2017-06-04 Shakyamuni Tathagata Menyatakan bahwa Tiga Alam Rendah Tidak Sesuai untuk Bhavana
Shakyamuni Tathagata Menyatakan bahwa Tiga Alam Rendah Tidak Sesuai untuk Bhavana – Hati yang Memiliki Terang Bodhicitta Tidak Akan Terjerumus ke Alam Neraka
Ceramah Lamdre ke-75 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Humsvaranadini Tara (Hum Yin Dumu - 吽音度母), 4 Juni 2017 di Rainbow Temple
Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Humsvaranadini Tara dan 21 Tara, Bhagavati Pelindung 4 Penjuru, Dakini Pelindung 8 Penjuru, beserta 20 Dewi.
Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa beserta suami. Penasihat hukum TBF, pengacara Zhou Huifang. Anggota Tim Paduan Suara Tianyinyayue: sdri. Liao dan sdri. Zhang. dr. Chen Ruilian dari Universitas Sao Paulo Brasil. California four small girls (Empat ibu besar dari California) , dan dr. Gao Huanxian.
Minggu depan tanggal 11 Juni, pukul 3 sore adalah Upacara Homa Amitayus Buddha, menyambut semua untuk berpartisipasi dan menjadi pemohon utama.
◎ Hari ini kita melakukan homa Humsvaranadini Tara, Humsvaranadini Tara ditransmisikan untuk pertama kalinya di Kaohsiung Taiwan. Kali ini merupakan homa yang pertama kalinya di Seattle Amerika Serikat, bijaksara-Nya adalah aksara ‘Hum’, mudra adalah Mudra Tara, Mantra Hati yang utama adalah: “Om. Dalie. Dudalie. Dulie. Hum. Suoha.” Visualisasikan tubuh berwarna kuning, bermuka satu dan berlengan dua, berparas gadis usia 16 tahun, lima fitur wajah-Nya sangat jelita, kecantikan yang tidak dapat dijumpai di dunia fana ini, hanya ada di surga. Tangan kanan membentuk Mudra Varada yang bermakna memberi anugerah, tangan kiri adalah Mudra Memegang Padma, padma mekar, di atasnya terdapat busur dan panah, demikianlah wujud Beliau.
Dalam jajaran 21 Tara, Humsvaranadini Tara menempati posisi ke-5. Bagaimana sadhananya? Lakukan visualisasi tiga tahapan. Visualisasi tiga tahapan antara lain: angkasa, bijaksara, kemudian bermanifestasi menjadi Humsvaranadini Tara, demikianlah visualisasi tiga tahapan. Usai visualisasi tiga tahapan, setelah Anda lakukan pengundangan, memasuki tubuh Anda, dan Humsvaranadini Tara membesar seukuran tubuh Anda. Ketika transmisi di Kaohsiung, terlebih dahulu japa aksara “Om”, “Om” berwarna putih; Visualisasi “Om” memasuki tubuh Anda, simpan sejenak, aksara “Om” disimpan di dalam cakra manipura, kemudian keluarkan; Berikutnya, visualisasi “A”, aksara “A” berwarna merah, memasuki tubuh Anda, juga disimpan sejenak, baru kemudian dihembuskan keluar; Yang ketiga, aksara “Hum” berwarna biru memasuki tubuh Anda, di atas padma cakra anahata Anda, disimpan sejenak, tidak dihembuskan, berada di hati Anda, aksara “Hum” berubah warna menjadi kuning, kemudian menjelma menjadi Humsvaranadini Tara, baru kemudian Anda sendiri juga menjadi Humsvaranadini Tara.
◎ Ada 2 cara, yang satu adalah visualisasi tiga tahapan di angkasa, kemudian Ia langsung memasuki tubuh Anda, menjadi sebuah aksara “Hum” berwarna kuning; Visualisasi yang ke-2, visualisasi “Om. A. Hum” memasuki tubuh Anda, kemudian aksara “Hum” diubah warna menjadi kuning, baru kemudian menjadi Humsvaranadini Tara dalam tubuh Anda, dan diri Anda berubah menjadi Humsvaranadini Tara.
Selanjutnya, Anda mulai lakukan ritual karman. Dalam ritual ini, jika Anda hembuskan aksara ‘Hum’ berwarna putih, kemudian menempel pada tubuh diri sendiri, maka karmavarana diri sendiri yang terkikis, apabila ditempelkan pada tubuh orang lain, maka karmavarana orang itu juga akan terkikis. Aksara ‘Hum’ putih merupakan pembersihan, apabila ada yang sakit, gunakan warna putih, lakukan ritual karman di hadapan si sakit, menempelinya dengan aksara ‘Hum’ putih; Aksara ‘Hum’ putih ini bisa berukuran besar maupun kecil, hembuskan aksara ‘Hum’ putih, tempelkan aksara ‘Hum’ putih pada tiap rumah di desa, ini merupakan simabandhana bagi seluruh desa, berfungsi untuk simabandhana, membersihkan seluruh desa; Bahkan, yang lebih besar lagi, bisa dilakukan untuk satu kabupaten, seluruh kabupaten ditempeli aksara ‘Hum’ putih, membersihkan seluruh kabupaten; Anda juga bisa membersihkan seluruh negara, satu aksara ‘Hum’ berubah sebesar Taiwan, tempelkan pada seluruh wilayah Taiwan, maka seluruh Taiwan telah dibersihkan, ini merupakan prinsip transformasi dari kecil menjadi besar. Warna putih bisa digunakan untuk santika, penyembuhan, dan simabandhana.
◎ Apabila yang dihembuskan adalah aksara ‘Hum’ kuning, aksara ‘Hum’ kuning ini ditempelkan pada tubuh seseorang, maka sumber daya orang itu akan meningkat, peruntungan orang itu akan bertambah; Aksara ‘Hum’ merah, misalnya Anda menyukai seorang wanita, Anda hembuskan aksara ‘Hum’ merah, aksara ‘Hum’ merah ini ditempelkan pada tubuh wanita itu, ini merupakan ritual akarsana, mengandung daya akarsana. Aksara ‘Hum’ merah ditempelkan pada tubuh Mahaguru, maka Mahaguru pun akan ikut Anda. Tapi, sebenarnya Mahaguru kukuh bagaikan Gunung Tai, berkat adanya tudung vajra dan baju perisai sebagai simabandhana, Anda tidak bisa menempeli saya, jika benar-benar Anda tempeli, maka saya akan pergi ikut Anda. Selain itu, ada aksara ‘Hum’ biru, apabila seseorang berutang uang kepada Anda, tempeli dengan aksara ‘Hum’ biru, pada akhirnya, ia tidak akan tahan lagi, “Selalu saja Anda tagih, lebih baik saya kembalikan saja.” Ada manfaat seperti ini. Bahkan, terhadap seseorang yang jahat, tempeli dengan aksara ‘Hum’ biru, ini juga berfungsi sebagai abhicaruka. Apabila bos Anda tidak baik, tempeli dengan aksara ‘Hum’ biru, maka ketika bos melihat Anda, ia akan mulai menghormati Anda. Sebenarnya, tempelkan saja aksara ‘Hum’ biru, jangan, jangan, tempelkan saja aksara ‘Hum’ merah, maka ia akan mengasihi Anda; Mungkin lebih baik aksara ‘Hum’ biru, sungguh.
Aksara ‘Hum’ putih merepresentasikan santika, aksara ‘Hum’ kuning merepresentasikan paustika, aksara ‘Hum’ merah adalah vasikarana dan akarsana. Kemudian? Aksara ‘Hum’ biru adalah abhicaruka. Tempeli dengan metode tempel ini, tempelkan aksara ‘Hum’ yang Anda hembuskan itu kepada orang tersebut, terlebih dahulu visualisasikan orang itu datang menghampiri, kemudian tempeli tubuhnya, demikianlah ritual karman santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka. Apabila ingin mengetahui tentang Humsvaranadini Tara dengan lebih detail, Anda bisa simak Dharmadesana di Kaohsiung.
◎ Tiada metode yang tetap. Sang Buddha pernah mengatakan, tidak ada metode yang tetap, metode bisa berubah, Anda ingin lakukan visualisasi tiga tahapan di luar, atau di dalam tubuh Anda, atau langsung menjadi Humsvaranadini Tara, asalkan Anda punya kemampuan cukup, daya visualisasi yang memadai, maka Anda bisa langsung menjadi Humsvaranadini Tara.
Tadi ketika lakukan homa, Humsvaranadini Tara hadir bersama 21 Tara, Bhagavati Pelindung 4 Penjuru, Dakini 8 Penjuru, dan 20 Dewi. Tidak hanya hadir, bahkan juga menari di angkasa, menari di angkasa mengikuti irama Mantra Humsvaranadini Tara, sama dengan menyapa kita semua, menyapa semua orang yang berpartisipasi dalam homa hari ini. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) yang datang dari Brasil, selalu mengingatkan saya untuk mengucap: “Saude!” ( Bahasa Portugis: Semoga sehat. )
‘Saude’ yang paling penting, ‘saude’ adalah sehat! Kita manusia mesti punya tubuh yang sehat, barulah bisa melakukan segala aktivitas, tanpa tubuh yang sehat, tidak perlu pikirkan hal lain. Pasien di rumah sakit hanya berharap supaya sehat, ia tidak menginginkan yang lainnya, tidak akan memikirkan yang lain. Ini semua sangat penting, yang paling penting. Menurut saya, sehat yang paling penting, manusia jangan sampai sakit, jatuh sakit akan merepotkan, sakit apa pun itu, bahkan influenza yang kecil saja juga sangat merepotkan, ketika benar-benar sakit parah, sungguh…. , menurut saya, sakit adalah yang paling menderita, saya sendiri telah mengalami selulitis kaki, benar-benar tak tertahankan, saat itu, di Taiwan telah menangis beberapa kali, Ha! Akhirnya saya pun sembuh, dr. Zheng Senlong mengumpulkan dokter spesialis jantung, dan dokter spesialis penyakit menular, ia sendiri adalah dokter spesialis bedah plastik, banyak dokter melakukan diagnosis bersama, akhirnya menggunakan antibiotik yang terkuat, antibiotik ‘Tiger’, barulah radang dari selulitis semakin reda, dan kaki pun sembuh. Ketika saya telah sembuh, saat berada di taiwan, saya katakan: “Kedua kaki saya telah sembuh, saya akan kembali ke Amerika.” ‘Family doctor’ Dokter keluarga di Amerika memberitahu saya: “Jika belum sembuh, Anda jangan kembali.” Jika tidak sembuh, bagaimana mungkin saya bisa kembali? Diucapkan juga sia-sia! Setelah saya sembuh, baru bisa kembali! Tidak sembuh, bagaimana bisa kembali? Sepasang kaki bermasalah, jalan pun sukar, apabila saat itu tidak sembuh, jika arteri dan vena terinfeksi bakteri, ada sumbatan, maka harus diamputasi, jika peradangan tidak sembuh, maka harus diamputasi. Apabila saat itu benar-benar diamputasi, mana bisa menjadi Mulacarya? Lebih baik hidup menyepi, mana mungkin bisa duduk di sini. Saya katakan: “Kedua kaki saya telah sembuh, saya akan kembali ke Amerika.” Sekembalinya ke Amerika, dokter keluarga saya hanya melakukan satu jenis pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah ada penyumbatan pada arteri dan vena saya, sebab penyumbatan bisa terus terdorong ke atas, sampai ke jantung, dan bisa mengakibatkan serangan jantung, ‘heart attack’, dan bisa roboh mendadak. Apakah pembangunan stupa abu kita telah rampung? Bisa disemayamkan di stupa abu, mengakhiri kehidupan ini, ini merupakan sebuah pengalaman; Berada dalam kondisi pingsan, terlalu banyak suntik antibiotik, tidak sadarkan diri, sungguh sengsara, menitikkan air mata beberapa kali di atas Dharmasana, dan akhirnya sembuh.
◎ Setelah Mahaguru sembuh, ada orang yang mengadakan upacara homa untuk menanggung sakit di kaki Mahaguru, berlokasi di Utara Taiwan, banyak tempat ibadah yang bekerja sama, semua vihara tersebut juga berniat baik. Setelah saya katakan sudah sembuh, apa lagi yang kalian tanggung? XX lah yang melakukannya, setelah XX lakukan upacara yang sangat besar, wah! Semua tempat ibadah di Taiwan Utara bekerjasama untuk melakukan, yang dibakar sebanyak ruang homa kita ini, semua adalah kayu homa! Seisi gudang dipenuhi kayu homa, semua menulis kayu homa, mengundang banyak orang untuk menulis, kayu homa tidak kunjung habis dibakar, pada akhirnya, menggunakan homa versi Tibet, dibagi beberapa kali homa baru habis dibakar. Kali ini! Sangat banyak uang yang mengalir masuk, semua masuk kepada XX!
Baiklah! Mahaguru tahu, ia melakukan homa untuk saya, sangat baik, terhadap segenap umat, saya berterima kasih. XX mengatakan bahwa ia menangggung karma saya, tapi kakinya tidak bengkak! Selain itu, ia menggunakan kaki saya sebagai alasan untuk homa, seharusnya ia berbagi secangkir sup kepada saya! Sungguh tidak enak, bicara uang. Akan tetapi, Mahaguru juga tidak menginginkannya, selama 16 tahun ia tidak pernah memberi persembahan, kapan saya minta uang kepadanya? Tidak pernah! Guru saya mengajarkan, tidak boleh buka mulut minta uang kepada orang. Selama 16 tahun ini, terima kasih kepadanya, saya tidak ada kesempatan untuk tanda tangan, saya sangat berterima kasih kepadanya, sebab tanda tangan itu juga melelahkan.
◎ Baiklah! Sebelum mengulas Lamdre, ada seorang bhiksuni dari XX, ia mengirimkan sepucuk surat: “Tahun lalu, XX minta supaya kita semua tidak takut terjerumus ke neraka, sekarang merupakan permulaan yang sangat baik, Anda bisa berlatih berada di neraka, sebab ketika membayangkan penderitaan neraka, Anda akan takut, maka setiap saat Anda mesti memikirkan terang, begitu ada terang, maka neraka pun akan sirna.
Mahaguru, menurut siswa, selama masih ada tubuh jasmani, kita masih bisa membayangkan demikian, akan tetapi ketika telah kehilangan tubuh jasmani, saya rasa mustahil. Semua umat Buddha mengetahui, abhijna tidak dapat mengalahkan daya karma, XX malah mengatakan ini kepada semua orang. Mohon Mahaguru memberi petunjuk bagi para siswa.”
Saya beritahu Anda, sangatlah mudah untuk terjerumus ke neraka, asalkan pikiran Anda tamak, maka Anda terjerumus ke neraka, sebab segala perilaku yang dihasilkan oleh pikiran tamak, pasti merupakan perbuatan yang mencelakai para insan. Dosa (kebencian), kenapa Anda bisa marah? Mengapa punya kebencian? Sebab Anda tidak bisa memuaskan ketamakan Anda. Kenapa Anda bisa punya moha (kebodohan batin)? Sebab Anda ingin memuaskan rasa tamak, inilah kegelapan batin Anda, inilah moha Anda. Oleh karena itu, lobha, dosa, dan moha, yang paling utama adalah lobha, sedangkan dosa dan moha mengikuti lobha, inilah tiga racun batin yang dibabarkan oleh Sang Buddha, jika dalam hati Anda tidak ada pikiran tamak, maka tidak perlu lagi berlatih alam neraka, sebab dalam hati Anda telah ada terang, dan neraka tidak akan muncul. Oleh karena itu, apa yang diucapkan oleh XX justru terbalik, keliru! “Begitu berada di neraka Anda memikirkan terang, maka neraka pun akan sirna.” Anda ingin berlatih berada di alam neraka dan berharap bisa memikirkan terang? XX memberitahu para umat supaya ketika berada di neraka, pikiranlah terang. Anda telah masuk neraka, apakah mungkin ada terang? Tidak ada terang! Sebab, apabila ada terang dalam hati Anda, maka Anda tidak akan terjerumus ke neraka.
◎ Gyalwa Karmapa ke-16 memberitahu kita: “Yang terpenting adalah pertahankan terang dalam hati Anda, tidak peduli dalam kondisi apa pun Anda, atau ketika jatuh sakit, mesti menampakkan terangnya Bodhicitta.” Dalam kondisi lingkungan seperti apa pun, berbagai kegagalan, dan penderitaan apa pun, mesti mengingat terangnya Bodhicitta dalam hati Anda.
Tidak perlu masuk neraka, begitu Anda masuk neraka, berarti sudah tiada terang. Kenapa di neraka Anda tidak akan bisa mengingat terang? Tidak akan bisa membangkitkan Bodhicitta Anda? Sebelum Anda sempat memikirkannya, penderitaan langsung mendera, hanya bisa memikirkan penderitaan. Ketika Anda digoreng dalam minyak panas, seperti sebuah cahkwe yang digoreng, apakah Anda masih bisa mengingat terang? Rasa sakitnya akan membuat Anda tidak tahan, Anda telah terbakar hangus, mana ada terang? Dalam neraka es, dalam neraka kobaran api, atau dalam neraka gilas, ketika sebuah roda bolak-balik menggilas tubuh Anda, bahkan untuk mengaduh pun tidak akan sempat, mana mungkin bisa ada terang? Bahkan berpikir pun tidak sempat. Bagi yang dalam hatinya benar-benar ada terang Bodhcitta, tidak akan terjerumus ke neraka. Ketahuilah, tidak perlu berlatih di neraka. Di neraka masih bisa berlatih apa lagi? Sang Buddha mengatakan, tiga alam rendah tidak sesuai untuk bhavana, ini adalah penilaian berdasar sabda Arya, tuturan dari Shakyamuni Tathagata, demikianlah yang disabdakan oleh Beliau. Dalam tiga alam rendah tidak bisa berbhavana, dalam alam preta tidak bisa berbhavana, tiga alam rendah , preta, dan alam binatang juga tidak bisa berbhavana. Anda minta pada ‘chicken’: “Saya mohon! Ayo belajar mudra!” , “Chicken, japalah mantra!” Ia tidak akan bisa melafalnya! Ayam pun tidak berdaya, bebek juga tidak bisa, angsa juga tidak bisa, mereka tidak tahu bagaimana berbhavana, semua tidak bisa, singa juga tidak bisa berbhavana, macan juga tidak bisa berbhavana, gajah juga tidak bisa berbhavana, di alam binatang tidak bisa berbhavana. Dalam alam preta, setiap hari kelaparan, tenggorokan setipis jarum, sebesar apakah perutnya? Bagaimana mengumpamakannya? Coba para Acarya pikir, mereka mengatakan hamil, benar! Perut sebesar itu! Lambung sebesar itu, tapi tenggorokan setipis jarum, selamanya tidak bisa kenyang, bagaimana bisa berbhavana? Tidak bisa makan, bahkan makanan pun tiada, bagaimana berbhavana? Seperti halnya dalam neraka gilas, bagaimana bisa berbhavana? Oleh karena itu, tiga alam rendah tidak sesuai untuk bhavana.
◎ Alam asura terus berperang, tidak cocok untuk bhavana; Alam surga sedang menikmati berkah, juga tidak cocok untuk bhavana; Hanya alam manusia yang bisa berbhavana. Mengenai alam manusia Shakyamuni Buddha menuturkan: “Buddha muncul di dunia, hanya manusia yang bisa berbhavana, sedangkan di alam yang lain tidak bisa berbhavana.”
Shakyamuni Buddha telah mengutarakan dengan sangat jelas, apakah di alam binatang masih bisa berbhavana? Tidak ada bhavana. XX mengajarkan supaya semua tidak takut masuk neraka, bernyali untuk masuk neraka. “Sekarang kalian mesti berlatih dengan baik untuk kelak di neraka, mesti bisa memikirkan terang dalam hati.” Anda telah terjerumus ke neraka, apakah di hati masih ada terang? Yamaraja tidak dijabat secara sembarangan! Begitu menangkap Anda, keliru menangkap Anda orang baik untuk dihukum di neraka, tidak akan terjadi hal demikian. Saya beritahu Anda, apa itu neraka? Sangat sederhana, neraka ada di hati Anda! Apabila Anda ingin terlahir di Negeri Buddha, siapa yang terlahir di Negeri Buddha? Tubuh Anda adalah bahtera Dharma, apabila Anda terjerumus ke neraka, dan Anda ingin memikirkan terang Bodhicitta, ini merupakan suatu hal yang mustahil. XX sembarang bicara, apakah masuk neraka masih bisa memikirkan terangnya hati? Justru karena pikiran jahat Anda dan pikiran tamak Anda barulah Anda masuk neraka, karena Anda tamak, maka Anda terjerumus ke neraka. Sampai di neraka, ketika Anda telah mengetahui bahwa Anda sudah masuk neraka, semua sudah terlambat, siapa pun tidak bisa menolong. XX mengatakan Anda mesti berlatih untuk masuk neraka, dan memancarkan sinar hati. Mana ada sinar terang?
◎ Terang hati hanya bisa dilatih di dunia saha, Bodhicitta dilatih di dunia saha, naiskramyacitta (tekad untuk mencapai pembebasan), pandangan benar jalan tengah Anda. Ada tiga hal yang paling penting dalam Tantra, yang pertama adalah naiskramyacitta, saya mesti terbebas dari sad-gati; Kemudian adalah Bodhicitta, saya mesti lakukan 10 perbuatan bajik, dan semua yang dilakukan adalah perbuatan baik; Berikutnya, Anda membutuhkan konsep Vijnaptimatra dan Madhyamaka, inilah Buddhadharma; Tiga hal inilah yang paling penting, memberitahu Anda semua.
Setelah bhiksuni ini mendengarnya, mestinya bisa tahu, bahwa pelatihan diri bukan di neraka, melainkan di dunia. Sekarang juga mesti berlatih, bukan malah setelah masuk neraka baru berlatih, masuk neraka tidak akan ada waktu untuk latihan, mengaduh pun tak sempat. Apa yang disebut anantarya? Tiada jeda! Anda tidak akan sempat memikirkan hal lain, hanya ada derita, disebut sebagai derita tanpa jeda, neraka adalah derita tanpa jeda, penderitaannya tiada henti. “Penderitaan tadi telah berlalu, sekarang adalah kebahagiaan.”, datang lagi satu penderitaan lain, “Tidak apa, sebentar lagi bisa istirahat.” , “Sebentar lagi bubar kelas, saya bisa beristirahat, tidak akan menderita.”, kemudian, masuk kelas dan menderita lagi, bubar kelas gembira lagi. Tidak ada yang demikian ini. Penderitaan di neraka tiada jeda, tidak ada kesempatan jeda bagi Anda, saat itu, apa yang hendak Anda latih?
Kita mengulas yang kedua: “Instruksi Phalamarga”, kadang membaca Lamdre, benar-benar merepotkan, jelas-jelas adalah Margaphala, kemudian disebut Phalamarga? Akan tetapi, mesti direnungkan, ada persamaaannya. Semua ingat yang saya nyanyikan: “Om A Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum. Om A Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum.” Ada satu kalimat terakhir, tiada derita, tiada apa lagi? Tiada dukacita! Tiada derita dan dukacita, versi yang lain, tiada kesengsaraan, tiada dukacita. Apa bedanya sengsara dan derita, saya tanya Anda! “Tiada sengsara, tiada dukacita.” Dan “Tiada derita dan dukacita”, yang mana yang benar? Keduanya benar. Jadi Margaphala (Lamdre) juga adalah Phalamarga, buat apa dibahas lagi? Apa yang dibahas? Yang kedua adalah “Instruksi dari Phalamarga.” Ini kebalikannya, terlebih dahulu diajarkan phala, baru kemudian diajarkan marga, atau terlebih dahulu diajarkan marga, baru diajarkan phala, sesungguhnya: “Phalamarga, phala merupakan substansi mula yang dengan sendirinya bertansformasi menjadi marga.” Ada phala ini, barulah bertransformasi menjadi marga, phala adalah substansi.
“Phala-marga merupakan representasi, transformasi diri menjadi phala yang terhubung dengan hetu.” Hetu adalah phala, phala adalah hetu. Oleh karena itu terhubung dengan marga. Kemudian, “Phala bersama dengan marga, abhiseka, darsanabhumi, doktrin dan tujuan, dan lain sebagainya, semua digunakan dengan sesuai.” Sama seperti cara saya menyebutkan: “Sekolah Alam Baka”, XX mengatakan: “Keliru! Seharusnya Sekolah Akhirat.” Bukankah alam baka adalah akhirat? Alam baka adalah akhirat! Mereka menyebutnya “Sekolah Akhirat”, bukan disebut sebagai “Sekolah Alam Baka”.
Hendak mengoreksi satu kekeliruan, kemarin saya menceritakan perihal kunang-kunang. Ada satu lagu tentang kunang-kunang! Sangat merdu: “Kunang-kunang yang kecil, kunang-kunang yang kecil, terbang ke Barat dan ke Timur, di sini terang! Di sana terang! Bagaikan beberapa lentera kecil.” Kunang-kunang, sebuah lagu, kenapa bisa dimanfaatkan oleh XX? Yang kita bahas kemarin malam adalah kunang-kunang di Selandia Baru telah menantinya selama 500 tahun, dikoreksi, XX mengatakan 110 ribu tahun! Saya renungkan, 110 ribu tahun, astaga! Sejarah Tiongkok hanya 5 ribu tahun, 110 ribu tahun adalah 22 kali sejarah Tiongkok, di sana kunang-kunang telah menantinya selama 22 kali sejarah Tiongkok, bahkan ini dituturkan secara langsung oleh XX di internet. “kunang-kunang telah menanti saya di sini selama 110 ribu tahun!” berarti 110 ribu tahun lampau, kunang-kunang telah mengetahui bahwa XX akan datang untuk melihat kunang-kunang, semua berkumpul dan minta diseberangkan olehnya. Berarti, berapa lama masa hidup XX? Menurut nalar, sebelum ada Tiongkok sudah ada XX! Bahkan 22 kali masa lampau, saat itu sudah ada XX, kunang-kunang bahkan bisa menantinya! Gunakan logika untuk menalar, gunakan logika untuk menalar, dan kita pun akan mengetahui kondisinya. Saat itu Shakyamuni Buddha masih menjalankan karya Bodhisattva, Beliau masih belum mencapai Kebuddhaan! Shakyamuni Buddha hidup 2600 tahun lampau, dan XX malah menyatakan telah hidup 110 ribu tahun lampau, inilah masa yang paling panjang yang Anda sebutkan, mungkin kelak akan ada lagi lelucon yang lebih panjang lagi.
◎ Coba Anda renungkan, secara pengetahuan pun tidak benar, secara perbandingan juga keliru, secara logika juga salah, secara sabda Arya juga tidak benar. Saat itu Sang Buddha belum lahir, masih belum ada agama Buddha, pemimpin spiritual di dunia saha adalah Shakyamuni Buddha, Beliau yang merintis ajaran Buddha.
Menanti XX selama 110 ribu tahun, dan minta diseberangkan. Masa itu bahkan belum ada istilah penyeberangan arwah, istilah penyeberangan arwah hanya ada dalam agama Buddha! 2600 tahun lampau Shakyamuni Buddha mendirikan agama Buddha, dan agama Buddha membabarkan hukum karma, dan penyeberangan arwah, mengajarkan tentang Dasadharmadhatu, 4 Alam Suci, dan 6 alam samsara, pada masa itu belum ada agama Buddha, pertanyaan untuk XX, ke mana Anda seberangkan mereka?
110 ribu tahun lampau kunang-kunang sudah tahu bahwa Anda akan datang, ulat-ulat itu benar-benar merusak tata urutan alam semesta! Anda mengacaukan pemikiran, sedangkan menurut pemikiran saya, permulaan belajar kita adalah nilai berdasar pengetahuan, kemudian nilai berdasar perbandingan, atau logika, atau hetuvidya, kemudian adalah sabda Arya. Bahkan Shakyamuni Buddha pun belum lahir di dunia, maka sabda Arya belum ada. 4 negara dengan sejarah paling tua: Tiongkok, India, Babilon yang telah musnah, dan juga Mesir, kunang-kunang hidup lebih lama daripada empat negara yang memiliki sejarah paling tua ini? Saya tidak sanggup membayangkannya, tolong! Mohon kepada Anda! Jangan ganggu saya lagi, saya sudah hampir tidak tahan lagi, apabila terus mendengar ucapan Anda, bisa-bisa saya masuk rumah sakit jiwa. Apakah ketika Shakyamuni Buddha berjumpa dengan Anda, Beliau pun mesti bersujud?: “Tolonglah! Jadilah guru saya!” Apa artinya Kaisar Shunzhi? XX mengaku sebagai guru dari Kaisar Shunzhi, ia mengaku sebagai Guru Negara Yulin. Hari ini, apabila Lu Shengyan adalah Shakyamuni Buddha, saya akan bersarana kepada Anda, mohon ampuni saya! Jangan lagi ganggu saya, baiklah! Inilah koreksi mengenai kunang-kunang!
◎ Dalam Lamdre dikatakan, “Instruksi mengetahui satu berarti mengetahui banyak, mengetahui satu, yaitu kunci nidana, nadi, aksara, prana hati diri sendiri, beserta samsara dan Nirvana yang muncul dalam anubhava seorang Mahasiddha, memahami tanpa keraguan.” Apa yang ia tuliskan tidak begitu jelas, “Singkat kata, demi memahami kunci nidana dari tiga hal: Dharma Eksternal, Dharma Internal, dan Dharma Guhya.” Saya telah katakan, apa itu bahtera Dharma? Tubuh Anda adalah bahtera Dharma, tubuh setiap insan adalah bahtera Dharma, Anda mesti berbhavana menggunakan tubuh sendiri, kemudian mencapai Negeri Buddha, mencapai samsara atau Nirvana, pengetahuan akan samsara dan Nirvana merupakan “Instruksi mengetahui satu berarti mengetahui banyak.”
Tubuh kita adalah satu, namun kita dapat mengetahui banyak hal. Tentu saja, yang paling banyak tahu adalah XX, sungguh, ia tahu paling banyak. Sebelum Shakyamuni Buddha lahir di dunia, XX sudah ada, bahkan, kunang-kunang juga sudah ada, mohon tanya, sebenarnya berapa lama masa hidup kunang-kunang? 20 hari. Gunakan penalaran, tiap generasi kunang-kunang, generasi demi generasi, sekarang saya membahas tiap generasinya, kepada tiap generasi berpesan: “110 ribu tahun mendatang, ada XX yang akan mampir kemari, semua mesti mohon diseberangkan olehnya.” Setelah seekor ulat ini mati, ia telah berpesan kepada yang ke-2, ketika yang ke-2 mati ia sudah berpesen pada yang ke-3, yang ke-3 mati dan sudah berpesan pada yang ke-4, demikian terus menitipkan pesan, dengan demikian mereka mengetahui bahwa 110 ribu tahun mendatang ada XX yang akan lewat kemari, ini bisa dilakukan dengan cara menitipkan pesan pada tiap generasi.
Saya beritahu Anda satu hal, Sang Buddha pernah mengatakan: “Kelahiran kembali membuat Bodhisattva melupakan jati diri.” Sebagai seorang Bodhisattva, terlahir ke dunia saha, menakhodai bahtera maitri, ia telah lupa bahwa dirinya adalah Bodhisattva, Tetapi karena Anda berjodoh dengan Buddha, maka Anda dapat mengenal Buddhadharma, Anda belajar Buddhadharma mulai awal. Apakah dengan demikian paham? Setelah menitis Bodhisattva pun bisa lupa jati diri. Bagaimana mungkin seekor kunang-kunang bisa menitipkan pesan pada tiap generasi? Gunakan penalaran maka Anda akan tahu, kunang-kunang tidak mungkin bisa menitipkan pesan pada tiap generasi: “110 ribu tahun mendatang, ada XX yang akan mampir kemari….” Tidak mungkin, pesan mesti dititipkan pada tiap generasi, kunang-kunang 110 ribu tahun lampau menitipkan pesan sampai saat ini. Coba Anda nalar, apakah kunang-kunang punya kemampuan tersebut, leluhur 110 ribu tahun lampau bisa menitipkan pesan bahwa 110 ribu tahun mendatang ada XX yang akan mampir kemari, dan mohon penyeberangan darinya. Apakah mungkin? (Hadirin: “Tidak mungkin!”) begini baru tepat! Jika tidak diungkapkan, apakah akan mengiranya mungkin terjadi? Bukanakah ini artinya membual? (Hadirin: “Ya!")
◎ Dari awal sampai akhir, tidak ada satu hal pun yang bukan merupakan hasil bualan dari XX! Yang saya pelajari adalah penilaian berdasar pengetahuan, perbandingan, dan sabda Arya. 110 ribu tahun yang lalu belum ada sabda Arya, bahkan Shakyamuni Buddha belum lahir! Belum ada agama Buddha, belum diajarkan mengenai hukum karma, tumimbal lahir, Nirvana, dan penyeberangan arwah, apa pun belum ada! kunang-kunang terlalu pintar, ia adalah Buddha ‘Ada’, ‘Ada Ada’.
Ada seorang remaja yang bertanya kepada mama: “Apakah saya tampan?” Mamanya menjawab: “Saya tidak tahu! Tanya saja pada kekasihmu!” Remaja itu menjawab: “Tapi, saya belum punya kekasih!” Mamanya mengatakan: “Seharusnya kamu sudah tahu jawabannya!” Ini adalah penalaran! Kenapa belum punya kekasih? Apabila Anda berparas tampan, bertubuh tinggi, dan berduit, entah berapa banyak wanita yang akan mengejar Anda! Saya beritahu Anda! Ini adalah penalaran. Seorang pria usia pertengahan bertanya kepada pedagang ikan di pasar: “Apakah ikan Anda ini segar?” Pedagang menjawab: “Lihatlah, ikan ini sehat dan aktif, menurut Anda segar atau tidak?” Pria itu mengatakan: “Ini belum tentu! Istri saya juga sehat dan aktif, tapi kenapa saya merasa dia tidak segar?” Ini adalah dua penalaran. Apakah ikan itu segar? Ikan yang sehat dan aktif berarti segar, ini adalah penilaian berdasar pengetahuan, untuk mengetahui segar atau tidaknya seekor ikan, lihatlah matanya, ikan yang mati, kita lihat matanya, dapat diketahui segar atau tidaknya, ini adalah penilaian berdasar pengetahuan. Dalam lelucon tadi, istrinya juga sehat dan aktif, tapi dia merasa tidak segar, ini karena Anda telah lama menikah, mulai merasa kering, sekalipun ia lucu, tidak akan terasa lucu, muncul rasa demikian. Ini merupakan dua perbandingan, inilah penilaian berdasar perbandingan. Seperti Gurudara, sekarang masih sehat dan aktif, ia menarikan line dance! Ia masih bisa naik dan begini ... , beberapa langkah ke sini, di sini mengangkat kaki, di sana lompat sekali, tangan melambai, selesai menari lakukan gerakan ini (Mahaguru memperagakan), saya melihat ia sehat dan aktif, apakah segar? Benar yang kalian katakan! Segar! Pakaian yang ia kenakan setiap hari sangat indah, ketika ia mempertunjukkan pakaian yang baru, selalu berputar demikian, saya sedang menulis! “Kenapa Anda tidak lihat saya?” Baiklah! Saya lihat Anda, “Lihat apa?” ia pun menarik pakaiannya….., “Segar, menarik!”, lihatlah! Betapa baiknya hubungan kita! Anubhava bermula dari hati, bermula dari hati sendiri, yang terpenting, belajar Buddha juga demikian, anubhava dimulai dari hati Anda.
Demikian lelucon ini, istri perang dingin dengan saya, saya memesan satu buket bunga mawar, dan meminta penjualnya untuk menuliskan di kartu: “Aku sungguh menyesal, aku mencintaimu.” Tapi, ketika bunga segar itu sampai pada istri, ia malah makin marah, saya melihat di atas kartu tertulis: “Aku sungguh menyesal aku mencintaimu.” Tidak ada tanda koma. Hanya sebuah tanda koma! Tanda koma sangat penting. Lihatlah bagaimana XX bicara, mesti diingat, satu patah kata, maknanya tidak sama, Anda mesti perhatikan apa yang ia bicarakan, penekanannya. Sabda Arya memberitahu kita, begitu Anda bersarana kepada Mulacarya, maka apa yang diucapkan oleh Mulacarya, apa pun yang diucapkan oleh-Nya, begitu Anda bersarana, mesti sepenuhnya membuat Mulacarya senang, supaya bersukacita, asalkan Anda membuat Mulacarya senang, maka saat Berdharmadesana Beliau akan mentransmisikan banyak ajaran kepada Anda semua (Hadirin bertepuk tangan). Baik.. baik… sudah cukup, terima kasih! Ini adalah hal yang mendasar, kewajiban seorang siswa terhadap Mulacarya, jangan menambah kerisauan Mulacarya, mesti membuat Mulacarya bersukacita, ini secara mendasar. Lihatlah! Ambil sebuah contoh saja, selama 16 tahun XX tidak pernah memberikan persembahan, saya juga tidak mau mengungkapkan! Setelah Anda pergi, baru saya mesti ungkap! Anda mengatakan bahwa Anda ingin berdiri sendiri, barulah saya ungkap! Bila tidak, mana mungkin saya mau ungkap? Saya tidak minta uang kepada Anda, setahun Anda berikan satu angpao, sama seperti Zhen Sanyuan, Zhen Sanyuan punya kebiasaan, di hadapan orang banyak ia suka berlutut memberi angpao kepada Mahaguru, supaya semua orang mengukuhkan bahwa ia memberi persembahan kepada Mahaguru. Tetapi, Mahaguru masih tetap mengasihinya. Saya tidak menginginkan banyak uang dari Anda, bagi saya cukup ketulusan Anda, ini adalah hati Anda, ada niat sudah cukup. Jadi sederhana saja! Semua bisa membedakan dengan mudah.
◎ Sesungguhnya, “Instruksi mengetahui satu berarti mengetahui banyak.”, satu adalah banyak, banyak adalah satu. Saya mengajari Anda, asalkan dalam bersadhana Anda membangkitkan Bodhicitta, Anda punya pikiran terang, Anda ingin melakukan perbuatan baik, apa yang mesti dilakukan untuk mengikis karmavarana, bagaimana supaya terang hati Anda muncul, asalkan Anda gunakan tubuh Anda untuk berbuat kebajikan, berbuat baik, berdana, semua perbuatan adalah perbuatan yang baik, kemudian, Anda mempelajari Dharma kebenaran, Anda membentuk mudra, Anda visualisasikan keagungan Buddha dan Bodhisattva, mempersilakan Buddha dan Bodhisattva memasuki hati Anda, padma di hati mekar, hati bersinar terang, Buddha dan Bodhisattva masuk dan bersemayam di dalamnya, tiada kekotoran dalam hati Anda, semua ada pada Anda sendiri yang memahami hati, ini sudah sangat banyak, ini sudah sangat memuaskan, sudah cukup. Anda cukup lakukan demikian, berbhavanalah demikian. Tidak perlu mempelajari terlampau banyak, tidak perlu mendengar ini dan mempelajari ini, atau mendengar itu dan mempelajari itu, tidak perlu. Karena banyak adalah satu. Lihatlah! Asalkan Anda berkontak yoga dengan Humsvaranadini Tara, maka Anda juga berkontak yoga dengan semua 21 Tara, Anda juga berkontak yoga dengan Bhagavati Pelindung 4 Penjuru, Dakini 8 Penjuru, dan 20 Dewi. Bahkan terus sampai Prajnaparamita Bhagavati yang tertinggi, Anda juga bisa berkontak yoga, ini sudah pasti. Jadi asalkan berkontak yoga dengan satu Adhinatha, maka berkontak yoga pula dengan yang lain.
Anda berkontak yoga dengan Padmakumara, kemudian siapa di atasnya? Anda juga berkontak yoga dengan Amitabha Buddha. Di atasnya lagi? Berkontak yoga dengan Buddha Locani. Ke atas lagi? Berkontak yoga dengan Mahavairocana Buddha, dan Pancadhyani Buddha, Anda juga berkontak yoga dengan yang tertinggi, Adharma Buddha. Demikianlah “Instruksi mengetahui satu berarti mengetahui banyak.”
Om Mani Padme Hum.