2014-08-02 Dapat Mendengarkan Dharma dan Melatih Diri, Baru Dapat Memasuki Parinirvana
Ceramah ke-85 tentang Sadhana Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Sadhana Padmasambhava 2 Agustus 2014 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Pertama-tama kita sembuh sujud kepada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna mandala, sembah sujud pada yidam kebaktian Padmasambhava.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung kita hari ini adalah Nyonya Dubes Daniel T.C.Liao dari ROC Executive Yuan Secretary-General Coordinating Committee for North American Affairs Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng dari CTI Tv Taiwan Sdri. Xu Ya-qi, dr. Lin Shu-hua, grup professor TBFTaiwan'sNational Cheng KungUniversityDepartment of Electrical EngineeringProfessor Wang Li, Republic of ChinaOverseas Chinesemartial artsconsultantJimmyKennedyJimmyKennedySchoolMaster Mai Xian-hui, ketua Humas Taiwan Lei Tsang Temple Sdr. Wang Zi-zhu, Prof. Lu Wen-xiang. Selamat malam semua! Apa kabar semua! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) Selamat malam! (Bahasa Indonesia)
Hari ini kebaktian Sadhana Yidam Padmasambhava. Akhir-akhir ini, di dunia terjadi banyak peperangan, dan wabah yang sangat besar, di mana-mana ada bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, semoga Padmasambhava berwelas asih pada para insan, karena Ia adalah guru sesepuh Tantra, bahkan pembinaan diri-Nya sangat tinggi, boleh dikatakan maha-tinggi, tidak ada sadhaka yang lebih tinggi daripada Beliau, semoga Ia dapat berwelas asih pada insan, meredakan berbagai bencana.
Bencana yang terjadi saat ini benar-benar banyak. Oleh karena itu, pada upacara homa besok, akan mengadakan homa Tara Putih, Tara Putih sama dengan Bodhisattva Avalokitesvara, sangat welas asih, di antaranya ada penyeberangan, pertama menyeberangkan roh yang tewas dalam kecelakaan pesawat terbang Malaysia Airlines; kedua menyeberangkan roh yang tewas dalam kecelakaan pesawat terbang Trans Asia Airways, Taiwan; ketiga, menyeberangkan korban peledakan gas di Kaoshiung, Taiwan. Maka, ada 3 buah papan roh yang harus diseberangkan, tanggungjawab sangat berat; demi menyeberangkan insan ini, pundak makin lama makin berat. Begitu banyak bencana, selain itu masih ada yang tewas karena wabah, tewas karena peledakan gas, juga ada tabrakan kereta api, akhir-akhir ini, di Jerman juga terjadi peristiwa tabrakan kereta api; dan masih banyak peristiwa lainnya, menunjukkan bahwa seluruh bumi tidak selamat; juga tidak tahu di mana tempat yang selamat, sulit sekali dikendalikan. Kita memohon Padmasambhava berwelas asih pada insan, memancarkan cahaya menerangi dunia, agar semua masalah besar dapat diperkecil, masalah kecil ditiadakan, semua sejahtera dan sempurna; agar kita dapat melewati tahun kuda ini.
Saat akhir tahun ular, pada wawancara eksklusif Daden Culture (wawancara eksklusif oleh Lin Chao-xin dari CTI Tv pada 5 Januari 2014)sayamembuat sebuah ramalan, mereka bertanya pada saya apa yang akan terjadi pada tahun kuda, saat itu saya mengatakan akan ada perang, tentu saja perang lokal, bukan World War III perang dunia ketiga, ada perang yang bersifat lokal akan terjadi di berbagai tempat di dunia; selain itu, juga akan terjadi wabah. Saya mengatakan dua titik berat ini, juga ada bencana alam dan perubahan bumi, semua ini akan terjadi pada tahun kuda. Saat itu yang mendengarkan ramalan saya, silahkan angkat tangan.
Lantas, ramalan ini bukan ramalan saya, sebelumnya, saya tidak melihatperang antara Israel dan Palestina, juga tidak melihat perang internal Irak, saya tidak melihat. Namun, mengapa saya bisa mengetahui sebelumnyabahwa pada tahun kuda, di dunia ini akan terjadi perang? Mengapa mengetahui sebelumnya bahwa di Afrika akan ada wabah Ebola Virus? Sebenarnya, saya mengetahuinya saat sedang berceramah. Seperti akhir tahun ini, di Daden Culture, mereka akan bertanya pada saya, bagaimana peruntungan duniasaat tahun kambing. Mereka hampir setiap tahun bertanya, semua jawaban saya sangat tepat. Saya juga harus menerima petunjuk, saya menenangkan diri, saat sangat tenang, di depan mata saya muncul kondisi perang, muncul bencana alam dan perubahan bumi, muncul wabah, saya telah melihat, saya baru dapat menjawab. Setelah saya jawab, ada seorang umat, memberitahu seluruh unit kami bahwa peperangan dan wabah yang diramalkan oleh Mahaguru jangan dimuat, meminta True Buddha News, Enlightenment Magazine, dan semua media penyiaran kami untuk tidak memuatnya. Namun, saya dengar Acarya Lianlai mengatakanbahwa setelah saya mengutarakannya, Lianlai post di internet, ia telah post di facebook. Oleh karena itu, tetap banyak orang yang tahu. True Buddha News muat tidak? Enlightenment Magazine muat tidak? Ucapan Mahaguru harus dimuat. Alasan utamanya adalah karena kita mengadakan sebuah upacara yang sangat besar, upacara ini bisa meredamkan bencana tersebut. Tentu saja, upacara ini belum tentu dapat meredamkan semua bencana di dunia.
Buddha Bodhisattva bisa mengobati penyakit, Mahaguru juga sama bisa mengobati penyakit, sesungguhnya, Buddha Bodhisattva mampu mengobati penyakit, namun tidak dapat menyelamatkan hidup. Mengapa tidak dapat menyelamatkan hidup? Karena hidupsudah digariskan, karma tetap sulit sekali diubah, yang dapat diubah, seperti penyakit, yang dapat diubah, Buddha Bodhisattva ubah, seperti takdir, tidak dapat diubah. Dokter juga hanya dapat mengobati penyakit, tidak dapat menyelamatkan hidup, yang sudah ditakdirkan harus meninggal dunia, tetap akan meninggal dunia; yang ditakdirkan penyakit Anda bisa disembuhkan, maka bisa disembuhkan. Di dalamnya ada yang namanya karma tetap dan karma tidak tetap, karma tidak tetap bisa diubah, karma tetap tidak dapat diubah.
Saya berikan sebuah ilustrasi, takdir manusia, dalam hidupnya dapat menghasilkan berapa banyak uang, sudah digariskan dari awal, segigih apapun, Anda tetap hanya memiliki uang sebanyak itu, ini tidak dapat diubah. Namun, juga ada pengecualian, seperti setelah Anda melakukan kebajikan besar, maka berubah, Anda telah melakukan kejahatan besar juga berubah, selain kebajikan besar dan kejahatan besar, yang berjalan di atas takdir, tidak dapat diubah. Oleh karena itu, dokter pun hanya dapat mengobati penyakit, tidak dapat menyelamatkan hidup. Jika semua penyakit dapat disembuhkan, dokter juga tidak perlu membangun kamar jenasah, pokoknya semua pasien yang masuk bisa disembuhkan. Pada saat bersamaan, saya beritahu Anda semua, tidak hanya pasien bisa meninggal dunia, dokter juga bisa meninggal dunia, bahkan dokter lebih cepat meninggal dunia, karena yang pertama tertular adalah dokter. Amerika sepertinya mengutus pesawat terbang untuk mengantarkan dua orang dokter kembali ke Amerika, apakah ada kejadian demikian? Ada, mereka lebih dulu tertular, dipulangkan ke Amerika untuk berobat. Penyakit bisa diobati, namun hidup tidak bisa diselamatkan. Dokter juga berpenyakit, ini adalah takdir dan bukan takdir. Agama Buddha mengatakan bahwa ada yang sudah digariskan, ada yang tidak. Mahaguru karena telah melihat takdir ini, sehingga tahu bahwa itu tidak dapat diubah, walaupun Buddha Bodhisattva sangat welas asih, Mereka dapat menyelamatkan sebagian insan, namun, tidak dapat mengubah apa yang telah digariskan, nasib dan peruntungan umat manusia di seluruh bumi ini, ini tidak dapat diubah, kita sebut sebagai takdir. Kita memohon Padmasambhava memberkati insan, agar dapat melewati tahun kuda ini dengan baik, dapat lebih selamat, setidaknya mengurangi sebagian bencana, dengan demikian akan lebih baik.
Hari ini adalah Hari Kasih Sayang, semoga semua pasangan kekasih akhirnya dapat menjadi keluarga. Ada seseorang menulis lelucon tentang Hari Kasih Sayang pada saya, pada Hari Kasih Sayang, istri berkata pada suami, “Kemarin saya bermimpi, bermimpi kamu menghadiahi saya seuntai kalung berlian. Menurutmu, apa arti dari mimpi ini?” Suami menjawab, “Malam ini kamu akan tahu.” Istri melihat bahwa isyaratnya manjur, hati sangat gembira. Tiba malamnya, suami membawa sebungkus barang dan memberikannya pada istri, istri dengan penuh sukacita membuka dan melihat, sebuah buku, judul buku ini adalah “Tafsir Mimpi”. Mahaguru berharap setiap suami mendengar ucapan istri, atau ucapan kekasih, sebaiknya jangan seperti suami tersebut, Bahasa Jepangnya disebut Kechina (Mahaguru mengucapkan Bahasa Jepang “pelit”), pelit itu tidak baik, seharusnya lebih royal; karena kekasih atau istri menyampaikan pada Anda, Anda kabulkan harapannya, setidaknya ia akan bersikap lembut pada Anda sehari, dua hari!
Hari ini lanjut mengulas tentang Dzogchen Tantra, sebelumnya saya sempat mengulas tentang: “9, Pemutaran Dharmacakra (menyeberangkan insan)”. Dulu, Guru Thubten Dhargye berkata pada saya, “Dharmacakra saya telah berputar, sekarang giliran Anda memutarnya.” Dengan kata lain, saya seharusnya keluar menyeberangkan insan. Bagaimana Guru Thubten Dhargye menemukan saya? Suatu kali Tara Putih muncul di hadapan Guru Thubten Dhargye, Tara Putih berkata, “Anda harus pergi ke Taiwan untuk mencari seorang bermarga Luo (pelafalan kata Lu dalam Bahasa Taiwan)”, pelafalan kata Lu Sheng-yen adalah Luo Sheng-yen, Bahasa Mandarin Lu Sheng-yen, Bahasa Jepang disebut Lu Sheng-yen (Mahaguru menyebut Lu Sheng-yen dalam Bahasa Jepang), Bahasa Inggris disebut Sheng-yen Lu. Saat itu, Guru Thubten Dhargye juga dengar Luo. Guru Thubten Dhargye datang ke Taiwan, mencari beberapa murid yang juga bermarga Luo, di Taoyuan juga ada, di Taipei juga ada, di Taiwan Tengah juga ada, di Taiwan Selatan juga ada, kemudian Beliau kembali lagi. Tara Putih muncul lagi dan berkata pada Beliau, “Anda tidak menemukan yang bermarga Luo itu.” Beliau bertanya, “Apa yang harus saya lakukan?” Tara Putih berkata pada Beliau, “Ia akan muncul di hadapan Anda, bahkan Ia telah muncul di hadapan Anda.” “Apa yang terjadi?” Tara Putih berkata pada Beliau, “Anda telah salah dengar, sebenarnya, yang saya katakan pada Anda adalah Bahasa Taiwan dari kata Lu, bukan Luo.” Tara Putih juga mahir Bahasa Taiwan. Saat itu, saya pun muncul. Guru Thubten Dhargye berkata pada saya, “Kelak akan transmisi sadhana pada Anda, kelak Anda akan memutar Dharmacakra. Dharmacakra saya telah berputar, selanjutnya giliran Anda memutarnya.” Ini juga semacam keunikan. Ini diceritakan sendiri oleh Guru Thubten Dhargye pada saya, kalau tidak, saya tidak tahu. Lantas, saya pergi ke tempat Guru Thubten Dhargye juga karena mendengar nama Beliau, sehingga mengunjungi Beliau, kemudian bersarana pada Beliau. Beliau adalah guru terakhir saya.
“10, Memasuki Nirvana (menetap di dunia yang bebas leluasa).” Apa yang dimaksud memasuki Nirvana? Yaitu menetap di dunia yang bebas leluasa. Dulu ada seorang pendeta, ia mempelajari Buddhadharma, mempelajari apa yang dimaksud Nirvana? Akhirnya ia mendapatkan jawaban, ternyata Nirvana adalah “ding-ding” (meninggal), selamat! Suatu kali merayakan ulang tahun di Thailand, Orang Indonesia menyanyikan sebuah lagu ulang tahun dalam Bahasa Indonesia untuk saya, Selamat Ulang Tahun (nada Selamat mirip Bahasa Mandarin: sudah meninggalkah?) Oh, Tuhan! Saya berulang tahun! Bertanya apakah saya sudah meninggal? Ternyata, Selamat dalam Bahasa Indonesia berarti restu, semacam ucapan restu, namun Bahasa Mandarin berarti “Sudah meninggalkah?” Oh! Itu kurang enak didengar.
Antara hidup dan meninggal nya manusia, ada sesuatu dinamakan bardo, Agama Buddha menyebutnya bardo, yaitu prana yang tersisa dari diri manusia, prana peninggalan manusia, yaitu “hantu” (Mahaguru menyebut hantu dalam Bahasa Jepang). Bahasa Taiwan disebut “Gui”, Bahasa Mandarin disebut “Gui”, Bahasa Kanton disebut “Guai”. Walaupun bicara Nirvana, ia memiliki arti, terbangun juga disebut Nirvana, lahir juga disebut Nirvana, meninggal juga disebut Nirvana, mencapai pencerahan juga disebut Nirvana. Apa ilustrasi yang menjelaskan tentang Nirvana? Ketika Anda tidur pada malam hari, malam bermimpi, tidak tahu sedang bermimpi. Namun, tiba-tiba, besoknya terbangun dari mimpi, wah! Ternyata tadi malam itu adalah mimpi, sekarang akhirnya bangun, bangun ini disebut Nirvana. Anda akhirnya mencerahi, bahwa yang itu hanya mimpi, tidak nyata.
Sebenarnya itu disebut Nirvana, ada arti sejati di dalamnya, benda yang sebenarnya disebut Nirvana, Anda kira benda yang nyata, belum tentu itu nyata. Anda lihat, malam bermimpi, semua orang kira nyata, bukan! Ternyata mimpi. Suatu hari nanti Anda telah berhasil dalam melatih diri, saat itu, Anda baru akan merasakan, “Aduh! Ternyata waktu kita selama menjadi manusia juga bermimpi.” Saat ini, baru dianggap sadar, disebut Nirvana. Malam Anda bermimpi, terbangun, Anda mengatakan bahwa yang tadi itu palsu, hanya sebuah mimpi. Suatu hari nanti Anda meninggal dunia, bahkan Anda sendiri juga telah tercerahkan, setelah bangun, tiba-tiba melihat sehampar terang, “Ah? Ternyata sebuah dunia yang nyata, dunia manusia tidak lebih dari bermimpi seratus tahun saja.”
Oleh karena itu, dulu saya sering mengatakan, umur setahun, tampil bercengkerama; umur 10 tahun, prestasi sekolah menanjak, bersekolah! Umur 20 tahun, masa remaja bergejolak; umur 30 tahun, berjuang dalam dunia karir, mulai mencari nafkah; umur 40 tahun, mulai gemuk, sebagian besar umur 40 tahun mulai gemuk; umur 50 tahun, usia prima, hampir memasuki lanjut usia, namun tubuh masih sangat kuat; umur 60 tahun, tekanan darah bertambah; umur 70 tahun, agak pikun; saat umur 80 tahun, berjalan tidak mantap lagi, mudah jatuh; umur 90 tahun, kehilangan arah, karena sampai umur 90 tahun, setelah keluar rumah, tidak tahu rumah ada di mana, juga tidak bisa jelaskan, tidak tahu di mana rumah sendiri; sampai umur 100 tahun, sama seperti Buddha, digantung di tembok. Ketika Anda telah berumur 100 tahun, Anda tiba-tiba bangun, Anda melatih diri, Anda melihat sehampar sinar putih yang luas, semua Buddha Bodhisattva datang menjemput Anda, Anda berkata, “Ini baru nyata, alam manusia? Ternyata semua adalah mimpi.” Saat ini adalah Nirvana, berarti bangun, berarti mencerahi, di dalamnya mengandung bermacam-macam arti, tidak hanya sekedar meninggal. Ada sebagian orang beranggapan bahwa setelah meninggal, apapun tidak ada lagi, memang tidak salah, namun, masih ada roh, masih ada kesadaran, bisa terlahir di alam suci Buddhaloka, bisa langsung mencapai kebuddhaan, inilah ketrampilan melatih diri. Tidak hanya itu saja, bahkan harus mencerahi kebijaksanaan Nirvana. Oleh karena itu, Nirvana bukan meninggal. Studi pendeta itu, ia berhasil mempelajari sebuah doktrin, namun, sebenarnya, Nirvana memiliki banyak arti di dalamnya.
Ada seekor nyamuk latihan terbang, setelah pulang ke rumah, ibu bertanya padanya, “Bagaimana terbangnya?” Ia menjawab, “Merasa sangat hebat, karena saya melihat semua orang sedang tepuk tangan.” Sebenarnya ia salah kaprah, orang lain mau menepuknya. Seperti kita umat Buddha, tidak membunuh, namun, bagaimana kalau nyamuk terbang dan mendarat di tangan Anda?” Apakah tidak membunuhnya?” Ini dikatakan oleh Dalai Lama, bukan saya, Dalai Lama juga tidak membunuh, Beliau meniupnya, meniup pergi dan melepaskannya. Bagaimana kalau hanya sayap saja yang mengepak namun tidak pergi? Dalai Lama mengatakan karena nyamuk tidak pergi, maka Om Mani Padme Hum, pok! Bukan kata saya, jika benar-benar tidak pergi, ditakdirkan harus mati di tangan Anda, apa boleh buat? Lebih baik japa sebuah mantra! Menyeberangkannya. Jadi, kita tidak boleh salah kaprah pengertian Nirvana, jangan kira Nirvana itu hanya sekedar meninggal saja, sebenarnya bukan.
Suatu hari, Xiaoming tertidur saat sedang belajar, guru bertanya dengan humor, “Zhou Gong mengatakan apa padamu?” Xiaoming menjawab, “Zhougong berkata pada saya, sekarang teknologi sangat canggih, bahkan pagi pun bertemu denganmu.” Ini bukan teknologi canggih, ini tanda-tanda fisiologis manusia, benar tidak? Lelucon ini tidak benar, tidak boleh dibengkokkan seperti ini. Zhou Gong adalah putra Raja Zhou Wen. Raja Zhou Wen memiliki seratus putra, tadinya 99, putra terakhir lahir, bernama Lei Chen-zi, diadopsi. Karena saat itu halilintar bergemuruh, kemudian di samping kuburan ada seorang bayi sedang menangis, ia pun mengadopsi putra ini, menjadi seratus putra. Kita merestui pasangan yang baru menikah, yaitu merestui “seratus anak seribu cucu”, seratus orang putra, seribu orang cucu. Namun, orang zaman sekarang tidak mengatakan “seratus putra seribu cucu”. Zhou Gong mempelajari Bagua (8 trigrams), Raja Zhou Wen tadinya mempelajari Bagua, maka, ketika kita sedang menyusun Bagua, akan “Mengundang guru sesepuh Bagua, Fu Xi, Raja Wen, Zhou Gong, Konfusius, TuanYunmeng ShanguiGuzi”, yang menyusun Bagua pasti harus menjapa nama beberapa orang ini. Guru sesepuh Bagua adalah guru sesepuh apriori, yang maha-tinggi; selanjutnya adalah Fu Xi, Fu Xi adalah orang yang menggambar Bagua, terdiri dari 8 aksara: Tian, Di, Lei, Feng, Ze, Shui, Huo, Shan, di atas adalah “Qian”, di bawah adalah “Kun”, “Qian 3 garis sambung, Kun 3 garis putus” disebut Qian-kun. Bagua boleh digunakan untuk membuat Yijing, membuat perubahan personalia, segala perubahan di dunia ini, menurut perhitungan Bagua, di dalamnya mengandung banyak ilmu pengetahuan, sehingga disebut “Yi”, yaitu perubahan. Guru seepuh Bagua: Fu Xi, Raja Wen, Raja Wen maksudnya adalah Raja Zhou Wen; Zhou Gong, yaitu putra Raja Wen; Confucius, yaitu Mahaguru Tersuci, pada usia tuanya, Beliau mempelajari Yijing; Tuan Yunmeng Shangui Guzi, boleh dikatakan adalah manusia dewa, Tuan Wangchan Gui Guzi, juga seorang guru sesepuh Bagua, muridnya adalah Pang Juan dan Sun Bin, ini diketahui oleh semua orang. Selain itu, masih harus menjapa: Cheng Gua Tongzi (bocah yang membuat Bagua), Pai Gua Tonglang (bocah yang menyusun Bagua), kedua bocah ini keluar membantu Anda menyusun Bagua, kemudian goyang, khok khok khok khok khok, terjatuh keluar, apa trigrams yang pertama, apa yang kedua, ini adalah Bagua Raja Wen. Peramal akan khok khok khok khok khok dengan cangkang kura-kura, lempar sebuah trigrams, setelah dihitung, itulah nasib dan peruntungan Anda.
Tadi sempat menceritakan lelucon tentang tafsir mimpi, pengertian Nirvana adalah, dari tafsir mimpi dan penjelasan Bagua, mencerahi bahwa hidup harus melatih diri, hidup ini tidak boleh terlepas dari melatih diri atau memperbaiki perilaku Anda sendiri, menuju jalan kebenaran, bukan menuju jalan kejahatan, menuju positif, bukan negatif. Kutub positif adalah menjadi suciwan, kutub negatif menjadi siluman, ada arti di dalamnya. Oleh karena itu, pengertian lain dari Nirvana adalah harus mengerti melatih diri, harus melatih diri baru dapat menjadi suciwan atau Buddha; harus melatih kesetiaan, berbakti, berbudi luhur, dan keadilan, baru dapat menjadi dewa.
Anda sangat setia, sangat adil, berbudi luhur, sangat berbakti, berbakti harus dapat mengharukan langit, jika seumur hidup dapat menjadi seorang anak berbakti, ini adalah kebajikan besar, kelak boleh disebut dewa; seumur hidup Anda sangat setia, juga boleh disebut dewa, seperti Guan Gong, seumur hidup setia, ia pun dapat disebut dewa; seperti Konfusius, Suciwan Wen, seumur hidup ia menaati tata krama, keadilan, ia adalah Suciwan Wen; seperti Tianshang Shengmu Lin Moniang, Ia dapat disebut dewa, Tianshang Mazu Shengmu! Karena Ia menyelamatkan insan.
Kita yang mengerti melatih diri, kelak boleh menjadi arya suci, bisa mencapai kebuddhaan, bisa menjadi suciwan, sehingga harus melatih diri, melatih diri adalah memperbaiki perilaku diri Anda sendiri, Nirvana mengandung arti demikian, yakni harus mengerti melatih diri. Jika Anda tidak mengerti melatih diri, kehidupan Anda berikutnya adalah menjadi manusia! Anda menciptakan banyak karma, terlahir di 3 alam samsara, menjadi hewan, neraka, setan kelaparan; jika Anda tidak baik dan tidak jahat, Anda pun tetap di dunia manusia, Anda berbuat kebajikan, Anda pun naik ke surga menjadi dewa, Anda sepenuhnya menjadi positif murni, menjadi suciwan. Sesepuh LǚadalahLǚChunyang, yaitu Lǚ Dòngbīn! Seluruh penampilannya adalah aura putih, Anda sendiri berubah menjadi cahaya, Anda pun menjadi Buddha dan sesepuh, inilah arti Nirvana, artinya sangat luas.
Ada seorang pengemis bertanya pada seorang bapak, “Bapak yang baik hati! Mengapa dua tahun yang lalu, setiap kali Anda berikan saya 500 dolar? Tahun lalu, Anda kurangi menjadi 200 dolar, tahun ini hanya 100 dolar?” Bapak ini menjawab, “Karena, dua tahun yang lalu saya masih jomblo, tahun lalu saya telah menikah; tahun ini saya punya seorang anak, harus menghabiskan lebih banyak untuk mempertahankan keluarga saya.” Pengemis sangat marah, “Anda mana boleh seperti itu? Malah menggunakan uang saya untuk membiayai keluarga Anda.” Pengemis punya prinsip pengemis, kita dalam berperilaku juga ada prinsip berperilaku. Benar tidak, jika dapat membedakannya, maka disebut kebijaksanaan, juga disebut Nirvana. Nirvana juga ada perbedaan arti, bermacam-macam Nirvana, hanya satu Nirvana saja, tidak habis dijelaskan dalam satu malam. Jadi, mengerti melatih diri sangat penting.
Suami beli pulang obat tetes mata, tetes dua tetesan, mata dipejam dan memutar bola mata, setelah buka mata, gelap gulita, tiba-tiba tidak melihat apapun. Oh, Tuhan! Racun tetes mata apaan ini? Buru-buru berdiri, jatuh dari kusi, meja pun tertendang hingga terbalik, mulai menangis terisak-isak tanpa henti. Saat ini, sang istri dengan tenang berkata di samping, “Sudah lanjut usia, makin lama makin tidak berguna, baru listrik padam saja sudah terkejut seperti ini.” Ketahuilah, kita di dunia ini, setiap orang adalah orang buta. Anda akan bertanya, “Why mengapa? Kita semua mempunyai mata, semua bisa melihat! Mengapa dikatakan orang buta?” Yang benar-benar mempunyai mata adalah yang duduk di atas, yang memejamkan mata. Kita semua yang benar-benar buka mata adalah yang tidak mempunyai mata. Di dunia ini, siapa dapat mengenal diri Anda sendiri? Anda sebar kebaikan yang Anda perbuat seluas-luasnya; Anda pendam aib atau kesalahan Anda sedalam-dalamnya, tidak berani mengaku. Anda sendiri sedang membohongi diri Anda sendiri, lantas apakah Anda, jika bukan orang buta? Semua manusia sedang membohongi dirinya sendiri dan orang lain, membohongi diri sendiri, dan membohongi orang lain, diri sendiri berbuat banyak karma buruk, tidak berani mengaku, masih memuji diri sendiri, “Saya seharusnya dijuluki dewa”, atau “Panggil saya suciwan agung”, diri sendiri telah berbuat banyak karma, ia tidak mengaku, menciptakan karma yang tidak terhitung. Melakukan sedikit kebajikan langsung disebarluaskan. Sungguh, jika kita tidak dapat mengenal diri sendiri, maka tidak dapat mengenal orang lain, juga tidak dapat mengenal guru sendiri, ada sebagian yang terbalik sama sekali. Di dunia manusia, orang yang terbalik terlalu banyak. Benar-benar orang buta, justru kita manusia, karena kita masih belum benar-benar mencapai pencerahan, benar-benar memahami.
Adinata homa besok Tara Putih dinamakan Bhagawati Sapta-caksu (Bhagawati bermata 7), Ia memiliki 7 mata, di sini ada satu mata (kening), di sini ada 2 mata (wajah), di kedua tangan-Nya terdapat 2 mata, di kedua telapak kakinya juga ada mata, disebut Bhagawati bermata 7, Tara Putih adalah Bhagawati bermata 7, Ia adalah Bhagawati sejati. Sebenarnya, seperti mata (kening) Tara Putih ini barulah mata sejati, mata di tangan barulah mata sejati, mata di kaki adalah mata sejati, mata di bagian (wajah) kita ini adalah mata yang buta, mata fisik, kita setiap manusia adalah janin awam mata fisik, tidak dapat melihat yang sejati, semua yang terlihat adalah palsu. Tidak ada satu pun yang sejati, semua orang mati-matian mengejar yang palsu. Ada seseorang menghadap jaksa, jasa bertanya, “Mengapa Anda cetak uang palsu?” Orang itu menjawab, “Karena saya tidak bisa cetak uang asli.” Itu jawaban jujur juga, namun, ia ditangkap gara-gara mencetak uang palsu, juga sebuah lelucon. Saya pernah mengeluarkan uang (Mahaguru mengeluarkan sebuah angpao), aduh! Kali ini benar-benar 100! Kali ini mengapa seroyal ini? Karena saya mengatakan kalian memberikan sedikit, jadi, kalian barulah royal. Ini adalah Franklin 100 dolar, selembar ini adalah uang asli, benar-benar bisa digunakan untuk berbelanja. Kalau begitu, apa itu palsu? Ini adalah selembar kertas! It’s a paper, hanya dicetak Franklin, ada pengesahan pemerintah Amerika, ada tandatangan, sehingga baru menjadi asli. Sesungguhnya, benda ini, karena pemerintah Amerika akui, sehingga ini adalah uang asli. Jika Anda pergi ke bulan, beli sebotol air mineral dengan uang 100 dolar Amerika, alien berkata, “Anda ingin menipu saya? Apa gunanya ini?” Alien menganggap Anda penipu! Ini hanya selembar kertas! Anda boleh gunakan di Amerika Serikat, di bumi boleh digunakan, Anda coba gunakan di bulan, alien di bulan mengira itu benda palsu, selembar kertas saja.
Banyak orang sama-sama mengakui kertas mantra Zhenfo Zong kita, kekuatan kesadaran bersama kita ada di atasnya, inilah uang asli Zhenfo Zong. Sekarang sudah cetak berapa triliun? Apakah ada cek Zhenfo Zong? Yang bisa digunakan di akhirat, asalkan kita sama-sama mengakui, seluruh insan akhirat Zhenfo Zong juga sama-sama mengakui ini adalah uang asli, di akhirat bisa digunakan, karena ada pengesahan dari Mahaguru.
Singkat kata, ketahuilah, pengakuan bersama adalah asli, jika diakui oleh Anda sendiri saja, itu palsu. Seperti berlian juga sama, emas juga sama, asalkan diakui bersama, itu pun berharga, mengakui harga sekarang itu sekian, ia pun seharga itu. Seperti emas! Jangan-jangan seluruh bulan adalah tambang emas, Anda bawa emas ke sana, “benda ini adalah pasir di bulan”, apakah berguna? Tidak berguna, sedikit pun tidak berguna. Jangan-jangan di mars, semuanya adalah tambang emas, manusia di atasnya melihat Anda bawa emas, “Apa berharganya barang ini?” Tidak berharga!
Nirvana mengandung arti seperti ini di dalamnya, yang namanya diakui bersama, yang diakui oleh Buddha Bodhisattva adalah asli, semua yang tidak diakui oleh Buddha Bodhisattva adalah palsu. Oleh karena itu, apa itu asli? Apa itu palsu? Bahkan uang pun palsu. Amitabha di sana, Anda bawa selembar uang 100 dolar, berkata, “Amitabha, Saya berikan seratus dolar.” Akankah Amitabha menggunakannya? Bagi Beliau tidak ada gunanya, di dunia Buddha Bodhisattva, melihat para konglomerat, seperti Bill Gates, Terry Gou dari Hon Hai, mereka menghasilkan banyak uang, ketika mereka sampai ke Sukhavatiloka Barat, semua uang kertas adalah kertas sampah, Sukhavatiloka Barat tidak butuh kertas sampah ini. Oleh karena itu, saat menjadi Buddha di Sukhavatiloka Barat, apa itu asli? Pembinaan diri Anda barulah asli, selain itu, seperti kedudukan, uang, wanita, semua adalah palsu. Lihat, wanita sebenarnya adalah kepalsuan di tengah keaslian, cepat sekali, Anda pun menjadi nenek, dari nona menjadi tante, kemudian dari tante menjadi nenek, mana cantik lagi, wanita juga sunya. Kekayaan? Ketika Anda sampai ke Sukhavatiloka Barat, tidak berguna lagi, juga palsu. Selanjutnya, kedudukan, Dr. Lu Wen-xiang, ia pernah menjadi hakim, menjadi jaksa, bahkan juga pernah menjadi pengacara, juga pernah menjadi wakil ketua Kementerian PerekonomianKantor Kekayaan Intelektual, sekarang menjadi Doktor. Ada sebuah lelucon seperti berikut, tentang seorang pengacara, seorang pendeta, dan seorang pastur masuk surga, Tuhan memberikan pengacara fasilitas tinggal di hotel bintang 7, pendeta tinggal di hotel bintang 4, pastur tinggal di hotel bintang 5. Pendeta dan pastur protes pada Tuhan, berkata, “Kami bekerja untuk-Mu bertahun-tahun, hanya tinggal di hotel bintang 4 dan 5, sedangkan pengacara tinggal di hotel bintang 7?” Tuhan menjawab, “Memangnya Anda tidak tahu, pengacara yang masuk surga cuma satu orang?” Oleh karena itu, pengacara ini sangat berharga, pengacara ini luar biasa, pasti pengacara yang sangat baik. Biasanya, pengacara Taiwan mengenakan pakaian hitam dan putih, yang berarti bicara sembarangan, semua pengacara bicara sembarangan. Selain itu, ada satu lelucon lagi, ada seorang teknisi masuk surga, ia merasa surga tidak baik, temannya di neraka, teknisi pun pergi ke neraka. Setelah ia tiba di neraka, Tuhan protes, “Teknisi ini masuk ke surga saya, mengapa ditangkap lagi oleh iblis ke neraka?” Iblis pun tertawa, “Ia suka neraka! Ia tidak suka surga. Ia mengatakan baiklah! Ia merancang neraka menjadi tempat yang sangat menyenangkan.” Tuhan sangat marah, “Baik, saya mau meminta pengacara menuntutmu.” Iblis tertawa lebih keras lagi, “Tahukah Anda, pengacara ada di mana? Semua ada di tempat saya.” Karena sedikit sekali pengacara dapat masuk surga, ini adalah lelucon tentang pengacara.
Di dalamnya juga mengandung arti, ini juga arti Nirvana. Bagaimana membedakan asli dan palsu? Mana baru orang bijaksana sejati, yang benar-benar mempunyai mata? Sekarang kalian benar-benar dapat di sini, dapat mendengarkan Dharma, dapat bersadhana, dapat menempuh jalan spiritual, ini barulah arti Nirvana yang sejati, barulah disebut pencerahan, selebihnya adalah orang awam. Om Mani Padme Hum.