2017-06-18 Mahaguru Tidak Menginginkan Samsara dan Nirvana, Jadi Apa yang Diinginkan oleh Mahaguru?
Ceramah Lamdre ke-78 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Maitreya Bodhisattva (Milepusa -彌勒菩薩), 18 Juni 2017 di Rainbow Temple
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha homa hari ini: Maitreya Bodhisattva.
Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa dan suami, Ibu Chen Wenwen istri dari Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi, beserta putri dan menantu. Dosen Chicago Northwestern University Medical School: Dr. Zhang-qiang. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Zhuang Junyao. Sdri. Chen anggota Tim Paduan Suara Tianyin Yayue, sdri. Lin anggota Tim Tari Pujana Yangguang. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) ‘Thank you for coming’!
Minggu depan, tanggal 25 Juni pukul 3 sore adalah Upacara Homa Hevajra. Hevajra merupakan Vajra di antara semua Sadhana Vajra yang telah saya babarkan yang saya tulis menjadi buku, bahkan, saya juga telah mengulas keseluruhan tahapan Sadhana Hevajra, semua telah diulas, mulai dari penataan mandala, terus sampai penekunan sadhana dan pencapaian, merupakan Ajaran yang paling lengkap dalam pembabaran Dharma yang saya lakukan seumur hidup ini. Orang yang menekuni Sadhana Hevajra, tentu saja mesti menjalin jodoh dengan Hevajra.
Hari ini, kita melakukan Homa Maitreya Bodhisattva, ada sedikit kesalahan, bagaimana dengan mandala ini? sedikit miring, Mahadewi Yaochi di tengah dan yang ada di hadapan saya ini miring, mulai dari Mahadewi Yaochi di atas sampai Maitreya Bodhisattva di bawah, semua miring, tidak lurus. Penataan mandalanya miring, tidak lurus, nanti kalian mesti meluruskannya. Sedangkan suara mantra, begitu saya masuk, pertama kali mendengar suara mantra, seperti pertunjukan Nanta dari Korea, sembarang pukul tembaga dan besi usang, terdengar tidak berkekuatan. Dalam menjapa mantra, jika terus dijapa, saya dengar suara mantra tersebut, “Mi Cui Ye”, 3 aksara ini tidak jelas, bagi saya terdengar seperti “Wu Ze Tian”, saya dengar “Mi Cui Ye” terdengar “Wu Ze Tian”, rasanya sungguh aneh. Mendengar suara mantra itu, apakah kalian merasakan suatu yang berbeda? Ah? Bagi kalian terdengar menjadi apa? Kenapa “Wu Ze Tian” bisa sampai kepada “Mi Cui Ye” ini? Mantra yang kedua sangat aneh, “Om. Mi Cui Ye. Suoha.” Saat diperdengarkan, kenapa menjadi “Om. Wu Ze Tian. Suoha” kenapa bagi saya terdengar menjadi “Wu Ze Tian”? Terus mendengarnya, tidak kedengaran seperti “Mi Cui Ye” , hanya terdengar “Wu Ze Tian”, suara mantra ini sungguh aneh! Mungkin telinga saya yang bermasalah! Suatu hal yang sungguh aneh. Jadi, pada saat pelimpahan jasa, saya panjatkan permohonan pada Maitreya, supaya semua kesalahan dalam ritual homa kali ini dihapuskan. Ini merupakan fenomena yang jarang terjadi. Coba sekarang Anda lihat mandala, lurus atau miring? Miring seperti ini, mestinya begini, kenapa bisa miring? Begitu saya lihat, hati ini menjadi ikut miring. Pada dasarnya hati manusia miring ke satu sisi, sepertinya yang benar adalah miring di sisi ini.
Di antara semua Ajaran, Maitreya Bodhisattva adalah yang kelak akan lahir. Yiguandao menggunakan Maitreya yang dibabarkan oleh Sang Buddha, dan menganggapnya sebagai pemimpin spiritual, dan yang dilafalkan adalah: “Wu Tai Fo Mile.” Mantra lima suku kata. Dalam Tantra, Adhinatha ini merupakan Buddha masa depan. Wujud Beliau, Mudra Memutar Dharmacakra (Mahaguru memperagakan), dibentuk di depan dada, jarinya menjepit tangkai padma, di kedua sisi bagian atas ada padma, dua kuntum padma ke arah atas, dan di atas padma ada Dharmayudham.
Kepala mengenakan mahkota ratna bertakhtakan permata, keanggunannya laksana Buddha. Di atas padma terdapat Dharmacakra (roda Dharma), pada padma yang satunya terdapat sebuah ratna kundika (vas mestika), ini dari thangka (Mahaguru mengangkat pratima thangka), ini adalah ratnakalasa, ini adalah Dharmacakra, di atas padma ada ratnakalasa dan Dharmacakra, tubuh berwarna kuning. Wujud Beliau sama persis dengan wujud Buddha, mantranya adalah: “Om. Mi Cui Ye. Suoha.” Langsung melafal Nama-Nya (Mi Cui Ye = Maitreya). Mudra, tadi sudah saya bentuk, yaitu Mudra Memutar Dharmacakra (Mahaguru memperagakan), ada memutar Dharmacakra yang seperti ini, Mudra Memutar Dharmacakra ke dalam dan ke luar, ada mantra, ada wujud, ada mudra, memenuhi persyaratan dasar sadhana.
Saya ingat ketika baru saja tiba di Amerika, tinggal di Loteng Lingxian, saat itu belum ada siswa di Amerika, hanya ada beberapa siswa yang dahulu berasal dari Taiwan dan telah menetap di Amerika, mereka datang mencari saya, selain itu, dalam 3 tahun berada di Loteng Lingxian, saya hanya melakukan 2 hal, yaitu bersadhana dan menulis buku, tidak ada orang yang datang berkonsultasi. Saat itu, kadang Acarya Lian-gao (蓮高上師) dari Vancouver datang membawa orang ke Loteng Lingxian, karena saat saya masih memberikan konsultasi di Taiwan, Lian-gao pernah datang mencari saya. Begitu tahu bahwa saya telah tiba di Seattle Amerika Serikat, ia pun pergi ke Seattle untuk mencari saya. Saat itu tidak punya apa-apa, sebelumnya saya telah memberitahu Acarya Lianhuo (蓮火上師): “Anda terus berjualan mebel ‘Whole Sale’, apakah ada sebuah meja yang bisa saya letakkan di ruang tamu, sebuah kursi untuk saya duduk, dan sebuah kursi lagi untuk tempat duduk tamu, saya ingin buka konsultasi.” Acarya Lianhuo memberitahu saya: “Mahaguru, ini adalah Amerika! Tidak akan ada orang yang datang berkonsultasi!” Ia memberitahu saya, di Amerika tidak akan ada orang yang berkonsultasi. Ternyata benar! Setelah ia mengucapkannya, selama 3 tahun tidak ada orang yang datang berkonsultasi! Memang benar! Setiap pagi saya keluar untuk memeriksa adakah orang yang datang ke rumah saya, keluar melihat kondisi jalan, wah! Jalan yang terhubung ke Seattle, saya berada di Ballard, 10th Ave, saat keluar untuk memeriksa, wah! Sepanjang jalan, semua orang telah pergi bekerja, di sekitar wilayah tidak ada orang, bahkan sebuah mobil pun tiada, tidak ada satu orang pun yang berjalan di sana, saat saya kembali, akhirnya ada seekor kucing di depan rumah saya, ia ingin masuk, saya ingin menanyai, kucing juga datang untuk berkonsultasi? Tentu saja tidak ada apa-apa.
Saat itu saya berpikir: “Habis sudah, bagaimana cara menyambung hidup di sini? Saya tidak punya pemasukan!” Saat itu, selama beberapa waktu saya pergi ke tempat Acarya Lianhuo, ia berada di Tukwila, 520, di sana ia punya sebuah ‘warehouse’, saya pergi ke bagian atas ‘warehouse’, saya tidak diminta untuk kerja, saya menulis artikel di sana, demikian selama beberapa waktu. Kakak pertama (Acarya Lianhuo), kakak kedua (Acarya Lianshi), dan kakak ketiga (Acarya Lianzhu), mereka semua pernah membantu Mahaguru. Saya menulis artikel di sana, kemudian menulis buku. Pertama kali memperoleh honor adalah ketika saya mengirimkan artikel ke Koran Xihua (Seattle Chinese Post) di Seattle, menulis sebuah artikel dan mengirimkannya ke Koran Xihua, mendapatkan honor sebesar US$ 4. Saat itu sungguh gembira! “Wah! Akhirnya saya bisa memperoleh honor sebesar US$ 4 di Amerika!” Kemudian, US$ 4 ini saya gunakan untuk membeli roti dan telur di Safeway, saya minta supaya Gurudara mengolah beberapa telur dan roti, dan pergi berjalan-jalan ke Carkeek Park. Foqing dan Foqi, Gurudara, dan saya, kami berempat pergi ke Carkeek Park, di sana ada sebuah bukit kecil, ada sebuah pantai, kami berjalan-jalan di sana, dan di sore hari kami makan makanan senilai US$ 4 itu. Tapi, sepulangnya, sudah tidak ada uang lagi, bagaimana ini? Setiap hari tidak ada pemasukan. Oleh karena itu, di hadapan altar, sebuah altar yang sangat sederhana, saat itu, saya hanya membawa serta rupang kecil Ksitigarbha Bodhisattva, sedangkan rupang Mahadewi Yaochi telah dibawakan terlebih dahulu oleh Acarya Lianhuo bersaudara, ada lagi sebuah rupang Amitabha Buddha, saya membawa rupang Amitabha Buddha dan Ksitigarbha Bodhisattva terlebih dahulu, altarnya sangat sederhana, saya pun berdoa: “Saya sudah hampir mati kelaparan, tidak ada uang, tidak ada pemasukan, kelak, bagaimana cara menyambung hidup di Amerika ini?” Hampir saja meneteskan air mata. Bagaimana menyambung hidup?! Setiap hari tidak ada orang yang datang, juga tidak ada siswa. Setelah merenung, ah! Benar! Di Taiwan ada Taiwan Daily, saya pernah mengisi sebuah kolom khusus di sana, ada honornya, saya pun menuangkan kisah kehidupan di Amerika menjadi sebuah artikel, dan mengirimkannya kepada Taiwan Daily. Satu artikel mendapatkan honor NT$ 300, sangat sedikit, tapi, dulu nilai mata uangnya lebih tinggi, menulis satu artikel bisa mendapatkan honor sebanyak NT$ 300 – NT$ 500, tentu saja honor itu tidak bisa dikirimkan, jadi terlebih dahulu saya simpan di tempat ketua redaksi, ia bernama Xu Bingye, di simpan di sana, dan akan saya ambil ketika kembali ke Taiwan, sebenarnya, sama saja dengan tidak ada pemasukan.
Saya pun memanjatkan doa di hadapan altar: “Bagaimana ini? Bagaimana masa depan saya? Apakah habis sampai di sini? Apakah mesti mati kelaparan di sini?” Kakak tertua (Acarya Lianhuo) memberi tahu saya: “Tidak akan mati kelaparan!”, “Kenapa tidak akan mati kelaparan?” Kakak tertua mengatakan: “Jika mebel saya ini terjual, maka pasti ada uang!” Kakak tertua mengatakan, jual maka ada pemasukan.
Saat itu, lumayan juga, kakak tertua pergi ke sebuah supermarket, membeli produk yang telah lewat masa segarnya, seperti pisang yang telah busuk separuh, dipotong, dan masih ada separuh yang bisa dimakan, atau tomat yang sedikit tergores, setelah dipotong masih bisa dimakan. Ada jagung, tomat, kentang, setiap minggu membawa sebuah keranjang datang ke rumah saya, dalam hal makan tidak ada masalah, terima kasih kepada mereka! Meskipun yang dibeli adalah barang seperti itu, mereka pergi ke supermarket, Safeway, sama dengan barang kedaluwarsa, yang sudah mau dibuang, Acarya Lianhuo bersaudara membelinya. Saat itu, Acarya Lianhuo sendiri juga makan makanan seperti itu (kedaluwarsa). Dia juga beli bahan makanan itu. Bagaimana dengan pakaian? Di musim dingin sangat dingin, turun salju, saya tidak pernah menggunakan pemanas, saat itu, bagaimana kami menjalani keseharian? ‘Garage sale’, ‘yard sale’ (penjualan barang bekas di garasi atau di halaman), setiap hari Sabtu kami pergi ke ‘garage sale, yard sale’ beli selimut, US$ 1 dapat sebuah selimut, membeli semuanya, yang penting bisa mengenakan lebih banyak selimut. Ada lagi, beli mantel! Semua sangat murah, hanya beberapa dolar, jadi saat itu ada sebuah kalimat populer: “This one, this one, this one, total one dollar, okay?” (Ini ditambah itu, semua boleh satu dolar?) Hanya dengan 1 dolar ingin mendapatkan banyak barang. ‘Garage sale, yard sale’, orang asing sangat aneh, buka garasi dan menjual barang-barang bekas dari rumah mereka, sekarang masih ada di rumah saya. Di Taman Arama Zhenfo ada sebuah cermin yang berlubang, itu dibeli dengan harga sekian dolar, apakah masih tergantung di sana? Berada di tempat cuci pakaian, di depan ada sebuah cermin, cermin itu dibeli di sebuah ‘garage sale’. Ada banyak barang, ada nampan yang dibeli di ‘garage sale’, pakaian yang dibeli dari ‘garage sale’, atau yang dibeli dari toko ‘second hand’ (barang bekas).
Saya memanjatkan permohonan di depan altar, berlutut, air mata terus berlinang! Zhang Huangming datang kemari, mengatakan bahwa Mahaguru sedang timbul tenggelam di Amerika (kesulitan), sudah hampir habis. Memang benar, uang masih sangat penting, saat itu sangat mengenaskan. Terus berdoa, pada akhirnya, melihat Maitreya Bodhisattva, yaitu Adhinatha kita hari ini! Beliau datang dengan memanggul sebuah kantong besar, Beliau memberitahu saya: “Guru Lu, tidak usah khawatir, benda-benda milik Anda di masa mendatang ada dalam kantong ini.” Beliau membuka kantong, wah! Di angkasa mengambang banyak barang, ada emas, ada dolar Amerika, ada permata, mahkota Dharmaraja, jubah bhiksulama, beserta semua rompi naga, jubah mantel, indah sekali, dan sangat banyak, ada makanan, pakaian, tempat tinggal, dan alat transportasi, banyak benda yang keluar dari kantong-Nya. Saya berkata kepada Maitreya Bodhisattva: “Anda pasti hanya menghibur saya, sepertinya saya sudah tidak tertolong lagi.” Ah? Sekarang sudah beberapa tahun berlalu?
Dulu saat saya membangun Taman Arama Zhenfo, arsitek bertanya: “Anda ingin bangun dengan biaya berapa?” Saya mengatakan: “Apakah US$ 40 ribu bisa digunakan untuk membangun sebuah rumah?” Orang itu mengatakan: “Tidak mungkin! Saya bantu Anda untuk membangun dengan biaya paling murah!” Kakak tertua, berapa biaya pembangunan rumah kalian? 3 tingkat, termasuk ruang bawah tanah? Sudah lupa? Mungkin segan mengungkapkannya! Singkat kata, rumah yang dibangun mereka biayanya sekitar dua ratus ribu dolar. Taman Arama Zhenfo dibangun dengan biaya US$ 90 ribu. Jika kalian tidak melihat bagian belakangnya, di bagian depan kelihatan sama besar dengan rumah mereka, di sini adalah Ling Shen Ching Tze Temple, di sini ada 4 rumah, setiap rumah nampak sama besar, sebenarnya di tempat saya kurang separuh, bagian belakangnya menjadi teras, dengan kata lain hanya separuh rumah kalian, rumah yang lain dibangun dengan biaya sekitar dua ratus ribu dolar, hanya Taman Arama Zhenfo yang dibangun dengan biaya US$ 90 ribu. Tapi, semua ucapan Maitreya Bodhisattva juga terwujud, Mahaguru telah mempunyai semua benda yang diberikan oleh Maitreya Bodhisattva. Tapi, Mahaguru tidak mementingkan benda-benda tersebut, ada sama saja dengan tiada, semua milik bumi akan kembali pada bumi, yang benar-benar menjadi milik saya adalah Alam Suci Mahapadminiloka. Akan tetapi, dari sini bisa dibuktikan, bahwa saat itu Maitreya Bodhisattva membuka kantong, dan semua benda berjatuhan, saya melihat, hampir semua benda berharga di dunia ada di dalamnya. Sesungguhnya, Buddha dan Bodhisattva senantiasa menjaga saya, asalkan saya bersadhana dengan tekun, menulis dengan tekun, maka padma yang cantik akan tumbuh di permukaan bumi, Buddha dan Bodhisattva pasti akan membantu Anda. Saya hanya punya 2 macam keahlian, yang satu adalah tekun bersadhana, dan yang satu adalah tekun menulis. Buddha dan Bodhisattva pasti akan membantu Anda. Jadi tidak perlu khawatir, saya hanya perlu menyelesaikan kewajiban dengan sebaik-baiknya, dengan demikian pasti akan menghasilkan pahala yang sangat baik. Setiap hari menulis buku, setiap hari bersadhana, inilah kewajiban saya setiap harinya. Saya hanya bisa 2 hal, keahlian Gurudara jauh lebih banyak dari saya, segala hal ditangani oleh Gurudara, sedangkan saya hanya bisa 2 hal. Tidak seperti lelucon terdahulu, seorang pimpinan menanyai pekerja: “Apa keahlian Anda?” , “Saya hanya tidak bisa dalam 2 hal.” , “Berarti lumayan! Hal yang lain Anda bisa!” Kemudian ia pun diminta masuk kerja, akhirnya ia tidak bisa apa-apa. “Anda bilang hanya tidak bisa dalam 2 hal! Apa saja itu?” , pekerja itu menjawab: “Begini tidak bisa, begitu juga tidak bisa.” Ia benar-benar tidak bisa dalam 2 hal. Mahaguru bisa 2 hal, jadi, Buddha dan Bodhisattva pasti membantu Anda.
Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre, “Mengenali rintangan, instruksi untuk menyingkirkan rintangan mara.” Seperti: “Ketika merasa tidak sehat setelah mengalami mimpi dikejar dan disiksa oleh raksasa, yaksa, yaksa pemakan daging dan Yamaraja, digigit oleh binatang buas, dihujani oleh pisau dan berbagai senjata tajam lainnya.” Semua orang sering mengalaminya, dalam mimpi dikejar oleh setan, atau mimpi dibunuh orang, atau mimpi Yamaraja, yaksa, dan prajurit setan mengejar Anda.
Setelah terbangun merasa tidak sehat, ini adalah “Karena belum mengenali nidana dalam tubuh sendiri, yang memunculkan ilusi rintangan mara sehingga menjadi rintangan bagi diri sendiri. Kenali bahwa ini merupakan fenomena yang timbul dari nidana prana hati terhimpun pada cakra svadhisthana di mana aksara nadi ‘Luoqia’ dan ‘Yaqia’ berada, demikianlah bagaimana menyingkirkan rintangan mara eksternal.” Saya beritahu Anda, Anda bermimpi gunung tinggi yang runtuh, menghancurkan tubuh Anda; Bermimpi sedang berada di atas perahu, ombak besar datang, dan menenggelamkan Anda di dalam samudra; Bermimpi prajurit setan mengejar Anda, atau mimpi berjalan dan mendadak ada seekor anjing mengoyak sekujur tubuh Anda; Ketika bermimpi berbagai fenomena seperti ini, apa yang mesti dilakukan? Jika bertanya kepada XX, ia akan menjawab: “Ikut paket homa! Karena Anda punya arwah penjerat, ada 6 arwah penjerat!” , “Siapa saja namanya? Yang satu disebut Lian-gao, yang satu adalah San-yuan, yang satu adalah Hui-jun, yang satu adalah Lian-ci, yang satu adalah Dharmacarya, semua itu adalah arwah penjerat Anda, ada lima arwah penjerat!” , “Bagaimana ini?” , “Daftarkan ke Sekolah Alam Baka, satu arwah penjerat harganya 1000 dolar! Satu semester tiga bulan lamanya! Total serahkan 5000 dolar!” Karena ada 5 arwah penjerat. Jika tidak, XX akan minta Anda ikut paket homa, “Anda harus ikut paket 200 kali homa!” , “Hah? Ikut paket 200 kali homa? Berapa biaya satu kali homa?” , “Tidak banyak! Satu kali homa cukup US$ 30 ribu!” Tarif paket homa XX biasanya bertarif sekitar US$ 30 ribu, satu kali homa adalah US$ 30 ribu, paket homa XX ada tarifnya, “US$ 30 ribu, ini sangat murah! Sebab utang Anda di kehidupan lampau lebih banyak!” Ia memberitahu seorang umat: “Paket homa untuk Anda kali ini butuh US$ 160 ribu!” , “US$ 160 ribu, saya hanya seorang pelajar, mana mungkin punya uang sebanyak itu?” , “Di kehidupan lampau Anda telah berutang kepadanya sebanyak US$ 4 juta! US$ 160 ribu termasuk sangat murah! Sudah beri Anda tarif paling murah! Karena bisa melunasi utang US$ 4 juta. Anda beri saya US$ 160 ribu, bahkan masih untung!” Lihatlah! Akhirnya Anda pun ikut paket homa, dan menyekolahkan arwah penjerat ke Sekolah Alam Baka, kondisi Anda membaik atau tidak, tidak peduli, yang penting XX sendiri sudah meraup uang Anda.
Saya beritahu Anda! Jika dalam mimpi muncul fenomena seperti itu, berarti nadi Anda tersumbat, nadi mana yang tersumbat, maka akan muncul fenomena tertentu. Dalam Lamdre dikatakan: “Mengenali rintangan, instruksi untuk menyingkirkan rintangan mara.” , di dalamnya mengajarkan Anda, bahwa penyebabnya adalah nadi pada tubuh Anda yang tersumbat, sehingga menimbulkan mimpi buruk. Bukan karena ada arwah penjerat pada diri Anda, atau ada berapa banyak arwah penjerat, bukan demikian. Demikianlah instruksi dalam Lamdre, sebabnya adalah adanya rintangan pada nadi ‘Luoqia’ dan ‘Yaqia’ pada nidana cakra svadhisthana Anda, jadi Anda mesti menembus kedua nadi ‘Luoqia’ dan ‘Yaqia’.
Biasanya pada saat melakukan peregangan, otot tidak bisa diputar, di dalam otot ada nadi, ada nadi tengah, nadi kiri dan kanan, serta 7 cakra: cakra usnisa, cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, cakra svadhisthana, dan cakra muladhara (3 nadi dan 7 cakra), selain itu masih ada banyak nadi cabang. Jika nadi dalam cakra svadhisthana Anda tersumbat, maka carilah cara untuk bertanya kepada Mahaguru, Mahaguru akan mengajarkan bagaimana cara menembus nadi cakra svadhisthana Anda, atau bagaimana cara memutar badan supaya nadi cakra manipura Anda tembus, atau menggunakan Mudra Tungku, meregangkan kaki, kemudian berdiri lagi, supaya nadi cakra svadhisthana Anda bisa tembus. Dengan demikian Anda tidak akan bermimpi buruk, semua mimpi buruk dapat tersingkirkan, jadi tidak masalah, tidak memerlukan paket homa, juga tidak perlu daftar ke Sekolah Alam Baka. Tapi XX memang aneh, otaknya benar-benar pintar, ia mengatakan berapa jumlah arwah penjerat Anda, ia langsung menuliskan namanya, tidak seperti Mahaguru yang mesti mengamati terlebih dahulu. Huijun adalah arwah penjerat Anda, Lianyu adalah arwah penjerat Anda, Lian-gao adalah arwah penjerat Anda… XX langsung menulis 5 nama, kemudian mengatakan: “Kelimanya ini adalah arwah penjerat Anda, mesti didaftarkan masuk Sekolah Alam Baka, satu semester 1000 dolar, lima nama butuh 5000 dolar.” Acarya Lian-gao punya 2 arwah penjerat, setiap semester menyerahkan 2000 dolar, benar tidak? Benar! Ia menyerahkan 2000 dolar tiap semester, daftar ke Sekolah Alam Baka. Sekarang arwah penjeratnya sudah baik, sudah mencapai kelahiran padma tingkat menengah di Sukhavatiloka, wah! Benar-benar keterlaluan…. Menurut saya, arwah penjerat saya juga mesti segera didaftarkan, coba lihat apakah bisa mencapai kelahiran tingkat menengah. Jadi, bukan seperti ini caranya, Anda mesti menyingkirkan rintangan mara.
Saya beritahu Anda, saat manusia bermimpi, kadang akan menjelajah ke timur, barat, selatan, dan utara, menjelajah ke surga, neraka, atau kemana, mimpi sampai jauh, saya beritahu Anda, sesungguhnya orang awam masih berada dalam tubuhnya sendiri, Anda tidak keluar dari tubuh, hanya saja nadi tubuh Anda ada yang tersumbat, sehingga menghasilkan banyak fenomena mimpi, semua karena ada masalah pada esensi, prana, jiwa, darah, dan nadi Anda. Saat Anda bermimpi, sama sekali tidak meninggalkan tubuh, masih berada dalam tubuh. Bagian tubuh mana yang tidak sehat, atau terasa sakit, maka akan menghasilkan mimpi tertentu, semua ada hubungannya dengan kondisi tubuh Anda sendiri, bukan karena kesadaran Anda keluar dari tubuh. Anda menyangka sedang melakukan perjalanan astral, wah ! Terbang sangat jauh! Sebenarnya tidak, Anda hanya terbang di dalam tubuh Anda sendiri. Sebab tubuh Anda adalah satu dunia, tubuh kita tiap insan merupakan satu dunia, sebuah dunia yang sangat luas, dan bisa Anda jelajahi. Mimpi orang awam tidak meninggalkan tubuh sendiri, kecuali bhavana Anda telah mencapai tingkat kemampuan kesadaran meninggalkan tubuh.
Sepertinya ada sebuah lelucon, saat Mahaguru bertapa di Tahiti, suatu ketika dalam upacara XX mengatakan: “Kesadaranku keluar dari tubuh, menuju ke Tahiti berjumpa dengan Mahaguru!” Hah? Siapa yang menceritakannya kepada saya? Lianzi? Kesadaran XX keluar dari tubuh dan menuju ke Tahiti menemui saya, kemudian ia melihat saya bagaimana? Mengenakan celana pendek? Kemudian? Sedang berjalan-jalan? Baiklah, saya sempat berada di Tahiti beberapa waktu, kemudian saya pergi ke Taiwan, dan berada di Taiwan selama 3 setengah tahun. Setelah memimpin upacara di Houston True Buddha Temple, ia mengatakan kesadarannya pergi ke Tahiti mencari saya, ia melihat saya sedang berjalan-jalan mengenakan celana pendek, sebenarnya, setelah saya periksa, pada waktu ia mengaku mengeluarkan kesadarannya dari tubuh, saat itu saya sedang berada di Taiwan, setelah dicek, saya sedang berada di Taiwan, jadi cerita XX bahwa ia mengeluarkan kesadaran pergi ke Tahiti untuk menjumpai saya, itu juga cerita bohong. Ia mengira saya sedang berada di Tahiti, sebenarnya saat itu saya sudah berada di Taiwan. Ia mengaku kesadarannya pergi ke Tahiti menjenguk saya, sungguh mengharukan, sayang sekali, Anda (XX) bertemu orang yang salah.
Selain itu, XX juga sering mengatakan bahwa setiap bulan pergi ke Mahapadminiloka untuk rapat berdua dengan Mahaguru. Saya beritahu satu hal, dahulu saat berada di militer, saat itu para tentara mesti masuk Partai Nasionalis Tiongkok, apalagi seorang pejabat militer, semua mesti masuk Partai Nasionalis Tiongkok. Dahulu saya adalah seorang ketua tim kecil, saat semua hendak mengadakan rapat, rapat tim kecil hendak dimulai, setiap bulan satu kali, saya paling tidak suka rapat, tiap rapat saya selalu membuat izin sakit, jika tidak, saya pasti pergi keluar, jika tidak, pasti mengurusi sesuatu, saya tidak pernah ikut rapat. XX selalu cerita bahwa ia rapat dengan saya di Mahapadminiloka, untuk apa saya rapat berdua dengan Anda di sana? Saya ini paling tidak suka rapat! Jika Anda mengatakan pergi ke Mahapadminiloka untuk menghaturkan pujana kepada saya, saya masih bisa terima, tapi Anda rapat dengan saya? Rapat apaan? Sungguh menggelikan! Bisa rapat? Dia selalu menceritakan hal ini, mendengarnya saya pikir sudahlah! Terserah apa kata XX, saya dengar saja, rapat itu sama sekali tidak pernah ada. Ia membela diri dan mengatakan, Mahaguru adalah Buddha Nirmanakaya, dan dia adalah Buddha Dharmakaya, dan Dharmakaya sedang rapat bersama Dharmakaya, jadi Buddha Nirmanakaya tidak mengetahuinya. Tahukah Anda? Betapa agungnya Buddha Dharmakaya?! Buddha bhumi ke-13 adalah Buddha Dharmakaya, Vairocana Buddha adalah Buddha Dharmakaya, Buddha bhumi ke-11 seperti Avalokiotesvara Bodhisattva, merupakan Buddha Sambhogakaya! Buddha bhumi ke-11 dan Pancadhyani Buddha, semua adalah Buddha Sambhogakaya, di antara Pancadhyani Buddha, hanya Vairocana Buddha yang berada di bhumi ke-13, Beliau adalah Buddha Dharmakaya. Anda adalah Buddha Dharmakaya? Luar biasa, Mahaguru adalah Buddha Nirmanakaya, hanya berada di dunia fana, jadi, tidak tahu peristiwa di Atas sana. Apakah ini masuk akal? Gunakan logika, maka Anda akan mengetahuinya, itu adalah bualan belaka! Baiklah! Tidak bahas dia lagi.
“Instruksi memahami makna sejati Tripitaka”, ini sangat penting , “Menampilkan samsara dan Nirvana, tekun dan mundurnya bhavana, mencapai tanpa sisa, dijelaskan melalui Panca-marga, yang dituturkan dalam Tripitaka, 37 Bodhipaksika-dharma, beserta semua realisasi Triyana, muncul dalam anubhavadrsta dari yogi.” Saya beritahu Anda! Kalimat ini mengandung makna paling dalam, di antara semuanya, kalimat ini yang sangat dalam. Samsara dan Nirvana, ketekunan, mundurnya atau ketekunan, merealisasi tanpa sisa, Pancamarga dan 37 Bodhipaksika-dharma yang dijelaskan; Setiap umat Buddha mesti tahu 37 Bodhipaksika-dharma, ini adalah metode bhavana; Demikian pula dengan Triyana: Mahayana, Hinayana, dan Vajrayana, semua yang direalisasikan dari Triyana, muncul dalam anubhavadrsta dari yogi. Apakah Anda benar-benar memahami ini? Benar-benar bisa memahami kalimat ini? Mahaguru memahami instruksi realisasi Buddhata dalam Tripitaka. Apa makna sejati dari Tripitaka? Mahaguru mengetahuinya, dalam Dharmadesana Mahaguru juga sering membahas hal ini, sangat jarang ada yang bisa memahami makna sejati Tripitaka, hanya orang yang telah cerah baru bisa memahami makna sejati Tripitaka. Ceritakan sebuah lelucon, Si Istri bertanya: “Acara di malam tahun baru imlek selalu jelek, buat apa kamu tetap nonton?” Si Suami diam saja, ia menatap istrinya lama sekali. Si Istri mengatakan: “Kenapa kamu menatap aku?” Si Suami menjawab: “Ada beberapa hal yang sama denganmu, meskipun jelek, tapi sudah terbiasa.” Ini adalah penjelasan yang sangat tidak baik. Dalam pandangan saya, Gurudara makin lama makin sedap dipandang. Aneh, ada orang yang makin sedap dipandang, lama memandangnya tidak pernah bosan; Sekalipun kelak semua giginya sudah rontok, telinga sudah tuli, pengelihatan tidak jelas, atau sudah tidak mengenali saya lagi, tapi saya merasa ia masih berparas welas asih. Lihatlah! Ia masih nampak welas asih, saya hanya punya satu harapan, saya berharap supaya saya tidak takut kepadanya. Saya berharap pada diri sendiri: “Jangan takut pada Gurudara, jangan takut kepadanya, ia tidak menakutkan, ia juga tidak akan mengurusi Anda, hanya saja membuat orang merasa segan.” Suku kanibal membawa seseorang naik kereta api, kebetulan berjumpa dengan petugas pemeriksa tiket, petugas menanyainya: “Kenapa orang ini tidak beli tiket?” Suku kanibal menjawab: “Orang ini adalah bekal makanan saya, apakah masih perlu tiket?” Ada makna dalam perkataannya, sebab ia adalah seorang suku kanibal yang membawa satu orang korban.
Samsara dan Nirvana, dalam pandangan kita adalah berbeda. Samsara sendiri adalah enam alam kehidupan, penuh derita; Nirvana sepenuhnya hening, keheningan sebagai sukha, ada Sopadhisesa-nirvana (Nirvana dengan sisa) dan Anupadhisesa-nirvana (Nirvana tanpa sisa), ada penggolongan. “Samsara dan Nirvana, tekun dan mundurnya bhavana, realisasi tanpa sisa, dijelaskan melalui Panca-marga, 37 Bodhipaksika-dharma, beserta semua realisasi Triyana.”, hendak merealisasikan apa? Hendak merealisasikan pencapaian: Buddha, Bodhisattva, Pratyeka-buddha, dan Arahat, bertujuan untuk merealisasikan keempat pencapaian ini.
Arahat juga bisa memasuki Nirvana, inilah 4 Tingkat Kesucian. Bagaimana cara mencapai 4 Tingkat Kesucian ini? Mencapai keberhasilan penuh dan final, ini tak terperikan, akan tetapi, mesti berlandaskan pada 37 Bodhipaksika-dharma, coba periksalah 37 Bodhipaksika-dharma, Anda akan tahu bagaimana berbhavana, saya juga berharap supaya setiap insan bisa berbhavana sesuai dengan 37 Bodhipaksika-dharma. Kemudian, gunakan semua realisasi dalam Vajrayana. Bagi yang di kehidupan lampau telah berbhavana akan lebih mudah, dalam sekejap Anda bisa memahami hal-hal ini. Bagi yang mulai berbhavana dalam kehidupan saat ini, akan lebih lambat, pelan-pelan, mempelajarinya satu-persatu. Di kehidupan mendatang, karena di kehidupan sebelumnya Anda telah berbhavana, maka kelak Anda bisa mencerahi Ajaran dengan cepat.
Lelucon ini mengisahkan tentang Mao Zedong dan Jiang Zhongzheng, boleh diceritakan? Mestinya boleh! Hanya sebuah lelucon! Mao Zedong dan Jiang Zhongzheng sedang berkendara di alam baka, akhirnya mobil mereka berserempetan. Jiang Zhongzheng turun untuk memeriksa kerusakan mobil, Mao Zedong sama sekali tidak memeriksa mobilnya, ia langsung berjalan ke arah Jiang Zhongzheng dan bertanya: “Anda tidak apa-apa?” Jiang Zhongzheng menjawab: “Tidak apa.” Mao Zedong mengambil sebotol arak Maotai dari mobilnya, dengan ramah mengatakan: “Yang penting orangnya tidak apa! Mari, minum seteguk untuk menenangkan diri!” Jiang Zhongzheng menerimanya dan langsung meneguk arak dalam jumlah banyak, kemudian ia mengembalikan arak kepada Mao Zedong, dan berkata kepada Mao Zedong: “Mari, Anda juga minum seteguk untuk menenangkan diri!” Mao Zedong menjawab: “Tidak perlu buru-buru! Saya akan minum setelah polisi lalu lintas tiba.” Jiang Zhongzheng langsung tersadar: “Di kehidupan lampau telah teperdaya oleh Anda, sampai kehilangan wilayah, sampai di alam baka masih saja teperdaya oleh Anda, anggap saja saya berkendara saat mabuk!” Biasanya orang akan sadar di akhir. Oleh karena itu, gunakan kebijaksanaan untuk mencerahi 37 Bodhipaksika-dharma, mencerahi semua realisasi Triyana. Mahayana merealisasikan Bodhisattva, Hinayana merealisasikan Pratyekabuddha dan Arahat, Vajrayana merealisasikan Buddha. Dalam belajar Buddha jangan sampai teperdaya.
Tahukah Anda? Apa yang direalisasikan oleh pemujaan kepada hantu? Tentu saja pemujaan pada hantu akan menjerumuskan Anda ke alam preta, oleh karena itulah jangan sampai memuja hantu. Saya beritahu Anda! Bahkan Dewa Bumi (Tu-di-gong) dan Dewa Penunggu Rumah (Di-ji-zhu) pun masih tergolong sebagai dewa alam yin, masih tergolong dalam alam preta. Ini adalah fakta, gunakan logika! Anda telah teperdaya? Tidak apa, kelak mesti lebih pandai, bagi mereka yang mengikuti XX, Anda mesti belajar untuk menjadi lebih bijak, coba renungkan, di mana letak kesalahannya? Mesti direnungkan supaya tidak diperdaya, Anda mesti punya kebijaksanaan!
Ini sangat lucu, ada dua buah nanas, yang satu berdiri, yang satu berbaring, ada sebuah pertanyaan: “Mana yang lebih manis?” Saya beritahu Anda, yang berbaring lebih manis, sebab, berdiri terlalu lama akan pegal (pegal ‘suan’ homofon dengan kata ‘asam’) Ini juga merupakan sebuah teknik, pada saat Berdharmadesana, Mahaguru juga mesti gunakan beberapa teknik, bagaimana supaya kalian bisa tercerahkan, mesti gunakan cara yang mana atau teknik yang mana untuk membimbing supaya Anda tercerahkan. Setelah Anda membaca Tripitaka, pustaka telah dibaca sampai habis, “37 Bodhipaksika-dharma dan realisasi Triyana, muncul dalam anubhavadrsta dari yogi.” Apa yang telah Anda cerahi? Apabila Anda mempelajari 37 Bodhipaksika-dharma, apa yang Anda cerahi? Ini persoalannya.
Kemarin menghadiri kencan buta, merasa bahwa pria itu cukup baik dalam beberapa hal, baik sekali. Tapi setelah dia angkat bicara, saya langsung merasa sangat muak, sebab, ia bertanya kepada saya: “Kenapa putri Anda belum juga tiba?” Kalian mengerti? Sebab pria itu mengira wanita ini datang bukan untuk kencan, ia disangkanya sebagai ibu pihak wanita. Ini persoalan kesenjangan. Kita belajar Buddhadharma, masuk ke dalamnya, Anda mesti mencerahi apa itu samsara? Apa itu Nirvana? Antara samsara dan Nirvana, mana yang Anda pilih? Saya beritahu Anda, pilihan Mahaguru adalah: Saya tidak menginginkan samsara, juga tidak menginginkan Nirvana; “Jadi sebenarnya apa yang diinginkan?” Kalian mesti tebak, sebenarnya apa yang diinginkan oleh Mahaguru? Apa yang dicerahi? Karena Mahaguru tidak menginginkan samsara dan Nirvana, jadi apa yang dipilih oleh Mahaguru? Silakan kalian tebak.
Om Mani Padme Hum.