Dharmaraja Lian-sheng Mengulas Satya Buddha Sutra
( Pengulasan Kesebelas )
Dharmadesana 14 Januari 1989
Kutipan Teks Sutra Mandarin :
爾時。聖尊大白蓮花童子告大眾。
Ěrshí. Shèngzūn dàbái liánhuā tóngzǐ gào dàzhòng.
修行以無念為正覺佛寶。
Xiūxíng yǐ wúniàn wèi zhèngjué fobǎo.
身清淨。口清淨。意清淨為法寶。
Shēn qīngjìng. Kǒu qīngjìng. Yì qīngjìng wèi fǎbǎo.
依真佛上師為僧寶。
Yī zhēnfo shàngshī wèi sēngbǎo.
Kutipan Teks Sutra Bahasa Indonesia :
Bhagavan Arya Maha Padmakumara Putih memberitahukan kepada para hadirin : Dalam penekunan bhavana, Amanasikara merupakan Buddha-ratna Sambodhi. Kemurnian tubuh – ucapan dan pikiran merupakan Dharma-ratna. Berlindung kepada Acarya Satya Buddha merupakan Sangha-ratna.
Pengulasan :
Minggu lalu mengulas mengenai Maha-maitrikaruna dan belas kasih sempit. Membicarakan mengenai Acarya Shao-dong sewaktu berbisnis mempraktekan belas kasih sempit, sebab saat dia menjadi agen, saat memperoleh kabar baik, ia tidak akan memberi tahukannya kepada teman sejawat, sehingga bisnisnya menjadi sangat baik, oleh karena itulah makam ini dia datang terlambat. Namun perlu ditambahkan bahwa Acarya Shao-dong kita ini juga mempunyai Maha-maitrikaruna.
Dulu sekali, saya sendiri mengendarai mobil sampai ke Vancouver, mengendarainya ke sana, besoknya mengendarai kembali, mungkin dikarenakan terlalu konsentrasi, mata hampir tidak berkedip, pinggang terlampau tegak lurus, sehingga sekembalinya punggung dan pinggang terasa pegal. Pernah syaraf bagian ini sakit selama dua sampai tiga jam. Sedangkan Acarya Shao-dong kita ini menyetir perjalanan pergi tiga jam, menyetir pulang juga tiga jam, total enam jam, termasuk sebuah perjalanan panjang. Oleh karena itu semangatnya dalam pembabaran Dharma dapat dikatakan Maha-maitrikaruna.
Coba Anda perhatikan, setiap hari Sabtu dia menyetir selama tiga jam menuju ke Lei Tseng Temple untuk menjadi penterjemah, usai menterjemahkan, menyetir pulang ke Vancouver selama tiga jam. Di sini tentu saja ada banyak siswa yang berasal dari Vancouver, mereka juga kemari dengan menyetir tiga jam dan pulang dengan menyetir tiga jam lagi. Ini sangat tidak mudah, apabila tidak mempunyai Maha Maitrikaruna, atau tidak mempunyai niat untuk membabarkan Dharma, atau tidak mempunyai niat untuk mendengarkan Dharma, maka tidak mungkin mampu melakukan ini semua.
Seperti Cetya Pu-ti ada di Vancouver, saya belum pernah bergabung dengan puja bhakti mereka, sekalipun belum. Sebab saya kuatir untuk menyetir selama tiga jam dan perjalanan pulang juga tiga jam, oleh karena itulah dalam hal membabarkan Dharma , semangat dari Acarya Shao-dong sungguh merupakan Maha Maitrikaruna.
Bayangkan, malam hari seperti itu di jalan juga tidak ada pemandangan yang indah, semuanya serba gelap. Dapat bersabar tiga jam menyetir di dalam kegelapan, tiba di rumah sudah tengah malam. Bukan sekali dua kali, melainkan setahun penuh, dalam hal ini saya bukan apa-apa. Maka saya sangat berterima kasih kepada mereka telah datang kemari. Kepada semua siswa dari Vancouver, mereka sanggup datang kemari kemudian pulang kembali, dalam hati saya merasa sangat tersentuh !
Sekarang mari kita lafalkan satu bagian dalam sutra :
“Bhagavan Arya Maha Padmakumara Putih memberitahukan kepada para hadirin : Dalam penekunan bhavana, amanasikara merupakan Buddha-ratna Sambodhi. Kemurnian tubuh – ucapan dan pikiran merupakan Dharma-ratna. Berlindung kepada Acarya Satya Buddha merupakan Sangha-ratna.”
Untuk bagian ini saya pernah mengulasnya di Hong Kong North Point Convention Hall. Tapi sekarang kita akan mengulangi penjelasannya. Bagian ini adalah bagian terpenting dalam keseluruhan Satya Buddha Sutra, bagian ini merupakan intisari dari keseluruhan sutra. Tiap sadhaka Zhenfo, asalkan dapat sesuai dengan bagian ini, maka ia telah mencapai Kebuddhaan. Bagian ini merupakan rahasia dari keseluruhan Satya Buddha Sutra. Tetapi dengan adanya bagian ini, bukan berarti yang bagian depan dan bagian belakang tidak perlu. Saya meminta semua melafalkan Satya Buddha Sutra seribu kali, tapi dia malah tidak melafalkan bagian lain, hanya melafal bagian ini saja, tentu saja dia dapat menyelesaikan seribu kali pelafalan Satya Buddha Sutra dengan cepat. Namun hari ini saya beritahu Anda semua, asalkan perbuatan dan karya Anda sesuai dengan semangat ini, berarti Anda adalah Satya Buddha yang sejati. amanasikara adalah Buddha-ratna sejati.
Acarya Chang-ren pernah bertanya : “Mengapa banyak koan Zen sangat sukar dipahami ?” Misalnya seorang Bhiksu Zen duduk di hadapan bambu, ia sedang merenungkan beberapa persoalan. Tiba-tiba bambu ini mengeluarkan suara, ‘Bletak !’ bambunya terbelah, mendadak bhiksu tersebut mencapai Pencerahan. Banyak bhiksu yang bermeditasi di dalam hutan,mendadak sehelai daun jatuh dari angkasa, melihat daun jatuh ke tanah, ia langsung Tercerahkan. Ada bhiksu yang terus berjalan tanpa henti, mendadak ia tergelincir, ia jatuh terpeleset, ‘Gedebuk!’ kena kepalanya, ia langsung Tercerahkan. Bhiksu senior melihat bhiksu yunior belum tercerahkan, ia mengambil sebuah . . . . .dan memukulkannya ke arah kepala, bhiksu yunior-pun Tercerahkan. Apabila dengan demikian dapat Tercerahkan, bila Anda semua rela, maka sebentar lagi mari kita cerahkan. Kemudian Anda semua mengatakan : “Master go to the court, I suit in the Court” Ah ! Anda semua menuntut saya !
Sesungguhnya, di dalam itu semua hanya ada satu aksara. Mahaguru mengungkapkan rahasia koan Zen, Anda harus membersihkan telinga, dengar baik-baik, tidak ada yang unik, apabila diungkapkan semua juga merasa tidak berharga, tapi jika diungkapkan Anda akan terus memikirkannya selama tiga tahun. Satu aksara adalah ‘Zhi’ ( berhenti ) , meminta Anda untuk ‘berhenti’.
Ia terus merenung, sampai lama tapi belum memahaminya. Mendadak bambu terbelah dan bersuara, memintanya untuk . . . . ‘Aiiii’ . . . Aaaa ! Tidak perlu dipikirkan, tidak perlu dipikirkan. Bhiksu senior berjalan-jalan, mendadak terpeleset dan terbentur, ‘Aduh’ ! Ini juga ‘Berhenti’. Mahaguru mengambil ini untuk memukul kepala Anda, Anda semua pusing, pingsan, ini adalah ‘berhenti’. Mengapa bisa ? Bagaimana mungkin kata ‘berhenti’ ini bisa Tercerahkan ? Berhenti adalah meminta Anda untuk tidak memikirkannya lagi ! Jangan ada pikiran ! Jangan ada pikiran, yaitu ada pada ‘amanasikara’.
Barusan kita memasuki Samadhi, memasuki Samadhi apa ? Anda barusan memasuki Samadhi, apakah ada terpikirkan Samadhi yang bagaimana ? Semua merenungkan ! Apakah Samadhi makanan lezat ? Apakah Samadhi kecantikan ? Apakah Samadhi uang ? Samadhi pakaian bermerk ? Apabila Mahaguru hari ini mengenakan baju baru, saat bermeditasi terpikirkan baju baru, memasuki Samadhi baju baru.
Saat meminta Anda untuk Tercerahkan adalah memasuki Samadhi, hanya satu kata, yaitu meminta Anda untuk menghentikan pikiran. Hanya dengan menghentikan semua pikiran Anda, barulah dapat mencapai tiada pikiran. Samadhi yang sejati adalah : ‘Tidak memikirkan baik’, tidak memikirkan buruk, tidak menetap, amanasikara. Saya beritahu Anda semua, hati sejati dari alam semesta adalah amanasikara. Saat Anda benar-benar mencapai amanasikara, barulah hati Anda luas tak terhingga, hati Anda baru dapat melebur dengan hati langit.
Mahaguru sering pergi untuk menolong insan, atau tengah malam keluar berkelana ( Tengah malam berkelana bukan pergi main-main, melainkan kesadaran keluar dari usnisa ) untuk menolong semua siswa dan para insan yang membutuhkan bantuan. Ada kalanya satu malam harus menyelesaikan tiga macam kasus, kembali sudah sangat lelah, apa yang dilakukan saat lelah ? Hanya mengandalkan memasuki Samadhi.
Apabila Anda dapat mencapai kondisi amanasikara, menghentikan semua pikiran Anda, maka arus Dharma semesta akan mengabhiseka Anda, ini sama dengan pengisian ulang. Saat Anda telah mengerahkan banyak tenaga untuk menolong orang, kekuatan di alam semesta dapat mengisi kembali tubuh Anda, memasuki diri Anda. Berarti batre Anda telah diisi ulang, sehingga Anda dapat melanjutkan untuk menolong orang. Bila dalam bhavana Anda tidak mampu mencapai kondisi amanasikara, namun Anda sering menolong orang, maka saat berpuja bhakti bersama jangan sampai mengantuk, sebab Anda hanya mengeluarkan dan tidak tahu bagaimana mengisi ulang, sehingga di siang hari Anda ingin tidur, malam juga ingin tidur, bahkan saat menyetir juga ingin tidur, setiap saat , bahkan saat berdiri juga tertidur, duduk juga dapat tertidur, dengan demikian selalu tertidur, ini berarti belum mencapai kondisi amanasikara dalam bhavana. Anda akan merasa tubuh sangat lemas, istirahat satu kali saja masih belum cukup.
Setiap hari, asalkan berada dalam kondisi amanasikara selama beberapa menit saja, sudah dapat mengisi kembali vitalitas Anda. Saat Anda berada dalam kondisi amanasikara, maka hati Anda adalah Apramana-citta, adalah Bodhicitta.
Hanya kondisi amanasikara yang paling murni tanpa noda.
Hanya kondisi amanasikara yang merupakan pantai seberang Buddha yang sejati, bahkan memperoleh Samyaksambodhi.
Prajna semua Buddha, dan semua kekuatan Samadhi berada dalam amanasikara.
Saya beritahu Anda , penghentian dalam meditasi adalah satu. Dapat mencapai ‘penghentian’ sudah sangat luar biasa. Kemudian memasuki amanasikara, sebuah ruang yang tanpa batas, inilah Buddha-ratna Sambodhi, yaitu Kebuddhaan. Mengenai amanasikara hanya dapat diulas sampai di sini, sebab jika dilanjutkan , telah mencapai batas yang sangat rahasia, sudah tak terperikan lagi.
Saya beritahu Anda semua, saat Anda berada dalam kondisi amanasikara, bumi ini akan bergetar, bintang-bintang akan berjatuhan, Raja Mara akan bergetar, seantero alam semesta, sepuluh penjuru Dharmadhatu memancarkan cahaya terang. Saat Anda mencapai amanasikara yang sejati, Anda memiliki Dharmabala Tertinggi dan Terbesar dari Alam Semesta. Tidak hanya memperoleh apa yang diharapkan, bahkan saat amanasikara, seantero alam semesta, seluruh loka adalah milik Anda. Sebab Anda telah menjadi Buddha ! Setiap tempat dapat melihat Anda, Anda mencapai amanasikara di Seattle, maka dimanapun asal ada yang mengenang Anda, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filipina, negara apapun, ia akan menerima gelombang Anda, segera melihat Anda. Ini adalah Buddha-ratna Sambodhi.
Kemudian adalah : “Kemurnian tubuh, ucapan dan pikiran adalah Dharma-ratna”, ini adalah Tri-guhya, yaitu kaya-guhya, vak-guhya dan citta-guhya.
Saat kita membentuk mudra, berarti merupakan kemurnian tubuh sesaat.
Saat kit menjapa mantra, “Om. Gu-lu. Lian-sheng. Xi-di. Hum” berarti merupakan kemurnian ucapan sesaat.
Memukul kepala Anda, meminta Anda supaya tidak mengumbar pikiran, merupakan kemurnian pikiran sesaat.
Kita sadhaka harus membuat kemurnian tubuh-ucapan dan pikiran yang sesaat ini diperpanjang selama kita berjalan, berdiam, duduk, berbaring dan dalam kegiatan sehari-hari. Selamanya berada dalam kondisi Triguhya ini, dengan demikian ini merupakan bhavana melebur dalam Tri-guhya.
Puja bhakti kita hari Sabtu malam, merupakan kemurnian selama tiga puluh menit, kemurnian puja bhakti selama tiga puluh menit. Kita menggunakan sadhana tiga puluh menit yang singkat ini. Ini adalah Dharma-ratna kita, misalnya ada orang bertanya, kemarin Anda makan dengan siapa , pergi keluar dengan siapa, berjalan-jalan dengan siapa, tidur dengan siapa ? Bagaimana Anda menjawabnya ? Saya beritahu Anda ! Anda makan bersama Buddha, keluar bersama Buddha, jalan-jalan bersama Buddha, tidur bersama Buddha. Apabila Anda setiap saat bersama dengan Buddha, maka Anda telah memiliki kemurnian Tri-guhya , Anda memahami bhavana, Anda memiliki Dharma-ratna. Jika Anda tidur dengan orang lain, maka saya tidak mau peduli lagi !
Kalimat terakhir : “Bersarana pada Acarya Zhenfo sebagai Sangha-ratna’, Semua Acarya dalam Zhenfo Zong boleh menerima siswa, namun syaratnya adalah Acarya tersebut harus bernar-benar merealisasi Satya Buddha. Sekarang saya harus memberitahukan sebuah kalimat, sebagai seorang Acarya, berarti diri sendiri harus mencapai Kebuddhaan, kemudian menuntun semua makhluk untuk mencapai Kebuddhaan. Seorang Acarya Zhenfo yang sejati hanya ada satu jalan ini, selain itu masih ada satu jalan lagi, yaitu menjadi seorang Acarya yang tidak sesuai dengan syarat Acarya Zhenfo, berarti adalah Neraka Vajra. Oleh karena itu , jika bukan mencapai Kebuddhaan, berarti adalah terjerumus ke Neraka Vajra, tidak ada jalan yang ketiga. Saya mengharapkan supaya tiap Acarya dalam Zhenfo Zong, benar-benar menjadi Acarya Zhenfo.
Om. Mani. Padme. Hom