2017-09-30 Berbhavana Mencapai Parayana –Anasravajnana Suci Sepenuhnya – Anubhava, Samsara dan Nirvana Adalah Sama
Ceramah Lamdre ke-102 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Cundi Bhagavati, 30 September 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: Mahacundi Bhagavati.
Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung kita hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Prof. Wangli dari Fakultas Teknik Mesin Elektris National Cheng Kung University. Datuk dari Malaysia: Bpk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya: Lei Qian. dr. Zhuang Junyao. Bpk. Chen Congming, Direktur Umum Perusahaan Pengembang Yongjian Kamboja. Tamu khusus, sdri. Chen Shuyi, sdri. Chen Zijun, Sdr. Chen Jianwen, ketua umum humas Kadin Tiongkok di Kamboja. dr. Zhou Heng. Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton)
◎ Hari ini kita berpuja bakti Sadhana Cundi Bhagavati, apakah Cundi Bhagavati turun hadir? Beliau memberikan kontak batin, tapi tidak membicarakan apa pun kepada saya. Jadi saya tidak bisa melakukan ceramah bersilang, dengan kata lain menyampaikan pesan dari Cundi Bhagavati. Apa mudra dari Cundi Bhagavati? Mudra Dharani.
Selain itu, Beliau memiliki banyak Dharmayudham, saya juga tidak lihat Beliau menghadiahkan sesuatu kepada saya, sungguh maaf, sebab saya tidak bisa mengatakan sesuatu yang tidak ada sebagai ada, tidak bisa menyenangkan Anda semua, tidak boleh berdusta. Beliau tidak menyampaikan apa pun kepada saya, Beliau memang turun hadir, tapi tidak memberitahukan apa pun kepada saya. Mahacundi Bhagavati ada di Vajradhatu dan Garbhadhatu, Beliau merupakan salah satu dari Avalokitesvarakula, mungkin saya juga tidak mengerti bahasa yang digunakan Beliau, Bahasa Buddha. Jadi Beliau tidak mengatakan sesuatu apa pun, saya juga tidak mengatakan suatu apa pun kepada-Nya. Ada seseorang yang bisa membahasnya, Buddha mana yang datang, Bodhisattva datang, Vajra datang, Dharmapala datang, atau Adhinatha mana pun datang, ia adalah orang yang bisa berbicara dengan para Adhinatha, ia bahkan bisa berbicara dengan semua binatang, ia adalah orang yang sangat saya kagumi, orang ini adalah XX.
Ketua cetya dan istri ketua cetya di Perth True Buddha Association Australia (圓池堂) ada di sini. Mereka pernah mengajak XX ke kebun binatang, tahukah Anda? Ada seekor binatang, coba Anda tebak, yaitu seekor llama, ada satu jenis binatang yang disebut llama, yang pernah melihat lama silakan angkat tangan, Mahaguru pernah, di atas gunung di depan sana, ada orang yang memelihara dua ekor llama, sedikit mirip kuda, tapi lebih kecil dari kuda. Llama itu berkata kepada XX: "3000 tahun lampau, aku telah bersarana kepada Anda." 3000 tahun lampau, masih lebih awal daripada Sang Buddha, Sang Buddha hidup pada 2600 tahun lampau, sedangkan llama itu adalah siswa dari XX pada 3000 tahun lampau, llama itu yang mengatakannya. Llama itu menanyai ketua Perth True Buddha Association: "Di manakah hati Anda?" Betul tidak? Ya! Wah! Pasti ia adalah jelmaan Bodhidharma, karena Bodhidharma pernah bertanya kepada Patriark ke-2: "Di manakah hati Anda?" Setelah Patriark ke-2 mencarinya, beliau pun mengatakan: "Saya tidak bisa menemukan hati." Bodhidharma pun berkata kepada Patriark ke-2: "Aku telah menenangkan hati Anda." Makna di dalamnya adalah, kerisauan batin manusia dikarenakan keberadaan hati, apabila hati ini tiada, maka kerisauan pun tiada, pada hakikatnya tiada hati, sebab Patriark ke-2 tidak bisa menemukan hati. Saat itu, bagaimana jawaban ketua cetya? Tidak menjawab. Tidak menjawab berarti juga tidak menemukan hati, berarti Anda adalah Patriark ke-2, dan lama itu adalah Bodhidharma. Sebab lama itu bisa berkata kepada XX di manakah hati Anda. Padahal llama adalah seekor binatang! Bahkan ia adalah siswa yang telah bersarana kepadanya 3000 tahun lampau, sudah berapa lama ia membina diri? Paling tidak sudah 3000 tahun lamanya, ia lahir lebih dahulu dibandingkan dengan Shakyamuni Buddha. Sedangkan XX sendiri sudah membina diri selama 30 juta tahun, Guyun yang mengatakannya.
Pada masa kehidupan Sasanapati agama Buddha (Shakyamuni Buddha), istilah sarana baru disebut. Pada umumnya, sarana berarti berlindung, sarana adalah istilah dalam agama Buddha. Semenjak zaman dahulu lama itu telah mengerti agama Buddha, bahkan lebih awal dari Shakyamuni Buddha, XX jauh lebih awal dari Shakyamuni Budda, ia bahkan sudah punya siswa. Dia mengarang cerita, sama dengan cara Bodhidharma menanyai Patriark ke-2, seekor llama bisa menanyakan di mana hati Anda.
Ketua cetya pernah mengatakan, bahasa apakah yang digunakan oleh llama untuk berbicara dengan XX? Pasti menggunakan bahasa llama, tidak mungkin! Benar tidak? Saya, sebagai Mahaguru, juga tidak mengerti bahasa llama, tapi XX bisa mengerti bahasa apa pun, ucapan laba-laba, ia juga mengerti; Ucapan lalat, ia juga mengerti; Ucapan kepiting, ia juga mengerti; Ucapan kura-kura, ia juga mengerti; Ucapan kucing, ia juga mengerti. Pokoknya ia mengerti bahasa apa pun, tapi justru tidak mengerti ucapan manusia. Kenapa? Berjumpa dengan orang Jepang, XX tidak bisa Bahasa Jepang, komunikasi menggunakan hati?! Jadi ketua cetya mengatakan mungkin mereka berkomunikasi menggunakan hati.
◎ Hari ini Mahaguru mengatakan, di antara manusia zaman sekarang, siapa yang punya hati? Lihatlah para insan di zaman sekarang, mana yang punya hati? Manusia sudah hampir menjadi benda mati belaka, hati dari mana? Bahkan manusia pun tidak punya hati, apalagi binatang? Semut, laba-laba, nyamuk! Mana yang punya hati? Bahkan manusia pun sudah hampir tidak punya hati.
Mengatakan komunikasi hati, berarti ini adalah paracitajnanam, apa yang Anda pikirkan, saya langsung mengetahuinya; Saya memikirkan sesuatu, Anda langsung mengetahuinya, inilah komunikasi batiniah, paracittajnanam. XX dan binatang menggunakan paracittajnanam untuk berkomunikasi, masalahnya adalah, apakah binatang punya hati? Bahkan manusia pun hampir tidak punya hati, mana mungkin bisa berbicara dengan semua binatang? Kenapa XX tidak bisa berbicara dalam Bahasa Jepang? Tidak bisa berbicara dalam Bahasa Spanyol. Kamboja menggunakan Bahasa Kamboja. Kalian menggunakan dialek Shanghai, sampai jumpa adalah "Zai e wei", inilah yang paling jelas saya ingat. Di sini, di mana-mana ada Safeway, sampai jumpa, dalam dialek Shanghai adalah "Zai e wei." Bahasa manusia saja sudah sangat sukar digunakan untuk berkomunikasi, di Sichuan menggunakan dialek Sichuan, di Fujian ada dialek Fujian, di Guangdong ada dialek Guangdong, di setiap daerah ada dialek setempat, apakah Anda bisa mengerti semuanya? Tidak mengerti. Bahkan bahasa manusia pun Mahaguru tidak mengerti, apalagi ucapan semut, ucapan lalat, ucapan laba-laba. Terus terang, apabila XX benar-benar bisa berkomunikasi dengan binatang apa pun, berarti ia adalah manusia langka, bahkan makhluk aneh yang telah berusia 30 juta tahun, bisa memahami bahasa semua binatang. Seperti saat seekor ikan mengetuk pintunya dan berbicara dengannya, ia juga mengerti; Apa yang dikatakan oleh bunglon, ia juga mengerti, aneh sekali! Kenapa televisi tidak memberitakannya? Seharusnya semua stasiun televisi mewawancarai orang ini! Karena ia bisa berbicara dengan kucing, apa pun yang dikatakan oleh kucing, semua bisa dijawab olehnya. Dengan anjing juga bisa berbicara, (XX mengatakan) seekor anjing adalah titisan Arahat. Aneh! Tokoh sebesar ini, kenapa stasiun televisi tidak mewawancarainya? Ini adalah bakat langka! Tidak ada orang yang bisa menandinginya, bahkan Shakyamuni Buddha pun tidak bisa! Tidak pernah lihat Shakyamuni Buddha berbicara dengan lalat, juga tidak berbicara dengan laba-laba, saya sungguh salut, sungguh, dalam hati sangat memujanya, orang yang demikian agungnya, bakat langka! Semua stasiun televisi mesti mewawancarainya, sembarang tangkap seekor semut, kemudian biar XX bicara dengannya, tanyakan apa yang dikatakan oleh semut itu, saya tidak mengerti, sungguh! Saya tahu semut bisa bicara, sebab di masa kecil sering melihat semut, mondar-mandir di tembok halaman rumah saya, dua barisan semut saling bertabrakan, mereka seakan-akan sedang berbicara, keduanya membubarkan prajurit, "Tidak usah menyerang!" Di masa kecil mengamati semut, sangat nakal, segerombolan semut sedang merayap di sana, saya pun menggulung kertas, kemudian menempatkan mereka di atasnya, dan menyalakan api, sungguh berdosa!
◎ Saya merasakan kontak batin dengan Cundi Bhagavati, Cundi Bhagavati hadir beserta segenap parivar-Nya. Beliau telah hadir, saya pun memohon supaya Beliau mengadhisthana kita semua. Saya berkontak batin. Tapi saya tidak bisa berbicara dengan Buddha dan Bodhisattva, Beliau semua duduk dengan tenang dan mendengar, tidak ada satu pun yang angkat bicara. Saya rasa, sebagai Buddha dan Bodhisattva Beliau semua sungguh berat, kenapa? Anda mesti tahu, Beliau semua duduk bersila, dan selamanya ada di sana, sungguh berat, kaki bisa kram!
Saya pernah baca sebuah artikel ceramah XX, Jambhala Kuning hadir, ia mengatakan: “ Wujud Jambhala Kuning berperut besar , tubuhnya pendek, dan gagah.” XX bertanya kepada Jambhala Kuning: “Jambhala Kuning, kenapa Anda bertubuh pendek, gagah, dan berperut besar?” Jambhala Kuning mengatakan: “Sebesar apa pun perutku, tetap saja tidak sebesar perut Anda.” Jambhala Kuning mengatakan: “Anda adalah Jambhala Kuning!” Menyebut bahwa XX adalah Jambhala Kuning. Sungguh! Saya membaca artikel itu. Jambhala Kuning memberikan cek kosong kepada mereka. Saat Caturmaharajakayika datang, bukankah satu tangan Virupaksa Devaraja membawa sebuah mutiara? Mendadak, Ia menghadiahkannya kepada setiap umat yang berpartisipasi dalam homa, satu orang satu mutiara, mutiara milik Virupaksa Devaraja adalah cintamani yang dapat mewujudkan segala sesuatu yang diinginkan! Menginginkan berlian 10 karat, maka muncul berlian 10 karat! Tapi saya tidak melihat di tangan mereka benar-benar ada cintamani, semua tidak berwujud. Tentu saja berlian 10 karat juga tidak berwujud, bisa muncul berapa pun karat yang diinginkan. Sekarang, kesepuluh jari saya juga tidak mengenakan cincin. Kenapa? Sebab saya lihat dia sungguh hebat, bisa memberikan cintamani Virupaksa Devaraja kepada setiap umat. Seperti Tianshangshengmu, bukankah Beliau membawa sebilah papan titah Giok? Tianshangshengmu hadir, setiap orang memperoleh sebilah papan titah milik Yuhuangdadi, kepala setiap orang mengenakan mahkota feniks, XX mengatakan mahkota feniks, sebenarnya keliru! Tianshangshengmu mengenakan mahkota menembus langit, XX bahkan salah mengenali mahkotanya, yang tertulis di artikel ceramah dia adalah mahkota feniks, mahkota feniks dikenakan oleh Mahadewi Yaochi, ada beberapa Adhinatha yang mengenakan mahkota feniks, tapi Tianshangshengmu berbeda, mahkota Tianshangshengmu sama dengan mahkota Yuhuangdadi, disebut sebagai mahkota menembus langit.
◎ Sekarang mari kita membahas Lamdre, “Apa yang menjadi hetu, menunjukkan hetu vimala” Maksudnya adalah apa penyebab tercapainya vimala (kondisi suci / bersih)? “Vimaladrsta yang dihasilkan dari nidana internal dan eksternal dari caturcarya, untuk sementara sampai di sini, bisa diketahui belakangan.” saat ini tidak perlu lagi membahas vimaladrsta yang dihasilkan melalui empat jenis praktik, “Bisa diketahui belakangan.”, artinya adalah nanti akan dijelaskan kepada Anda.
“Apa yang menjadi hetu, substansi dari drsta, slokha menyatakan: Vimaladrsta, berawal dari asubhadrsta pada saat berada dalam tingkat insan hetu-bhumi, pada saat tingkatan yoga Bhavanamarga, ditransformasikan menjadi anubhavadrsta, anubhavadrsta dan Kebuddhaan Parayana bertransformasi menjadi vimaladrsta, setelah masuk dalam caturcarya, selain Anasravajnana yang sepenuhnya suci yang hanya dimiliki oleh Buddha, mencerahi bahwa samsara dan Nirvana tiada berbeda, oleh karena itu, samsara dan Nirvana, keduanya ini samarasa dengan Anasravajnana, demikianlah antara Buddha dan insan merupakan saling kesinambungan yang sama, marga dan phala (Lamdre) samarasa, dan metode pemutusan dan metode mengatasi adalah samarasa, oleh karena itu, menerima dan melepas tiada berbeda, dan antara ‘putus’ dan realisasi adalah tiada berbeda.”
Pada umumnya, membaca Lamdre semacam ini, orang awam tidak akan bisa memahaminya dengan jelas. Apa yang disebut dengan “Apa yang menjadi hetu”? “Substansi dari drsta, slokha menyatakan: Vimaladrsta”, vimaladrsta, bukankah minggu lalu kita mengulas vimaladrsta! Benar! Empat jenis vimala! “Sugata karakteristik eksternal; Sugata Mantra dan Guhya Internal; Sugata Abhiseka Guhya; Sugata Dharmata Final.” ini adalah empat jenis vimala! “Apa yang menjadi hetu”, untuk sementara tidak dibahas terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan “Apa yang menjadi hetu” adalah, Sang Buddha menuturkan, apa yang menjadi penyebab kelahiran manusia di dunia saha ini, sebabnya adalah karmavarana, kita semua datang untuk melunasi karma, melunasi karma Anda sendiri, inilah penyebabnya. Dunia saha tempat kita berada ini adalah dunia pancakasayah, termasuk tubuh kita, tubuh ini kotor, tidak ada yang bersih. Apakah kita bisa menjadi bersih? Yang dikatakan di dalam sini adalah “Berawal dari asubhadrsta pada saat berada dalam tingkat insan hetu-bhumi”, asubha berarti kotor, Anda berada di antara semua makhluk, setiap insan punya karmavarana, semua kotor, kemudian ketika mulai menapaki jalan yoga pelatihan diri, mentransformasikannya menjadi anubhavadrsta. Sebab Anda telah mengetahui bagaimana cara berbhavana, Anda gunakan metode bhavana, kemudian menjadi anubhava. Seperti Mahaguru, tadi telah berkontak batin merasakan kehadiran Mahacundi Bhagavati, ini disebut anubhava, saya tidak berbincang dengan-Nya, Mahaguru juga tidak perlu menggunakan mata untuk melihat-Nya, Beliau juga tidak perlu mata untuk melihat saya.
XX mengatakan bahwa ia bisa melihat kehadiran Cundi Bhagavati, kehadiran Jambhala, perutnya besar, pendek dan gagah, XX bisa melihatnya. Sesungguhnya, wujud Jambhala tidak seperti itu, Beliau sungguh berwibawa, tinggi dan besar. Wujud Jambhala Kuning bukan seperti itu, wujud semacam itu dibentuk oleh umat manusia, sesungguhnya tidak seperti itu. Menurut Anda, apakah semua Buddha sama? Apakah wajahnya sama semua? Sungguh sama? Semua dibentuk berdasarkan imajinasi umat manusia, sebenarnya tidak seperti itu, setiap Adhinatha berbeda.
Dalam bhavana, Anda mentransformasikan menjadi anubhava, barusan saya telah membicarakan perihal anubhava, berkontak batin akan kehadiran Beliau, dan akan timbul anubhava pada tubuh Anda. “Anubhavadrsta dan Kebuddhaan Parayana bertransformasi menjadi vimaladrsta” Dari anubhava menjadi vimala, terlebih dahulu ada anubhava baru menjadi vimala. “Setelah masuk dalam caturcarya” Apa yang disebut dengan caturcarya? Empat fenomena, kita tahu caturcarya dan caturkaya, apa itu caturkaya? Yaitu Satyakaya, Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya, semua berbeda, inilah caturkaya. Apa yang disebut dengan caturcarya? Pada permulaan adalah sambharamarga, prayogamarga, dan darsanamarga, inilah caturcarya.
◎ “Setelah masuk dalam caturcarya “, dengan kata lain, setelah bhavana caturcarya memasuki tubuh Anda, “Selain Anasravajnana yang sepenuhnya suci yang hanya dimiliki oleh Buddha”,pada saat mencapai Parayana, berarti anasravajnana telah sepenuhnya suci. “Mencerahi samsara dan Nirvana tiada berbeda”,saat ini memperoleh sunyata, sebab Anda telah mencapai Darsanamarga. Oleh karena itu dapat memahami tiada perbedaan antara samsara dan Nirvana. Tentu saja ini dikatakan setelah mencapai pencerahan. Oleh karena itu, samsara, Nirvana, dan anasravajnana memiliki Dharmarasa yang sama. “Demikianlah antara Buddha dan insan merupakan saling kesinambungan yang sama”, kita para insan sama dengan Buddha, saling kesinambungan berarti antara manusia dan Buddha saling terhubung, ini mesti dijelaskan barulah kalian bisa mengetahuinya. “Marga dan phala (Lamdre) samarasa”, antara marga dan phala adalah sama, marga berarti menapaki jalan; Phala berarti telah mencapai tujuan. Keduanya sama, samarasa. “Metode pemutusan dan metode mengatasi adalah samarasa”,apa artinya? Semula klesha dan Bodhi adalah dua hal yang berbeda, namun saat Anda tercerahkan, keduanya menjadi samarasa. “Menerima dan melepas tiada berbeda”,Anda tidak perlu mengambil dan tidak perlu melepas, tidak perlu memutus dan tidak perlu merealisasi “Antara ‘putus’ dan realisasi adalah tiada berbeda”,meskipun Anda mencerahi semua dan memutuskan klesha, sama sekali tidak sama. Pengulasan ini sangat mendalam, yang terutama adalah mengenai transformasi. Kita adalah manusia yang kotor, memiliki karmavarana, dan karena tahu bagaimana cara berbhavana, Anda menjalani bhavana, mulai muncul anubhava, mulai merasakan, semisal, saya ambil sebuah sarana puja, ini adalah secangkir air untuk saya minum, saya persembahkan kepada para Adhinatha, saat saya berpujana, saya akan melafal (Mahaguru memperagakan), sedikit anggukkan kepala, kalian melihat Mahaguru menganggukkan kepala, ini adalah anubhava Beliau telah menerima pujana saya. Secangkir air ini belum saya minum, namun saya persembahkan kepada Buddha dan Bodhisattva, dan akan muncul anubhava. Saya sedikit menganggukkan kepala, berarti Beliau telah menerima sarana puja secangkir air ini, inilah anubhava.
◎ Setelah anubhava, akan muncul empat macam tubuh, Anda bisa menjadi caturkaya, begitu caturkaya ini muncul, berarti Anda telah berkontak yoga dengan caturcarya, berarti penekunan Anda dalam sambharamarga, prayogamarga, Darsanamarga, Bhavanamarga, menggunakan keempat carya ini, melalui anubhava, mentransformasikannya menjadi vimala.
Demikianlah makna bagian teks ini. Setelah mencapai vimala, Anda akan menyadari bahwa Anda telah memperoleh Prajna Tathagata, ternyata samsara dan Nirvana adalah sama, klesha dan Bodhi adalah sama, putus baik, terus juga baik. Sekarang dalam kalangan agama banyak yang membahas metode memutuskan, apa yang dimaksud dengan memutuskan? Yaitu setelah kehidupan kali ini, tidak akan ada lagi kehidupan mendatang, tiada lagi, sudah terputus. Apa yang dimaksud dengan terus? Yaitu seterusnya, tidak memutus, selamanya bertumimbal lahir, kali ini terlahir sebagai manusia, esok terlahir sebagai lama (binatang), lusa menjadi nyamuk, kemudian menjadi lalat, kemudian menjadi semut, kemudian menjadi kepiting, kemudian menjadi bunglon… ini disebut terus, terus bertumimbal lahir. Antara ‘putus’ dan ‘terus’ adalah samarasa, ini provokatif; Klesha dan Bodhi adalah samarasa; Samsara dan Nirvana adalah samarasa. Ini sangat mendalam, pengulasan sampai pada yang paling mendalam, ini merupakan pembahasan Prajna Tathagata. Inilah makna dari “Apa yang menjadi hetu?”, apabila tidak saya jelaskan, dan kalian hanya membaca teksnya, tidak akan bisa memahaminya. Ini juga pertama kalinya saya membacanya, saya tidak pernah membacanya, tapi begitu membacanya, saya langsung memahami dengan jelas makna dari teks ini.
◎ Suami berbicara dengan istri, suami memohon: “Bolehkah aku mencari istri muda yang berambut pirang dan bisa merajuk?” Si Suami memohon kepada istrinya, Si Istri mengerenyitkan alis, berpikir sejenak, dan mengatakan: “Baik, aku yang pilih kriterianya.” Dengan antusias Si Suami mengatakan: “Tentu saja, pada akhirnya kalian mesti berada di satu atap yang sama, jadi kamu saja yang pilih.” Setelah Si Suami menanti semalaman, keesokan harinya, Si Istri membawa yang berambut pirang, dan yang suka merajuk, yaitu Golden Retriever, ia pulang membawa Golden Retriever.
Tapi, tidak apa, XX bisa berkomunikasi dengannya, bisa berbicara dengannya. Dalam banyak hal, seperti saat kita mengupas Lamdre, ada satu hal yang sama, yaitu berambut pirang, suka merajuk, semua orang akan membayangkan seseorang, padahal sesungguhnya, bukan demikian. Yang dibabarkan oleh Sang Buddha, yang dibabarkan dalam Lamdre, mulai dari kondisi kotor, kemudian berbhavana, memperoleh anubhava, dan memasuki vimala, baru merealisasi Prajna Tathagata, pada hakikatnya sama, ini berbeda dengan pendapat orang awam. Sesungguhnya dalam banyak hal memang tidak sama.
Apa yang bukan mata? Mata ayam (mata ikan / klavus) bukan mata. Anda tahu mata ayam? Di sini tertulis burung unta bukan burung, benarkah? Apakah burung unta bukan burung? Burung unta tidak bisa terbang. Jadi burung unta bukan burung. Kuda nil bukan kuda, apakah kuda nil bukan kuda? Semestinya bukan. Harimau dinding (Tokek) bukan harimau. Dahulu di Taiwan saya pernah mendengar suara tokek, tapi setelah ke Amerika, sudah lama saya tidak dengar suara tokek. Apakah di Amerika tidak ada tokek? Tidak pernah kelihatan! Di Seattle saya tidak pernah lihat tokek, di negara bagian mana ada tokek? Di Rainbow Vila ada? Banyak tokek?! Wah! Kalau begitu Anda mesti bertanya kepada XX, kenapa di Rainbow Vila ada banyak tokek, minta XX menanyakannya kepada tokek, dengan demikian kita bisa tahu kenapa di Rainbow Vila ada tokek. Saya benar-benar tidak pernah lihat tokek! Tentu saja tokek bukan harimau; Penguin bukan angsa, apakah penguin adalah angsa? Bukan angsa. Oleh karena itu, bodoh bukan telur, dungu bukan labu, hotdog bukan anjing, pemabuk bukan hantu. Sekarang sangat mudah menemukan hantu, Anda cukup pergi ke Pasukan XX. Suatu hari, Anda pergi ke Pasukan XX, maka Anda akan tahu bahwa Anda telah menjadi hantu. Ini berarti ada makna ‘sama’, ada pula makna‘berbeda’. Namun dalam Prajna Tathagata, semua nampak samarasa, tiada ‘dua’, melainkan ‘satu’.
◎ Tuhan menanyai umat manusia, apa itu kesuksesan. Bhaisajyaguru Buddha pernah hadir dan membicarakan dengan XX mengenai: apa latar belakang dari kesuksesan, saya pernah baca artikel ceramahnya, sehingga saya memahami, Bhaisajyaguru Buddha hadir dan bertanya kepadanya apa itu latar belakang dari kesuksesan. Tuhan menanyai umat manusia, apa yang disebut dengan kesuksesan. Si A menjawab: “Saat memperoleh posisi penting.” Si B menjawab: “Setelah mengumpulkan harta kekayaan.” Si C menjawab: “Setelah memperoleh kehormatan.” Si D menjawab: “Memiliki iman yang kuat.” Si E menjawab: “Setelah memperoleh cinta.” Si F menjawab: “Membina anak sampai berhasil.” Si G menjawab: “Berhasil menjadi presiden.” Si H menjawab: “Berhasil mewujudkan mimpi.” Sebenarnya semua cukup beralasan. Tuhan pun tertawa: “Kalian semua terlalu banyak pikir, hidup biasa, dan lebih lambat berjumpa dengan-Ku, inilah kesuksesan.” Sungguh, di dunia ini, tidak ada yang disebut sukses, tidak ada pula yang disebut dengan gagal, samarasa, ini yang dituturkan oleh Sang Buddha.
Apa yang disebut dengan sukses? Apakah setelah menjadi presiden disebut sukses? Belum tentu, banyak presiden yang berakhir di penjara, presiden Taiwan terdahulu, Chen Shui-bian juga masuk penjara, presiden Korea – Park Gyeun-hye juga bakal masuk penjara. Demikian pula dengan beberapa presiden Amerika Serikat terhadulu, presiden Korea, presiden Taiwan, dan masih banyak presiden lainnya, menjadi presiden belum tentu bahagia dan sukses, pada akhirnya bisa juga menjadi sebuah kegagalan. Oleh karena itu, antara sukses dan gagal, sama sekali tidak bisa dibilang. Bagaimana pendapat Mahaguru tentang kesuksesan? Hidup sehari, jalani dengan bahagia, hidup sehari, penuhi dengan rasa syukur, hidup sehari, isi dengan bhavana, inilah kesuksesan; Sekalipun sekarang saya bisa menguasai bahasa semua binatang di seluruh dunia, bisa berbicara dengan mereka semua, apakah ini merupakan kesuksesan? Bukan. Kenapa bukan? Karena tidak memperoleh apa pun. Mengira bahwa komunikasi dengan binatang adalah abhijna, dan sudah luar biasa, dalam pandangan saya sama sekali bukan apa-apa, bukan luar biasa, tidak ada yang luar biasa. Apabila di dunia ini Anda bisa berbicara dengan semua binatang, sungguh merupakan bakat langka! Anugerah dari Atas, sangat berbakat, bisa berkomunikasi dengan semua binatang, hanya saja tidak bisa berkomunikasi dengan sesama umat manusia.
Dahulu Mahaguru mengatakan, Mahaguru sungguh terlalu memahami XX, semenjak awal, saya sudah memahami orang ini, akan tetapi Mahaguru memperlakukan setiap insan dengan sikap batin yang wajar, namun ketika ia mulai memengaruhi perkembangan ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong dan memengaruhi pembabaran Dharma, maka mesti menuliskan beberapa buku! Hanya demikian, jika tidak, bisa bagaimana lagi? Juga tidak bisa bagaimana.
Saya harap, dalam banyak hal Anda semua menilainya dengan mata kebijaksanaan, seekor lama di kebun binatang bisa mengatakan: “Di mana hati Anda?” Sama seperti Bodhidharma?! Ia adalah Bodhidharma! Mestinya saat itu Anda (Ketua cetya) langsung bersujud bernamaskara kepadanya, bahkan ucapan Bodhidharma pun ia gunakan untuk bertanya, mestinya Anda menjawab: “Saya tidak bisa menemukan hati.” Lama itu akan memberitahu Anda: “Aku telah menenangkan hati Anda.” Maka Anda adalah patriark ke-2 yang sejati, ah! Ya Tuhan!
Ini pembicaraan mengenai perbedaan antara usia 18 dengan usia 81, apa bedanya usia 18 dengan 81? Inilah kebijaksanaan. Coba renungkan, apa perbedaan antara usia 18 dengan usia 81? Coba renungkan, jika benar, berarti cocok dengan apa yang kita bicarakan ini. “Yang tenggelam dalam samudra asmara berusia 18 tahun, sedangkan yang tenggelam dalam bak mandi berarti berusia 81 tahun.” Bedanya sungguh besar, usia 81 tahun tenggelam dalam bak mandi; “Yang balapan di jalanan berarti berusia 18 tahun, yang berkendara melawan arus berarti berusia 81 tahun.” Usia 18 tahun, kadang bisa lupa arah, sama seperti Mahaguru, Mahaguru tidak bisa membedakan tangan kiri dan tangan kanan, tidak bisa bedakan kiri dan kanan. Dahulu guru mengatakan belok kanan, saya malah belok kiri, saat berbaris, semua orang sudah berjalan sampai jauh, saya seorang diri, begitu menoleh… saya tidak bisa membedakan kanan dan kiri. “Hati usia 18 tahun adalah hati yang rapuh, sedangkan usia 81 tahun yang rapuh adalah tulangnya.” Memang berbeda. “Yang tidak mengerti apa-apa berarti berusia 18 tahun, sedangkan yang tidak bisa mengingat apa-apa berarti berusia 81 tahun.” Ia sudah lupa, Mahaguru juga sudah lupa, kita berpuja bakti Sadhana Cundi Bhagavati, hampir saja saya sebut sebagai Usnisavijaya Bhagavati, kadang bisa lupa, kadang sungguh lupa, demikian juga dengan nama orang banyak, kadang bisa salah sebut, ini adalah suatu hal yang sangat tidak mengenakkan, tapi Anda mesti memaafkan, Mahaguru telah berusia 73 tahun. Jadi kadang bisa lupa, seperti yang duduk di hadapan saya, ia adalah Samantha, sekarang saya melihat dia, saya tahu ia adalah Samantha. Tapi saya sering memanggilnya Jennifer, Anda mesti memaafkan, saya juga tidak tahu kenapa memanggil Anda Jennifer. Saya selalu tidak bisa mengingat Renee dari True Buddha Vijaya Temple, saya tahu Renee, tapi kadang, saya malah ingat nama dari negara lain. Ia bernama Renee, saya sering menyebutnya Meirui. Saya sendiri bisa salah mengeja, Gurudara sangat baik dalam mengeja pinyin, saya sendiri tidak begitu bisa. Sekarang sudah tahu, Jiaxin memberitahu saya, ia bernama Renee. “Yang masih terus mencari jati diri berarti berusia 18 tahun, sedangkan yang membuat keluarga selalu mencarinya berarti berusia 81 tahun.” Kadang begitu keluar rumah tidak bisa kembali lagi, sungguh!
◎ Anda semua mesti punya mata kebijaksanaan, seperti saat Mahaguru mengamati XX, menilainya dengan menggunakan mata kebijaksanaan Mahaguru, tanpa mata kebijaksanaan, bisa teperdaya oleh penampilan luar XX, penampilan luarnya adalah …. (Mahaguru memperagakan), tersenyum, nampak welas asih, tapi begitu Anda dekat dengannya, maka harta benda Anda akan dikuras habis olehnya. Mahaguru tidak akan menguras harta orang, tenang saja, mendengarkan Dharma di sini tidak akan menguras uang Anda, sebab Mahaguru tidak pernah membangun vihara apa pun, Mahaguru hanya lakukan 3 hal: “Setiap hari hidup dengan penuh kebahagiaan, setiap hari hidup dengan penuh rasa syukur, dan setiap hari berbhavana.” Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.