2014-12-20 Acarya Liansheng Telah Mencapai Buah Pencerahan Semua Sadhana Tantra Terang Seutuhnya
Ceramah Sadhana Dzogchen ke-118 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Ragavidyaraja, Sabtu, 20 Desember 2014
Pertama-tama kita sembah puja pada guru silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye. Sembah puja pada Para Arya di altar mandala Lei Tsang Temple, sembah puja pada adinata homa Raga Vidyaraja.
Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung yang hadir hari ini adalah Sekretaris JenderalPemerintah ProvinsiTaiwan Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen, nyonya Sekretaris Jenderal Coordinating Committeefor North American Affairs, Executive Yuan Sdri. Judy, anggota parlemn HualienCounty Council Ibu You Mei-yun,tim Profesor Doktor Zhenfo Zong – profesor yang khusus direkrut Wang Jin-xian, Prof. Wang Li, Prof. Hong Xin-yi, Prof. Mai Yun-huang, Prof. Cai Guo-yu, Prof. Gu Hao-xiang, Prof. Ye Shu-wen, Prof. You Jiang-cheng, DR. Liang Chao-fan, dr. Lin Jun-an. Perwakilan anggota legislatif Cai Qi-chang Ibu Chen Hui-mei, Perwakilan anggota parlemen Kota Tainan Cai Wang-quan, ketua umum Lotus Light Charity Society dunia Acarya Changren, Ketua umum Lotus Light Charity Society kawasan Taiwan Bpk. Li Chun-yang, pengusaha terkemuka Hong Kong Bpk. Datuk Lei Feng-yi dan nyonya Ibu Nadine Zeng Mei-ting, Bhutan Namgyal Khenpo, my university classmates Bpk. Zhu Jin-shui dan nyonya Ibu Cheng Ze-xia, presiden direktur CHING YI BIOTECH CO.,LTD Ibu Zheng Yu-zhen, perusahaan perabot Chipin Nona Huang Shu-qi, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, Bibi Guru Ibu Sheng-mei Lu. Adik kelas saya dari angkatan 29, mantan direktur pabrik pabrik pembuatan peta falkutas geodesi logistik Bpk. Fang Rong-sheng dan istri. Kesan saya, dulu ia berwajah bulat, sangat muda, bahkan kulit sangat putih. Selain itu, juga adik kelas dari angkatan 29 Bpk. Ziang Zhong-he, selamat datang. Fang Rong-sheng menjabat direktur pabrik pabrik pembuatan peta, pernah ada satu kurun waktu, pangkat direktur pabrik pabrik pembuatan peta adalah kolonel, ada satu kurun waktu adalah mayor jenderal. Anda menjabat kolonel atau mayor jenderal? Oh! Kolonel. Pabrik pembuatan peta di Taichung, dulu saya pernah mengabdi di pabrik pembuatan peta selama 7 tahun, di kompi geodesi mengabdi 3 tahun, 7 tahun di pelajaran kompilasi pabrik pembuatan peta, menjabat sebagai pejabat proyek geodesi. Direktur pabrik di pabrik pembuatan peta adalah posisi tertinggi, semua ini adalah teman kuliah masa lalu. Ada lagi, Supervisor Pertukaran ChinaScience and Technology Institute dan pejabat militer ujian khusus lima jenis keamanan Bpk. Zhou Fu-bao.Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) Emkoi! Emkoisai! (Bahasa Kanton: terima kasih semua) Thank you for coming. Merry Christmas and Happy New Year! Selamat Hari Natal dan Tahun Baru! Selamat siang and selamat petang! (Bahasa Indonesia) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: terima kasih) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: apa kabar) Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar) (Bahasa Jepang: apa kabar) Good afternoon! (Bahasa Inggris) Merry Christmas and Happy New Year!
Terima kasih hari ini Anda semua datang menghadiri upacara homa Ragavidyaraja. Ragavidyaraja tergolong adinata maha-keharmonisan (keharmonisan), Ia dan Kurukulle tergolong adinata keharmonisan. Ragavidyaraja sendiri walaupun adinata keharmonisan, namun, Ia memperlihatkan wujud vajra, Kurukulle juga memperlihatkan wujud vajra, Ia memperlihatkan wajah murka sambil tersenyum. Sedangkan Ragavidyaraja sepenuhnya wajah murka, wajah murka juga bisa dijadikan adinata keharmonisan, karena Ia memiliki kata “Raga”.
Hari ini mengadakan homa Ragavidyaraja, Ia merupakan adinata maha-keharmonisan, memiliki Dharmabala yang sama dengan Kurukulle. Yang pernah menerima abhiseka adinata yang satu ini, Anda memohon maha-keharmonisan pada-Nya, apa yang dimaksud maha-keharmonisan? Anda menjabat sebagai presiden, dihormati dan disayangi oleh semua orang. (Hadirin tepuk tangan) Wah! Siapa menjabat sebagai presiden? Anda mau menjabat sebagai presiden, tentu harus maha-keharmonisan, karena semua orang memilih Anda, semua adalah fans Anda, inilah maha-keharmonisan; Anda mau menjabat sebagai anggota parlemen, menjabat sebagai walikota, gubernur, menteri, kepala 5 Departemen Pemerintahan, yang berhubungan dengan aspek politik, semua membutuhkan maha-keharmonisan. Menekuni Sadhana Ragavidyaraja dan Kurukulle sangat baik; selain itu, aktor dan aktris, butuh banyak fans, juga harus menekuni maha-keharmonisan, maka harus menekuni Sadhana Ragavidyaraja dan Kurukulle.
Seperti Tai Zhi-yuan, suka sekali menghadiri upacara Ragavidyaraja, ia juga tidak akan absen pada upacara Kurukulle, semoga ia memiliki banyak fans, semua orang mengaguminya, acaranya sukses, bakat peran meningkat hari demi hari, fans sangat banyak. Satu hal yang paling penting, untuk menekuni Sadhana Maha-keharmonisan Ragavidyaraja, sebagai aktor dan aktris, sebagian besar harus menekuni sadhana ini; dan orang tenar, seorang yang terkenal, mesti mempunyai banyak fans mendukungnya menjadi seorang terkenal, ini semua membutuhkan Sadhana Maha-keharmonisan.
Kita bahas tentang keharmonisan besar, keharmonisan menengah, keharmonisan kecil, seperti pejabat tinggi butuh keharmonisan besar, aktor dan aktris, sama, butuh keharmonisan besar. Apa yang dimaksud keharmonisan besar? Seperti direktur pabrik pembuatan peta, direktur Departemen Geodesi, minggu lalu, direktur Departemen Geodesi hadir, Beliau berpangkat Mayor Jenderal, Beliau adalah keharmonisan menengah, seperti jabatan direktur pabrik, kepala sekolah. Jabatan kepala rumah tangga bukan, kepala rumah tangga hanya tergolong keharmonisan kecil, keharmonisan keluarga adalah keharmonisan kecil. Seperti Anda mau terpilih menjadi anggota parlemen, juga butuh fans, seperti yang lebih tinggi, anggota konggres, legislator, juga butuh keharmonisan besar; selain itu masih ada keharmonisan menengah, biasanya tingkat menengah; keharmonisan kecil mengacu pada rumah tangga bisa harmonis. Menekuni sadhana ini, juga bisa memohon pernikahan, karena ada “Raga”, dulu pernah menonton sebuah film berjudul AizenGui, kata Aizen berarti menyatukan antara hati kita, asalkan Anda berhasil menekuni adinata yang satu ini, Anda memhon pada-Nya Anda mau kontak yoga dengan siapa, Anda pun akan kontak yoga dengan yidam tersebut. Ada sebuah pernyataan mengatakan, asalkan menjapa mantra Ragavidyaraja sebanyak 300 ribu kali, kemudian memohon pada-Nya bahwa Anda mau kontak yoga dengan yidam Anda sendiri. Karena Ia memiliki semacam sifat menjembatani, Ragavidyaraja dan Kurukulle sama halnya dengan sebuah media, bisa membuat Anda dan yidam Anda, saling kontak yoga satu sama lain, kontak yoga pun dihasilkan, Ragavidyaraja memiliki kemampuan semacam itu.
Ragavidyaraja memiliki banyak sadhana, tidak hanya sadhana cinta kasih dan sadhana keharmonisan, Dharmasana-Nya sangat istimewa, Ia duduk di atas teratai botol amrta. Sehingga, Ia memiliki Sadhana Air Amrta, bisa menyingkirkan semua rintangan tubuh, berubah menjadi bersih; dan metode menetralisir racun, karena Ia duduk di atas botol amrta, botol amrta itu sendiri bisa menetralisir racun. Sehingga, jika Anda diguna-gunai, atau diracuni, daerah Sichuan, Yunnan, Guangxi, Xiangxi ada semacam racun, mereka bisa memasukkan racun, asalkan Anda menekuni Sadhana Ragavidyaraja bisa menetralisir racun dan guna-guna; selain itu, masih ada Sadhana Pembasmi Mara, Mara merasuk diri Anda, Anda kesambet, Sadhana Pembasmi Mara bisa membasmi Mara ini; Sadhana Menggambar Rupang, menggambar rupang-Nya, mudah sekali kontak yoga dengan-Nya; Sadhana Mengukir Rupang, Anda mau melindungi diri sendiri, agar tidak diracuni, tidak diguna-guna, tidak terkena ilmu hitam orang lain, Anda pun ukir rupang Ragavidyaraja, kemudian dikalungkan di leher Anda. Sadhana Menggambar Rupang, setelah Anda lama menggambar rupang Ragavidyaraja, terpatri di hati, mudah sekali kontak yoga dengan-Nya. Ia memiliki bermacam-macam sadhana. Sehingga, abhiseka kita hari ini mencakup Sadhana Air Amrta, Sadhana Menetralisir Racun, Sadhana Keharmonisan, Sadhana Pembasmi Mara, Sadhana Menggambar Rupang, dan Sadhana Mengukir Rupang, beberapa sadhana ini tergolong Ragavidyaraja, titik berat pada Sadhana Keharmonisan, Ia tergolong adinata maha-keharmonisan.
Hari ini baca lagi satu paragraf, “Acarya Liansheng sebelum Padmasambhava menampakkan diri, sedari awal telah menerima abhiseka dari banyak acarya, juag belajar Tantra belasan tahun, entah berapa banyak pikiran dan tenaga yang telah dicurahkan oleh Acarya Liansheng, boleh dikatakan telah mengalami penderitaan dan tempaan besar yang tak terhitung banyaknya, saya benar-benar mengamalkan Dharma dan melatih diri sungguh-sungguh, baru dapat mengharukan Padmasambhava menampakkan diri mentransmisikan Sadhana Tantra, nyatalah bahwa mengalami penderitaan besar dan tempaan besar adalah fondasi mencapai keberhasilan agung. Hari ini Padmasambhava pada zaman kemunduran Saddharma dan jiwa prajna Buddhadharma berada di tengah auman angin ribut, melambangkan kekuatan soko guru, melambangkan mentari Sadhana Tantra akan muncul di tengah kabut tebal yang berlapis-lapis, menyapu semua kegelapan, untuk menyelamatkan dunia yang gelap ini, butuh sadhana agung Acarya Liansheng. Kini, Acarya Liansheng telah mencapai buah pencerahan, semua Sadhana Tantra tampak jelas, berhasil dalam semua sadhana dengan sempurna, kemudian mentransmisikan semua sadhana, ini adalah Mahacarya yang benar-benar memiliki pahala. Silsilah agung yang sejati dari acarya merupakan silsilah sejati Padmasambhava. Ada sensasi yang paling menakjubkan, ada Bodhicitta yang paling kokoh.” Mengulas tentang pembinaan diri saya, benar-benar sangat sulit, dulu di Kelentang Yuhuang Gong, Taichung, di sana, tiba-tiba, Mahadewi Yaochi memanggil saya, saya berlutut di depan Mahadewi Yaochi, alhasil terbukalah mata batin. Sejak saat itu adalah sebuah titik balik. Saat itu, seperti seorang tentara mau masuk Falkutas Geodesi, harus mengikuti pelatihan di Wu Zhongxin, delapan minggu di awal, delapan minggu di akhir, pas 4 bulan. Kami di pusat pelatihan Chelungpu, yaitu di pusa pelatihan depan Gunung Donggua. Setelah saya mendapatkan ilham dari Mahadewi Yaochi, tetap harus mengikuti pelatihan, bukan sebentar, apapun boleh, apapun telah berhasil, bukan, tetap harus ditempa. Setiap malam ada roh tak berwujud mengajari saya. Banyak orang tidak percaya teori ini , seperti mudra Mahaguru, belajar dari mana? Tentu saja ada sebagian dasar, dulu saya sering menonton Potehi, memperagakan mudra harus ada dasar Potehi sewaktu kecil, baru dapat memperagakan. Namun, belakangan, setiap malam, roh tak berwujud benar-benar bisa menyuruh saya beranjali, saya pun beranjali, aneh sekali! (Mahaguru memperagakan) bisa otomatis membentuk mudra, mudra Mahaguru tidak belajar dari orang lain, atau belajar dari Mahabhiksu, yaitu saya sendiri pada pukul 12 hingga pukul 1 malam, dalam waktu sejam, selalu tepat waktu datang mengajari saya, tepat waktu mengajari mudra-mudra ini.
Tangan bisa menepuk dengan sendirinya...terbuka sendiri, berputar sendiri, kemudian, berubah menjadi banyak mudra, kemudian menyuruh saya ingat setiap mudra. Jadi, saya baru bisa membentuk mudra ini, baru dapat mengajari para acarya membentuk mudra, sepertio bunga-dupa-pelita-teh-dan buah, (Mahaguru memperagakan), terbentuk seperti ini, setiap malam menempa seperti ini selama sejam.
Saya sendirian tinggal di asrama Kompi Geodesi, setiap hari menyalakan sebatang dupa, saat itu saya juga tidak mengerti memberikan persembahan, hanya menaruh sebuah hiolo di jendela, kemudian menyalakan sebatang dupa, Ia pun mulai mengajar hingga 3 tahun lamanya.
Saya adalah pejabat pengukur, kamar tidur seorang satu, atau dua orang satu kamar. Saya satu orang satu kamar, selain pejabat pengukur, di sana masih banyak bintara senior tinggal di sana, seperti ketua bintara Zhang Zhi-ming, “Pejabat pengukur Lu!” Setiap kali ia mengatakan, “Satu rumah panggang daging, tiga rumah tercium wanginya.” Begitu saya menyalakan dupa, semua kamar tidur tercium wanginya, kemudian bintara-bintara ini bertemu saya lalu menertawai saya, “Amitabha! Hanya makan daging babi, tidak makan lobak.” Apa boleh buat, itu di kemiliteran! Begitulah di kemiliteran, saya melatih diri genap 3 tahun. Tiga tahun ini juga sangat sengsara, saat itu tidak hanya ada mudra tangan, masih ada mudra kaki, percayakah Anda? Ia angkat kaki saya, kemudian melangkah, berjalan membentuk formasi, kaki harus membentuk mudra, juga ada mudra tangan, bahkan harus membentuk mudra tubuh.
Suatu kali, saya benar-benar sangat malas, seperti sekarang musim dingin, dingin sekali, saya tidur berselimut, begitu sirene memadamkan lampu berbunyi, begitu pukul 12, Ia membangunkan saya, saya tidak bangun tidur, “Hari ini terlalu dingin, hari ini cuti, hari ini saya tidak latihan.” Bukan! Ia angkat kaki saya, angkat-angkat-angkat-angkat-angkat, berubah menjadi berdiri terbalik. Saat itu saya muda, tentu saja bisa berdiri terbalik, saya pun berdiri seperti ini, kemudian Ia melempar saya ke atas tempat tidur, terdengar bunyi phong keras sekali, seluruh penghuni kamar tidur bisa mendengarnya, saya dihukum, terpaksa bangun tidur, tetap harus bangun dan latihan. Inilah penderitaan besar dan tempaan besar.
Saya melihat dulu, delapan minggu di awal, delapan minggu di akhir, saat pelatihan di Wu Zhongxin, saat itu dilatih tragis sekali, saya lebih tragis dari semua orang. Karena Instruktur Pelatihan saya sedang pacaran dengan seorang nona kantin, saya beli semangka di kantin, nona kantin berkata pada saya, “Apakah Anda Sheng-yen Lu?” Saya menjawab, “Anda tahu dari mana nama saya?” “Karena saya pernah membaca sajak Anda di Surat Kabar Gancheng.” Saat itu saya sudah mulai menulis sajak di Surat Kabar Gancheng, surat kabar di pusat pelatihan bernama Surat Kabar Gancheng. Saya menulis sajak di Surat Kabar Gancheng, nona itu mengenali saya, saya berkata, “Saya mau beli semangka.” Ia pun memberikan saya sebuah semangka, saya mau membayarnya, ia berkata, “Tidak perlu, saya traktir, saya traktir Anda, Anda adalah penyair.” Kemudian saya pun membawa semangka itu dan membagi-bagikan pada semua orang. Saya dikerjai oleh Instruktur Pelatihan itu hingga tragis sekali. Karena pacarnya adalah nona penjual semangka! Oh, Tuhan! Ini adalah penderitaan besar, hanya menulis sebuah sajak, ia memberikan saya sebuah semangka, instruktur berkata, “Siapa yang berikan?” Saya menjawab nona penjual semangka, “Mengapa memberikan semangka pada Anda?” “Karena saya menulis sajak, ia suka sajak saya! Bukan suka diri saya.” Alhasil setiap kali saya ditempa sangat tragis oleh instruktur itu, “Push up”, “Sit up”, “Lompat kodok, Anda tidak bisa, saya kurung Anda.” Setiap kali ia melempar senjata seperti ini ke diri saya, pha! Harus cepat ditangkap, oh Tuhan! Atau, “Sepatumu tidak dilap.” “Gesper tidak dilap.” “Pakaianmu tidak rapi.” Wah! Dikerjai sangat tragis, saya lebih menderita daripada orang lain; di pusat pelatihan sudah sangat menderita, saya lebih menderita daripada orang lain. Saat itu, asalkan saya pergi ke kantin, nona itu mau memberikan saya sesuatu, saya pun berkata, “Jangan!” Oh, Tuhan! Menakutkan saya, saya dikerjai setelah mati oleh intruktur pelatihan itu. Sungguh, pelatihan selama 3 tahun di kompi geodesi, sangat menderita, tengah malam harus bangun satu jam.
Saat itu, ketua kompi yang pertama adalah Wang Guang-tao, ketua kompi kedua adalah Zhuang Ming-shi. Zhuang Ming-shi tengah malam pukul 1 melewati kamar tidur saya, “Pejabat pengukur Lu masih duduk di sana? Apa yang sedang ia lakukan? Aneh, ada apa, membentuk mudra tangan, mudra kaki di sana, aduh! Gila!” Ia pun memanggil ayah dan ibu saya, “Anak Anda bermasalah, menurut saya sudah hampir bermasalah, tengah malam sendirian di kamar entah apa yang dilakukan? Menggerak-gerakan tangan dan kaki.” Saya membentuk “menunjuk langit langit cerah, menunjuk bumi bumi manjur, menunjuk manusia panjang umur, menunjuk hantu binasa.” Teriak sangat keras, “Goresan pertama menjadi sungai, goresan kedua menjadi kali, goresan ketiga, goresan keempat menjadi sumur emas, pena ini bukan pena biasa, melainkan pena sarjana Gunung Lu. Menunjuk langit langit cerah, menunjuk bumi bumi manjur, menunjuk manusia panjang umur, menunjuk hantu binasa.” Begitu Zhuang Ming-shi melihat, “Wah! Ini lumayan.” Ia memanggil ayah dan ibu saya, berkata, “Anak Anda bermasalah,” “Ada masalah apa?” “Masalah kejiwaan, hampir gila. Sungguh.” Ayah dan ibu saya berkata, “Seharusnya tidak, ia pulang ke rumah baik-baik saja, masih normal!”
Saya di kompi geodesi sangat sengsara. Wakil ketua kompi yang belakangan, Wei Qing-ping, sekarang ia sudah berumur 80 tahun, hampir 90 tahun, ia pergi ke Penghu bersama saya, “Sheng-yen Lu.” Ia memanggil saya, saat itu kami di mengukur tanah di Gunung Gongbei, Penghu, hanya kami berdua saja, ia berkata, “Sheng-yen Lu, Anda terkenal di kompi, Anda terus-menerus membabarkan Buddhadharma Anda, ini tidak boleh.” Di kompi geodesi, saya juga sangat sengsara, ia mengeluarkan segenggam uang dari sakunya, “Uang ini, Anda ramal sebentar, ada berapa koin? Jika ramalan Anda tepat, saya pun bersarana pada Anda. Jika ramalan Anda tidak tepat, mulai sekarang, tutup mulut Anda.” Wah! Kali ini habislah saya, ini adalah ujian, Buddha Bodhisattva paling tidak suka diuji orang. Saat itu saya pun berkata, “Tolong! Ini adalah sebuah ujian, namun, Anda tentu harus membiarkan saya lolos, kalau tidak lolos, habislah saya.” Saat itu, Dewa Kota Penghu kebetulan lewat, saya pun memohon pada Dewa Kota Penghu, “Anda beritahu saya ada berapa koin yang ia miliki?” Kemudian say apun berkata padanya, “Ada 14 koin.” Wakil ketua kompi Wei Qing-ping membuka tangannya, benar-benar segenggam koin di atas telapak tangannya, ia pun mulai hitung, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, di tangannya masih ada 4, benar-benar 14! Jadi, Wei Qing-ping pun bersarana pada saya.
Orang-orang di kompi geodesi pun tahu, Sheng-yen Lu mahir meramal. Petugas saat itu sering berkonsultasi pada saya, saat itu di kompi geodei sangat sengsara. Belakangan, ke pabrik pembuatan peta, saya lebih sengsara lagi, bertemu petugas keamanan dan supervisor, petugas keamanan itu terus-menerus memperhatikan saya, memperhatikan 5 tahun, di pabrik pembuatan peta, saya seperti diperhatikan, lima tahun itu juga sangat sengsara. Inilah penderitaan besar dan tempaan besar, banyak tempaan muncul pada saat itu, jika tidak ada kegigihan yang sangat kuat, sulit sekali. Saya menulis buku spiritual yang pertama, yaitu Berbincang-bincang tentang Ramalan Dewata. Ada seorang yang boleh dianggap pengarang, ia menulis 2 buku, satu berjudul Iblis Sheng-yen Lu, buku satu lagi Orang Sesat Sheng-yen Lu, isinya memaki saya Orang Sesat Sheng-yen Lu dan Iblis Sheng-yen Lu, isi buku ini sangat menyakitkan, gara-gara kedua buku ini, saya menangis tersedu-sedu, fitnah beruntun, fitnah yang tak terhitung, terus hingga sekarang. Inilah penderitaan besar dan tempaan besar. Jika tidak ada penderitaan, juga tidak ada tempaan, tidak mampu berhasil, bahkan Buddha Sakyamuni juga sama, Ia telah mengalami dua bencana yang disebabkan wanita, satu adalah Sundari, satu lagi adalah Cincamana, selain itu, masih ada lagi 6 Guru Thirtika, banyak kalangan luar yang menfitnah-Nya. Enam guru, boleh dikatakan enam orang guru yang sangat agung, semua menfitnah Buddha Sakyamuni. Maha Siddha selamanya mengalami tempaan besar, ini pasti, tak terhitung; dengan adanya penderitaan besar dan tempaan besar, barulah fondasi keberhasilan.
Di buku, saya juga mengatakan bahwa Mahaguru telah mencapai buah pencerahan. Apa itu buah pencerahan? Ketika Anda memahami hati dan menyaksikan Buddhata, Anda telah tercerahkan, dalam satu kurun waktu ini, di dalam melatih diri, suatu hari Anda akhirnya mengerti, jelas, ini barulah namanya pencerahan.
Kita manusia berada di dalam khayalan dan kemelekatan, tidak ada seorang pun yang bisa meninggalkan. Seperti popularitas, tidak ada orang yang bisa meninggalkan popularitas, tidak ada orang yang bisa meninggalkan keuntungan, juga tidak ada orang yang bisa meninggalkan rupa, ketiga macam ini adalah semacam kemelekatan. Apakah dunia ini ada keabadian? Dunia materi tidak ada yang abadi, bahkan iklim pun sedang berubah, anicca, Anda jamin besok masih bisa hidup? Siapapun tidak berani jamin. Karena sekarang banyak terjadi kecelakaan lalu lintas! Keamanan fisik, tiba-tiba tidak ada lagi. Terkena penyakit, Anda pun tidak ada lagi; terjadi kecelakaan, Anda juga tidak ada lagi. Siapa berani jamin Anda sendiri adalah abadi. Asmara, tidak abadi; rumah Anda, juga tidak abadi, suatu hari nanti akan rusak; mobil Anda, juga tidak abadi. Suatu hari nanti, mobil Anda juga akan rusak, Anda juga akan ganti mobil, juga akan ganti rumah, termasuk tubuh Anda pun tidak abadi, apalagi popularitas dan rupa yang berada di luar. Selain itu, masih ada keuntungan, tidak ada orang bisa abadi, ini adalah kebenaran. Jadi, ketika Anda mengenali ini, Anda baru dapat hidup bebas leluasa. Anda tidak mengenali ini, Anda selamanya hidup di dalam kekeliruan yang tertutup, dan tidak bangun-bangun. Mengapa disebut buah pencerahan? Benar-benar telah tercerahkan, Anda telah paham, Anda tidak akan sedih. Karena jodoh telah berakhir, mobil Anda telah tidak ada lagi, Anda juga tidak akan sedih, Anda kira mobil itu abadi? Begitu Anda tabrak, mobil pun tidak abadi. Begitu tubuh Anda jatuh sakit, Anda juga tidak abadi. Rumah juga tidak abadi, seperti tiba-tiba pemerintah buka seruas jalan di sana, rumah Anda digusur. Anda kira abadi? Apakah ini benar? Benar. Harus ada buah pencerahan.
Suatu hari, Si A menemukan Si B punya jam tangan baru, lantas bertanya, “Jam tangan ini lumayan, beli di mana?” “Ini bukan beli, melainkan hadiah.” “Dari mana?” “Lomba lari. Kami bertiga lomba lari, saya juara satu.” “Siapa dua orang lagi?” “Satu adalah polisi, satu lagi adalah orang yang kehilangan jam tangan.” Jam tangan ini juga bukan punya Anda, sungguh! Suatu hari, jam tangan akan rusak, Anda terpaksa ganti; ia berjalan sebentar, rusak, Anda tentu harus ganti jam tangan baru. Jadi, suatu hari, jam tangan Anda rusak, Anda harus ganti jam tangan baru, tidak ada satu benda pun yang abadi, ini contoh sederhana. Anda harus memiliki pencerahan, harus memiliki hati yang tercerahkan, ini adalah salah satu buah pencerahan. Mari cerita satu lelucon lagi, seorang pemabuk telepon ke polisi untuk melaporkan kasus, mengatakan fasilitas di dalam mobilnya telah dicuri, ia berkata, “Orang tak tahu malu telah mencuri panel instrumen! Setir mobil! Rem! Oh, Tuhan! Bahkan kopling pun dicabut!” Setelah menutup telepon, saat polisi hendak meninggalkan kantor, telepon berbunyi lagi. “Tidak ada masalah, kalian tidak perlu datang.” Sambil bersendawa, pemabuk berkata, “Saya tidak sengaja duduk di jok belakang.” Sebenarnya, mobil juga bukan selamanya milik kita, begitu kita menyetir keluar, dijamin mobil itu abadi? Sekali tabrakan, mobil pun tidak abadi. Setelah rusak, juga tidak abadi. Anda ingin ganti mobil, mobil tidak abadi, terus-menerus ganti, terus-menerus ganti. Tubuh manusia, sama, terus-menerus ganti, tidak ada yang abadi. Anda harus memiliki pencerahan demikian.
Ada sebuah lelucon, kakak pertama kali bunuh ikan, ragu cukup lama dan tidak berani turun tangan. Tak lama kemudian, melihat lagi, hanya terlihat kedua tangannya memegang ikan, ikan ditekan di dasar air. Saya bertanya apa yang ia lakukan? Ia berkata, “Setelah ia mati tenggelam baru dibunuh!” Ikan! Saya sangat kagum, ada sebuah lagu, “我像隻魚兒在你的荷塘,只為和你守候那皎白月光,游過了四季,花兒依然香,等你宛在水中央。” (Wǒ xiàng zhī yú er zài nǐ de hétáng, zhǐ wèi hé nǐ shǒuhòu nà jiǎo bái yuèguāng, yóuguòle sìjì, huā er yīrán xiāng, děng nǐ wǎn zài shuǐ zhōngyāng) Ikan ini! Ikan memang berenang di dalam air, namun, ikan juga bisa berubah, seperti dipancing orang, dijaring, itu tidak puitis lagi. Menurut Anda, apakah ikan bahagia? Ikan sangat bahagia. Dulu, Mahaguru melukis, melukis ikan, ikan sangat bahagia. Namun, jika ditangkap, matilah.
Kita manusia juga bisa sangat bahagia, terkena penyakit, Anda pun matilah. Sebelumnya sempat menonton televisi, ada orang mengatakan “matilah” juga dituntut karena menakuti anak-anak. Sekarang saya mengatakan, saya tidak menakuti kalian, saya hanya mengatakan, asalkan manusia terkena satu penyakit, satu kecelakaan, Anda pun matilah. Setelah sakit, akan berubah, tidak hanya ikan! Burung di langit! Hewan yang merangkak di anah, manusia pun akan berubah, anicca. Demikianlah Buddha tercerahkan, tidak ada satu pun yang abadi, termasuk asmara, asmara juga tidak abadi. Sebuah lelucon, suatuh malam, suami dan istri tidur di dalam selimut, suami tiba-tiba bersin, menyembur wajah istrinya. Istri sangat kesal berkata, “Kalau ada kondisi serupa, katakan lebih awal, supaya saya ada persiapan.” Tak lama kemudian, suami tiba-tiba berkata, “Ada lagi.” Istri buru-buru memasukkan kepala di dalam selimut, tiba-tiba terdengar suami kentut “put”. Kadang-kadang, antisipasi juga tidak berguna, seperti ketika Mahaguru batuk, semua orang memberikan saya obat, juga memberikan saya banyak obat pencegahan, sekarang batuk telah sembuh, semua orang membelikan banyak bubuk Cordyceps, dan Cordyceps, juga ada propolis untuk pencegahan! Banyak sekali, ada lagi Chuanbeipipagao, bahkan ada pir masak Fritillary, dan juga ada masak bunga bakung, bunga bakung juga untuk membasahi paru-paru, memberikan saya banyak obat pencegahan. Pencegahan juga tidak ada gunanya, saat benar-benar mau batuk, tetap batuk, saat mau sakit, tetap sakit. Pencegahan dalam lelucon tadi tidak ada gunanya mencegah. Anicca, Anda harus mencerahi bukan abadi, dunia ini tidak ada yang abadi. “Mencintaimu seratus juta tahun.” Oh! Itu lama sekali, “Mencintaimu selaksa tahun!” Siapa yang nyanyi? Tidak ada orang menyanyikan lagu ini? (Ada.) Saya dan pacar saya berkata seperti ini, “Saya mencintaimu seratus juta tahun.” Apakah seratus juta tahun itu abadi? Setelah lewat seratus juta tahun, tidak ada lagi.
Di antara hadirin juga banyak yang bercerai, juga ada orang tua tunggal, awalnya mencintaimu selamanya forever. Sebenarnya bohong, tidak ada forever, sampai satu kurun waktu, jodoh sudah tidak ada lagi, no, tidak ada lagi. Anicca justru memberitahu kita prinsip ini, ini benar-benar masuk akal, kita harus mencerahi, saat ini baru tidak akan menderita.
Atau, jika Anda dicengkeram oleh kemelekatan, Anda menderita sekali, menangis sampai tidak ada air mata, bahkan menangis darah, bahkan menempuh jalan kehancuran. Cinta tak kesampaian dan menempuh jalan kehancuran sangat banyak; atau dicintai, yang satu lagi tidak mencintai, sampai saatnya adalah jalan kehancuran, inilah kemelekatan. Seharusnya berpikir, jodoh telah berakhir ya berakhir, selanjutnya hiduplah dengan bahagia, jangan sedih. Saya katakan pada Anda semua, inilah buah pencerahan yang Buddha sabdakan pada kita, kita harus tercerahkan, banyak hal, kita mesti tercerahkan.
Konglomerat umur 65 tahun jatuh cinta pada seorang gadis umur 20 tahun, konglomerat meminta pendapat temannya, “Jika saya beritahu dia bahwa saya hanya umur 45 tahun, akankah ia menikah dengan saya?” Temannya menjawab, “Lebih baik Anda beritahu dia, Anda telah berumur 85 tahun, dengan demikian peluang ia menikah dengan Anda lebih besar.” Seharusnya memberitahunya bahwa Anda telah berumur 90 tahun, dengan demikian ia pasti akan menikah dengan Anda, karena Anda sudah hampir meninggal dunia, kemudian ia pun mendapatkan harta warisan. Benar? Cinta ini tidak sama, cinta semacam ini beda. Jadi, harus tercerahkan. Mari cerita sebuah lelucon lagi, nenek berkata, “Mengapa sekolah kalian selalu meminta uang? Kali ini minta uang untuk apa?” Cucu menjawab, “Beli seragam sekolah (homonim dengan baju duka).” Nenek marah sekali, “Saya belun meninggal dunia, buat apa beli baju duka?” Cucu menjawab, “Seluruh murid satu sekolah harus beli.” Nenek tiba-tiba tercerahkan, berkata, “Oh! Ternyata kepala sekolah kalian meninggal dunia!” “Seragam sekolah” bukan “baju duka”. Sebenarnya setiap manusia di dunia ini akan meninggal dunia, Mahaguru akan meninggal dunia, suatu hari, orang kalangan luar yang menfitnah Mahaguru juga akan meninggal dunia. Karena semua akan meninggal dunia, fitnah juga sama-sama meninggal dunia, kalau begitu, takut fitnah apa? Jangan takut fitnah, orang lain memaki Anda, Anda jangan takut; orang lain menghina Anda, bagaimana pun orang lain menindas Anda, Anda harus berkeyakinan teguh. Yang terpenting, Anda harus melatih diri, Anda harus tercerahkan. Suatu hari nanti, Mahaguru Lu juga akan meninggal dunia, tidak perlu lagi menfitnahnya, karena Beliau telah meninggal dunia, menfitnah juga saya tidak dengar, tidak ada gunanya! Selanjutnya, orang yang menfitnah juga akan meninggal dunia, karena bisa meninggal dunia, orang yang menfitnah juga akan meninggal dunia, kalau begitu, fitnah yang dilancarkan tetap akan hilang, masih takut fitnah apa? Apapun tidak perlu ditakuti. Seorang yang benar-benar telah mencapai pencerahan, ia memiliki semangat tidak apa-apa, tidak apa-apa itu tidak ada masalah, apapun tidak apa-apa, bagaimana pun tidak apa-apa, mati juga tidak apa-apa, hidup juga tidak apa-apa, dimaki juga tidak apa-apa, dipukul juga tidak apa-apa, ditindas juga tidak apa-apa, dipilih juga tidak apa-apa, tereliminasi juga tidak apa-apa, cantik juga tidak apa-apa, jelek juga tidak apa-apa, hari ini makan apa juga tidak apa-apa, besok makan apa juga tidak apa-apa, apapun tidak apa-apa, I don’t care. Dengan demikian, Anda telah menapaki langkah pertama dari buah pencerahan. Om Mani Padme Hum.