2017-12-30 Menekuni Sadhana Mahabala Vajra Dapat Menaklukkan Empat Mara dan Mara Mahesvara serta Meningkatan Berkah dan Kebijaksanaan
Ceramah Lamdre ke-120 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Mahabala Vajra, 30 Desember 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini: Dali Jingang, Mahabala.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, Wali Kota Caotun: Bpk. Hong Guo-hao. Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. CEO Jiuba Techincal Service: sdri. You Cuihua. Pimpinan Dingjiu Biotech: bpk. Zhong Yizhen.Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. My sister Lu Shengmei, My sister Lu Guoying dan suami, bpk. Li Hetong. Terima kasih kepada donatur konsumsi, sdri. Su Yuanying dari Hong Kong yang telah berdonasi sebesar NT$ 100 ribu, dan sdr. Xiao Zhijie sebesar NT$ 100 ribu.
Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) Kon’nichiwa! (Bahasa Jepang: Apa kabar) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: Terima kasih) Sawadika! (Bahasa Thailand: Apa kabar) Selamat siang and selamat petang! (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia) Hola Amigo (Bahasa Spanyol: Apa kabar ) Te quiero mucho! (Bahasa Spanyol: Aku cinta kamu) Terima kasih semuanya! Thank you for coming! (Bahasa Inggris: Terima kasih atas kedatangannya)
◎ Sebelum upacara dimulai, Vihara Vajragarbha Fuyou (福佑雷藏寺) dari Hsinchu (melakukan upacara permohonan transmisi ajaran) untuk Upacara Veda Dharmapala dan Sangharamapala yang akan diselengarakan, harap semua memerhatikan kapan waktunya, dan di mana lokasi upacaranya, silakan mendaftarkan nama dan hadir, bisa juga menjadi pemohon utama.
Ketika Sang Buddha memasuki Parinirvana, saat itu Arya Mahakasyapa dan Arya Ananda menyalakan api kremasi, kremasi menghasilkan banyak sarira, ada sesosok setan cepat yang mencuri sarira, yaitu satu jenis makhluk halus biasa, ia mencuri lalu segera melarikan diri. Biasanya pencuri atau perampok bisa berlari dengan sangat cepat, dan polisi yang gemuk tidak akan bisa mengejarnya. Banyak Buddha dan Bodhisattva di angkasa melihat setan cepat itu mencuri sarira. Saat itu ada satu Bodhisattva, yaitu Veda Bodhisattva, Beliau menggunakan metode Perjalanan Astral Kaki Gesit untuk mengejar para setan tersebut, dan dalam sekejap, Beliau berhasil mendapatkan kembali semua sarira itu.
◎ Di Vihara Vajragarbha Fuyou kelak, Mahaguru akan membabarkan kepada Anda semua, apa itu Sadhana Perjalanan Astral Kaki Gesit. Tentu saja, kita bukan hendak merebut sesuatu, setelah menguasai Sadhana Perjalanan Astral Kaki Gesit, Anda bisa berlari lebih cepat dari orang lain. Kelak, tidak peduli di dalam mimpi, atau di alam berwujud, atau secara tidak berwujud, jika hantu dari XX mengejar Anda, Anda bisa langsung menghilang, sebab Anda bisa berlari lebih cepat dari hantu, dan mereka tidak akan bisa mengejar Anda. Anda tidak perlu takut, setelah Anda menguasai Sadhana Perjalanan Astral Kaki Gesit, maka Anda tidak perlu gentar akan apa pun. Mahaguru akan mengajarkan kiatnya kepada Anda.
Saya ingat dalam novel silat ada jurus langkah tanpa bayangan, jelas-jelas orangnya terlihat ada di sini (di hadapan), begitu melayangkan tinju, langsung lenyap, kemudian berbalik dan memukulnya. Hah ? Ternyata ada di angkasa, ini adalah jurus langkah tanpa bayangan, ada dalam novel silat, memukul ke timur, ternyata ia ada di barat; Memukul ke barat, ternyata ia ada di timur; Memukul selatan, ternyata ia ada di utara; Memukul utara, ternyata ia ada di selatan, pukulan Anda tidak pernah mengenai sasaran. Setelah kita menguasai Sadhana Perjalanan Astral Kaki Gesit, selamanya hantu tidak akan bisa menangkap Anda, karena hantu tidak bisa menangkap Anda, maka Anda tidak akan kesambet, sebab Anda bisa berlari lebih cepat dari hantu.
Sangharamapala adalah Dewa Pelindung vihara. Dahulu saat Mahabhiksu Zhizhe mengalami kesulitan, beliau melihat Guanshengdijun memimpin banyak bala tentara alam yin yang datang untuk melindungi Mahabhiksu Zhizhe, dan memukul mundur para Mara. Agama Buddha dari India tersiar sampai ke Asia Tenggara, juga tersiar sampai ke Tibet, ke Tiongkok, Korea, dan Jepang. Karena adanya peristiwa tersebut, maka di dalam vihara agama Buddha Tiongkok pasti memuja Veda Deva atau Veda Bodhisattva dan Sangharamapala atau Guanshengdijun.
Hampir semua vihara di Tiongkok, begitu Anda masuk ke dalam pintu utama, Anda akan langsung melihat Maitreya Bodhisattva, di samping adalah Catur Maharajakayika, dan dibaliknya pasti ada Arya Veda, Beliau menghadap Buddha Triratna di Aula Mahavira, dan di dalam Aula Mahavira pasti memuja Sangharamapala, demikianlah sebagian besar vihara di Tiongkok. Pratima Arya Veda yang beranjali dan vajradanda penakluk mara diletakkan horizontal diapit kedua lengan, ini menandakan vihara tersebut memperbolehkan tamu untuk menginap, apabila pratima Veda Bodhisattva menekan vajradanda penakluk mara ke bumi, itu artinya tidak boleh menginap, dalam agama Buddha Tiongkok ada aturan demikian.
Di mana pratima Arya Veda kita ? Di lantai atas, apakah vajradanda diangkat ? Tegak ke lantai! Itu menandakan siswa Zhenfo Zong boleh menginap di sini, boleh mendaftarkan diri untuk menginap, sedangkan orang lain tidak boleh, mestinya demikian, sebab vajradanda penakluk mara Beliau tegak lurus ke bumi. Sangharamapala adalah Dewa Pelindung vihara, Beliau juga dapat melindungi sadhaka, kedua Adhinatha ini merupakan Adhinatha yang sangat penting di vihara. Di vihara Sutrayana, Arya Veda dan Arya Sangharamapala harus ada. Kita True Buddha School, ada ajaran Sutrayana dan Tantra, bahkan Dao pun ada. Memberitahu Anda semua, Vihara Vajragarbha Fuyou di Hsinchu akan menyelenggarakan Upacara Akbar Veda Dharmapala dan Sangharamapala. Tadi mereka datang untuk memohon transmisi ajaran, maka mesti membabarkan Sadhana Perjalanan Astral Kaki Gesit kepada Anda semua, begitu sadhana ini dibabarkan, maka hantu XX pasti tidak bisa mengejar Anda, Anda tidak perlu takut, Anda malah bisa balik mempermainkan mereka, hantu mengejar Anda, Anda bisa berlari sampai ke belakangnya, menepuk pundak mereka: “Hei! Aku ada di sini!” Saat ia menoleh ke belakang, hah ? Anda sudah hilang, lagi-lagi Anda sudah berada di belakangnya, dan menepuk pundaknya: “Hei! Aku di sini!” Jurus langkah tanpa bayangan, ada di dalam novel silat, dalam Buddhadharma memang ada, sebab Arya Veda merupakan nomor satu dalam hal perjalanan astral, Beliau adalah yang paling gesit.
◎ Mahamaudgalyayana nomor satu dalam hal abhijna, kemampuan perjalanan astral Beliau juga sangat cepat, bisa mencapai mana pun, akan tetapi, saat menghadapi Sariputra yang nomor satu dalam hal kebijaksanaan… Suatu hari Sang Buddha memberitahu Mahamaudgalyayana: “Anda nomor satu dalam abhijna, sekarang pergilah ke sebuah surga, coba bandingkan dengan Sariputra, siapa yang bisa mencapainya terlebih dahulu.” Mahamaudgalyayana menjawab: “Tentu saja saya akan tiba terlebih dahulu, Sariputra memang paling utama dalam kebijaksanaan, tapi bukan dalam hal abhijna. Saya nomor satu dalam abhijna, pasti saya bisa tiba terlebih dahulu.” Dalam sekejap, Mahamaudgalyayana telah tiba di alam suci Dharmagarbha Buddha, hah ? Begitu Ia tiba di sana, semula Ia mengira bahwa dengan kemampuan perjalanan astral yang melampaui kecepatan suara ini pasti tidak akan ada siapa pun yang bisa menandingi, tapi ternyata Sariputra telah duduk di samping Dharmagarbha Buddha. Nomor satu dalam hal abhijna belum tentu nomor satu, hanya saja Sariputra tidak pernah menampilkan kemampuannya! Sariputra tidak pernah menampilkannya.
Mahamaudgalyayana nomor satu dalam abhijna, masih ada lagi seseorang yang memiliki kesaktian besar, yaitu Devadatta, ia juga mempunyai kesaktian besar, akan tetapi, ia tergolong nomor dua, tapi juga sangat hebat. Kesaktian apakah yang dipunyai oleh XX ? Mestinya disebut kesaktian omong kosong, tembus sana tembus sini, ia tetap kalah dengan saya, setiap hari saya tembus, kenapa setiap hari tembus ? Sebab saya tidak mengalami sembelit, Mahaguru tidak mengalami sembelit, saya tidak pernah tahu apa itu sembelit, sebab setiap hari saya tembus (lancar). Saya lihat dia itu… sudahlah! Tidak perlu dibahas, ia sama sekali tidak punya kemampuan, jika orang lain disebut 9 lubang tembus, ia satu lubang pun tidak ada yang tembus.
Hari ini kita lakukan homa Mahabala Vajra, Adhinatha ini sangat hebat. Mahaguru beritahu Anda sebuah rahasia, akhir-akhir ini saya pergi ke alam Pasukan XX, benar-benar pergi ke alam Pasukan XX. Saya masuk ke sana, begitu melihatnya, wah! Astaga! My goodness, my god, hanya satu hal, ternyata alam Pasukan XX ada di pinggiran neraka, apa artinya ? Yaitu neraka yang bisa muncul setiap saat, neraka yang diciptakan secara temporal, disebut sebagai pinggiran neraka. Saya akan menuliskannya, dan buku ini berjudul: “Gui de zong ben shan” (Arti harfiah: Kuil Pusat Hantu), sekarang sedang menulisnya, saya membongkar identitas sesungguhnya dari alam Pasukan XX! Benar-benar…. Saya juga melihat ada Acarya Zhenfo Zong di sana, beberapa ketua vihara Zhenfo Zong juga ada di sana, Pasukan XX berbeda dengan neraka pinggiran, Pasukan XX berada di dalam neraka pinggiran. Saya melihatnya sangat jelas. Banyak umat yang ada di dalam sana, termasuk di antaranya mendiang ketua editor True Buddha News: Meng Xiaoping, ia juga ada di sana. Meng Xiaoping tewas dalam kecelakaan lalu lintas, ia masih sangat muda, ternyata Meng Xiaoping juga ada di sana. Melihatnya, apa-apaan ini ? Saya melihat ada banyak, bukankah XX pernah ke Caitya Donghu ? Juga pernah ke Perkumpulan Puja Bakti Guanshan ? Perkumpulan Puja Bakti Hualian ? Di wilayah timur, ketua Caitya Donghu juga ada di sana, ketua Perkumpulan Puja Bakti Guanshan juga di sana; Ketua Perkumpulan Puja Bakti Hualian pernah ikut dia ke San Francisco, sedangkan semua ketua vihara di wilayah timur telah tewas, Caitya yang sekarang adalah caitya baru. Ia pernah berkunjung ke Caitya Donghu, ketua caitya di sana mati mendadak, ia juga pernah berkunjung ke Perkumpulan Puja Bakti Guanshan, ketua di sana juga mati mendadak, kemudian berkunjung ke Perkumpulan Puja Bakti Hualian, ia minta supaya Perkumpulan Puja Bakti Hualian ditutup saja, kemudian semua harta bendanya di bawa ikut dia ke San Francisco. Bagaimana nasibnya sekarang ? Liao Hequn dan istrinya dari Perkumpulan Puja Bakti Hualian, apakah masih tinggal di Hualian ? Oh! Acarya Huijun (慧君上師) yang bilang, bukan saya, ia mengatakan bahwa kondisi kejiwaan sang istri tidak stabil. Cari saja Acarya Huijun, jangan cari saya.
Di Malaysia, saya lihat Bhiksuni Lianer (蓮二法師), di Panti Wreda Pinghe, ia nampak bodoh, kenapa ? Kesambet! Ada satu lagi seorang perempuan, sudah tua. Dalam tim tari puja ada Wawa, ia telah melahirkan seorang anak, apakah anaknya juga dinamai Wawa ? Saya tidak tahu! Ia baik-baik saja. Wawa anggota tim tari puja Yangguang baik-baik saja, akan tetapi Wawa yang berusia tua di Panti Wreda Pinghe mengalami gangguan jiwa, kenapa ? Karena pernah mengonsumsi secarik fu dari XX. Jika tidak percaya, coba Anda tanya pada Pandita Dharmadhuta Ximei (細妹講師), begitu mengonsumsi secarik fu dari XX langsung mengalami gangguan jiwa, mempersembahkan sehelai khata pun langsung diganggu hantu. Bhiksuni Lianer yang setiap hari bersama dengannya menggalang dana untuk dikirim ke San Francisco pun mengalami gangguan jiwa, sungguh banyak yang mengalami gangguan jiwa. Aneh sekali! Semua yang dekat dengannya, ah! Tidak perlu dilanjutkan lagi.
◎ Lebih baik kita membahas Mahabala Vajra! Mahabala Vajra adalah Dharmapala yang punya kontrak khusus dengan Zhenfo Zong, prof. Wang Jinxian adalah profesor kehormatan, sedangkan Mahabala Vajra adalah Dharmapala kehormatan dalam Zhenfo Zong, Beliau adalah perpaduan beberapa Adhinatha, Beliau adalah emanasi dari Amitabha Buddha, Amitabha Buddha ada di puncak kepala Beliau; Beliau punya vyajana, itu adalah vyajana milik Mahadewi Yaochi; Ada Padmakumara, ada Ksitigarbha Bodhisattva dan satu duta dari Ksitigarbha Bodhisattva, yaitu Mahabaladuta. Mahabala Vajra adalah perpaduan manunggal dari Amitabha Buddha, Mahadewi Yaochi, Padmakumara, Ksitigarbha Bodhisattva, Mahabaladuta, Mahabala Vajra, jika Anda dilindungi oleh satu Adhinatha ini saja, kekuatannya sungguh besar, tekunilah Adhinatha ini dengan sebaik-baiknya, maka semua roh jahat akan ditaklukkan.
Saya masih ingat, malam hari tanggal 3 Oktober 2016, saat saya sedang tidur, saya tidak pernah terbangun di tengah malam, saat tidur di tengah malam, A! Kedua mata terbuka, mulut terbuka, terbangun, muncul seberkas sinar biru dari dalam mulut, Mahabala Vajra terbang keluar dari mulut saya, keluar bersama Acalanatha Vidyaraja simabandhana empat arah, karena bala tentara Pasukan XX telah menyerbu Taman Arama Nanshan, Acalanatha Vidyaraja dan Mahabala Vajra bersama menghadapi bala tentara hantu, Mahabala Vajra menjelma menjadi tak terhitung banyaknya, Acalantha Vidyaraja memancarkan sinar pedang biru yang berputar-putar, terbang berputar-putar ke arah luar, memenggal kepala semua hantu, membinasakan bala tentara mereka, dalam waktu 20 menit, semua telah binasa. Mahabala Vajra punya kemampuan demikian! Beliau terbang keluar dari mulut Mahaguru, saat itu saya berada dalam naungan jala sinar. Jala sinar tersebut saya buat di malam hari, “Om” sinar putih memancar ke angkasa, “A” sinar merah memancar ke angkasa, dan sinar biru “Hum” memancar ke angkasa, ketiga sinar tersebut menyatu, “Bang!” menjadi sebuah jala, turun perlahan dari angkasa, dan menaungi tempat tidur saya. Saya tidur di dalamnya, sehingga mereka tidak bisa masuk, selama 20 menit saya mendengar suara peperangan mereka, suaranya mirip dengan suara angin topan, juga mirip dengan wayang potehi, “Peng! Peng! Peng!...”. setelah 20 menit berlalu, tidak ada suara sama sekali.
Saat itu saya berpikir, perlukan saya turun untuk membantu, atau saya tetap berbaring saja di atas tempat tidur ? Akhirnya saya tetap berbaring, setelah 20 menit, tidak ada suara sedikit pun, akhirnya ada 2 suara, mirip dengan suara apa ? Saat pintu di rumah Anda tidak terkunci, kemudian angin besar bertiup, daun pintu menabrak tembok dan menghasilkan suara, 2 kali suara yang sangat keras, kemudian berakhir. Setelah berakhir, saya tidak mendengar suara lagi, saya pun tidur, terus sampai pagi. Setelah saya tanyakan, ternyata demikian lah sebabnya.
Hantu dari XX, ada puluhan ribu bala tentara yang menyerbu, semenjak saat itu, saya selalu berseru kepadanya: “Jika punya nyali maka jangan kabur, jangan cari siswa-siswa saya yang baik itu, lebih baik cari saya saja!” Sampai saat ini, bahkan bayangan pun tidak kelihatan. Malahan, Bhiksu Lianjin senior (老蓮進 ), dulu tiap ia bersadhana, selalu memasang kelima kepala Pasukan XX, kemudian mulai mengundangnya, mengundang: Kobayashi Keida, Nakamura Ichitake, Watanabe Ichiro, Huang Jinquan, dan Lin Liangzhi, kelima kepala Pasukan XX, setiap malam Bhiksu Lianjin senior mengundangnya. Bhiksu Lianjin senior telah memohon purifikasi kepada saya, saya mengambil foto lima kepala Pasukan XX dari tasnya, ada 3 lembar, setelah mengadhisthana, saya minta siapa untuk membakarnya ? Saya minta Acarya Liandong (蓮東上師) untuk membakarnya, hantu-hantu itu datang mencari saya. Mereka juga datang mencari saya, jaraknya jauh dari jala sinar simabandhana saya, kemudian berbicara kepada saya: “Guru Lu, mohon maaf! Ampunilah kami!” Bicaranya sopan, saya merasa heran! Kenapa hantu milik XX lebih beringas ? Tapi hantu milik Lianjin senior lebih lembut ? Ternyata 5 kepala pasukan hantu itu berbeda, 5 kepala pasukan hantu yang diundang oleh beberapa orang belum tentu beringas, tapi hantu XX sangat beringas, hantu milik Lianjin senior juga 5 kepala pasukan hantu, tapi lebih lembut. Akhirnya saya tahu, ternyata hantu yang hadir memenuhi undangan mereka adalah berbeda-beda, memang nama dan sebutannya sama, akan tetapi yang datang memenuhi undangan adalah berbeda-beda bagi setiap orang.
◎ Mahabala Vajra sungguh agung, kalian semua harus mencapai kontak yoga dalam bersadhana, mudra Beliau adalah Mudra Tarjani, satu tangan memegang danda, satu tangan memegang vyajana (kebutan), berlengan empat, satu tangan lagi memegang vajrapasa (tali vajra), dan tangan yang ini memegang japamala, saya hanya membuat perumpamaan, sangat perkasa.
Beliau dapat menaklukkan Empat Mara, apa itu Empat Mara ? Mara Penyakit, yang paling menderita dalam hidup ini adalah sakit, sungguh, sakit adalah yang paling menderita, Beliau dapat menaklukkan Mara Penyakit; Selain itu, menaklukkan Mara Klesha, Anda menekuni sadhana-Nya, maka klesha akan sirna, sekujur tubuh-Nya penuh dengan kobaran api yang dapat membakar habis semua klesha Anda; Menekuni Sadhana Mahabala Vajra juga dapat menaklukkan Mara Pancaskandha, apa sajakah Mara Pancaskandha ? Rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, kelima skandha ini dapat ditaklukkan; Yang paling penting, dapat menaklukkan Mara Kematian, dengan menaklukkan Mara Kematian maka Anda dapat terus berbhavana. Di saat kematian telah muncul, maka Anda akan sangat sukar berbhavana, pergi mengikuti enam alam tumimbal lahir, bertumimbal lahir sesuai dengan karmavarana; Hanya pada saat hidup, panjang usia, dapat menggunakan waktu yang ada untuk berbhavana dengan baik, dan Anda dapat menaklukkan Mara Kematian. Selain itu, bisa menaklukkan Mara Devaputra atau Mahesvara Deva, Maradevaputra Mahesvara adalah yang paling hebat. Demikianlah betapa banyaknya manfaat dari penekunan Sadhana Mahabala vajra, Beliau juga dapat menganugerahkan berkah, sebab ada Padmakumara di dalam yang dapat memberkati Anda. Beliau dapat menganugerahkan kebijaksanaan kepada Anda, sebab ada Amitabha Tathagata, Amitabha Buddha sendiri juga punya emanasi yang lain, yaitu Manjusri Bodhisattva yang merupakan Bodhisattva Kebijaksanaan, yang dapat menganugerahkan kebijaksanaan kepada Anda, Kebijaksanaan Tathagata seperti yang dimiliki oleh Amitabha Buddha.
Tadi Acarya Lianyue (蓮悅上師) bertanya kepada saya: “Mahaguru telah membahas perihal Caturkaya, yaitu: Nirmanakaya, Sambhogakaya, Dharmakaya, dan Satyakaya.” Ia mengatakan bahwa Mahaguru belum mengulas apa itu Satyakaya. Nirmanakaya sama seperti Mahaguru, yang menitis ke dunia saha untuk membabarkan Dharma menyeberangkan para insan, inilah nirmanakaya; Apa itu Sambhogakaya ? Yaitu wujud anggun yang ditampilkan oleh Amitabha Tathagata, wujud anggun yang ditampilkan oleh Padmakumara, inilah Sambhogakaya; Apa itu Dharmakaya ? Dharmakaya adalah Hanya Aku, ada Aku, yaitu Aku Sejati, yang dapat berubah setiap saat, telanjang, tidak berwujud dan tanpa atribut, inilah Dharmakaya; Lianyue bertanya kepada saya, apa itu Satyakaya, saya beritahu Anda.
◎ Satyakaya adalah kealamiahan yang asali, yaitu Mulabodhi, atau Tubuh Kebijaksanaan Sempurna, sama dengan alam semesta. Telah membabarkan perihal Caturkaya kepada Anda semua. Sebenarnya Satyakaya tidak dapat diungkapkan, Satyakaya sama sekali tak terungkapkan, Satyakaya juga bisa bermanifestasi menjadi Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya, Ia dapat bermanifestasi. Saat Anda benar-benar mencapai kondisi kealamiahan yang asali, atau Mulabodhi, maka Anda akan tahu, apa itu setetes air dan samudra ? Ini sangat penting. Setetes air adalah Dharmakaya, samudra adalah Satyakaya.
Mantra Mahabala Vajra: “Om. Mahabalaya. Suoha. Om. Mahabalaya. Hum Hum. Pei.” Mahaguru sering membuat simabandhana, tentu saja simabandhana ini menggunakan Mudra Tarajani, kadang kedua tangan membentuk (Mahaguru memperagakan), Beliau semua dapat berada di atap, “Om. Mahabalaya. Hum Hum. Pei.”, jala vajra di angkasa dipenuhi Mahabala, di empat sisi saya ada Acalanatha Vidyaraja, “Namo. Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Lan. Han.” Kenapa ? Sebab di antara lima kepala pasukan hantu ada 3 yang merupakan hantu Jepang, orang Jepang paling menghormati Acalanatha Vidyaraja, Acalanatha Vidyaraja adalah Mahadharmapala yang sangat dihormati oleh Acalanatha Vidyaraja, ketika hantu-hantu Jepang itu melihat-Nya, ibarat tikus melihat kucing, ia akan lari tunggang langgang. Kalian bisa menggunakan Mahabala Vajra, tidak perlu sama seperti saya yang juga mengundang Acalanatha Vidyaraja, kemudian Mahabala Vajra juga di tengah angkasa, tidak perlu. Mantra-Nya: “Om. Mahabalaya. Suoha. Om. Mahabalaya. Hum Hum. Pei.” Mudranya adalah Mudra Tarjani, setiap jendela dapat Anda mudrai dengan Mahabala Vajra, pintu dan jendela, semua dimudrai dengan Mahabala Vajra. Semua mesti visualisasikan Beliau dengan saksama, visualisasikan Mahabala Vajra berwarna biru atau merah, tangan memegang danda, boleh juga memegang tongkat dewata atau tongkat kuasa, Beliau juga memegang vyajana, tangan yang satunya memegang vajrapasa, tangan satu lagi membentuk Mudra Tarjani, kedua kaki membentuk postur busur di depan dan panah di belakang.
◎ Kita mengulas sedikit mengenai Lamdre, “8.1, Lima jenis Abhiseka Kalasa”, silsilah Lamdre yang paling penting adalah Virupa, Virupa menekuni Sadhana Hevajra, Bhagavatinya adalah Nairatmya. “Lima jenis Abhiseka Kalasa. Abhiseka Kalasa: Marga, darsana, metode dan tujuan, menjelang wafat, dan phala (hasil / pencapaian).” , “Darsana antara lain: Darsana kehadiran Dharmata, Darsana Shunya Dharmata, Darsana Dharmata Berpasangan.” Apa yang dilihat berbeda adanya.
Jika diulas berdasarkan Hevajra, Anda mesti melihat Tubuh Hevajra. Hevajra terbagi menjadi Hevajra Tubuh, Hevajra Ucapan, dan Hevajra Pikiran, Anda mesti melihat Darsana Dharmata Beliau, sebenarnya tergolong sebagai tubuh, ucapan, atau pikiran; “Darsana Shunya Dharmata” adalah Istadevata Prajna; “Darsana Dharmata Berpasangan” berarti yang memeluk Bhagavati. Hevajra yang mana yang Anda lihat, apa metode dan tujuan-Nya, apa metode dan tujuan kita sendiri, Anda ingin mencapai tingkat apa. Di saat menjelang wafat, Anda mesti bisa mengenali tanda-tanda kematian. Saya pernah membabarkan mengenai tanda-tanda kematian, ketika Dharmapala Anda tidak lagi nampak, saat mengundang Dharmapala, Dharmapala tidak hadir, mengundang Istadevata, Istadevata juga tidak hadir, ini adalah tanda-tanda kematian. Biasanya Anda memiliki Darsanabhumi, mengalami kontak batin, tapi mendadak, semua kontak batin sirna, inilah tanda-tanda kematian. “Menebus Nyawa” berarti bagaimana Anda bisa memperpanjang usia ketika tanda-tanda kematian telah muncul; “Phowa”, mengeluarkan kesadaran Anda melalui ubun-ubun kepala, dengan demikian Anda dapat memperoleh pencapaian. Jika kesadaran keluar melalui mata, lubang hidung, telinga, mulut, melalui ketujuh lubang, berarti terlahir di alam binatang, keluar melalui pusar berarti terlahir di alam manusia, keluar melalui dua lubang di bawah berarti terlahir di alam preta dan alam neraka, keluar dari ubun-ubun kepala berarti di alam Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Sravaka, surga arupadhatu, surga rupadhatu, surga kamadhatu, atau di atas alam dewa.
“Marga” adalah jalan bhavana, “Rangkaian bhavana, menekuni anubhava yang dihasilkan melalui uttpatikrama ( tahap pembangkitan ) ( yoga ), Darsana, tiga Dharmata Darsana.” , utpattikrama adalah hetu ( sebab ), “Di dalamnya adalah metode dan tujuan dari bhumi ke-6 atau Lokuttara-marga.”, di atas Bodhisattva bhumi ke-6 baru disebut Lokuttara ( adiduniawi ). Pertanyaan untuk semua Acarya, disebut apakah bhumi ke-6 ? Benar, jawaban Anda benar, Abhimukhi-bhumi, berarti Anda telah memunculkan dan dapat mentransformasikan anubhava dari Bodhisattva bhumi ke-6, mulai saat itulah disebut sebagai Lokuttara, demikianlah metode dan tujuan bhumi ke-6; Bhumi ke-7 disebut Duramgama-bhumi; “Darsana Nirvana dan Samsara tiada berbeda.”, ketika mencapai kondisi ini, samsara dan Nirvana sama, satu hakikat; Saat mencapai kondisi tersebut, samsara atau masuk Nirvana sama saja, semua boleh, sebab saat Anda telah mencapai kondisi ini, Anda telah memahami apa yang dimaksud dengan samsara dan Nirvana adalah sama. Akan tetapi, selama Anda belum mencapai kondisi tersebut, tidak boleh menyatakan bahwa samsara dan Nirvana adalah sama, tidak boleh menyatakan keduanya adalah sama, sebab itu tergolong sebagai Lokuttara, hanya yang telah mencapai kondisi Lokuttara baru bisa menyatakan samsara dan Nirvana adalah sama. Saat Anda telah mencapai Darsanamarga, marga telah muncul, saat itu baru bisa menyatakan bahwa samsara dan Nirvana adalah sama. Banyak orang mengatakan, Buddha dan Mara adalah sama, selama belum mencapai kondisi tersebut, bagaimana mungkin Anda menyatakan bahwa Buddha dan Mara adalah sama ? Dalam utpattikrama pun belum bisa mencapai Dharma Lokuttara, ketika Anda telah benar-benar mencerahi marga, baru lah bisa menyatakan bahwa Buddha dan Mara adalah sama, samsara dan Nirvana adalah sama, selama belum mencapai kondisi tersebut, sudah mengatakan Buddha dan Mara adalah sama ? Menjadi Mara juga baik! Sebab saya adalah Buddha! Menjadi Buddha saya juga bisa! Sebab saya adalah Mara! Lucu sekali! Sembarang bicara! XX mengatakan: “Menjadi Mara juga baik, bukankah Buddha dan Mara sama saja!”, XX sama sekali belum mencerahi marga! Belum mencapai keberhasilan, mana boleh menyatakan demikian ?
◎ “Jika ketekunan Anda tidak cukup, dalam kehidupan saat ini belum meningkatkan metode dan tujuan, hanya bisa mengandalkan phowa untuk mengirimkan kesadaran ke atas.” Masih perlu mengandalkan Phowa Bardo, baru bisa menuntun Anda ke alam yang lebih tinggi, tidak akan bisa tanpa Phowa.
XX hebat sekali, ia membual bisa melakukan phowa jarak jauh. Guru saya telah mengajarkan Phowa kepada saya, tapi tidak pernah mengajarkan Phowa jarak jauh, tapi XX malah bisa phowa jarak jauh, hebat sekali, tapi untuk apa dia memelihara hantu-hantu itu ? Jika Anda bisa melakukan phowa jarak jauh, untuk apa masih memelihara hantu ? Aneh sekali, tetap memelihara hantu-hantu itu! Bodoh sekali, benar-benar! Jika tingkatan Anda setinggi itu, untuk apa Anda memelihara hantu ? Hantu-hantu itu tingkat rendah, ibarat adik-adik Anda, bahkan tidak pantas untuk berada di tingkat adik-adik! Apa-apaan dengan: “Para Arwah yang Termasyhur” ? Para arwah itu telah mati, mereka juga minta supaya orang lain mati.
“Mengandalkan phowa untuk mengirimkan kesadaran ke atas. Pencapaian tertingginya adalah memperoleh keleluasaan emanasi; Jumlahnya ada lima.” Tentu saja ada lima! Coba Anda lihat, Phowa, Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Sravana, dan Dewata, tepat ada 5. Sudah hampir waktunya makan malam! Malam sebelum hari kasih sayang, saat sepasang kekasih sedang berjalan-jalan, mendadak mendengar seorang pria di samping sedang memesan bunga melalui telepon, kekasih perempuan mengatakan: “Lihatlah, betapa romantisnya mereka, kenapa saya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu.” Belum selesai bicara, pria di samping melanjutkan: “Antar bunga itu ke rumah duka ruang 2.” Ternyata pesan bunga untuk mendiang. Orang Amerika sering mengatakan: “Orang Tionghoa sungguh bodoh, saat sembahyang leluhur selalu menyediakan nasi dan lauk, apakah mereka bisa keluar untuk makan ?” Kita orang Tionghoa pun menjawab orang bule itu: “Tiap kali kalian pergi ke kuburan, kalian selalu memberikan bunga, apakah mereka bisa melihatnya ?” Saat orang bule ziarah ke kuburan, mereka suka menancapkan bunga, sedangkan orang Tionghoa selalu menyajikan nasi, lauk, daging perut babi, kaki babi, telur kecap, semua ditata, menyajikan semua masakah kegemaran semasa hidup mendiang.
Jenderal Li Zongren mengatakan: “Saya adalah orang yang berperikemanusiaan.” Karena dalam namanya ada aksara ‘Ren’ (perikemanusiaan). Jenderal Fu Zuoyi mengatakan: “Saya adalah orang yang setia.” Karena dalam namanya ada aksara “Yi” dari kata semangat kesetiaan. Jenderal Zuo Quan mengatakan: “Saya ini punya kuasa!” Kata “Quan” yang berarti kuasa. Jenderal Huo Qubing mengatakan: “Kalian teruskan bicara, saya pergi dulu!” Karena dalam namanya ada kata “Bing” (sakit). Nama orang juga ada maknanya, tapi nama Huo Qubing juga baik, ia juga adalah seorang jenderal besar.
Internet dan surat kabar di Amerika bersaing ketat dalam hal berita, seorang wartawan dari sebuah surat kabar mengatakan dengan emosi : “Tidak peduli bagaimanapun, internet tidak bisa menggantikan surat kabar, paling tidak, apakah internet bisa digunakan untuk membungkus sesuatu ?” Benar! Internet tidak bisa digunakan untuk membungkus sesuatu, jika Anda beli surat kabar, masih mengandung nilai guna, bisa digunakan untuk membungkus apa pun! Saya rasa, antara buku di internet dengan buku kertas biasa, di internet tentu saja kita ada Tbboyeh, sekarang semakin besar, buku elektronik, akan tetapi, Mahaguru tetap suka buku kertas biasa, sebab saya tidak bisa internet, saya hanya bisa membaca buku kertas biasa, buku kertas juga sangat penting, sebab ada rasa substansinya, Anda punya buku ini, Anda merasakan substansinya, setelah membacanya, Anda menyerap ilmu dalam buku, tentu saja Anda juga bisa menyerap ilmu dari internet, tapi tidak ada rasa substansinya.
◎ Jadi semua mesti ingat, mesti beli 4 buku, yang satu adalah “Tentang Makhluk Halus” (Xiegui -寫鬼), yang satu adalah “Ratu dari Semua Kebohongan” (Guizhongzhigui -鬼中之鬼), yang satu adalah “Iblis Perempuan” (Guiyu -鬼域), dan yang satu adalah “Guidezongbenshan” (鬼的總本山 – arti harfiah: Kuil Pusat Hantu ), yang terbaik adalah setiap orang bisa punya keempat buku ini, dengan demikian bisa dengan jelas mengenali XX.
Di pagi hari, sang istri mencari pakaian untuk dikenakan, ia mencoba sebuah gaun yang sudah lama tidak dipakainya, saat bercermin: “Aduh! Seperti membungkus bakcang!” Sang suami di sebelahnya mengatakan: “Yang bermasalah adalah isi bakcangnya, tidak ada hubungannya dengan daun pembungkusnya!” Oleh karena itu, tiap orang mesti mempertahankan postur tubuh langsing seperti Gurudara, jangan meniru Acarya Huijun, Acarya Huijun jatuh sakit, wajahnya menjadi semakin kecil, akan tetapi jika dilihat dari belakang, masih tidak sedap dipandang. Acarya Huijun mengatakan: “Kenapa selalu demikian ?” Karena Anda lebih dekat dengan Mahaguru, tentu saja memakai Anda sebagai perbandingan, sebenarnya orang yang lebih gemuk dari Anda sangat banyak, jadi Anda mesti berterima kasih kepada Guru. Saya bukan Miaochan, juga bukan Miaotian, sungguh! Saya adalah Guru Lu! Hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.