Kontak Yoga Istadevata Adalah Utpattikrama dan Pencapaian Kebuddhaan Adalah Sampannakrama
Ceramah Lamdre ke-190 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Mahabala Vajra, 19 Januari 2019 di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺)
Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah : Sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Mahabala Vajra.
Kita mesti berterima kasih kepada Langit, kenapa ? Sebab Ia menganugerahkan asap yang demikian ‘baik’ kepada kita semua, Anda bisa menghirup PM2.5 secara cuma-cuma, gratis, benar tidak ? Gratis, Anda bisa sesuka hati menghirup PM2.5 tanpa dipungut biaya, bukankah mesti berterima kasih kepada Langit ? Kita juga mesti berterima kasih kepada Langit atas anugerah asap ini. Kenapa mesti berterima kasih ? Sebab Ia sedang menguji bronkus dan paru-paru kita, ( jika ) Anda memiliki paru-paru yang kuat, bronkus yang kuat, ( maka ) Anda bisa mengalahkan asap dan PM2.5. Jika Anda kalah dalam ujian ini, justru lebih baik, dapat lebih cepat terlahir di Sukhavatiloka, mencapai Negeri Buddha. Mesti berterima kasih kepada Langit ! Apa pun rencananya adalah baik, semoga semua kuat menghadapi ujian ini, semoga saya juga kuat menghadapi ujian ini, jangan melarikan diri. ( Para hadirin bertepuk tangan. Pembawa acara : “Tepuk tangan yang meriah, mohon Mahaguru menetap ! Lebih meriah ! Kita mohon Mahaguru menetap !” Mahaguru berterima kasih kepada semua sebanyak dua kali berturut-turut )
Saya sedang memikirkan ucapan Gurudara kemarin, ini yang diucapkan oleh Gurudara : “Kali ini, apakah kita bisa kembali ke Seattle ? Sesungguhnya, apakah kita akan kembali ke Seattle ?” Saya memberitahunya : “Mestinya tidak masalah ( di Taiwan ) ! Sebab kita mengenakan alat pembersih udara buatan Jepang, berarti ada jaminan, jika suatu hari nanti kita tidak bisa kembali Seattle, kita minta kepada semua untuk protes kepada penemu alat ini di Jepang, minta ganti rugi dari Jepang, mengajukan permintaan ganti rugi dari Jepang !”
Ini sungguh cobaan ! Hari ini bangun pagi, nampak berkabut, begitu masuk, Acarya Huijun memberitahu saya : “Peringatan warna merah ! Nantou juga peringatan warna merah ! Bahkan Nantou sangat parah, Taichung juga sangat parah.” Mohon bantuan Langit, mohon bantuan Mahabala Vajra. Kita tidak menginginkan PM2.5 gratis, juga tidak menginginkan asap, tidak menginginkan polusi udara, semoga Mahabala Vajra menganugerahkan hujan, supaya PM2.5 mengalir ke selokan.
Di mana Acarya Changren (常仁上師) ? Anda telah memahatkan satu rupang Mahabala Vajra, rupang Mahabala di samping altar Dewa Kota di sisi naga ini lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan rupang di Rainbow Vila. Di sini juga ada Y.A. Atisa, ada Je Tsongkhapa, semua merupakan donasi dari kalian Cetiya Shifang ( Shifang Tongxiuhui - 十方同修會 ) ? Kalian sungguh berduit. Wah, rupang itu luar biasa, juga rupang Y.A. Atisa, Je Tsongkhapa. Acarya Changren mendonasikan rupang-rupang tersebut, sepertinya ia memberikan dukungan bagi pembangunan Vihara Vajragarbha di berbagai wilayah di dunia, bahkan semua diberikan harga yang sangat murah.
Selian itu, pemahatnya juga hadir di sini, silakan berdiri, ia adalah orang yang memahat rupang tersebut. Terima kasih, terima kasih ! Ia bisa memahat rupang Buddha, bahkan hasil pahatannya nampak sangat agung, sangat indah. Kelak jika kalian hendak memahat rupang Buddha, ingin membuat rupang Buddha, mintalah kepada Acarya Changren untuk menghubungi dan minta bantuan kepada bapak pemahat ini. Terima kasih atas kehadiran para pemahat. Hasil pahatan mereka sangat agung, yang semestinya cantik pun cantik, yang semestinya gagah pun gagah, yang semestinya nampak agung pun agung, yang mesti nampak muda dipahat menjadi rupawan, Buddha Bodhisattva pria yang mesti nampak muda pun dipahatkan dengan sangat tampan, yang mestinya tampil usia pertengahan hasilnya nampak welas asih, sedangkan Krodha Vajra pun nampak krodha.
Saya memvisualisasikan Mahabala Vajra sangat lama, tiap kali visualisasi, selalu memvisualisasikan ketiga matanya, dua taring, lidah yang merah, dan sekujur tubuhnya : Satu tangan memegang danda, satu tangan memegang vyajana, satu memegang vajrapasa, dan satu membentuk Mudra Tarjani. Wah ! Sangat agung, langsung muncul.
Satu hal yang paling penting dalam Tantra, yaitu Anda mesti bervisualisasi dengan sangat jelas, bahkan begitu Anda bervisualisasi, Ia langsung hadir. Bahkan lebih lanjut lagi, Guru, Istadevata, dan Dharmapala yang Anda visualisasikan dapat manunggal dengan Anda, jika Anda dapat manunggal dengan Guru, Istadevata dan Dharmapala, itulah kontak yoga.
Intinya ada pada memvisualisasikan-Nya, visualisasi. Sebab hampir semua pustaka Tantra, seperti Guhyasamajatantra, Yamantakatantra, tergolong sebagai Tantra Ayah yang berarti upaya kausalya, sekaligus merepresentasikan maitrikaruna. Hevajra dan Cakrasamvara merepresentasikan Tantra Ibu, Tantra Ibu adalah Prajna. Kalacakra disebut Advaya-tantra, mencakupi Tantra Ayah dan Tantra Ibu, demikianlah Kalacakra Vajra.
Menekuni Guhyasamaja atau Yamantaka yang terutama adalah melatih maya-kaya, memunculkan maya-kaya ; Menekuni Cakrasamvara dan Hevajra yang terutama adalah melatih prabha ( cahaya terang ), supaya cahaya terang dapat muncul. Kalacakra Vajra berarti pelatihan maya-kaya dan prabha secara bersamaan, disebut Advaya-tantra, ini adalah Sadhana Kalacakra. Mahottara Heruka salah satu dari Sadhana Pancamahavajra juga merupakan Advaya-tantra, tergolong penggabungan Tantra Ayah dan Tantra Ibu.
Dalam bhavana Tantra, yang terutama dalam utpattikrama ( tahap pembangkitan ) adalah visualisasi. Sampannakrama ( tahap sempurna ) adalah yang akan dibabarkan hari ini, caturnanda dan catursunya tergolong dalam sampannakrama, dari sampannakrama dihasilkan mayakaya dan prabha. Sesungguhnya mayakaya adalah Buddhata, prabha juga Buddhata, ini sangat penting.
Mahabala Vajra yang kita tekuni hari ini, yang terutama adalah, jika Anda menjadikan Mahabala Vajra sebagai Istadevata, Beliau dapat berkontak yoga dengan Amitabha Tathagata di puncak kepala, sebab ornamen puncak Beliau adalah Amitabha Tathagata. Danda yang Ia pegang adalah Padmakumara, vyajana adalah Mahadewi Yaochi, vajrapasa adalah tubuh mula-Nya yaitu Ksitigarbha Bodhisattva, selain itu, Ia juga merupakan Mahabaladuta dari Ksitigarbha Bodhisattva. Ksitigarbha Bodhisattva, Mahabala Vajra, Amitabha Buddha, Padmakumara, dan Mahadewi Yaochi, jika Anda menekuni Adhinatha ini dan manunggal, berarti Anda berkontak yoga dengan Lima Adhinatha. Jika Anda dapat mencapai keberhasilan dalam sadhana Adhinatha ini, di mana juga merupakan Istadevata Anda, sekaligus Dharmapala, juga keberhasilan Dewa Vajra Anda sendiri. Jika Anda tekuni, Anda dapat mencapai Negeri Buddha, sebab Ia adalah emanasi Amitabha Buddha, emanasi Padmakumara, emanasi Mahadewi Yaochi, emanasi Ksitigarbha Bodhisattva, Beliau sendiri adalah Mahabala Vajra.
Untuk Adhinatha ini, mudra yang kita bentuk adalah Mudra Tarjani, selain itu, yang terutama, sekarang kalian bisa visualisasikan dengan sangat mudah, lihatlah rupang tersebut, visualisasikan rupang tersebut ( Mahaguru menunjuk pada rupang Mahabala Vajra di sisi naga ), mematrinya dalam benak. Saya paling suka caranya memegang danda, memegang seperti ini, visualisasi Ia memegang danda, kemudian vyajana bergerak mengebut dari sini, tangan yang ini memegang vajrapasa, dan yang ini membentuk Mudra Tarjani ( Mahaguru memperagakan gerakan keempat lengan ), kemudian Ia membentuk langkah busur dan panah, busur di depan, panah di belakang. Visualisasikan sesuai dengan yang saya ajarkan ini, visualisasikan mata ketiga-Nya, visualisasikan mulut-Nya, visualisasikan wajah-Nya, visualisasikan mahkota lima tengkorak di atas, perhiasan yang dikenakan, dan semua alat yang dipegang-Nya dapat bergerak.
Hari ini, Mahabala Vajra turun hadir pada tubuh saya sebanyak 3 kali berturut-turut, saat Ia hadir ( raut wajah ) bisa berubah, wajah saya biasanya demikian, begitu Ia hadir ( Tangan kiri Mahaguru membentuk Mudra Tarjani untuk mengundang ) akan berbeda, wajah saya akan berubah menjadi wajah-Nya yang telah hadir. Ini adalah kontak yoga ! Asalkan Anda berkontak yoga dengan Adhinatha ini, maka saat Anda mengundang tiap Adhinatha yang lain, sebagian besar juga bisa kontak yoga. Setelah Anda kontak yoga, Anda sendiri akan tahu, Ia hadir pada tubuh Anda, Ia telah manunggal dengan Anda, Anda akan merasakannya, Anda bisa berubah wujud, Anda bisa menjadi Mahabala Vajra, bisa dirasakan. Mahabala Vajra yang akan menjalankan semua karman, dan akan manjur, akan muncul hasilnya. Ini berarti dapat mencapai keberhasilan dalam utpattikrama, berkontak yoga dengan Istadevata berarti utpattikrama.
Sampannakrama adalah latihan prana, nadi, dan bindu, tergolong dalam ruang lingkup abhiseka tingkat ke-2. Terus sampai tubuh Anda menghasilkan mayakaya, Buddhata menghasilkan cahaya suci, memancarkan cahaya suci, saat itu sudah menjadi sampannakrama ( sempurna ). Jika Anda dapat mencapai keberhasilan dalam utpattikrama, berarti dapat terlahir di Negeri Buddha ; Mencapai keberhasilan dalam sampannakrama, kadang dapat menjadi Buddha dengan tubuh saat ini juga atau menjadi Buddha melalui bardo, langsung terlahir di Negeri Buddha, dan langsung mencapai Kebuddhaan.
Oleh karena itu, pada umumnya dalam Tantra dibahas mengenai dua tahapan : Yang satu adalah utpattikrama, setelah kontak yoga dengan Istadevata berarti Anda telah berhasil dalam utpattikrama ; Jika Anda berhasil dalam sampannakrama, Anda dapat menjadi Buddha dengan tubuh saat ini juga. Demikianlah Tantra. Utpattikrama lebih mengutamakan visualisasi, sedangkan sampannakrama mengutamakan tubuh Anda, serta semua rasa yang timbul dari fisiologi : Pergerakan prana, nadi yang terhimpun di nadi tengah, bindu yang merupakan pergerakan fungsi antara kundalini dengan bindu.
Hari ini, selain membahas Mahabala Vajra, kita lanjutkan sedikit pengulasan Lamdre, mengenai darsana.
2, Darsana
Darsanabhumi adalah Jnana Caturnanda Semula Ada.
Mengamati caturnanda tahapan, mengamati caturnanda bagian tubuh, mengamati caturnanda pemutusan, mengamati caturnanda substansi.
1. Mengamati caturnanda tahapan : Telah dibabarkan dalam instruksi pelatihan marga.
2. Mengamati caturnanda bagian tubuh : Dibagi menjadi : Mengamati ke luar, dan mengamati ke dalam.
1. Mengamati ke luar : Sukha di bagian tubuh tertentu adalah nanda ; Sukha di banyak bagian tubuh adalah paramananda ; Sukha di sekujur tubuh adalah vikramananda ; Sukha yang merata di berbagai fenomena adalah sahajananda.
2. Mengamati ke dalam : Sukha yang timbul di antara puncak kepala dan cakra visuddha, adalah nanda ; Sukha di antara cakra visuddha dan cakra anahata adalah paramanada ; Sukha di antara cakra anahata sampai cakra manipura adalah vikramananda ; Sukha di antara cakra manipura sampai cakra svadhisthana adalah sahajananda.
Saat Anda berlatih prana, nadi, dan bindu, akan muncul caturnanda. Biasanya kita sebut sebagai nanda permulaan, paramananda, vikramananda ( nanda yang melampaui ), dan terakhir adalah sahajananda, apa yang tertulis di sini belum tentu sama dengan istilah yang kita gunakan, namun sama-sama merupakan caturnanda. Apa itu caturnanda ? Yaitu sukha. Sukha yang sedikit disebut nanda ; Sukha yang lebih banyak disebut paramanda ; Sukha yang luar biasa disebut vikramananda ; Sahajananda adalah sukha di sekujur tubuh, setiap sel di sekujur tubuh sedang menari, semua merasakan sukha, ini adalah sahajananda.
Vikramananda adalah nanda yang terunggul, sedangkan sukha di sekujur tubuh adalah sahajananda. Mengenai pengalaman caturnanda ini, sebelumnya telah membahasnya bersama sdr. Gao Minglu. Sdr. Gao Minglu mengatakan, bindunya berada di cakra svadhisthana dan tidak keluar, hanya naik turun, naik turun, naik turun, dan ia dapat merasakan sukha selama 24 jam. Dalam kondisi akan keluar namun tidak keluar, bisa merasakan sukha selama 24 jam. Ia mengatakan bahwa ia melihat bindu seukuran bola ping-pong, naik turun di cakra svadhisthana.
Menurut sepengetahuan saya, cairan rembulan Bodhicitta turun sampai ke cakra visuddha, menghasilkan nanda ; Dari cakra visuddha ke cakra anahata, menghasilkan paramananda ; Dari cakra anahata sampai ke cakra manipura menghasilkan vikramananda, sangat bahagia ; Dari cakra manipura sampai cakra svadhisthana menghasilkan sahajananda, sahajananda adalah kondisi sukha pada sekujur tubuh. Demikianlah yang saya ketahui, oleh karena itu, hari itu saya bertanya kepadanya, apakah bola ping-pong Anda itu dari cakra puncak turun sampai ke dasar, dan Anda memperoleh sahajananda, sekujur tubuh merasa sangat bahagia ? Ia mengatakan bukan, ia mengatakan hanya naik dan turun di cakra svadhisthana, seakan-akan hendak keluar tapi ditraik kembali, hendak keluar dan ditarik kembali, merasakan sukha selama 24 jam.
Sadhaka yang menekuni Tantra pasti dapat memperoleh sukha, rasa yang sangat bahagia. Kebahagiaan yang diperoleh sadhaka merupakan kebahagiaan anasrava, kebahagiaan yang diperoleh sadhika juga merupakan kebahagiaan anasrava, akan tetapi itu tidak penting. Apabila kebahagiaan pria masih dalam kondisi tiris, maka kebahagiaannya hanya bersifat sesaat, oleh karena itu, kita tantrika, berkat pencapaian anasrava, dapat memperoleh kebahagiaan yang sangat besar dan sempurna.
Ketahuilah, dalam Tantra, jika Anda dapat melihat cahaya suci, melihat cahaya terang, ada beberapa tanda, yang pertama saat Anda bersin, “Hatchi ! Hatchi !” saat itu, mendadak ada sekelebat cahaya, itu adalah prabha, namun sangat pendek, cahaya terang yang tidak dapat Anda tangkap. Apakah saat “Hatchi !” Anda merasa bahagia ? Apakah bersin itu bahagia ? Ada sedikit rasa bahagia, ada tidak ? Saat bersin, akan timbul sedikit rasa bahagia, bahkan hidung akan gatal. “Hatchi !”, kebahagiaan yang sangat singkat, hanya sekelebat cahaya, cahaya terang muncul, akan tetapi tidak bisa ditangkap.
Yang kedua, saat Anda pusing, pusing sekali, berlutut sejenak, kemudian berdiri, nampak bintang-bintang di angkasa, di antara bintang-bintang tersebut ada prabha. Namun Anda tidak mengenali prabha tersebut, dan tidak bisa melebur dalam prabha tersebut. Saat pingsan, prabha juga hanya sekelebat, namun tidak bisa ditangkap. Saat Anda tidur sangat pulas, cahaya suci juga akan muncul, akan tetapi prabha tersebut hampir tidak bisa dikenali.
Saat bermeditasi juga bisa muncul, saat Anda memasuki meditasi yang mendalam, Buddhata atau cahaya suci itu juga akan muncul, akan tetapi waktunya tidak lama. Yang paling lama adalah saat Anda berada dalam alam bardo, yaitu saat Anda telah meninggal dunia, semua cakra akan terbuka, termasuk cakra anahata Anda juga akan terbuka, Buddhata Anda akan memancarkan prabha, prabha yang muncul saat itu akan lebih jelas. Sama seperti cahaya terang di angkasa tanpa awan di musim gugur, saat itu Anda mesti mencerahi Buddhata, sunyata, kemudian melebur dalam Buddhata, sehingga Anda dapat mencapai Kebuddhaan dalam tubuh saat ini juga.
3, Mengamati caturnanda pemutusan :
Secara bertahap menyingkirkan pandangan dualisme dari hasil kasar kemampuan, ini merupakan nanda ; Secara bertahap menyingkirkan pandangan dualisme dari hasil kasar ego, merupakan paramananda ; Menyingkirkan pandangan dualisme kemelekatan pada mudra, merupakan vikramananda ; Menyingkirkan pandangan dualisme kepada tiga jenis nanda, merupakan sahajananda.
Ini merupakan penjelasan lain bagi caturnanda. Saat baru saja merasakan sukha, itu hanya sebuah hasil kasar, dan sukha dari hasil kasar tersebut adalah nanda ; Saat dualisme ego hasil kasar telah disingkirkan, menjadi paramananda ; Saat kemelekatan telah disingkirkan, menjadi vikramananda ; Saat ketiga jenis nanda telah disingkirkan, semua disingkirkan, menjadi sahajananda.
Dalam Sutrayana, yang kita dengar adalah, pada saat bermeditasi akan timbul rasa ringan dan rileks, seperti apa itu ? Ringan dan rileks adalah sukha. Dalam Tantra, itu adalah sukha. Sukha yang muncul dari bhavana tantrika, merupakan rasa bahagia yang timbul, kebahagiaan dari anasrava, saat Anda telah mencapai anasrava, dengan sendirinya akan timbul sukha. Saat Anda telah anasrava, cairan rembulan Bodhicitta dari cakra usnisa turun, dan sukha yang muncul saat ia mengalir menuju cakra visuddha adalah nanda ; Dari cakra visuddha sampai ke cakra anahata adalah paramanada ; Dari cakra anahata sampai ke cakra manipura adalah vikramananda ; Dari cakra manipura sampai ke cakra svadhisthana adalah sahajananda.
Nanda yang diperoleh oleh sdr. Gao Minglu merupakan gerakan di cakra svadhisthana, terus bergerak di sana. Nanda di cakra svadhisthana adalah sahajananda, itu adalah yang paling bahagia. Anasrava bisa menghasilkan fenomena demikian. Apakah kalian mempunyai pengalaman ini ? Yang pernah ( Anda ) peroleh tentu saja yang sangat singkat, kebahagiaan yang paling singkat ? Tentu saja setiap orang yang menikah dapat memperoleh kebahagiaan yang sangat singkat, akan tetapi, sukha yang diperoleh dalam Tantra disebut sebagai mahasukha, dibagi menjadi empat, kebahagiaan itu hampir mirip dengan kebahagiaan sesaat, namun waktunya sangat panjang dan tidak tiris. Anda mesti mencapai keberhasilan ini, barulah bisa disebut berhasil dalam bhavana. Apakah ini bisa dipahami ?
Udara sudah menjadi dingin, sebenarnya ingin membeli jaket bulu angsa, tetapi harganya lebih dari 5000 dolar ( mungkin dolar Taiwan ). Setelah dipikir-pikir, obat flu hanya sekitar 100 dolar, jadi flu masih lebih hemat. Cara seperti ini kita sebut sebagai apa ? ‘nilai perbandingan’ logika. Kelak akan dibahas mengenai nilai perbandingan logika, ini disebut nilai perbandingan, semua diperbandingkan satu sama lain.
Apakah Anda menginginkan kebahagiaan sesaat, apakah kebahagiaan sesaat manusia awam lebih baik ? Tentu saja masih lebih baik kebahagiaan kekal. Anda tahu, kebahagiaan sesaat pada akhirnya hanya menjadi nestapa kekal, sebab istri menjadi hamil, dan Anda mesti memelihara anak tersebut, menjadi nestapa kekal. Sebab, demi kebahgiaan sesaat, demi kebahagiaan yang sangat pendek, Anda pun melahirkan anak, dan harus memeliharanya seumur hidup. Ah, ada yang memelihara seumur hidup, ada yang memelihara sampai ia dewasa, bukankah dengan demikian menjadi nestapa abadi ? Tapi tidak bisa dibilang seperti itu, sebab anak juga memebawa kebahagiaan bagi kita. Ini adalah nilai perbandingan. Anda lebih memilih kebahagiaan sesaat, syuuu… langsung lenyap, atau lebih menginginkan kebahagiaan gerakan bindu dan kundalini di nadi tengah ? Ini adalah kebahagiaan kekal. Sukha semacam itu membuat Anda tak dapat menahannya, sukha sampai pingsan, ini berbeda. Ini adalah nilai perbandingan.
Wanita A : “Suami saya lebih mengutamakan logika ketimbang mengalah.” Wanita B : “Itu masih belum apa-apa, suami saya justru sama sekali tidak mau mengalah.” Wanita C : “Kalian jangan ribut lagi, suami saya adalah : waktu (penuaan) tidak pandang bulu.” Waktu sungguh sangat menakutkan, lihatlah sekarang kita sudah akan melewati tahun baru lagi, benar tidak, tanggal 5 Februari sudah tahun baru. Di tahun baru, kalian mesti ingatkan saya, saya harus : “Do Re Mi”, sebab di tahun baru, usia saya berdasarkan penanggalan Taiwan sudah 75 tahun, sementara XX mengatakan saya akan mangkat pada usia 73 tahun, bahkan sudah membicarakannya selama 10 tahun, ia mengatakan saya akan mangkat di usia 73 tahun. Di tahun baru, ingat untuk beritahu saya, karena sudah berumur, saya sering lupa, ingatlah beritahu saya harus : “Do Re Mi”, saya sudah berusia 75 tahun, sedangkan Anda ( XX ) mengatakan saya akan mangkat di usia 73 tahun, tidak akurat !
Saya juga mengutamakan logika, sedangkan Gurudara dalam segala hal tidak mau mengalah, maka ‘logika’ ini juga tidak bermanfaat. Akan tetapi, Gurudara benar-benar memiliki kemampuan luar biasa, sangat banyak hal yang beliau sanggup lakukan, sementara saya tidak bisa, beliau sudah banyak membantu aliran ini, beliau juga bersifat merangkul semua dalam menangani suatu persoalan, dapat membuat kedua belah pihak merasa senang. Persoalan yang tidak bisa ditangani oleh orang lain, beliau sanggup menanganinya, pemikiran beliau sangat lincah. Sampai saat ini, meski kondisi badannya kurang baik, namun pikiran beliau masih sangat lincah.
Istri menanyai suami : “Kapan kita bisa tinggal di rumah yang lebih mahal ?” Suami menjawab : “Akan segera terwujud.” Diliputi kegembiraan, sang istri bertanya : “Sungguhkah ?” Suami menjawab : “Tidak salah lagi, sebab bulan depan pemilik akan menaikkan uang sewa rumah.” Ini berarti melangkah di tempat. Sebenarnya kita pun tahu, dulu ( UMR ) di Taiwan adalah 22K, gaji terendah adalah 22K, sekarang kabarnya presiden mengatakan telah berubah menjadi berapa ribu ? Kalian tahu ? 23.1K. Sungguhkah ? Hanya tambah 1000 saja ? Apakah Taiwan Lei Tsang Temple yang menerapkan hal ini ? Anda tahu berapa ? Lebih 1100 ? Apa ini pantas diumumkan ? Lebih 1100 bisa untuk apa ? Berapa biaya transportasi dari sini sampai ke Taichung ? Berapa biaya transportasi dari Caotun sampai ke Taichung ? Naik taksi ? 700 NT pun tidak cukup untuk pulang pergi, dari sini sampai ke Taichung, kemudian dari Taichung naik taksi kembali, bahkan pulang pergi pun tidak cukup, tidak pantas dibanggakan. Saya membandingkannya, ini adalah perbandingan.
Lihatlah, harga sewa rumah pun terus naik, tapi ia tidak menghitungnya, daging babi juga naik, banyak kebutuhan yang naik : Nasi babi juga naik, harga nasi di Formosa Chang juga naik, harga di McDonald’s juga naik, harga tiap barang naik, ( gaji ) hanya tambah 1100, jadi apa yang luar biasa ? Paling tidak berikan kenaikan ( gaji ) 10 ribu, naik 10 ribu baru pantas diumumkan, hanya naik 1100 saja Anda sudah gembar-gembor. Bahkan sepertinya banyak orang tidak naik gaji, gaji di Taiwan Lei Tsang Temple pun tidak naik, mesti dinaikkan sedikit, supaya semua bisa bergembira.
Xiaoming bertanya kepada Laowang : Apa itu stres ? Apa itu gugup ? Apa itu panik ? Apa itu kaget ? Apa perbedaan di antara keempatnya ? Dengan serius Laowang menjawab : “Stres adalah saat istri hamil, gugup adalah saat simpanan hamil, panik adalah saat keduanya hamil, dan kaget adalah ternyata diri sendiri telah menjalani vasektomi.” Ini juga bisa dibandingkan. Akan tetapi ketahuilah, non-tiris karena vasektomi bukanlah anasrava, itu adalah buatan manusia, dan bukan hasil pencapaian bhavana, non-tiris dari vasektomi tidak termasuk pencapaian anasrava.
Apa itu cinta ? Yaitu pada saat tidak bertengkar, merasa diri ini rela mati demi si dia. Di saat bertengkar, merasa kenapa si dia tidak kunjung mati ? Setelah bertengkar, merasa kenapa si dia tak kunjung pulang ? Ini adalah tahap demi tahap, sama dengan tahapan bhavana kita dari utpattikrama dan sampannakrama. Tantra menekuni utpattikrama terlebih dahulu, setelah mencapai keberhasilan dalam utpattikrama, barulah menekuni sampannakrama, sebab saat itu Istadevata akan mengadhisthana Anda, kekuatannya akan lebih besar. Jika Anda belum berhasil dalam utpattikrama, boleh saja Anda tekuni sampannakrama, ada juga yang menekuni utpattikrama bersamaan dengan sampannakrama, boleh saja. Akan tetapi, jika terlebih dahulu menyempurnakan utpattikrama, saat itu Istadevata telah mengadhisthana Anda, Guru, Istadevata dan Dharmapala Anda mengadhisthana Anda, maka Anda dapat dengan mudah mencapai keberhasilan. Dalam sampannakrama dapat membantu Anda, mengatur supaya tubuh Anda berada dalam kondisi paling sesuai, dengan demikian Anda bisa lebih cepat mencapai keberhasilan sampannakrama. Demikian adanya.
Saya sangat berterima kasih kepada Mahasri Devi kita ( Gurudara ), akan tetapi, dalam kehidupan saat ini, beliau menempuh hidup yang sangat sukar, namun beliau masih memiliki keuletan, saya tidak pernah menjumpai orang yang seulet itu. Jika penyakitnya ada pada diri saya, sudah lama saya akan berhenti, saya akan hidup bertapa, saya berhenti. Jika penderitaan semacam itu ada pada diri saya, maka sudah lama saya akan berhenti, oleh karena itu saya sangat berterima kasih kepada Sri Devi.
Saya juga sangat berterima kasih kepada Sarasvati Devi, sebab Sarasvati Devi pernah membantu saya. Di sini ada dua titisan Sarasvati Devi : Yang satu adalah putri dari Jian Zhengxing, ia adalah titisan Sarasvati Devi ; Satunya adalah Acarya Lianmiao (蓮妙上師), ia juga adalah titisan dari Sarasvati Devi. Putri dari Jian Zhengxing sering memberi saya sesuatu, yang disebut minyak esensial, minyak esensial yang sangat berkualitas. Terima kasih ! Acarya Lianmiao juga sangat banyak membantu kita, apalagi dulu ia pernah menjabat sebagai ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Acarya Lianmiao juga pernah membantu Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, juga pernah melayani di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dalam waktu yang sangat lama, sangat banyak pula yang pernah ia bantu. Di sini saya ucapkan terima kasih ! Selain itu, terima kasih atas kehadiran semuanya, terima kasih semuanya, ‘Thank you for coming’.
Om Mani Padme Hum.