579 - Kondisi Mahapurna (1)

Hari ini kita mengulas kondisi Mahapurna.

Kondisi Mahapurna merupakan kondisi yang tertinggi, juga merupakan kondisi yang tak terperikan. Sesungguhnya tak terkatakan. Oleh karena itu, ketika Shakyamuni Buddha benar-benar mengulas kondisi Mahapurna, Beliau mengucapkan satu kata: “Tak terperikan.”, atau “Tiada Dharma yang dapat diungkapkan.”, tidak ada Dharma apa pun yang bisa diucapkan.

Ketika Bodhidharma hendak membabarkan kondisi Mahapurna ini, Beliau naik ke atas Dharmasana, kemudian turun lagi, tanpa mengucapkan apa pun. Ini merupakan kondisi yang tertinggi, tak terperikan, tiada Dharma yang dapat diungkapkan.

Inilah kondisi Mahapurna, baiklah, pengulasan usai. (Mahaguru tertawa)

Kondisi Mahapurna dalam Tantra juga sama, sampai pada yang tertinggi, memang demikian.

Di dalamnya dibagi menjadi empat. Dalam Tantra ada empat hal ini, dalam proses penekunan berbagai macam metode, dapat dilakukan diskusi berdasar pada empat hal ini.

Keempat hal ini antara lain, darsana, bhavana, carya, dan phala. Darsana adalah darsana-bhumi yang sesungguhnya, telah menyaksikan. Bhavana adalah bagaimana Anda membina diri. Carya adalah apa yang Anda gunakan sebagai landasan untuk melakukan aktivitas agung. Seperti praktik ikrar agung Samantabhadra Bodhisattva, bagaimana Anda menjalankannya. Phala adalah pencapaian yang diperoleh. Kita menggunakan empat hal ini untuk mendiskusikan kondisi Mahapurna.

Darsana-bhumi dalam Tantra, sama seperti yang pernah saya katakan, Anda dapat menyaksikan sinar bindu. Dapat dirangkai menjadi vajrabandha (rantai vajra). Kemudian dari rangkaian dari vajrabandha ini, terbentuk vajrapata (layar vajra), sehingga Anda dapat secara nyata menyaksikan Buddha dan Bodhisattva, juga bisa menyaksikan Alam Suci, inilah darsana-bhumi. 

Dalam kondisi yang tertinggi, Anda dapat menyaksikan Buddha dan Bodhisattva, dapat menyaksikan Alam Suci atau Negeri Buddha, semua akan nampak dari vajrapata. 

Apa itu kondisi Mahapurna? Tidak nampak apa pun. Sekarang Anda semua telah menekuni Mahapurna, sebab Anda semua tidak melihat apa pun. (Mahaguru tertawa)

Bukan demikian, Anda akan melalui proses ‘pengelihatan’, dan berbhavana sampai pada akhirnya menjadi tiada suatu apa pun yang nampak. Tingkat tertinggi dalam Tantra adalah menyaksikan sinar. Dahulu ketika Mahaguru pertama kali berkunjung ke Sukhavatiloka, saya menyaksikan Padmakumara, namun tidak sama dengan rupang Padmakumara yang kita pahat seperti sekarang ini. Tangan rupang membentuk Mudra Dharmadesana, dan tangan yang ini memegang padma, Padmakumara yang tersenyum, setelah melihatnya, Anda semua mengatakan: “Wah! Benar-benar Padmakumara!”

Tidak ada yang bisa dilihat, hanya pancaran sinar putih, sinar putih yang sangat terang. Ia mengatakan: “Inilah Padmakumara.” Tidak berwujud sama sekali. Kondisi mahasunya yang sesungguhnya adalah tanpa wujud dan tanpa atribut, hanya ada sinar.

Apa yang Anda realisasikan pada kondisi yang tertinggi dalam Zhenfo Zong? Prabha dan sunyata, inilah kondisi tertinggi dalam Zhenfo Zong. Sunyata pada dasarnya tiada, prabha hanya berupa sinar, sinar digunakan sebagai simbol.

Buddha Nirmanakaya dalam Tantra mengenakan jubah yang sangat indah, mengenakan selendang, rambut bergelung, mengenakan mahkota Pancadhyani, pita tergantung di kedua sisi, mengenakan jubah berlapis, mengenakan gelang tangan, anting-anting, gelang kaki, semuanya nampak indah, seperti keagungan dari Avalokitesvara Bodhisattva dan Amitabha Buddha, inilah Buddha Nirmanakaya.

Bagaimanakah wujud Dakini? Dua titik tubuh hanya tertutupi japamala. Bagian bawah tubuh mengenakan sedikit kain, jubah surgawi yang berlapis, ini adalah wujud Buddha Sambhogakaya.

Apa itu Buddha Dharmakaya? Samantabhadraraja Tathagata adalah Buddha Dharmakaya. Pratima Buddha Dharmakaya tidak berpakaian. Kenapa pratima tanpa pakaian dijadikan simbol Buddha Dharmakaya? Sebab ini merepresentasikan Mahapurna. Apakah Mahapurna masih perlu atribut? Jika ditambahkan atribut, justru menjadi tidak sempurna.

Oleh karena itu tidak ditambahkan atribut, sepenuhnya telanjang, inilah Dharmakaya. Kondisi semacam ini adalah Mahapurna. Darsana-bhumi dari Mahapurna adalah sepenuhnya telanjang, merupakan Mahasunya, tiada suatu apa pun, Mahaluas, merupakan kondisi leluasa, ini disebut sebagai darsana-bhumi Mahapurna. 

Jadi, apabila Anda ingin berlatih Mahapurna, jangan katakan Anda ingin melihat sesuatu. Namun ketika Anda baru menekuninya, memang ada suatu yang nampak. Teruskan bhavana hingga tiada suatu yang nampak, berbhavana hingga angkasa Mahaluas. Mahaluas adalah tubuh Mahaluas, memenuhi angkasa, dan karena memenuhi angkasa, oleh karena itulah sama sekali tiada suatu yang nampak.

Dalam Tantra, sinar digunakan sebagai simbol. Saya menyaksikan Padmakumara dalam wujud sinar terang-benderang. Saya benar-benar tidak dapat mengungkapkan sinar semacam itu, saya hanya bisa katakan, mirip dengan wayang potehi di masa kecil saya.

Orang yang memainkan wayang potehi, ketika memperkenalkan pendekar terhebat, di bagian belakang pendekar itu ada sinar, ia menggunakan ‘korsleting’, yaitu listrik beradu dengan listrik dan menghasilkan sinar, sinar yang menyilaukan, kilau sinar yang mirip dengan warna putih perak, mirip kilat, setelah kemunculan sinar, wayang potehi pun memainkan kemunculan pendekar itu, saya hanya bisa menggambarkannya seperti ini.

Oleh karena itu, di dalam darsana-bhumi Mahapurna sejati, tiada suatu yang nampak, tiada pengelihatan apa pun, dalam Tantra kilau sinar digunakan untuk merepresentasikannya, Buddha Dharmakaya sepenuhnya telanjang.
 
Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。