Ceramah Lamdre ke-127 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Amoghapasalokesvara, 10 Februari 2018 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Amoghapasalokesvara Bodhisattva.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini : Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia dan Norwegia. Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Zhou Huifang, pengacara Lu Wenxiang ; Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Perwakilan anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Seniman pahat bpk. Jian Zhengxing. Datuk dari Malaysia, bpk. Lei Fengyi, Datin Zeng Meiting, dan putrinya sdri. Lei Qian. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan ibu Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, dan pembawa acara : sdri. Peijun ; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai, Acarya Lianhe, dan Acarya Lianjia ; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. My sister Lu Shengmei, My sister Lu Guoying dan suami, bpk. Li Hetong.
Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Selamat siang dan selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia ) Good afternoon ! ( Bahasa Inggris : Selamat sore ) Konnichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Sawadika!( Bahasa Thailand : Apa kabar ) Kamsamnida ! ( Bahasa Korea : Terima kasih ) Hola Amigo ! ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Merci ( Bahasa Perancis : Terima kasih ) Bonjour ! ( Bahasa Perancis : Apa kabar ) Selamat tahun baru semuanya ! Hari ini adalah upacara terakhir pada penanggalan imlek tahun 2017 ( Tahun Dingyou ), upacara minggu depan adalah tahun baru, tanggal 1, semoga berkah melimpah ! Sehat sentosa ! Segalanya sesuai harapan, dan semakin makmur !
Barusan nampak padma memenuhi angkasa. Pada akhir tahun imlek ini, semoga leluhur kita dijemput oleh Amoghapasalokesvara, dan para korban jiwa gempa bumi Hualian dapat naik padmasana tersebut, terlahir di alam suci, Negeri Buddha.
Saya memiliki ikatan perasaan dengan Hualian. Mulai SD sampai SMA saya tinggal di Kaohsiung, ayah saya bekerja di bagian pemasangan di kantor manajemen perusahaan listrik, paman saya menjabat sebagai kepala bagian servis di kantor manajemen perusahaan listrik di jalan Zhongshan, bibi dan paman saya tinggal di Hualian, mereka tinggal di jalan Fuli di Meilun ( Kita menyebutnya jalan Meilun ). Pada masa SMP, karena paman saya ada di Hualian, ia mengajak saya bekerja sambilan di perusahaan listrik, saya pergi ke sana 2 kali, pertama adalah saat berusia 16 tahun, kemudian saat berusia 17 tahun, pada saat itu saya sedang menghabiskan liburan musim panas, saya pergi ke Hualian. Dari jasa marga di samping stasiun kereta api di Kaohsiung, setelah naik kendaraan jasa marga, melewati jalan tol Nanhui ke Taidong, kemudian naik kereta api di stasiun Taidong, kereta api pada masa itu lebih kecil, kereta api dengan 5 atau 7 gerbong, kemudian menyusuri rel wilayah timur menuju ke Hualian, sampai di Hualian sudah petang, bibi dan adik sepupu menjemput saya, kemudian mengantar saya sampai ke jalan Fuli di Meilun. Pekerjaan pertama saya adalah di stasiun pemeriksaan meteran listrik di perusahaan listrik Hualian. Apa yang diperiksa di sana ? Yaitu memeriksa semua meteran listrik, setelah dipasangi listrik, meteran listrik akan berputar, apabila warna merah muncul bersama, berarti semua normal ; Apabila salah satunya tidak berwarna merah, berarti itu rusak, maka meteran itu mesti dilepas dan diperbaiki. Tiap kali melihat meteran berputar, warna merah mesti muncul bersama, apabila salah satunya bukan berwarna merah, mesti dilepas untuk diperbaiki, terus sampai setelah dipasangi listrik dan semua berwarna merah, inilah yang saya kerjakan. Kedua kalinya pergi ke Hualian juga tinggal di jalan Fuli, paman saya membawa saya pergi bekerja, mengerjakan perbaikan dan pengecatan trafo di bagian servis kantor manajemen perusahaan listrik Hualian. Liburan musim panas selama 2 tahun saya habiskan di Hualian, saya memiliki jalinan rasa dengan Hualian.
Suatu ketika, saat saya berada di stasiun pemeriksaan meteran listrik, sedang mengamati apakah kecepatan perputaran meteran sama, terus menatapnya, mendadak ada yang mengetuk pintu, saya pun membukanya, ternyata ia adalah sekretaris paman saya. Paman saya bernama Shi Yingqing, udaranya panas, ia minta kepada sekretarisnya untuk mengantarkan semangka kepada saya. Sekretarisnya sangat muda, mengenakan pakaian berwarna sian, sekretarisnya memiliki marga yang sangat istimewa, marganya adalah Guan (管), sama dengan marga dari rektor Universitas Nasional Taiwan, jarang ada orang yang bermarga Guan, namanya adalah Huizhen. Saya katakan, semangka yang Anda bawa besar sekali, lebih baik kita makan bersama. Kami berdua makan semangka, memotong semangka, makan semangka, setelah makan, membuat janji dengannya : “Apakah hari Minggu nanti Anda punya waktu luang ?” Dia bilang ada waktu. Ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan A-e, seorang gadis dari Fulishe Hualian. Saya pun mengajak mereka berdua untuk main di Hualian, naik sepeda. Selama di Hualian saya punya sebuah sepeda, di Meilunzai, jika tidak mengendarai sepeda, maka pasti motor, paman saya mengendarai motor. Saat itu, ia naik sepeda, saya juga naik sepeda. Saya bertanya : “Kenapa A-e tidak datang ?” Ia mengatakan, cukup dia yang datang. Kami pun bersepeda sampai ke sebuah tempat, di sana ada air terjun dan sungai, ada sebuah hutan yang sangat besar, di samping air terjun ada banyak batu. Saya menanyainya : “Apa nama tempat ini ?” Ia memberitahu saya dalam Bahasa Taiwan, disebut : “Tsui-tshiun.”, entah apa ini, dari jalan Zhongshan terus ke utara, sampai ke sebuah tempat yang disebut “Tsui-tshiun.” Mungkin di dekat kuil Mahadewi Yaochi cabang Shibi. Pada masa SMA, saya belum mengenal Mahadewi Yaochi, saya mencari sebuah batu yang bersih, kami berdua duduk berbincang di atas batu. Wah ! Hubungan kami sangat baik. Di Meilunzai ada sebuah gunung Huagang, di malam hari kami berkencan di SMA Huagang, di malam hari di sana tidak ada orang, sangat sepi. SMA Huagang, stasiun pemeriksaan meteran listrik, Tsui-tshiun, serta tempat wisata di dekat Hualian, seperti pantai Meilun, saya pernah pergi ke semua tempat itu. Ia bernama Guan Huizhen, kekasih saya pada masa SMA. Ini jarang diketahui orang, kemudian, ayah saya mengetahuinya, paman saya juga tahu, ayah saya menulis surat memberitahu paman saya : “Kenapa Anda tidak menjaga keponakan Anda dengan baik ? Kenapa bisa sampai sembarangan berpacaran ?” Suatu hari, Guan Huizhen menulis surat kepada saya, meski saya kembali ke Kaohsiung, akan tetapi, kami masih saling berkirim surat. Terakhir kalinya, ia menulis surat kepada saya, ia mengatakan : “Jika, sebelum tanggal X bulan X Anda tidak datang ke Hualian, maka saya akan dinikahi orang lain.” Saya sudah bersiap akan pergi diam-diam, akan tetapi, surat itu diterima oleh ayah saya, begitu membacanya, jika saya tidak pergi, ia akan dinikahi orang lain. Bagaimana ini ? “Apa boleh buat !” Karena saya tidak punya uang, jadi saya tidak bisa pergi.
Jika kalian membaca “Kumpulan Asap Tipis”, buku kumpulan sajak pertama saya, di dalamnya ada sebuah sajak : “Untuk Huizhen di Hualian”, sajak itu untuk mengenang kencan yang sangat singkat dengan kekasih ini, bukan dia yang berumur pendek, melainkan waktu kencan kami yang berumur pendek. Demikianlah jalinan rasa antara saya dengan Hualian. Saat itu saya tinggal di Meilun, (gempa) kali ini adalah patahan Meilun, semoga Amoghapasalokesvara menjaga Hualian, supaya korban jiwa dapat terlahir di Negeri Buddha, supaya mereka yang hidup dapat memperoleh kebahagiaan. Demikian pula, sekian banyak padma, semoga leluhur para umat Sedharma, dapat terlahir di Negeri Buddha, memohon kepada Amoghapasalokesvara, gunakanlah Dharmabala dari Amoghasiddhi Buddha, untuk menjemput semua arwah terlahir di Negeri Buddha nan suci.
Sekarang waktunya laporan, malam hari ini pukul 7, adalah acara penyalaan Festival Lampion Nantou, para Acarya Zhenfo Zong dan Bhiksulama, akan mewakili Mahaguru dan Taiwan Lei Tsang Temple untuk memimpin doa bersama selama 8 menit bagi korban bencana gempa bumi di Hualian. Pada pukul 19:30 saya akan tiba di arena, untuk menyalakan dan mengabhiseka Mandala Mahottara Heruka, serta memandu semua untuk berpradaksina pada mandala, mengundang segenap Acarya, Bhiksulama, dan umat sekalian untuk bersama mendukung acara dalam Festival Lampion. Kita telah menyediakan 5 bus wisata, antar jemput gratis, mulai pukul 5 sampai pukul 9, diharapkan tidak berkendara sendiri, untuk menghindari sukarnya parkir. Keseluruhan acara penyalaan lampu akan disiarkan secara langsung melalui internet, silakan menyimak melalui situs Caitya Chungkuan. Selain itu, alamat Festival Lampion ada di Pusat Pameran Industri Pertanian Nantou di jalan Zuci Timur nomor 26, Nantou.
Ada lagi satu upacara, tanggal 4 Maret di Emperor Temple ( Huangdi Leizangsi - 黃帝雷藏寺 ), Mahasadhana Silsilah Mahadewi Yaochi Bermuka Emas, pada hari itu, segenap umat yang menjadi pemohon utama Zhuangyuan dan pemohon utama Qingfa, serta donatur Jixiang dan yang membeli kupon makan, semua akan memperoleh apa ? Buah persik yang diadhisthana secara khusus oleh Mahaguru, buah persik yang akan dibuat untuk hari itu, Mahaguru akan mengadhisthananya. Silakan mendaftar sebagai pemohon utama dan mohon tetap tinggal untuk hadir dalam perjamuan malam, bersama menikmati makanan lezat dan perjamuan buah persik. Baiklah, ini adalah upacara tanggal 4 Maret, pengiklan mesti menerima upah.
Hari ini kita melakukan homa dari Amoghapasalokesvara, Adhinatha ini sungguh istimewa, di atas Amoghapasalokesvara adalah Amoghasiddhi Tathagata, mulabhumi Beliau adalah Amoghasiddhi Tathagata, tubuh-Nya berwarna putih, berwajah tiga, berlengan empat, setiap muka memiliki 3 mata, tangan kanan memegang japamala, kemudian kundika, tangan kiri memegang padma, kemudian pasa, pasa digunakan untuk penaklukkan dan penjemputan, padma digunakan untuk purifikasi, kundika bersisi amrta, juga untuk purifikasi, selain itu juga memegang japamala, wujudnya sangat anggun, sangat istimewa, Beliau merupakan salah satu dari Sapta Avalokitesvara, merupakan salah satu emanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva. Dalam Mandala Garbhadhatu, merupakan Avalokitesvara yang sangat agung, Beliau memiliki Dharmabala setara dengan Cundi Bhagavati, gelar Vajra Beliau adalah : Samahitavajra, apa arti dari Samahitavajra ? Vajra yang menjemput dengan setara, telah saya katakan, sebab Beliau bernama “Amogha”, oleh karena itu tidak akan kembali dengan tangan kosong, sehingga semua bisa memperoleh kontak batin. Kontak batinnya sangat kuat !
Mahaguru pernah katakan, Zhenfo Zong adalah aliran kemenangan, banyak sekali yang menang lotre. Pada hari ini, Mahaguru mengenakan sebuah liontin emas yang sangat besar, merupakan pratima Avalokitesvara Bodhisattva yang terbuat dari emas, juga japamala emas. Sejak kapan Mahaguru mengenakan emas ? Saya beritahu Anda semua, ini semua dikenakan demi umat, kenapa mesti dikenakan ? Sebab ini dipesankan secara khusus untuk Mahaguru oleh umat yang menang lotre utama.
Mahaguru tidak akan pergi ke toko emas dan mengatakan : “Saya ingin buat japamala emas, saya ingin liontin Avalokitesvara Bodhisattva dari emas, saya ingin mengenakannya !” Tidak akan, sudah pasti semua adalah pemberian siswa. Akan tetapi, kenapa siswa mempersembahkan ini semua ? Sebab dia menang lotre utama, semoga setiap orang bisa menang lotre utama. Zhenfo Zong sangat ampuh, banyak sekali yang menang lotre, sudah tak terhitung banyaknya, sekarang sudah tak terhitung lagi, sudah tak terhitung sebenarnya siapa saja yang menang lotre, orang yang menang lotre juga tidak mau mengungkapkan diri. Akan tetapi, menurut sepengetahuan saya, sudah banyak sekali yang menang lotre. Ada yang demikian, setelah ia menang, ia ingin berterima kasih kepada Mahaguru, ia membungkus uang dengan kantong kertas berwarna kuning, dan melemparnya ke meja, lalu ia langsung kabur, ia tidak memperlihatkan identitasnya ; Ada juga yang langsung transfer ke Taiwan Lei Tsang Temple, sekali transfer 3 juta dolar, ia juga tidak mengungkapkan identitasnya ; Selain itu, ada yang karena diberitakan dalam televisi, baru kami ketahui bahwa ia menang lotre, setelah disiarkan televisi, Jacky Wu mengungkapkannya, barulah kami tahu ternyata ia menang lotre, pantas saja ia tidak datang.
Kami juga mengundang para pemenang untuk tetap datang, Mahaguru tidak akan menginginkan uang kalian, juga tidak menginginkan kalung emas, tidak akan minta, segalanya sukarela saja, juga tidak perlu mengatakan apa pun.
Pernah suatu ketika, saya sedang memberikan adhisthana jamah kepala, ada yang mengatakan ingin bicara beberapa patah kata, saya pun merendahkan kepala, ia memberitahu saya : “Saya menang lotre !” Saya pun mengatakan : “Selamat ! Tidak perlu diungkapkan.” Dalam Zhenfo Zong banyak sekali yang menang lotre, sungguh ! Suatu kali, saat saya menandatangani buku, ada orang yang meletakkan angpao di depan saya, saya pikir : “Apa yang dilakukannya ? Mengapa meletakkan 2 bungkusan besar di meja saya ? Biasanya menjadi pemohon utama juga tidak perlu sebanyak itu ! Besar sekali !” Ia juga tidak ingin mengucapkan sesuatu, belakangan baru memberitahu saya, ia juga menang lotre utama. Umat dari Brunei yang menang lotre utama, ia menang lotre saat pergi ke Singapura, dan ia pun memberikan persembahan kepada Mahaguru. Kemudian, sepertinya ada Acarya yang tahu, kabarnya uang hasil menang lotre sudah hampir habis, NT$ 200 juta, banyak sekali ! Tidak habis dihitung, yang menang sangat banyak, semoga semua menang lotre, setelah menang tidak perlu diungkapkan, lebih baik diam-diam memberitahu Mahaguru.
Pasa ( tali ) dari Amoghapasalokesvara dapat mengikat uang, juga bisa untuk mengikat manusia, bisa mengikat apa pun. Avalokitesvara ini sangat penting, keutamaan ada pada kata : “Amogha.” Mudra-Nya adalah beranjali, kemudian kedua telunjuk saling bersilang. Beliau punya 3 mudra, Anda akan tahu setelah melihatnya, mantra adalah : “Om. Amoga. Bisheya. Hum Ban Zha.” Suaranya mesti pendek dan bertenaga, dengan demikian akan lebih mudah menang lotre. Demikian pula, satu tangan Beliau memegang japamala, berarti dapat memberikan penjemputan ; Satu tangan memegang padma, berarti dapat melakukan santika dan meningkatkan berkah ; Satu tangan memegang kundika, bagi yang berkarma buruk, gunakan amrta dalam kundika, dapat mengikis karmavarana, baik itu alam neraka, preta, dan binatang, semua karmavarana tersebut dapat dikikis ; Satu tangan memegang pasa, dapat mengikat semua yang diharapkan, sehingga harapan dapat tercapai. Beliau berwajah tiga dan berlengan empat, pada setiap wajah terdapat tiga mata, memegang japamala, kundika, padma, dan pasa, sangat anggun, memiliki mudra, mantra, dan wujud, dapat kita tekuni sebagai sadhana.
Mengulas Lamdre, bagian ini membahas : Penglihatan Dharmata Angkasa. “2. Penglihatan Dharmata Angkasa. Kondisi yang muncul dari nidana mata, semua mesti dilepaskan, bangkitkan anubhava sunya nan terang, ini disebut : ‘Keberadaan yang dikendalikan dengan kesadaran terang sunya.’, sama seperti sebelumnya. 3. Penglihatan Dharmata Berpasangan. Saat batin fokus pada mata ketiga, kondisi dari bhavana tidak datang, anubhava sunya juga tidak pergi, fenomena yang muncul dari anubhava antara lain adalah kemunculan asap, sinar matahari, Tathagata, dan lain sebagainya, saat muncul di hadapan mata, disebut sebagai ‘berpasangan’, ini bukan terbentuk dari kondisi eksternal, bukan pula dari hasrat yang muncul dari latihan pemusatan perhatian, oleh karena itu tidaklah nyata, namun fenomena anubhava yang muncul juga bukan ilusi, sehingga disebut sebagai bukan nyata dan bukan ilusi, merupakan perpaduan antara kondisi nidana, kesadaran dari nidana, disebut ‘Dharmata Berpasangan’. Dari kesadaran terang mengendalikan fenomena asap dan lain-lain, Dharma dengan Dharmata, pembentukannya dapat diketahui seperti sebelumnya.”
Hari ini mengulas dua bagian ini, yang satu adalah : Penglihatan Dharmata Angkasa, dahulu Guru mengajari saya untuk mengamati rembulan, rembulan berbentuk bundar, bulan purnama di pertengahan musim gugur, kemudian, memperbesarnya, besar sampai tak terhingga, diri sendiri memvisualisasikan rembulan sampai menjadi angkasa raya, diri sendiri berada di tengah angkasa, meski Anda punya mata ketiga, akan tetapi, Anda tidak menggunakan mata ketiga untuk melihat sesuatu, cukup mengamati seluruh angkasa, diri sendiri berada di tengah angkasa, senantiasa berada di angkasa, disebut sebagai Penglihatan Dharmata Angkasa. “Bangkitkan anubhava sunya nan terang.”, tubuh jasmani Anda tidak nampak, Anda telah melebur dalam angkasa, ini adalah “Bangkitkan anubhava sunya nan terang, keberadaan yang dibangkitkan dengan kesadaran terang sunya.” Ini disebut : “Penglihatan Dharmata Angkasa”.
Yang ketiga adalah Penglihatan Dharmata Berpasangan, Anda punya mata ketiga, pada mulanya, seperti saat ini duduk di Taiwan Lei Tsang Temple, saya duduk di atas Dharmasana, saya menggunakan mata ketiga untuk melihat, di sana terdapat tembok yang melingkar, tidak bisa melihat keluar, akan tetapi saya bisa menggunakan mata ketiga untuk melihat tembus keluar lingkar tembok, di luarnya nampak banyak kuburan, kemudian melihat lebih jauh, nampak kota mandiri Caotun ; Melihat ke sebelah kiri, nampak Nantou, nampak Desa Baru Chung-hsing, nampak Puli ; Melihat ke sebelah kanan, nampak Wufeng, lebih jauh lagi, nampak Dali, lebih jauh lagi, nampak Taichung, nampak rumah sendiri. Melihat ke belakang nampak pegunungan tengah, melihat sampai ke utara, nampak Taoyuan, nampak Taipei ; Melihat Hualian di timur, Taidong, dan Yuli, semua bisa terlihat ; Lebih jauh lagi, bisa kelihatan negara lain. Apakah ini nyata? Nyata. Apakah ini palsu ? Ini juga ilusi. Bagaimana menjelaskannya ? Singkat kata, “Penglihatan Dharmata Berpasangan” dapat dilihat menggunakan mata ketiga. Seperti Mahabhiksu Xuyun, di tengah malam, beliau bermeditasi di ruang meditasinya, mendadak, matanya melihat luar tembok, nampak taman, beliau melihat bhiksu karmadana keluar dari kamarnya, mengangkat jubah, dan buang air kecil di taman, ia kencing di taman tempat menanam bunga dan sayur. Mahabhiksu Xuyun melihatnya, beliau duduk di sana, mata beliau melihat tembus tembok, melihat siswanya sedang buang air kecil di taman, setelah buang air kecil ia kembali lagi. Mahabhiksu Xuyun menanyai bhiksu karmadana : “Tadi malam, apakah toilet terlalu jauh, sehingga Anda kencing di taman ?” Ia mengatakan : “Benar, tadi malam saya bangun dan kencing di taman.” Mahabhiksu Xuyun telah melihatnya, beliau dapat melihatnya.
Kita sadhaka dapat berlatih sampai tahap ini, mengamati menggunakan mata ketiga Anda, membuka mata ketiga Anda, saat Anda ingin melihat apa yang sedang dilakukan oleh seseorang, langsung nampak tempat itu, dan nampak apa yang sedang ia lakukan. Apakah ini nyata ? Nyata. Apakah ini ilusi ? Sesungguhnya juga ilusi. Sebab dalam kenyataan tidak ada fenomena semacam ini. Oleh karena itu di sini dikatakan : “Namun fenomena anubhava yang muncul juga bukan ilusi, sehingga disebut sebagai bukan nyata dan bukan ilusi.” Ini disebut Penglihatan Dharmata Berpasangan, tidak nyata, namun juga tidak palsu, “Merupakan perpaduan antara kondisi nidana, kesadaran dari nidana.” Kesadaran Anda melihatnya melalui mata ketiga. Ia hanya bisa dijelaskan demikian. Saya beritahu Anda, batin Anda adalah kesadaran, dihubungkan dengan mata ketiga Anda, saat mata ketiga Anda terbuka, tidak peduli jarak jauh maupun dekat, ada di dekat maupun lebih jauh, bahkan tanpa batas, Anda dapat melihat semua menggunakan mata ketiga.
Bagaimana melatihnya ( mata ketiga ) ? Saya beritahu Anda semua, melalui meditasi. Apa yang digunakan untuk berlatih meditasi ? Saya juga beritahu Anda, pernapasan, Anda gunakan napas untuk berlatih meditasi.
Dahulu, kita yang belajar meditasi sering mengatakan : “Mata menatap hidung, hidung menatap hati.” Demikianlah bermeditasi, bukankah dengan demikian akan menjadi mata juling ? Bukan. Mata yang sesungguhnya ada di tengah kedua alis Anda, yaitu mata ketiga. Kenapa menggunakan pernapasan ? Pernapasan untuk mengendalikan Anda, seperti Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, melatih Anda untuk fokus, masuk dari lubang hidung kanan, keluar dari lubang hidung kiri, masuk dari lubang hidung kiri, keluar dari lubang hidung kanan, masuk dari kedua lubang hidung, dan keluar dari kedua lubang hidung, ini adalah tiga tahap ; Kemudian, masuk dari lubang hidung kiri, keluar dari lubang hidung kanan, masuk dari lubang hidung kanan, dan keluar dari lubang hidung kiri, masuk dari kedua lubang hidung, dan keluar dari kedua lubang hidung ; Terakhir, masuk dari kedua lubang hidung, keluar dari kedua lubang hidung, masuk dari lubang hidung kanan, dan keluar dari lubang hidung kiri, masuk dari lubang hidung kiri, keluar dari lubang hidung kanan, dengan demikian menjadi sembilan tahap, disebut sebagai Sembilan Tahap Pernapasan Buddha ! Pikiran Anda terpusat pada lubang hidung kiri, lubang hidung kanan, napas Anda dikendalikan pada lubang hidung kiri, lubang hidung kanan, kedua lubang hidung, demikian seterusnya bolak-balik sampai sembilan tahap, terus dilakukan, maka pikiran Anda akan terpusat, Anda fokus pada lubang hidung kiri, lubang hidung kanan, kedua lubang hidung, menghirup napas berwarna putih, dan mengembuskan napas berwarna hitam, terus berlatih dan mencapai fokus, ketika telah fokus, tidak akan muncul lagi pikiran khayal.
Saat melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, Anda telah mengendalikan pikiran khayal diri sendiri, dengan kedua lubang hidung Anda, dari Pernapasan Buddha menjadi fokus, jika Anda tekun melatihnya, maka inilah Ekagrayoga. Bagaimana berikutnya ? Jangan lagi melekati hal-hal duniawi, dengan demikian pikiran khayal akan berkurang. Dalam hidup Anda, tentu saja jangan tamak akan keduniawian, melihat kerupawanan, melihat wanita cantik, sadhaka tidak boleh tamak.
Di sini sepertinya ada sebuah lelucon, berpapasan dengan seorang wanita cantik di jalan, ia pun merayu : “Aku suka kamu.” Si cantik menjawab : “Gila !” Ia pun bertanya kepada wanita itu : “Kamu suka siapa ?” , “Gila !” Mendadak merasa bahagia, sebab si cantik suka dengan si gila ! Jangan sampai mabuk oleh kecantikan, tidak boleh. Saat Anda visualisasi Amoghapasalokesvara, celaka, ya Tuhan ! Ia berubah menjadi kekasih Anda, Anda tidak bisa memvisualisasikan Amoghapasalokesvara, akhirnya yang muncul adalah kekasih Anda.
Anda lihat uang, Anda sangat suka, Mahaguru juga suka lihat uang, semua orang suka, akan tetapi, Anda boleh ambil yang merupakan milik Anda, dan jangan ambil yang bukan milik Anda, dengan demikian Anda bisa terhindar dari godaan uang. Ada lagi, kedudukan, kedudukan bisa menjatuhkan banyak orang, asalkan Anda memiliki keyakinan cukup, peduli apa dengan kekuasaan, tidak perlu ! Bhavana adalah urusan pribadi Anda, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kedudukan, bukan karena kedudukan Anda tinggi berarti Anda mencapai keberhasilan dalam bhavana. Asalkan Anda bisa fokus, dan meninggalkan keduniawian, tidak menginginkan keduniawian, menggunakan batin yang terpusat, maka kualitas batin Anda akan semakin meningkat, daya roh Anda akan makin meningkat, suatu hari nanti, Anda akan berkontak yoga dengan Istadevata. Sebab Anda tekun berlatih pemusatan perhatian, arus Dharma alam semesta pun dapat memasuki tubuh Anda ; Berkat latihan pemusatan perhatian, bisa mengendalikan napas dengan baik, bisa mengendalikan organ tubuh, sebab Anda berlatih memasukkan napas putih, dan mengembuskan napas hitam, sehingga karmavarana terkikis, saat Anda telah bersih sepenuhnya, Istadevata dapat memasuki diri Anda, dan Anda pun berkontak yoga.
Apa yang terjadi setelah kontak yoga, Kesadaran Alam Semesta akan masuk kepada diri Anda, Anda bisa masuk ke dalam Kesadaran Alam Semesta, Anda akan memahami kelahiran dan kematian. Karena telah memahami kelahiran dan kematian, maka tiada kelahiran dan kematian, Anda tidak lagi terkekang oleh kelahiran dan kematian, sebab bagi Anda tiada kelahiran dan kematian, Anda telah manunggal dengan Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta yang tanpa batas, Anda dapat menghasilkan daya tanpa batas dari alam semesta, diri Anda dapat menghasilkan daya tanpa batas. Bagaimana melakukannya ? Sembilan Tahap Pernapasan Buddha yang mendasar telah dibabarkan. Vajrajapa berarti manunggal dengan aksara mantra, visualisasi cakra anahata terbuka, muncul “Om”, muncul “A”, muncul “Hum”, “Om. A. Hum” terus berputar dalam cakra anahata Anda, prana yang Anda hirup, “Om” kemudian embus satu kali, “A” berdiam dalam perputaran, cakra terus berputar, “Om. A. Hum” mentransformasikan tubuh Anda menjadi bersih, ini adalah Vajrajapa, Anda mesti visualisasi aksara mantra, kemudian bercahaya, dan berputar.
Pernapasan Botol, Anda hirup napas, simpan dalam avadhuti bawah, prana atas ditekan ke bawah, prana bawah diangkat ke atas, ketatkan otot anus, tahan, terakhir, saat sudah tidak bisa menahan, saat membuyarkan napas, tindakan menembus puncak hanya bisa dilakukan sebulan sekali, kemudian mengisi semua kapiler, sampai ke semua pori tubuh, dan terakhir diembuskan. Saat Anda terus melatih gerakan ini, ini merupakan gerakan yang meningkatkan kualitas batin, mengendalikan napas diri sendiri dapat mengendalikan pikiran diri sendiri, dengan demikian pikiran pun menjadi bersih, tubuh menjadi sehat, tubuh menjadi bersih ; Mulut menjapa mantra, ucapan bersih, pikiran bersih, selain itu, tubuh pun bersih, setiap hari melakukan ini, inilah yoga. Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, Vajrajapa, dan Pernapasan Botol, jika Anda tekuni dengan baik, kualitas batin Anda akan meningkat, dan saat tubuh, ucapan, dan pikiran Anda bersih, Anda pun berkontak yoga dengan Istadevata. Pada akhirnya, Anda dapat melebur dalam Kesadaran Alam Semesta, Kesadaran Alam Semesta melebur dengan Anda, Dharmabala Anda tanpa batas, Anda dapat menampakkan diri di negara mana pun, menampakkan diri di suatu tempat, Anda Mahahadir, sebab Kesadaran Mahatinggi juga Mahahadir, maka Anda sendiri juga Mahahadir.
Kongming menunggang keledai, dalam perjalanan masuk ke kota ia berjumpa dengan Zhou Yu, Zhou Yu bertanya : “Sudah makan ?” Kongming menjawab : “Terima kasih, saya sudah makan !” Dengan puas Zhou Yu mengatakan : “Saya bertanya kepada keledai yang Anda tunggangi ! Kenapa Anda menyela ?” Kongming berbalik dan menampar keledai itu, serta memaki : “Punya saudara di dalam kota tapi tidak pernah beritahu saya !” Mereka sedang berlomba siapa yang lebih pintar, tentu saja Kongming lebih pintar, Zhou Yu ingin mempermalukan dia, akhirnya Kongming tetap lebih pintar. Kepintaran ini adalah kepintaran duniawi.
Antara materi dan batiniah mesti seimbang, materi juga perlu diperhatikan, batin juga perlu diperhatikan, orang yang tahu berbhavana, pada akhirnya senantiasa berada dalam kondisi samadhi. Shakyamuni Buddha pernah mengatakan, setiap saat Beliau senantiasa berada dalam samadhi. Melakukan segala sesuatu mesti fokus, tubuh Anda juga akan sehat, Anda gunakan napas untuk mengendalikan 5 organ dalam dan 6 organ pencernaan, gunakan napas untuk memasukkan prana ke dalam sel terkecil, gunakan prana untuk berkomunikasi dengan Istadevata Alam Semesta, menggunakan prana untuk menghasilkan Dharmabala tak terhingga dari Kesadaran Mahatinggi, ini benar adanya ! Menjadi seorang Guru mesti demikian.
Dalam pelatihan angkatan udara baru, tidak ada satu pun yang berani terjun payung, sang pelatih bermuka masam, saat itu ada seorang anggota yang tersenyum bodoh, kemudian pelatih menendangnya jatuh. Saat itu, para tentara baru ikut terjun satu – persatu. Sang pelatih merasa kebingungan, ia menahan orang terakhir dan bertanya : “Tadi minta kalian terjun, tidak ada yang bersedia, kenapa begitu menendang satu orang saja, kalian semua langsung ikut terjun ?” Tentara baru itu menjawab : “Pak pelatih, lebih baik Anda juga segera terjun ! Yang Anda tendang adalah pak pilot !”
Dalam bhavana, bagi kita tidak ada istilah berani atau tidak, lakukan sesuai instruksi Mahaguru, setiap hari bermeditasi 2 kali, melakukan beberapa kali Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, apakah 1 kali ? Bukan ! Terlebih dahulu lakukan 12 kali, sehari 2 kali sesi, demikian pula dengan Vajrajapa, sehari 2 sesi, setiap sesinya 12 kali.
Hari ini suhu udara mulai turun, hawa dingin mulai bertiup, Badan Pusat Klimatologi mengatakan mesti membuat persiapan untuk menghangatkan tubuh. Ada yang sudah waktunya terbang ke selatan, ada yang meranggas, dan ada yang menjalani masa hibernasi. Bagi yang kedinginan, bisa pergi ke pojok, sebab di pojok berbentuk 90 derajat, jika masih kedinginan, boleh berbaring di tempat tidur, sebab posisi berbaring adalah 180 derajat, jika masih kedinginan, boleh berputar satu lingkaran, 360 derajat ; Jika masih saja kedinginan, boleh pergi ke dalam mimpi, sebab : “Mencarinya ribuan derajat dalam mimpi”. Bagi yang batuk boleh batuk, dengan demikian ada teman untuk batuk.
Mobil menikah dengan kereta api, tak berapa lama kemudian mereka bercerai, semua orang menanyakan penyebabnya, dengan sedih mobil mengatakan : “Setiap hari ia khawatir saya tertabrak, saya sungguh tidak tahan lagi.” , “Anda tidak perlu mengacuhkannya.”, “Tapi saya juga selalu khawatir ia akan keluar dari rel ( selingkuh ) !” Kita berbhavana, tidak gentar akan apa pun. Apa pun tidak masalah, tidak perlu gentar, ingatlah untuk senantiasa bersungguh-sungguh, lakukan setiap hari. Inilah yang paling tepat.
Ikan yang telah dipelihara selama setengah tahun akhirnya mati, saya sungguh sedih, ingin menyelenggarakan upacara duka besar-besaran untuknya, tapi jika dikubur, khawatir digali oleh kucing, akhirnya saya memutuskan untuk lakukan kremasi. Akhirnya datang membawa kayu bakar dan korek api, tak disangka, makin bakar makin harum, sudahlah, lebih baik dimakamkan di dalam perut ! Memakannya. Istri memberitahu suami : “Suamiku, tahun ini adalah ulang tahunku yang ke-30, hadiah apa yang akan kamu berikan kepada saya ?” Suami mengatakan : “Tunggu sampai kamu berusia 31 tahun, aku akan berikan sebutir permata.” Istri menjawab : “Senang sekali, sungguhkah ? Terima kasih suamiku, kamu baik sekali !” Suami menjawab : “Tapi, istriku, dalam hatiku, engkau selamanya berusia 18 tahun.” Kita sendiri, dalam berbhavana, mesti konsisten, kita mengatakan : “Niat awal tidak sebanding dengan keuletan.” Anda mesti melakukannya dengan ulet, baru bisa berhasil.
Akhir-akhir ini saya sudah batuk selama sekitar 10 hari, apa boleh buat, sebab, mesti terbatuk sampai semua korban gempa bumi Hualian terlahir di alam bahagia. Asalkan masih ada satu orang, saya akan terbatuk sehari, sudah batuk selama sekitar 10 hari, sudah hampir setengah bulan, tapi pasti bisa sembuh. Sebab jumlah korban jiwa di Hualian sejumlah itu.
Terima kasih atas kehadiran Anda semua dalam upacara kali ini, semua mesti ingat, Dharmadesana tadi sangat penting, Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, Vajrajapa, dan Pernapasan Botol. Kita mengandalkan pernapasan, napas mesti lembut, pelan, dan panjang, napas dapat memperpanjang batiniah Anda, juga bisa menjaga kesehatan tubuh Anda, keduanya penting, terutama adalah batin Anda, supaya sama dengan Istadevata, sampai suatu ketika nanti, Anda akan mempunyai mata ketiga, Anda bisa mengamati, kelak Anda akan tahu, bahwa materi adalah sesaat, hanya batin yang abadi, bahkan tanpa batas, kehidupan kekal. Materi sangat singkat, batin adalah kekal dan tanpa batas, Anda mesti menguasai bhavana Tantra, kelak saat Anda manunggal dengan Kesadaran Mahatinggi, barulah Anda akan tahu, kelahiran dan kematian hanyalah sebuah ilusi. Semua materi adalah ilusi, nama dan kedudukan adalah ilusi, apakah kualitas batin Anda mengalami peningkatan, dan mencapai kehidupan kekal bersama Yang Mahatinggi. Om Mani Padme Hum.