas, sebab dulu saya telah berulang kali mengulas mengenai Sad-paramita. Bagaimana mendirikan Mahayana, yaitu didirikan dengan berdasarkan Sad-paramita, semua demi memberikan manfaat pada semua makhluk. 
 
Berikutnya adalah Mantrayana, yaitu Tantrayana kita ini. Tantrayana juga dilaksanakan sesuai dengan Sad-paramita, sama saja ! Sebab telah dibabarkan dalam semua tantra.
 
Dalam tantrayana tidak dikatakan ‘sutra’. Yang dimaksud dengan ‘tantra’ adalah sutra . Seperti : Vajrabhairavamulatantra, ini berarti Vajrabhairavamulasutra, sama saja ; Sarva-tantra adalah Sarva-sutra.
  
‘Jalan Sarva-pudgala’, apa yang disebut dengan pudgala ? apa artinya ? istilah ini akan sering muncul dalam risalah ini. Apa itu pudgala ? yaitu insan, Kendaraan Para Insan ; Yaitu Manusya-yana ! Yaitu ajaran kebenaran mengenai manusia, mengarah kepada Mahayana Sarva-jnana, demikianlah maknanya. Di dalam sini juga ada dua kalimat.
 
‘Dalam hal ini terdapat dua pandangan , yaitu Madhyamika-acarya dan Vijnapti-matra-acarya’, apakah itu ‘Madhyamika’ ? Apakah itu Vijnapti-matra ? Akan saya jelaskan untuk Anda sekalian.
  
Yang dimaksud dengan Madhyamika adalah Mulamadhyamakakarika atau Madhyamakasastra. Siapakah yang menulis sastra ini ? Yaitu Nagarjuna Bodhisattva. Di India ada Madhyamika, di Tibet juga ada Madhyamaka-acarya , yaitu sadhaka yang secara khusus mempelajari Madhyamika, ia khusus menggunakan metode ‘Penghancuran’ untuk mencapai Kebenaran Sejati.
  
Seperti kita ‘Menghancurkan kekosongan’, ada orang yang mengatakan bahwa segalanya adalah kosong, maka ia dapat terjerumus ke dalam  kekosongan absolut. Ia menggunakan metode Madhyamika untuk menghancurkan kekosongan. ‘Menghancurkan kepalsuan’ , apakah itu kepalsuan ? Segala sesuatu di dunia ini adalah palsu, ia menggunakan metode penghancuran untuk menghancurkan kepalsuan. Dari ‘Menghancurkan kekosongan’ dan ‘Menghancurkan kepalsuan’, tidak melekat pada dua sisi, mencapai jalan tengah, inilah Madhyamika.
 
Ada kalanya kita membicarakan mengenai kebajikan, “Ada orang yang sangat baik hati, tapi apakah yang lainnya adalah orang yang sangat jahat ?” Sebenarnya bukan  ! Sebenarnya bukan berada pada dasarnya, juga bukan pada kejahatan, melainkan ‘Bukan kebajikan juga bukan kejahatan.’ , mengambil kebenaran di tengahnya. Ini merupakan sebuah cara dalam mempelajari Buddhisme, metode ini disebut sebagai Madhyamika.
  
Apakah itu ‘Vijnapti-matra’ ? Vijnana ini adalah batin ;  Dapat dikatakan hanya batin. Kita sudah mengulas mengenai ‘Segala sesuatu diciptakan oleh vijnana’ , ‘Segala sesuatu diciptakan oleh batin.’
 
Batin ini menjelma menjadi semuanya. ‘Segala sesuatu diciptakan oleh batin’, inilah vijnapti-matra.
 
‘Vijnapti-matra-acarya’ khusus mempelajari batin, khusus mempelajari vijnana. Kita telah membahas bahwa di dalam : mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran mengandung sesuatu, sesuatu itu adalah ‘vijnana’.
  
Segala respon yang timbul dari mata Anda adalah ‘Caksur-vijnana’. Yang didengar oleh telinga, yang dihasilkan adalah ‘Srota-vijnana’.
  
Respon yang muncul dari dalam pikiran atas mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran disebut sebagai sad-visayah.  Kemudian lebih mendalam lagi menjadi kesadaran kedelapan : Alaya-vijnana.
 
Dalam Tantrayana kita mengulas hingga kesadaran kesembilan, yaitu : ‘amala-vijnana’. Dalam batin, ada berbagai manifestasi dari vijnana ini, sedangkan yang mempelajari teori ini disebut : ‘Vijnapti-matra-acarya.’ 
  
Ada perbedaan di antara dua acarya ini, yang satu disebut Madhyamaka-acarya, yaitu tidak melekat pada dua sisi, menapaki jalan tengah, melalui jalan tengah memperoleh Kebenaran Sejati.
 
Sedangkan Vijnapti-matra-acarya mempelajari perubahan dalam batin Anda, hingga kesadaran yang terdalam, yaitu kesadaran kesembilan ‘amala-vijnana’, yang mempelajari ini disebut sebagai Vijnapti-matra-acarya. Inilah penjelasan bagi keduanya. Kita semua mengetahui, tidak peduli yang manapun metode Acarya tersebut dalam mendalami Buddha Dharma, masing-masing pribadi ada yang berakar kebijaksanaan tajam , ada juga yang berakar tumpul.
 
Kenyataannya juga demikian. Kebijaksanaan seseorang, ada kalanya merupakan bakat. Kebijaksanaan sungguh merupakan suatu yang sangat unik.
 
Sebagian orang, sejak lahir memiliki pembawaan tajam, mampu menganalisa berbagai persoalan, bahkan sangat memahami ; Sebagian orang memiliki ingatan yang sangat baik. Daya ingat ditambah dengan daya pemahaman , menjadi akar kebijaksanaan yang tajam. Mampu mengaplikasikan segala sesuatu dengan tepat, bahkan hasil dari sesuatu yang dipelajari dapat diterapkan dalam menyelesaikan berbagai persoalan.  Mahaguru mengucapkan satu kalimat, dia mampu mengingatnya, bahkan mampu menganalisanya, memahami, bahkan tiada sedikitpun hal yang terlewat sia-sia, inilah akar kebijaksanaan yang tajam. Sebaliknya, ada yang setelah Guru menjelaskan seharian penuh, bahkan satu aksara-pun dia tidak mampu mengingatnya ; Ia tidak hanya tidak dapat memahami, bahkan akan timbul rintangan, inilah akar kebijaksanaan yang tumpul.
 
Demikianlah sesungguhnya memang dalam bhavana ada yang berakar tajam ada pula yang berakar tumpul. Guru akan mengamati, di antara para siswa, siapakah yang berakar tajam ? Siapakah yang lebih tumpul ?  Siapa yang sangat cermat dan cerdas ? Siapa yang serampangan dan bahkan berkarat ? Digosok bagaimanapun tetap tidak cemerlang ! Itu semua ada. Oleh karena itu, apabila Anda berakar tumpul, diibaratkan adalah pedati ; Bagaimanapun, berjalan selangkah demi selangkah, perlahan, terus hingga mencapai Kebuddhaan. 
 
  Sedangkan yang berakar tajam, diibaratkan Kendaraan Surya Candra ; Atau diibaratkan  seperti  Buddha-abhijna-antariksacara. Dia hanya perlu belajar sehari, yang dipahaminya bagaikan sesuatu yang perlu dipelajari selama sepuluh tahun oleh orang lain. Orang mengatakan hal ini tidak adil, mengapa ada orang yang sejak lahir sudah demikian bijaksana ; Namun ada orang yang sangat dungu, diajari bagaimanapun tetap tidak bisa paham, mengapa demikian ?
 
Sebenarnya saya juga sangat mengaggumi para anak ajaib yang mahir mental artimatika. Di Taiwan saya pernah nonton televisi yang menyiarkan anak ajaib dalam bidang mental artimatika. Sembilan angka ditambah sembilan angka, dikurangi sembilan angka, kemudian dikalikan sembilan angka, kemudian dihilangkan sembilan angka, ditambahkan sekian, dikurangi sekian, dikalikan sekian , dihilangkan sekian dan seterusnya, sampai akhirnya berapa hasilnya, guru baru saja mengatakannya, dia langsung menjawabnya dengan tepat. Sedikitpun tidak memerlukan banyak berpikir, dia juga tidak perlu merentangkan jemari, sebagian orang perlu menggunakan bantuan jari. Jari bergerak-gerak dan otak ikut berputar, seperti kalkulator, kemudian barulah keluar hasilnya.
 
Anak ajaib itu tidak demikian ! Dia hanya mendengarnya, sekian, sekian, ditambah sekian, dikurangi sekian, dihilangkan sekian, kemudian seketika , dalam sekejap pikiran, ia mengucapkan hasilnya, yaitu hampir dua puluh angka. Yang seperti ini, terus terang jika Anda meminta saya, hanya jumlah pertama ditambah dan lain sebagainya, saya tidak mampu menjawabnya. Sedangkan dia, dua puluh jenis hitungan, hanya demikian , langsung keluar jawabannya, bahkan sangat tepat. Sungguh menyebalkan !
 
Saya merenung, mengapa saya tidak mampu seperti mereka ? Saya tidak mampu, tidak bisa apa-apa lagi ! Mereka memiliki akar tajam, sedangkan saya tumpul. Dia adalah anak ajaib, menggunakan pikiran, seluruh pikirannya sedang melakukan manifestasi, pikirannya adalah komputernya. Begitu guru itu melontarkan pertanyaan, dia langsung memprosesnya dalam komputer otak, seakan-akan dia tidak perlu menghitungnya ; Bagaikan memasukan angkanya ke dalam, kemudian menekan satu tombol, langsung keluar jawabannya, dia langsung menuliskannya.
  
Saya tidak percaya dia menjumlah, mengurangi dan mengalikan satu persatu, hanya berdiri mendengarkan angka-angka, usai mendengarnya, jawaban langsung keluar !  Ini sepenuhnya mental artmatika ! Ini merupakan kekuatan nyata, sama sekali tidak keliru, tidak keliru satu titik desimalpun .  Darimanakah asalnya ? Ini adalah akar tajam. Dia sudah demikian semenjak lahir. Saat ia ditanya : “Apa yang kamu makan ?” Dia menjawab : “Saya makan nasi.”
 
Ternyata yang saya dan Anda makan adalah sama ; Tapi, kenyataanya demikian ( berbeda ). Kenapa demikian ? Inilah akar tajam dan akar tumpul.
 
Menurut saya, saya adalah akar tumpul. Anda cukup melontarkan dua angka , saya sudah tidak sanggup menghitungnya, tapi menggunakan sempoa dan kalkulator masih bisa. Tapi mereka menggunakan metode mental artimatika, coba bayangkan , sampai demikian tajamnya, daya ingat dan daya pemahamannya, digabungkan menjadi sungguh luar biasa ! Menjadi sangat hebat ! 
  
Di sini dituliskan : “Seperti yang dijelaskan sebelumnya, meskipun kesemuanya memiliki kecepatan yang berbeda, memiliki perbedaan besar, namun Yana tetap tiada berbeda.” Maksudnya adalah dalam hal kecepatan , ada yang cepat dan lambat, tentu ada perbedaan, namun sesungguhnya pada akhirnya, tujuan dari tiap kendaraan adalah tiada berbeda. Demikianlah apa yang tertulis.
 
Hari ini, kita telah mengulas ‘Pendirian Mahayana’, keutamaanya ada pada memberikan manfaat kepada semua makhluk, tekad langka untuk merealisasi Anuttara Bodhi, dari sini mempraktekkan Sad-paramita, inilah garis besar dari makna Mahayana. Kita semua yang membangkitkan Bodhicitta harus mempraktekkan Sad-paramita, mengupayakan berbagai metode untuk menyempurnakan Sad-paramita, menuntun insan luas, inilah makna utama dari Mahayana. Hari ini sampai di sini. 
 
Om. Mani. Padme. Hum
 
20 Juli 1994
慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。