596 - Bhavana Kaya-guhya Dalam Bertapa (2)

Kita bahas perihal ‘bhavana kaya-guhya dalam bertapa’.

Membicarakan perihal ‘putus dengan luar’, berarti Anda sebagai bejana Dharma memutuskan hubungan dengan semua afinitas duniawi dan urusan duniawi dari luar.

Dalam hal ‘putus dengan luar’, segala aktivitas yang biasa Anda lakukan tidak boleh dilakukan. Mengenai urusan Anda pribadi, urusan umum, maupun urusan orang lain, semua benar-benar putus, sepenuhnya bersih dari itu semua, yang demikian disebut sebagai ‘putus dengan luar’.

Mengenai ‘putus dengan dalam’, segala urusan remeh juga tidak boleh dikerjakan. Misalnya mempersembahkan bunga kepada para Bodhisattva di altar, mempersembahkan buah, menyalakan dupa dan lilin, ini semua adalah urusan remeh. Boleh dilakukan pada saat bersadhana di hari biasa, tetapi di dalam pondok pertapaan tidak perlu dilakukan lagi.

Di dalam pondok pertapaan Anda bisa melakukan mahanamaskara, sebab mahanamaskara merupakan salah satu jenis bhavana, tubuh Anda bisa melakukan mahanamaskara. Pada kesempatan bertapa kali ini, Anda ingin bernamaskara sebanyak 1 juta kali, maka setiap hari Anda bisa bernamaskara kepada altar kecil yang Anda buat sendiri. Inilah satu-satunya yang boleh dilakukan oleh tubuh Anda.

Kenapa mesti lakukan mahanamaskara? Sebab di dalam pondok pertapaan, tubuh Anda juga butuh olahraga, supaya darah dan prana tidak tersumbat.  Olahraga dapat bermanfaat bagi sirkulasi darah dan prana.

Apakah di dalam pondok pertapaan perlu berpradaksina pada Buddha? Kecuali Anda hendak melafal Nama Buddha, Anda sendiri juga mesti memikirkan berapa kali Anda hendak melafalkan Nama Buddha. Mesti berjalan menggunakan cara jalan berbaris (tegap), Anda bisa berpradaksina, jika tidak, maka tidak perlu berpradaksina. Ini disebut sebagai ‘putus dengan dalam’.

Selain itu, ada ‘putus guhya’, artinya adalah konsentrasi. Pada umumnya, untuk mencapai kondisi konsentrasi, kadang pakaian yang Anda kenakan pun bisa mengganggu konsentrasi. Jika kondisi kulit Anda tidak baik, ada bagian yang gatal, ini juga bisa mengganggu konsentrasi Anda. Jika bagian tertentu terasa sakit, ini juga akan mengganggu konsentrasi Anda. Postur Anda keliru, atau duduknya tidak nyaman, ini juga bisa mengganggu konsentrasi Anda.

Jadi Anda mesti memikirkan caranya, semisal, bersila penuh bisa membuat kaki Anda terasa sakit, maka Anda mesti cari cara supaya bisa duduk lama, bisa bertahan selama sejam, 2 jam, atau 3 jam tanpa bergerak. Ini lebih baik, dan dapat mencapai tujuan konsentrasi.

Apabila dalam meditasi, saat perhatian telah terpusat, mendadak Anda melakukan gerakan roh, tubuh Anda bergerak, bergerak dengan sangat hebat, ini juga tidak baik. Bila mendadak melakukan gerakan roh, maka Anda mesti cari cara supaya tubuh tidak bergerak, ini tergolong dalam lingkup ‘putus guhya’.

‘Putus guhya’ berarti mengatur jiwa dan raga diri sendiri, supaya bisa mencapai konsentrasi. Di dalam pondok pertapaan, Anda berlatih meditasi. Jika bagian ini dan itu pada tubuh Anda terasa tidak nyaman, maka Anda tidak akan berhasil melakukan ‘putus guhya’.

Badan mesti rileks, nyaman, tidak merasa sakit, bisa duduk lama, dan pikiran sangat bersih. Dengan demikian, kondisi lahiriah Anda tidak akan mengganggu bersihnya pikiran, inilah yang paling penting, ini tergolong dalam ruang lingkup ‘putus guhya’. Mengatur tubuh supaya pikiran bersih, inilah yang mesti dilakukan dalam ‘putus guhya’.

Tentu saja dalam pertapaan Anda juga perlu melakukan aktivitas yang mendasar, seperti menyikat gigi sehabis bangun tidur, cuci muka, berbasuh atau mandi. Dalam pondok pertapaan juga mesti bisa mengatasi persoalan buang air. Selain hal ini, kegiatan apa pun yang tidak ada hubungannya dengan bhavana, semua mesti dihentikan, inilah yang disebut dengan bertapa.
 
Dalam hal tidur, demi kualitas meditasi, Anda mesti menjaga supaya kondisi vitalitas tetap baik. Kita sering ajarkan kepada Anda semua supaya tidur selama 7 atau 8 jam penuh, mesti tidur dengan cukup.

Tidur juga mesti menggunakan Sadhana Tidur Dalam Terang. Mengubah seluruh pondok pertapaan menjadi padma. Anda sendiri berbaring di atas putik padma, diri sendiri berubah menjadi vajra, semua mesti dilakukan sesuatu aturan. Pertapaan yang demikian baru bisa berhasil.

Satu hal yang paling tidak disukai oleh Mahaguru adalah, ketika semula Anda hendak bertapa selama 7 hari, akhirnya merasa tidak enak badan, dan Anda pun keluar. Tentu saja jika tidak enak badan Anda bisa keluar dari pertapaan, akan tetapi ini dilakukan jika Anda benar-benar tidak ada pilihan lain, barulah Anda boleh keluar di tengah jalan. Keluar dari pertapaan berarti Anda tidak berhasil menyelesaikan pertapaan kali ini. Pertapaan kali ini sama sekali tidak bermanfaat. Bagi Dharmapala, perbuatan Anda termasuk sebagai pelanggaran sila. 

Apabila Anda telah memberitahu Dharmapala: “Saya hendak bertapa selama 7 hari, mohon perlindungannya.” Akhirnya dalam waktu 4 hari Anda sudah keluar. Anda hendak bertapa selama 1 bulan, akhirnya setengah bulan sudah keluar. Secarik pesan diberikan kepada Anda, memberitahu Anda apa yang terjadi di luar, ini adalah kekeliruan dari menuliskan secarik pesan, menyebabkan Anda melanggar sila, Anda juga telah melanggar sila Dharmapala, Anda telah melanggar banyak sila. Lebih penting mana, urusan di luar atau pertapaan Anda?

Oleh karena itu, bertapa adalah suatu hal yang sangat serius, dan tidak boleh sembarangan. Bukan sebuah kemudahan, begitu di luar ada yang menderita flu, Anda langsung dipanggil keluar, atau Anda terkena flu dan langsung keluar.

Pengulasan hari ini sampai di sini.
 
Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。