2017-12-02 Memperoleh Abhiseka Keempat Tanpa Bentuk dan Tanpa Atibut Dapat Mencapai Kebuddhaan dengan Tubuh Saat Ini dan Kebuddhaan Dalam Kelahiran Saat Ini
Mahaguru Dapat Bersadhana Dalam Mimpi
Latihan Mimpi dan Ilusi Merupakan Bagian dari Enam Yoga Naropa
Ceramah Lamdre ke-117 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Padmakumara, 2 Desember 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini: Padmakumara, sembah puja kepada Triratna Mandala, sembah puja kepada Mahadewi Yaochi di altar mandala, Amitabha Tathagata, Ksitigarbha Bodhisattva, Dharmapala Yamantaka, Acalanatha Vidyaraja, Namo Raja Agung Avalokitesvara, Namo Sepuluh Penjuru Buddha Trikala dan Bodhisattva Mahasattva dalam Sutra Raja Agung Avalokitesvara, sembah puja kepada para Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Daka Dakini, dan para Dewata.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, antara lain, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Legislatif Kabupaten Nantou: Li ZhouZhong dan istri. Sekretaris umum parlemen Kabupaten Nantou: Bpk. Chen Guozhong. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Zhou Huifang dan pengacara Lu Wenxiang. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Direktur terdahulu komisi urusan luar negeri di Seattle: Bpk. Xiaong Yunyan. Datuk dari Malaysia: Bpk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya: Lei Qian. Pimpinan Biro Perniagaan Zhongjun Vietnam: Bpk. Deng Zhongjun, ia adalah siswa dari beberapa kehidupan yang lampau. 30 umat sukarelawan dari Vietnam. Pimpinan Fumu International Vietnam: Bpk. Zheng Enchuan, Pimpinan Perusahaan Mesin Xiewei Vietnam: Bpk. Li Chongxian. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhe, Acarya Lianjia, dan Acarya Lianhai; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. Senior dalam Zhenfo Zong: Acarya Changzhi (常智上師) dan Acarya Changren (常仁上師). My sister, Ibu Lu Shengmei, ibu Lu Guoying, ‘and her husband’: bpk. Li hetong.
Terima kasih kepada para dermawan yang telah berdana untuk konsumsi: sdr. Chen Jinqiang sebesar NT$ 100 ribu, sdri. Yang Cuoqian dari Hong Kong sebesar NT$ 100 ribu, sdri. Xu Ruiling sebesar NT$ 100 ribu, terima kasih semuanya!
Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) Selamat siang and selamat petang! (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia) Sawadika! (Bahasa Thailand: Apa kabar) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: Terima kasih) Domo Kon’nichiwa! (Bahasa Jepan : Apa kabar) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: Apa kabar) Merci! (Bahasa Perancis: Terima kasih) Bonjour! (Bahasa Perancis: Apa kabar) Apakah Acarya dari Jepang hadir? Oh! Kon’nichiwa! (Bahasa Jepang: Apa kabar) Everybody thank you for coming! (Bahasa Inggris: Terima kasih atas kedatangan Anda semua)
◎ Hari ini kita melakukan homa dari Padmakumara, bisa dibilang merupakan abhiseka silsilah dan yang paling agung. Apabila ada yang merasa telah kehilangan silsilah, bagi kalian yang hari ini berpartisipasi dalam upacara ini, dan menerima abhiseka arus Dharma silsilah, maka Anda dapat memulihkan silsilah. Bahkan dijamin, Anda pasti menerima abhiseka arus Dharma yang paling agung dan paling kuat. Pemohon utama hari ini juga sangat banyak, semua bisa memperoleh banyak berkah.
Hari ini saat tanda tangan buku, yang pertama kali tanda tangan adalah sepasang suami istri, mereka membawa anaknya, mereka mempersembahkan dua angpao berukuran besar. Tanda tangan buku tidak perlu mempersembahkan angpao sebesar itu, tanda tangan buku bersifat sukarela, untuk apa mempersembahkan angpao besar? Secara diam-diam mereka memberitahu saya: “Kami menang lotre terbesar.” Saya mengatakan: “Hah? Kalian menang lotre terbesar? Jangan diungkapkan!” Langsung tutup mulut, menerima angpao dengan sukacita! Wu Shumei dari Budaya Daden, apakah ia melihat orang yang menang lotre itu? Singkat kata ada orang yang menang, dan lebih baik jangan sampai diketahui orang lain. Sebab dulu pernah ada yang menang lotre, ada seseorang yang mendatanginya dan mengatakan: “Mahadewi Yaochi memberitahu saya, tangan Anda dipinjam untuk menang lotre demi membangun XX Lotus Temple.” , “Baik, untuk biaya kehidupan sehari-hari Anda, saya berikan US$ 1 juta, sisanya US$ 54 juta berikan kepada saya semua!” Dia hanya boleh ambil untuk kebutuhan sehari-hari saja, dan sisanya mesti digunakan untuk membangun vihara XX. Alhasil, semenjak menang lotre sampai saat ini, orang itu tidak pernah muncul lagi. Tidak hanya dia yang terkejut, setelah saya mendengar perihal ucapan XX, saya sendiri juga sangat terkejut.
◎ Mesti ingat, setiap orang mesti membangun Vihara Vajragarbha dalam hati masing-masing; Di dalam Vihara Vajragarbha hati, Anda memuja Istadevata dalam hati sendiri, inilah pahala yang sejati. Apabila sebuah Vihara Vajragarbha tidak bermanfaat, maka itu bukan yang sejati. Apabila sebuah Vihara Vajragarbha tidak digunakan untuk membabarkan ajaran Tantra Zhenfo, berarti itu bukan yang sejati. Apabila sebuah Vihara Vajragarbha hanya digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi, berarti itu bukan yang sejati. Apabila sebuah Vihara Vajragarbha hanya digunakan sebagai batu pijak bagi kekuasaan diri sendiri, itu juga bukan yang sejati. Pahala yang sejati adalah, asalkan Anda bersadhana sesuai dengan petunjuk Mulacarya, setiap hari bersadhana, maka Anda akan memiliki pahala yang sejati.
Ada satu hal yang sangat penting, hari itu, bersantap bersama beberapa umat dari Malaysia, semua yang semeja sebagian besar adalah pria, saya menanyai mereka: “Apakah kalian telah membaca ‘Tentang Makhluk Halus’?” Salah satunya menjawab: “Saya sudah membacanya.” Tapi yang lain diam saja, semua belum baca. Hari ini sebuah buku telah terbit, yaitu ‘Ratu dari Semua Kebohongan’ (Buku nomor 262 ‘Gui zhong zhi gui’), lebih nyata dari ‘Tentang Makhluk Halus’, kenapa saya mengatakan demikian? ‘Tentang Makhluk Halus’ memang nyata, itu adalah pengamatan saya; Sedangkan, ‘Ratu dari Semua Kebohongan’ merupakan pengalaman langsung para siswa Zhenfo Zong, semua saya tulis dalam ‘Ratu dari Semua Kebohongan’, oleh karena itulah saya katakan isinya lebih nyata dari yang nyata. Dua buku ini, ‘Tentang Makhluk Halus’ dan ‘Ratu dari Semua Kebohongan’, setiap siswa mesti punya satu, setiap siswa mesti membacanya. Di tempat terpencil, jika tidak bisa membeli buku itu, mesti membaca melalui ‘Tbboyeh’ (Zhenfo Boyezang /真佛般若藏). Kita dapat membaca ‘Tentang Makhluk Halus’ dan ‘Ratu dari Semua Kebohongan’ di internet. Apabila kalian ingin menyimpan materinya, Anda dapat membeli ‘Tentang Makhluk Halus’ dan ‘Ratu dari Semua Kebohongan’. Supaya kalian bisa membedakan apa itu benar dan apa itu sesat. Oleh karena itu, Mahaguru memberitahu Anda, kita Zhenfo Zong bukan organisasi untuk mengeruk keuntungan, tidak mengeruk keuntungan dan tidak mengejar nama (ketenaran), juga tidak mengejar kedudukan, keuntungan dan kedudukan, kita tidak menginginkan kedua hal ini. Yang kita inginkan adalah terlahir di Negeri Buddha.
Saya pernah melihat tas Acarya Changzhi (常智上師), Changzhi, berikan tas Anda kepada saya, di sini hanya tertuliskan ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong, di bagian belakang tidak ada tulisan, tidak ada apa-apa, namun setelah saya amati menggunakan divyacaksu, pada tas Acarya Changzhi tertulis: “Terlahir di Negeri Buddha.”
Pada suatu malam baru-baru ini, kira-kira beberapa hari yang lalu! Di malam hari, 3 atau 4 hari yang lalu, saat saya sedang tidur, Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva dari angkasa memasuki mimpi saya, Beliau mengajarkan sebuah sadhana kepada saya, sadhana ini belum pernah saya dengar. Raja Agung Avalokitesvara memberitahu saya, “Lakukan sesuai dengan apa yang Saya instruksikan.” Saya mengatakan baik. Tiap kali Beliau mengucapkan sepatah kata, saya pun melakukannya, dan saya pun bersadhana dalam mimpi; Saya bersadhana dalam mimpi sesuai dengan instruksi dari Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva. Saya bersadhana sampai pagi hari jam 7:30, Gurudara datang membangunkan saya, barulah saya bangun. Saya memberitahu Gurudara, Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva datang mentransmisikan sebuah sadhana kepada saya. Benar tidak? (Gurudara: “Benar!”) Saya juga bisa bersadhana dalam mimpi.
◎ Saya juga bisa bersadhana dalam mimpi! Setelah saya bersadhana, sebelumnya ada suatu hal yang tidak bisa terselesaikan, saya pun menekuni sadhana dari Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva dalam mimpi, saya terus melakukannya, Beliau terus memberikan instruksi, dan saya terus bersadhana sesuai dengan instruksi Beliau. Usai bersadhana, setelah bangun tidur, ternyata persoalan itu telah terselesaikan, bahkan langsung terbukti di tempat, langsung teratasi. Oleh karena itulah, hari ini teristimewa saya berterima kasih kepada Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva, terima kasih “Namo Sutra Raja Agung Avalokitesvara”, terima kasih para Buddha dan Bodhisattva trikala dalam Sutra Raja Agung Avalokitesvara, semua Vajra Dharmapala, terima kasih kepada Beliau semua. Ketahuilah, ini sungguh nyata, inilah kenyataan yang sejati.
Hari itu, sdr. Meihua duduk di samping. Ia memberitahu saya, suatu ketika, ada seorang umat yang pergi ke Wanhua bersama dengan XX, pergi ke pasar di Wanhua, di sana ada yang menyembelih ular, ada yang sering menyembelih ular di sana, menjual empedu ular, daging ular, dan sup ular, XX dan umat masuk, umat itu mengatakan: “Kenapa bagini? Kenapa jantung saya berdegup kencang?” XX langsung menjawab: “Aku telah berkoumnikasi dengan ular, ular ini adalah leluhurmu di kehidupan lampau, oleh karena itulah Anda bisa merasakannya, jantung berdegup.” Saya menceritakan hal ini kepada sdri. Xu Yaqi, Xu Yaqi mengatakan: “Cerita apa itu? Selalu sama! Saat saya pergi ke dermaga di San Francisco, mendadak merasa perut agak sedikit bermasalah, saya memberitahu XX bahwa perut saya sedikit bermasalah, kebetulan saat itu kami sedang berdiri di depan tumpukan kepiting mati yang sudah direbus.” XX mengatakan: “Di antaranya ada ayah Anda di kehidupan lampau.” , “Bagaimana ini?” , “Belilah semua kepiting ini, kemudian kita bawa ke XX Lotus Temple.” Sdri. Xu Yaqi segera bersujud di hadapan kepiting, ia terus menangis, menangis dengan pilu, lebih pilu daripada melihat ayah kandung jatuh sakit. Akhirnya umat mengatakan: “Daging ayah Anda sangat enak.” Saat sdri. Xu mendengar cerita tentang ular, ia langsung mengatakan: “Lagi-lagi!” Sebab ceritanya juga mengenai inkarnasi kerabat. Kenapa ceritanya selalu sama? Mestinya mengarang yang baru untuk diceritakan kepada kita!
Mahaguru bukan tidak punya data, semua data ada di Seattle, ada setumpuk data, semua ditulis oleh umat, dan masih banyak lagi, mungkin bisa selebar meja ini! Saya tidak membawanya kemari. Silakan Anda (XX) karang yang baru lagi, supaya kita yang baca menjadi terheran-heran, supaya buku saya menjadi lebih menarik. Baik, saya melihat Acarya Lianyu (蓮育上師), silakan berdiri. Apakah Anda melihat hantu XX?! Berikan mikrofon kepadanya, jika lihat maka katakan lihat, jika tidak maka katakan tidak.
(Acarya Lianyu: “Pada suatu malam, saya melihat bayangan putih yang tinggi besar. Tingginya sekita 2 lantai.”)
Mahaguru: “Bagaimana wujudnya?”
(Acarya Lianyu: “Tidak kelihatan, saya hanya melihat bayangan saja, dan saya merasa ada yang aneh.”)
Baiklah, silakan duduk, wajahnya seperti pizza, mulutnya sangat besar, lidahnya terjulur keluar dan sangat panjang, sepasang mata bersinar biru, di atas kepala ada sebuah sarkoma berwarna ungu, sarkoma itu merekah, muncul kepala ular kobra dari dalamnya, dan ular itu menjulurkan lidahnya, lidahnya seperti ini (bercabang dua). Makhluk itu berhidung pesek, bermulut lebar, lidahnya panjang seperti khata, di atas kepala ditumbuhi sarkoma yang terbuka, muncul kepala ular berbentuk segitiga dengan mulut terbuka, ada dua kepala ular yang menjulur keluar. Apakah menyeramkan? Sangat menyeramkan. Saya melihat wujud asli orang itu (XX), yaitu iblis pengisap darah dari neraka, ini adalah penglihatan sejati saya! Ia tidak bertubuh pendek, sangat besar, tubuhnya bundar seperti tempayan air, kedua kakinya sangat pendek, tapi sepasang tangannya sangat panjang, sebab ia gemar mengambil harta benda, suka mengambil barang milik orang lain. Menjulurkan lidah, berlumuran darah para insan yang telah diisapnya, makhluk aneh ini adalah iblis pengisap darah dari neraka, waktunya sudah hampir tiba, saya telah melihat wujud aslinya, tidak perlu dibahas lagi.
◎ Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre! Lamdre ditransmisikan oleh seorang Guru Sesepuh Tantra yang sangat agung, Beliau adalah Virupa, Beliau menekuni Cakrasamvara Vajra. Kita juga telah mentransmisikan Cakrasamvara Vajra, ada 60 Sadhana Cakrasamvara Vajra. Di India kuno ada 2 vihara, yang satu adalah Nalanda, ini yang paling termasyhur. Yang satunya vihara apa? Pertanyaan untuk para Acarya, siapa yang tahu? Acarya Lianyu mengatakan Vihara Vikramasila (Mahavihara kuno di India yang menjadi pusat pembelajaraan Tantra). Benar, Vihara Vikramashila. Di Vikramasila ada Enam Dvarapandita. Pertanyaan untuk kalian, saat itu, siapakah Dvarapanidta yang menjaga pintu timur? Yaitu Arya Santipa (Ratnakarasanti), Beliau menekuni 2 sadhana, yaitu Cakrasamvara Vajra dan Guhyasamaja Vajra, yaitu Guhyasamaja Vajra yang hendak kita ulas. Dvarapala timur adalah Arya Santipa, Dvarapala barat adalah Arya Vagisvarakirti, Dvarapala utara adalah Arya Naropa, semua disebut sebagai Enam Pandita, merupakan Mahaguru Tantra yang sangat termasyhur, melindungi enam pintu. Ada seseorang yang pergi belajar Dharma, siapakah orang ini? Terlebih dahulu Beliau pergi ke pintu timur untuk belajar dari Arya Santipa, mempelajari Guhyasamaja Vajra, Cakrasamvara Vajra, Beliau adalah Drokmi Lotsawa Shakya Yeshe, siapakah yang mentransmisikan Lamdre? Virupa, kemudian Santipa, dan Drokmi Lotsawa Shakya Yeshe. Oleh karena itu, Drokmi Lotsawa merupakan seorang Guru Sesepuh paling awal dari Lamdre.
◎ Hari ini kita mengulas Lamdre: “9.1 Mandala pasir berwarna. Memperoleh 11 kalasa, air, mahkota ratna, vajra, ghanta, sila, dan Vajracarya, 7 jenis abhiseka, berarti memberikan persetujuan, vyakarana, pemulihan, dan pujian, empat simpul carya.”, “9.2 mandala aksara pojia. Memperoleh salah satu dari 5 ajaran Abhiseka Guhya, dari ketiganya memperoleh makna abhiseka, dibagi menjadi 5 berdasarkan cara penekunan; Memperoleh abhiseka dari Buddhapitr, menerimanya dari tempat Buddhapitr; Memperoleh abhiseka dari Buddhamatr, menerimanya dari angkasa Buddhamatr; Bagi yang telah tercemar mara ilusi, tidak akan bisa menerima dari wujud dua sumber tersebut, memperoleh abhiseka melalui daya pelepasan.
Dalam pemikiran, terbagi menjadi tiga: Pembagian kecil pada awal: Sarana Abhiseka Guhya, dilakukan dengan sankha dan kerang, kemudian diletakkan di atas lidah. Bagi yang besar: sarana yang digunakan adalah susu kental, arak, diminumkan. Yang berukuran besar, sarana abhiseka tidak bisa diletakkan di atas lidah, disentuhkan ke tenggorokan sebagai lambang bindu.” , “9.3, Mandala Bodhicitta, diperoleh dari jnana dan prajna, menyerahkan mudra prajna dan kesinambungan dari anubhava empat ananda dari jnana.” , “9.4, Mandala Paramartha Bodhicitta atau Prana Garbhajnana. Abhiseka keempat dibagi menjadi 5: 1. Saat berada di posisi hetu, abhiseka untuk jalan pembebasan menggunakan ucapan, menjadi abhiseka keempat dari ucapan. 2, Bagi yang belum mendapatkan jnana abhiseka ketiga, berdasarkan pada kesucian sempurna, abhiseka diberikan dengan cara menyerahkan tata ritual, merupakan abhiseka keempat dengan sarana. 3, Secara langsung menunjukkan bahwa anubhava tiada berbeda dengan Buddhajnana, ini adalah kebenaran final dalam abhiseka keempat. 4, demi kepraktisan, menggenapi pandangannya, memberikan petunjuk: “Mesti ditekuni berdasar tingkat marga”, ini merupakan abhiseka keempat dari penggunaan marga. 5, Memadukan penekunan marga hetu secara langsung dari bumi Kebuddhaan yang sempurna, ini merupakan abhiseka keempat dari marga saat itu juga; Dua yang terakhir diperoleh secara sinambung.”
Barusan saya telah membacakan Lamdre. Apakah kalian tahu apa artinya? Tidak mengerti! Wah! Sangat terus terang! Jika saya tidak mengupasnya, siapa yang bisa memahaminya? Ini membutuhkan dua hal, pertama, memahaminya dengan bhavana Anda semenjak kehidupan lampau; Anda berbhavana sendiri, setelah mencerahinya, Anda akan paham. Selain 2 hal ini, tidak akan ada yang bisa memahaminya. Kata-kata yang dipergunakan dalam Lamdre sangat mendalam, maknanya sangat dalam, dapat membuat sadhaka yang baru belajar memutuskan untuk mundur. Oleh karena itulah, Lamdre milik Sakyapa ini, hanya beberapa orang saja yang memperoleh silsilah yang sesungguhnya, orang yang bisa mengulasnya juga tidak banyak, bahkan tidak bisa memperoleh silsilah-Nya. Yang memperoleh silsilahnya, hanya Guru Lu yang bisa mengulas Lamdre. Sekarang, jika Anda pergi ke Sakyapa, Dharmaraja mereka juga mesti berbhavana dalam waktu lama, mesti melalui banyak kelahiran kembali, baru bisa punya kebijaksanaan untuk menguraikan simpul ini.
Dahulu Guru mengajarkan kepada saya, abhiseka awal adalah Abhiseka Kalasa, abhiseka kedua menjadi abhiseka bunga merah dan putih, abhiseka ketiga adalah Abhiseka Sparsa yang sesungguhnya, tapi sudah menjadi abhiseka sentuhan menggunakan mopit.
◎ Abhiseka keempat adalah Abhiseka Mahapurna yang tertinggi, tidak dibatasi oleh bentuk dan atribut, akan tetapi, ia membaginya menjadi 5, yaitu: Abhiseka “Mandala Paramartha Bodhicitta dan Prana Garbhajnana.”, “Abhiseka menggunakan ucapan.”, melakukan abhiseka dengan pengucapan. “Berdasarkan pada kesucian sempurna.”, mengajarkan kebijaksanaan Buddha kepada Anda, inilah abhiseka keempat. Yang kelima, “Bhavana hetu yang memadukan bumi Kebuddhaan sempurna dari marga, menjadi abhiseka keempat dari marga.” Yang kedua adalah menghubungkan dan memperoleh, abhiseka tanpa bentuk. Yang keempat adalah abhiseka tanpa bentuk.
Di Tainan ada seorang wanita yang pendek dan buruk rupa, ia memberikan abhiseka keempat dengan memasang tarif, ia mengaku: “Setelah saya menerima uang, maka Anda akan memperoleh abhiseka tingkat keempat dari Mahaguru.” Entah bagaimana wanita itu bisa mengambil persembahan dari umat untuk abhiseka tingkat keempat, ia mengatakan: “Kalian semua memperoleh abhiseka tingkat keempat.” Padahal sampai saat ini Mahaguru belum memberikan abhiseka tingkat keempat kepada siapa pun, entah dari mana asalnya wanita dari Tainan ini, ia menerima dana untuk abhiseka tingkat keempat, semua ia bawa kabur. Ia bahkan mengaku bahwa setiap hari saya berbicara dengannya lewat telepon, apabila wanita dari Tainan itu parasnya sangat cantik, itu masih ada kemungkinan. Ya Tuhan ! Saya dengar dia pendek dan buruk rupa. Saya sendiri belum pernah berjumpa dengannya. Ia menerima uang untuk abhiseka keempat, berarti Anda (si penipu) sungguh mengenaskan, kelak Anda mesti masuk neraka empat kali. Tidak ikut campur lagi, itu urusan Anda sendiri.
◎ Memberitahu Anda semua, abhiseka pertama, Abhiseka Kalasa, bisa lakukan abhiseka air, abhiseka mahkota ratna, abhiseka vajra, abhiseka ghanta, abhiseka nama, abhiseka sila, abhiseka Vajracarya, 7 jenis abhiseka, semua bisa diperoleh dari Abhiseka Kalasa. Abhiseka yang kedua, yaitu: “Abhiseka Mandala aksara Pojia.”, “Memperoleh abhiseka dari Buddhapitr, menerimanya dari tempat Buddhapitr, menerima abhiseka dari Buddhamatr, diterima dari angkasa Buddhamatr.”, ini mesti dijelaskan. “Memperoleh abhiseka dari Buddhapitr.” Saya memberi Anda abhiseka kedua, abhiseka bunga merah dan putih, Anda menerimanya dari saya, saya memberi Anda bunga merah dan putih untuk dimakan, bunga merah adalah Bodhi Merah, bunga putih adalah Bodhi Putih. Abhiseka kedua yang “Diterima dari Buddhamatr.” Abhiseka yang bagaimanakah ini? Tirai merah dan putih turun ke bawah untuk Anda terima, dari angkasa turun dua utas sinar, yang satu adalah sinar berwarna merah, dan yang satu adalah sinar berwarna putih, ini adalah abhiseka yang diperoleh dari Buddhamatr.
Memberitahu Anda semua, “Sarana Abhiseka Guhya”, sekarang kita menggunakan bunga merah dan putih untuk melakukan abhiseka kedua. Namun pada masa Sakyapa kuno, yang digunakan adalah sankha putih dan kerang yang diletakkan di atas lidah, ini adalah sebuah abhiseka, menjulurkan lidah dan meletakkannya di atas lidah. Untuk sankha yang berukuran besar, tidak bisa diletakkan di atas lidah, “Disentuhkan ke tenggorokan untuk melambangkan bindu.” Di tengah tenggorokan, di bagian sini, sebab sankha yang besar tidak bisa diletakkan di atas lidah! Julurkan lidah, akan terlalu berat jika sankha diletakkan di atasnya, oleh karena itu disentuhkan sebentar ke tenggorokan, melambangkan Bindu Putih.
Abhiseka yang ketiga adalah: “Abhiseka Guhya”, merupakan abhiseka yang paling rahasia, “Mandala Bodhicitta, diperoleh dari jnana dan prajna, menyerahkan mudra prajna dan kesinambungan dari anubhava empat ananda dari jnana.” Apa maksudnya? Guru memberikan instruksi kepada dua orang sadhaka, yang satu adalah sadhaka pria, dan yang satu adalah sadhaki wanita, Guru memberikan pengarahan, bagian mana yang mesti disentuh, ini menjadi abhiseka ketiga. Arti dari: “Menyerahkan mudra prajna”, kalian keluar, Guru menyerahkan sadhaki wanita kepada sadhaka pria, ini disebut “Menyerahkan mudra prajna”, Guru secara langsung menyerahkan mudra prajna ke tangan Anda.
“Kesinambungan dari anubhava empat ananda dari jnana.” memberitahu Anda metode dari catur ananda, memberitahu Anda bagaimanakah itu ananda, paramananda, vikramananda, dan sahajananada, bagaimana menyerap catur ananda menjadi catur shunya, dari catur ananda bertransformasi menjadi catur shunya, ini sudah merupakan abhiseka ketiga, hanya sadhaka tingkat tinggi yang bisa menekuninya, sedangkan yang tingkatannya belum sampai tidak akan bisa menekuninya.
Abhiseka yang keempat adalah: “Mandala Paramartha Bodhicitta dan Prana Garbhajnana”, Mahaguru sendiri memiliki Mandala Prana Garbhajnana, dapat secara langsung mengabhiseka Anda. Menggunakan ucapan untuk membuka abhiseka tingkat keempat, ini adalah jenis yang pertama. Pengulasan hari ini sangat mendalam, abhiseka awal adalah Abhiseka Kalasa! Abhiseka tingkat dua adalah abhiseka dari mandala pasir, abhiseka tingkat tiga adalah mandala Bodhicitta, saya mesti membuat mandala dari Bodhicitta supaya kalian bisa menerima abhiseka ini. Abhiseka tingkat keempat adalah mandala Paramartha Bodhicitta, dan hanya diketahui oleh Mahaguru; Mandala Prana Garbhajnana juga hanya diketahui oleh Mahaguru, tidak ada orang yang mengetahuinya, bahkan XX juga tidak tahu. Tentu saja ia tidak tahu! Ia juga tidak pernah memperoleh abhiseka ketiga dari saya, bahkan abhiseka kedua pun entah sudah atau belum, tapi abhiseka ketiga pasti belum pernah, apalagi abhiseka tingkat keempat.
Demikianlah empat jenis abhiseka, kalian cukup mengetahuinya secara sepintas saja. Sebab di dalamnya, mesti menunggu sampai kalian benar-benar memenuhi kriteria untuk menerima abhiseka ini, barulah saya akan memperlihatkan mandala saya kepada Anda. Bukan masuk ke dalam ruang konsultasi saya dan mengatakan: “Saya menginginkan abhiseka ketiga, saya ingin abhiseka keempat.”, untuk abhiseka ketiga, saya mesti membuat mandala, bukan begitu datang langsung bisa memperolehnya, tidak ada hal semacam itu. Abhiseka keempat juga mesti saya jelaskan kepada Anda! Secara ucapan, saya mesti jelaskan banyak hal kepada Anda. Baru-baru ini saya telah menulis sebuah buku, judulnya: “Xu-kong wu bian-yi.” (虛空無變異 ), angkasa tidak berubah, di dalamnya, saya menulis mengenai abhiseka ketiga dan keempat, saya menulis sedikit tentang hal itu, kalian mesti membacanya! Akan tetapi, dijamin Anda tidak mengerti, ada beberapa hal dalam ‘Xu-kong wu bian-yi’ yang tidak akan kalian pahami. Apa yang diulas hari ini, belum tentu kalian bisa memahaminya, apalagi anak-anak, sudah pasti tidak paham, ini hanya bisa dipahami oleh orang yang benar-benar mengerti ajaran Tantra.
Sepasang suami istri sedang berjalan-jalan, saat melewati sebuah toko ponsel, istrinya tertarik dengan ponsel keluaran terbaru, suaminya bertanya: “Kamu suka?” Istri menjawab: “Tentu saja suka.” Suami berkata: “Jika suka, lihatlah lebih lama.” Setelah mereka berdua lama melihatnya, mendadak, istrinya bertanya: “Kenapa tidak beli untuk saya?” Suami menjawab: “Orang yang mencintaimu belum tentu adalah orang yang bersedia menghamburkan uang untukmu, melainkan adalah orang yang rela menghabiskan waktu untuk menemanimu.” Istri menganggukkan kepala dan mengatakan: “Inilah yang aku sukai darimu, tidak punya duit tapi masih bisa pura-pura bodoh dan omong kosong.”
Empat jenis abhiseka yang barusan saya babarkan, merupakan ajaran yang sangat mendalam dan tanpa bentuk. Abhiseka kedua, abhiseka ketiga, kemudian sampai pada abhiseka keempat, sama sekali tidak berbentuk, apabila Anda dapat memperoleh abhiseka keempat, maka Anda sudah terjamin dapat mencapai Kebuddhaan dengan tubuh saat ini dan Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga. Kalian cukup melihat-lihat ponsel, tidak harus beli, sebab terlalu mahal.
Hari pertama bersekolah, Xiaoming datang ke sekolah dengan pakaian tidak rapi, ibu guru menanyainya: “Ada apa denganmu?” Xiaoming menjawab: “Saya bertemu dengan perampok di jalan.” Ibu guru sangat terkejut: “Apakah mereka merampas sesuatu?” Xiaoming menjawab: “Pekerjaan rumah liburan musim panas saya telah dirampas.” Dengan marah ibu guru menunjuk ke arah luar: “Keluar dan berdiri!” Apa yang Anda pikirkan dalam hati, Mahaguru mengetahuinya, oleh karena itu, suatu hari Mahaguru tidak mengatakan apa pun, hanya meminta Anda untuk masuk, kemudian meminta Anda untuk keluar, ada yang tahu mengapa? Apabila kalian mengerti, maka Anda akan mengerti lelucon Xiaoming ini.
Presiden melakukan inspeksi bersama penasihat, kepala sekolah SD setempat mengeluhkan: “Terlalu panas, seisi sekolah sudah tidak tahan lagi.” Presiden mengatakan: “Segera pasang kipas angin yang paling kuat di tiap kelas.” Ketika melakukan inspeksi di penjara, sipir penjara juga mengeluh: “Terlalu panas!” Presiden mengatakan: “Pasang pendingin ruangan di tiap penjara.” Penasihat merasa heran, kenapa perlakuan yang diberikan sangat jauh berbeda, presiden menjawab: “Apa kamu kira setelah saya lepas jabatan akan bersekolah di SD?” Ini namanya sadar diri! Kita semua mesti sadar diri. Kadang, tidak ada gunanya sembarang bicara, Anda mesti berbhavana menghasilkan kekuatan diri sendiri.
Apakah Anda bisa bersadhana dalam mimpi? Siapa yang bisa bersadhana dalam mimpi? Bagaimana dengan para Acarya? Apakah Anda bisa bersadhana dalam mimpi? Mahaguru bisa bersadhana dalam mimpi, sebab ini adalah latihan mimpi dan latihan ilusi dalam Enam Yoga Naropa. Demikian halnya dengan abhiseka, ada abhiseka ilusi dan abhiseka mimpi, diterima dari Bhagavati, sinar merah dan sinar putih ada dalam mimpi, atau dalam ilusi, dalam samadhi, Beliau memberikan abhiseka sinar merah dan sinar putih, anubhava ini sangat jelas.
Ada seorang pencuri yang tertangkap polisi, polisi menanyainya: “Kenapa kamu jadi pencuri?” Pencuri menjawab: “Saya mempelajari gembok (homofon dengan: pascasarjana), setelah lama mempelajarinya, saya mesti mencuri sesuatu! Jika tidak, untuk apa saya mempelajari gembok?” Dia mempelajari gembok. Kita jangan sampai salah paham terhadap ajaran Tantra, dan menyangka bahwa Mahaguru telah selesai membabarkan ajaran Tantra.
◎ Di dunia ini, ada 2 orang yang ketika saya sedang bertapa mereka mengatakan kepada saya: “Lebih baik Mahaguru tidak keluar lagi, terus bertapa saja, biar kami saja yang menangani semua.” Siapakah 2 orang ini? Kalian bahkan tidak memahami Tantra, apa yang akan kalian tangani? Yang saya babarkan masih merupakan dasar saja, jika saya tidak keluar untuk membabarkan Lamdre, apakah Anda kira Anda telah memahami keseluruhan ajaran Tantra? Anda ingin jadi raja? ingin jadi kepala? Saya beritahu semuanya, orang yang pertama minta supaya saya tidak muncul lagi adalah Lianjie (LJ), “Mahaguru, biar saya saja yang menangani semua, lebih baik Anda terus bertapa! Bertapa selamanya! Biar semua saya yang tangani!” Yang pertama adalah Lianjie. Siapakah orang yang kedua? Kalian pasti bisa menebaknya, tidak perlu saya katakan, “Lebih baik saya yang tangani semua, lebih baik Mahaguru bertapa selamanya! Tidak perlu muncul lagi.” Yang kedua adalah XX yang sangat terkenal. Coba mintalah supaya dia muncul untuk mengulas Lamdre!
Om Mani Padme Hum.