564 - Mengulas Silsilah (2)

Hari ini kita mengulas silsilah.

Pada masa awal Mahaguru belajar ajaran Tantra, ketika baru saja memulai, saya masih belum paham apa itu Tantra. Ketika baru mengenal Tantra, ada yang memberitahu saya: “Ada seorang Guru Sesepuh Tantra, yaitu Guru Padmasambhava.” Mendengarnya, saya katakan ,“Guru Padmasambhava? Saya belum pernah dengar!”

Apa itu Tantra? Pertama kali mendengar istilah Tantra, “Wah! Aku tahu, Tantra adalah agama yang misterius.” Pengetahuan saya saat itu, tidak jauh berbeda dengan semuanya, apa itu ‘Jurus Sakti Tantra.’ Hebat sekali, bisa memanggil angin dan menurunkan hujan, kurang lebih seperti itu.

Sebelum bertemu dengan Guru di dunia, Padmasambhava telah muncul dalam meditasi untuk memberikan berbagai abhiseka. Guru Padmasambhava juga memberitahu: “Apa yang Anda terima merupakan silsilah angkasa. Silsilah angkasa telah dianugerahkan kepada Anda, akan tetapi Anda berada di dunia, Anda mesti pergi berguru untuk memperoleh silsilah dunia, dengan demikian mereka dapat mengonfirmasi Anda.”

Apabila Anda mengatakan: “Ketika bermeditasi, saya berjumpa dengan Shakyamuni Buddha, dan saya memiliki silsilah Shakyamuni Buddha.” Orang tidak akan bisa mengonfirmasi Anda, sebab orang lain tidak melihatnya. Oleh karena itu, setelah mendengar penuturan Guru Padmasambhava, saya segera berguru untuk belajar ajaran Tantra.

Hari ini telah membuktikkan apa yang dikatakan oleh Guru Padmasambhava: “Anda mesti punya silsilah dunia, segeralah berguru, dengan demikian mereka bisa mengakui Anda.”

Ada orang yang mengatakan: “Sepertinya ajaran Tantra dari Lu Shengyan tidak ada silislah!” orang mengatakannya karena ketidaktahuan.

Kenapa? Bahkan seorang pemimpin spiritual Tantra pun berada di mimbar yang sama untuk memimpin upacara bersama saya, banyak Rinpoche yang bersarana kepada Mahaguru. Jubah yang saya kenakan ini juga merupakan pemberian siswa, ia juga adalah seorang Rinpoche. Jubah ini dikirimkan kepada saya dari Dharamsala, ia adalah seorang Rinpoche, ia adalah siswa saya, dan saya adalah Guru dari Rinpoche.

Bahkan seorang pemimpin spiritual memimpin upacara bersama saya, Bomi Rinpoche (Bomi Jampa Lodroe) dari Tibet yang saat ini menjabat sebagai ketua Komunitas Buddhis Tibet, beliau adalah Guru Upasampada dari Panchen Lama ke-11, beliau yang mengambil undi dari dalam kalasa emas. Beliau duduk di atas mimbar yang sama untuk memimpin upacara bersama saya, saya memimpin upacara, beliau mendukung di samping. 

Pemimpin spiritual Gelugpa di India, H.H Gaden Tripa Rinpoche menghadiahkan jubah Dharmaraja kepada Mahaguru. Beliau berada di mimbar yang sama untuk memimpin upacara bersama saya, mendukung upacara kita. Kedudukan beliau sudah termasuk tinggi, seorang pemimpin spiritual di Tibet juga mendukung upacara kita. Seorang pemimpin spiritual di India juga mendukung upacara kita.

Saya tidak minta jubah Dharmaraja, saya tidak mengatakan: “Wahai saudaraku! Saya tidak pernah menjadi Dharmaraja, berilah aku jubah Dharmaraja!” Saya tidak pernah meminta jubah Dharmaraja, beliau sendiri yang menopangnya dengan kedua tangan dan diberikan kepada saya. Saya adalah Guru dari Rinpoche. Dalam Tantra, kedudukan beliau sangat tinggi.

Asalkan Anda menerima sarana dan abhiseka dalam Tantra, menerima transmisi lisan dari Guru, maka Anda memiliki silsilah. Hari ini, Anda semua memiliki silsilah, merupakan silsilah langsung, kalasa kepada kalasa.

Apakah seorang Guru telah menjalani Upacara Duduk Dipan (penobatan)? Upacara penobatan ini sangat penting, mereka di Tibet menyebutnya ‘Duduk Dipan’. Saya juga telah menjalani Upacara Duduk Dipan, malam hari ini, sepulangnya dari sini, kalian bisa duduk di atas ranjang masing-masing, itu juga duduk dipan. Namun dipan ini bukan dipan biasa, kenapa? Ada liturgi dari Upacara Duduk Dipan. Setelah duduk, perlu melantunkan pujian, melakukan pengundangan, kemudian menghaturkan pujana, selain itu, semua yang disamping melantunkan doa aspirasi, melakukan sebuah ritual, inilah yang disebut Upacara Duduk Dipan. 

Seperti Panchen Lama ke-11 dan Dalai Lama ke-14, beliau semua menjalani Upacara Duduk Dipan. Ketika hendak mengesahkan mereka sebagai Rinpoche, semua mesti melalui Upacara Duduk Dipan, ini hanya sebuah upacara.

Sesungguhnya seorang tulku yang memiliki silsilah sejati, ia sendiri memiliki kesinambungan penitisan, ia adalah titisan yang ke sekian, memiliki silsilah dari tulku yang mana, dan demikianlah proses penitisan terus berkesinambungan.

Mahaguru sendiri juga memiliki kesinambungan penitisan, Anda semua telah mengetahui bagaimana kedatangan saya kembali. Apabila Anda sendiri mengetahui proses kelahiran kembali diri sendiri, dan mencapai realisasi dalam bhavana, barulah Anda merupakan seorang Rinpoche, ini semua merupakan sebuah silsilah.

Saya menjalani Upacara Penobatan di Karma Lekshey Ling, sebenarnya ‘Karma’ ini berarti silsilah transmisi lisan, makna dari Kagyu, yaitu Guru membabarkan dan siswa mendengar, yaitu silsilah transmisi lisan. Kalian juga memperoleh silsilah transmisi lisan, saya membabarkan, kalian mendengar, kalasa kepada kalasa, ini adalah silsilah. 

Pada umumnya, silsilah transmisi lisan dalam Kagyudpa dimulai dari Tilopa, kemudian ditransmisikan kepada Naropa, dan Naropa mentransmisikan kepada Marpa. Marpa mentransmisikan kepada Milarepa, Milarepa mentransmisikan kepada Gampopa, demikianlah sebuah silsilah transmisi lisan. Makna dari Kagyudpa adalah silsilah transmisi lisan, ini mengenai Sekte Putih. 

Ada banyak macam silsilah, yang pertama adalah silsilah transmisi lisan. Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。