547 - Abhiseka Nama Sejati (1)
Hari ini kita mengulas Abhiseka Nama Sejati.
Abhiseka dalam Tantra dibagi menjadi banyak tingkatan, ada juga yang disebut Mahabhiseka yang merupakan abhiseka yang sangat penting. Di antaranya, Abhiseka Nama merupakan sebuah abhiseka yang agung.
Dahulu, ketika seorang Guru hendak mentransmisikan sadhana kepada siswa, beliau perlu melakukan doa mimpi. Doa mimpi supaya terlebih dahulu siswa tersebut memperoleh sebuah petunjuk mimpi. Terlebih dahulu Sang Guru mengadhisthana rumput kusa, kemudian diberikan kepada siswa untuk diletakkan di bawah bantal. Keesokan harinya siswa mesti memberitahukan mimpi yang diperolehnya di malam hari kepada Sang Guru. Bagaimanakah isi mimpi Anda, apakah mimpi tersebut merupakan mimpi manggala, atau mimpi yang buruk.
Sebuah contoh, setelah membawa pulang rumput kusa yang diadhisthana oleh Sang Guru, di malam hari Anda melihat Istadevata, atau mengarungi Negeri Buddha, ini semua merupakan mimpi manggala. Berarti setelah memperoleh abhiseka ini, kelak Anda dapat mencapai keberhasilan.
Ada seorang siswa yang membawanya pulang, karena besok hendak menerima Abhiseka Nama, ia meletakkan rumput kusa di bawah bantal. Begitu tertidur, ia langsung digigit anjing. Memimpikan seekor anjing menggigit Anda dan tidak mau melepasnya, ini adalah mimpi yang buruk. Anda laporkan kepada Guru, Anda mesti menuturkan isi mimpi Anda dengan jujur. Maka Sang Guru akan mengetahui bahwa Anda saling bertolak belakang dengan abhiseka yang hendak diberikan. Dengan kata lain, Anda tidak cocok dengan abhiseka tersebut, maka beliau tidak perlu mengabhiseka Anda.
Oleh karena itu, tidak semua orang cocok menerima abhiseka sebuah sadhana yang sangat penting, Anda mesti sangat berjodoh dengan abhiseka tersebut, dengan demikian, setelah menerima abhiseka ini, kelak penekunan Anda dapat membuahkan keberhasilan.
Ini hanya sebuah contoh, demikianlah yang terlebih dahulu mereka lakukan. Seperti misalnya abhiseka Pancamahavajra, Hevajra, Kalacakra, Ucchusma, Cakrasamvara, dan Yamantaka, terlebih dahulu mengadhisthana rumput kusa. Beliau mengatakan: “Bawalah pulang terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah Anda cocok menekuni sadhana Vajra ini.”
Sebelum Anda menerima abhiseka, terlebih dahulu Guru mengadhisthana rumput kusa, kemudian Anda akan memperoleh sebuah mimpi, apabila mimpi tersebut sangat manggala, berarti Anda berjodoh dengan Adhinatha tersebut. Apabila tidak manggala, berarti Anda tidak berjodoh dengan Adhinatha tersebut.
Apabila Anda masih memerlukan abhiseka tersebut, maka Anda mesti pulang dan menekuni Sadhana Pertobatan. Tekuni sampai Anda memperoleh mimpi manggala, baru kemudian menerima abhiseka tersebut, demikianlah bagaimana beliau dahulu menerima Abhiseka Nama Sejati.
Dalam aliran kita, kelak dalam memilih Acarya, dan menganugerahkan Abhiseka Acarya. Terlebih dahulu dilakukan pengamatan dalam beberapa waktu, apabila Anda benar-benar memiliki kemampuan untuk menuntun diri sendiri dan menuntun para insan, maka Mulacarya akan memilih nama Anda untuk menerima Abhiseka Acarya.
Namun sebelum abhiseka, terlebih dahulu mesti melewati tanya jawab bergiliran oleh 5 orang Acarya. Pertanyaan bergilir, ini sama seperti ujian doktor. 5 orang Acarya mengelilingi Anda, dan mengajukan pertanyaan, Anda mesti menjawabnya. Calon Acarya yang demikian baru sesuai dengan standart.
Ruang ringkup materinya sangat luas, antara lain materi dalam Mestika Zhenfo (Zhenfo Miaobao), segala hal mengenai Sadhana Tantra Zhenfo, materi dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana, segala pengetahuan Tantra, termasuk semua pustaka Tantra, bahkan diajukan pertanyaan mengenai berbagai materi dalam pustaka aliran eksoterik. Ini juga merupakan sebuah cara, ada orang yang mengusulkan cara ini, cara ini dapat mencetak seorang Acarya yang berstandar tinggi. Sesungguhnya cara ini juga baik. Mengajukan pertanyaan, dan Anda menjawabnya. Di Tibet, mereka melakukan Rtsod-pa, mereka melakukan debat Dharma, melakukan gerakan ini (Mahaguru memperagakan), mirip gerakan meninju.
Kenapa mereka melakukan debat Dharma? Anda mesti menjawabnya dengan sangat cepat, Anda mesti punya pengetahuan yang sangat banyak dan mendalam. Bahkan, tidak hanya memahami dengan jelas, Anda juga harus punya sebuah cara untuk mengembangkannya. Tidak hanya memahami makna seluruh sutra, dan dapat menjawab pertanyaan, ini masih belum apa-apa, Anda juga harus bisa mengungkap perolehan dan pemahaman Anda pribadi.
Seorang Vajracarya yang sejati mesti menerima ujian semacam ini. Kelak ketika Anda menerima Abhiseka Acarya, Anda memahami segala sutra dan sastra. Pada saat yang sama, Anda mendalami makna sutra, mengenal makna sutra, dan mengalirkan kebijaksanaan Anda sendiri. Acarya yang demikian barulah Acarya yang berkualifikasi.
Oleh karena itu, sebagai seorang Acarya, pengetahuan sangatlah penting. Sebab Anda adalah seorang ‘profesor’, Anda mesti memahami semua sutra dan sastra. Kelak untuk menerima Abhiseka Acarya, mesti ada banyak tahapan.
Membina diri sendiri, menuntun insan lain, memiliki sraddha yang kukuh, dapat melakukan debat Dharma, dan memahami makna mendalam dalam pustaka. Ada lagi, menerima Abhiseka Acarya, berarti selamanya adalah Vajra, ini sangat penting. Tidak berubah warna, tidak berubah wujud, seumur hidup membabarkan Buddhadharma.
Sebab, Acarya merepresentasikan apa? Merepresentasikan Vajrasattva, merepresentasikan Vajradhara, Istadevata yang teragung dalam Tantra. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.