2016-12-03 Tenteram Berkat Samyaksmrti dan Ekasarana
undefined

Ceramah Lamdre ke-47 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Padmakumara, Sabtu 3 Desember 2016 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Padmakumara.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Perwakilan Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Seluruh anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Penasihat hukum TBF, pengacara Zhou Huifang, dan Pengacara Zhuo Zhongsan. Penasihat Senior TUV NORD ASIA PACIFIC LTD. Cabang Taiwan: Bpk. Cui Haoxiang. Anggota Dewan CEO Selective Trademark Union Limited: sdri. Lai Liyu. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Kepala Eksekutif Lembaga Keuangan Yayasan Lai Shuwang Bpk. Li Man-chun. Seniman ukiran pasir: Master Wang Song-guan. Direktur Asosiasi Taois Tiongkok Sihan di Yulin: bpk. Hong Lichen, direktur di Jiayi: sdri. Ke Peichen. dr. Zhouheng, my university classmates bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Datuk dari Malaysia: Bpk. Li Haian dan istri Datin Li Jing, beserta putrinya Li Qi. Direktur Umum agen Toyota Indonesia, bpk. Guo Shuoming dan istri: ibu Chen Yanling. Pimpinan Hangzhou Taihang Fire Protector Material Co.,LTD: bpk. Ceng Yaojin dan istri sdri. Xu Liping. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue. My sister: Ibu Lu Shengmei, Ibu Lu Guoying ‘and her husband’ bpk. Li Hetong. Terima kasih atas para donatur konsumsi, Yen Ming Temple Australia NT$ 100,000; Perusahaan Kargo Wansheng Malaysia NT$ 100,000; Yongxuan Steakhouse NT$ 100,000. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Mandarin) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Taiwan) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Kanton) Kam-sam-ni-da ! (Bahasa Korea: Terima kasih) Doumo Konnichiwa ! (Bahasa Jepang: Apa kabar) Good afternoon ! (Bahasa Inggris: Selamat sore) Sawadika ! (Bahasa Thailand: Apa kabar) Merci ! (Bahasa Perancis: Terima kasih) Bonjour ! (Bahasa Perancis : apa kabar) Mengucapkan selamat siang kepada semuanya ! 

Hari ini adalah homa Padmakumara, saya sendiri merasakan, sepertinya dalam ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong ada beberapa gejolak, ada seseorang yang mempunyai beberapa pendapat. Kita persilakan dia untuk naik dan mengutarakannya, yaitu sdri. Xu Yaqi.

undefined

◎ Sdri. Xu Yaqi: “Mahaguru, Gurudara, dan para Acarya, sudah sangat lama saya tidak berdiri di sini dengan berbicara sambil membawa mikrofon. Begitu tiba di sini, saya memeluk istri dari mendiang ketua Qiu Zhengyi, kemarin dulu dia meninggal dunia dalam kecelakaan motor, hal ini telah membuat saya sangat lama bersedih, dan tidak bisa tenang. Mengapa saya berharap supaya Mahaguru memberi saya kesempatan untuk mengutarakan pengalaman selama ini ? Sebab masalah ini sedikit banyak juga berhubungan dengan saya. Oleh karena itu, hari ini saya harap, supaya pernyataan saya ini, dapat disiarkan secara langsung melalui internet, atau mungkin Anda semua bisa mengunduhnya. Saat ini yang hendak saya tekankan adalah, dahulu, saya sempat sangat memuja seorang Acarya, sebab dia sangat pandai bicara, kemana pun dia pergi, selalu menunjukkan bahwa dia gemar menolong, kemudian memberitahu kita, betapa besarnya kekuatan silsilah yang dimiliki olehnya, dan bagaimanakah asal-usulnya. Sebab saat itu, kita tidak bisa benar-benar mengonfirmasikannya kepada Mahaguru atau Gurudara. Sehingga saya membuat sebuah programa ‘Legenda Teratai Ungu’. Hari ini, di sini, saya mesti memberitahu Anda semua, memanfaatkan kesempatan kali ini, dengan serius menyatakan, sangat banyak isi di dalamnya, sangat banyak materi yang bukan kenyataan. Saya adalah orang media, demi membuat sebuah programa, adakalanya, bisa mengandalkan perancangan; Banyak hal yang merupakan kebetulan. Untuk hal yang tidak berwujud, saya telah mengonfirmasikan kepada Mahaguru, ternyata banyak inspirasi yang bukan berasal dari Buddha dan Bodhisattva, Anda semua pasti tahu. Kesaktian tiap orang, apabila dia mendorong Anda untuk mempersemayamkan arwah gentayangan, atau arwah tentara Jepang, yang bunuh diri, atau arwah-arwah yang sangat menyedihkan, saat ini semua menimbulkan masalah di seluruh dunia, di berbagai vihara dan tempat ibadah. Sekarang bahkan telah sangat parah, mereka dengan liar memanfaatkan kondisi peruntungan yang sedang tidak baik, atau kondisi tubuh yang tidak baik, untuk mengganggu kita dan umat Sedharma. Apabila kita tidak melakukan simabandhana dengan baik, apabila kita tidak tekun bersadhana, apabila kita tidak menjapa Mantra Mahabala Vajra, bisa-bisa juga mengalami seperti contoh-contoh yang terjadi akhir-akhir ini. Yang berhubungan dengan saya, saat ini akan saya beberkan, Acarya Lianshi (蓮施上師) dari Cetiya Folin (佛林同修會) yang saya kenal, dan istrinya, sdri. Chen Meijun (陳美君), dia juga ada di sini. Ketua Cetiya Folin terdahulu, sdr. Li Sanchuan (李三川) yang telah meninggal dunia. Kemudian ketua yang sebelumnya, sdr. Wu Maocai (吳茂財) juga telah meninggal dunia. Semua terjadi secara mendadak. Ada lagi, hanya di satu cetiya ini saja sudah ada 4 orang yang mengalami masalah gangguan jiwa. Kemudian adalah sahabat saya, yang menabrakkan dirinya sendiri, karena dia sangat tergila-gila kepada Acarya tersebut, dia sangat karib dengan saya, namanya Xu Ruiguang (徐瑞光). Ada lagi, teman baik saya selama 20 sekian tahun dari Vancouver, Xue Wangshumei, mendadak tewas terpeleset di Hong Kong, dia juga adalah teman baik dari Acarya tersebut. Saya menyebutkan sekian banyaknya orang yang ada hubungan dengan saya, apabila hari ini saya telah mengetahuinya benar-benar, persoalan ini tidak lah sepele. Sekarang, yang hendak saya beritahukan kepada Anda semua, mohon mulai saat ini juga, tidak peduli betapa pun Anda menganggumi atau menyetujui, terserah kehendak Anda sendiri. Namun, apabila hari ini Anda mau mendengar ucapan saya, kita mesti yakin bahwa Tantra hanya ada Ekasarana, tidak ada yang bisa meninggalkan Mulacarya, apakah Anda semua setuju ?

Dahulu, saya sangat menyanjung kelompok tersebut, sangat mendambakan supaya kelompok seperti itu bisa mendirikan pusat organisasi keagamaan ! Mendirikan sebuah vihara besar ! Bahkan saya telah banyak salah paham terhadap True Buddha Foundation, bahkan Gurudara juga telah sangat-sangat banyak menanggung fitnahan. Dahulu kita, bisa dibilang, ada sedikit populisme ! Sehingga saya sangat bisa memahami, sangat menerima, mengapa ada orang yang demikian mengingkari sesuatu. Saya bisa memahami pemikiran Anda, saya bisa mengerti, sebab saya adalah orang yang pernah mengalaminya. Penyebab saya meninggalkannya adalah, karena saat itu saya pernah mengatakan kepada Mahaguru: “Mahaguru, Acarya XX sungguh telah menuntun sangat banyak umat, namun kenapa tidak bisa membuat organisasi ini lebih berkembang ?” Mahaguru mengatakan: “Pertanyaan untuk Anda, apakah saya mendirikan Asosiasi Teratai Putih ?” Oleh karena itu, hari ini, pada homa Padmakumara, kita tidak mendiskriminasi warna dari Padmakumara, apalagi saya sangat menyukai lirik lagu itu: “Padmakumara tidak pernah munafik.”, Ketika saya balik bertanya kepada Acarya XX: “Mahaguru berharap Anda bisa membimbing tempat ibadah, namun tidak harus menggunakan nama ‘Purple Lotus’.” Acarya tersebut malah bersikeras tidak setuju. Oleh karena itulah, dari persoalan yang sederhana ini, saya memutuskan, bhavana dalam Tantra, apabila tidak menaati instruksi Mulacarya, sebesar apa pun kesaktian Anda, sebesar apa pun welas asih Anda, bhavana Anda hanya nol. Maka, apabila ucapan Mahaguru tidak didengar, berarti Anda bukan siswa Zhenfo Zong. Saya berharap, hari ini dapat dengan serius membuat pernyataan kepada Anda semua, juga berharap supaya Anda semua memberitahukan pernyataan saya ini kepada orang lain, semua programa yang pernah saya buat, seperti ‘Legenda Teratai Ungu’, dan ‘Tok Tok Tok Mengetuk Pintu Anda’, juga program siaran radio ‘Kehidupan’, serta segala hal yang berkaitan, termasuk yang telah dicetak menjadi buku, konon sedang dicetak menjadi sekian puluh ribu eksemplar. Dengan serius saya menyatakan, itu semua karena perbuatan takhayul saya saat itu. Mohon untuk tidak lagi menyebarluaskan kebohongan tersebut, apalagi saat ini telah makan korban jiwa. Mohon semua untuk Ekasarana, menjapa Mantra Hati Mulacarya, bersarana kepada Mahaguru, setiap hari melakukan perisai perlindungan diri, tekun menjapa Mantra Mahabala Vajra. Terima kasih semuanya !” 

◎ Karena hari ini adalah homa Padmakumara, sdri. Xu Yaqi mengatakan ada yang hendak dia ungkapkan, ini adalah pendapatnya. Kita Zhenfo Zong, bukan kediktatoran, setiap Acarya punya pembabaran Dharma masing-masing, setiap bhiksulama punya pembabaran Dharma masing-masing, sangat banyak Padmakumara yang juga sedang membabarkan Dharma. Bagaimana nantinya ? Semua akan berpulang ke Mahapadminiloka. Mahaguru juga bukan satu-satunya Padmakumara, sangat banyak Padmakumara, tidak terhitung banyaknya. Di masa Dinasti Tang, sudah ada sebuah kidung:  

蓮花童子見金仙,
Lián Huā Tóng Zǐ Jiàn Jīn Xiān,
Padmakumara menemui Suciwan Mulia Mahaagung,

落花虛空左右旋,
Luò Huā Xū Kōng Zuǒ Yòu Xuǎn,
Hujan bunga turun dari angkasa,

微妙天音雲外聽,
Wéi Miào Tiān Yīn Yun Wài Tīng,
Disambut dengan alunan musik surgawi,
 
 
盡說極樂勝諸天
Jǐn Shuō Jí Lè Shèng Zhū Tiān.
Membabarkan Sukhavati yang menggungguli semua surga.

Saya pernah secara langsung tiba di Mahapadminiloka Padmakumara, secara langsung melihat Padmakumara yang  berkilau keemasan, oleh karena itulah saya mendirikan ‘True Buddha School’. Semua gejolak hari ini, di internet ada yang mengatakan, ‘Padmakumara Ungu memerangi Padmakumara Putih’, Ya Tuhan ! ‘My God’, sungguh sangat menusuk, sungguh sedih mendengar kata-kata itu. Bagi Padmakumara di mural dalam Gua Dunhuang, tidak ada istilah perang, bukan ‘zan’ yang berarti tekan suka, melainkan ‘zhan’ dari kata perang. Tiap Padmakumara di Mahapadminiloka, tidak membeda-bedakan satu sama lain, di sana, hati tiap Padmakumara saling terhubung. Apa yang disebut dengan Sukhavati ? Apabila satu Kumara sangat bahagia, maka semua Kumara akan berbahagia pula.

Sepuluh tahun lalu, ada seorang saudari Sedharma, namanya Chen Shuquan (transliterasi), dia pergi berpartisipasi dalam sebuah upacara di San Francisco, dia mendengar Acarya di atas mimbar mengatakan: “Kelak kalian ingin ke Mahapadminiloka milik Padmakumara Putih, atau Mahapadminiloka milik Padmakumara Ungu ?” sdri. Chen itu tinggal di Taipei, setelah mendengarnya, dia mengatakan: “Mulai saat ini, saya tidak akan datang lagi kemari !” Sebab, di ‘True Buddha School’, siapa yang pertama kali tiba di Mahapadminiloka ? Siapa yang menjadi saksi atas Padmakumara ? Saat itu, belum ada yang menyebutkan Padmakumara.

Ketika berada di Vancouver, saya melihat seseorang adalah Padmakumara Ungu, namanya adalah She Miaozhi (佘妙枝), dia suka mengenakan pakaian berwarna ungu. Suatu hari, dia tiba di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, saya mengatakan kepada She Miaozhi: “Mempersilakan Padmakumara yang mengenakan pakaian warna ungu untuk berdiri.” Hari itu She Miaozhi mengenakan warna ungu, ketika dia hendak berdiri, ada seseorang yang mendahuluinya, dan orang itu mengenakan warna biru, bukan warna ungu. Begitu She Miaozhi melihatnya, orang itu telah berdiri terlebih dahulu, maka dia pun enggan untuk berdiri. Ini adalah sebuah nidana, saat itu ada Bhiksuni Mingyi (明宜法師), dia telah melihat semua, ada beberapa siswa senior yang juga melihatnya. Bhiksuni Mingyi masih berada di Seattle, banyak orang yang bisa menjadi saksi mengenai orang yang berdiri.

She Miaozhi enggan untuk berdiri, sebab orang lain telah berdiri mendahuluinya, bagaimana mungkin dia tidak enggan untuk berdiri, ini adalah bagian pertama dari ‘Legenda Teratai Ungu’ seperti yang dikatakan oleh sdri. Xu Yaqi barusan. Namun, Mahaguru berprinsip selaras, karena Anda juga telah menanggungnya, baik sekali, maka tunjukkanlah kepada saya. Namun, saya bukan tidak menyadarinya, semenjak awal saya telah menyadarinya. Akan tetapi ? Karena saya tidak mengabaikan satu insan pun, selaras, menerima dan memuji Anda, berharap supaya suatu hari nanti Anda meninggalkan jalan sesat dan kembali pada kebenaran. Sebab, Shakyamuni Buddha hanya membabarkan Buddhadharma, Beliau tidak membabarkan lima hantu. Ajaran dari Shakyamuni Buddha adalah Buddhadharma, merupakan yang tertinggi, yang tersuci, Anuttara, kita menyebutnya Ajaran Arya. Apakah Beliau pernah mengajari Anda untuk memelihara hantu ? Mengundang hantu ? Mohon memeriksa pada catatan pengundangan di cetiya, Anda jelas-jelas mengundang Pasukan Arwah, tiga tentara Jepang, dan dua arwah Taiwan, lima ketua Pasukan Arwah, Anda terang-terangan mengundangnya. Meski Anda mengundang Buddha dan Bodhisattva, namun Anda juga mengundang lima ketua Pasukan Arwah. Tahukah Anda ? Kelima ketua Pasukan Arwah itu merupakan hantu bunuh diri dan mati mendadak, merupakan hantu bencana peperangan. Selain itu, masih banyak lagi hantu bunuh diri. Karena Anda mengundangnya, dan secara diam-diam mempersemayamkan papan arwah tersebut ke berbagai vihara, cetiya, dan tempat ibadah di seluruh dunia. Mohon sekembalinya, Anda semua memeriksa di vihara, cetiya, atau tempat ibadah masing-masing, keluarkan semua papan Pasukan Arwah tersebut, semua benda yang diabhiseka (kaiguang) olehnya berisi hantu.

undefined

◎ Saat itu saya berada di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, kita mengundang Ji’o Sang Bibi Guru Lin Qiandai datang, dengan sangat ramah menerimanya. Entah siapa yang membawa beliau ke Houston True Buddha Temple di Texas (Miyi Leizangsi / 密儀雷藏寺), beliau mengatakan: “Kenapa semua adalah hantu ?” Bahkan hantu itu menghampirinya, dan berbicara dengan Bibi Guru Lin Qiandai menggunakan Bahasa Jepang, karena Bibi Guru Lin Qiandai bisa berbahasa Jepang, beliau mengerti Bahasa Jepang, dengan hantu itu, beliau ‘talked with Japanese’ Bahasa Jepang. Bagaimana mungkin ada hantu Jepang di Texas ? Sungguh suatu hal yang aneh, itu adalah Houston Texas ! Ada hantu Jepang ! Karena mereka semua diundang. Ji’o Sang bertanya: “Apakah Mahaguru Lu yang mengabhiseka altar ini ?” Hantu itu menjawab: “Bukan, yang mengabhiseka adalah XX.”

Hari ini, Mahaguru sungguh merasa bersalah terhadap Anda semua, sungguh merasa bersalah. Sekarang, saya memikirkan sebuah cara, apabila dapat membuat Zhenfo Zong tenang, kelak masing-masing menempuh jalan masing-masing, masing-masing menekuni metode masing-masing. Saya benar-benar mengetahui, dia memang punya kemampuan, pandai bicara, dia bisa mengungkapkan kisah hukum karma trikala banyak orang, dia paling suka membahas kisah hukum karma trikala, “Mohon Anda lihat sendiri hukum karma trikala Anda sendiri !” Ou Haonian (歐豪年) seorang pelukis Taiwan mengatakan kepada saya: “Cara ceramah Anda kalah dengannya.” Dia mengatakan bahwa ceramah Sheng-yen Lu kalah telak, sebab saya hanya bisa bicara jujur, saya tidak bisa omong kosong. Kelak, mungkin saya akan menulis sebuah buku, saya hanya menunjuk pada persoalan, bukan pada orang, tidak seharusnya membicarakan kesalahan orang lain, saya membahas hal yang tidak benar, saya mesti ungkapkan. Namun, manusianya, parasnya juga sangat baik, ucapannya juga cukup welas asih, cara ceramahnya juga kedengaran masuk akal. Akan tetapi, di dalamnya menyembunyikan sebuah kegelapan. Dia memang punya kesaktian, namun bukan dari alam Buddha, bukan alam Bodhisattva, bukan pula alam Arahat, bukan alam Pratyekabuddha, juga bukan alam Devata, melainkan alam hantu. Karena hari ini adalah homa Padmakumara, jadi lebih baik membahas seorang tokoh legendaris.Di dalam Gua Dunhuang nomor 314, khusus dinamakan: ‘Gua Padmakumara’. Tiba di Dunhuang, setelah Anda melihat-lihat gua tersebut, menurut Anda, di manakah Padmakumara ? Pemandu akan memberitahu Anda: “Di tiap gua ada Padmakumara.” Mereka semua tersenyum penuh sukacita,  Mahaguru juga penuh sukacita, senantiasa berada dalam sukacita. Meski ada hal yang demikian, saya memandangnya tidak lebih dari sebuah sinetron layar kaca, mesti diperankan, mesti ada kontradiksi dan konflik, dengan demikian baru bisa memancing ketertarikan orang; Siapa tahu, berkat kontradiksi dan konflik ini, apalagi ini antara roh jahat dengan Buddha, bisa menarik lebih banyak penonton, lebih banyak umat. Mahaguru juga akan mengajari Anda semua, bagaimana cara melindungi diri sendiri, Anda mesti melindungi diri sendiri. Seperti Xu Ruiguang, dia ditempeli hantu, hantu memintanya: “Anda harus mati ! Anda harus mati !” Akhirnya, dia benar-benar mati. Selain itu, tidak sedikit yang bunuh diri, tidak sedikit pula yang mati mendadak.
 
◎ Tadi, sdri. Xu Yaqi menyebutkan Cetiya Folin, empat ketua cetiya, ada satu yang sakit dalam waktu lama, sedangkan tiga orang yang lain semua mati mendadak. Ada lagi, seharusnya Anda sendiri juga tahu, dalam waktu setahun, kerabat Anda tua dan muda, dalam waktu setahun telah meninggal empat orang, termasuk ibu Anda sendiri, tentu ibu Anda sudah tua, bagaimana dengan tiga orang yang lain ? Semua masih muda, setahun meninggal empat orang, semua adalah anggota keluarga Anda, Anda mesti renungkan itu, renungkan dan Anda akan tahu. Gatha Padmakumara: “Padmakumara menemui Suciwan Mulia Mahaagung, hujan bunga turun dari angkasa, disambut dengan alunan musik surgawi, membabarkan Sukhavati yang menggungguli semua surga.” Kita semua, siswa Zhenfo terlahir di Mahapadminiloka Sukhavati. Di bawah penjagaan dari Amitabha Buddha, semua orang sangat manggala, selaras dengan harapan, sangat bahagia.

undefined

Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre, “Marga Menengah dibagi menjadi lima: samadhi, hetu, guna, rintangan, dan pembagian dhatu.”; “Marga Ringkas dibagi menjadi tiga: Bagaimanakah Dharmata, bagaimanakah Svabhava, dan bagaimanakah esensi alami dan karakteristiknya.” Marga Menengah di sini bukan Madhyamika, melainkan: “Luas, menengah, dan ringkas.” Dahulu telah saya beri perbandingan, dalam Buddhadharma ada: “Luas, menengah, dan ringkas.” Yang disebut dengan ‘Luas’, diperuntukkan bagi siswa yana tinggi, siswa yang memiliki kapasitas paling baik, mesti menekuni ‘Luas’; Bagi siswa yang berkapasitas sedang, mesti menekuni yang ‘Menengah’, sedangkan yang berkapasitas kurang, mesti menekuni ‘Ringkas’, ketahuilah, ini adalah: “Luas, menengah, dan ringkas.”

Dahulu saya membuat perbandingan, Mahaprajnaparamita Sutra adalah ‘Luas’, Vajracchedika Sutra adalah ‘Menengah’, sedangkan Sutra Hati adalah ‘Ringkas’. “Setelah Marga Luas, kedua marga selanjutnya: Menengah dan Ringkas, sesungguhnya berdasarkan pada Marga Luas. Marga Menengah yang terutama merupakan ringkasan dari makna kalimat dalam Marga Luas, sedangkan Marga Ringkas mengandung sedikit tuturan, karena sangat ringkas, maka disebut Marga Ringkas.” Lihatlah Sutra Hati, hanya ada beberapa kata, sangat singkat dan padat, itu tergolong sebagai Marga Ringkas, apa itu Marga Menengah ? Vajracchedika Sutra adalah Marga Menengah, apa itu Marga Luas ? Mahaprajnaparamita Sutra, Sutra Mahaprajna, sangat banyak, jika diringkas menjadi sebuah buku akan menjadi ‘Menengah’, jika diringkas lagi menjadi secarik kertas, itu adalah ‘Marga Ringkas’. Menengah dan Ringkas yang disebut di sini berasal dari Marga Luas, hanya saja telah diringkas, dikupas dengan sangat jelas. “Ringkasan dari makna kalimat dalam Marga Luas, sedangkan Marga Ringkas mengandung sedikit tuturan, karena sangat ringkas, maka disebut Marga Ringkas.” Dibagi menjadi apa sajakah Marga Menengah ? Dalam Lamdre dibagi menjadi samadhi, hetuphala, guna, rintangan, dan pembagian dhatu; Marga Ringkas dibagi menjadi tiga: Dharmata, Svabhava, dan esensi alami dan karakteristik. Sesungguhnya, Marga Menengah dan Marga Ringkas dihasilkan dari Marga Luas. Tadi telah dibahas: “Marga Menengah dibagi menjadi lima: samadhi, hetu, guna, rintangan, dan pembagian dhatu.” Di dalamnya disebutkan “Rintangan”, yaitu rintangan dari Padmakumara yang telah saya tuturkan, demikianlah membaginya. Lamdre mengatakan, samadhi, telah saya bahas di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dan Rainbow Temple; “Hetu” juga telah saya bahas; “Guna” (jasa kebajikan), Anda mesti berbhavana, ini tergolong sambharamarga (jalan menghimpun sumber daya), apabila guna ini telah mencapai Buddha, berarti menjadi guna dari Buddha, apabila mencapai Bodhisattva, berarti merupakan guna Bodhisattva. “Pembagian dhatu”, ada tiga dhatu, kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu, selain itu masih ada lagi pembagian berbagai dhatu.

Ceritakan sebuah lelucon ! Yang dibahas tadi terlampau serius, cukup punya mata kebijaksanaan untuk membedakannya. Seorang bapak tua duduk seorang diri sambil menangis di atas sebuah kursi panjang di taman, ada seseorang yang baik hati sedang lewat dan menghampirinya serta menanyakan sebabnya, sambil menangis, pak tua itu menjawab: “Saya punya banyak uang, lahan yasan, dan seorang istri yang cantik sedang menunggu saya di rumah.” Orang itu mengatakan: “Jika kehidupan Anda demikian sempurna, mengapa Anda malah menangis ?” Pak tua itu menjawab: “Saya lupa saya tinggal di mana.” Ini adalah amnesia. Ketahuilah, memang ada amnesia, Mahaguru juga bisa lupa ingatan. Saya ingat sebuah lelucon mengenai amnesia yang lebih lucu, ada seorang tua, membawa kekasihnya menuju ke sebuah motel yang paling ternama di Taiwan, dia berkendara membawa kekasihnya, sampai di sana, mendadak dia lupa ingatan, dia lupa, “Ah ? Untuk apa saya kemari ? Untuk apa saya pergi ke motel ?” Berpikir sangat lama, tak kunjung ingat, dia pun membawa gadis itu keluar motel dengan menggunakan mobil yang sama. Setelah jauh berkendara, mendadak dia mendapatkan inspirasi, “Aduh ! Habis sudah !”, dia lupa hendak melakukan apa di motel. Ada sebuah lelucon lagi, sepasang suami istri manula sedang nonton televisi di lantai atas, istri mengatakan kepada suami: “Tolong turun ke lantai bawah ambilkan es krim untukku.” Huijun paling suka es krim, “Tambahkan stroberi di atasnya.” Suaminya pun turun, istri mengatakan kepadanya: “Apa perlu dicatat dulu ?”, “Tidak perlu, es krim dengan stroberi, apakah saya tidak sanggup mengingatnya ?” Dia pun turun dari lantai atas, dan menuju ke dapur di lantai bawah. Setelah sibuk, tak berapa lama kemudian dia pun naik, ah ? dia membawa semangkuk mi, dia telah merebus semangkuk mi, bahkan di atasnya ditambahkan dengan telur. Saat itu, istrinya mengatakan: “Bukankah saya telah berpesan, jangan diberi telur, saya hanya makan mi kering, saya tidak mau telur.” Kedua-duanya telah lupa.

◎ Saya harap kita, segenap umat ‘True Buddha School’ melupakan rintangan ini ! Berbhavanalah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan caranya. Dalam buku saya mengajari Anda, sebenarnya, di Seattle, di Rainbow Temple saya telah mengajari Anda, bagaimana cara menjapa Mantra Mahabala Vajra Menghentikan Hantu, bagaimana membentuk mudra, bagaimana mempersemayamkan Mahabala Vajra di pintu dan jendela Anda, dengan demikian rumah Anda pun akan tenteram. Anda sendiri mesti menekuni simabandhana diri, dengan demikian Anda pun tenteram; Japakan Mantra Istadevata lebih banyak lagi, Anda juga akan tenteram; Lafalkan lebih banyak lagi Sutra Raja Agung, “Dapat memadamkan duka kelahiran dan kematian, menyingkirkan semua racun yang mencelakakan.” Mereka pun tidak akan sanggup mencelakai Anda ! Ini penting, jika Anda punya samyaksmrti, dan Anda Ekasarana, maka Anda akan baik-baik saja. 

Saya melihat seseorang, semua orang tahu Bhiksu senior Lianjin (蓮進法師), dia adalah garda depan, di mana pun didirikan vihara, cetiya, atau tempat ibadah, asalkan itu adalah kelompok penting, maka dia pasti akan datang terlebih dahulu, kemudian dia akan memberitahu semua umat: “Kalian tidak bisa berjumpa dengan Mahaguru. Beliau sangat sibuk, apabila kalian ada masalah, silakan mencari XX.” Demikianlah Bhiksu Lianjin, dia pernah pergi ke mana pun. Hah ? Raut wajahnya memerah, tidak ada masalah, kenapa dia tidak mendapat masalah ? Padahal tiap kali sadhana dia mengundang Pasukan Arwah, dan dia tidak apa-apa ? Saya sangat heran, maka saya bertanya kepada Mahadewi Yaochi: “Kenapa Bhiksu Lianjin baik-baik saja ? Dia telah ikut dengan orang itu selama bertahun-tahun, mengapa baik – baik saja ?” 

Mahadewi Yaochi mengatakan: “Dia telah menjapa Mantra Usnisavijaya sampai tak terhingga banyaknya.” Asalkan Anda menjapa mantra, sampai tak terhingga banyaknya, maka Anda adalah Vajra Tak Lapuk, Anda memiliki prana positif, dengan demikian makhluk halus tidak akan mengganggu. Itu semua adalah makhluk halus yang sesat ! Hantu-hantu itu tidak akan bisa menyerang Anda. Sesungguhnya, apabila Anda memiliki samyaksmrti, maka pada tubuh Anda ada vajrakhadga (pedang vajra), mara datang – taklukkan mara, hantu datang – taklukkan hantu, sebab pusaka vajrakhadga melindungi diri Anda. Di sini disebutkan “Bagaimanakah esensi alami dan karakteristiknya ?” Svabhava adalah Buddha, namun “Bagaimana esensi alami dan karakteristiknya ?” Bagaimana Dharmata Anda ? Tubuh Anda adalah Tubuh Vajra Tak Lapuk, esensi alami dan karakteristiknya yaitu di dalam hati Anda ada vajrakhadga, Anda memiliki mata Prajna, semoga setiap orang dapat memunculkan Svabhava, Buddhata, dan terang.

undefined

Gyalwa Karmapa ke-16 mengatakan: “Di saat menjelang wafat, Anda mesti ingat, terang Buddhata dalam hati Anda mesti nampak, maka Anda dapat terlahir di Negeri Buddha, bahkan mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga.”, Bagaimana dengan ‘esensi alam dan karakteristik’ ? Anda Ekasarana, dan semua pikiran Anda adalah samyaksmrti. Di dalam Tantra, mana ada yang tidak berdasar pada silsilah, tidak ada hal yang demikian. Dahulu ketika Guru Padmasambhava mengajari saya Buddhadharma, ketika mengajari saya Tantra, Beliau memberitahu saya: “Anda mesti mencari silsilah dunia, barulah Anda bisa menjadi siswa Tantra.” Oleh karena itu saya pergi mencari silsilah dunia; Tanpa silsilah, tidak disebut sebagai Tantra. Disebut ajaran apakah itu ? Saya tidak tahu. Ada lagi, slogan mereka: “Sinar ungu lebih unggul dari sinar putih.” Amituofo ! Anda tidak menginginkan silsilah ini sehingga Anda berperang sepert ini. Maka, bagaimanakah Dharmata Anda, apakah Anda memiliki tubuh Vajra ? Mesti ada samyakdrsti baru memiliki tubuh Vajra !

Jetsun Rendawa adalah Mulacarya dari Je Tsongkhapa. Guru dari Atisha adalah Mahaguru Svarnadvipa. Bagaimana dengan Guru dari Milarepa ? Marpa adalah Guru-Nya. Dalam tiap doa aspirasi-Nya, yang pertama adalah: “Sembah puja kepada Marpa, Guru Silsilah-Ku.”, kapan Milarepa pernah meninggalkan Mulacarya-Nya sendiri ? Mohon tanya, apakah semenjak lahir Anda langsung menguasai mudra ? Mohon tanya, kepada siapa Anda belajar Sadhana Homa ? Mohon tanya, dari siapakah mantra yang Anda japa ? Mohon tanya, visualisasi Anda mengikuti siapa ? Apakah dalam naskah pengundangan Mahaguru ada menulis Pasukan Arwah ? Ini adalah kata-kata yang sangat penting. Terlebih, Pasukan Arwah tidak hanya dilukis di atas kertas, tidak, Wang Jinquan, Lin Liangzhi, Kobayashi Keida, Watanabe Ichiro, dan Nakamura Hajimu, masih mending jika kelima ketua ini dilukis di atas kertas, Anda malah memahat rupangnya untuk dipersemayamkan, memahat kelima rupang ini. Anda tidak memohon kepada Mahadewi Yaochi, Anda malah pergi memohon kepada Pasukan Arwah, kelima ketua ini. Apakah ini perbuatan benar ? Renungkanlah sendiri ! Di antara hadirin pasti ada bhiksulama dari sana, mungkin ada di sini. Coba Anda renungkan, apakah di dalam agama Buddha Anda diajarkan untuk mengundang Pasukan Arwah ? Apakah agama Buddha mengajari Anda untuk memelihara hantu ? Memelihara hantu memang bisa memperoleh keuntungan material, namun, tidak bisa terlahir di Negeri Buddha, hanya bisa berada di alam hantu, tinggal di alam preta. Demi langit dan bumi !

Ceritakan sebuah lelucon, ini juga bukan lelucon, ini malah kenyataan. Coba Anda renungkan. Kaisar memperoleh sebuah mimpi: “Gunung runtuh, air kering, dan bunga gugur.” Permaisuri mengatakan: “Tidak baik, gunung yang runtuh menandakan negara ini tidak bisa dipertahankan, air yang kering menandakan rakyat kacau balau, bunga yang gugur menandakan hal yang baik tidak akan abadi.” Mendengarnya, Sang Kaisar pun jatuh sakit. Ada seorang kanselir yang sangat bijaksana menanyakan sebab penyakit Sang Kaisar, setelah mengetahui sebabnya, dia mengatakan kepada Sang Kaisar: “Sungguh baik, gunung yang runtuh menandakan sangat rata (kondisi tenteram).” Tidak ada gunung berarti sangat rata. “Air kering menandakan naga sejati menampakkan diri.”, “Bunga berguguran menandakan sudah akan berbuah.” Setelah mendengarnya, Sang Kaisar pun sembuh dari sakit. Kita mesti mentransformasikannya, ini adalah suatu hal yang baik, bukan rintangan; Peristiwa ini membuat kita siswa Zhenfo Zong semakin bersatu-padu, semakin sungguh-sungguh berbhavana, dan semakin mengenal kebenaran.

◎ Saya tambahkan beberapa patah kata, yang hari ini disampaikan adalah fakta. Mahaguru tidak mengabaikan satu insan pun. Namun, mesti punya pertobatan yang sejati, Anda mesti renungkan, apakah Anda telah banyak berdusta ? Atau semua dikarang berdasarkan inspirasi Anda belaka ? Termasuk lima ketua Pasukan Arwah ini, semua merupakan hasil khayalan Anda. Anda renungkan sendiri, lakukan pertobatan sejati, dan kembali memulai dari awal.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。