2016-12-24 Padmakumara Adalah Amitabha Buddha dan Amitabha Buddha Adalah Padmakumara

undefined

Ceramah Lamdre ke-50 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Amitabha Buddha,

Sabtu 24 Desember 2016 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Amitabha Tathagata Sasanapati Sukhavatiloka.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Dewan Legislatif Yuan: sdri. Xu Shuhua. Anggota Legislatif Kabupaten Nantou: Bpk. Jian Junting. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Seluruh anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Penasihat hukum TBF, Pengacara Luo Riliang, dan Pengacara Huang Yueqin; Mr. Ivan Linn CEO Goldstone Entertainment Amerika Serikat. Datuk dari Malaysia: Bpk. Li Haian dan istri Datin Li Jing, beserta putrinya Li Qi; Kepala bagian pemasaran Sky Source Enterprise Limited Bpk. Yang Donghui. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi; Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue; ‘My sister’ Ibu Lu Sheng-mei, Ibu Lu Guoying dan suami Li Hetong.

Terima kasih kepada para donatur konsumsi, sdr. Lu Qiwei NT$ 100,000. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Mandarin) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Kanton) Terlebih dahulu mengucapkan: ‘Merry Christmas and Happy New Year’ kepada Anda semua ! Hari ini, ada orang yang hendak bicara ? Oh ! Sdr. Yang dan istri, dan saudarinya.

◎ Sdri. Chen (1):
Sembah puja kepada Mulacarya. Apa kabar Mahaguru dan Gurudara ! Apa kabar semuanya ! Hari ini kami naik sebagai saksi hidup. Kira-kira 8 atau 9 tahun lalu, keluarga kami mengalami beberapa hal yang aneh, oleh karena itu saya ingin mencari orang yang bisa membantu menyelesaikan persoalan ini. Ada sebuah nidana, tiba-tiba perkumpulan XX mengirimkan sebuah formulir pendaftaran ke rumah orang tua saya, saat itu saya pikir, Acarya ini adalah Acarya senior, selama 20 sampai 30 tahun belakangan tidak pernah mendengar reputasi buruk dan masalah, oleh karena itu saya bisa mencoba datang kepadanya. Akhirnya, saya pergi ke tempat dia untuk berpartisipasi dalam upacara, dan berkonsultasi kepadanya, saya bertanya, kenapa di rumah kami terjadi banyak fenomena gaib yang sangat aneh. Saya memperlihatkan foto altar, dia mengatakan: “Altar Anda bermasalah, saya harus berkunjung ke rumah Anda.” Maka dia pun mengatur waktu untuk berkunjung ke rumah saya dan membereskan persoalan altar. Saat itu saya merasa sungguh berterima kasih, Acarya ini sungguh welas asih, sunguh ramah, dia bersedia untuk mengunjungi rumah saya, bahkan juga memberi saya dua thangka dan lima rupang Buddha untuk dipuja, kemudian mengabhisekanya, melakukan pemercikkan untuk simabandhana. 

Saya merasa Acarya ini sungguh baik, dia adalah bintang penolong saya, mungkin ini merupakan titik balik dalam kehidupan saya. Sungguh tak terduga, ternyata dia adalah mimpi buruk saya, dia menghujamkan saya dari langit jatuh ke neraka yang sangat dalam. Menurut saya, kehidupan selama 8 – 9 tahun belakangan ini laksana penderitaan di neraka anantarya. Sebelumnya, sudah ada gangguan roh yang menyebabkan saya terus jatuh sakit, saya juga melihat banyak roh halus. Saya pikir, setelah dia membereskannya, saya pasti akan membaik. Namun seiring berlalunya hari, saya mendapati, kesehatan saya tidak membaik, bahkan semakin buruk, persoalan rumah tangga juga semakin parah, bahkan anjing peliharaan saya satu-satunya juga jatuh sakit, sebelumnya memang sudah sakit, dan karena persoalan inilah maka kami mohon petunjuknya. Umat memberitahu bahwa dia mampu berkomunikasi dengan hewan. Karena saya pernah nonton ‘Tok Tok Mengetuk Pintu Anda’, dalam acara tersebut dia berkomunikasi dengan seekor kucing, sehingga saya pun percaya. Setelah saya berkonsultasi, dia sering memberitahu saya banyak hal, dia mengatakan bahwa anjing saya memberitahunya, dia (anjing) adalah kakek saya, selain itu juga mengatakan bahwa kehidupan lampaunya adalah anak saya, juga memberitahu saya bahwa dia selalu ingin mati, dia sangat menderita. Karena hal inilah, saya terus bersadhana, terus memupuk jasa kebajikan untuknya, juga untuk mengatasi persoalan saya, suami, dan anak. Sungguh tak terduga, suatu hari dia memberitahu saya: “Lebih baik Anda beri dia satu suntikan.” Saya menoleh dan tercengang. “Apa itu satu suntikan ? Apakah suntik mati ?” Dia menjawab: “Benar !” Bahkan XX juga mengatakan, Mahaguru pernah menyuruhnya untuk mengaborsi anak. Saat itu saya tercengang: “Mana mungkin Mahaguru menyuruh Anda untuk aborsi ?” Saya pun menjawabnya: “Mahaguru mengatakan tidak boleh membunuh.” Dia menjawab: “Itu ditujukan bagi orang-orang lain.” Saya pikir, apakah itu ajaran bagi yang berkapasitas sesuai, ucapan seorang yang tercerahkan tidak bisa kita pahami, apakah ini jalan pembebasan yang lain ? Namun saya tidak melakukannya. Lama kelamaan, kondisi tubuh saya semakin parah, setengah mati rasanya, terasa sakit dari kepala sampai kaki, sekarang di otak saya juga terdapat tumor, imunitas saya, hormon saya, dan semua sistem dalam tubuh saya bermasalah, namun tidak bisa ditemukan penyebabnya, terus menjalani pemeriksaan darah. 

Dalam tidur bahkan bisa melihat hantu mendekat, bahkan mencuri prana saya. Alhasil saya selalu lemah, dan tidak bisa dengan cepat bangun dari ranjang. Mungkin hari ini baik, tapi keesokan harinya kembali bermasalah. Orang yang berjumpa dengan saya, seringkali tidak percaya, semua mengatakan raut muka saya sangat baik, kelihatan sangat sehat, bahkan dokter pun tidak percaya. Akan tetapi, setelah menjalani pengobatan, dokter memberitahu saya: “Hidup Anda sungguh menderita.” Tidak hanya satu dokter yang mengatakan ini. Mendengar ucapan ini, saya terus menangis. Apalagi saya menjadi sukarelawan di tempat XX, saya sering merasa hancur.

Dia sering mengucapkan hal yang membuat saya hancur sampai hampir gila. Oleh karena itu saya percaya, mereka yang mengalami gangguan kejiwaan sungguh hidup penuh dengan penderitaan. Menurut saya, saya meneteskan air mata darah, setiap hari menangis, terus memohon kepada Mahaguru dan Mahadewi Yaochi: “Apa yang terjadi dengan saya ? Apa yang sesungguhnya saya alami ? Kenapa saya mengalami banyak persoalan ?” Tahun ini, karena persoalan XX telah meletus, saya mulai teringat akan segala persoalan yang saya alami selama ini. Namun, karena trauma kepala terlampau berat, dalam banyak hal tidak bisa seperti orang lain, saya mengalami kehampaan, jenuh, dan susah berkonsentrasi, pengelihatan sering tidak jelas. Minggu lalu, setelah Mahaguru mengadhisthana, selama dua hari ini, pikiran saya semakin jelas, kepala mulai terasa rileks, dan mulai ada secerah harapan bagi hidup saya. Saya merasakan, kebencian hantu itu tidak sama lagi dengan yang dahulu saya jumpai. Kebencian hantu ini terasa sangat berat, dia terus meminta Anda untuk mati, Anda akan merasa ingin mati, saat berjalan Anda akan berharap untuk ditabrak oleh kendaraan. Ingin supaya Tuhan menjatuhkan sebuah benda dari angkasa atau langit-langit supaya menimpa sampai mati; Bahkan ingin supaya begitu tertidur tidak akan membuka mata lagi untuk selama-lamanya.

Begitu terbangun setiap harinya, hal pertama yang saya rasakan adalah sungguh kejam: “Kenapa saya masih hidup ?” Saya sangat ingin mati, sebab hidup ini tidak ada harapan lagi. Karena waktu sangat sedikit, saya hanya bisa mengungkapkan sedikit saja, semua ini nyata, jika bukan karena XX yang mencelakai, saya juga tidak akan membahas dia. Hantu ini berasal dari dia atau dari orang lain, saya bisa membedakannya dengan jelas. Semua yang saya ungkapkan hari ini, merupakan dampak dari luka batin saya yang sangat parah, yang disebabkan olehnya. Terakhir, saya hanya ingin katakan, Mahaguru mengajari kita Sadhana Tantra Zhenfo, bukan mencelakai orang, terlebih bukan untuk mencelakai umat Sedharma. Sesungguhnya kita bersaudara, untuk apa harus demikian kejamnya mencelakai ? Saya harap, umat yang belum sadar, cepatlah sadar, sebab hanya Buddha sejati yang dapat membimbing kita menuju terang. Kembalilah untuk bertobat kepada Mahaguru, Mahaguru akan sangat welas asih mengampuni kalian, serta membantu kalian untuk keluar dari luka yang sama seperti saya ini. Apabila kalian belum mengalami kehancuran keluarga dan kematian, maka saya memanjatkan restu bagi kalian. Namun, saya lebih berharap supaya kalian segera sadar, terima kasih Mahaguru !”

◎ Mahaguru: “Berapa lama Anda menjadi sukarelawan di tempatnya ?” 
Sdri. Chen: “3 tahun.”
Mahaguru: “Bicaralah lebih lantang.”

Sdri. Chen (1): “Selama 3 tahun. Karena dia mengatakan, kita adalah orang yang tidak punya berkah. Sebab kami suami istri sudah menggunakan berkah untuk menambal nyawa kita, oleh karena itu harus menjadi sukarelawan untuk menambal berkah. Dia juga minta supaya kami menjadi bhiksu, dan mengatakan, demikian banyaknya persoalan yang kami alami, semua karena kita menikah. Oleh karena itu harus menjadi bhiksu, harus menjual rumah, dan menetap di Amerika di tempat dia. Semua sama persis dengan yang pernah diungkapkan oleh Mahaguru, ini semua nyata adanya.”

Mahaguru: “Baiklah, terima kasih.”

undefined

◎ Sdri. Chen (2): “Apa kabar Mahaguru, apa kabar Gurudara ! Sembah puja kepada Buddha Bodhisattva mandala. Hari ini saya hendak mengungkapkan peristiwa yang saya alami sendiri. Sebab saya berada di sana selama 3 tahun, ketika menjadi sukarelawan, hampir setiap hari ke sana. Saya bahkan membawa pekerjaan dari sana untuk dikerjakan di rumah. Saya sangat rajin sebagai sukarelawan, namun 3 tahun itu justru merupakan masa-masa yang paling sengsara dalam hidup saya. Kondisi tubuh semakin buruk, seringkali, untuk bertahan, bahkan supaya bisa bernapas lebih mudah, sangat lemah sekujur tubuh tak bertenaga, harus tidur sejenak di ranjang, baru bisa memulihkan kekuatan tubuh, supaya bisa menjalani hidup dengan wajar. Demikianlah hari demi hari saya jalani dengan sangat sengsara.

Suatu ketika, karena tulang leher terasa tidak nyaman, saya gunakan tangan untuk menyangga leher sebentar, mendadak, saya tidak bisa bernapas, kemudian pingsan. Saat pingsan, mendengar suara: “Duduklah !” Setelah siuman, saya mendapati, sebelumnya saya tengkurap di atas kaki sendiri, namun entah siapa yang telah menegakkan saya sehingga bisa bersandar pada kursi. Namun saat itu, sebenarnya sekujur tubuh tidak bisa digerakkan, jadi saya tidak tahu siapa yang menegakkan saya, siapa yang menyuruh saya untuk duduk. Lambat laun saya mendapati, saya tidak bisa mengendalikan tubuh, tidak bisa menahan air kencing, tidak bisa menghentikannya, ingin terus buang air kecil. Setelah tubuh mulai bisa digerakkan, saya mulai bisa berbicara, dan baru bisa bergerak lagi seperti semula. Suatu ketika, saya mendapati, setelah siuman, sekujur tubuh tidak dapat digerakkan, tidak bisa turun dari tempat tidur, susah payah saya berusaha bangun, ingin duduk, tapi harus melakukannya secara bertahap ; Apabila ingin bangun, mesti dilakukan secara bertahap, barulah bisa berdiri. Namun karena tidak bisa bergerak, sungguh sengsara, jadi saya pun kembali tidur di atas ranjang, setelah terbangun, dan hendak bangkit lagi, saya mendapati, begitu bangkit, tidak bisa bernapas, saya langsung pingsan, tubuh saya membentur lemari. Karena mendengar suara benturan yang sangat keras, ibu berlari masuk ke kamar dan terus memanggil saya sampai akhirnya saya siuman. Ibu bertanya: “Apa yang terjadi ? Kenapa kamu berbaring di lantai ?” Karena pingsan, jadi saya tidak tahu apa-apa, saya pun mengatakan: “Saya tidak tahu, entah kenapa saya bisa berbaring di lantai.” Ibu mengatakan: “Cepat bangun !” Saya memberitahu bahwa saya tidak bisa bergerak, tidak bisa bangun, sekujur tubuh tidak bisa digerakkan. Ibu terus mencari cara untuk memapah saya, barulah saya bisa bangun, jika tidak, hari itu pasti harus memanggil ambulans untuk membawa saya ke rumah sakit. Selama 3 tahun, setiap hari menjalani hari seperti itu, sungguh sengsara; Terus menerus, supaya saya bisa bernapas, supaya bisa menyangga tubuh, harus mengerahkan segenap daya, dan harus berbaring di tempat tidur. Setiap hari berharap supaya usia saya tidak terlampau panjang, seandainya bisa pendek usia, maka itulah welas asih dari Buddha dan Bodhisattva, itu adalah kebaikan bagi saya; Jika hidup terlampau lama, itu justru kekejaman bagi saya. Sebab hidup saya sungguh sengsara. Akan tetapi, saya terus mengingat, ketika menjapa Mantra Hati Guru genap 1 juta kali, malam hari itu, saya bermimpi, dalam mimpi saya diberitahu: “Anda telah berjumpa dengan Buddha, hargailah dengan sebaik-baiknya.”

Justru karena ucapan tersebut, saya sangat ingin menghargai Buddhadharma yang paling saya cintai, ingin menghargai kesempatan bersarana kepada Mahaguru dalam kehidupan kali ini, dapat berjumpa dengan Mahaguru, dan menekuni Sadhana Tantra Zhenfo. Namun, kondisi tubuh tidak memungkinkan. Setelah 5 tahun meninggalkan XX, selama 5 tahun ini, meskipun tidak menderita seperti selama 3 tahun di sana, akan tetapi, masih berefek pada tubuh, setiap hari hanya demi bernapas, demi tubuh ini, sering merasa tidak nyaman di berbagai bagian tubuh. Saya telah memberitahukannya kepada dokter, namun tidak ada dokter yang bisa memahami persoalan saya, juga tidak bisa membantu mengatasinya. Saya sudah menjalani periksa darah dan urin, menjalani foto rontgen, semua normal. Dokter sering mendengar keluhan saya, namun dia tidak mengerti, dia tidak berdaya, hanya bisa mengatakan bahwa semua hasil pemeriksaan baik-baik saja. Sampai saat ini, efek tersebut masih saya rasakan, namun saya tidak ingin menyerah, saya tidak ingin menyia-nyiakan jodoh berjumpa dengan Mahaguru dalam kehidupan saat ini. Setiap hari saya mengandalkan tekad ini untuk terus bertahan hidup. Saya berharap, para saudara Sedharma yang mengalami hal sama, sanggup terus berjuang. Bagi orang yang telah naik perahu hantu, ingat untuk segera lompat, dan ikuti langkah Mahaguru, supaya dalam kehidupan saat ini kita dapat berpulang ke Mahapadminiloka, semoga semua dapat segera tersadarkan. Terima kasih !”

undefined

◎  Sdr. Yang :
“Mahaguru, Gurudara, para Buddha dan Bodhisattva, para Acarya, kisah saya sedikit berbeda. Mungkin banyak umat sudah mengenal saya. Di tahun 99 Republik Tiongkok (Tahun 2010 Masehi), 7 tahun yang lalu, terjadi kecelakaan parah di Zhenfodadao, saya lah orang yang tertabrak. Saat itu saya menjadi sukarelawan di yayasan XX, merupakan tahun ke-2 menjadi sukarelawan. Selama menjadi sukarelawan, XX terus melakukan cuci otak, terus meminta supaya kita bercerai, menjual rumah, kemudian pergi menetap di tempatnya di Amerika. Namun saya berprinsip untuk menolaknya, sebab menurut saya: ‘Apakah Anda sedang bercanda ? Mahaguru pun tidak pernah menggunakan cara tersebut untuk meminta orang lain menjalani kebhiksuan. Sekalipun ada yang hendak menjalani kebhiksuan, Mahaguru juga tidak akan minta orang itu menjual rumah dan memberikan hasilnya kepadanya. Apabila seperti itu, bagaimana bhiksu bhiksuni bisa bertahan hidup ?’ 

Demikianlah pemikiran saya. Hari itu pergi untuk berpartisipasi dalam upacara Mahaguru, saya berjalan di Zhenfodadao dan sebuah taksi menabrak saya dari belakang, saya terpelanting dan jatuh. Ketika dibawa ke rumah sakit, kedua mata saya memutih, bahkan sudah hampir tewas. Kemudian mendengar dari penuturan sukarelawan, istri saya mengatakan, Mahaguru memegang SIM saya dan terus berupaya dengan gigih, bersikeras untuk mengentaskan saya dari pintu ajal. Setelah saya kembali, saya dikirim menuju ke Taipei untuk menjalani pertolongan pertama, dokter memutuskan harus opname selama 3 sampai 6 bulan, sebab tulang belakang ruas ke-4 telah menjepit saraf saya. Dalam ilmu kedokteran di seluruh dunia, saat ini hanya ada 2 sendi yang bisa diganti dengan sendi buatan, sedangkan 2 sendi yang lain tidak dapat diselamatkan, dengan kata lain, saya harus menanggungnya seumur hidup. Saat itu saya mengalami edema otak, kecerdasan saya mengalami kemunduran sampai setara dengan anak usia 3 tahun, tidak tahu apa-apa. Selama menjalani opname, hanya mau makan satu jenis makanan, pasti Anda merasa heran, saya hanya merengek minta satu makanan, apa itu ? Cokelat M&M bungkus besar, sehari satu bungkus.  Anda pasti pernah melihat kemasan besar, sehari makan sebungkus besar cokelat, setiap hari hanya mau makan itu, tidak makan nasi, tidak selera. Saat itu, setiap hari istri mengingatkan: ‘Kamu harus japa Mantra Hati Guru.’ Memang benar, umat dari yayasan XX datang menjenguk, umat yang lain juga datang menjenguk, Mahaguru juga meminta seorang Acarya untuk menjenguk. Akhirnya, yayasan XX memberi saya sebuah japamala, dan mengatakan bahwa japamala tersebut telah secara khusus diberkati dalam sadhana oleh XX.

Di hari ke-5 opname, saya ingat sangat jelas, saat itu setiap malam terus menjapa Mantra Hati Guru, sebelum tidur pasti akan menjapanya, dan ketika tidur, saya akan melingkarkan japamala di tangan. Malam hari itu, saya merasa ada orang yang menggoyangkan ranjang, saya pikir: ‘Aneh, kenapa menggoyang ranjang saya ? Apakah dokter atau perawat ?’ Saya terbangun dan sungguh terkejut, di sekitar ranjang penuh bayangan hitam, berjumlah lebih dari sepuluh ribu ! Saya berteriak: ‘Mahaguru tolong saya !’ Saya mengangkat tangan, dan karena telah menggunakan japamala tersebut untuk menjapa Mantra Hati Guru, maka semua memancarkan cahaya, dan semua hantu pun pergi, ini adalah kesaksian saya pribadi.

Dokter mengatakan saya baru bisa keluar dari rumah sakit setelah 3 bulan. Saya beritahu Anda semua, di hari ke-15 saya langsung keluar. Setelah keluar, Mahaguru meminta seorang Acarya memberitahu saya, setelah keluar dari rumah sakit, ketika berpartisipasi dalam upacara, ingat untuk bertemu dengan Mahaguru. Di lokasi tanda tangan buku, saya berjumpa dengan Mahaguru. Mahaguru selalu mengadhisthana saya, sampai suatu hari, dengan setengah bergurau Mahaguru mengatakan: ‘Sudah cukup ! Anda sudah baik !’ Saya ingin menebalkan muka, setelah minggu ini, minggu depan datang lagi, Mahaguru mengatakan: “Baiklah, sudah cukup !” Saya pun merasa sudah baikan, namun, persoalan pun datang, sebelumnya saya merasa bagian leher ke bawah kesemutan, seperti ditusuk-tusuk, setelah Mahaguru mengadhisthana, yang tinggal bagian lengan yang masih kesemutan, Mahaguru pun mengatakan sudah cukup, sudah ‘okay’. Namun sepulangnya, persoalan masih terus ada.

Di hari kedua (Minggu), malam hari, bersadhana di rumah, sampai saya menangis, kemudian, berdiri dan berlutut berdoa kepada Mahaguru, mengapa nasib saya demikian sengsara, walau sanggup bertahan hidup setelah mengalami kecelakaan, dan setelah menerima adhisthana Mahaguru, gejala penyakit telah sirna, namun mengapa rasa kesemutan di kedua tangan masih ada, jika diraba rasanya seperti tertusuk-tusuk, tidak bisa saling menyentuh. 

Malam hari itu, terjadi suatu hal yang sangat aneh, saya bermimpi berada di atas dataran, di bagian bawah adalah ombak yang ganas, sangat besar, sama seperti ombak besar saat terjadi angin topan, Mahaguru membawa saya, istri saya duduk di salah satu bagian meja, di sisi ini duduk seseorang (hantu), rambutnya panjang, berpakaian putih, dan wajahnya nampak kurus kering, setelah Mahaguru berdiri dan berbincang dengan dia, saya tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Mahaguru dengan dia, usai bicara Mahaguru berjabat tangan dengannya, setelah orang itu pergi, ketika terbangun keesokan paginya, semua gejala penyakit saya telah sirna. Hal utama yang hendak saya beritahukan kepada Anda sekalian adalah, ketika percaya kepada XX, saya hampir saja kehilangan nyawa, Mahaguru lah yang berupaya keras untuk menarik saya dari ambang kematian; Ketika meyakini Mahaguru, saya dipulihkan, saya beroleh kehidupan. Yang lebih penting adalah, setelah diadhisthana oleh Mahaguru, 4 ruas tulang belakang saya, setelah saya menjalani pengobatan leher, 2 ruas kembali normal, hanya tersisa 2 yang masih bermasalah, namun tidak memengaruhi saya, kehidupan saya normal. 6 tahun kemudian, sampai saat ini, sudah 5 tahun lebih, hampir 6 tahun, bulan lalu saya melakukan satu kali MRI dan foto bagian tulang belakang, terjadilah hal yang lebih ajaib, dokter memberitahu saya: “Coba Anda tanya kepada dokter sebelumnya, kenapa harus operasi ? Buat apa ganti sendi buatan ? Sebab hasil dari MRI dan rontgen, tulang belakang Anda sama seperti orang normal, tidak ada benturan pada satu ruas pun.” Dokter yang sekarang sangat meragukan bagaimana cara pemeriksaan dokter yang sebelumnya ? Saya ingat, dokter yang memeriksa saya adalah dokter ternama dari Chang Gung, satu-satunya dokter yang berhasil diselamatkan dari kasus pembunuhan Liu Bangyou, dokter itulah yang memeriksa saya, mengatakan bahwa saya perlu menjalani operasi, dari 4 ruas, 2 ruas mesti diganti dengan sendi buatan. Tiap kali upacara saya selalu mohon adhisthana Mahaguru, setelah diadhisthana selama 5 tahun, sekarang 6 tahun, tulang belakang saya sama indahnya dengan orang sehat. Mohon tanya, Anda pilih percaya Mahaguru atau percaya pada XX ? 

Saya tidak tahu apakah kesaksian saya ini bisa disiarkan, saya hanya ingin memberitahu kepada para umat dan para bhiksu bhiksuni yang menjadi penggemar fanatik dari XX, siapa sajakah bhiksu bhiksuni yang menjadi penggemar fanatik ? Lianzhen (蓮珍法師), Lianjing (蓮竟法師), Lianchun (蓮純法師), Lianqiao (蓮僑法師), dan Lianchen (蓮橙法師), ini yang paling mendasar, yang sangat dekat dengan saya, saya minta kalian lihat dengan jelas ! Umat, sdr. Peng Ziqiang, Dong Zhuohua, dan Zhu Lingling, saya harap kalian melihat dengan jelas. Sebab kalian pernah menjadi sahabat Dharma saya, saya tidak tega melihat kalian terjerumus, saya harap kalian segera berpaling. Saya bersaksi di sini, juga berharap supaya kalian melihat bahwa Mahaguru lah yang sejati, percayalah kepada Mahaguru, kalian dapat memperoleh hidup, bila tidak, suatu hari nanti, kalian bisa mengalami hal yang sama dengan saya. Terima kasih semuanya.”

undefined

◎ Mahaguru: “Hari ini adalah Homa Amitabha Buddha, beberapa hari yang lalu, Mahadewi Yaochi hadir dan mengatakan: “Pada tanggal 31 Desember akan meringkus semua anggota dan kelima ketua Pasukan Arwah, semua dimasukkan ke dalam kantong, dan semua akan bertumimbal lahir sesuai karmavarana masing-masing.” Demikianlah petunjuk dari Mahadewi Yaochi. 

Ada satu lagi, di Taiwan sendiri ada banyak kuil hantu, seperti Kuil 18 Adipati di Taipei (Shiba Wanggong - 十八王公), Kuil 7 Jenderal di Taichung (Qi jiangjun miao - 七將軍廟), semua ini adalah kuil hantu. Ada juga Kuil Air Mengalir (Liushuici -  流水祠), asal-usulnya adalah mayat yang hanyut kemudian terhenti di sana, dan memasuki mimpi penduduk di desa, kemudian penduduk desa pun mendirikan kuil baginya, disebut sebagai Liushuici, itu juga kuil hantu. Banyak daerah di Taiwan yang mempunyai kuil hantu, seperti Datuk Mujarab (Youyinggong - 有應公) ! Kuil Datuk Seratus Marga (Baixinggongmiao - 百姓公廟) ! Semua itu tergolong sebagai kuil hantu. Tidak sama dengan Kuil Dewa Bumi, Kuil Dewa Bumi memuja Dewa Berkah Kebajikan (Fudezhengshen - 福德正神) atau Dewa Bumi Lokal (Tudigong - 土地公) ; Sedangkan kuil hantu berbeda. Tentu saja Altar Pasukan Arwah tergolong sebagai kuil hantu, sederhana sekali, lihatlah di sisi kiri, ada tertulis : Semua permohonan pasti terkabul (Youqiu biying -有求必應), di altar tertulis ‘Semua permohonan pasti terkabul’, kuil apakah itu ? Kuil Datuk Mujarab juga bertuliskan ‘Semua permohonan pasti terkabul’. Selain itu, rupangnya berbeda dengan rupang Buddha, ada satu yang dalam posisi mencabut katana, ada yang memegang katana, masing-masing tampil dalam postur berbeda, rupangnya sangat aneh, lima rupang yang sangat aneh. Setelah melihatnya, Anda pasti tahu. Siapa yang membuat altar Pasukan Arwah ? Dibuat oleh ayah dari Acarya Liandong (蓮東上師). Acarya Liandong, ayah Anda yang membuatnya, silakan bicara, bagaimana kondisi tubuh ayah Anda sekarang.”

◎ Acarya Liandong: “Sembah puja kepada Mahaguru ! Ayah saya adalah seorang perajin kayu, baru-baru ini saya mengetahui bahwa dia pernah pergi ke Purple X, 5 tahun lalu, dia pernah membantu pembuatan altar Pasukan Arwah di yayasan Purple X, setelah merampungkannya, dia mulai mengalami gangguan jiwa, mendengar suara yang menyuruhnya untuk mencukur rambut dan menyisakannya sejumput. Dia sering mendengar suara, semenjak merampungkan altar itu, mulai muncul banyak persoalan, suasana hatinya sering tidak baik, kadang akan berpikiran kosong, tahun ini juga mengalami kecelakaan parah, tangannya patah, Mahaguru lah yang menyelamatkan nyawanya. Dia sering mengalami gangguan, beberapa potret altar Pasukan Arwah yang pernah dia foto, tidak ditemukan lagi, kebetulan baru-baru ini Mahaguru mengatakan ingin melihat altar tersebut, akhirnya kamera tersebut ditemukan, di dalamnya ada kartu memori, kemarin baru dibawa ke vihara, dan hari ini baru diperlihatkan kepada Mahaguru.”

Mahaguru: “Apakah ayah Anda sempat merasa ingin mati ?”

Acarya Liandong: “Pada masa-masa itu, kondisi kejiwaan ayah saya sering mengalami pengaruh negatif, dia mengatakan ada rasa ingin mati.”

Mahaguru: “Baiklah ! Ada rasa ingin mati, namun tidak mati.”

◎ Acarya Liandong: “Setelah saya ditahbiskan sebagai Acarya, ayah saya menjadi mudah marah, dia mengobrak-abrik ruang tamu, kondisi emosinya sangat labil, memengaruhi seluruh keluarga, gangguan yang dialami cukup parah.”

◎ Mahaguru: 
Semoga setelah diadhisthana, ayah Anda bisa pulih. Untuk kerajinan kayu di tempat ibadah XX di Taiwan, dan altar Pasukan Arwah, semua dibuat oleh ayahnya; Setelah merampungkan, tidak memperoleh balasan yang baik, malah setiap hari diganggu, bahkan mengalami kecelakaan, kondisi tubuh juga tidak baik. Bahkan, ayahnya memberitahu saya: “Setiap hari ingin mati.” Muncul fenomena demikian. Oleh karena itu gangguan yang diakibatkan oleh kuil hantu sangatlah besar, jangan sampai bersentuhan dengan kuil hantu ! Untunglah Mahadewi Yaochi hadir dan memberitahu saya, di akhir tahun ini akan meringkus semua anggota dan kelima ketua Pasukan Arwah.

Roh-roh jahat itu bukannya tidak mencari saya, mereka datang mencari saya, namun telah saya basmi sampai bersih. Dalam cakra anahata saya terdapat pisau berbentuk salib, begitu muncul, dia akan berputar di angkasa dan memenggal roh jahat yang mendekat, darah hitam pun mengalir, satu persatu tumbang, semua tumbang. Oleh karena itu saya berseru: “Kalian datang saja ! Datang mencari saya, jangan mencari siswa-siswa saya yang baik. Siswa-siswa saya yang baik sangat mudah ditindas. Yang kalian inginkan adalah saya, maka datanglah kepada saya, jangan mencari siswa saya yang  baik, jika punya nyali carilah saya, dan jangan pergi.” Beberapa kali mereka mengganggu saya, bahkan memberitahu saya: “Mari ! Aku bawa kamu !” Saya bertanya: “Pergi ke mana ?”, “Pergi ke tempat XX, mencari Acarya XX, aku akan membawamu melihat dia !” Saya katakan: “Dari mana asal Anda ?” Dia mengatakan bahwa dia berasal dari tempat XX, pisau salib terbang keluar dari cakra anahata saya, langsung memenggal dia, melihat peristiwa ini, semua roh jahat pun melarikan diri. Saya memberitahu kalian kenyataan, telinga saya bisa mendengar, mendengar roh jahat itu bicara.

undefined

◎ Dalam cakra anahata saya terdapat pisau terbang berbentuk salib, terbang dan berputar dari dalam hati, berputar di kepala mereka, dan setelah menghabisi sebaris, puluhan ribu sisanya melarikan diri. Barusan saya katakan: “Lima ketua Pasukan Arwah, cari saya ! Jangan cari siswa saya yang baik, jika bernyali datang kemari !” Saya sudah berseru selama beberapa minggu, tidak ada satu pun yang datang, satu pun tidak, seekor kecoak pun tidak ada ! Jika bernyali datang saja ! Akan tetapi, Mahadewi Yaochi telah mengatakan hendak meringkus mereka di akhir tahun, dan kelak akan menjadi: “Semua permohonan tidak terkabul.”

◎ Hari ini kita melakukan Homa Amitabha Buddha, tadi telah mengucap nama Zheng YZ, dia tergolong saudara Sedharma ! Saudara Zheng YZ baru saja meninggal dunia, sebelumnya dia adalah saudara Sedharma, kita menghormati yang telah meninggal dunia dan tidak mengungkit masa lampau, yang telah berlalu biarlah berlalu. Mahaguru tetap menyeberangkan arwah dia. Setelah istrinya meninggal dunia, dia pun menyusul, sebuah keluarga telah tiada; Kita hormati kematian, oleh karena itu kita menyebutnya sebagai saudara Sedharma, saudara Zheng YZ, semoga Anda terlahir di Negeri Buddha dengan membawa karma. Kebetulan hari ini adalah Homa Amitabha Buddha, mengundangnya kemari, supaya dia dapat terlahir di Alam Suci dengan membawa karma. Mahaguru tidak mengabaikan satu insan pun.

Ada yang bertanya kepada Acarya Norlha: “Di antara sekian banyak Sadhana Tantra, sadhana mana yang paling baik ? Sadhana apa yang paling agung ?” Acarya Norlha menjawab: “Mahasadhana Amitabha Buddha adalah yang teragung !” Di antara semua Sadhana Tantra, di antara semua Buddhadharma, Tathagata ini, Amitabha Buddha, disebut metode yang praktis, lebih mudah untuk dijalankan, sedangkan Tantra cenderung tidak mudah, Zen juga tidak mudah, sekte Vinaya juga tidak mudah, sekte Sukhavati adalah yang paling praktis, oleh karena itu disebut sebagai metode praktis. Lihatlah dalam Mahamitabha Sutra dan Culamitabha Sutra, asalkan di saat menjelang wafat Anda melafal 10 kali, dan Anda juga bertobat atas semua, sepenuh hati tak galau, melafal Amitabha Buddha 10 kali, maka Amitabha akan hadir di hadapan, dan menjemput Anda terlahir di Negeri Buddha, terlahir di Sukhavatiloka. Di samping Amitabha Buddha ada dua asisten, yang satu adalah Avalokitesvara Bodhisattva “Om. Mani. Beimi. Hum”; Yang satu adalah Mahastamaprapta Bodhisattva, “Om. Xuxu Suo. Suoha.”, kedua Bodhisattva ini merupakan Mahabodhisattva yang sangat maitrikaruna. Apalagi Avalokitesvara Bodhisattva, setiap orang mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, semua tahu Amitabha Buddha, tiap kali bhiksu berjumpa akan mengatakan “Amituofo”. Namun di dalam film mereka melafal dengan keliru, mereka melafal : “Womituofo!”, lihatlah di film, “Womituofo !” Sesungguhnya adalah Amituofo, adalah aksara ‘A’ dengan pelafalan ringan, dapat naik, sedangkan aksara ‘Wo’ suara rendah bisa terjerumus ke neraka. Sekalipun telah melafal, namun pelafalannya keliru.

◎ Dalam Mahamitabha Sutra ada tertulis Kumara Emanasi di Mahapadminiloka, di kolam padma Amitabha Buddha terdapat Padmakumara yang tak terhitung banyaknya, saya pernah bacakan sebuah gatha : 

蓮花童子見金仙,
Lián Huā Tóng Zǐ Jiàn Jīn Xiān,
Padmakumara menemui Suciwan Mahaagung,

落花虛空左右顯,
Luò Huā Xū Kōng Zuǒ Yòu Xiǎn,
Hujan bunga turun dari angkasa,

微妙天音迎外聽,
Wéi Miào Tiān Yīn Yíng Wài Tīng,
Disambut dengan alunan musik surgawi,

盡說極樂勝諸天
Jǐn Shuō Jí Lè Shèng Zhū Tiān.
Membabarkan Sukhavati yang menggungguli semua surga.

Sukhavatiloka mengungguli semua surga triloka ! Melampaui surga triloka, oleh karena itu dikatakan mengungguli semua surga. Di Mahapadminiloka, ada banyak Padmakumara, semua memiliki hati yang sama dan saling terjalin, disebut sebagai satu hati dan satu kebajikan ! Memiliki hati yang sama, dan kebajikan yang sama, tidak ada peperangan antar Padmakumara, sama sekali tidak ada; Semua adalah Padmakumara yang polos tiada cela. Semua Padmakumara bersumber dari Amitabha Buddha, berasal dari Amitabha Buddha.

Di Sukhavatiloka ada sembilan jenjang kelahiran padma, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan. Dalam kisah Pengangkatan Dewa disebutkan 12 jenjang, kenapa dalam Pengangkatan Dewa disebutkan 12 jenjang ? Pengangkatan Dewa ditulis oleh Lu Xixing, ketika dia menulisnya, dia menulis di Sukhavatiloka ada 12 jenjang padma, kemudian ketika dia membaca di sutra Buddha, “Hah ? 9 jenjang !? Celaka ! Saya menulisnya lebih 3 jenjang !” Dia pun mengarang cerita, saat itu sekte Chan dan sekte Jie sedang bertikai, dalam sekte Jie ada seorang sadhaka bernama Bunda Suci Roh Kura-kura, setelah dia ditaklukkan, dia menjadi bakteri, sangat banyak bakteri, Amitabha Buddha menitahkan Padmakumara, hah ? Mahapadmakumara Putih juga muncul dalam kisah Pengangkatan Dewa, jika tidak percaya, silakan baca kisah Pengangkatan Dewa, hanya ada Mahapadmakumara Putih dalam kisah Pengangkatan Dewa, Amitabha Buddha memberikan sebuah kantong kepada-Nya dan mengatakan: “Turunlah ke dunia, dan ringkus bakteri-bakteri Bunda Suci Roh Kura-kura ke dalam kantong ini, dan bawa ke Sukhavatiloka, biar saya yang membereskannya.” Tak terduga, setelah Mahapadmakumara Putih turun ke dunia, begitu membuka kantong, semua bakteri masuk ke dalamnya, kemudian dia mengunci kantong tersebut, mengikatnya erat, dan memanggulnya kembali ke Sukhavatiloka. Setibanya di Sukhavatiloka, mendadak, Mahapadmakumara Putih mengantuk, Ia pun tidur sejenak, ada sedikit celah pada kantong tersebut, bakteri Bunda Suci Roh Kura-kura pun lolos dan melahap 3 dari 12 jenjang padma, sehingga hanya tersisa 9 jenjang padma. Demikianlah asal-usul 9 jenjang padma dalam kisah yang ditulis oleh Lu Xixing, ada dalam kisah Pengangkatan Dewa. Di dalam kisah Pengangkatan Dewa ada Mahapadmakumara Putih, namun tidak ada Padmakumara yang lain.

Bukan saya yang membanggakan diri, sejak semula telah memberitahu kalian, warna putih adalah gabungan semua warna, Anda mencampur semua warna, kemudian memutarnya, berputar seperti kipas, yang muncul adalah warna putih, sungguh aneh ! Apabila warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu diputar bersama, akan menjadi warna putih. Apabila salah satu diambil, maka akan menjadi warna hitam. Para pelukis mengetahuinya, bagi yang pernah belajar fisika, atau kimia ? Akademisi, bukankah ini tergolong fisika ? Ah ? Ya fisika, semua yang belajar fisika akan tahu, semua warna dicampur akan menjadi putih, diambil satu warna akan menjadi hitam, sungguh aneh ; Yang satu hitam, yang satu putih, menjadi 8 trigram. Ketika Fuxi menggambar 8 trigram, ia memahami teori ini, mulai dari Sesepuh 8 Trigram Fuxi, Raja Wen, Zhougong, Konfusius, dan Guiguzi dari Gunung Yunmeng, terus ditransmisikan, inilah asal-usul 8 Trigram Yijing.

undefined

◎ Daois menjunjung tinggi tiga pustaka, yang pertama adalah Daodejing dari Laozi Mahatinggi, Daodejing adalah yang pertama; Yang kedua adalah Zhouyi Cantongqi, menunjuk pada 8 trigram ; Yang ketiga adalah Huangtingjing, termasuk Huangting internal, Huangting tengah, dan Huangting eksternal. Ketiga pustaka ini adalah tiga pustaka yang paling awal dalam Dao. Mahaguru telah membaca ketiganya, dan memahami semua.

Mahaguru pernah membaca Daodejing, Zhouyi Cantongqi, dan Huangtingjing;  Anda mesti mempunyai pengetahuan Daoisme, Anda mesti mempunyai pengetahuan Buddhisme, ada Buddhisme, ada Daoisme, semua Anda kuasai, Anda juga perlu pemikiran Konfusianisme, filsafat Tiongkok kuno dari Konfusius. Konfusiansime, Buddhisme, dan Daoisme, semua telah Mahaguru pelajari, Mahaguru adalah orang yang berpendidikan, ada belajar dan bertanya. Bacalah Lima Sastra Utama Tantra, semua telah Mahaguru pelajari, semua itu adalah dasar-dasar Tantra. Sangat mudah, saya ingin bertanya : “XX, apakah Anda pernah mempelajari ketiga pustaka tersebut ? Daodejing, Zhouyi Cantongqi, dan Huangtingjing ? Apakah Anda pernah mempelajari Lima Sastra Utama ? Bahkan Lima Sastra Utama yang mendasar pun Anda tidak paham !” Anda tidak pernah mempelajarinya. Lima Sastra Utama pun tidak pernah dibaca. Oleh karena itu standar Acarya Zhenfo Zong, Ah ! Saya tidak berani mengatakannya, sudahlah ! Dahulu Mahaguru butuh orang berbakat, sehingga Mahaguru meminta supaya mereka baik-baik mempelajari apa yang diajarkan oleh Mahaguru, baik-baik bertanya, dan baik-baik mempergunakannya. Saya tidak bisa mengatakan betapa besarnya pengetahuan saya, sebab masih ada manusia yang lebih, di luar langit masih ada langit, ingat ini ! Tidak boleh takabur, inilah yang paling penting dalam mempelajari Buddhisme !

◎ Mahasadhana Amitabha Tathagata adalah yang tertinggi. Anda yang menjadi pemohon utama hari ini, atau yang mendaftar, yang menerima abhiseka, semua sangat penuh berkah. Terlebih dahulu belajar mencapai kondisi sepenuh hati tak galau, inilah samadhi, kemudian belajar pelafalan Nama buddha, pelafalan dengan visualisasi, kapan pun dan dimana pun dapat melafal Nama Buddha. Meski Mahaguru menekuni Sadhana Tantra, namun saya juga melafal Nama Buddha. “Namo Amitabha Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus” dari mana asalnya kalimat ini ? Perlu untuk membaca banyak pustaka baru bisa mengetahui kalimat ini. Setelah saya babarkan kalimat ini, semua ikut melafalnya,  “Namo Amitabha Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus.” Kenapa ada demikian banyak Amitabha Buddha ? Sebab Padmakumara juga termasuk di dalamnya, ketahuilah, Padmakumara adalah Amitabha Buddha, dan Amitabha Buddha adalah Padmakumara. Bukankah Padmakumara sungguh agung ? Saya menjadikan Amitabha Buddha sebagai Istadevata Buddhadharma saya. 

Dalam pelantunan tadi, “Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo. Namo Amituofo.” Apakah di dalamnya ada suara Mahaguru ? ( Umat menjawab: “Ada” ) Mahaguru juga telah melantunkan, dinyanyikan, ini adalah Amituofo 6 aksara. Di Buddhist Lotus Society saya pernah belajar empat aksara: “Amituofo. Amituofo. Amituofo. Amituofo. Amituofo. Amituofo. Amituofo. Amituofo.” Inilah yang saya pelajari di Buddhist Lotus Society, pelafalan empat aksara Amituofo. Selain itu ada pelafalan panjang Amituofo, “Na….mo…..A….mi…tuo….fo…” ( yang pendek ) demikian, bisa juga dinyanyikan panjang, pendek juga bisa. “Na…mo…A…mi…tuo…fo.”, sangat panjang, dilafal seperti ini. Setiap saat saya melafal Amitabha Buddha, setiap saat melatih diri. Kapan pun, setiap saat, termasuk ketika melakukan yoga 7 cakra, saya selalu melafal Nama Buddha; Termasuk ketika bernamaskara, saya juga melafal Nama Buddha. Amitabha Buddha sungguh sangat agung, sungguh. Ketika saya melihat Amitabha Buddha, mata saya hanya melihat ujung jari kaki-Nya. Kemudian melihat ke atas, wah ! Ya Tuhan ! Kepala menembus langit, Beliau berdiri di atas bumi, kepala menembus langit, saya ibarat seekor semut di hadapan jari kaki-Nya, sangat kecil. Lihatlah ! Padmakumara menemui Suciwan Maha Agung; Hujan bunga turun dari angkasa; Disambut dengan alunan musik surgawi; Membabarkan Sukhavati yang menggungguli semua surga.” Sukhavatiloka adalah avaivartika. Sampai di sana tidak akan mengalami kemunduran, melanjutkan bhavana mencapai Kebuddhaan.

undefined

◎ Lamdre hari ini demikian, di dalam Lamdre ada sangat banyak terminologi, digunakan pada zaman dahulu, telah ada dalam Mahayanaguhyasamajatantra, namun saat ini sudah ada terjemahan yang lebih umum. Di sini disebutkan, karena berupa Bahasa Sansekerta, kemudian diubah menjadi Bahasa Tibet, penulisnya adalah orang India, Virupa adalah orang India, sampai di Tibet, Sakyapa menerjemahkannya menjadi Bahasa Tibet, kemudian dari Bahasa Tibet diterjemahkan menjadi Bahasa Mandarin. Oleh karena itu bisa muncul selisih, kadang juga bisa terjadi kekeliruan. Dalam pustaka Lamdre yang kita pilih ini disebutkan, isi dalam pustaka ini, “Karena keterbatasan akademis saya, mohon para Dakini mengampuni, mohon para ahli berkenan memberi petunjuk.” Dengan kata lain, terjemahan Mandarin pustaka Lamdre ini, apabila ada yang tidak benar, atau ada yang sedikit menyimpang, diharap para ahli dapat memberi petunjuk yang benar. Lamdre yang dibabarkan oleh Mahaguru, apabila ada yang kurang tepat, tidak begitu tepat, atau ada kekeliruan, mohon para Dakini mengampuni, juga berharap supaya para ahli dapat memberi petunjuk yang benar. Bukan berarti yang saya ulas sudah pasti benar, demikianlah makna yang utama.

Ceritakan beberapa lelucon ! Ada seorang gadis gemuk, dia mengatakan: “Ya Tuhan ! Bagaimanapun saya diet, kenapa masih saja gemuk ?” Tuhan menjawab: “Saya periksa dulu… sudah ketemu, di saat kelahiran Anda, orang tua Anda mohon kepada-Ku untuk menganugerahkan bayi gemuk.” Semua orang memohon bayi gemuk ! Tidak ada yang mohon bayi kurus, tentu saja seperti ini ! Ini sama seperti Lamdre yang saya babarkan, Anda tidak bisa katakan bayi gemuk, juga tidak bisa katakan bayi kurus, juga tidak bisa katakan bayi sedang, lebih baik mengatakan apa ? Inilah persoalannya, sebabnya adalah ketidaktepatan dalam penggunaan kata, ayah ibu Anda menggunakan kata yang tidak tepat, oleh karena itu Anda demikian gemuk. Di kantor ini hanya Manajer Wang dan Direktur Liu yang sudah menikah. Kedua pria ini saling berbagi pengalaman setelah menikah. Manajer Wang mengatakan: “Mungkin istri saya sudah mengalami menopause, dia sangat pelupa, dia sering mencari pisau ke seluruh rumah sambil membawa pisau.” Dia sudah lupa, kadang, Anda akan mencari kacamata, padahal Anda sedang memakainya, padahal kacamata ada di wajah Anda ! Anda masih terus mencarinya. Direktur Liu: “Kondisi Anda jauh lebih baik daripada saya, istri saya sering mencari saya sambil menggenggam pisau.” 

Sesungguhnya untuk menjalin hubungan antar sesama manusia, diperlukan kepolosan tanpa cela. Lihatlah, Padmakumara polos tanpa cela. Mahaguru mengutamakan perasaan, saya polos tanpa cela. Namun perasaan mesti digunakan dengan tepat. Dalam Bahasa Kanton disebut:  “Ngam ngam hou”, orang Kanton akan menanyai saya: “Apa yang Anda katakan ?!” Saya katakan: “Ya Tuhan !” Untuk mengucap dengan tepat memang sulit. Sesungguhnya, dalam hubungan antar manusia, mesti tepat, sangat sukar. Sangat sukar bagi sahabat untuk bisa bersama dalam waktu lama.  Seperti kita yang belajar Buddhisme, kita semua polos tanpa cela, akan sangat susah jika Anda berjumpa dengan orang yang penuh trik. Mahaguru tidak punya trik, Mahaguru mengutamakan perasaan, saya mengatakan, asalkan sungguh bertobat, maka Mahaguru pasti memberikan tuntunan.

Istri mengatakan: “Suamiku ! Saya ingin belajar berenang, sebab berenang bisa menguruskan badan.” Suami menjawab: “Jangan bodoh, lihat ikan paus terus berenang selama 24 jam, apakah dia menjadi kurus ?” Lelucon ini nampak beralasan, sesungguhnya manusia tidak bisa dibandingkan dengan ikan paus. 

◎ Demikian pula, manusia adalah manusia, hantu adalah hantu, dewa adalah dewa, rsi adalah rsi, Buddha adalah Buddha, tidak bisa dibandingkan. Sampai tingkat mana bhavana Anda, Anda sendiri yang tahu, semua timbul dari anubhava. Apakah Anda adalah Padmakumara yang sejati ? Apabila Anda adalah Padmakumara sejati, Anda pasti polos tanpa cela, inilah sifat Padmakumara, polos, Mereka semua sangat polos, tidak ada pikiran jahat, Mereka tidak akan menipu uang, Mereka tidak akan melakukan penipuan, sama sekali tidak. Mereka tidak berdusta. Oleh karena itu ada sebuah lagu, yang terakhir adalah “Padmakumara pasti tidak munafik”, pasti tidak munafik, sebab Mereka polos tanpa cela.

Ceritakan sebuah lelucon: “Butuh waktu 3 menit untuk mengukus sebuah bakpao, butuh waktu berapa lama untuk mengukus 3 bakpao ?” Xiaoming menjawab : “9 menit ?” Guru mengatakan : “Bodoh ! Apakah di rumah kalian dikukus satu persatu ?” Xiaoming tidak mau kalah : “Kalau begitu pertanyaan untuk Anda, makan sebuah mantou butuh 9 menit, bagaimana dengan 10 mantou ?” Guru menjawab : “10 menit ! Apa kamu kira saya sebodoh kamu ?!” Xiaoming mengatakan : “Makan 10 mantou hanya dalam waktu 10 menit ?! Anda bisa mati tersedak !” Oleh karena itu dalam banyak hal, tidak bisa saling membandingkan, tidak bisa dibandingkan seperti itu, masing-masing punya pemikirannya sendiri, punya kemampuan sendiri, tidak bisa dibandingkan. Adakalanya demikian, namun kadang bisa juga dibandingkan. Kenapa ?

Di India ada beberapa kasta, kasta pertama yang tertinggi adalah brahmana; Kasta yang kedua adalah ksatriya, yang pertama adalah brahmana, kemudian ksatriya; Kemudian adalah rakyat jelata, atau waisya, pedagang; Yang terakhir adalah sudra, ada empat kasta. Sampai saat ini di India masih ada fenomena demikian, mereka bisa menikah dengan sesama kasta. Begitu lahir langsung dibagi sesuai dengan karmavarana masing-masing, ke mana Anda akan terlahir, menjadi pria atau wanita, bernasib baik atau buruk, bagaimana jalan hidup Anda, seakan-akan sudah ditetapkan, ini merupakan sebuah pelajaran mengenai nasib dan peruntungan. Adakalanya juga tidak bisa dibandingkan. Apabila hendak membandingkan, bagaimana caranya ? Apakah Ma Yingjiu bisa dibandingkan dengan Cai Yingwen ? Tentu saja tidak bisa. Namun sama-sama merupakan seorang pemimpin, semua adalah presiden, namun mereka berdua tidak bisa dibandingkan, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

Saat makan malam, suami mengeluh masakan istri terlalu tidak enak, istri mengatakan : “Yang kamu nikahi adalah istri, bukan koki !” Hah ? Sungguh tepat yang dikatakan oleh istrinya ! Yang dinikahi adalah istri, bukan koki ! Ketika hendak tidur di malam hari, istri mengatakan: “Di atas ada suara aneh, coba kamu ke atas periksa !” Suami menjawab: “Kamu menikah dengan suami, bukan polisi !” Apabila berdebat seperti ini, akan sangat susah.

Dalam Lamdre, sangat sukar untuk mengulas persamaanya, setelah Anda mendengarnya, Anda mencernanya, dan menjadi milik Anda sendiri. Demikian juga ketika Mahaguru belajar Buddhisme, setelah membaca banyak pustaka Dao, pustaka Buddhis, pustaka vinaya dan sastra, juga belajar banyak hal, setelah diri sendiri mencernanya, baru bisa menjadi milik diri sendiri. Saya membabarkan Dharma, kalian mendengar, setelah kalian mendengar, namun tidak dipraktikkan, tidak dicerna, maka tidak akan bisa menjadi milik Anda, berarti Anda telah mendengar dengan sia-sia.

Kadang setelah banyak diulas, yang tidak paham masih tidak paham. Dalam Bahasa Taiwan: “Kerbau, sekalipun ditarik sampai ke Beijing masih tetap seekor kerbau.” Anda adalah seekor kerbau ! Ditarik kemanapun masih tetap kerbau ! Gurudara bershio kerbau, saya bershio ayam, oleh karena itu dia punya emosi kerbau. Asalkan Anda paham emosi kerbau, maka Anda akan sangat mudah menghadapinya ! Apabila Anda tidak paham emosi kerbau, maka Anda akan sangat sukar menghadapinya. Jadi saya yang bershio ayam, lebih baik dengan patuh mendengar kerbau ! Di malam hari, suatu ketika, saya memberitahunya, bolehkah saya keluar sebentar, saya hanya ingin keluar melihat Li Qi, saya tahu hotel tempat dia menginap, Ful Won, saya ingin pergi melihat dia. Malam hari ini saya ingin melihat Li Qi ! Gurudara mengatakan: “Saya yakin Anda bukan hendak melihat Li Qi.” Oleh karena itu dengan patuh saya tetap di rumah. Maaf, di malam hari saya tidak pernah keluar rumah, namun pintu itu saya bisa membukanya ! Hanya saja tidak berani membukanya, tahukah Anda mengapa ? Orang Barat menyebut pengecut dengan sebutan ‘chicken’, apabila orang Barat mengatai Anda: “You are a chicken.” Berarti Anda adalah seorang pengecut ! Saya mengaku ! 

Ceritakan satu lagi lelucon, hari ini sungguh sangat panas, membeli sekeranjang telur, sampai di rumah sudah menjadi anak ayam; Membeli tikar, begitu tidur langsung menjadi selimut elektrik; Berjumpa dengan orang asing, tersenyum, langsung menjadi akrab; Meja terlampau panas, mahjong telah ditata rapi, tapi akhirnya kalah. Ketahuilah, kita belajar Buddhisme, mencerna Buddhisme, menekuni Buddhisme, mengikuti jejak langkah Sang Buddha, dan kelak kita semua dapat mencapai Kebuddhaan, menjadi Bodhisattva, Pratyekabuddha, atau Arahat.

Ingat ! Jangan sampai belajar pada hantu, jangan menggunakan hantu, jangan menyembah hantu, jangan memohon pada hantu, semua tidak boleh. Apabila Anda berkawan dengan hantu, berarti Anda belajar pada hantu. Kita berkawan dengan Buddha, kita belajar Buddhisme. Mereka berkawan dengan hantu, berarti belajar pada hantu, setelah belajar pada hantu, apa yang terjadi kelak ? Menjadi hantu !

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。