570 - Mengulas Pusaka Silsilah (2)
Kita mengulas pusaka silsilah.
Dahulu ketika memperoleh silsilah angkasa dari Guru Padmasambhava, Beliau mentransmisikan banyak ajaran kepada Mahaguru. Selain itu, Beliau juga mengabhiseka Mahaguru. Dalam silsilah angkasa, akan lebih sukar untuk memperoleh pusaka silsilah. Sebab ia tidak berwujud, Beliau memberikan sesuatu yang tidak berwujud kepada Anda. Anda mengeluarkannya dan mengatakan, ini yang tidak berwujud, tak kasat mata.
Pada umumnya, pusaka silsilah adalah berwujud. Dahulu ada seseorang yang menekuni Tantra, ia menanyai Mahaguru Lu: “Apakah Anda memiliki pusaka silsilah? Apakah Guru Anda dahulu memberikan silsilah kepada Anda?” Sekarang, pusaka silsilah Mahaguru benar-benar terlampau banyak, tidak terhitung banyaknya. Bila ditata, bisa memenuhi sebuah ruang tamu.
Seperti sebuah mantel Lama pemberian Guru Thubten Dhargye kepada saya, sebuah mantel saja beratnya 9 kati. Sangat berat, bila Anda mengenakannya, tidak bisa berjalan. Mantel itu benar-benar besar, itu adalah jubah silsilah.
Seperti pemimpin spiritual Gelugpa, H.H. Ganden Tripa, beliau memberikan jubah Dharmaraja kepada saya, itu adalah jubah silsilah. Beliau sendiri pernah dan sering mengenakannya, telah dikenakan selama beberapa tahun lamanya, juga implemen Dharma yang telah digunakan selama bertahun-tahun, semua ada pada saya, oleh karena itu, pusaka silsilah sudah sangat banyak.
Kelak saya juga akan berikan kepada Anda semua, mengesahkan Anda, mengonfirmasi Anda, dan mengatakan: “Sudah boleh.” Memberi Anda sebuah benda, atau menuliskan beberapa kata untuk Anda. Tulisan dari Guru yang diberikan kepada saya dahulu, saya masih menyimpannya, kelak bisa dikeluarkan untuk diperlihatkan kepada kalian. Beliau menulis beberapa aksara Tibet, juga menulis aksara Mongol.
Selain itu, ada juga pemberian dari Kakek Guru, saya sering mengeluarkannya untuk diperlihatkan kepada Anda semua. Ada Vajrapani Bodhisattva yang terbuat dari tanah liat. Ada Vajravarahi yang terbuat dari tanah liat, pemberian siapa? Pemberian Kanjurwa Rinpoche, itu adalah pusaka silsilah dari Kakek Guru. Ini sangat istimewa, sebab Kanjurwa Rinpoche memiliki kedudukan yang sangat tinggi di Mongolia. Janggya Rinpoche, Kanjurwa Rinpoche, dan Dalai Lama, serta Panchen Lama, semua sama-sama merupakan Rinpoche agung. Di Mongolia adalah Janggya Rinpoche dan Kanjurwa Rinpoche. Di Tibet, Panchen Lama dan Dalai Lama, semua adalah Rinpoche agung yang memiliki kedudukan setara. Saya masih memiliki pusaka silsilah dari Kanjurwa Rinpoche.
Sekarang saya hendak mengulas pusaka silsilah, ada sebagian Guru yang suka memberikan bola kristal, kenapa? Sebab bola kristal melambangkan kesempurnaan. Benda apakah yang paling bulat di dunia? Semestinya bola kristal adalah yang paling bulat, bola kristal merepresentasikan kesempurnaan.
Bola kristal juga transparan, kita sering mengatakan ‘Mudra Hati’, Guru zaman sekarang sangat suka mengatakan, “Saya beri Anda Mudra Hati.”, meniru Shakyamuni Buddha. Dahulu, Sang Buddha mengangkat bunga sambil tersenyum, Mahaksayapa duduk di bawah, Beliau melihatnya, Beliau pun tersenyum, dengan demikian memperoleh Mudra Hati dari Shakyamuni Buddha, sekuntum bunga itu melambangkan Mudra Hati.
Saat itu belum ada bola kristal, saya yakin, seandainya saat itu ada bola kristal, Sang Buddha akan mengeluarkan bola kristal dan diperlihatkan kepada semua: “Apakah ini?”
Bola kristal merepresentasikan kesempuraan, tembus pandang bagaikan hati. Sepenuhnya melambangkan sunyata, demikianlah bentuk alam semesta. Perbesar ukuran bola kristal, terus sampai tak terhingga, jadilah alam semesta. Merepresentasikan angkasa, sunyata, bulat merepresentasikan kesempurnaan.
Selain itu, merepresentasikan bindu. Apa yang bisa digunakan untuk melambangkan bindu? Gunakan bola kristal untuk melambangkan bindu. Apa yang digunakan untuk melambangkan rigpa? Rigpa yang besar, juga menggunakan bola kristal untuk melambangkannya.
Oleh karena itu, apabila bola kristal digunakan sebagai pusaka silsilah, sungguh sangat berarti. Dahulu Guru memberikan ini kepada saya, dan menanyakan: “Paham?” Anda mesti mengatakan: “Aku paham, ini adalah bindu, ini adalah rigpa. Merepresentasikan sunyata dan paripurna.”
Makna yang disimbolkan olehnya sangat baik. Benda apa lagi di dunia yang bisa merepresentasikan angkasa? Benda apa yang bisa merepresentasikan kesempurnaan? Bola kristal yang paling sempurna. Benda apa yang bisa merepresentasikan hati? Hati tidak bisa direpresentasikan. Gunakan sunyata untuk merepresentasikannya, masih gunakan bola kristal. Benda apa yang bisa merepresentasikan rigpa? Masih bola kristal. Benda apa yang merepresentasikan bindu? Masih bola kristal.
Ketika butir embun menetes ke bawah, memantulkan angkasa berbentuk bulat, oleh karena itu bola kristal juga sangat baik untuk dijadikan sebagai pusaka silsilah. Kelak bisa mengadhisthana beberapa bola kristal, kemudian memberikan bola kristal tersebut kepada Anda semua, dijadikan sebagai sebuah konfirmasi, sebagai pengesahan, dijadikan sebagai silsilah kalian sendiri.
Melihat bola kristal, ibarat melihat hati diri sendiri, bagaikan melihat silsilah, sepenuhnya sama.
Dalam pembahasan pusaka silsilah, saya teringat topi Dharmaraja, Mahaguru memiliki topi Dharmaraja. Ada yang mengatakan: “Topi Dharmaraja harus merupakan pemberian Guru, dan diberikan secara langsung kepada Anda.” Kelak kita juga akan mentransmisikan kepada beberapa Dharmaraja, oleh karena itu topi Dharmaraja milik Mahaguru sangat berharga.
Namun ada juga yang mengatakan: “Yang diperoleh dari cara membeli tidak masuk hitungan!” Sebenarnya, yang diperoleh dari cara membeli termasuk atau tidak? Ini merupakan sebuah pertanyaan untuk Anda pelajari! (Mahaguru tertawa) Mahaguru telah melelang topi Dharmaraja, dan Anda membelinya, apakah dengan demikian Anda adalah Dharmaraja? Apabila saya menulis secarik surat, menulis beberapa kata: “Anda memenangkan lelang topi Dharmaraja, Anda adalah Dharmaraja.” Dan ditandatangani: Shengyan, berarti Anda adalah Dharmaraja, ini adalah pusaka silsilah. Namun apabila tidak ada secarik surat itu, berarti masih belum masuk hitungan!
Om Mani Padme Hum.