2017-08-26 Ajaran Tantra untuk Mencapai Keberhasilan Penguasaan Diri Dalam Mimpi
Ceramah Lamdre ke-94 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Amitabha Buddha, 26 Agustus 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: Amitabha Tathagata dari Sukhavatiloka Barat.
Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, akuntan TBF, sdri. Teresa. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Zhuang Junyao, dr. Lin Shuhua, Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. Sebenarnya masih banyak tamu agung yang lain, akan tetapi mereka tidak mendaftarkan nama, asalkan menurut Anda, Anda memiliki peran menonjol dalam masyarakat, negara, organisasi, dalam bisnis sendiri, atau di tempat kerja sendiri, semua boleh mendaftar sebagai tamu agung. Semoga ada wajah-wajah baru. Semestinya ada, hanya saja semua sangat merendah, mesti lebih antusias untuk mendaftarkan nama dalam jajaran tamu agung. Terlebih dahulu menyapa Anda semua: Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Sawadika ! (Bahasa Thai: Apa kabar!) Selamat malam! (Mahaguru mengucap dalam Bahasa Indonesia), ada banyak umat dari Indonesia dan Thailand, juga banyak yang berasal dari berbagai negara yang lain, hari ini banyak umat yang hadir, mungkin karena besok adalah Homa Mahottara Heruka.
◎ Saya ingat ketika melakukan Homa Mahottara Heruka, saat menjapa mantra, dapat visualisasikan bagian tubuh yang berpenyakit, atau gunakan tangan untuk menjamah bagian yang sakit, kedua cara ini boleh. Semoga pada Homa Mahottara Heruka besok, melalui adhisthana Mahottara Heruka, dapat menyingkirkan sakit penyakit kita semua, mengikis karmavarana, supaya bhavana Anda semakin maju, dan semakin berkekuatan.
Istadevata puja bakti kita hari ini adalah Amitabha Tathagata, Norlha Hutukhutu adalah seorang Acarya dari Kham yang paling agung, yang datang membabarkan Dharma ke wilayah Zhongyuan, kemudian beliau mengundang Gangkar Rinpoche datang ke Tiongkok untuk membabarkan Dharma, berkat pembabaran Dharma dari kedua Hutukhutu ini, dalam beberapa waktu, Tantrayana di Tiongkok menjadi sangat berkembang. Norlha Hutukhutu pernah mengatakan, di antara semua Sadhana Tantra, Mahasadhana Amitabha Buddha dapat menyeberangkan insan luas, dengan kata lain, Mahasadhana Amitabha Buddha merupakan sadhana yang dapat menyeberangkan insan paling luas. Kita Buddhisme Tiongkok, tiap kali bhiksu / bhiksuni berjumpa selalu beranjali melafal: "Amituofo", "Namo Amituofo", semua melafal Nama Buddha; Ketika para Daois berjumpa, mereka juga melafal "Wuliangshou" (Amitayus), yang juga Amitabha Buddha. Yang dilafalkan sambil membungkuk tiap kali para bhiksu / bhiksuni berjumpa adalah Amitabha Buddha, semua melafal Nama Buddha, yang dilafalkan adalah Nama Buddha ini, yaitu Amitabha Buddha. Karena Beliau paling berjodoh dengan para insan di dunia saha, oleh karena itulah Sukhavatiloka menjadi alam suci yang paling ternama di antara semua alam suci. Istadevata dari Mahaguru adalah Mahadewi Yaochi, Amitabha Buddha dan Ksitigarbha Bodhisattva, saya sendiri juga berharap semoga kelak dapat terlahir di alam suci Amitabha Buddha, di Mahapadminiloka, inilah tekad saya.
◎ Saya bersadhana selama 40 sekian tahun, hanya beberapa kali berjumpa dengan Amitabha Buddha, kesan yang paling mendalam adalah ketika saya berada di penerbangan dari Beijing menuju ke Taiyuan, saat itulah saya melihat Amitabha Buddha, paling jelas, paling terang, paling agung, dan paling cemerlang. Akan tetapi, saya tidak sering melihat Amitabha Buddha, hanya 2 atau 3 kali. Apakah Mahaguru pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha? Pernah! Saya menulisnya dalam buku, sebenarnya saya pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha. Satu kali yang paling jelas, adalah suatu malam saat menginap di Hotel Jinghua di Taichung, saya menulisnya dalam buku, dan langsung dikritik oleh kalangan agama Buddha: “Mana mungkin Anda bisa berjumpa dengan Shakyamuni Buddha?” Tentu saja, saya tidak dapat berkata apa-apa, sebab sekian lamanya, hanya sekali saja saya berjumpa dengan Shakyamuni Buddha, dan beberapa kali berjumpa dengan Amitabha Tathagata.
Sekte Tanah Murni mengkhususkan diri untuk melafal Amitabha Buddha, sekte Tanah Murni khusus melafal Nama Buddha, Vidyadhara pelafalan Nama Buddha, mereka menganjurkan Vidyadhara pelafalan Nama Buddha, cukup melafal Nama-Nya. Yang paling penting adalah ketika menjelang wafat, mencapai kondisi sepenuh hati dan tak galau, ketika batin Anda tidak galau, Anda cukup sepenuh hati melafal Amitabha Tathagata, sepenuh hati bertekad terlahir di Sukhavatiloka, cukup sepenuh hati, hati tidak bercabang, sepenuh hati melafal Amitabha Tathagata, dan memohon Amitabha Tathagata menjemput terlahir di Sukhavatiloka, pada saatnya, Amitabha Tathagata, Avalokitesvara Bodhisattva, dan Mahastamaprapta Bodhisattva akan hadir di hadapan Anda, menganugerahkan padmasana, Anda duduk di atasnya, dan terlahir di Sukhavatiloka. Amitabha Buddha merupakan kulapati dari padmakula, dua Dharmarajaputra Beliau adalah Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva, merupakan dua Dharmarajaputra yang sangat agung. Hari ini memperkenalkan Istadevata puja bakti, Amitabha Tathagata. Perjumpaan saya dengan Amitabha Tathagata hanya 2 atau 3 kali saja, tidak banyak. Saya hanya sekali berjumpa dengan Shakyamuni Buddha, ini pun menyebabkan kalangan agama Buddha menjadi ribut: “Bagaimana mungkin Anda bisa berjumpa dengan Shakyamuni Buddha?” Bahkan ada beberapa orang yang menulis artikel untuk mengkritik saya: “Shakyamuni Buddha telah parinirvana 2600 tahun lampau, bagaimana mungkin Anda bisa berjumpa dengan Shakyamuni Buddha?” Saat itu, saya melihat maka saya katakan melihat, jika tidak, maka saya katakan tidak, saya tidak menduga semua orang akan mengkritik saya habis-habisan. Seperti empat gunung termasyhur di Taiwan, seperti Master Cheng Yen, sepertinya beliau juga tidak pernah menyatakan bahwa beliau pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha? Bhiksu Hsing Yun, dia juga tidak pernah mengatakan pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha; Selain itu, Master Sheng-yen dari Dharma Drum Mountain, ia juga tidak pernah mengatakan pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha; Master Wei Chueh juga tidak pernah mengatakan pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha. Saat itu, saya mengungkapkan pernah berjumpa dengan Shakyamuni Buddha, hanya satu kali, dan langsung dicerca habis-habisan.
Saya juga tidak ingin berbuat hal-hal yang aneh. XX yang paling banyak melakukan hal-hal aneh, saya hanya mengungkapkan sekali saja tapi langsung dicerca. Bagaimana dengan XX? Lebih luar biasa! Akhir-akhir ini menyimak ceramah Nenek Hantu, ia menulis: “Akhir-akhir ini saya sangat akrab dengan Shakyamuni Buddha. Saya sering berkomunikasi dengan-Nya.” XX mengatakan, Shakyamuni Buddha berkata kepada XX: “Kemarikan tanganmu!” XX pun mengulurkan tangannya, dan Shakyamuni Buddha menggenggam tangan XX: “Ikutlah dengan-Ku.” Dalam artikel ceramahnya, XX menulis: “Ikut dengan Shakyamuni Buddha, saya bisa tenang.” Di bagian bawah masih ada banyak paragraf, semua berhubungan dengan Shakyamuni Buddha. Ada satu lagi, menurut perkataan XX, Shakyamuni Buddha memperlakukan umat XX Temple dengan sangat baik! Shakyamuni Buddha mengulurkan tangan menjamah kepala semua umat yang sedang mendengar, dalam hal ini, bahkan saya pun tidak pernah terpikirkan. Masih ada apa lagi? Shakyamuni Buddha bahkan mengeluarkan sarira, entah dikeluarkan dari bagian mana, singkat kata, semua umat XX Temple bisa makan sarira. XX duduk di atas mimbar dan mengatakan: “Shakyamuni Buddha memberi sarira untuk saya makan.” Ia pun begini (mulut mengunyah) wah! Sarira yang sangat wangi dan manis! “Apakah kalian sudah memakannya?” XX menanyai umat: “Apakah kepala kalian telah dijamah oleh Shakyamuni Buddha?” Ini adalah peristiwa di tahun 1998. Wah! Saya tidak tahu, betapa agungnya XX, bahkan Shakyamuni Buddha memberinya makan sarira! Wangi, manis, dan lezat, bukankah itu adalah manisan buah? Sungguh mohon maaf kepada Anda sekalian, Mahaguru tidak bisa meminta Shakyamuni Buddha untuk menjamah kepala kalian, juga tidak bisa minta Shakyamuni Buddha untuk mengeluarkan sarira untuk kalian makan, sebab saya hanya pernah berjumpa sekali saja. Tapi XX mengatakan setiap hari ia bersama dengan Shakyamuni Buddha, “Talk too much”, berulang kali ia mengatakannya. Saya pun memberitahu Mahadewi Yaochi, kenapa Shakyamuni Buddha pilih kasih, betapa baiknya terhadap mereka, tapi justru tidak seakrab itu dengan kami di vihara pusat, Ling Shen Ching Tze Temple, juga tidak menampakkan diri kepada kami, dan tidak memberikan sarira kepada kami. Mahadewi Yaochi mengatakan: “Itu semua adalah omong kosong!”
◎ Mahadewi Yaochi memberitahukan sebuah analisis kepada saya, dalam sutra Shakyamuni Buddha telah tercatat dengan sangat jelas: “Di masa penghujung Dharma, jubah putih akan duduk di atas, dan bhiksu duduk di bawah, inilah karakteristik utama dari mara.” Dengan kata lain, umat perumah tangga akan duduk di atas, perumah tangga duduk di posisi tertinggi, perumah tangga yang berambut, dan di bawahnya adalah para bhiksu, Shakyamuni Buddha mengatakan ini adalah karakteristik mara. Inilah analisis dari Mahadewi Yaochi dan saya.
Yang kedua, setelah Shakyamuni Buddha menjalani kebhiksuan, tangan Beliau tidak pernah menyentuh tangan wanita, “Tangan tidak boleh menyentuh tangan wanita”, dalam Ajaran Beliau sangat jelas, berbicara dengan wanita mesti berjarak 4 langkah, dan isi pembicaraan tidak boleh lebih dari 3 kalimat, mata tidak boleh menatap wanita. Sebab jika mata menatap wanita, keduanya akan saling mengirimkan sinyal, dan dimangsa oleh singa. Dalam Buddhisme ortodoks, aturan dari Shakyamuni Buddha sangat ketat, 2 orang (bhiksu dan wanita) tidak boleh berbincang selama 1 atau 2 jam, jika terus berbicara, bisa-bisa bhiksu ini akan kembali pada kehidupan awam. Dalam Zhenfo Zong ada banyak bhiksu, ada yang terlampau banyak bicara dengan wanita, ada seorang bhiksu yang datang bersama seorang wanita, mereka menyatakan pertobatan, saya mengatakan: “Kalian bertobat atas apa? Apa yang patut dipertobatkan? Silakan menikah!” Saya menanyai mereka: “Siapa di antara kalian yang mencium terlebih dahulu?” Pihak wanita mengatakan bhiksu itulah yang menciumnya terlebih dahulu, bhiksu itu mengatakan: “Mana mungkin? Kita berdua bersamaan” Saya katakan: “Baiklah! Menikah saja!” Saya menghitung, “Tidak apa, kalian berdua menikahlah!” Kelak jika kalian telah letih dengan kehidupan perkawinan, kalian bersama-sama menjalani kebhiksuan. Apabila sudah ada anak, anaknya menjadi sramanera.
Sang Buddha sangat ketat, bagaimana mungkin tangan-Nya menggandeng tangan XX? Pergi ke mana? Amituofo! Oleh karena itulah Mahadewi Yaochi dan saya melakukan analisis, yang pertama, XX sebagai perumah tangga duduk di atas, sedangkan bhiksu / bhiksuni duduk di bawah, atau duduk di kedua sisinya, ia sendiri ada di tengah atas, dengan demikian Sang Buddha tidak mungkin sudi untuk hadir, sebab itu adalah karakteristik mara. Yang kedua, dalam Buddhisme ortodoks, 2 orang (bhiksu dan umat wanita) tidak boleh saling berpandangan, jadi tidak mungkin menyentuh tangannya, hanya boleh berucap beberapa patah kata, tetapi mereka malah “Talk too much.”, jadi ini tidak mungkin, apalagi bergandengan tangan? (Mahaguru menyanyi): “Bergandengan tangan, di bawah gerimis, bergandengan tangan, mengikuti langkahmu.”, ini adalah lagu asmara! XX tidak sopan terhadap Sang Buddha.
◎ Yang ketiga, Mahadewi Yaochi dan saya menganalisis, XX lebih menghormati hantu daripada Buddha dan Bodhisattva, ia memelihara hantu, terang-terangan, secara terbuka, biasanya orang yang memelihara hantu tidak mau mengungkapkannya, sekalipun hanya satu tuyul saja, mereka tidak berani mengungkapkannya. XX memelihara 5 ketua hantu dan puluhan juta hantu, ia berani mengungkapkannya. Ia telah melanggar pantangan besar, memelihara hantu adalah sebuah pelanggaran berat, Sang Buddha tidak akan mungkin sudi hadir. Oleh karena itulah Mahadewi Yaochi mengatakan: “Omong kosong!”
Sang Buddha juga tidak menggandeng tangan saya! Saya juga bukan seorang homoseksual, apalagi Sang Buddha sangat agung dan mulia. XX benar-benar bohong besar, benar-benar sindikat penipu, jika mau sedikit gunakan akal sehat, bisa langsung kelihatan jelas kejanggalannya. Sang Buddha Berdharmadesana kepada mereka? Tapi semua yang dibahas biasa-biasa saja, yaitu nasihat untuk berbuat kebajikan. Sesungguhnya Dharma Sang Buddha bukan hanya demikian, yang terutama dalam Ajaran Sang Buddha adalah : “Sucikan hati dan pikiran”, inilah yang paling penting, diri sendiri menyucikan pikiran sendiri, inilah yang paling penting, bagaimana cara menyucikan pikiran? Ada banyak metode.
◎ Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre, sampai pada “Nidana mimpi”, apa itu “Nidana mimpi”? Dalam meditasi Anda tidak bisa melihat, ketika mata terbuka juga tidak bisa melihat, dalam samadhi juga tidak bisa melihat, saat apa pun tidak bisa melihat, akan tetapi memperlihatkan kepada Anda dalam mimpi, ini disebut sebagai “Nidana mimpi”, memperlihatkan kepada Anda dalam mimpi.
Apa yang terjadi dalam “Nidana mimpi”? Seperti beberapa hari sebelumnya, sepertinya 2 hari lalu? Dalam mimpi bisa sekehendak hati, wah! Sebuah gunung tinggi, asalkan menegakkan tubuh langsung terbang, terbang dalam posisi berdiri, wah! Terbang melintasi kerumunan orang, melintasi puncak gunung, kemudian melintasi samudra, melintasi gunung besar, terbang ke alam suci, baru 2 hari lalu! Saya terbang ke alam suci, terbang ke mana, terbang kesana kemari, sesuai kehendak hati, mencapai tempat yang dituju, dalam mimpi terasa sangat bahagia. Dalam kehidupan nyata, apakah Anda bisa terbang? Tidak terpeleset pun sudah untung, dalam dunia nyata, mana mungkin bisa terbang? Inilah “Nidana mimpi”.
◎ Kemarin malam! Saya bermimpi apa? Mimpi dalam tubuh saya terdapat paku besi, wah! Sangat banyak! Luar biasa, paku besi dari dalam tubuh naik ke mulut saya, saya memuntahkannya satu-persatu, terus memuntahkan paku, bahkan masih terasa di samping mulut, muntahkan lagi, masih ada, muntahkan lagi….. terus memuntahkan paku, sampai akhirnya tiada lagi, setelah dimuntahkan sampai habis, saya pun terbangun, mimpi ini sangat jelas. Saya pun bertanya kepada Mahadewi Yaochi: “Kenapa saya memuntahkan paku?” Mahadewi Yaochi memberitahu saya: “Sederhana sekali, Kitab 7 Panah Menancap Kepala.” Kitab 7 Panah Menancap Kepala? Begitu saya berpikir, ah? Ada dalam Kisah Pengangkatan Dewa (Fengshenbang), Jiang Ziya diserang dengan Kitab 7 Panah Memancap Kepala, ada orang yang melakukan ritual, menancapkan paku ke kepalanya, menancapkan sampai Jiang Ziya merasa pusing, tidak bisa berperang, sekujur tubuh menjadi lemas, para marsekal kalah, para prajurit menjadi gelisah, sampai pada akhirnya, muncul Buddha Bodhisattva, saat itu Avalokitesvara Bodhisattva disebut Cihangzunzhe, begitu Beliau muncul, di depan ada 7 pelita, di belakang ada 7 pelita, Randeng Daoren adalah Dipankara Buddha, muncul untuk menolong Jiang Ziya. Ia terkena serangan Kitab 7 Panah Menancap Kepala.
Semua orang boleh mengetahui bazi atau data kelahiran Mahaguru, tahun 1945, tahun ke-34 Republik Tiongkok, bulan 5, tanggal 18, tengah hari, bazi saya terbuka untuk umum, sudah ada dalam buku, orang meneluh saya, saya bukan mengatakan XX meneluh saya, sebab saya tidak akan merasakan ketika orang meneluh saya, kenapa memuntahkan paku sebanyak itu? Berarti telah diteluh sampai sekujur tubuh, memuntahkan semua paku, berarti teluh tersebut tidak memengaruhi saya, saya juga tidak merasakan teluh yang dikirim orang lain. Disebut apakah ini? Nidana mimpi.
◎ Dalam Tantra mesti memahami hal ini, sangat penting, dalam mimpi mesti bisa menyadari mimpi! “Ini adalah mimpi.”, dalam mimpi memahami mimpi, mengerti makna mimpi tersebut. Dalam Tantra ada 6 Siddhi, salah satunya adalah sadhana mimpi, dalam mimpi juga perlu bersadhana, sebab di siang hari Anda berada dalam kondisi sadar, sedangkan dalam mimpi di malam hari sudah mulai bingung, bagaimana jika di malam hari bermimpi membunuh orang? Oleh karena itu, yang pertama mesti melatih mimpi, melatih mimpi sampai sama dengan siang hari, Anda bisa memahami kondisi mimpi, “Sekarang saya sedang bermimpi.” Yang bisa demikian sudah tergolong mempunyai hasil.
Ketika Anda menyadari bahwa Anda sedang bermimpi, apakah Anda tahu itu mimpi? Anda tahu bahwa Anda sedang bermimpi? Apakah kalian tahu? Asalkan Anda bermimpi, Anda langsung tahu: “Oh! Sekarang saya sedang bermimpi.” Yang tahu silakan angkat tangan, masih ada yang angkat tangan, kemampuannya cukup baik. Inilah pelatihan mimpi, menyadari itu adalah mimpi, dan mesti memahami mimpi tersebut. Selain itu, mesti bisa mentransformasikan mimpi. Ah? Yang ini hebat, kenapa? Ketika kondisi mimpi muncul, Anda tidak tahu, bahkan dalam mimpi pun Anda sedang melakukan karma buruk! Dalam mimpi bisa melakukan karma buruk! Apakah dalam mimpi bisa melakukan karma? Misalnya Anda mimpi membunuh orang, atau mimpi ditindih hantu, banyak orang yang mimpi ditindih hantu, apalagi sekarang banyak yang memelihara hantu, semua ditindih hantu sampai kewalahan, sangat banyak! Dalam mimpi, ada juga hantu yang mengejar Anda! Roh jahat mengejar Anda! Atau apa yang sedang mengejar Anda! Terlebih dahulu, Anda mesti tahu bahwa itu adalah mimpi.
◎ Yang kedua, mimpinya sangat jelas, jangan berupa mimpi yang samar-samar, atau mimpi yang kacau balau, itu tidak masuk hitungan! Mesti memahami kondisi mimpi, mengetahui mimpi dengan sangat jelas. Ketika Anda hendak membunuh orang, Anda tahu itu adalah mimpi, dalam mimpi juga tidak boleh berbuat karma buruk, langsung hentikan, tidak melakukan karma buruk. Anda tahu itu adalah mimpi, Anda langsung berhenti, begitu melihat hantu datang, Anda langsung beranjali melafal: “Om. Mahabalaya. Hum Hum Pei.” Menjapa sebuah mantra, hantu langsung sirna, hantu tidak bisa menangkap Anda. Dalam mimpi Anda jatuh ke jurang, Anda tahu: “Oh! Ini adalah mimpi, tidak apa.” Memohon Garuda: “Om. Jialuda. Zhalie. Zhalie. Hum Hum Pei.” Garuda terbang menghampiri, membawa Anda kembali ke daratan. Menghadapi kondisi bahaya seperti apa pun, misalnya mimpi tenggelam di dalam air, Anda menjapa: “Namo. Sanmanduo. Muduonan. Warila. Mi.” Muncul Raja Naga, Ia mengangkat Anda, Anda duduk di atas naga, terbang di angkasa. Bisa menjapa mantra dalam mimpi!
Dalam mimpi Anda berjumpa dengan siluman rubah! Bagaimana ini? Ia menjelma menjadi wanita cantik ! Rambut berkibar, lima fitur wajah sangat sempurna, mengenakan jubah putih tembus pandang, bagaimana ini? Berjumpa dengan siluman rubah mesti japa mantra apa? “Om. Gulugulie. Chuli. Suoha” wah! Sempurna sudah, Anda pun pergi terpikat oleh siluman rubah. Ada sebuah lelucon, ibu suka memelihara kucing, kakak perempuan suka memelihara burung, adik laki-laki suka memelihara anjing, sedangkan peliharaan dia sendiri adalah kura-kura, apa peliharaan ayahnya? Siluman rubah! Ketika Anda berjumpa dengan siluman rubah, Anda mesti menenangkan hati, “Om. Amidiewa. Xie.” Amitabha Buddha muncul. Atau Anda bisa melakukan simabandhana, melakukan Mudra 4 Vertikal 5 Horizontal, “Lin, bing, dou, zhe, jie, zhen, lie, zai, qian.” Terlebih dahulu Anda berlatih simabandhana, membuat perlindungan, menjapa Mantra Hati Acalanatha Vidyaraja: “Namo Sanmanduo. Muduonan. Warila. Lan. Han.” Kemudian lakukan Mudra 4 Vertikal 5 Horizontal, “Lin, bing, dou, zhe, jie, zhen, lie, zai, qian.” muncul sebidang tembok, siluman rubah tidak bisa mendekati Anda, sehingga Anda tidak melakukan karma buruk dalam mimpi, baik sekali. Apa ini? Ini adalah transformasi mimpi, Anda tahu sedang bermimpi, dan Anda dapat mentransformasikannya.
◎ Saya beritahu Anda, mimpi sangat penting, sebab kelak ketika seseorang akan wafat, berbaring memejamkan mata, di samping tidak ada orang yang membantu Anda melafal Nama Buddha untuk diperdengarkan kepada Anda, kesadaran Anda berada dalam kondisi tidak jelas, mirip dengan kondisi mimpi. Saat itu, sesuatu (yang buruk) datang menjemput Anda, Anda tidak menyadarinya, Anda ikut begitu saja, Anda tidak bisa mencerahi mimpi, Anda belum berlatih anubhava mimpi dengan baik, nidana mimpi ini belum Anda latih dengan baik, jangan sampai demikian.
◎ Dalam Tantra ada sadhana mimpi, saya tidak pernah dengar dalam aliran eksoterik ada sadhana mimpi. Wang Shouren menulis sebuah sajak: “Menyadari bahwa dunia ini ibarat mimpi, tidak mengejar suatu apa pun, batin tiada nafsu keinginan, kedamaian meliputi semua, ibarat berada dalam mimpi, mengikuti jalannya mimpi, mencapai keberhasilan pahala dalam mimpi.” Ini adalah sajak dari Wang Shouren, kalimat pertama sangat penting: “Menyadari bahwa dunia ini ibarat mimpi, tidak mengejar suatu apa pun.” Anda mesti paham bahwa dunia ini ibarat mimpi. Jadi Anda tidak perlu mengejar apa pun, sekalipun dikejar, sia-sia saja, pada akhirnya, tiada suatu apa pun yang menjadi milik Anda, termasuk keluarga Anda, orang terdekat Anda, semua bukan milik Anda, yang paling Anda sukai, juga bukan milik Anda, segala sesuatu bukan milik Anda. Inilah “Nidana mimpi”, hari ini mengulas “Nidana mimpi”.Teringat saat berjalan-jalan bersama kekasih, dengan manja ia mengatakan: “Indah sekali kalung itu.” Saat itu saya mengatakan: “Baiklah! Kita lihat-lihat saja.” Kekasih dengan manja lanjut mengatakan: “Alangkah baiknya jika bisa melihatnya setiap hari.” Saat itu, saya juga tidak berdaya, saya ambil ponsel dari saku, cekrek cekrek cekrek, mengambil gambar 3 kali, dengan tertawa saya katakan: “Nanti pulang di rumah simpan ke ponsel kamu, kamu bisa menatapnya setiap hari.” Bhavana kita mesti demikian, setiap hari melafal Nama Buddha, setiap hari mengenang Buddha, mengenang Amitabha Buddha, visualisasi Amitabha Buddha ada di hadapan Anda. Demikianlah sekte Tanah Murni, mulut melafal Nama Buddha, muncul Buddha dalam benak, mengarahkan hati pada Buddha, setiap hari melihat Buddha. Kita umat Buddha mesti demikian, setiap hari mengenang Buddha, setiap hari mengenang Trimula: Mulacarya, Mulaistadevata, dan Muladharmapala. Dharmapala melindungi Anda, Istadevata menerima Anda, kelak Istadevata akan muncul, Guru mengadhisthana Anda, inilah Trimula dalam Tantra, tidak boleh dilupakan. Selain itu, kita mesti senantiasa mengenang Manjusri Bodhisattva, Manjusri Bodhisattva adalah Istadevata yang menganugerahkan kebijaksanaan kepada Anda, Caturbhujalokesvara (Avalokitesvara Berlengan Empat) adalah Istadevata yang menganugerahkan maitrikaruna kepada Anda, Vajrapani Bodhisattva adalah Istadevata yang menganugerahkan Dharmabala kepada Anda, Beliau melindungi Anda, Beliau disebut juga sebagai Vajrahasta, inilah Riksum Gonpo yang utama dalam Tantra, maitrikaruna, prajna dan Dharmabala.
Ibu guru memberitahu murid-murid: “Murid-muridku, seandainya kalian bisa berubah menjadi tanaman, Anda ingin menjadi tanaman apa?” Murid-murid mulai berpikir, Xiao Hong menjawab: “Saya ingin menjadi ume, karena ia tidak gentar akan hawa dingin.” Bunga ume tahan akan cuaca dingin. Xiao Li menjawab: “Saya ingin menjadi pohon pinus yang tak gentar akan tiupan angin dan hujan badai.” Xiao Ming menjawab: “Saya ingin menjadi rumput kecil.” Ibu guru keheranan: “Ah? Apa keistimewaan rumput kecil?” Xiao Ming menjawab: “Hari ini Anda menginjak kepala saya, esok hari saya yang akan tumbuh di atas makam Anda!” Ibu guru: “Keluar kamu!” Xiao Ming benar-benar tukang onar.
Saya beritahu Anda, dalam “Nidana mimpi” ada perubahan, dalam mimpi pun ada perubahan, terus berubah-ubah, “Nidana mimpi” juga demikian. Guru Bahasa Inggris mengatakan: “Coba Anda terjermahkan: ‘Are you free tonight?’” Xiao Ming menerjemahkannya: “Apakah Anda gratis malam ini?” Seisi kelas langsung tertawa terbahak-bahak. Seperti sebelumnya, ibu guru pun berkata: “Keluar kamu!” Saya ucapkan sepatah kalimat: “I am lonely tonight.” (Hari ini saya sungguh kesepian). Kemarin sepulang kerja, saat berjalan di jalan, melihat 2 orang tua sedang bermain catur, saya merasa tertarik, dan menyimak di samping mereka, suasananya sangat menegangkan, 2 orang tua itu sedang bermain catur, saling bertatap muka selama 30 menit, dan belum ada yang bergerak. Keduanya terus berpikir, dalam hati saya: “Walau tua tapi luar biasa!” Mereka tak bergeming, 2 orang tua dengan 1 papan catur, teknik bermain catur mereka sungguh indah, untuk langkah berikutnya saja butuh waktu berpikir selama 30 menit… Akhirnya, salah satu orang tua itu memecah kesunyian, ia mengatakan: “Saya sedang berpikir, sebenarnya sekarang giliran siapa?” Orang tua yang satunya mengatakan: “Entahlah!” Ternyata, mereka berdua bermain catur sampai pikun.
Saya merasa, orang yang telah lanjut usia bisa mengalami kepikunan, oleh karena itulah yang muda mesti memahami yang tua, sebab kelak di usia tua Anda akan tahu sendiri. Sesungguhnya, kadang akan melupakan sesuatu. Sungguh, sering melupakan hal yang sedang dilakukan, semisal saat dokter meminta saya untuk minum obat ini setiap hari, atau minum obat itu, saya juga sering lupa. Saya sering bertanya kepada Gurudara: “Apakah Anda sudah lihat saya minum yang ini?” Beliau mengatakan tidak lihat, saya juga tidak tahu sebenarnya sudah minum atau belum, akan tetapi tidak boleh minum dua sekaligus, Chen Chuanfang mengatakan itu masalah yang sangat mudah, Anda cukup tulis: “Sudah diminum”, “Belum diminum”, lalu letakkan tulisan ini di tempat tersebut. Saat Anda menghampirinya, hah? Jika “Sudah diminum” dibalik, berarti sudah diminum, tapi jika yang “Belum diminum” belum dibalik, berarti belum diminum, masalahnya adalah, bahkan untuk membaliknya pun lupa. Ada orang yang belajar Buddha sampai… menurut saya tidak perlu serumit itu, cukup satu Istadevata, setiap hari Anda mengenang Istadevata tersebut, setiap hari japa mantra-Nya, jangan melupakannya, celaka jika sampai lupa, sudah bersadhana sekian lama, dan di usia tua, semua dilupakan, bagaimana ini?
Pada suatu ketika, listrik di seluruh Taiwan padam, ada seorang kawan yang sangat suka mobil super, namanya Xiao Quan, ia mengatakan bahwa sudah sangat lama ia menantikan hari ini, sebenarnya apa yang ia nantikan? Akhirnya alat pengukur kecepatan di tol Taipei sampai Kaohsiung terkena dampak listrik padam, Xiao Quan ingin memecahkan rekor dari Taipei menuju Kaohsiung hanya 3 jam, akan tetapi temannya di Kaohsiung telah menunggu sangat lama dan Xiao Quan tidak kunjung nampak. Akhirnya ia menanyai Xiao Quan: “Sebenarnya kemana kamu pergi?” Xia Quan menjawab: “Listrik padam, pintu garasi tidak bisa terbuka.” Oleh karena itu, lebih baik listrik jangan sampai padam, listrik padam sungguh merepotkan, sekarang sudah sangat jarang ada pemadaman listrik. Kabarnya, tiap kali ada pemadaman listrik di seluruh Taiwan, kerugiannya sangat banyak.
◎ Otak manusia jangan sampai mengalami korsleting, listrik juga tidak boleh sampai mati, paling tidak Anda masih punya ingatan! “Bertekad terlahir di Negeri Buddha.”, Anda cukup menyimpan ingatan ini, Anda bisa mengingat Istadevata, konsentrasi adalah samadhi, kecuali bhavana Anda sudah sangat luar biasa, bahkan konsentrasi pun tiada. Dalam Daoisme dikatakan, “Esensi, prana, dan jiwa” merupakan Tiga Mestika, melatih esensi menjadi prana, dan melatih prana menjadi jiwa, kemudian mengembalikan jiwa ke angkasa, dan angkasa manunggal dengan Dao, demikianlah bhavana dalam Dao. Bhavana kita umat Buddha, sebenarnya hampir sama, mengubah yang banyak menjadi satu, dan satu menjadi nol, nol manunggal dengan Bodhi, demikianlah urutannya.
Demikianlah Mahottara Heruka, bagaimana mudra dari Mahottara Heruka? (Mahaguru memperagakan) artinya adalah dari banyak menjadi satu, dari bagian bawah yang banyak, sampai di puncak menjadi satu titik, inilah konsentrasi, konsentrasi menjadi angkasa, dan angkasa manunggal dengan Bodhi, kemudian, pada saat berada di angkasa, ditambah dengan Bodhicitta, Anda adalah Bodhisattva, telah dijelaskan bagi Anda semua, ini yang paling utama.
Dokter memberitahu seorang nenek: “Nek, tubuh Anda telah lemah, butuh zat besi.” Nenek itu menjawab: “Saya sudah ompong, sudah tidak bisa makan makanan yang sedikit keras, Anda malah suruh saya makan besi, apakah Anda masih punya hati nurani?! Saya tidak bisa menerima anjuran Anda!” Ini adalah kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya. Dharmadesana mesti sangat jelas, jangan membingungkan. Tentu saja, hanya XX yang tahu keluarnya (sarira) dari mana, sekarang saya menanyai XX: “Saat Shakyamuni Buddha memberi Anda sarira, dari manakah Beliau mengeluarkan sarira itu?”
Om Mani Padme Hum.