2017-06-25 Marga Adalah Gabungan Upaya dan Prajna
Semua Aktivitas Hevajra Merepresentasikan Upaya – Semua Aktivitas Nairatmya Bhagavati Merepresentasikan Prajna
Ceramah Lamdre ke-80 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Hevajra (Xi Jingang -喜金剛), 25 Juni 2017 di Rainbow Temple
Terlebih dahulu kita bersembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Mata Air Amerta Cakra Sri Hevajra, sembah puja kepada Hevajra dan Nairatmya Bhagavati, serta Astamaha Dakini.
Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Yaqi. dr. Zhuang Junyao. Sdri. Que Huiling, wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. Pengusaha dari Jakarta Indonesia, bpk. Yao Zhilong dan istri, beserta keluarga. Selamat siang semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Selamat siang semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya)
Sekarang memberitahu Anda semua, Minggu depan tanggal 2 Juli pukul 3 sore adalah Upacara Homa Raga Vidyaraja. Dalam ‘True Buddha School’ ada dua Adhinatha Vasikarana, yaitu Raga Vidyaraja dan Kurukulla Bhagavati. Raga Vidyaraja berwarna merah, Kurukulla Bhagavati juga berwarna merah. Raga Vidyaraja merupakan Adhinatha Vasikarana yang sangat terkenal, panjatkan doa kepada Raga Vidyaraja, supaya semua yang saling mencintai dapat bersatu membina keluarga, Adhinatha ini sangat kuat. Mendaftar atau tidak, semua keputusan Anda sendiri, doa untuk keharmonisan rumah tangga juga kepada Adhinatha ini, untuk kelancaran asmara juga Adhinatha ini, untuk pernikahan juga Adhinatha ini, Adhinatha yang sangat penting, semoga semua dapat berpartisipasi dengan penuh sukacita, dan yang terbaik adalah berpartsipasi sebagai pemohon utama. Di Taiwan sendiri pemohon utama untuk Raga Vidyaraja ada lebih dari 600 orang.
◎ Adhinatha hari ini, Hevajra, juga merupakan Adhinatha yang sangat penting, sebab Mahaguru telah menuliskannya menjadi: Sunyata Dalam Mahasukha – Diktat Hevajra. Adhinatha ini merupakan yang pertama kali muncul di antara Sadhana Pancamahavajra. Mantra-Nya adalah: “Om. Diwa. Bizhu. Warila. Hum Hum Hum. Fazha. Suoha.” Beliau bermuka 8, berlengan 16, dan berkaki 4, sekujur tubuh berwarna biru, berparas krodha, keempat kaki menginjak empat mara.
Empat mara antara lain, Mara Devaputra yang tertinggi di antara semua alam mara, menginjak Mara Devaputra; Selain itu ada Mara Pancaskandha, antara lain: rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, ini disebut Mara Pancaskandha; Selain itu, Beliau menginjak Mara Klesha, menaklukkan semua klesha, menaklukkan semua rintangan; Mara Devaputra, Mara Pancaskandha, dan Mara Klesha, masih ada lagi, yang keempat adalah Mara Kematian. Beliau memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali, dapat menolak Mara Kematian, Mara Kematian juga diinjak di bawah kaki-Nya.
Dalam Dharmayudham yang dipegang tangan Hevajra ada banyak binatang, ada gajah putih, ada Dewa Prthivi berwarna kuning yaitu bumi, ada kuda biru, Varuna Putih atau Dewa Air, keledai merah, Dewa Agni merah, kerbau merah dan Vayu Biru. Elemen tanah, air, api, dan angin ada dalam genggaman-Nya. Ada unta abu-abu, serta berbagai binatang lain, unta berwarna abu-abu, Dewa Candra Putih atau bulan, manusia merah, Dewa Surya Merah, pada umumnya manusia merah menunjuk pada orang Tibet; Selain itu adalah orang pribumi, semua disebut sebagai manusia merah. Surya Merah adalah Dewa Matahari, ada Dewa Candra, matahari, bulan, bumi, air, api, angin, ada lagi, memegang singa biru, Yamaraja Biru adalah Dewa Neraka, kucing merah, dan Dewa Harta berwarna kuning atau Jambhala Kuning.
Semua benda yang dibawa keenam belas lengan ini melambangkan kemampuan untuk menyingkirkan segala penyakit, menaklukkan semua binatang buas, menyingkirkan semua penyakit, menganugerahkan semua harta dan mestika, dapat merealisasi 8 keleluasaan agung, dapat mengendalikan langit, bumi, matahari, dan bulan. Seperti cuaca hari ini yang sangat panas, cuaca di Seattle jarang sepanas ini. Namun sesungguhnya, apabila Anda menekuni Hevajra, tangan-Nya membawa kapala, di antara semua Dewa Vajra, hanya Adhinatha ini yang semua tangan-Nya membawa kapala, di dalam kapala terdapat semua binatang, matahari, bulan, Dewata, dan bumi, semua ada dalam genggaman-Nya. Pada cuaca sepanas ini, asalkan kita mengundang Hevajra, kemudian Surya Merah dijauhkan sedikit, tidak perlu terlalu jauh, sebab jika terlalu jauh akan menjadi neraka dingin, akan menjadi sangat dingin. Di neraka ada 8 tingkat panas dan dingin, jumlahnya menjadi 16 neraka besar, terdiri dari 8 tingkat dingin dan panas. Kita jauhkan sedikit, ketika sudah cukup, maka matahari tidak akan menjadi terlampau panas dan juga tidak akan terlampau dingin. Di surga tidak ada fenomena semacam ini, tidak akan sangat panas, dan tidak akan sangat dingin, di surga tidak ada kondisi ini, di surga senantiasa tenteram, tidak ada pencemaran. Tidak ada kabut asap, PM2.5, badai pasir, ini semua tidak ada di surga. Asalkan kita dapat mengubah iklim bumi seperti surga, maka tidak akan didera hawa dingin dan panas ekstrim. Dalam cuaca sepanas ini, kita mesti meminta supaya Hevajra sedikit menjauhkan matahari, supaya kita dapat menjalani hari yang baik di Seattle, setiap hari sangat sejuk, sangat nyaman. Hari ini sangat panas, semoga Hevajra mengerahkan kuasa-Nya, ini sangat penting.
◎ Pada tubuh Hevajra terdapat untaian kepala, Beliau dapat menaklukkan empat mara, Mara Devaputra, Mara Pancaskandha, Mara Klesha, dan Mara Kematian, semua adalah mara yang sangat besar, sedangkan para siluman dan makhluk halus, semua itu ibarat sampah bagi Hevajra, hanya dalam sekejap semua lenyap. Semoga Hevajra menunjukkan kuasa agung-Nya, menurunkan hujan lebat, tiap tetesan air hujan adalah sebuah anak panah, supaya semua yang tidak baik dapat langsung teratasi. Hevajra juga merupakan Adhinatha Vasikarana! Sebab Beliau memeluk Nairatmya Bhagavati, dan dikelilingi oleh Astamahavidyarajni, Astamaha Dakini mengelilingi Beliau. Beliau memiliki 8 keleluasaan agung. Apa itu 8 keleluasaan agung? Tubuh berubah menjadi banyak, menghasilkan emanasi, dapat berubah menjadi banyak; Beliau dapat beremanasi memadati mahasahasralokadhatu, Tubuh-Nya dapat memenuhi mahasahasralokadhatu; Beliau bisa datang dan pergi, perjalanan astral yang sangat leluasa.
Tubuh-Nya dapat menjadi tak terhingga, senantiasa berada di Alam Suci; Tanah, air, api, dan angin, Beliau sanggup mengendalikan perubahannya. Memperoleh Sarvadharma; Usia-Nya tak terhingga; Tubuh memenuhi semua ruang, laksana angkasa, memenuhi seantero angkasa. Inilah 8 keleluasaan agung. Tadi Mahaguru mengulum arak dan menyemburnya ke arah sarana puja, ibaratnya Mahaguru sendiri yang melesatkannya, menggunakan arak sebagai hujan, menjadi hujan panah, panah arak, untuk menyingkirkan semua rintangan mara. Inilah yang kita lakukan dalam homa hari ini, supaya rintangan mara tersingkirkan, jangan lagi mencelakai para insan yang baik, jangan lagi mencelakai para siswa Zhenfo Zong yang baik, para siswa Buddha, dan para insan. Homa kita hari ini mengandung makna demikian.
◎ Hari ini kembali mengulas Lamdre: “Instruksi ibarat sentuhan emas. Menggunakan satu liang sentuhan emas dapat membuat besi seribu liang menjadi emas, apabila dapat mengetahui kuncinya, maka segala sesuatu dapat bertransformasi menjadi dhyana samadhi dan marga, mentransformasikan empat mandala menjadi catur kaya.
Pustaka Vak, melalui instruksi Vajra Mahamulia dan Nairatmya Bhagavati emanasi Buddha, demi memberikan manfaat pada semua insan, Yogi Mahaleluasa (Virupa) mengajukan pertanyaan dan memberikan persetujuan, dengan ringkas dan komprehensif mengulas Vajrasloka, ini disebut Pustaka Vak. Singkat kata, Vajrasloka ini ibarat cintamani makna sejati Tripitaka, melalui ajaran yang dibabarkan oleh Vajradhara, dicatat namun tidak banyak, tidak bertambah dan tidak berkurang, hanya dibabarkan makna inti.”
Pustaka Lamdre ini merupakan pembabaran dari Virupa, merupakan Dharmadesana dari Virupa, yang merupakan Vajrasloka, dan merupakan Pustaka Vak, sebuah pustaka yang menggunakan bahasa untuk menuntun para insan, sebuah pustaka yang merupakan ajaran dan ditulis sendiri oleh Virupa. Di dalam disebutkan bahwa Pustaka Vak dibabarkan secara lisan, diutarakan menggunakan bahasa, pustaka ini ibarat cintamani makna sejati Tripitaka, sama seperti Tripitaka, sangat selaras dengan batin, ini adalah sebuah mestika. Bermula dari ajaran Vajradhara, Vajradhara bisa merupakan Vajrasattva, bisa juga Adharma Buddha. Ajaran ini menggunakan prinsip sederhana teknik sentuhan emas, supaya semua umat awam dapat menjadi suciwan. Menggunakan teknik sentuhan emas yang sederhana, supaya besi menjadi emas, menggunakan cara yang sangat sederhana, supaya para insan menjadi suciwan. Apabila dapat mengetahui kunci marga, di dalam marga ada sebuah kunci, maka segala sesuatu dapat bertransformasi menjadi meditasi dan marga.
◎ Mengenai meditasi, hari ini telah menulis sebuah artikel. Bhiksu Chan Shenhui pergi menjumpai Patriark ke-6 Huineng, Patriark ke-6 Huineng menanyai beliau, saya kisahkan lagi isinya, menanyai beliau: “Dari manakah Anda?”, Bhiksu Chan, Shenhui menjawab, “Saya bukan berasal dari mana pun, saya tidak berasal dari mana pun.” Patriark ke-6, Huineng bertanya lagi “Hendak ke manakah Anda?” Bhiksu Chan, Shenhui pun memberitahu-Nya, beliau cukup pintar bicara, beliau mengatakan “Saya tidak datang, maka saya pun tidak pergi.” Maknanya sangat mendalam! Kemudian, Patriark ke-6 , Huineng mengambil tongkat chan dan memukul Bhiksu Chan Shenhui. Di zaman dahulu, Guru bisa memukul siswa, Shenhui juga menjadi siswa dari Patriark ke-6 Huineng, Patriark ke-6 Huineng memukulnya dengan tongkat chan, Patriark ke-6 Huineng bertanya: “Apakah Anda merasakan sakit?” Bhiksu Chan, Shenhui: “Terasa sakit, sesungguhnya tidak sakit.” Rasanya sakit, tapi sesungguhnya tidak sakit.
Bhiksu Chan, Shenhui, bertanya kepada Patriark ke-6 Huineng: “Dalam meditasi, apakah Anda melihat atau tidak melihat?” Apakah Anda melihat sesuatu? Atau tidak melihat sesuatu? Patriark ke-6 Huineng bertanya kepadanya: “Melihat dan tidak melihat.” Ada melihat dan tidak melihat. Lihatlah, apa yang ada di dalamnya? Tiada datang dan pergi, sakit dan tidak sakit, lihat dan tidak lihat. Sekarang beri pertanyaan: “Di manakah Hevajra bersemayam?” Beliau bersemayam di ‘Lahir dan tak lahir’. Sebelumnya saya telah menanyai kalian: “Guru Lu tidak menginginkan Nirvana juga tidak menginginkan samsara.”, sesungguhnya berada di mana? Inilah yang dikatakan oleh Hevajra, “Lahir dan tidak lahir, sakit dan tidak sakit, lihat dan tidak lihat.”, apa maksudnya? Marga ada di dalamnya. Laozi mengatakan: “Dao dapat dijelaskan, namun Dao sejati bukanlah sesuatu yang dapat diuraikan.” Kalimat ini sangat dalam, memiliki makna sama dengan ini. ‘Dao’ bisa dibabarkan, akan tetapi bukan Dao yang pada umumnya bisa dibabarkan, Dao ada di dalamnya. Lebih jelas lagi, ajaran Buddha dibagi menjadi samvrtisatya dan Paramarthasatya. Paramarthasatya adalah ‘marga’ yang sesungguhnya ; Samvrtisatya merupakan ‘marga’ lokiya (duniawi). Sedangkan ‘marga’ Lokuttara (adiduniawi), atau marga keberhasilan, seperti Hrdaya Sutra, Vajracchedika Sutra, Mahaprajnaparamita Sutra, dan Lankavatara Sutra, mana yang merupakan Paramarthasatya, ini semua merupakan marga, dan ini semua merupakan Aryamarga. Apakah Lianyin (蓮印) tahu suara apa itu? Suara marga? Wah! Ini adalah suara duniawi ; Suara yang sesungguhnya adalah tiada. Di sini ada disebutkan perihal mentransformasikan menjadi dhyana samadhi dan marga. Meditasi adalah bhavana, marga adalah 8 Jalan Kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha Tathagata. Akan tetapi, 8 Jalan Kebenaran masih belum bisa merepresentasikan marga, sebab sesungguhnya di dalam marga masih ada marga.
◎ Dalam Hevajra, Hevajra merepresentasikan upaya kausalya, Nairatmya Bhagavati merepresentasikan Prajna, perpaduan upaya dan Prajna adalah marga.
Upaya adalah samvrtisatya, sedangkan ‘marga’ adalah Paramarthasatya, samvrtisatya dan Pramarthasatya berpadu. Kelak Guru Lu ada di antara samsara dan Nirvana, Hevajra ada di antara lahir dan tidak lahir. Patriark ke-6 Huineng juga tiada datang dan pergi, tiada datang dan tiada pergi.
Yang dibicarakan oleh Shenhui adalah: Saya tiada datang, maka tentu saja tiada pergi; Setelah dipukul sakit dan tidak sakit berpadu, Patriark ke-6 Huineng adalah lihat dan tidak lihat berpadu, pada akhirnya, sesungguhnya sakit dan tidak sakit, lihat dan tidak lihat tidak saling memengaruhi, lahir dan tidak lahir juga tidak saling memengaruhi. Apa yang saya katakan ini sudah sangat mendalam, di sini yang dibahas adalah marga dari meditasi. Apa itu meditasi yang sesungguhnya? Meditasi tiada afinitas merupakan meditasi yang sejati, meditasi berafinitas masih ada di sisi lain. Oleh karena itu, sukar untuk diungkapkan, Mahaguru hanya bisa mengungkapkannya sampai di sini, memberikan petunjuk sampai di sini, apabila dibahas lebih lanjut, maka semua marga pencerahan akan terbuka. Saya hanya bisa ungkapkan sampai di sini. Apabila Anda cerdas, semua aktivitas Hevajra merepresentasikan upaya, segala aktivitas Nairatmya Bhagavati merepresentasikan Prajna, perpaduan upaya dan Prajna adalah marga.
◎ “Catur mandala bertransformasi menjadi caturkaya, Abhiseka Kalasa…”, kita tahu ada trikaya Buddha, di sini disebutkan caturkaya, apa sajakah itu? Empat mandala dapat bertrasnformasi menjadi caturkaya, caturkaya yang mana? Ada nirmanayaka atau tubuh emanasi, yang satu adalah Sambhogakaya, kemudian Dharmakaya, dan Satyakaya, inilah caturkaya, catur abhiseka selaras dengan catur mandala, setelah menerima empat jenis abhiseka, Anda dapat memperoleh nirmnakaya, Sambhogakaya, Dharmakaya dan Satyakaya. Anda bisa memperoleh keempat tubuh ini.
“Dapat mentransformasikan catur mandala menjadi catur kaya.” Di sinilah maknanya. Dalam Tantra, bermula dari abhiseka, kemudian setelah Anda mencapai kontak yoga dalam sadhana, dari satu tubuh menjadi tubuh yang lain, terlebih dahulu adalah nirmanakaya, kemudian adalah Sambhogakaya, kemudian adalah Dharmakaya, dan terakhir adalah Satyakaya, ini disebut caturkaya. Sama seperti ketika Anda telah menerima Abhiseka Kalasa, maka Anda dapat bersadhana mencapai keberhasilan Nirmanakaya Buddha; Menerima abhiseka bunga merah dan bunga putih, dapat mencapai keberhasilan Sambhogakaya Buddha; Menerima Abhiseka Sparsa dari Anuttaratantra, Anda dapat mencapai keberhasilan Dharmakaya Buddha; Menerima abhiseka Mahapurna, Anda dapat mencapai keberhasilan Satyakaya Buddha, ini adalah sebuah urutan, kalimat ini: “Instruksi ibarat sentuhan emas”, pengulasan hari ini sampai di sini.
Ini adalah sebuah lelucon, “Papa, dahulu sewaktu Anda masih kecil, apakah berani disuntik?” Putra bertanya dengan mata terbelalak. Ayah menjawab: “Tentu saja, di masa kecil, saat disuntik, papa sama sekali tidak bersuara, bahkan mata tidak berkedip.” , “Benarkah?” dengan raut wajah kagum, anak itu pergi bertanya kepada nenek, nenek tertawa dan mengatakan: “Tentu saja benar! Begitulah papa kamu di masa kecilnya, begitu melihat jarum langsung pingsan!” Baru lihat jarum, ia langsung pingsan, jadi mata juga tidak berkedip, dan sama sekali tidak bersuara sebab ia sudah jatuh pingsan.
Saya beritahu Anda, sekarang mengisahkan dua lelucon yang spesial. Sesungguhnya, membicarakan XX adalah sebuah hal yang sangat baik dan bermakna, di dalamnya ada ‘marga’, oleh karena itu harus dibicarakan. Konon, suatu hari, XX berkunjung ke Malaysia, pergi ke Persatuan Penganut Agama Buddha Jun Ping Tang Malaysia, ia diinapkan di sebuah hotel bintang lima, wah! Luar biasa! XX memberitahu sdri. Jiaxin: “Japamala saya hilang, pelayan hotel yang mencurinya.” Jiaxin berkata kepada XX: “Coba Anda cari lagi.”, “Saya sudah cari ke semua tempat, dalam hotel bintang lima ini ada pencuri yang mencuri japamala saya.”
Kabarnya Jiaxin juga sempat protes kepada penanggung jawab hotel bintang lima itu, mengatakan kenapa di hotel bintang lima kalian ada pencuri, mencuri japamala Acarya kami. Setelah protes, suatu hari, XX muncul dengan mengenakan japamala tersebut, sdri. Jiaxin mengatakan: “Itu japamalanya! Tidak dicuri? Masih ada?” XX menjawab: “Japamala saya lenyap karena ia pergi melakukan pelayanan, dan sekarang sudah kembali.” Apa yang dilakukan oleh japamala Guru Lu? Apakah ia bisa melakukan pelayanan? Ini dibeli di Hawaii, satu seharga 5 dolar, mana mungkin sebuah japamala 5 dolar bisa melakukan pelayanan? Japamala milik XX yang hebat, ia bisa pergi lakukan pelayanan, apakah kalian percaya? (Hadirin menjawab: “Tidak percaya!”) Hah? Kalian tidak percaya? XX akan mengatai kalian: “Kalian sungguh bodoh!” Bahkan celana dalamnya pun bisa melakukan pelayanan! Saya beritahu Anda, sungguh, XX kehilangan sebuah japamala, sebenarnya ia tidak tahu tersembunyi di mana, setelah lama mencarinya tetap tidak ketemu, ia menuduh orang lain mencurinya. Mendadak ia temukan, dan ia kenakan, reaksi XX sangat cepat! “Kenapa japamala Anda muncul lagi?” , “Ia pergi melakukan pelayanan.”
Saya beritahu Anda, menurut apa yang dikatakan XX, semua benda miliknya adalah sebuah mestika, jubahnya pun bisa melakukan pelayanan, baju dan celana dalam pun bisa lakukan pelayanan, termasuk japamala dia, bahkan seutas rambutnya pun bisa berubah menjadi …. Fiuuu! Menjadi Sun Gokong, benar-benar hebat! Tentu saja XX sanggup, karena ia mengaku telah melatih diri selama 30 juta tahun! Saya beritahu Anda, beginilah cara si ayah membohongi anaknya.
Baiklah! Ceritakan lelucon kedua! “Adik, kenapa tubuh kamu bisa begitu bagus?” Adik menjawab: “Karena saya pemalas.” , “Bohong! Saya juga pemalas, tapi kenapa saya bisa gemuk?” Adik menjawab: “Karena saya malas makan.” Lihatlah, lelucon ini tidak jauh beda dengan ucapan XX, ia malas makan. Ada seorang paman yang tertangkap mencuri apel, ia hendak dipenjara selama 1 bulan, dengan marah paman itu berkata kepada polisi: “Saya hanya mencuri 10 kati apel, apakah perlu dipenjara selama 1 bulan?” Polisi membalikkan bola matanya, dengan tenang mengatakan: “Pernah seekor monyet mencuri sebutir persik, dan ia langsung dikurung selama 500 tahun!” Sun Gokong mencuri persik surgawi milik Mahadewi Yaochi, dan Buddha Tathagata mengurungnya di bawah Gunung Lima Jari, dikurung selama 500 tahun, baru kemudian bertemu dengan Tong Samcong yang menolongnya.
Ceritakan sebuah lelucon lagi! Konon, Bhiksuni Meishi (美詩法師) dari Dominika menderita sakit parah, kemudian dibawa ke rumah sakit, saat itu, ada rumor yang mengabarkan bahwa Bhiksuni Meishi telah meninggal dunia, begitu XX mendengarnya, mata langsung terpejam, dan XX mengatakan: “Aku telah menyeberangkannya ke Negeri Buddha.” Akhirnya Bhiksuni Lian X mengatakan: “Aduh celaka! Itu kabar keliru!” Tersiar kabar keliru, sebenarnya hanya masuk rumah sakit dan tidak meninggal dunia. Tetapi, XX berkata ia telah menyeberangkannya terlahir di Negeri Buddha. Bhiksuni Lian X memberitahu saya: “Mohon tanya Mahaguru, ini termasuk apa?” Saya jawab: “Ini adalah seekor monyet yang mencuri sebutir buah persik, dan dikurung selama 500 tahun.” Hanya karena sebuah kesalahan kecil, padahal belum meninggal, tetapi, XX terlanjur mengatakan: “Aku telah menyeberangkannya terlahir di Negeri Buddha.” Sebenarnya permasalahannya sangat besar, sebab XX sudah mengucapkan kebohongan, berbohong sudah menjadi kebiasaannya, sebenarnya XX mesti dikurung selama berapa tahun di bawah Gunung Lima Jari? Sebab, kebohongan XX bukan ini saja!
◎ Kebohongan XX sudah tidak terhitung lagi banyaknya, Acarya Lianzi mengatakan, keahlian XX adalah berdusta. Acarya Lian X menyebutnya: “Penipu terbesar abad ini.” XX adalah penipu terbesar abad ini, khusus mengucapkan kebohongan, “Berdusta” kata ini diajarkan oleh siswa dari Asia Tenggara kepada saya. Sebenarnya kita orang Taiwan hanya menyebutnya dengan dua kata: “Omong kosong”, dalam Bahasa Mandarin adalah: “Berbohong”, banyaknya kebohongan membuatnya menjadi penipu terbesar. Di bawah telapak Tathagata Anda pun berani berdusta, apakah Anda telah menjemput Bhiksuni Meishi terlahir di Negeri Buddha? Tidak! Padahal orang lain memberikan informasi salah dan Anda langsung seperti itu. “Aku telah menyeberangkannya terlahir di Negeri Buddha.”
Saya beritahu Anda, gaya ini adalah gaya ketika Anda memeriksa fengshui, pergi memeriksa fengshui di rumah seseorang, “Rumah Anda ini keliru! Arahnya keliru!” , “Jadi bagaimana ini? Mohon XX memberi petunjuk mesti bagaimana?”, “Saya bantu Anda untuk mengubahnya… sudah diubah!” Saya sendiri dalam memeriksa fengshui juga tidak seperti itu! Masih perlu menanam ‘Papan Langit Bumi’ di dalam tanah, dan membenahi arah rumah. XX mengatakan ia tidak perlu ini semua! Ia cukup begini…. Langsung: “Sudah diubah, Anda bisa tinggal dengan tenang! Pasti tidak ada masalah.” Jika sampai mencelakai orang, tidak ada hubungannya dengan saya, sebab keluarga Anda yang mati dan bukan saya. Sepanjang sejarah, ada berapa guru besar fengshui yang bisa seperti itu? Siapa yang seperti itu dalam memeriksa fengshui?
Istri menanyai suami: “Bagaimana cara membedakan antara siluman dengan monster?” Suami menjawab: “Lihat bentuk tubuhnya!”, “Hah? Dengan melihat bentuk tubuhnya bisa membedakan antara siluman dengan monster?”, “Benar sekali!” Suaminya menjawab: “Sebab ada disebutkan bahwa siluman kecil dan monster besar.” Ini benar-benar sangat mudah, lihat bentuk tubuhnya. Dalam Zhenfo Zong, setiap Acarya, begitu menjadi Acarya, semua orang mengira ia serba bisa, dan langsung membawanya untuk memberikan konsultasi fengshui. Lihatlah, Acarya pria juga memberikan konsultasi fengshui, Acarya wanita juga memberikan konsultasi fengshui. Bagaimana cara memeriksa fengshui? Yang pertama, apakah di bawah tanah ada ‘lai long’? Apakah ada prana? Apakah prana ini berlokasi di titik antara tempat berhimpun dan buyar? Yang ketiga, melihat lingkungan sekitar. Yang keempat, melihat arah aliran air. Yang kelima, melihat keseluruhan bangunan, arah hadap kuburan dan tempat tinggal, kelima hal ini mesti diperiksa.
◎ Lima poin yang paling penting dalam fengshui: “Long, xue, sha, shui, dan xiang”, Mahaguru belajar dari Bhiksu Liaoming, Bhiksu Liaoming mengajarkan fengshui kepada saya, barulah saya berani memberi konsultasi fengshui. Sedangkan kalian, begitu ditahbiskan menjadi Acarya, belum belajar apa pun, dan Anda langsung memberi konsultasi fengshui, memeriksa tempat tinggal masih tidak masalah, tapi apabila Anda memeriksa kuburan, dan Anda salah periksa, maka ia akan merepotkan Anda, wajah Anda akan menghitam, Anda pun terjangkit sakit-penyakit karena makhluk halus. Jangan sembarang memberi konsultasi fengshui, apabila Anda benar-benar belajar sampai menguasainya, maka barulah Anda boleh memberikan konsultasi fengshui.
Tempat tinggal dan kuburan sama, semua ada long, xue, sha, shui, dan xiang, ‘long’ berarti apakah tanah itu mengandung prana, ada prana maka bisa berkembang, tidak ada prana maka akan mati; ‘Xue’, apakah Anda telah menunjuk sampai posisi yang utama, seperti tangan ini, kelima jari diluruskan, Anda hendak menunjuk yang mana? Menunjuk yang ini, kenapa? Ini adalah ‘guan qiao’, dari sinilah prana keluar menjadi lima, prana mengalir sampai di sini, sebuah ‘guan qiao’, mesti menunjuk di sini, ini menggunakan tubuh sebagai sarana untuk membabarkan fengshui kepada Anda, sangat penting. Ini disebut ‘xue’. ‘Sha’ adalah lingkungan sekitar. Apakah ada bintang penolong, apakah ada orang yang menolong Anda, adakah bintang penolong? Atau malah orang berhati kerdil? Mengamati lingkungan sekitar. ‘Shui’ (air) adalah mengamati harta, Anda hendak menyambut ‘shui’ atau membelakangi ‘shui’? Atau menghalangi ‘shui’? Atau membiarkannya lewat mengalir? Saya beritahu Anda, arah sangatlah penting. Dahulu ada seorang ahli fengshui, hanya untuk membantu orang memindahkan satu meja saja, ada tarifnya, sekali memindahkan, NT$ 500 ribu. Ahli fengshui di Taiwan, memindahkan satu meja saja tarifnya NT$ 500 ribu, ini mengenai arah meja. Jika Anda duduk sesuai arah meja tersebut, semangat Anda jadi melimpah, sangat sensitif, dan menjadi sangat teguh dalam bekerja, Anda bisa mengerjakan banyak hal sampai berhasil, maka NT$ 500 ribu bukan apa-apa. Apabila arah yang ia berikan keliru, begitu Anda duduk di situ, langsung menjadi malas, ingin bangkit, tapi tidak bisa, Anda pun tidur telungkup di meja, setiap hari tidak bertenaga, tidak bisa bangkit. Oleh karena itulah sangat penting! Arah medan magnet tubuh Anda dan arah medan magnet meja Anda, dan arah kutub Anda sepenuhnya sesuai, ketiga hal ini selaras, disebut: ‘Tiga selaras’.
Acarya kita, begitu menerima abhiseka Acarya, “Mari datang memeriksa fengshui di rumah saya.” Begitu menjadi Acarya langsung serba bisa, tidak ada hal yang demikian! Memberitahu Anda semua, XX sering memberikan konsultasi fengshui di rumah orang, mungkin ilmu fengshui dia adalah warisan leluhur? Atau mungkin . . . Mahaguru tidak pernah mengajarkan fengshui kepadanya. Hanya membaca fengshui dari buku saya, semua langsung buka praktik, padahal belum mengetahui kuncinya! Anda semua mesti paham, menjadi Acarya bukan berarti serba bisa, menjadi Acarya belum tentu serba bisa, bahkan Acarya masih dibagi menjadi empat tingkat Acarya! Lamdre sudah menyebutkannya, yaitu Acarya, Mahacarya, Vajracarya, dan Mahavidyadharavajracarya, ada empat tingkat, empat jenis Acarya. Di sini Mahaguru tidak membedakannya, dalam hati kalian sudah ada pengukurnya, Anda ukur sendiri, Anda termasuk Acarya jenis apa?
◎ Dalam Lamdre disebutkan instruksi Vajradhara yang tidak banyak, pembabaran tidak banyak, namun juga tidak sedikit, juga tidak bertambah dan tidak berkurang. Saya beritahu Anda, dalam menyeberangkan para insan, Avalokitesvara Bodhisattva telah berupaya sangat lama, akhirnya ketika menghitung hasilnya, berapa banyak yang telah diseberangkan, ternyata tidak bertambah dan tidak berkurang. Avalokitesvara Bodhisattva merasa putus asa, Beliau mengatakan: “Aduh! Sekian lamanya Aku telah menyeberangkan para insan, mengapa tidak bertambah dan tidak berkurang? Sampai saat ini masih tetap sama? Tidak bertambah dan tidak berkurang, jadi apakah telah menyeberangkan para insan?” Akhirnya Beliau putus asa, begitu putus asa, hancurlah ikrar-Nya, Amitabha Buddha menggunakan Dharmabala untuk memulihkan Avalokitesvara Bodhisattva, dan menjadi Sahasrabhujanetra Avalokitesvara Bodhisattva.
◎ Saya beritahu Anda, di dalam sini ada ‘marga’, ‘marga’ dari kata Margaphala (Lamdre) ada di dalam kisah ini. Mengapa menyeberangkan para insan tidak bertambah dan tidak berkurang? Anda sekalian mesti merenungkannya.
Dua orang Beijing bertemu, “Apa marga Anda?” orang yang satu mengatakan: “Tidak berani mengungkapkannya, khawatir Anda makan.” , “Bermarga Fan?” Sebab, ‘fan’ (nasi) bisa dimakan. “Salah!”, “Bermarga Yu?” ‘yu’ (ikan) bisa dimakan. “Masih tetap salah!” , “Jadi apa marga Anda?” , “Bermarga Shi”, khawatir Anda makan! Ini adalah titik, diberikan petunjuk sampai akhir. Kakak berkata kepada kakak ipar: “Tempat kamu menyembunyikan tabungan rahasia, sama sekali tidak ada tantangan, sebentar saja bisa aku temukan, sungguh tidak menarik, uangnya sudah aku gunakan untuk beli sayur.” Kakak ipar langsung menuju ke tempat ia menyembunyikan tabungan rahasia dan memeriksanya, ia tertawa dan mengatakan: “Lihatlah, masih ada!” Kakak menjawab: “Kamu benar-benar berani menyembunyikan tabungan rahasia! Rupanya kamu sudah bosan hidup!” Ini juga teknik menujuk emas, sepatah kata sudah bisa menguaknya. Demikianlah esensi Lamdre ditunjukkan, demikian pula ‘marga’ ditunjukkan. Coba Anda renungkan, mengapa upaya menyeberangkan para insan, sampai saat ini, tidak bertambah dan tidak berkurang?
Om Mani Padme Hum.