2017-10-01 Setiap Insan Punya Buddhata, Mahaguru Menabur Benih Kebuddhaan, dan Jika Anda Bersadhana, Kelak Anda Bisa Mencapai Kebuddhaan – Apabila Anda Tidak Bersadhana, Ibarat Menabur Benih di Atas Lantai Semen, Tidak Akan Berhasil
Ceramah Lamdre ke-103 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Vajravarahi, 1 Oktober 2017 di Rainbow Temple
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha homa hari ini: Vajravarahi, Dorje Phagmo.
Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung kita hari ini, akuntan TBF, sdri. Teresa dan suami. Prof. Wangli dari Fakultas Teknik Mesin Elektris National Cheng Kung University. dr. Zhuang Junyao, dr. Zhou Heng. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Pengusaha dari Malaysia, Datuk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya: Lei Qian. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya)
◎ Hari ini adalah Homa Vajravarahi, di Tibet, Vajravarahi merupakan salah satu Bhagavati utama. Semua Rinpoche adalah pria, di Tibet hanya ada satu vihara dengan Rinpoche wanita, dan Rinpoche wanita ini adalah titisan Vajravarahi. Peter, umat dari Australia, ‘where is he?’ Peter di mana? Oh! Berdiri di tengah, ia pernah berkunjung ke vihara tempat Rinpoche wanita itu. Ia memperlihatkan foto saya kepada Rinpoche wanita tersebut, setelah Rinpoche wanita itu melihatnya, beliau mengatakan: “Saya kenal dengan Guru Lu.” Ia kenal, sekarang sudah sangat sedikit Rinpoche yang tidak kenal saya, beliau adalah satu-satunya Rinpoche wanita di Tibet, beliau adalah emanasi dari Dorje Phagmo, Rinpoche yang lain semuanya pria.
Kita ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong demikian kontroversial, tidak peduli Rinpoche besar atau kecil, sebagian besar tahu. Apalagi saya punya silsilah dari empat sekte utama. Bhiksu Liaoming dari Nyingmapa, bagaimana bisa? Sebab yang pertama kali datang membabarkan Dharma ke Tiongkok adalah Rinpoche dari Xikang, yaitu Norlha Khutughtu. Singkat kata, Norlha Khutughtu dari Xikang datang membabarkan Dharma di Tiongkok, dan mitra Dharma yang membabarkan Dharma bersama Beliau adalah Bhiksu Liaoming. Bhiksu Liaoming pernah belajar Ajaran Nyingmapa dari Norlha Khutughtu, Bhiksu Liaoming juga mengajarkan Vajracchedika Sutra kepada Norlha Khutughtu, mengajarkan sutra eksoterik yang umum. Bhiksu Liaoming menekuni eksoterik dan Tantra, Bhiksu Liaoming pernah belajar Dharma kepada Norlha Khutughtu. Akhirnya, Norlha Khutughtu mengundang Gangkar Rinpoche dari Gunung Gangkar sekte Kagyudpa untuk membabarkan Dharma di Tiongkok, kedua sekte ini, Norlha Khutughtu dan Gangkar Rinpoche yang menyiarkannya ke Tiongkok. Dahulu di Taiwan ada Sesepuh Gangkar (Gongga Laoren) yang bernama Shen Shuwen beliau belajar Kagyudpa, beliau bersarana kepada Gangkar Rinpoche, kemudian bersarana kepada Gyalwa Karmapa ke-16. Di Taipei ada Cetya Gangkar, merupakan arama milik Shen Shuwen sendiri. Demikianlah silsilahnya.
Silsilah Mahaguru, Nyingmapa adalah Bhiksu Liaoming, yang terakhir adalah Guru Thubten Dhargye dari Gelugpa. Pada masa pemerintahan Qing Manchuria , mereka menggunakan pustaka Tibet yang diterjemahkan oleh seorang Rinpoche, beliau bernama Thubten Nima, beliau dari Gelugpa, beliau mentransmisikan Dharma kepada Thubten Dali, kemudian Thubten Dali mentransmisikan Dharma kepada Thubten Dhargye, dan Thubten Dhargye mentransmisikan Dharma kepada Thubten Qimo, Mahaguru adalah Thubten Qimo, demikianlah silsilah Gelugpa. Ada silsilah Nyingmapa, ada Gelugpa, dan silsilah Sakyapa berasal dari Sakya Monastery, saya berjumpa dengan Guru Sakya Zhengkong di Green Lake, dan saya pun bersarana kepada beliau. Jadi saya memiliki silsilah Sakyapa. Berikutnya? Nyingmapa, Gelugpa, Kagyudpa, Sakyapa. Kagyudpa, saya tiba di New York, pergi ke New York bersama Huang Chaochu, ada sebuah tempat bernama Karma Triyana Dharmachakra di Upstate New York, Dharmasana yang dibangun oleh Gyalwa Karamapa ke-16. Di sana saya bersarana kepada Gyalwa Karamapa ke-16, demikianlah silsilah Kagyudpa. Topi yang dikenakan hari ini, merupakan topi Kagyudpa, topi Dharma Kagyudpa, Kagyudpa mengenakan topi semacam ini.
◎ Vajravarahi tergolong dari aliran mana? Beliau adalah Istadevata Samadhi Kundalini, jika Anda ingin membangkitkan kundalini, Vajravarahi sendiri adalah api, kenapa disebut Varahi? Sebab di samping kepala Beliau terdapat satu kepala babi, oleh karena itu disebut Varahi, Varahi berarti babi. Kenapa Beliau disebut Bunda Vajravarahi? Sebab Beliau adalah gadis belia yang sangat cantik, memegang khatvanga yang sama dengan Guru Padmasambhava, tangan memegang kapala, bagian ini mengapit khatvanga, sekujur tubuh digambara, berwarna merah, Beliau merepresentasikan api.
Saat sadhaka menekuni Samadhi Kundalini, mesti visualisasikan Beliau. Pada tubuh kita terdapat sebuah Istana Prasavadharma, berlokasi di empat jari di bawah pusar, lokasi itu disebut Istana Prasavadharma, bentuknya segitiga, Dorje Phagmo berdiri di satu titik di tengah, Beliau adalah api, Beliau adalah Istadevata Kundalini. Dalam menekuni pembangkitan kundalini, Anda mesti visualisasikan Vajravarahi berdiri di tengah segitiga. Wujud terbakar, terlebih dahulu Vajravarahi, baru kemudian membangkitkan kundalini, separuh aksara A yang terbalik, bangkit seperti api, dan api itu adalah Vajravarahi. Vajravarahi bisa membantu untuk membangkitkan kundalini Anda. Setiap orang yang menekuni pembangkitan kundalini mesti berlatih seperti ini, memohon kehadiran Vajravarahi untuk memasuki Istana Prasava Dharma Anda, dan berdiri di Istana Prasava Dharma, menjadi api aksara A. Ada orang yang bertanya kepada saya, bagaimana cara menghasilkan kundalini, ini ada kiatnya, sebuah kiat yang sangat penting, dan kiat ini mesti ditransmisikan oleh Mahaguru, barulah siswa bisa mengetahuinya. Oleh karena itu, sebaiknya hari ini membabarkan kiatnya atau tidak? Kalian mengatakan mesti dibabarkan, baiklah! Setelah saya ungkapkan, kalian jangan sebarkan keluar, hari ini setelah saya babarkan, XX akan mengetahuinya, sebab ia mengaku telah membangkitkan kundalini! Pembangkitan kundalini butuh kiat. Mata mesti melihat asap, saat Anda menekuni Pernapasan Botol, menekuninya sampai muncul asap, Anda merasakan timbulnya asap dalam tubuh Anda, menurut logika, di mana nampak ada asap, maka di sana ada api. Setelah Anda melihat asap, barulah saya bisa mengajarkan kiatnya kepada Anda. Sebab kiat itu sangat penting.
◎ Milarepa menggunakan Mudra 6 Tungku. Apa itu Mudra Enam Tungku? Yaitu 6 segitiga, kedua kaki saling bersilang, menjadi 1, 2, 3, 4, ada 4 buah segitiga seperti ini, kemudian tangan mesti memeluk kaki, menjadi 6 buah segitiga, ini disebut Mudra 6 Tungku. Sepasang kaki bersilang, menjadi 1, 2, 3, 4, menjadi 4 segitiga, alas duduk mesti agak tinggi, kedua tangan memeluknya menjadi 6 buah segitiga, kemudian menarik kaki mendekat, sampai menyentuh cakra manipura Anda. Pada dasarnya, penekunan kundalini mesti demikian. Hal penting lainnya, disebut sabuk dhyana. Apa itu sabuk dhyana? Lokasi kundalini Anda mesti diikat dengan sangat kencang, ini sudah merupakan kiat. Apa yang digunakan untuk mengikatnya, bagaimana mengikatnya, saya tidak ingin mengungkapnya. Sebab jika diungkap, XX bisa tahu, sehingga ia bisa mengaku bahwa ia membangkitkan kundalini dengan menggunakan cara ini.
Selain kiat berupa Mudra 6 Tungku, ada juga proses ikat dengan sabuk dhyana. Acarya Lian-ning memberitahu saya, sekarang sudah tidak perlu sabuk dhyana, cukup mengikatnya dengan sebuah benda, begitu diikat langsung kencang, karena hendak menggencet, menekan, mendorong, supaya apinya muncul. Ketika Anda menghirup napas, sangat ketat, kemudian gunakan pernapasan ritmik yang sangat cepat (Mahaguru memperagakan), ketika orang hampir meninggal dunia, napasnya mirip dengan pernapasan ritmik. En! ia pun meninggal dunia. Pernapasan ritmik yaitu menghirup dengan cepat, dan menghembus dengan cepat, kemudian mengerahkan daya untuk mengobarkannya, gunakan pikiran Anda, api berwarna merah, membutuhkan terang, panas, dan merah, ketiga hal ini berpadu. Seperti saat ini, saat kita hendak menyalakan api, gunakan kaca pembesar, secarik kertas, di bawah sinar matahari, memusatkan sinarnya menjadi satu titik, titik itu akan membakar kertas, ini adalah proses fisika. Kundalini kita ini merupakan fungsi gabungan fisika, kimia, dan pikiran, menyalakan api dalam tubuh Anda. Saya sudah hampir membabarkan semua kiat pembangkitan kundalini.
Saya bahas kata: “Ikat”, kenapa dalam pratima Tantra, pinggang Buddha dan Bodhisattva sangat langsing? Lihatlah pratima Vajrasattva, Manjusri Bodhisattva, pinggang mereka sangat langsing, pinggang yang langsing akan lebih mudah menekuni pembangkitan kundalini. Vajravarahi merupakan satu Adhinatha yang paling penting dalam Samadhi Kundalini. Untuk menekuni pembangkitan kundalini, mesti memperoleh abhiseka Vajravarahi, menjadi pemohon utama, atau mendaftar, dan setelah menerima abhiseka, baru bisa menekuni Adhinatha ini. Mesti abhiseka baru bisa menekuni Adhinatha ini. Anda mesti visualisasikan Beliau. Beliau berada di tengah Istana Prasavadharma Anda yang berbentuk segitiga. Istana Prasavadharma ada di 4 jari di bawah pusar, bagian bawah nadi tengah adalah Istana Prasavadharma.
◎ Biasanya dalam menekuni Pernapasan Botol, sama juga, hirup napas, dan turun melalui nadi kiri dan kanan, mencapai Istana Prasavadharma, menahan napas, prana tersebut ditahan di dalam Istana Prasavadharma, otot anus diangkat, prana sirkulasi bawah naik ke atas, prana sirkulasi atas menekan ke bawah, Pernapasan Botol tepat berada di Istana Prasavadharma. Kemudian Anda menahan napas, tahan selama mungkin sesuai kesanggupan, sampai pada saat Anda sudah tidak bisa bernapas, terlebih dahulu prana mengarah ke ubun-ubun, dan kemudian keluar melalui lubang hidung. Bagi yang penekunannya sangat baik, kadang, prana akan keluar melalui pori-pori, inilah Pernapasan Botol. Dalam Pernapasan Botol, prana sirkulasi atas menekan ke bawah, prana sirkulasi bawah naik ke atas, menjadi sebuah ratnakalasa, sesuai dengan kemampuan, selama mungkin menyimpan prana, sebab ketika ia disimpan dalam waktu lama, ia akan memasuki nadi tengah, semakin lama ia akan masuk nadi tengah. Setelah masuk nadi tengah, prana upaya akan berubah menjadi prana Prajna. Untuk menembus nadi tengah, Anda mesti mengandalkan prana dari Pernapasan Botol, setelah prana memasuki nadi tengah, maka nadi tengah Anda akan tembus. Inilah metode bhavana. Pembangkitan kundalini mengandalkan Vajravarahi, Beliau berdiri di tengah Istana Prasavadharma, Anda masuk menggunakan Pernapasan Botol, gunakan pernapasan ritmik, pompa dengan cepat, supaya ia menjadi sangat kencang, visualisasi api terang yang berwarna merah muncul di bawah aksara “Bang”, bijaksara Vajravarahi adalah aksara “Bang”.
◎ Oleh karena itulah saya mengajari Anda semua untuk menekuni Pernapasan Botol terlebih dahulu, apabila belum berhasil dalam Pernapasan Botol, Anda tidak akan sanggup menahan prana dalam waktu lama. Selama nadi tengah belum tembus, Anda tidak mungkin langsung menekuni kundalini, mesti terlebih dahulu menembus nadi tengah, barulah bisa menekuni pembangkitan kundalini. Nadi tengah tembus, kundalini tembus, yang terbaik adalah mesti mencapai anasrava (non-tiris) terlebih dahulu. Sebab semua sumber daya dari api berasal dari peleburan air dan api, berasal dari bija (benih).
Tadi pada saat berpujana, ada mempersembahkan benih, menaburkan benih, apa yang dimaksud dengan menaburkan benih? Dengan adanya benih, barulah bisa menghasilkan tunas, ini merupakan tahapan bhavana, begitu benih bertunas, maka berubah menjadi kundalini. Oleh karena itulah mesti mempersembahkan benih. Apa itu benih? Yaitu hormon Anda, atau bindu pada tubuh Anda. Tentu saja hormon ada banyak, pada tiap organ kita terdapat hormon, di otak ada hormon, disebut Cairan Bulan Bodhicitta, ada di cakra ajna; Di cakra visuddha ada hormon, yaitu air liur Anda; Di pankreas ada hormon, yaitu insulin. Kegagalan menghasilkan insulin, akan menyebabkan penyakit diabetes. Di dalam lambung juga ada asam lambung, itu juga hormon, semua pelumas yang bergerak dalam tubuh adalah hormon. Jika lutut Anda mengalami penuaan, di antara tulang dengan tulang, di tengahnya tidak ada cairan untuk gerakan, maka sendi lutut Anda tidak akan bisa begerak leluasa, di sini ada pelumas, apa pelumas ini? Hormon! Bindu! Di kala Anda tua, bindu telah berkurang, lutut akan sakit. Orang tua mengalami sakit lutut, apa sebabnya? Sebab Anda telah menua, sudah tidak ada hormon, sudah tidak ada pelumas, tulang akan bergesekan dengan tulang, inilah penyebabnya. 70% bagian tubuh adalah air, begitu manusia mengalami dehidrasi, tubuhnya akan menyusut, pada akhirnya bisa menyusut sekecil ini! Saat menjadi sarira tubuh, tubuh akan menjadi sangat kecil, setinggi ini, saat tidak ada cairan, Anda akan berubah menjadi manusia kering, menjadi manisan kering. Setelah buah yang ranum didehidrasi, ia akan menjadi manisan kering, setelah manusia mengalami dehidrasi, ia juga akan menjadi manisan kering. Sebesar apakah manisan kering? Sebesar ini, saat diairi, ia akan mengembung, menjadi orang. 70% bagian tubuh manusia terdiri dari air!
◎ Ada beberapa air yang sangat penting, Cairan Bulan Bodhicitta, air berada di cakra ajna, api ada di Istana Prasavadharma. Perlahan mengobarkan api ke atas, sampai di bagian ini, kemudian mencairkan Cairan Bulan Bodhicitta yang padat, selanjutnya melebur dengan api. Sampai pada 5 cakra, akan membuka 5 cakra, dengan demikian terang pun akan muncul.
Triratna dalam aliran eksoterik adalah Buddha, Dharma, dan Sangha. Sedangkan Triratna dalam Tantra adalah prana, nadi, dan bindu. Dalam Sadhana Internal, Anda membuka cakra ajna, membuka cakra visuddha, membuka cakra anahata, membuka cakra manipura, membuka cakra svadhisthana, saat itu, barulah bisa menghasilkan abhijna besar. Membuka satu cakra, di dalam satu cakra sudah mengandung banyak abhijna di dalamnya. Apabila cakra belum terbuka, berarti kesaktian hanyalah sebuah khayalan, bukan abhijna yang sejati, melainkan kesaktian yang palsu. Abhijna yang sejati mesti terlebih dahulu membuka lima cakra, barulah abhijna sejati akan muncul, inilah abhijna yang paling luar biasa. Biasanya ada yang mengaku punya mata yin-yang, bisa melihat sesuatu atau bagaimana, ada juga divyasrotra (kesaktian telinga), divyacaksu (kesaktian mata), paracittajnanam (kemampuan membaca isi hati), purvanivasanusmrtijnanam (kemampuan mengetahui kehidupan lampau), dan Asravaksayajnana (tidak tiris, kebijaksanaan sempurna) yang paling agung, selama Anda belum membuka 5 cakra, maka kelima abhijna tersebut tidak nyata, hanya saja semenjak lahir Anda sudah bisa melihat, Anda punya mata yin-yang, ini hanya lahiriah belaka, dan bukan merupakan abhijna yang timbul berkat bhavana.
Mengumumkan satu hal, minggu depan, tanggal 8 Oktober, pukul 3 sore, adalah Upacara Homa Amoghapasalokesvara. Avalokitesvara ini sangat istimewa, apa yang disebut dengan ‘Amogha’? Semua harapan Anda akan tercapai, oleh karena itu disebut ‘Amogha’ (tidak hampa). Guru Sesepuh Tantra Tiongkok ada satu yang bernama ‘Amogha’, yaitu Amoghavajra; Subhakarasimha, Vajrabodhi, dan Amoghavajra, Beliau masuk Tiongkok pada masa Dinasti Tang, merupakan Guru Sesepuh dari India yang mentransmisikan Ajaran Tantra, oleh karena itu disebut sebagai Tiga Mahasattva Sesepuh. Membicarakan ‘Amogha’, teringat akan Amoghavajra salah satu dari Tiga Mahasattva Sesepuh.
◎ Lanjutkan pengulasan Lamdre, “Tiga kesinambungan: Kesinambungan Hetu garbha.” Sebenarnya lebih baik tidak ada kata ‘kesinambungan’, “Hetu garbha, upaya tubuh, dan Mahamudraphala”, ketiganya ada 3 makna, disebut: “Tiga kesinambungan: Kesinambungan Hetu garbha, kesinambungan upaya tubuh, dan kesinambungan Mahamudraphala.”
Jika tidak dijelaskan, Anda tidak akan mengerti arti dari “Hetu garbha”. Di dalamnya ada makna umum, ada bagian, ada abhiseka hetu, ada 20 metode marga, ada sarvasamaya, ada 5 Dakini menutup kekurangan, ada abhiseka marga kesinambungan upaya, selain itu ada 7 jenis makna umum, mandala apa yang ada dalam abhiseka hetu, abhiseka apa yang diperoleh, kotoran apa yang dibersihkan. Yang terutama di sini adalah subjek. “Karena menampilkan ajaran mengenai Sarvadharma diserap dalam kesinambungan hati, menampilkan marga tiga kesinambungan, ada tiga.” Sebenarnya, bagian ini membahas bahwa Sarvadharma berasal dari hati, semua Dharma terlahir dari hati, karena kesinambungan hati diri sendiri yang tanpa jeda, dengan kata lain, dalam bhavana, Anda berbhavana tanpa henti dengan menggunakan kesinambungan hati, menampilkan daya tiga jenis kesinambungan. Yang pertama adalah: “Kemampuan untuk membangkitkan phala Vajradhara, ibarat benih yang baru melahirkan kesinambungan Hetu garbha.” Hetu garbha ada di sini, hari ini membakar benih ini, berharap supaya benih ini bisa bertunas. Hari ini, saya membabarkan Buddhadharma, berarti memberikan benih kepada Anda semua, benih ditanam dalam ladang hati Anda, benih ini akan mulai bertunas, kemudian tumbuh tunas muda, baru kemudian menjadi sebatang pohon, ranting pohon menghasilkan bunga, daun, dan buah. Ini merupakan proses Kebuddhaan! Oleh karena itu, benih adalah hetu (faktor penyebab).
Saat ini kita tinggal di Amerika, dahulu di Amerika ini belum ada Ajaran Buddha. Pada masa periode awal tentu saja Ajaran Buddha belum masuk Amerika, kemudian ada banyak Rinpoche dari Tibet yang datang membabarkan Dharma ke Amerika, demikian juga ada bhiksu bhiksuni aliran eksoterik datang ke Amerika. Pada masa awal tentu saja di Amerika belum ada Ajaran Buddha. Ibarat menaburkan benih kepada beberapa orang yang datang, setelah Anda mendengar Dharma, timbul keyakinan, kemudian mulai bertunas; Keyakinan bisa menghasilkan tunas, dari benih tumbuh menjadi sebatang pohon buah. Apa sebabnya?
◎“Kemampuan untuk membangkitkan phala Vajradhara, ibarat benih yang baru melahirkan kesinambungan Hetu garbha.” Hetu adalah benih, seperti Mahaguru yang menabur benih, apabila Anda tidak bersadhana, sama saja dengan menabur benih ke atas lantai semen, tidak memperoleh nutrisi dari tanah, tidak bisa menghasilkan daya Vajradhara. Setiap insan punya Buddhata, asalkan menaburkan benih pada Buddhata, kelak suatu hari ia dapat mencapai Kebuddhaan, demikianlah makna di dalamnya.
◎ Yang kedua adalah, “Daya yang tersimpan dalam hetu, bisa tumbuh menggunakan tubuh jasmani, kesinambungan upaya tubuh ibarat faktor pendukung gabungan dari air dan pupuk.” Benih ada dalam tubuh Anda, menggunakan tubuh Anda, dapat mencapai tingkat Kebuddhaan atau Kebodhisattvaan. Menggunakan upaya kausalya tubuh untuk mencapai tingkat Bodhisattva atau Buddha. Dalam Ajaran Tantra, diajarkan bagaimana Anda menggunakan tubuh sendiri untuk mencapai tingkat Bodhisattva atau Buddha. Akan tetapi, akan sukar bagi tubuh yang cacat, cacat bagaimana? Tuli, tidak bisa mendengar, tidak bisa ditaburi benih; Yang buta, tidak bisa melihat, tidak bisa bervisualisasi. Seperti kalian yang bisa memvisualisasikan Vajravarahi, memegang kapala dan khatvanga, kalian bisa melihat, tapi bagi yang tidak bisa melihat, hanya menggunakan penggambaran, ibarat orang buta meraba gajah, akan sangat sukar.
Ada lagi, yaitu interseks, ini juga sangat sukar berbhavana. Apakah kalian pernah lihat interseks? Interseks akan sangat sukar berbhavana, interseks ini semenjak lahir, dan bukan transgender yang merupakan hasil buatan (operasi) manusia, yang ini Mahaguru pernah lihat, saat itu seseorang menggendong anaknya dan diperlihatkan kepada saya, begitu saya lihat, saya tidak pernah melihat yang seperti itu, ia memperlihatkan kondisi anaknya kepada saya, ternyata ia memiliki jenis kelamin ganda, yang demikian disebut interseks, sangat sukar untuk berbhavana. Kenapa demikian? Sebab ia tidak bisa menggunakannya untuk tahap Karma Mudra, saya membabarkan hal ini sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Guru. Ini adalah perihal upaya kausalya tubuh, ibarat faktor penunjang dari gabungan air dan pupuk, supaya tubuh bisa menjadi matang, ada daya hetu. Selain itu ada satu lagi, yang tidak punya tangan dan kaki, ini juga sangat sukar berbhavana, tidak punya tangan berarti tidak bisa membentuk mudra, tidak punya kaki juga tidak bisa membentuk Mudra 6 Tungku, sehingga dalam hal Mudra Tubuh, ia akan mengalami kesulitan, demikianlah anggota tubuh yang tidak lengkap juga akan menyebabkan kesukaran berbhavana. Oleh karena itu dibutuhkan manusia yang normal, sehingga punya kemampuan untuk bhavana, ini disebut upaya kasualya tubuh.
Pagi hari ini saya telah membaca satu artikel ceramah XX, pembicaraan antara XX dengan kucing, pemilik kucing itu memeluk kucingnya, dan berbicara dengannya, XX pun menjelaskan apa yang dikatakan oleh kucing itu, menyampaikannya kepada pemiliknya, akhirnya si pemilik mengatakan: “No!”, “Bukan demikian!”, “Tidak mungkin!”, tapi XX tetap bersikeras meneruskan ucapannya, si pemilik terus mengatakan: “Tidak mungkin.” , “Bukan seperti itu”.
Si A dan Si B minum sambil berbincang di sebuah restoran, Si A mengatakan: “Jika perekonomian tidak juga mengalami kemajuan, kita akan sangat sulit untuk menafkahi keluarga.” Si B menanyainya: “Berapa anak Anda?” Si A menjawab: “5 orang.” Si B mengatakan: “Memang tidak mudah membesarkan 5 anak.” Si A menjawab: “Anak adalah persoalan kecil, persoalan besarnya adalah 5 ibu mereka.” Berarti dia punya 5 istri, setiap istri punya 1 anak. Saya beritahu Anda, kakek saya punya 6 istri, memikirkan kakek, kemudian memikirkan diri sendiri, mempersitri satu orang saja sudah ibarat ribuan orang, kemampuan beliau laksana Avalokitesvara Berlengan dan Bermata Seribu, sangat berkekuatan. Jadi bisa memperistri orang seperti Gurudara ini, orang yang memiliki ‘power’, sungguh sangat bahagia. Amituofo!
Ibu bertanya kepada Xiaoming: “Bagaimana hasil ujian hari ini?” Xiaoming menjawab: “Hanya bisa menjawab 3 soal isian.” Ibu mengatakan: “Coba sebutkan 3 soal yang bagaimana?” Xiaoming menjawab: “Dari kelas mana? Siapa nama Anda? Berapa nomor siswa Anda?” Setiap siswa punya nomor siswa, mengisi nomor siswa, mengisi nama, dan mengisi nama kelas, dia hanya bisa mengisi tiga hal ini. Ini juga Buddhadharma! Manusia paling tidak mesti punya kebijaksanaan, saya sering katakan, buka mata kebijaksanaan kalian, lihatlah Acarya mana yang sedang menduduki wilayah kekuasaan, Acaya mana yang sedang mengeruk uang, Acarya mana yang kehilangan silsilah, bukalah mata kebijaksanaan kalian. Bukankah saya telah katakan? Ini juga 3 soal, dan telah diucapkan berulang kali, apakah kalian masih saja tidak paham? Banyak orang yang bertanya kepada saya, seperti Guyun juga bertanya: “Mahaguru, kenapa Anda tidak memberitahu sejak awal?”
◎ Banyak orang yang mengatakan: “Mahaguru, kenapa Anda tidak menguaknya sejak awal?” Saya sudah pernah ungkapkan! Bukannya tidak pernah! Tiga hal inilah yang saya ungkapkan! Siapa yang sedang menduduki wilayah kekuasaan, lihatlah Acarya mana yang sedang menduduki wilayah kekuasaan, Acarya mana yang sedang mengeruk uang, dan Acarya mana yang kehilangan silsilah. Anda renungkan sendiri, siapa yang membuat misi pribadi, dia tidak memedulikan Mulacarya, sepenuhnya berbuat untuk misi pribadi, membuat ulah yang aneh-aneh.
Coba Anda renungkan! Apa pun yang ia lakukan tidak dilaporkan! Ia juga tidak memberitahu bahwa ia memelihara 5 ketua hantu. Di Desa Guanyin di Taoyuan ia membangun 2 buah gedung, ia juga tidak lapor! Saya juga tidak pernah berkunjung ke sana! Dia juga tidak pernah mengundang! Dia tidak pernah membuat laporan Dharmabakti, ia hanya peduli misinya sendiri, kapan dia melaporkannya? Sudah berapa lama rumahnya dibangun? Oleh karena itu dia sama sekali tidak ada silsilah, bahkan sudah sejak lama tidak punya silsilah.
Pernah suatu ketika saya minta supaya Liankai menjadi Acarya, saya merasa dia lumayan, bagaimanakah jawaban pertama dia? Tahukan Anda? “Saya mesti bertanya kepada Acarya saya terlebih dahulu.” Dengan demikian, saya mesti menganggap Liankai sebagai apa? Dia sama sekali bukan siswa saya! Apa yang telah dikatakan oleh Guru, juga tidak didengar olehnya. XX lebih luar biasa, ia berkata kepada Liankai: “Waktu Anda belum tiba.” Bukankah dalam Abdi Guru Pancasika sudah tertulis sangat jelas? “Yang bukan instruksi, jangan dikerjakan.”, Mahaguru telah memberikan instruksi, maka Anda mesti lakukan sesuai dengan instruksi Mulacarya, dan berupaya keras untuk menyelesaikannya. “Yang bukan instruksi, jangan dikerjakan.” Saya tidak memberi instruksi untuk hal tersebut, tapi Anda malah melakukannya, berarti Anda bukan Ekasarana ! Sangat sederhana! Sudah sejak lama Anda kehilangan silsilah, masih bisa bicara apa lagi? Apa lagi yang patut dikatakan? Sebab Anda sama sekali tidak punya silsilah!
◎ Jadi saya memberitahu Anda semua, perhatikan Acarya mana yang kehilangan silsilah? Perhatikan, Acarya mana yang sedang mengeruk uang? Perhatikan, Acarya mana yang sedang menduduki wilayah kekuasaan? Bukankah saya pernah katakan? Sudah pernah! Semenjak awal sudah memberitahu Anda, hanya saja Anda yang tidak mau dengar.
Di sini ada sebuah lelucon, kriteria pria yang mengutamakan keluarga, ia hanya memberikan kehangatan kepada Anda seorang, tapi dingin kepada orang lain, inilah pria yang mengutamakan keluarga. Apabila ia memberi kehangatan kepada banyak orang, berarti ia dijuluki sebagai: AC (pendingin ruangan) sentral. Mahaguru adalah AC sentral, sebab Buddhadharma mesti ditaburkan. Istri menanyai suami: “Tidak peduli apa pun yang saya kenakan, kenapa kamu selalu mengatakan sangat cantik?” Suami terdiam sejenak, kemudian mengatakan: “Sebab jika aku mengatakan jelek, kamu akan beli yang baru.” Saya mesti katakan bahwa Ajaran Tantra Zhenfo Zong sangat baik, bahkan lengkap, Anda tidak perlu beli di tempat lain, sungguh, apa yang saya katakan ini sudah sangat tajam, sudah sangat jelas.
Ini adalah lelucon yang pernah diceritakan oleh Chen Chuanfang, pria yang telah menikah jangan sampai membeli iPhone 8, sebab ketika Anda tidur, apabila istri Anda hendak memeriksa ponsel Anda, cukup memindai wajah Anda maka ponsel langsung terbuka, tidak ada yang bisa disembunyikan lagi. Sedangkan ponsel istri Anda, sama sekali tidak bisa dibuka, sebab tiap kali istri Anda hendak tidur, pasti sudah menghapus riasannya.
◎ Saya beritahu Anda, segala sesuatu ada yang asli dan ada yang palsu, Anda sendiri mesti membedakannya, hari ini mengajari supaya kalian bisa membedakannya, mesti punya mata kebijaksanaan, mana Acarya yang sejati, mana Acarya yang palsu, Anda mesti bisa membedakannya. Membedakan yang baik dan yang buruk, Anda mesti bisa membedakannya, sebab banyak yang cuma kamuflase, banyak yang palsu, secara lahiriah beda dengan kenyataan, tutur kata nampak welas asih, tapi diam-diam melakukan hal lain, dan Anda sama sekali tidak mengetahuinya.
Satu-satunya kriteria Padmakumara adalah kesungguhan, mesti ‘satya’, tanpa kata ‘satya’ ini, maka Anda bukan Padmakumara, Anda adalah Padmakumara palsu, dan bukan Padmakumara yang sejati, mesti ‘satya’. Yang pertama, Padmakumara itu tulus. Yang kedua, ia polos, sangat polos atau tidak punya niat jahat. Yang ketiga, ia sangat ramah. Yang keempat, bebas leluasa. Yang kelima, hidupnya sederhana, dan tidak rumit. Anda bisa mengetahui bagaimana cara hidupnya, hidupnya sederhana, sebab dunia ini ibarat sebuah permainan. Berikutnya, ia polos tidak punya niat jahat, sangat ramah, sangat tulus, inilah kriteria Padmakumara. Apabila Anda memenuhi kriteria ini, berarti Anda adalah Padmakumara.
Mereka semua yang palsu tidak masuk hitungan, seperti yang dikatakan oleh Guyun, XX telah melatih diri selama 30 juta tahun, benarkah? Anda renungkan sendiri! kunang-kunang telah menantinya selama 110 ribu tahun, dan mohon diseberangkan. Seekor lama yang kemarin telah diceritakan, ia adalah siswa XX 3000 tahun lalu, masih lebih awal daripada Shakyamuni Buddha; Semenjak 110 ribu tahun lampau, kunang-kunang telah mengetahui apa itu penyeberangan, apakah ucapan semacam ini bisa dipercaya? Coba renungkan dengan bijak, amati menggunakan mata kebijaksanaan Anda, semua ucapan dia adalah kepalsuan.
Dahulu saya sangat mahir menangkap lalat! Saya beritahu Anda, sangat mudah bagi saya untuk menangkap lalat, ketika seekor lalat hinggap di sana, saya hendak menangkapnya, tangan saya membentuk begini, berjarak jauh dengannya, kemudian, saya memperkirakan, begitu tangan saya bergerak, ia langsung terbang, terbang sekitar ketinggian ini, maka saya langsung tangkap pada ketinggian tersebut, saya pun berhasil menangkap lalat itu, kemudian melafal “ Terlahir di Alam Suci, bebas dari samsara, Namo Amitabhaya Buddhaya!” Saya telah menyeberangkannya, inilah kisah seekor lalat.
XX punya artikel ceramah mengenai seekor lalat. Sungguh! Saya sangat mahir dalam menangkap lalat, sekarang jika ada seekor lalat yang sembarang hinggap di sini, saya bisa memperkirakannya, satu gerakan tangan, ia akan terbang pada ketinggian ini, dan saya langsung menangkapnya, kisah seekor lalat, akhirnya diseberangkan oleh saya, ia telah terbang selama 4 hari 4 malam tanpa istirahat, terbang untuk memohon penyeberangan arwah. Saya beritahu Anda, pada hari itu, seekor kelelawar terbang di sini, saat saya Berdharmadesana, ia tidak terbang lagi. Ketika saya belum Berdharmadesana, saat melakukan homa, ia terbang kemari, tahukah Anda dari mana asalnya? Kelelawar yang terbang keluar dari Batu Caves Malaysia! Terbang dan terbang, ia pun lelah, aduh! Kemudian melahirkan generasi penerus, dan berpesan kepadanya: “Anda harus terbang menuju ke Rainbow Vila di Seattle Amerika Serikat, di sana ada Mahaguru Lu yang melakukan homa, saat itu, Anda mesti memohon supaya beliau menyeberangkan kita semua.” Kemudian, putranya terbang dan terbang, sampai tidak sanggup lagi, dan beranak pinak, kemudian berpesan kepada generasi penerus, kakek berpesan kepada ayah, dan ayah berpesan kepada putranya, dan sang putra berpesan kepada cucu, cucu berpesan kepada cicit, setelah saling menitipkan pesan selama 500 tahun, akhirnya tiba di aula homa Rainbow Vila, berkat penjapaan mantra kita, dan berkat homa, ia pun tidak muncul lagi, akhirnya telah terseberangkan. Kalian bisa mengarang cerita semacam ini! Kelelawar keluar dari Batu Caves di Malaysia, terbang selama 500 tahun, akhirnya mencapai aula homa Rainbow Vila di Seattle Amerika Serikat, dan menerima penyeberangan arwah dari Mahaguru Lu. Kisah berawal dari seekor kelelawar.
Om Mani Padme Hum.