588 - Antara Kendur dan Kencang (2)

Kita membahas antara kendur dan kencang. Sebenarnya ada banyak perumpamaan untuk kendur dan kencang, misalnya tubuh kita, di dalam darah terkandung glukosa. Menurut sepengetahuan saya, yang tertinggi adalah 120, dan yang terendah adalah 80, sedangkan level di antaranya, glukosa yang terkandung dalam darah adalah normal.

Ketika Anda kenyang makan nasi, gula darah ada pada level 120. Dalam kondisi perut kosong adalah level 80, ini normal, demikianlah kadar gula yang terkandung dalam darah. Jika levelnya terlalu tinggi, berarti hiperglikemia. Jika levelnya terlalu rendah, disebut hipoglikemia. 
 
Hiperglikemia dapat menyebabkan banyak penyakit, kadar gula darah yang terlampau banyak, atau melampaui batas, dapat menyebabkan banyak masalah. Terlampau rendah, bahkan level gula darah turun sangat rendah, sekujur tubuh tidak bertenaga dan bisa pingsan. Terlampau tinggi, bisa pingsan; Terlampau rendah juga bisa pingsan. Oleh karena itu, dalam hal jalan tengah, tidak boleh terlalu tinggi, dan tidak boleh terlalu rendah. Terlalu tinggi bisa pingsan, terlalu rendah juga bisa pingsan. Bagaimana supaya gula darah Anda berada pada level antara 120 sampai 80, mesti diatur dengan tepat, ini merupakan sebuah pengetahuan, ini adalah jalan tengah.

Olahraga juga sangat penting, sebab gula darah ada hubungannya dengan olahraga, ada hubungannya dengan energi kalor. Anda mengubah glukosa darah dalam tubuh menjadi energi kalor, dapat Anda gunakan. Menggunakan glukosa dalam darah Anda, sehingga berada dalam level standar, inilah pentingnya olahraga, ini merupakan semangat jalan tengah dan konsep jalan tengah.

Kita bahas perihal kolesterol dalam nutrisi, tanpa kolesterol, pembuluh darah bisa pecah. Elastisitas dan kekuatan pembuluh darah bergantung pada perlindungan dari kolesterol, kolesterol bermanfaat untuk melindungi pembuluh darah. Tanpa kolesterol, pembuluh darah Anda akan pecah seketika, dan darah pun akan merembes keluar, tidak bisa tanpa kolesterol. 

Akan tetapi, jika kolesterol terlampau banyak, ketika kolesterol bertambah di dalam pembuluh darah, aliran darah di dalamnya akan tersumbat karena pembuluh darah menjadi sempit. Ketika kolesterol terlampau banyak, maka tempat yang semula mesti dialiri darah akan tersumbat. Jika posisinya di kepala, maka akan mengakibatkan stroke. Jika posisinya di jantung, maka disebut sebagai serangan jantung. Demikianlah perihal jalan tengah, atau konsep jalan tengah.

Tanpa kolesterol, pembuluh darah akan pecah. Kolesterol yang terlalu banyak dapat menjadi penyumbat. Apabila di dalam sebuah selokan terlalu banyak sampah, terlalu banyak kotoran, maka aliran air dalam selokan akan tersumbat, karena terlampau banyak sampah, demikianlah perihal semangat jalan tengah, atau konsep jalan tengah.

Orang zaman sekarang tahu tentang nutrisi makanan, ini juga merupakan jalan tengah atau konsep jalan tengah. Gizi yang terlampau banyak dapat menyebabkan kegemukan, dan sakit penyakit pun bermunculan. Gizi yang terlampau sedikit, dapat menyebabkan sakit apa? Busung lapar. Gizi terlalu sedikit akan menyebabkan Anda kurang stamina. Nutrisi masuk ke dalam tubuh Anda, tapi Anda kurang gerak, ini juga menyebabkan penyakit.

Olahraga stamina yang sesuai, dapat memanfaatkan nutrisi yang masuk dalam tubuh Anda. Jangan menyimpan terlalu banyak, terlalu banyak penimbunan juga dapat menyebabkan penyakit. Terlampau sedikit, stamina Anda tidak cukup, ini juga sebuah penyakit, oleh karena itu, dalam hal ini juga ada semangat jalan tengah. 

Kita yang belajar Buddha sangat jelas akan hal ini, terlampau kencang akan menyebabkan kondisi ‘auddhatya’, yaitu terlalu bersemangat, otak terus berputar, demikianlah kondisi ‘auddhatya’.

Dalam Sutra Buddha sering disebutkan perihal ‘auddhatya’, artinya adalah benak terus berputar, terlalu bersemangat, pikiran terlalu banyak digunakan, dan Anda tidak bisa masuk samadhi.

Bagaimanakah yang kendur? ‘Styana’ adalah kendur. Tiap kali meminta Anda untuk masuk samadhi, Anda malah tertidur, inilah kondisi ‘styana’.

Dahulu di samping kamera perekam duduk dua orang, tiap kali sesi memasuki samadhi, mata saya setengah tertutup, melirik mereka, yang satu kepalanya bersandar ke arah sini, yang satu ke arah sana, untung saja tidak membentur kamera. Dahulu dua orang itu sering duduk di sana, sekarang keduanya sudah tidak ada (Mahaguru tertawa). Kondisi ‘styana’ diakibatkan karena terlalu rileks.

Dahulu kita bertanya kepada guru: “Bagaimana jika mengantuk?”

“Tingkatkan semangat Anda.”

Kencangkan sedikit, karena Anda terlampau kendur. Bagaimana jika terlampau kencang? Kendurkan sedikit. Antara kendur dan kencang mesti diatur, ketika Anda mengatur senar gitar, jika suaranya terlalu cempreng, kendurkan sedikit. Terlalu kendur, “Peng, peng, peng…”, terlalu kencang “Dong”, suaranya mesti disetel dengan pas. Mengaturnya sampai pas, inilah kiat dari meditasi, cukup hasilkan kondisi alamiah.

Menurut saya, gangguan jiwa sebagian besar dikarenakan terlalu kencang. Jika terlalu kencang, mesti dikendurkan, pandanglah sebagai tiada masalah, Acitta, kiat dari samadhi adalah tiada masalah dan Acitta. Cukup tiada masalah dan Acitta, dengan demikian tidak akan terlampau kencang.

Oleh karena itu, kita sadhaka, mesti paham bahwa ini juga merupakan prinsip sebagai manusia. Bagaimana supaya kehidupan Anda berada di antara kencang dan kendur, dengan demikian sesuai dengan jalan tengah dan konsep jalan tengah dalam Buddhadharma. 

Om Mani Padme Hum.