2017-04-16 Transmisi Perdana Sadhana Kesehatan dan PanjangUsia Sita Tara
Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Sita Tara (Bai Dumu - 白度母),
16 April 2017 di Fuyu Temple Hsinchu (新竹福佑雷藏寺)
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Arya Sita Tara.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota komite Legislatif Yuan: Bpk. Jian Mingwei. Anggota legislatif Kota Hsinchu: Bpk. Chen Qiyuan, He Yuyan, Lin Yingche, Lin Gengren, Chen Zhixiong, dan Ibu Huang Meihui. Wakil Ketua Partai Nasionalis Tiongkok, Bpk. Lin Zhengze. Ketua Bagian Kemasyarakatan Kota Hsinchu: Sdri. Luo Yanqing. Ketua RT Hushan: Bpk. Lin Genghui. Segenap anggota Tim Profesor Doktor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Penasihat hukum Zhenfo Zong: Pengacara Zhou Huifang, Pengacara Luo Riliang, dan Pengacara Huang Yueqin. Pimpinan Ching Yi Biotech Co. Ltd: Bpk. Wu Guan-de, dan manajer umum: Sdri. Zhang Yuzhen. Datuk dari Malaysia, Bpk. Lei Fengyi, dan istri: Ibu Zeng Meiting, serta putrinya: Sdri. Lei Qian. Datuk dari Malaysia: Bpk. Li Hai-an, istri: Datin Li Jing, serta putrinya: Sdri. Li Qi. Perwakilan Anggota legislatif Tainan: Cai Wangquan. ‘My university classmates’ Bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana, Lamdre dan Sutra Paribodhi: Acarya Lianyue (蓮悅上師), dan pembawa acara: Acarya Lianhai (蓮海上師) dan Sdri. Peijun. Kerabat Mahaguru dan Gurudara. Terima kasih atas karangan bunga dari koordinator umum Kaukus Partai Progresif Demokratik: Bpk. Ke Jianming, mengucapkan semoga upacara berlangsung dengan sukses dan sempurna.
Terima kasih pula kepada Acarya Lianzhen (蓮真上師) dari Vihara Fuyu, selain itu juga kepada Acarya Lianzhi (蓮緻上師 ) dari Chin Yin Buddhist Temple (Jingyin Leizangsi - 淨音雷藏寺) Kanada, yang telah banyak membantu Acarya Lianzhen dalam menangani segala persoalan baik itu besar maupun kecil. Terima kasih kepadanya karena telah membantu Acarya Lianzhen, sehingga upcara ini dapat terlaksana, selain itu, terima kasih kepada segenap panitia dan sukarelawan.
Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) juga Thailand, Sawadika! (Bahasa Thailand: Apa kabar) yang berasal dari Korea, Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: Terima kasih), yang berasal dari Jepang, Domou Konnichiwa! (Bahasa Jepang: Apa kabar) yang berasal dari Amerika, Good afternoon!’ (Bahasa Inggris: Selamat sore) yang berasal dari Spanyol, Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: Apa kabar?) Te quiero mucho! (Bahasa Spanyol: Aku cinta kamu). Dari Perancis, Merci! (Bahasa Perancis: Terima kasih) Bonjour! (Bahasa Perancis: Apa kabar?). Dari Brasil, Saude! (Bahasa Portugis: Semua sehat) Selain itu, dari Indonesia dan Malaysia, Selamat siang dan selamat petang! (Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia) Seharusnya bukan mengucapkan ‘Selamat pagi’, karena ‘selamat pagi’ berarti selamat pagi, mesti ucapkan ‘terima kasih’! ( Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia). Terima kasih semuanya! ‘Thank you for coming, everyone.’ (Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Inggris)
Upacara di Hsinchu hari ini sangat istimewa, akan tetapi cuacanya terlampau panas, untung di dalam aula ini ada penyejuk udara, tapi di luar sana, yang berada di bawah tenda, mereka sangat menderita, mereka mesti melihat melalui televisi tembok. Selain itu, cuacanya sangat panas, apalagi tepat tengah hari, antara jam 2 sampai jam 3 sangat panas, apalagi berada di tenda, jadi bagian atas panas, lantai juga panas, angin juga panas, sungguh menyusahkan Anda semua. Saya sendiri sangat takut panas, semua tahu, di saat musim dingin, saya kembali ke Taiwan, di musim panas saya berada di Seattle, musim panas di Seattle sama seperti musim dingin di Taiwan. Saya takut panas, jadi bisa merasakan apa yang Anda alami, sekarang semua umat yang berada di bawah tenda pasti sangat kepanasan, jadi apakah baik jika Berdharmadesana lebih lama? Atau lebih baik dibabarkan intinya secara ringkas, jika Dharmadesana lama, mereka akan kepanasan lebih lama, jika ringkas, dikhawatirkan kurang menyeluruh, terima kasih pada semua umat yang berada di bawah tenda. Terima kasih! Kali ini adalah pertama kalinya datang ke Hsinchu dalam tahun ini, ‘first time’? (Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Jepang: “Pertama kali.”), pertama kali datang ke Hsinchu, yaitu upacara di tahun ini. Karena diselenggarakan oleh Vihara Fuyu, maka saya berkunjung masuk ke Vihara Fuyu.
◎ Tidak disangka, Dewa Wali Kota Hsinchu juga datang ke Vihara Fuyu, saya beranjali menghormati-Nya, Ia bilang ingin mengajukan komplain. Ia menuturkan, dahulu ada seorang Acarya yang sering datang ke Hsinchu untuk memimpin upacara, dan selalu menyalahgunakan nama Beliau. Bagaimana menyalahgunakannya? “Apabila ada banyak peserta dan donatur utama, maka berkat upacara kita ini, tingkat spiritual Dewa Wali Kota Hsinchu akan terus naik, menjadi sangat tinggi, bahkan naik sampai ke Buddhaloka. Dewa Wali Kota Hsinchu naik tingkat menjadi Bodhisattva, menjadi Buddha.” Dewa Wali Kota Hsinchu mengatakan: “Semua ucapannya adalah omong kosong belaka, ucapan ngawur!” Menggunakan nama Dewa Wali Kota Hsinchu untuk mengeruk harta umat, ia mengatakan bisa menaikkan tingkatan Dewa Wali Kota Hsinchu, semakin banyak yang mendaftar, maka tingkatannya akan semakin naik. Suatu hari, Acarya Lianzhen berpisah dengan XX, dan tidak ingin mengundang dia untuk memimpin upacara di Hsinchu, dia kembali menggunakan nama Dewa Wali Kota Hsinchu dan mengatakan: “Dewa Wali Kota Hsinchu sangat marah, apabila Anda tidak mengundang saya untuk memimpin upacara, maka dalam waktu 3 bulan, Dewa Wali Kota Hsinchu akan mencabut nyawa Acarya Lianzhen!” Bagaimana dengan Acarya Lianzhen? Anda berdiri di mana? Apakah Dewa Wali Kota Hsinchu mencabut nyawa Anda? Tidak.
Dia mengatakan dalam waktu 3 bulan akan mencabut nyawanya, ternyata tidak. Dewa Wali Kota Hsinchu mengatakan: “Sama sekali tidak benar, semua adalah omong kosong, semua adalah penipuan.” Dewa Wali Kota Hsinchu ada di sini, tingkatannya juga tidak naik, masih tetap Dewa Wali Kota Hsinchu. Ke mana pun dia pergi, selalu berbohong, pantasan banyak sekali komplotan penipu, dalam dunia agama juga ada komplotan penipu. Dia mengancam, apabila tidak mengundang dia untuk memimpin upacara, maka dalam waktu 3 bulan, Dewa Wali Kota Hsinchu akan mencabut nyawa Acarya Lianzhen. Ada suatu waktu, suatu hari, Acarya Lainzhen sedang bermeditasi, mendadak ada sebuah kekuatan yang memasuki pikirannya, dan menyuruhnya untuk membentur tembok atau loncat dari lantai atas. Dia sangat ketakutan, terus punya keinginan untuk membentur tembok, ingin loncat dari gedung, akan tetapi, ia bilang ia memohon Mulacarya menetap di puncak kepala, begitu Mulacarya menetap di puncak kepalanya, kekuatan gelap itu sirna. Sampai hari ini, lihatlah, saya datang ke Hsinchu, ada cerita dari Hsinchu, di mana-mana ada ceritanya, ceritanya sangat banyak. XX mengatakan bahwa Bunda Prthivi menulis secarik kertas dan ditempelkan ke mukanya: “Semua sesuai perintah Anda.”, dengan kata lain, semua sesuai titah Acarya tersebut, padahal siapa pun tidak berani mengatakan: “Semua sesuai perintah Anda”? Trump juga tidak bisa memerintah seenaknya, presiden Amerika juga tidak bisa, bahkan Kim Jong-un juga tidak bisa seenaknya, benar tidak? Masih banyak lagi yang tidak bisa seenaknya, meski Anda telah menjadi seorang presiden, juga tidak bisa seenaknya. Kadang walau telah mengutarakan keinginan, legislatif Yuan bisa menolaknya, kadang DPR Amerika, senat, juga bisa menolak proposalnya, presiden juga tidak bisa seenaknya. Apabila dalam setiap hal semua mesti menuruti kehendak presiden, Park Geun-hye juga tidak akan menjadi seperti sekarang, Chen Shui-bian juga tidak akan menjadi seperti sekarang. Presiden juga tidak bisa seenaknya, saya tambahkan 3 aksara untuk dia: “Semua sesuai perintah Anda, semua bohong belaka.” Lihatlah, Mahaguru ada 5 juta siswa di seluruh dunia, tapi saya juga tidak bisa seenaknya.
◎ Kita sebagai organisasi keagamaan mesti sesuai dengan sila dan vinaya dari Tathagata, baru disebut sesuai Dharma. Kita ‘True Buddha School’, juga mesti sesuai dengan hukum dalam Zhenfo Zong, kita mesti menaati hukum negara di mana kita berada. Negara punya hukum negara, keluarga punya aturan keluarga, Tantra punya ’14 Sila Utama’, ‘Abdi Guru Pancasika’, umat Buddha mempunyai sila yang lebih banyak, tidak boleh membunuh, mencuri, asusila, dan mengonsumsi minuman keras, paling mendasar mesti menaati Pancasila. Guru Sesepuh kita, Guru Padmasambhava mengatakan: “Hormati Guru, menitik beratkan Dharma, dan tekun membina diri.”, ini merupakan harapan Guru Padmasambhava terhadap Tantrayana, juga merupakan sila dari-Nya.
Mahaguru juga tidak boleh sembarang bicara, baru boleh bicara jika memang ada faktanya. Bagaimana menurut Anda? (Hadirin: “Benar!”), oleh karena itu kita Zhenfo Zong tidak boleh menjadi sebuah organisasi penipu reputasi, harta, dan seks, tidak boleh! Ini adalah sila kita! Hari ini saya menyatakan dengan serius, melanggar sila mesti bertobat dengan sungguh-sungguh, dengan tulus, bertobat dengan sepenuh jiwa dan raga, setelah bertobat, tidak boleh melanggarnya lagi, dan tekuni bhavana sesuai dengan Dharma, dengan demikian baru bisa berhasil. Jika tidak, apabila sebuah agama tidak ada sila dan vinaya, maka ia akan menjadi sebuah komplotan penipu, kita mesti berlandaskan pada sila dan vinaya.
◎ Mahaguru menaati sila, Mahaguru tidak akan minta uang, apabila Mahaguru angkat bicara minta uang kepada Anda, berarti Mahaguru telah melanggar sila, dan pasti terjerumus ke tiga alam rendah, neraka. Dalam agama Buddha ada sebuah sila yang sangat besar, apabila Anda ingin menjadi Buddha, Anda telah mengatakan, mesti menghindari ketamakan, tidak boleh tamak. Anda tahu bahwa dalam agama Buddha ada istilah tiga racun batin, yaitu ketamakan, kebencian, dan kebodohan batin, kenapa Mahaguru hanya membicarakan menghindari ketamakan dan menghentikan sifat tamak? Anda marah karena Anda tidak bisa memenuhi ketamakan, oleh karena itu, kebencian berasal dari ketamakan. Kemudian adalah kebodohan batin, Anda bodoh karena tamak, yang terutama adalah ketamakan. Anda mesti ingat, jika ingin mencapai keberhasilan, maka mesti menyingkirkan ketamakan, barulah Anda bisa berhasil, inilah nasihat saya bagi Anda semua, mesti menghentikan ketamakan, padamkan sifat tamak pada diri Anda.
◎ Ketahuilah, di dunia ini tidak ada kesuksesan apa pun, meski Anda mempunyai ratusan rumah mewah, ribuan mobil bermerek, atau Anda paling kaya di suatu wilayah, kelak juga kembali pada nol, tidak ada yang namanya sukses. Kita organisasi keagamaan mesti mencapai keberhasilan Lokuttara, Anda mencapai tingkatan Arahat, Bodhisattva, Pratyekabuddha, atau Tathagata, inilah kesuksesan yang sejati.
◎ Ceritakan sebuah lelucon, istri mengatakan: “Kenapa setelah menikah tidak memberi saya hadiah lagi?” Suami menjawab: “Kamu pernah lihat ikan yang telah terpancing masih perlu diberi umpan?” Akhirnya si suami dipukul, putrinya mengatakan: “Ayah, Anda telah memancing seekor buaya.” Kita belajar Buddhisme tidak boleh menyembah hantu, jika Anda menyembah hantu, maka cepat atau lambat Anda pasti menjadi hantu, memancing mesti memancing ikan betulan! Jangan sampai memancing buaya! Jika Anda pergi ke tempat XX untuk menyembah hantu, maka cepat atau lambat Anda pasti menjadi hantu.
Kembali pada topik utama, Sita Tara meminta supaya saya membabarkan sadhana yang terutama. Sita Tara di tengah angkasa, biasanya ketika bervisualisasi, terlebih dahulu visualisasi aksara ‘Vam’ (Bang), ‘Vam’! Berubah menjadi sekuntum padma putih, di angkasa ada padma putih, di tengah padma ada cakra surya atau candra, di tengah padma terdapat aksara ‘Tam’ (Dang), aksara ‘Tam’ di tengah padma berputar menjadi Sita Tara.
Muncul wujud Sita Tara, sekujur tubuh berwarna putih, mengenakan jubah surgawi berlapis, berhiaskan untaian permata, sangat agung, mengenakan mahkota ratna, tangan kanan membentuk Mudra Varada, tangan dijulurkan ke bawah memberi anugerah, “Aku berikan anugerah untuk Anda.” Ini disebut ‘varada’, tangan kiri Mudra Memegang Padma, memegang padma, bunga utpala, ada 3 kuntum, yang satu masih kuncup, yang satu setengah mekar, dan yang satu mekar penuh, utpala adalah padma. Demikianlah wujud-Nya, lihatlah Beliau berwujud seperti gadis berusia 16 tahun, kulitnya sangat putih, mengenakan jubah surgawi berlapis, sangat rupawan.
Lihatlah kulit-Nya, apakah thangka bisa terlihat? halus, putih, dan lembut, usia 16 tahun merupakan masa yang paling rupawan, karena di India dan Nepal usia 16 tahun dianggap baru dewasa, usia dewasa di Taiwan adalah usia 18, di India dan Tibet kebanyakan matang lebih awal, usia 16 sudah tergolong paling matang, pada umumnya para dewi berparas usia 16 tahun. Pada wajah-Nya terdapat 3 mata, pada tiap telapak tangan terdapat sebuah mata, pada masing-masing telapak kaki juga ada satu mata, Beliau adalah Saptalocani Bhagavati, Bhagavati bermata tujuh, disebut juga Bhagavati Penerang, kenapa disebut Bhagavati Penerang? Karena Ia adalah Bhagavati yang memberikan sinar terang kepada Anda.
◎Baiklah! Sekarang yang terutama mengulas metode kesehatan, dengarkan baik-baik! Sekarang hendak mentransmisikan metode kesehatan kepada Anda semua. “Za, Hum, Ban, Huo.” Empat aksara, “Za” berada di tengah angkasa, “Hum” mendekat di hadapan Anda, “Ban” duduk di puncak kepala Anda, “Huo” berarti manunggal, biasanya kita japa “Za, Hum, Ban, Huo.” Berarti mengundang kehadiran-Nya, kemudian masuk ke dalam diri Anda, Anda cukup melakukan sampai tahap ketiga, “Za, Hum, Ban.” Sampai Sita Tara menetap di puncak kepala, duduk di puncak kepala Anda.
Membicarakan mengenai menetap di puncak kepala, Anda yang menekuni Sadhana Guruyoga, biasanya mesti visualisasi Mulacarya menetap di atas puncak kepala, akan tetapi, XX meminta orang untuk visualisasikan dia menetap di puncak kepala, “Anda mesti visualisasikan saya menetap di atas kepala.”, itu tidak benar, Anda bersarana kepada siapa? Maka Anda visualisasikan Guru Anda menetap di puncak kepala. Apabila Anda bersarana pada XX, maka boleh saja, dia duduk di atas puncak kepala Anda. Apabila Anda bersarana kepada Mahaguru, maka visualisasikan Mahaguru menetap di puncak kepala.
◎ Saat itu Sita Tara menetap di puncak kepala, ingat di bagian tengah padma ada sebuah tangkai, ketika Anda duduk, saluran mulai dari ubun-ubun sampai cakra muladhara disebut sebagai avadhuti (nadi tengah), saat itu, tangkai padma menancap pada ubun-ubun Anda, avadhuti terus sampai cakra muladhara, tepat saat Sita Tara telah menetap di puncak kepala, Anda bisa visualisasi demikian? Tangkai padma menancap pada ubun-ubun Anda, yaitu lokasi paling atas yang tembus avadhuti Anda, di bagian atas kepala Anda empat jari dari batas rambut, itulah ubun-ubun Anda, tangkai padma tertancap pada lubang ubun-ubun. Bisa memvisualisasikannya? Bisa tidak? (Hadirin: “Bisa.”) Tentu saja sudah akan dimulai, bagaimana? Visualisasi sekujur tubuh Sita Tara, warna putih pada tubuh-Nya adalah amrta, obat penyembuh, amrta atau Susu Dharma, Obat Dharma, mirip susu sapi.
Ketika seorang anak baru saja lahir, setiap anak, Anda tanya ia ingin makan apa, bayi akan mengatakan: “Ingin minum susu.”, inilah Susu Dharma! Sekujur tubuh Sita Tara seputih susu! Sekujur tubuh-Nya adalah Susu Dharma! Susu Dharma yang tidak akan pernah habis, tidak akan kehabisan, berasal dari angkasa, Susu Dharma tanpa batas seperti angkasa, semua ada pada diri-Nya. Anda boleh visualisasikan menetes perlahan-lahan, dari tangkai tersebut Susu Dharma memasuki kepala Anda tetes demi tetes, kepala Anda menjadi sejuk, menetes perlahan, terus menetes.
◎ Ketika Anda bervisualisasi, Anda duduk, visualisasikan Susu Dharma ini, menetes masuk ke dalam tubuh Anda, Susu Dharma terus mengalir memasuki tubuh Anda, terus sampai ke lambung. Saat Susu Dharma tiba di lambung, maka sakit lambung Anda akan sembuh; Susu Dharma memenuhi otak Anda, maka otak Anda akan menjadi sangat sejuk; Susu Dharma mencapai dua bahu, maka sakit di bahu Anda akan sirna; Susu Dharma mencapai jari tangan Anda, maka rasa kebas di jari tangan akan sembuh; Susu Dharma mencapai lambung Anda, maka lambung Anda menjadi sangat sehat; Susu Dharma mencapai paru-paru Anda, kedua paru-paru menjadi putih, menjadi sangat bersih, yang terutama ia adalah obat yang berupa Susu Dharma. Sampai di usus Anda, usus menjadi sangat bersih. Sampai di jantung, lever, limpa, paru-paru dan ginjal, sekujur tubuh berwarna putih, terus sampai jari kaki Anda, sekujur tubuh menjadi putih, Susu Dharma memenuhi tubuh Anda, dalam satu jentikan jari, Anda berubah menjadi Sita Tara. Ketika Anda duduk, Anda menjadi Sita Tara. Sita Tara sangat muda, penuh vitalitas, dan sehat, Beliau dapat menganugerahkan kesehatan kepada Anda, selain panjang umur juga sehat, usia panjang yang sehat.
Biasanya ketika seseorang panjang umur, dia tidak sehat, antara panjang umur dan kesehatan tidak bisa berpadu, dalam Buddhadharma, panjang umur dan kesehatan bisa berpadu, apakah Anda bisa memvisualisasikannya? (Hadirin: “Bisa.”)
Sekujur tubuh Sita Tara berwarna putih, visualisasikan menjadi Obat Dharma berwarna putih, obat dari Tathagata, apabila mata Anda sakit, Susu Dharma putih mencapai mata Anda, bukan untuk menambah katarak Anda, melainkan menyingkirkan katarak Anda, tiada lagi glaukoma, katarak dan glaukoma akan lenyap, mata menjadi sangat terang, pengelihatan sangat jelas; Susu Dharma mencapai telinga, maka gangguan pendengaran akan sirna; Mencapai hidung Anda, sinusitis akan sembuh; Mencapai mulut Anda, bau napas akan sirna, gigi menjadi putih, gigi kuning akan sirna, tiada lagi gigi kuning, sakit gigi, penyakit gusi, dan segala masalah gigi akan sirna, lakukan visualisasi ini; Ketika tenggorokan Anda mengalami peradangan, Susu Dharma mencapai tenggorokan Anda, tenggorkan menjadi sejuk, peradangan pun sirna; Susu Dharma mencapai pundak Anda, maka nyeri bahu akan sirna; Susu Dharma mencapai pinggang, maka permasalahan pinggang akan sirna; Susu Dharma mencapai lutut, maka sakit persendian akan sirna; Mencapai jari kaki Anda, tidak akan lagi kesemutan; Susu Dharma mencapai jantung, lever, limpa, paru, dan ginjal, semua akan menjadi normal; Mencapai bagian mana pun, maka kanker dan tumor Anda akan mengecil, sampai akhirnya sirna, lakukan setiap hari, lakukan visualisasi ini setiap hari, inilah Sadhana Sita Tara yang dahulu diajarkan oleh Guru kepada saya, apabila setiap hari Anda dapat melakukan meditasi ini, sekujur tubuh menjadi putih, menjadi Sita Tara, memasuki hati Anda, langsung memasuki samadhi, dan batin menjadi tenang. Apabila Anda dapat melakukan visualisasi ini dengan konsisten, maka segala macam penyakit dapat tersembuhkan.
Ada satu lagi Adhinatha penyembuhan, yaitu mantra dari Mahottara Heruka. Penerjemah kita, Hanifa, kemarin ia memberitahu saya, temannya hadir dalam Upacara Mahottara Heruka di Taiwan yang diselenggarakan oleh Acarya Lianyue (蓮悅上師), ia menderita tekanan intraokular yang sangat parah, menderita glaukoma, sudah periksa ke banyak dokter tapi tak kunjung sembuh, ia hadir dalam Upacara Mahottara Heruka, ia mendengar suara mantra, mengikuti petunjuk dari Mahaguru, menekan mata, kedua tangannya menekan mata, sepulangnya, glaukoma yang sudah dideritanya sangat lama tersembuhkan, sudah berusaha mengobatinya berapa lama? (Umat: “Tidak jelas berapa lama, sudah beberapa waktu.”) Glaukoma yang sudah dideritanya beberapa waktu lama, bahkan dokter pun tidak bisa menyembuhkannya, setelah temannya ikut Upacara Mahottara Heruka, sepulangnya, mendadak ia mendapati sudah tidak ada lagi tekanan, ia periksa ke dokter, tidak ada lagi glaukoma, ini hanya sebuah suara mantra! “Om. Bazha. Zhuoda. Mahashe. Xili. Haluga. Hum Pei.” Mendengar suara mantra ini, dan tangannya menjamah mata, tekanan matanya sangat tinggi, sepulangnya, tidak ada lagi tekanan mata, dan glaukoma juga tersembuhkan. Orang menanyai dia: “Aneh! Bagaimana mungkin tekanan intraokular yang Anda derita bisa sembuh?” Seharusnya dia bisa mengatakan karena menghadiri sebuah upacara yang dipimpin seorang Dharmaraja, sepulangnya langsung sembuh. Kenyataannya, mantra dari Mahottara Heruka telah menghasilkan banyak mukjizat, upacara tersebut menghasilkan banyak mukjizat, seperti jari tangan yang semula tidak dapat ditekuk, tidak bisa bergerak, karena pernah cedera dan dioperasi, tangannya hanya bisa satu posisi saja, dan akhirnya tersembuhkan, sembuh total! Kebetulan orang itu ada di arena, yang mana? Silakan berdiri supaya kita semua melihat, apakah di dalam? Dia berdiri, mengenakan baju putih. Dia hadir dalam upacara ini, pasti karena petunjuk dari Mahottara Heruka sebelumnya.
◎ Hari ini membahas Sita Tara, yang terutama adalah untuk mengulas Sita Tara, Anda mesti visualisasikan Ia menetap di puncak kepala, Sita Tara menetap di puncak kepala, aksara ‘Vam’ menjadi padma putih, aksara ‘Tam’ menjadi Sita Tara, kemudian “Za. Hum. Ban.” Menetap di atas puncak kepala, tangkai padma menancap pada ubun-ubun Anda, amrta menetes, amrta berwarna putih, Obat Dharma berwarna putih, bagian mana yang sakit, maka amrta mencapai bagian tersebut. Apabila jantung Anda bermasalah, maka menetes sampai ke jantung Anda, visualisasikan amrta memasuki jantung Anda, visualisasikan amrta bersirkulasi di sekujur tubuh Anda, visualisasikan amrta di jantung, liver, limpa, paru, dan ginjal Anda, amrta berwarna putih mengalir ke bagian mana pun yang sakit. Tiap kali melakukan visualisasi, japa mantra-Nya: “Om. Dale. Dudale. Dule. Suoha. Om. Biezha. Guru. Ya. Suoha.” Visualisasi Sita Tara menetap di puncak kepala, amrta putih mengalir ke bagian tubuh yang sakit, kulit Anda menjadi putih. Bagian mana yang sakit, amrta mengalirinya, demikianlah metode kesehatan dari Sita Tara. Saya beritahu Anda! Mesti ditekuni dengan konsisten, mempelajari segala sesuatu mesti konsisten, mesti ulet, hari ini bisa memperoleh ajaran ini, sungguh luar biasa! Tak ternilai harganya! Ini adalah sadhana yang diajarkan oleh Guru Thubten Dhargye kepada saya.
◎ Dahulu, ketika Guru Thubten Dhargye sedang tidur, beliau melihat kedatangan Sita Tara yang mengatakan, Anda harus pergi ke Taiwan, carilah yang bermarga ‘Luo’, Guru menaati titah dari Sita Tara, Beliau mengemas koper dan pergi ke Taiwan untuk mencari yang bermarga ‘Luo’, setelah lama mencarinya, tidak bisa menemukan yang bermarga ‘Luo’!
Di Taiwan, Guru Thubten Dhargye telah memberi transmisi pada beberapa orang siswa, ada beberapa siswa yang berada di Taiwan, juga ada tempat ibadah, namun tidak menemukan yang bermarga ‘Luo’. Beliau kembali ke Hong Kong, apa boleh buat, saat tidur di malam hari, Sita Tara muncul lagi, kembali lagi, dan memberitahu Beliau: “Marga ‘Luo’ telah datang mencari Anda, tapi Anda tidak menemukan dia, namun dia telah datang mencari Anda.” Akhirnya ketika berjumpa dengan Mahaguru, Beliau mengatakan: “Anda bermarga Lu, bukan marga ‘Luo’, kenapa Sita Tara mengatakan bahwa orang itu adalah Anda?” Saya katakan bahwa saya adalah orang Taiwan! Saya orang Chiayi, lahir di Chiayi, kemudian pindah ke Kaohsiung, di Kaohsiung menetap selama 19 tahun, di Taichung 19 tahun, dan baru tiba di Seattle pada usia 38 tahun! Dalam Bahasa Taiwan, ‘Luo’ adalah Lu! Marga ‘Luo’ (Lu) dalam Bahasa Taiwan! Karena saya adalah orang Taiwan, maka Beliau mengatakan pergi ke Taiwan cari yang bermarga ‘Luo’, akhirnya beliau (Guru Thubten Dhargye) tidak bisa menemukan, di Taiwan beliau juga menerima beberapa siswa, beliau punya siswa di Taiwan. Kemudian Beliau terbang kembali ke Hong Kong, setibanya di Hong Kong, Sita Tara datang lagi dan memberitahu: “Siswa yang bermarga ‘Luo’ sudah datang mencari Anda!” Saya pergi mencari beliau! Sita Tara mengatakan: “Dia lah orangnya!”
Seseorang bertanya kepada seorang ibu: “Selama Anda hidup bersama suami selama 20 tahun ini, menurut Anda, apakah persamaan antara kalian berdua?” Ibu itu berpikir cukup lama, kemudian menjawab: “Satu-satunya kesamaan kita yaitu menikah di tanggal, bulan, dan tahun yang sama!” Kita siswa Zhenfo Zong punya sebuah persamaan, semua sangat menghormati Guru, sangat menghargai Dharma, dan sangat tekun membina diri, ini adalah persamaan. Mereka yang tidak menghormati Guru, tidak menghargai Dharma, dan tidak tekun membina diri, silakan menapaki jalan Anda sendiri! Cukup jalani jalan Anda sendiri! Jangan terus ribut di sana. Ceritakan lagi sebuah lelucon! Ketika kita makan, pramusaji membawa sebuah kardus, dan mengatakan, untuk menghindari supaya semua diam saja bermain ponsel, maka ponsel kalian harus dikumpulkan dan disimpan. Dalam hati kami merasa restoran ini sungguh penuh perhatian, namun ketika membayar barulah kami menyadari: “Ternyata orang yang tadi bukan pegawai restoran!” Oleh karena itu kalian mesti berhati-hati! Setiap umat, dalam berbhavana, mesti punya satu sikap batin, yaitu waspada! Jangan sampai menyimpang! Jangan sampai percaya saja kepada ucapan orang, Anda sendiri mesti mawas diri, Anda harus menapaki jalan kebenaran, pikiran mesti benar, perilaku mesti benar, dengan demikian barulah Anda dapat melihat jalan sejati, jika tidak, Anda akan sangat mudah tertipu, ucapan manis pun dapat menipu Anda, ini mesti Anda perhatikan.
Dalam Zhenfo Zong ada sangat banyak Dharmapala! Seperti Marici Devi, Ia adalah Dharmapala yang tanda tangan kontrak dengan kita Zhenfo Zong, ada satu lagi, yaitu Mahabala Vajra. Para Vajra Vidyaraja adalah Dharmapala kita, dalam jajaran Dharmapala kita tidak ada yang namanya ketua Pasukan Hantu, jangan sampai menyembah lima ketua Pasukan Hantu!
Ceritakan lagi sebuah lelucon! Istri memberitahu suami: “Saya baru saya mengambil gaun pernikahan 10 tahun yang lalu, kemudian mencobanya lagi, ternyata masih pas, senang sekali!” Suami menjawab: “Kamu lupa? Ketika kita menikah, kamu sudah hamil 9 bulan!” Ternyata menikah dalam kondisi hamil. Akhir-akhir ini anggota muda tim tari pujana kita sudah menikah semua, jadi hari itu saya katakan, tim tari pujana telah menjadi tim tari ibu-ibu. Semula adalah Tim Tari Pujana Sinar Mentari, matahari tengah hari, kemudian para anggota muda pun menikah, hanya tersisa anggota senior, saya mengubah namanya menjadi Tim Tari Pujana Senja. Kabarnya sekarang sedang merekrut anggota baru, bagi Anda para wanita muda, semua boleh bergabung dalam Tim Tari Pujana Sinar Mentari, supaya tim tersebut benar-benar menjadi sinar mentari, malam hari ini semua pertunjukan dipentaskan oleh Tim Tari Pujana Sinar Mentari, semua mesti perhatikan, apakah mereka adalah Tim Tari Pujana Senja atau Tim Tari Pujana Sinar Mentari.
◎ Akan tetapi, sesungguhnya orang tua membutuhkan perawatan, kita semua mesti berempati terhadap lansia, sebab sekarang lansia semakin banyak, semua panjang umur, semua tidak melahirkan lagi, mulai sedikit generasi muda, tidak ada lagi orang muda, bagaimana ini? Pemerintah mesti mendorong supaya orang muda dapat melahirkan 2 anak, 1 juga boleh, 2 pas, 3 juga tidak sedikit, 4 kami lebih suka, semakin banyak semakin baik, dengan demikian negara ini akan lincah, menghasilkan vitalitas, dengan kelincahan dan vitalitas baru bisa unjuk gigi, mesti mendorong supaya semua menikah dan berketurunan. Selain itu, semua tahu, setiap orang pasti menua, usia tua dan sakit tidak terpisahkan, setelah menua, pasti berpenyakit, dan sudah membutuhkan perawatan dari orang lain, kita mesti merawat para lansia dan mendengar penuturan mereka, banyak bicara memang tidak benar, akan tetapi, beliau ingin mengisahkan pengalaman mereka kepada kita semua, keberadaan orang tua di rumah ibarat sebuah permata, mesti sabar mendengar penuturan mereka, mesti menemani mereka, buatlah supaya kehidupan mereka juga menarik.
Oleh karena itu, kita Zhenfo Zong mesti mendirikan panti wreda dan panti asuhan, merawat mereka dengan sebaik-baiknya, supaya mereka punya martabat. Pelayanan seperti ini, dahulu di India ada Santa Teresa, beliau memeluk Katolik, beliau memandang setiap insan sebagai penjelmaan Tuhan, merawat mereka, kutipan terkenal dari Santa Teresa adalah: “Rawatlah setiap insan ibarat merawat Tuhan sendiri.”, terhadap orang tua, kita mesti merawatnya ibarat merawat Buddha dan Bodhisattva, ini semua mesti dimulai dari pendidikan. Jika orang muda tidak sudi melayani orang tua, “Anda tidak sudi melayani saya, kelak tidak ada orang yang melayani Anda.”, sangat sederhana! Sebab Anda juga bisa menua!
Shakyamuni Buddha berjalan ke 4 pintu, menyaksikan lahir, tua, sakit, dan mati, lahir juga duka, menua juga duka, sakit juga duka, mati juga duka, oleh karena itulah terhadap orang tua yang menderita, terhadap yang tidak bisa hidup dengan layak, kita mesti membuat mereka dapat hidup dengan mulia, hapuskan penderitaan mereka, supaya mereka dapat hidup dengan tenteram, bahagia, dan penuh sukacita. Ini mesti dilakukan sebagai umat manusia, terlebih sebagai umat Buddha kita mesti bisa melakukannya, kelak kita mesti merawat orang tua.
Seorang anak laki-laki takut gelap, suatu malam, mama menyuruhnya untuk mengambil sapu di depan pintu, anak itu mengatakan: “Mama! Saya tidak berani keluar, di luar sangat gelap.” Mama mengatakan: “Tidak usah takut, ada Bodhisattva di sana, Beliau pasti melindungimu.” Anak itu mengatakan: “Mama yakin Bodhisattva ada di luar?” Mama menjawab: “Tentu saja, Bodhisattva hadir setiap saat, ketika kamu membutuhkan bantuan-Nya, Beliau pasti hadir.” Setelah anak itu berpikir, perlahan dia berjalan ke arah pintu, kemudian berteriak ke arah luar: “Bodhisattva! Apakah Anda ada di luar? Tolong ambilkan sapu di luar!” Saya beritahu Anda, Bodhisattva adalah Anda sendiri! Anda mesti menjadi seorang Bodhisattva, yang paling utama bagi kita umat Buddha adalah menjadi seorang Bodhisattva, menjadi Buddha, menjadi Pratyekabuddha, menjadi Arahat, jangan sampai belajar yang sesat, itu adalah kesalahan. Siapa yang menjadi Bodhisattva? Saya menjadi Bodhisattva, Anda juga Bodhisattva, dia juga Bodhisattva, dengan demikian masyarakat akan hidup tenteram. Semua orang menjadi Bodhisattva, semua memiliki hati yang damai, sebab Bodhisattva berhati lembut, berhati bajik. Apa yang dianugerahkan oleh Sita Tara kepada kita semua? Kebajikan hati, hati yang penuh kebaikan, inilah yang hendak dianugerahkan oleh Sita Tara kepada kita semua, Anda memiliki hati yang bajik, maka Buddha pasti melindungi, Anda punya hati yang bajik, maka Susu Dharma dari Buddha, Tathagata, dan Sita Tara akan mengabhiseka diri Anda, dan tubuh Anda akan sehat, inilah kontak yoga, penyakit Anda akan sembuh, inilah kontak yoga.
Hari ini kita mengulas Sita Tara, urutannya belum diulas, menekuni Sadhana Tantra msti tahu apa itu tahap awal, visualisasi, japa mantra, memasuki samadhi, dan tahap akhir, pelimpahan jasa. Di bagian depan ada 7 bagian, yaitu mahapujana, mahanamaskara, Caturapramanacitta, pertobatan, ikrar yang Anda buat adalah ikrar Sita Tara, ada juga pujian Sita Tara, di bagian belakang ada pujian, ada pelimpahan jasa, ada keluar dari samadhi, dalam Sadhana Sita Tara ada urutannya, ada di buku dan di komputer, yang perlu ditambahkan adalah metode kesehatan ini, yang tadi dibabarkan kepada Anda semua, inilah intinya.
Ini adalah lelucon, pintu rumah kami terbuat dari besi, suatu ketika, seorang bule kembali dan berdiri di depan pintu rumah, ia tidak bisa membukanya, bagaimana pun berupaya, tetap tidak bisa membukanya, akhirnya ia pun memberitahu nyonya tuan rumah yang tinggal di atas: “Ibu tuan rumah, kenapa pintu baja Anda tidak bisa saya buka?” Orang bule tidak bisa membedakan antara baja dan besi, mereka cenderung tidak membedakannya, mungkin ini masalah bahasa. Kita membedakan antara baja dan besi, pintu besi dia sebut pintu baja, tentu saja tidak bisa terbuka. “Mahaguru! Kenapa hari ini menceritakan banyak lelucon?” Apa boleh buat, tahukah Anda? Mahaguru juga mesti sesuaikan dengan permintaan umat banyak. Kemarin, saat saya Berdharmadesana, di akhir baru menceritakan sebuah lelucon, seorang anak yang mendengar terus mengatakan: “Kenapa Mahaguru tidak menceritakan lelucon? Kenapa tidak cerita? Beliau terus membahas sesuatu yang tidak saya mengerti.” Dia datang kemari demi mendengar lelucon saya, benar tidak? Siapakah dia? Dia adalah putri dari Datuk Li Hai-an dari Malaysia, namanya Li Qi. Li Qi, di mana kamu? Di sana? Benarkah kemarin kamu mengatakan kenapa saya tidak menceritakan lelucon? Lelucon hari ini saya ceritakan untuk Anda. Anak-anak lebih suka mendengar lelucon dari Mahaguru. Di dalam lelucon ada Buddhadharma, dalam Buddhadharma ada lelucon. Tahukah Anda? Semua di kolong langit ini adalah berita, dan di dalam berita ada kolong langit, di kolong langit ada berita.
Di sebuah lereng jalan pegunungan, ada seorang gadis yang mencegat taksi, sopir mengatakan: “Coba saya lihat garis kehidupan Anda!” Gadis itu menjulurkan tangannya, sopir itu mengamati dengan saksama, dan mengatakan: “Baiklah! Silakan naik!” Karena tidak paham, gadis itu bertanya: “Apa hubungannya naik taksi dengan garis kehidupan?” Sopir menjawab: “Karena remnya rusak.” Jadi mesti melihat garis kehidupan. Meski garis kehidupan ada dasarnya, akan tetapi, kita umat Buddha mesti ingat: “Nasib saya tergantung diri sendiri, bukan pada langit.” Dalam agama Buddha ada enam jenis abhijna, salah satu di antaranya adalah purvanivasanusmrtijnana, Sang Buddha juga membabarkan perihal kemampuan mengetahui kehidupan lampau, Beliau juga membabarkan Sutra Hukum Karma Trikala, inilah purvanivasanusmrtijnana, masa lampau, saat ini, dan yang akan datang, karma trikala, akan tetapi, kita sebagai umat Buddha, Anda mesti menghargai kekinian dalam hidup saat ini, kehidupan Anda hari ini, ini yang paling penting, hidup sampai esok, maka esok paling penting, sebab hari ini telah berlalu. Untuk mencapai keberhasilan, Anda mesti memerhatikan kekinian hari ini, mesti sungguh-sungguh, lalui hari ini dengan sangat sempurna dan penuh kebajikan.
◎ Oleh karena itu, mengajarkan kepada Anda semua, supaya: “Hidup sehari, mesti diisi dengan kebahagiaan; Hidup sehari, gunakan untuk bhavana; Hidup sehari, penuhi dengan rasa syukur.”, demikianlah prinsip Mahaguru. Sakyamuni Buddha juga demikian, hargailah kekinian Anda, dengan demikian Anda dapat mengubah nasib dan peruntungan. Nasib dan peruntungan tergantung pada diri sendiri, bukan pada langit. Sang Buddha juga menyatakan demikian, “Hargailah kehidupan Anda hari ini.” Laksanakan kewajiban hari ini dengan sebaik-baiknya, lakukan dengan tuntas dan sempurna, tidak peduli bagaimana masa mendatang, setiap hari Anda melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya, inilah prinsip kehidupan.
“Nasib tergantung pada diri sendiri, bukan pada langit.”, apabila kalian mendengar ucapan peramal yang memberitahu Anda perihal hukum karma trikala, maka Anda akan dikejutkan olehnya, ia akan menakuti Anda, semua penipu di dunia persilatan bisa menakut-nakuti Anda, “Anda mesti mengubah peruntungan!” Di mana bisa mengubah peruntungan? Di Taipei ada yang ahli dalam mengubah peruntungan, disebut stasiun transfer.
Sudah sekian lamanya? Ingat, jangan sembarang percaya dengan ucapan orang mengenai hukum karma trikala. Kenapa? Anda mesti ingat Sutra Hukum Karma Trikala yang dibabarkan oleh Sang Buddha, perhatikan apa yang telah dibabarkan oleh Sang Buddha, hiduplah dalam kekinian, inilah yang paling penting, masa lampau sudah tidak penting, yang lampau tidak mungkin kembali, masa mendatang belum tiba, Anda hidup di hari ini, hari ini yang paling penting, siswa Buddha mesti berpikiran demikian. Apabila Anda berjumpa dengan seorang penipu yang mengisahkan hukum karma trikala, bagaimana kehidupan lampau Anda, bagaimana kehidupan saat ini, dan bagaimana kehidupan mendatang, ia mengatakan “Anda harus mengubah peruntungan”, membantu Anda melakukan homa, atau melakukan sesuatu untuk mengubah peruntungan Anda, jangan percaya.
◎ Yang paling penting adalah bersadhana, jangan percaya orang lain, yang terpenting adalah sadhana diri sendiri. Tukang membual itu sampai saat ini masih membual, XX menggunakan kisah hukum karma trikala sebagai alat promosi, semua untuk mengancam demi meraup harta, ini tidak bisa ditoleransi, Sang Buddha tidak mengajarkan seperti itu, Sang Buddha mengajarkan supaya Anda menghargai kekinian, Mahaguru juga mengajarkan supaya Anda menghargai kekinian, “Hidup sehari, mesti diisi dengan kebahagiaan; Hidup sehari, gunakan untuk bhavana; Hidup sehari, penuhi dengan rasa syukur.” Om Mani Padme Hum.