Teks Sutra

Sutra SatyaBuddha Dharma Santika dan Paustika

undefined

Mahanamaskara :

Pertama kepada Sepuluh Penjuru Buddha.

Kedua kepada Para Bodhisattva.

Ketiga kepada Para Dharmapala Vajra.

Keempat kepada Para Arya.


Mantra Pembersihan Ucapan :

Om. Xiu-li. Xiu-li. Ma-ha Xiu-li. Xiu-xiu-li. Suoha


Mantra Pembersihan Tubuh :

Om. Xiu-duo-li. Xiu-duo-li. Xiu-mo-li. Xiu-mo-li. Suoha


Mantra Pembersihan Pikiran :

Om. Wa-ri-la-dan. He Ho Hu


Mantra Pembersihan Lokasi :

Namo . San-man-duo. Mu-duo-nan. Om. Du-lu. Du-lu. Di-wei. Suo-ha


Gatha Memohon Adhistana Mahaguru Lian-sheng

Om. Ah. Hum

Tubuh, ucapan dan pikiran yang bersih sebagai persembahan kepada Vairocana Buddha. 

Dharmakaya suci Buddha-locani Buddha-matri. 

Sambhogakaya Padmakumara. 

Nirmanakaya Dharmapati Buddha Lian-sheng. 

Tri-kaya merupakan kesatuan dari berkah agung Kebuddhaan.  


Menghormati Silsilah Agung Satyabuddha.

Abhijna memenuhi semesta.

Cahaya menerangi trikala.

Satu hakikat, tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, namun dapat dibuktikan.

Siswa Buddha senantiasa tulus memanjatkan permohonan,

Supaya cahaya terang menyinari, menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan.


Di masa lampau, 

Sakyamuni Buddha telah hadir menganugerahi vyakarana,

Amitabha Buddha menitipkan misi,

Maitreya Bodhisattva menganugerahkan Mahkota Merah,

Guru Padmasambhava mentransmisikan ajaran Tantra.


Siswa memohon supaya tidak melepaskan Pranidhana Agung.

Untuk menuntun kami dan semua makhluk.

Demikianlah supaya menjaga dan menerima, 

Mengadhistana supaya segera mencapai Siddhi.


Namo Vairocanaya Buddhaya

Namo Buddha-locanyai Buddhamatryai

Namo Padmakumaraya

Namo Guru Buddha Lian-sheng


Namo Sarva Buddha Bodhisattva Mahasattva dari sepuluh penjuru dan trikala dalam persamuhan Satyabuddha.

 

Melantunkan Nama Agung (3x):

    Persamuhan Kolam Maha-padminiloka di Buddha-ksetra Barat. Delapan Belas Maha Padmakumara. Arya Berjubah Putih. Vajracarya Bermahkota Merah dan Berpita Suci. Guhyapati Sarva-vajra Mantra-loka. Maha Vidyadhara Satyabuddha Generasi Pertama. Arya Tantrika Lu Shengyan.


Pendupaan :


Pendupaan mulai menghangat dan menyala-nyala.

Dharmadhatu diliputi wanginya.

Wanginya di hadapan Samudra Pasamuan Satya Buddha.

Awan kebahagiaan terbentuk di mana-mana,

Saat pujianku telah berlimpah-limpah,

Para Buddha menampakkan diri-Nya.


Namo Duphameghaatrapatraya Bodhisattvaya Mahasattvaya

Namo Duphameghaatrapatraya Bodhisattvaya Mahasattvaya

Namo Duphameghaatrapatraya Bodhisattvaya Mahasattvaya


Namo Sarva Buddha Bodhisattva Mahasattva dalam persamuhan Satyabuddha ( 3x )


Dwi Buddha Asta Bodhisattva Avahanam 

( Mengundang Dua Buddha dan Delapan Bodhisattva ) 


Namo Vairocanaya Buddhaya dari Istana Vijaya Dharmadhatu.

Namo Amitabhaya Buddhaya dari Sukhavatiloka Buddha-ksetra Barat.


Namo Avalokitesvaraya Bodhisattvaya Mahasattvaya

Namo Maitreyaya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Akashagarbhaya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Samantabhadraya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Vajrapaniya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Manjusriya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Sarva-nivarana-viskambhin Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Ksitigarbhaya Bodhisattvaya Mahasattvaya.

Namo Sarva Bodhisattvaya mahasattvaya.



Gatha Pendahuluan Sutra

Dharma Anuttara luhur dan mendalam.

Sangat sukar dijumpai sekalipun melalui masa berkalpa-kalpa. 

Saat ini aku dapat melihat, mendengar, memperoleh dan mengamalkannya,

Bertekad memahami hakikat sejati Tathagata.


Sutra Satyabuddhadharma Santika dan Paustika yang Dibabarkan oleh Buddha Guru Lian-sheng : 

    Demikianlah yang aku dengar: Pada suatu ketika Maha Padmakumara Putih berada di Maha-padminiloka, bertakhta di atas padma-dharmasana putih dengan dikelilingi oleh tujuh belas kuntum Maha-padma. Padma biru memancarkan sinar biru, padma kuning memancarkan sinar kuning, padma merah memancarkan sinar merah dan padma ungu memancarkan sinar ungu. Tiap kuntum padma memancarkan keharuman nan mulia.


    Kemudian , Padmakumara Putih dalam ketenangan mengerahkan abhijna, membuat Maha-padminiloka memancarkan kilau sinar keemasan. Semua bunga bermekaran harum semerbak. Rumput kemujuran menebarkan wangi. 


    Bangau putih, burung merak, burung suka, burung sari, kalavinka, dan jivajivaka, semua memancarkan cahaya keemasan, menyanyikan irama surgawi nan merdu.


    Angkasa bersinar keemasan, terdengar alunan irama surgawi nan jernih berkumandang dari angkasa, semua loka dipenuhi keharuman semerbak .  Nampak Istana Kencana di tengah angkasa ,  dipenuhi padma emas , semua memancarkan sinar gemilang, terlihat bunga-bunga surgawi beterbangan melayang di angkasa.


    Pada saat itu, Maha-padminiloka berguncang dahsyat,  sehingga di setiap alam-alam surga yang tak terhingga banyaknya turut merasakannya. Para Buddha Bodhisattva dan Sravaka pun merasakannya , semua berdatangan ke Maha-padminiloka, para Penguasa Surga Trayas-trimsa berdatangan ke Maha-padminiloka. 


    Para dewa dari 28 Surga, beserta Sakra-devanam Indra, Maha Brahma, delapan kelompok makhluk, serta Catasrah-parsadah berkumpul bersama untuk mendengarkan pembabaran esensi Dharma.


Pada saat itu, Padmakumara Emas memancarkan sinar Maha-prajna.

Padmakumara Putih memancarkan sinar Dharmadhatu,

Padmakumara Hijau memancarkan puluhan ribu sinar ratna,

Padmakumara Hitam memancarkan sinar abhicaruka,

Padmakumara Merah memancarkan sinar pelaksanaan pranidhana.

Padmakumara Ungu memancarkan sinar wibawa dan keagungan,

Padmakumara Biru memancarkan sinar pahala keagungan Tertinggi,

Padmakumara Kuning memancarkan sinar kemakmuran,

Padmakumara Jingga memancarkan sinar kemurnian kumara.


    Setelah para dewata menyaksikan semua ini, semua merasa sangat takjub, kemudian Sakra-devanam Indra beranjak bangun dari tempat duduknya, ia tampil kedepan bernamaskara kepada Maha Padmakumara Putih dan berkata : ”Sungguh Langka wahai Bhagavan ! Oleh karena jalinan penyebab apakah sehingga Maha-padminiloka memancarkan sinar keagungan nan cemerlang sedemikian rupa?”


    Maha Padmakumara Putih berkata, ”Akan dibabarkan dengan mendetail kepada Anda sekalian”.  Sakra-devanam Indra berkata: ” Bhagavan teragung dan termulia, mohon Bhagavan sudi membabarkannya kepada kami semua, agar umat manusia dan dewa semua mengetahui arah dan tempat berlindung.” 


Maha Padmakumara Putih memberitahukan kepada Sakra-devanam Indra dan semua hadirin :


    “ Sadhu Sadhu !  Saat ini Aku akan membabarkannya demi Anda serta semua makhluk di masa yang akan datang dan kepada mereka yang memiliki afinitas karma dimasa yang akan datang. Supaya semuanya dapat mengetahui makna dari  Satyabuddhadharma Santika dan Paustika.”


    Maha Padmakumara Putih berkata : “Para Buddha Bodhisattva dalam menuntun para insan telah mewujudkan Vijaya-loka, Suratna-loka, Paripurna-mani-loka, Asoka-loka, Subha-sthita-loka, Dharmamati-loka, Paripurna-candra-loka, Abhirati-loka, Manju-sampanna-loka, Padma-garbha-loka,  Tathata-loka, Paripurna-vinivarana-loka dan kini akan hadir  Satya-buddha-loka.


    Kemudian para Buddha,Bodhisattva, Sravaka , Pratyeka-buddha dan para Devata mendengarkan Arya Bhagavan membabarkan Satya-buddha-loka. Ketahuilah bahwa ini merupakan hetu-phala Maha-karuna masa lampau, saat ini dan yang akan datang atas diri Sri Sugata. merupakan manifestasi Arya Bhagavan demi para insan. Semua bersukacita karena telah memperoleh ajaran yang belum pernah ada, kemudian bernamaskara memuji serta melantunkan gatha:


Bhagavan Maha-maitri-karuna, Anuttara Guhya-natha.

Pada masa lampau telah mencapai realisasi bhavana.

Terbebas dari nafsu keinginan , melampaui kefanaan,

Kini mendirikan Satya-buddha-loka.

Atas belas kasihnya kepada para makhluk,

Menitis sebagai Dharmapati di dunia saha.

Sadhu ! Lian-sheng adalah gelar-Nya,

Membabarkan Dharma demi para insan luas,

Saat ini kami telah mendengarnya,

Dan bertekad memberikan dukungan dan perlindungan utama. 


    Bhagavan Arya Maha Padmakumara Putih memberitahukan kepada para hadirin : Dalam penekunan bhavana, Amanasikara merupakan Buddha-ratna Sambodhi. Tubuh, ucapan dan pikiran yang bersih merupakan Dharma-ratna. Berlindung kepada Acarya Satyabuddha merupakan Sangha-ratna.


    Bhagavan memberitahukan kepada para hadirin, apabila putra maupun putri yang berbudi, pada tanggal 18 bulan 5 Imlek setiap tahun, atau pada tanggal 18 setiap bulan penanggalan Imlek, maupun pada saat hari jadi diri sendiri, berbasuh dan menjaga kemurnian batin dan perilaku, mengenakan pakaian yang bersih, di hadapan altar Tantra, mengundang Dua Buddha dan Delapan Maha-bodhisattva, membaca Sutra Satyabuddha Santika dan Paustika, pasti memperoleh kontak spiritual sesuai harapan. Terlebih bila dapat menghaturkan pujana berupa dupa, bunga, pelita dan buah, dengan tulus berdoa, maka semua akan sesuai dengan harapan yang baik. 


    Bhagavan memberitahu kepada para hadirin, apabila para pejabat, bangsawan, sramanera, upasaka upasika, sadhaka maupun orang awam, dapat mendengarkan sutra ini , menerima, meyakini dan membacanya, maka orang tersebut akan memperoleh kedudukan terhormat, usianya bertambah panjang, bagi yang mendambakan keturunan putra maupun putri akan memperolehnya sesuai harapan, berkah yang diperolehnya tak terhingga, ini adalah Sutra Mahaberkah untuk paustika.


    Apabila terdapat arwah leluhur maupun para penagih utang karma yang belum terseberangkan, yang masih tersesat di alam baka  ; Bila sadhaka dapat mengamalkan dan membaca sutra ini , menyalin dan membagikan sutra ini, maka mendiang akan terlahir di alam surga, ikatan dengan para penagih utang akan teruraikan, dan keluarga di dunia memperoleh berkah. 


    Apabila pria maupun wanita, diganggu mara, dicelakai makhluk halus, bermimpi buruk dan kacau, dengan mengamalkan dan membaca sutra ini, menyalin dan membagikan sutra ini, maka semua roh jahat akan mundur, memperoleh ketenteraman.


    Apabila didera sakit parah, yang merupakan buah karma kehidupan lampau, maupun sakit karena gangguan makhluk halus, dengan mengamalkan dan membaca sutra ini, menyalin dan membagikan sutra ini, maka semua malapetaka tersebut akan sirna dan sumber penyakitnya akan teratasi.


    Apabila peruntungan sedang buruk, terlibat sengketa di pengadilan, terpuruk dalam penjara, namun dapat mengamalkan dan membaca sutra ini, menyalin dan membagikan sutra ini, maka semua akan teratasi, semua malapetaka sirna, berubah menjadi manggala.


    Bila dua negara terlibat peperangan, dengan mengamalkan dan membaca sutra ini, menata persembahan di hadapan pratima, kewibawaan akan bertambah, semua pihak mencapai kemenangan perdamaian. 


    Membaca, menyalin, dan membagikan sutra ini, dapat menghasilkan segala kemanggalaan, sesuai harapan dan paripurna. Dapat melenyapkan segala racun dan petaka, memadamkan duhkha kelahiran dan kematian. 


    Di tengah samudra persamuhan Satyabuddha Mahapadminiloka sebelah barat, Maha Padmakumara Putih membabarkan Mantra : “Om. Gu-lu. Lian-sheng. Xi-di. Hum.” ( japa sebanyak-banyaknya )


    Usai Bhagavan membabarkan sutra ini, Sakra Devanam Indra dan para hadirin, dewa naga delapan kelompok makhluk pelindung Dharma , serta Catasrah-parsadah, bernamaskara dengan penuh hormat, menerima, meyakini dan mengamalkan ajaran ini. 


Demikianlah Sutra Satyabuddhadharma untuk Santika dan Paustika.


Gatha Parinama : 


Semoga melalui jasa kebajikan ini, memperagung Alam Suci Buddha,

Ke atas membalas empat budi jasa agung, Tri-ratna, orang tua, Guru, bangsa dan negara,

Ke bawah menolong para insan menderita di tiga alam rendah.

Bagi semua yang melihat dan mendengar, bangkitkanlah Bodhicitta,

Sampai kelak melepaskan jasmani ini, bersama terlahir di Sukhavatiloka.

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。