569 - Mengulas Pusaka Silsilah (1)
Hari ini kita mengulas pusaka silsilah.
Dalam sekte Zen (Dhyana) yang paling terkenal adalah transmisi jubah. Setelah patriark ke-6 Huineng, tidak ada lagi transmisi jubah. Sebab transmisi jubah sangat mudah memancing perselisihan, banyak siswa yang berebut jubah tersebut.
Pusaka silsilah ada hubungannya dengan transmisi jubah dalam sekte Zen. Ketika seorang Guru menilai bahwa bhavana siswa ini sangat baik, berarti ia berkualifikasi untuk memperoleh silsilah dari Guru tersebut. Maka Sang Guru akan memberinya pusaka silsilah, memberinya sebuah benda, dan mengatakan: “Ini adalah pusaka silsilah bagi Anda.”
Pusaka silsilah ini merepresentasikan apa? Yaitu sebuah konfirmasi. Menandakan bahwa setelah Anda memperoleh pusaka silsilah, Anda dapat menyebarluaskan silsilah Guru tersebut.
Oleh karena itu, patriark ke-5, Hongren, menyerahkan jubah kepada patriark ke-6 Huineng. Patriark ke-6 Huineng memperoleh jubah tersebut, ini menandakan Beliau memperoleh konfirmasi dari patriark ke-5. Beliau telah memperoleh konfirmasi, maka Beliau segera pergi, kenapa? Sebab orang yang tidak memperoleh konfirmasi terus mengejarnya, mengejar pusaka silsilah tersebut. Kisah ini sangat terkenal dalam agama Buddha.
Setelah masa patriark ke-6, Beliau tidak lagi mentransmisikan jubah. Kenapa? Sebab jubah ini telah memancing perselisihan besar.
Mengenai pusaka silsilah dalam Tantra, sebagai seorang Guru yang mengonfirmasikan seorang siswa, dapat memberinya sebuah benda, dan mengatakan: “Ini adalah pusaka silsilah bagi Anda.”
Saya ingat, ketika H.H. Ganden Tripa Lobsang Nyima berkunjung kemari, Geshe Lobsang Tenzin memberitahu saya, beliau mengatakan: “Ada beberapa benda yang sangat penting akan diberikan kepada Anda.”
Saya mengatakan: “Untuk apa diberikan kepada saya?” Saya merasa tidak begitu penting. Beliau mengatakan sangat penting, namun menurut saya tidak penting. Beliau ingin memberikannya kepada saya, maka saya pun ikuti jodoh dan menerimanya.
Sesungguhnya benda ini juga merupakan sebuah konfirmasi, merupakan sebuah pusaka silsilah. Sebab H.H. Ganden Tripa Lobsang Nyima adalah seorang pemimpin spiritual Gelugpa. Apa yang beliau berikan kepada saya? Vajra dan ghanta yang pernah beliau gunakan (Mahaguru membunyikan ghanta), dan damaru yang pernah beliau gunakan (Mahaguru membunyikan damaru), semua pernah beliau gunakan. Selain itu, kalasa yang pernah beliau gunakan, dan japamala yang pernah beliau gunakan. Masih ada lagi, jubah Dharmaraja yang pernah beliau kenakan.
Ini sungguh berarti, pemimpin spiritual Gelugpa memberikan jubah Dharmaraja yang pernah beliau kenakan. Geshe Lobsang Tenzin yang melakukan ‘translate’, beliau yang menerjemahkan, beliau mengatakan benda-benda ini sangat penting, sebenarnya apa yang dilambangkan? Yaitu pusaka silsilah, sebuah konfirmasi. Dengan kata lain, “Anda boleh mengenakan jubah ini.”, “Anda boleh menggunakan ghanta, menggunakan vajra, menggunakan damaru, dan japamala ini.” Seorang pemimpin spiritual memberikan beberapa benda ini kepada saya, merepresentasikan pusaka silsilah, sebuah pengesahan, atau konfirmasi.
Oleh karena itu, kelak Mahaguru juga akan memberikan beberapa benda kepada beliau, ini merupakan pusaka silsilah. Seperti jubah yang pernah Mahaguru kenakan, ini adalah transmisi jubah, merupakan pusaka silsilah. Atau surat pribadi yang ditulis sendiri oleh Mahaguru, oleh karena itu, pusaka silsilah semacam ini beraneka ragam.
Pusaka silsilah yang diberikan oleh Guru kepada Mahaguru Lu, tidak akan habis untuk disebutkan dalam satu waktu saja, terlampau banyak. Ada beberapa yang berupa simbolisme, seperti Bhiksu Liaoming, Beliau memberi saya sebuah vajra ghanta. Beliau memberikan sebuah vajra ghanta yang sangat antik kepada saya, sekarang saya simpan dengan sangat baik.
Meskipun ghanta tersebut tidak begitu indah, dan dulu sempat sembarang meletakkannya, namun setelah mengetahui betapa berharganya pusaka silsilah, maka saya menyimpannya dengan baik, khawatir dicuri. Memang ada peristiwa semacam ini, hari itu, sebuah japamala yang sering saya gunakan, mendadak, bisa terbang tanpa sayap. Bebek yang matang pun bisa terbang, tapi entah terbang ke mana, dan entah siapa yang mengambilnya. Menurut saya tidak masalah, akan tetapi, apa yang saya sendiri berikan kepada Anda, merupakan sebuah konfirmasi atau pengesahan. Sesuatu yang Anda peroleh dengan mudah, ini tidak patut, dan tidak masuk hitungan! Meskipun itu merupakan japamala yang sudah Mahaguru gunakan dalam waktu lama, menyebabkan saya harus berganti japamala, entah siapa yang mengambil japamala yang lama itu.
Ia mengira itu adalah pusaka silsilah, sehingga ia pun mengambilnya. Pusaka silsilah mesti diberikan sendiri oleh Guru kepada Anda, yang demikian baru merupakan sebuah konfirmasi atau pengesahan. Anda tidak boleh mencuri stempel saya, saya punya banyak stempel. Ketika saya melukis, sering menggunakan stempel nama tersebut, ada banyak stempel. Anda mencuri sebuah stempel bertuliskan ‘Lu Shengyan’, kemudian, ‘tok’, ‘tok’, ‘tok’, sembarang menyetempel. Ini tidak benar, yang Anda curi tidak masuk hitungan.
Bhiksu Liaoming pernah memberi saya sebuah vajra ghanta. Apa yang diberikan oleh Gyalwa Karmapa kepada saya? Beliau memberi saya gelang japamala kristal, sangat cemerlang, sangat besar, Beliau sering memegangnya. Beliau langsung memberikannya kepada saya, ini adalah pusaka silsilah. Apa yang diberikan oleh Guru Shakya Zhengkong kepada saya? Beliau memberi saya sebuah kalasa pengabul harapan yang terbuat dari giok, selain itu juga memberi saya pusaka silsilah berupa astamanggala, inilah yang diberikan oleh Guru Shakya Zhengkong kepada saya.
Apa pusaka silsilah yang pertama kali diberikan oleh Guru Thubten Dhargye kepada saya? Bola kristal, berukuran kecil, bola kristal yang sangat bulat. Selanjutnya, barang yang diberikan kepada saya sangat banyak, jubah juga sangat banyak, beratnya 9 kati. Beliau bertubuh tinggi, dan saya bertubuh pendek. Jubah pemberian Beliau, dapat saya tutupkan ke kepala!
Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.