Transmisi Perdana Sadhana Chod - Menekuninya Dapat Merealisasi Anatman dan Memancarkan Cahaya Mula nan Suci

undefined
undefined

Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Machig Labdron dan Transmisi Perdana Sadhana Istadevata Machig Labdron, Sadhana Chod, dan Krodha Kali, 23 Februari 2019 di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺)

Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah : Sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini, sekaligus Adhinatha transmisi sadhana : Machig Labdron, dan Dakini Krodha Kali.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, terima kasih kepada segenap tamu agung yang hadir hari ini. 'Thank you for coming'.

Selamat siang semuanya, apa kabar semuanya ( Mahaguru menyapa semua menggunakan bahasa berbagai negara )

undefined

Seratus Ribu Machig Labdron dan Dakini Krodha Kali Hadir Memancarkan Cahaya Api Menampilkan Tarian Indah Leluasa

Hari ini sungguh bahagia, kita menyambut Machig Labdron, tadi saat saya menyalakan api homa, sepuluh ribu Machig Labdron dan sepuluh ribu Dakini Krodha Kali hadir. Saat saya berada di sana ( di dekat tungku ), sepuluh ribu Machig Labdron menarikan ( api ) warna merah. Beliau sendiri berwarna putih, akan tetapi damaru-Nya ( Mahaguru menggoyangkan damaru ) memancarkan api di tengah angkasa, semua mengeluarkan api ; Demikian pula vajraghanta-Nya ( Mahaguru menggoyangkan vajraghanta ), yang dipancarkan adalah kobaran api, semua adalah api. Tangan Beliau tidak memegang khatvanga, khatvanga yang ini seharusnya ada tiga tengkorak, yang ini hanya tersisa satu, ini adalah tongkat kuasa, ini disebut sebagai tongkat kuasa, Dakini yang berwarna hitam, Dakini Krodha Kali memegang tongkat kuasa, semua dipenuhi api, semua kobaran api berwarna merah. 

Machig Labdron dan seratus ribu Dakini semua hadir, Machig Labdron sendiri hadir disertai oleh seratus ribu Dakini, saat turun menari bersama, menari di tengah angkasa, kuasa dan kekuatannya sangat mengejutkan, apalagi saya belum pernah menyaksikan tarian semacam itu, penuh kobaran api dan sangat leluasa, tarian yang sangat leluasa, lebih indah dari tari perut, sebuah tarian yang lebih leluasa dari tari perut, saya belum pernah lihat sebelumnya, seumur hidup saya tidak pernah lihat tarian seleluasa itu. 

Saat Membuat Simabandhana dan Menyalakan Tungku Homa
Krodha Kali Manunggal dengan Mahaguru
Mengajarkan Sadhana Chod 

Selain itu, saya melihat Dakini Krodha Kali, saat saya mulai menyalakan tungku homa, saat menggunakan vajradanda untuk membuat simabandhana, Dakini Krodha Kali sudah hadir. Beliau memegang kartika, sret ! menebas kepala saya, kemudian memasukkannya ke dalam tungku homa ; Menebas kedua lengan saya, dan memasukkannya ke dalam tungku homa ; Menebas kedua kaki saya, memasukkannya ke dalam tungku homa ; Kemudian mengangkat tubuh saya, dan memasukkannya ke dalam tungku homa. Dalam sekejap, Dakini Krodha Kali memasukkan saya ke dalam tungku homa. Beliau memberitahu saya, inilah Sadhana Chod ( chod ) yang diajarkan oleh Beliau. Setelah terbakar, saya berputar sekali dan kembali, duduk di sini, diri sendiri berubah menjadi Istadevata yaitu Machig Labdron. Mudra yang dibentuk dilakukan oleh Machig Labdron dan Krodha Kali di dalam diri saya. 

Saya beritahu Anda, semua yang datang hari ini sungguh memiliki berkah. Orang yang hari ini datang, tapi pergi lagi, saya sebutkan empat X, bukan tiga X, tiga X adalah makian, 4 aksara masih tergolong lumayan, tidak boleh mengatakan bagaimana. Semua Acarya yang datang hari ini memiliki berkah ; Sedangkan para Acarya yang tidak hadir hari ini, para bhiksu dan bhiksuni yang tidak hadir, umat yang tidak hadir, tidak perlu diungkapkan, demikian saja. 

Ketahuilah, ini adalah Machig Labdron dan Sadhana Chod, sangat sukar untuk bisa mendengarnya, satu-satunya. Setelah saya babarkan sekali, kelak tidak akan babarkan lagi, setelah abhiseka hari ini, saya tidak akan memberikan abhiseka lagi. Mintalah kepada Acarya yang pernah mendapatkan abhiseka ini untuk mengabhiseka kalian, bukan urusan saya, itu urusan mereka. Entah itu yang memberikan abhiseka, atau yang menerima abhiseka, semua bukan urusan saya. Hari ini saya hanya babarkan satu kali, dan tidak akan babarkan lagi. 


Makna Utama Sadhana Chod : Berdana
Mempersembahkan Diri Sendiri kepada Dasa-dharmadhatu
Berdana kepada Penagih Utang Karma dan Catur-mara

Ketahuilah, sulit untuk bisa mendengar pembabaran sadhana ini, meskipun kalian bisa melihat melalui internet, dan mengetahui apa itu Sadhana Chod. Bagaimana cara melakukan Sadhana Chod, barusan telah ditayangkan melalui layar, yang paling penting adalah Anda dapat menangkap intinya. Ketahuilah, sadhana ini memiliki tiga tujuan utama, bahkan ada empat tujuan utama di dalamnya. 

Tujuan yang pertama, yaitu berdana. Anda mendanakan tubuh diri sendiri, berubah menjadi amrta berwarna merah dan amrta berwarna putih, dipersembahkan kepada Dasadharmadhatu : Empat Tingkat Suciwan dan sad-gati, didanakan kepada penagih utang karma, kepada Catur-mara, dipersembahkan kepada semua. 

Ini adalah berdana, makna yang pertama. Anda membuat Dasadharmadhatu : Empat Tingkat Suciwan, semua makhluk sad-gati, serta semua penagih utang karma, termasuk Catur-mara, semua bersukacita, ini adalah suatu hal yang sangat sukar, tujuan utama yang pertama adalah berdana.
undefined

Makna Kedua dari Sadhana Chod : Anatman – Menyingkirkan Kilesha Kemelekatan pada Ego

Setelah Anda mendanakan tubuh, muncul makna yang kedua, Anda telah mendanakan sekujur tubuh Anda, ini adalah anatman. Tadi saat membabarkan Bodhisattvasila, banyak yang menerima Bodhisattvasila, tujuannya adalah untuk berlatih anatman.

Pembabaran Sang Buddha yang terutama adalah : Kemelekatan pada ego sukar untuk dilepaskan, kenapa para insan memiliki kemelekatan ego, dan memiliki cinta dan benci ? Ketahuilah, semua karena kemelekatan ego, karena ada ego, sehingga menghasilkan cinta dan benci, jika tiada ego, mempersembahkan diri, masihkah ada kemelekatan pada ego ? Bahkan kemelekatan pada ego pun telah sirna.

Sederhana sekali, saya beritahu Anda semua, jika Anda ingin menghancurkan kemelekatan ego, yang menyebabkan adanya cinta, benci, ikatan rasa dan dendam, ini semua muncul dari pikiran Anda sendiri, perasaan Anda, kemelekatan Anda pada diri. Setelah Anda belajar Sadhana Chod dari Machig Labdron, membakar sekujur tubuh Anda, telah mempersembahkan diri, maka dengan sendirinya kemelekatan ego akan sirna, bukankah demikian ?

Tubuh telah mati, apakah masih ada cinta dan benci ? Setelah anatman, apakah masih ada kilesha ? Tubuh pun telah tiada, semua telah diberikan kepada Machig Labdron, kepada Dasadharmadhatu : Empat Tingkat Suciwan dan sad-gati, sekujur tubuh Anda telah dibakar, di mana kah kilesha Anda ? Sudah tiada ego, di mana kah kilesha ? Karena ada ego, barulah timbul kilesha, jika tiada ego, tentu tiada kilesha.

Ini yang kedua, makna di dalamnya. Makna ekstrenalnya adalah persembahan, makna internal adalah menyingkirkan ego dan anatman, tiada lagi kemelekatan akan ego. 


Makna Ketiga Sadhana Chod : Memancarkan Cahaya Mula nan Suci, Melebur dan Mencapai Keberhasilan

Makna paling penting yang ketiga, saya beritahu Anda, muncul cahaya mula nan suci. Anda dapat menyaksikan Buddhata diri, melihat cahaya mula nan suci diri sendiri. 

Ada tiga makna utama. Pertama adalah berdana, kedua adalah lenyapnya kemelekatan ego dan kilesha, ketiga adalah munculnya cahaya mula nan suci. Anda berbhavana menggunakan Sadhana Chod, dapat dengan sangat cepat memunculkan cahaya mula nan suci. Suatu hari nanti, jika Anda telah menyaksikan cahaya mula nan suci dalam diri, Anda melebur di dalamnya, maka Anda pun mencapai keberhasilan.

undefined

Bagi yang Belum Menerima Abhiseka Machig Labdron dan Dakini Krodha Kali Tidak Boleh Menekuninya

Yang saya babarkan barusan sangat sederhana, semua bisa memahaminya, setiap orang memahaminya, orang yang sudah pergi meninggalkan lokasi upacara, ia tidak menerima abhiseka, orang yang tidak hadir hari ini dan tidak menerima abhiseka, mereka tidak boleh menekuni sadhana ini, oleh karena itu, hari ini kalian menerima Abhiseka Machig Labdron dan Krodha Kali, kalian bisa menekuni sadhana ini, dan dapat dengan mudah mencapai keberhasilan.

Tadi telah diperlihatkan gambarannya ( Video singkat tata cara Sadhana Machig Labdron ), setelah menerima abhiseka, kalian bisa menekuni sadhana ini, bagi yang belum abhiseka, bagi para Acarya yang tidak hadir, bhiksu dan bhiksuni yang tidak hadir, umat yang tidak hadir, dan semua siswa yang tidak hadir, semua tidak boleh menekuni sadhana ini. Kecuali kalian pergi ke Seattle Amerika Serikat untuk menerima abhiseka ini, tapi saya tidak akan membabarkan sadhana ini lagi. Langsung datang ke Seattle untuk menerima abhiseka, di Taiwan tidak memberikan abhiseka ini lagi, juga tidak mentransmisikannya lagi, Mahaguru telah membabarkannya, tidak akan dibabarkan lagi.


Mahaguru Memiliki Jalinan Nidana Erat dengan Machig Labdron dan Krodha Kali

Machig Labdron dan Krodha Kali memiliki jalinan nidana yang erat dengan saya. Yang pertama, di kamar saya di Seattle Amerika ada sebuah thangka Machig Labdron, ada di kamar saya di Taman Arama Zhenfo.

Thangka Dakini Krodha Kali dilukis oleh Elizabeth, ia memberikannya kepada Huijun. Dia ( Acarya Huijun /慧君上師 ) melihatnya, ia tidak berjodoh dengan-Nya, … Oh ?! Berjodoh ? Anda juga suka ? ( Acarya Huijun : Benar, saya sangat menyukainya. ) Anda sangat menyukainya, kenapa diberikan kepada saya ? ( Acarya Huijun : Yang paling disukai dipersembahkan kepada Mahaguru ) Oh, mempersembahkan yang paling disuka kepada Mahaguru, Anda pandai bicara.

Sebenarnya Elizabeth melukis Dakini Krodha Kali untuk Acarya Huijun ( Acarya Huijun : Saya yang minta supaya ia melukisnya ) Oh, Acarya Huijun minta supaya ia melukisnya, kemudian hasilnya diberikan kepada Acarya Huijun, kemudian Acarya Huijun berikan kepada saya, dan digantung di samping meja di ruang kantor saya di Taiwan, benar ? ( Acarya Huijun : Benar ! )

Oleh karena itu, saya sangat berjodoh dengan Machig Labdron, sangat berjodoh dengan Dakini Krodha Kali, hari ini, seratus ribu Machig Labdron dan seratus ribu Dakini Krodha Kali hadir di Taiwan Lei Tsang Temple, semua ini adalah berkah Anda semua. 

Saya telah membabarkan maknanya, dalam bersadhana sangat penting, apakah semua sudah tahu cara Sadhana Machig Labdron ? Penampilan Machig Labdron sangat rupawan, sangat cantik, tangan kanan Beliau memegang damaru, tangan kiri Beliau memegang vajraghanta, Beliau berdiri di atas padmasana, dengan postur menari memegang damaru dan vajraghanta. Kaki kiri-Nya berdiri, kaki kanan diangkat, berdiri dalam postur menari. Demikianlah Machig Labdron.

undefined

Machig Labdron Ada di Alam Suci Dakini Surga Akanistha
Mantra Silsilah Zhenfo Zong Berbeda dengan Mantra Tantra Tibet

Mantra Machig Labdron adalah : “Om. Biezha. Majila. Xia Xia. Hum. Hum. Pei.” Saya beritahu Anda, mantra yang kita Zhenfo Zong japa ada beberapa perbedaan dengan mantra yang dijapa orang lain, “Om. Biezha. Majila. Xia Xia. Hum. Hum. Pei” , “Xia Xia. Hum. Hum. Pei”

Mantra yang dijapa orang Tibet : “Om. Biezha. Majila. Che Che. Qie Qie. Hum. Hum. Pei.” Qie Qie, Qie Qie, Qie Qie, Qie Qie Qie Qie. Hum. Hum. Pei. Mereka menjapa : “Qie Qie”, “Qie Qie” cukup bermakna, yaitu potong, potong, memotong.

Sedangkan kita adalah : “Xia Xia”, pisau itu sangat cepat, Xia, Xia, Xia, langsung putus. “Xia Xia. Hum. Hum. Pei” ini adalah Mantra-Nya. “Om. Biezha. Majila. Xia Xia. Hum. Hum. Pei.” Yang kita Zhenfo Zong japa berbeda dengan cara japa orang Tibet.

Ada mantra, ada wujud, ada mudra, mudra dari Dakini, kenapa menggunakan mudra dari Dakini ? Sebab Beliau adalah Dakini, Machig Labdron berada di alam suci Dakini di Surga Akanistha, alam suci dari Daka dan Dakini adalah Surga Akanistha.

Mudra-Nya sama dengan Mudra Mahadewi Yaochi. Ada mudra, ada wujud, ada mantra, sehingga bisa menekuni sebuah sadhana, ini adalah cara menekuni Sadhana Istadevata Machig Labdron.


Bindu Putih di Cakra Ajna Sadhaka Adalah Warisan Ayah
Bindu Merah di Cakra Manipura Sadhaka Adalah Warisan Ibu

Yang terutama hendak saya babarkan adalah Dakini Krodha Kali, bagaimana cara menekuninya ? Barusan telah ditayangkan di layar, tayangkan sekali lagi untuk disimak oleh semuanya. ( Video ditayangkan kembali )

Ingatlah bagian sadhana ini, sesungguhnya pada diri kita umat manusia ada bindu putih dan bindu merah, bindu putih ada di cakra ajna, merupakan bindu yang diwariskan oleh ayah, bindu yang diwariskan di tubuh kita, merupakan bindu yang berwarna putih ; Bindu yang berwarna merah ada di cakra manipura, merupakan bindu merah yang diwariskan oleh ibu.

Setelah sekujur tubuh kita dibakar di dalam api, berubah menjadi amrta merah dan amrta putih, kapala dipenuhi amrta merah dan amrta putih, merupakan bindu merah dan bindu putih di dalam tubuh kita. Mempersembahkan segalanya pada diri kita, secara eksternal merupakan persembahan, secara internal mengikis kemelekatan, kemelekatan ego dan kilesha.

Makna yang sejati bukan hanya berkah, melainkan setelah kemelekatan ego dan kilesha tersingkirkan, maka cahaya mula nan murni muncul. Sesungguhnya cahaya mula nan murni adalah Buddhata, Buddhata Anda akan muncul. 

Dalam bhavana Tantra, sesuai dengan tahapan dalam Lamdre, Lamdre sangat mengutamakan Sadhana Kundalini, yaitu menggunakan api untuk membakar diri, membakar kemelekatan ego dan klesha. Dibakar bagaimana ? Sesungguhnya Sadhana Kundalini dapat digunakan untuk membakar habis sekujur tubuh Anda, sampai tiada lagi ego.

undefined

Dakini Krodha Kali Merupakan Penjelmaan Machig Labdron
Silsilah Dunia Berasal dari Sonam Lama ( Sekte Zhi-byed ) dan Padampa Sangye ( Chod Yul Pa )

Yang paling penting dalam Hevajratantra dan Lamdre adalah sadhana pembangkitan kundalini, dengan alamiah membakar habis tubuh sendiri, mencapai keberhasilan anatman, hari ini adalah Sadhana Machig Labdron dan Dakini Krodha Kali, sesungguhnya Dakini Krodha Kali adalah penjelmaan Machig Labdron. 

Dari mana kah asal Machig Labdron ? Beliau lahir di Tibet, di masa kecil Beliau bersama kakak perempuannya belajar Dharma kepada Sonam Lama, saat itu yang Beliau pelajari dari Sonam Lama adalah empat jenis abhiseka Dorje Phagmo atau Vajravarahi, yaitu abhiseka keempat dari Dorje Phagmo, kemudian belajar metode memasuki samadhi. 

Beliau memiliki dua sekte, sekte yang pertama semestinya tergolong Zhi-byed, semula yang Beliau pelajari adalah metode sekte Zhi-byed, kemudian seorang tokoh yang kita orang Tiongkok sebut sebagai Bodhidharma, Beliau pernah pergi ke Tibet, akhirnya Machig Labdron berjumpa dengan Padampa Sangye, mereka orang Tibet menambahkan kata “Pa”, Padampa Sangye, bisa dibaca menjadi Padam Sangye … Benarkah, Acarya Lianwang ? Dampa Sangye, Oh, aksara “Pa” di bagian depan dihilangkan. Diterjemahkan menjadi Padampa Sangye, Padam Sangye, atau Dampa Sangye, semua boleh, ini hanya sebuah nama.


Silsilah Angkasa Machig Labdron Berasal dari Prajnaparamita Bhagavati dan Vajravarahi

Setelah Machig Labdron berjumpa dengan-Nya, Ia adalah Guru Sesepuh Chod Yul Pa, di Tibet, hanya sedikit perempuan yang menjadi Mahasiddha, Machig Labdron adalah seorang Mahasiddha, setelah jumpa, Padampa Sangye mentransmisikan metode Chod Yul Pa kepada-Nya. Saat berjumpa dengan Machig Labdron, Padampa Sangye mengamati sadhika tersebut, merasa bahwa ia memiliki empat jenis kebijaksanaan, kebijaksanaan yang sangat agung, Padampa Sangye mengetahui bahwa Ia memiliki silsilah dari Prajnaparamita Bhagavati sampai pada semua Dakini, sampai pada Vajravarahi, di atas Machig Labdron adalah Vajravarahi, di atasnya lagi adalah Prajnaparamita Bhagavati, Guru dari Machig Labdron adalah Dorje Phagmo atau Vajravarahi, kemudian silsilah sampai pada Beliau Machig Labdron.


Sadhana Chod Adalah Metode Berlatih Menghadapi Kematian

Machig Labdron belajar dan menguasai empat jenis kebijaksanaan, Sadhana Chod yang Beliau ajarkan paling termasyhur, hari ini kalian di sini dapat memperoleh abhiseka Sadhana Chod, bisa menekuninya sesuai ajaran, anggap diri sendiri benar-benar mati. 

Ketahuilah, setiap hari Mahaguru berlatih menghadapi kematian, saya tidak berlatih apa pun, saya sedang berlatih menghadapi kematian diri sendiri, sebab setelah Anda meninggal dunia, tidak lagi melekati apa pun, Anda telah meninggal dunia, apakah Anda masih melekati kedudukan ? Tidak lagi melekat. Tadi ada banyak yang menikah, saya dan Gurudara sangat baik, ini sungguh langka, saya dan Gurudara seratus persen baik, saya rela mendampingi Gurudara sampai tua, siapa tahu saya berpulang mendahului Gurudara, sehingga beliau yang mesti mendampingi saya sampai tua. Ketahuiah, saya terus berlatih menghadapi kematian, meskipun sekarang ibarat usia 25 tahun, tetap saja latihan menghadapi kematian. Oleh karena itu, saya tidak memandang lingkungan luar, sebab saya sama sekali tidak punya lingkungan, juga tiada aku.

Besok ke Stadion Linkou untuk membabarkan Tiga Pandangan Avatamsaka, apa itu Tiga Pandangan Avatamsaka ? Pandangan sunya, pandangan ilusi, dan pandangan jalan tengah, ini disebut Tiga Pandangan Avatamsaka, sangat agung, metode Madhyamika adalah keberhasilan yang sangat agung. Anda masuk ke dalam Madhyamika dan kematian, sesungguhnya tiada kelahiran juga tiada kematian, lahir dan mati berpadu penuh, pada saatnya nanti saya akan babarkan dengan sangat jelas.
undefined

Ajaran Chod Yul Pa Memotong Kemelekatan Ego Tidak Lagi Tumimbal Lahir

Kenapa hari ini secara khusus mengulas kematian, sebab ajaran dari Chod Yul Pa ada satu kata yang paling penting, yaitu : “putus”, ajaran dalam Chod Yul Pa adalah satu kata : “putus”, apa artinya ? Tidak terlibat dalam kelahiran dan kematian, semua telah dipotong, setelah mati, apa lagi yang tidak putus ? Setelah mati semuanya telah putus. Yang paling penting, Anda tidak lagi bertumimbal lahir, kenapa Anda bertumimbal lahir ? Karena kemelekatan ego yang sangat berat, cinta dan benci yang sangat berat, begitu semua itu menjadi berat maka Anda pun bertumimbal lahir !

Satu kata, apa itu “putus” ? Tubuh ini bukan milik saya, kepala ini juga bukan milik saya, pemikiran saya juga bukan milik saya, pikiran saya juga bukan milik saya, hati saya bukan milik saya. Apa yang merupakan milik Anda ? Tidak ada suatu apa pun yang merupakan milik Anda, karena tidak ada sesuatu apa pun yang merupakan milik Anda, barulah Anda mencapai keberhasilan.

Maka, reputasi ? Persetan ! Apa itu reputasi ? Tiada reputasi. Apa itu hujatan ? Tidak peduli ! Dalam agama Buddha disebut angin dari delapan penjuru, semua tidak dipedulikan ! Anda telah mati, Anda masih melekati apa ?

Harta juga tidak lagi berguna, tidak bisa digunakan di atas sana, tapi membakar kertas mulia masih bisa bermanfaat, bakar sedikit kertas mulia Zhenfo ( Zhenfojin ) masih bisa digunakan. Harta dan rupa, ada rupa apa lagi ? Bahkan Anda pun telah tiada, cantik dan jelek sama saja. Jangan kira Anda gemuk maka Anda jelek, jelek belum tentu gemuk, Yang Yuhan atau Yang Guifei juga gemuk namun rupawan, sangat cantik, perempuan rupawan pada masa Dinasti Tang bertubuh gemuk, tidak ada hubungannya dengan gemuk. Berwajah jelek atau berwajah cantik, sama sekali tidak ada hubungannya.

Setinggi apakah kedudukan Anda ? Apakah kedudukan para kaisar masa lampau tidak tinggi ? Semua sangat tinggi, mulai dari Kaisar Kuning atau Xuan Yuan, mulai dari Kaisar Shen-nong, kita adalah anak cucu dari Yan dan Huang, Yan adalah Kaisar Shen-nong, Huang adalah Kaisar Kuning, di mana Kaisar Kuning ? Di Emperor Temple, Kaisar Xuan Yuan.

Anak cucu Kaisar Yan dan Kaisar Huang, Dinasti Tang, Yu, Xia, Shang, Zhou, Qin, Han, Tiga Negara, Dinasti Wei dan Jin atau Dinasti Selatan dan Utara, Sui, Tang, Song, Yuan, Ming, Qing, dan Republik Tiongkok, sampai pada Tiongkok dan Taiwan, kaisar mana yang tidak agung ? Saya bertanya kepada Anda, berapa kaisar yang Anda ingat ? Semua sudah tiada.

Kita hanya tahu bahwa pada masa Dinasti Tang ada ‘pemerintahan murni’, pada masa Dinasti Han ada ‘pemerintahan Wenjing’, dalam pemilu kita mesti berikan suara untuk siapa ? Berikan kepada orang yang memikirkan kesejahteraan rakyat. Bagi yang hanya memedulikan kekuasaannya sendiri, tidak peduli dengan hidup dan matinya rakyat, jangan memilihnya. Kita mesti pilih orang yang bisa bekerja demi rakyat, memberikan kesejahteraan bagi rakyat, ini sangat penting. Lihatlah sekarang di seluruh provinsi Taiwan, mereka para calon presiden, siapa yang bekerja demi rakyat, maka memilihnya adalah pilihan yang tepat. 

Saya beritahu Anda semua, apa yang masih sedap dipandang ? Jika setelah meninggal dunia roh Anda masih ingin memandang rupa jasmani, maka Anda pasti bertumimbal lahir. Karena telah tiada, saat itu, kematian yang sesungguhnya adalah kelahiran yang sejati. 

Lelucon : Bertemu dengan orang yang disuka harus berani menyatakan cinta, meskipun ditolak, pasti bukan karena Anda tidak cukup hebat, hanya saja Anda terlalu jelek. Ini masih melekati rupa, orang yang benar-benar mati tidak ada persoalan semacam ini lagi. Maafkanlah orang yang pernah mencelakai Anda, pertama kali disebut cinta buta, yang kedua kali disebut toleransi, yang ketiga kali berarti Anda sudah terbiasa. Kita mati bukan terbiasa, sebab sudah tidak ada nafsu keinginan.

Lelucon : Perkawinan itu bukan kuburan cinta, sebab saat semua orang menjadi sama, disebut kuburan umum. Tadi saya telah katakan, menjadi kuburan umum. Bagaimanapun, pada usia seseorang berani mencintai dan berani membenci, membahas asmara yang membara, jangan takut mencintai orang yang salah, hanya takut jika kesempatan lewat, sebab begitu lewat, maka ibu Anda akan menjodohkan Anda. 

“Kek, kenapa di buku tertulis : hidup ini dimulai pada usia 70 ?” Seorang cucu perempuan bertanya kepada kakeknya. Kakek menjawab : “Baru mulai radang sendi, rematik, kencing manis, presbiopi, dan stroke.” Saya beritahu Anda, jika Anda sering visualisasi Anda telah mati, maka penyakit pun akan bersahabat dengan Anda, bahkan tiada lagi penyakit, sudah meninggal dunia, ada penyakit apa lagi ?

undefined

Laozi mengatakan, sebuah ungkapan yang paling populer : “Penderitaanku karena tubuhku.” Kerisauanku seumur hidup ini, penyebabnya adalah karena saya memiliki tubuh ini. Saat itu Beliau tidak belajar Sadhana Machig Labdron, jika Beliau telah belajar Sadhana Machig Labdron, bahkan tubuh pun tiada. 

Seorang pria tua berkata kepada dokter : “Sekarang daya ingat saya tidak baik, sering lupa tempat tinggal sendiri, lupa nama, makan di restoran lupa membayar langsung pergi, bahkan sudah lupa nama istri sendiri.” Dokter menanyainya : “Kapan keluhan ini mulai Anda rasakan ?” Pria tua itu menjawab : “Dokter, Anda menanyai saya ada keluhan apa, apa-apaan, saya tidak punya keluhan apa pun.” Bahkan keluhannya sendiri pun telah dilupakan, lupa apa yang baru saja diucapkannya sendiri. 

Saya beritahu Anda semua, akhir-akhir ini saya mengalami sesuatu, coba kalian dengar dengan saksama, saat saya gosok gigi, terlebih dahulu menyemprotnya dengan air, kemudian gunakan sikat sela gigi, menyikat bersih setiap sela gigi, kemudian gunakan benang gigi, sekali lagi membersihkan setiap sela gigi, yang keempat barulah saya gunakan sikat gigi elektrik untuk membersihkan gigi, sehingga gigi saya selalu bersih. 

Tapi sekarang ada satu masalah, mulai repot, apa masalahnya ? Terlebih dahulu saya bersihkan gigi atas, kemudian gigi bawah, setelah membersihkan gigi bawah, saya lupa apakah gigi atas saya sudah dibersihkan, saya kembali membersihkan gigi bagian atas ; Setelah membersihkan gigi bagian atas, aduh, apakah gigi bagian bawah sudah dibersihkan ? Kemudian bersihkan lagi gigi bagian bawah . . . demikian, sehingga waktu sikat gigi menjadi sangat lama, harap dimaklumi, sebab benar-benar lupa.

Oleh karena itu, saat kalian lihat saya makan, saat memegang sumpit, kalian mesti berteriak : “Mahaguru, harus buat persembahan terlebih dahulu !” Tapi tidak apa, kenapa ? Sebab saat Anda sudah mati, setelah Anda melakukan Sadhana Chod, sudah tiada apa pun lagi, bahkan lupa dan tidak lupa juga sudah tiada. 

Terima kasih semuanya, Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。