2019-01-05 Anuttaratantra Mentransformasikan Mahalobha Menjadi Bhavana Teragung
Ceramah Lamdre ke-188 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Kalacakra Vajra, 05 Januari 2019 di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺)
Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah: Sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini: Buddha Kalacakra Vajra.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain: Ketua Departemen Masyarakat Pemerintah Nantou: Bapak Lin Zhizhong. Anggota Legislatif Nantou: Cai Mingxuan. Penasihat hukum TBF: Lu Wenxiang. Sekjen Pemerintah Provinsi Taiwan (terdahulu) Zheng Pei-fu dan istri: Han Wu-zhen. Perwakilan dari Wakil Presiden Legislatif Yuan: Cai Qichang, sekretaris Cai Kunnan. Seluruh anggota Tim Profesor Doktor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Datuk dari Malaysia: Bapak Lei Fengyi, Datin Zeng Meiting, dan putrinya Lei Qian. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Seniman pahat Jian Zhengxing. Teman alumni perguruan tinggi Mahaguru: Bapak Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua Lotus Light Charity Society pusat dan produser 9 Tingkat Dzogchen, Lamdre, dan Sutra Paribodhi: Acarya Lianyue (蓮悅上師), pemandu acara: Acarya Lianhai (蓮海上師) dan Sdri. Pei Jun. Kakak tertua dari Mahaguru: Ibu Lu Shengmei, kakak ketiga: Ibu Lu Guoying dan suami: bapak Li Hetong.
Terima kasih atas donasi konsumsi dari Sdri. Guo Huixian sebesar NTD 100 ribu, dan Sdr. Shen Yuting sebesar NTD 100 ribu.
Banyak dokter penasihat yang membahas kondisi tubuhnya, kadang mendadak kakinya tidak dapat digerakkan, begitu pula dengan tangan, bahkan tanda tangan pun tidak mampu, kadang bisa demikian. Kadang baik-baik saja, setelah minum obat beliau akan pulih sementara, oleh karena itu, kondisi tubuhnya yang sekarang tidak mampu berpartisipasi dalam sebuah upacara secara penuh dari awal sampai akhir, demikianlah kondisinya, terlebih dahulu melaporkannya kepada Anda semua.
Yang kedua, kepulangan saya dan Gurudara ke Taiwan, yang terutama adalah untuk memilih: Kami memilih Lu Xiuyan. Di Taichung, saya dan Gurudara memberikan suara untuk Lu Xiuyan, semoga ia dapat memperbaiki kualitas udara, sebab kualitas udara terus buruk. Kemarin saya naik taksi, sopir taksi membahas kualitas udara yang buruk, saya katakan: “Kualitas udaranya sangat memprihatinkan.” Ia mengoreksi kata-kata saya, “Bukan memprihatinkan, melainkan sangat buruk!” Udara hari ini juga tidak baik, saya ingat bahwa kami berharap supaya Wali Kota Taichung: Lu Xiuyan dapat memulihkan kualitas udara di Taichung menjadi normal. Dulu kualitas udara tidak pernah buruk, dua tahun belakangan ini baru seperti ini.
Bulan Mei 2018, saat saya kembali ke Seattle, saya kembali dalam kondisi batuk dan sesak napas; Tahun ini datang kemari dan memberikan suara kepada Lu Xiuyan, semoga ia dapat mengubahnya, tapi sopir taksi yang kemarin, sepanjang jalan mengemudi sambil menlontarkan umpatan tiga aksara, bukan “Om. A. Hum”, juga bukan : “Rang, Yang, Kang”, melainkan kata umpatan tiga aksara yang sering diucapkan orang Taiwan.
Bagaimana dia mengumpat? Ia mengatakan: “Negara maju di dunia dewasa ini menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir, tapi kenapa Taiwan justru mundur? Masih menggunakan pembangkit listrik tenaga uap batu bara?” Saya menjawabnya: “Karena khawatir nuklir bisa bermasalah, jika sampai bermasalah, bisa memengaruhi generasi selanjutnya.” Sopir mengatakan: “Siapa tahu negara maju telah memerhatikan persoalan ini, sudah bisa menangani limbah radioaktif dan berbagai persoalan nuklir, sepertinya para ilmuwan sedang menelitinya, siapa tahu bahkan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak lagi menimbulkan masalah.” Saya katakan: “Bagaimana jika timbul masalah?” Sopir taksi itu menjawab: “Jika timbul masalah, Taiwan juga tidak bisa menghindarinya.”
Sepertinya ia pernah mendengar Dharmadesana saya, ia mengatakan, “Di pesisir pantai Fujian dan Guangdong terdapat pembangkit listrik tenaga nuklir, jika di sana timbul masalah, Taiwan pun tidak akan luput, seperti babi yang mati karena sakit, bisa menular sampai ke Taiwan, tidak bisa membuat Taiwan bebas dari radiasi nuklir.” Dengan kata lain, jika timbul masalah pada reaktor nuklir di pesisir, radiasinya tetap akan mencemari Taiwan. Oleh karena itu, konsep kampung halaman non-nuklir sama sekali tidak ada, Fujian sangat dekat dengan Taiwan, sopir itu kembali mengumpat, saya merasa sedih mendengarnya.
Kualitas udara kemarin dan hari ini tidak baik, saya tidak bisa membiarkan Gurudara menderita di sini, jadi pagi ini saya beritahu Gurudara: “Satu bulan lagi, jika kualitas udara masih tidak baik, saya akan bawa Gurudara kembali ke Seattle.” Sungguh, saya akan bawa Gurudara kembali ke Seattle. Gurudara menjawab: “Tambah setengah bulan lagi, tunggu sampai upacara agung pemberkahan di Taiwan Lei Tsang Temple usai baru kembali.” Berarti satu setengah bulan, jika kualitas udara tidak bisa diperbaiki, saya dan Gurudara memutuskan untuk kembali ke Seattle.
Maka saya mesti minta maaf kepada semuanya: Jika kualitas udara di Taiwan tidak baik, saya sudah bilang, tidak akan kembali. Minta maaf kepada semua umat di Taiwan, minta maaf kepada semua umat di Asia Tenggara, umat di Hong Kong; Maaf, sungguh maaf. Sebab di Seattle tidak ada persoalan seperti ini, kenapa di Taiwan ada? Ini adalah hal kedua yang perlu saya laporkan kepada Anda semua, satu setengah bulan lagi, jika kualitas udara tidak membaik, saya dan Gurudara akan kembali ke Seattle.
Sinar matahari, udara, dan air merupakan tiga unsur penting bagi kehidupan, hidup manusia sangat berharga. Salah satu anggota tim profesor doktor Zhenfo Zong, ada yang merupakan lulusan China Medical University Taiwan, ia memberitahu saya: “Jumlah kasus penderita adenokarsinoma paru, tuberkolosis, dan pneumonia naik dua kali lipat.” Gurudara sangat sensitif terhadap kondisi udara, saya juga demikian, tahun 2018 saya kembali dalam kondisi batuk dan sesak napas, saya minta maaf kepada Anda semua, mohon Anda semua memaklumi.
Hari ini adalah Upacara Agung Homa Kalacakra Vajra, abhiseka hari ini meliputi: Ajaran Sila Kalacakra, Tujuh Mahabhiseka Kalacakra, Sadhana Satya Vajrakila Kalacakra, Sadhana 9 Tingkat Samadhi Kalacakra, Sadhana Adidharma Kalacakra, Sadhana Perisai Perlindungan Kalacakra, Sadhana Cakra Surya dan Candra Kalacakra, Sadhana Maha Avineka Rantai Vajra Kalacakra.
Saya ingat, saat memimpin upacara Kalacakra Vajra di Indonesia, Kalacakra muncul di hadapan saya, berhadapan dengan saya, juga muncul cahaya rantai vajra, cahaya rantai vajra tertangkap kamera.
Mantra Hati Kalacakra Vajra adalah: “Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha” Mudra-Nya barusan telah dibentuk (Mahaguru memperagakan). Wujud-Nya: Kalacakra Vajra bermuka empat, berleher tiga, berpundak enam, berlengan dua belas, masing-masing dua puluh empat tangannya memegang Dharmayudam, dua kaki berdiri di atas Mahesvara dan Mahesvari. Wajah utama Kalacakra Vajra berwarna biru, bagian kanan berwarna merah, bagian belakang berwarna kuning, bagian kiri berwarna putih. Bhagavati tampil tanpa jubah. Di tiap wajah Buddha-pitr dan Buddha-matrka terdapat tiga mata.
Demikian asal-usul kemunculan Kalacakra: Saat Sakyamuni Buddha membabarkan Dharma di Gunung Grdhrakuta, Beliau beremanasi menuju Stupa Sridhanyakataka di India Selatan menjadi Adhinatha Kalacakratantra, yaitu Kalacakra Vajra, untuk mentransmisikan Sadhana Kalacakra kepada Raja Sucandra, semenjak saat itu, Kalacakra Vajra tersebar ke seluruh India; Kemudian, dibawa masuk ke Tibet, keempat sekte Tantra Tibet mempraktikkan Sadhana Kalacakra Vajra, Kalacakra Vajra juga merupakan salah satu dari Sadhana Pancamahavajra.
Saya membabarkan Sadhana Kalacakra Vajra dengan cara membaginya dalam beberapa bagian: Ajaran Sila Kalacakra, Tujuh Mahabhiseka Kalacakra, Sadhana Satya Vajrakila Kalacakra, Sadhana 9 Tingkat Samadhi Kalacakra, Sadhana Adidharma Kalacakra, Sadhana Perisai Perlindungan Kalacakra, Sadhana Cakra Surya dan Candra Kalacakra, Sadhana Maha Avineka Rantai Vajra Kalacakra, semua telah saya babarkan.
Saya juga telah membabarkan arti dari vajrabandha (rantai vajra): Dalam samadhi Anda, jika nampak cahaya Prajna, di saat batin Anda tenang, merangkai semua cahaya Prajna, maka akan menjadi vajrabandha, di saat kemunculan vajrabandha semakin banyak, akan menjadi vajrapata (layar vajra) yang sama seperti sebuah layar, pada vajrapata muncul rupa Buddha setengah badan, selanjutnya, rupa Buddha setengah badan berubah menjadi rupa Buddha utuh.
Saat itu seorang sadhaka telah menyaksikan wujud Buddha, kemudian dengan terbukanya lima cakra diri sendiri, sadhaka juga dapat menyaksikan rupa Buddha dalam diri sendiri. Rupa Buddha di luar diri disebut Kalacakra Eksternal, rupa Buddha yang muncul dalam diri sendiri disebut Kalacakra Internal; Rupa Buddha Kalacakra Internal dan Kalacakra Eksternal, keduanya manunggal, menjadi Kalacakra Istimewa, yang berarti mencapai keberhasilan, yaitu keberhasilan final.
Anda gunakan rupa Buddha dalam lima cakra diri sendiri, manunggal dengan rupa Buddha yang muncul di luar diri, keduanya manunggal menjadi Kalacakra Istimewa (Kalacakra Eksternal manunggal dengan Kalacakra Internal menjadi Kalacakra Istimewa), ini adalah keberhasilan teragung dari Kalacakra Vajra, dengan kata lain, telah mencapai keberhasilan, demikianlah penjelasan sederhananya. Saya telah membabarkan Sadhana Kalacakra Vajra di banyak negara. Kini kita bahas silsilah Sadhana Kalacakra Vajra:
Silsilah Kalacakra Vajra: Guru Thubten Dhargye memberi saya silsilah Sadhana Kalacakra Vajra. Silsilah Beliau demikian: Silsilah pertama adalah Kanjurwa Khutughtu dari Mongolia, Kanjurwa Khutughtu mentransmisikan kepada Thubten Nima, Thubten Nima hidup pada masa Qing Manchuria dan masa awal Republik Tiongkok, Beliau yang menyusun kembali pustaka Buddhisme Tantrayana. Kemudian, Thubten Nima mentransmisikan kepada Thubten Dali, Thubten Dali mentransmisikan kepada Thubten Dhargye, dan Thubten Dhargye mentransmisikan kepada Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, ini adalah satu silsilah.
Kanjurwa Khutughtu disebut juga Ganzhu Huofo, merupakan seorang Khutughtu agung dari Mongolia. Khutughtu teragung di Mongolia antara lain: Jetsun Dampa, kemudian Kanjurwa dan Janggya Hutugtu. Oleh karena itu, silsilah Kalacakra Vajra kita merupakan silsilah yang dianugerahkan oleh seorang Khutughtu agung (Kanjurwa Khutughtu).
Silsilah yang kedua adalah Panchen Lama ke-9, Panchen Lama ke-9 tiba di Beijing, di saat dari Beijing hendak kembali ke Tibet, di sebuah tempat bernama Yushu Qinghai, saat itu, Dezhung Rinpoche menghadiri Upacara Kalacakra Vajra yang dipimpin oleh Panchen Lama ke-9 di Qinghai, dan memperoleh silsilah Sadhana Kalacakra, kemudian ditransmisikan kepada Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan, maka silsilah kedua dari Zhenfo Zong berasal dari Rinpoche teragung di Tibet, yaitu silsilah dari Panchen Lama ke-9.
Silsilah yang ketiga adalah silsilah rahasia keheningan samadhi. Silsilah yang diperoleh oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu saat memasuki Samadhi yang paling hening. Saat itu, di dalam samadhi, Kalacakra Vajra di alam semesta muncul dan mengadhisthana dan mengabhiseka Dharmaraja Liansheng, sehingga memperoleh silsilah dalam keheningan samadhi yang paling rahasia, ini adalah silsilah yang ketiga.
Ada sebuah foto yang istimewa, saat saya memimpin Upacara Kalacakra Vajra di Jakarta Indonesia, saya memegang tiga batang dupa, asap yang muncul dari tiga batang dupa tersebut, berubah menjadi wujud Kalacakra Vajra, saya berhadapan dengan Kalacakra Vajra, saya menatap Kalacakra Vajra, dan Kalacakra Vajra menatap saya, silsilah semacam ini. Apakah kalian pernah lihat foto tersebut ? Itu adalah sebuah bukti, membuktikan Sadhana Kalacakra Vajra, Kalacakra Vajra benar-benar muncul di hadapan Mahaguru, Mahaguru juga berjumpa dengan Kalacakra Vajra di dalam samadhi.
Dalam upacara tersebut juga terjadi sebuah keajaiban, seorang pasien yang dibopong dari rumah sakit, sekujur tubuh ditancapi selang, ia tidak bisa bergerak, kemudian setelah melewati panji abhiseka, pasien tersebut bisa berdiri bangkit dari ranjang, berdiri di atas lantai, bahkan berjalan keluar, dan tersembuhkan! Terjadi fenomena ini.
Seperti dahulu, saat saya memimpin Upacara Padmasambhava di Hong Kong Stadium, ada seorang anak yang duduk di kursi roda selama 3 tahun, setelah menerima abhiseka percikkan tirta, tiba-tiba ia bisa berdiri turun dari kursi roda, muncul banyak mukjizat. Saat itu, wartawan di Hong Kong Stadium menyaksikan seorang anak yang tidak pernah berdiri dari kursi roda selama 3 tahun, setelah lewat menerima abhiseka pemercikkan dari Padmasambhava, dapat bangkit berdiri! Demikianlah fenomena yang muncul dalam upacara di Hong Kong Stadium.
Oleh karena itu, di dalam Abhiseka Kalacakra Vajra ada banyak sekali mukjizat. Beliau dapat memurnikan, dapat memberikan purifikasi, sebab Beliau adalah emanasi Sakyamuni Buddha, Sadhana Kalacakra Vajra sangat agung. Mudra, mantra, dan visualisasi-Nya mesti Anda perhatikan, gunakan untuk bersadhana. Apakah saat ini masih ada yang mempersemayamkan Vajrakila Kalacakra? Sadhana Vajrakila Kalacakra adalah Sadhana Kalacakra Vajra.
Saya lanjutkan sedikit pengulasan vajrasloka dari Lamdre:
2. Tahap Inti: “Lakukan metode adhisthana, menciutkan ‘jalan raksasa’, mengisap keras dua jari tengah, kedua bola mata memandang ke atas, gunakan metode ini untuk menahan bindu, menyerukan ‘Ha! Ha!’, cakra ilusi tubuh, inilah metode menahan bindu.”
Sebenarnya yang disebutkan di bawah ini adalah penjelasan untuk kalimat di atas. Maknanya adalah: Mengadhisthana vajra dan padma, mengandung aksara “Deng”, melakukan pemerataan dengan tubuh dan ucapan, dan pemerataan yang diinginkan, gunakan tahapan visualisasi Vidyarajni suci, sebab manfaat hanya sedikit; Penyatuan ‘Bo-la’ dan ‘Ga-guo-la’, goyangan dan pergesekan, berbelok dan diluruskan, gunakan api lobha supaya bindu turun, sukha yang timbul tak terkira, karena menahan dan menjaga bindu, menciutkan ‘jalan raksasa’, dan dengan kuat mengisap dua jari tengah, bibir dan gigi atas bawah ditarik dan diangkat, mata memandang ke atas, di saat sukha kecil, berpindah dan mundur, ‘jalan raksasa’ rileks, saat merasakan sukha luar biasa, jiwa raga rileks, dengan demikian dapat menahan bindu; Mulut menyerukan “Ha! Ha!”, cakra ilusi tubuh yang lain adalah menutup prana atas. Melakukan gerakan ini, jika sukha yang timbul hanya sedikit, mesti berpindah, di saat sukha tak tertahankan, mesti ditahan, ini disebut: “Bindu turun dan ditahan, ditahan maka bertambah.”
Aksara “Deng” ini adalah aksara Sansekerta, bukan aksara Mandarin. Entah apakah semua bisa memahami bagian ini? Ia menggunakan bahasa rahasia, sebab di dalamnya adalah sebuah teknik, menurut aturan Tantra, teknik tersebut tidak boleh dan tidak bisa dijelaskan, apakah semua bisa memahaminya?
Di antara umat Sedharma di sini, ada seseorang yang telah belajar mengenai sukha yang besar, dan sukha yang kecil, bagaimana menahannya, bagaimana mengadhisthana tubuh sendiri, dan bagaimana mengadhisthana tubuh Vidyarajni, mengadhisthana tubuh sadhaka, bagaimana berpindah, bagaimana menyatu, bagaimana sukha yang besar, bagaimana sukha yang kecil, dan bagaimana melakukannya.
Di mana Sdr. Gao Minglu? Silakan berdiri, Anda telah mengalami sukha yang besar. Saat Anda merasakan sukha yang besar, berapa lama waktunya? ( Sdr. Gao Minglu berdiri dan menjawab: “24 jam.” ) Sukha yang besar yang ia rasakan lamanya 24 jam. Sekarang saya bertanya kepada Anda, apakah Anda memahami yang baru saja saya bacakan?
Hanya bergerak di cakra svadhisthana, baiklah, silakan duduk. Ia telah merasakan fenomena mahasukha, bindu putih terus menetap, terus bertahan di cakra svadhisthana, jika bindu putih itu begerak sedikit di nadi tengah, maka ia akan menghasilkan sukha yang sangat besar, bukankah demikian?” (Gao Minglu: “Begitulah, menghasilkan sukha yang besar.”
Benar, itu disebut mahasukha. Pengalaman seperti itu sangat jarang, ia pernah mengalaminya. Sudah pernah memberitahu Anda semua, Mahaguru adalah Siddha Anasrava; Bindu dia (Gao Minglu) tidak bisa bergerak pergi, jika bindu dia dapat turun sampai ke cakra svadhisthana, kemudian bergerak naik ke atas di cakra svadhisthana, bergerak sedikit, menimbulkan mahasukha, akan tetapi bindu itu tidak keluar, bola ping-pong itu tidak meninggalkan tubuh, jika meninggalkan tubuh, berarti adalah orang awam.
Jika Anda telah memiliki bindu tersebut, saya jelaskan sebentar kepada Anda semua: Mengadhisthana vajra dan padma, mengandung aksara “Deng”, vajra adalah vajra, merepresentasikan pria; Padma adalah padma, merepresentasikan wanita. Aksara Sansekerta “Deng” digunakan untuk mengadhisthana vajra dan padma. Kemudian, tubuh dan ucapan seimbang, tubuh dan pernapasan Anda mesti seimbang, keinginan yang muncul dan bhavana Anda juga mesti seimbang (sama). Tahapan visualisasi rupa Vidyarajni suci, karena manfaatnya sedikit, manfaatnya tidak banyak. Di situ, “Bo-la” dan “Ge-guo-la” menyatu, sebenarnya itu adalah bahasa Sansekerta, “Bo-la” adalah vajra, “Ge-guo-la” adalah padma.
Saat itu bergesekan, berbelok dan diluruskan, api lobha membuat bindu turun, sukha yang dihasilkan luar biasa. Inilah gerakannya, gunakan api lobha Anda. Saat itu muncul nafsu keinginan, api lobha, naik dan menyentuh bindu turun, dengan kata lain, kundalini api lobha Anda, naik untuk menyentuh bindu, supaya bindu mengalir turun. Saat itu, jika bindu ada di cakra svadhisthana Anda, akan menghasilkan sukha tak terkira, sangat bahagia.
Karena menahan bindu, menciutkan ‘jalan raksasa’, dan dengan kuat mengisap dua jari tengah, bibir dan gigi atas bawah tarik naik, mata memandang ke atas, Anda mesti menjaga supaya bindu tidak tiris, karena di saat mengalami mahasukha, menciutkan ‘jalan raksasa’ yang artinya mengetatkan otot anus, gunakan mulut Anda untuk dengan kuat mengisap dua jari tengah; Gunakan bibir Anda dan gigi Anda, atas bawah tarik angkat, maksudnya adalah mengangkat dan menahan bindu. Bola mata putar ke atas, melihat ke atas (Sepasang mata / surya dan candra menghadap ke angkasa), saat mengisap jari tengah, dengan keras menciutkan ‘jalan raksasa’.
Sukha kecil, berpindah dan berbalik, ciutkan ‘jalan raksasa’, akan tetapi sukha yang dihasilkan akan menjadi kecil. Saat itu, Anda mesti “Berpindah dan berbalik”, di saat sukha yang timbul menjadi sedikit, Anda bisa mulai lagi, ‘jalan raksasa’ kembali rileks. Saat sukha yang timbul sangat besar, kembali ciutkan ‘jalan raksasa’, sekujur tubuh rileks dan tahan, harus ‘ciutkan jalan raksasa’, hanya sekejap rilekskan ‘jalan raksasa’, rasa yang timbul dalam jiwa raga Anda, akan terasa luas dan menetap. Saat itu dapat menahan bindu ; Berseru keras: “Ha! Ha!”, ini dapat menahan bindu, saat itu Anda dapat menahan bindu, dan mulut menjapa mantra : “Ha! Ha! Ha!”
Cakra ilusi tubuh yang lain adalah menutup prana atas, saya beritahu kalian, lebih baik mengembuskan prana atas secara bersamaan, jika prana atas tidak dapat diembuskan, maka mesti diangkat dan ditahan. Melakukan sesuai cara ini, jika sukha yang timbul hanya sedikit, mesti berpindah, di saat menjadi tak tertahankan, mesti ditahan, dengan demikian, jika sukha hanya sedikit, mesti kembali bergerak, di saat tak tertahankan, mesti ditahan. Ini disebut: “Bindu turun ditahan lagi, setelah ditahan, ditambah lagi.” Saya telah jelaskan, apakah bisa dipahami? Mestinya sudah memahami, apakah Changzhi bisa memahaminya? Changzhi menganggukkan kepala tanda ia mengerti, mesti bisa mengerti.
Saya beritahu Anda, sederhana sekali: Di saat sukha memuncak, segera ciutkan ‘jalan raksasa’, segera isap jari tengah, segera gunakan gigi dan bibir untuk menggigit jari tengah sampai terasa sakit, pusatkan perhatian Anda pada jari tengah, tidak fokus pada bagian bawah, dengan demikian dapat diangkat dan ditahan. Jika Anda memperhatikan bagian bawah, di saat sukha menjadi besar, ia akan tiris, karena Anda menggigit jari tengah sampai sakit, maka ia akan naik ke atas, surya dan candra menghadap ke angkasa, ujung lidah menempel langit-langit mulut, dengan demikian bisa ditahan, ini adalah pembahasan berdasarkan pengalaman.
Di saat sukha menjadi kecil, Anda pun bergerak lagi; Di saat sukha menjadi besar, Anda segera angkat. Saat sukha menjadi kecil, rileks sedikit, ia akan menjadi mahasukha, demikian seterusnya bergiliran, bisa menahan sampai waktu yang lama. Mahaguru sendiri tidak memerlukan apa pun, kenapa? Sebab sejak lama sudah mengetahui bahwa jika bindu turun, dan Anda tidak menahan bindu, ia tetap akan tiris, tapi sudah lama saya tahu metode menahannya, cukup diangkat, atau dalam sekejap ada beberapa kali gerakan, namun sama sekali tidak tiris.
Jadi setelah mencapai keberhasilan dalam bhavana, Anda adalah Siddha Anasrava, membuat bindu Anda turun, dan kundalini naik, inilah sebabnya, di antara semua Sadhana Vajra, ini juga perlu digunakan dalam Sadhana Kalacakra Vajra; Seperti Sdr. Gao Minglu, bindu yang ia lihat, berbentuk seperti bola ping-pong. Yang dimaksud melihat di sini bukanlah melihat melalui mata jasmani, melainkan melalui batin, kemudian merasakan bagian atas mata, sama dengan penglihatan sejati, inilah fenomenanya.
Bagian ini sangat sederhana, melakukan seperti metode tersebut, jika sukha hanya sedikit, mesti berpindah, artinya adalah gerak. Di saat tak tertahankan, mesti ditahan, mesti menahan bindu. Ini disebut: “Bindu turun tahan lagi, setelah ditahan akan bertambah.”, bindu akan semakin bertambah, semakin banyak, sebanyak bola ping-pong.
Baiklah, penjelasan hari ini sampai di sini, sudah hampir waktunya makan. Mahaguru dan Gurudara pergi ke tempat pemungutan suara di Taichung untuk memilih. Ada seorang pria baya yang baru saja memilih, ia terus berdiri di depan pintu, tidak ingin pulang, ada yang menanyainya : “Paman, selesai memilih, Anda tidak pulang?” Paman itu menjawab: “Tidak, sekarang saya mesti cek dari awal sampai akhir, saya ingin lihat sampai penghitungan suara.” Saya menanyainya: “Kenapa bersikeras ingin menyaksikannya?” Paman itu mengisap rokoknya, dan berkata: “Sebab saat memasukkan hasil memilih ke kotak suara, saya tidak sengaja ikut memasukkan KTP saya.”
Saya beritahu Anda, dalam Tantra, memberikan suara dalam pemilu ibarat memberikan bindu Anda. Sebab sukha tak terhingga, terlampau senang, jika dalam seketika Anda tidak sanggup menahan bindu, tidak dapat menahannya, ia akan menyebabkan semua bindu dari tubuh Anda, laksana memberikan suara, semua diberikan keluar, ini yang sering kita sebut sebagai: “Kematian mendadak”, bisa menyebabkan kematian. Tergantung sekuat apa tubuh Anda, bahkan yang sekuat tubuh Bruce Lee, tetap saya meninggal dunia; Saya beritahu Anda, ia tidak menahannya.
Istilah “Tahan” dalam Tantra, berarti semua ditahan, tidak ‘memberikan suara’. Jika Anda tidak tahu cara ‘memberikan suara’, memasukkan semua ‘suara’ Anda, termasuk semua dompet Anda, dan semua uang Anda, juga KTP, kartu kredit, semua dimasukkan, berarti habislah Anda. Sesederhana ini, perumpamaannya telah diberitahukan kepada kalian. Lihatlah betapa kuatnya Bruce Lee, tubuh yang kuat, justru saat ia ‘memberikan suara’, ia memasukkan semua tubuhnya, sehingga tamat sudah.
Seorang wartawan menanyai seorang bapak: “Pak, menurut hasil penyelidikan, dalam dompet Anda yang dirampok tidak ada benda berharga, hanya ada uang tunai berjumlah sangat sedikit, tapi apa yang membuat Anda ingin melawan rampok tersebut untuk mendapatkan dompet Anda kembali?” Orang itu menjawab: “Saat itu hanya berpikir jangan sampai orang tahu, saya sebagai seorang laki-laki, dalam dompet bahkan 20 dolar pun tidak ada.”
Ini adalah persoalan keyakinan, ia tidak mau orang lain tahu. Saya beritahu Anda, jika Anda gagal dalam belajar Tantra, entah berapa banyak uang yang tersisa, apakah Anda sangat berduit, apakah bindu Anda selamanya ada dalam tubuh Anda? Jika bindu Anda telah dicuri habis, itu adalah hal yang sangat memalukan. Pada saat bersadhana, Anda harus menahan bindu, wanita mesti menahan darah segar, pria disebut memenggal naga hijau, wanita disebut memenggal macan putih. “Memenggal naga hijau” berarti tidak tiris bindu; “Memenggal macan putih” berarti tidak tiris darah segar. Mesti menguasainya di usia muda, dan bukan pada saat menopause atau habis karena usia tua; Seperti saya saat ini, setelah lewat tahun baru Imlek akan berusia 75 tahun, saya beritahu Anda: Sekujur tubuh saya berisi bindu, bukan tidak ada, seluruh tubuh adalah bindu.
Saya beritahu Anda satu hal, bhavana Tantra berbeda dengan yang lain, ia menggunakan lobha untuk bhavana, yab-yum menggunakan mahalobha, ditransformasikan menjadi samadhi, ditransformasikan menjadi peleburan kundalini dan bindu, membuka lima cakra menghasilkan cahaya terang, di sini lah letak perbedaannya dengan sutrayana.
Sadhana Yab-yum, Anuttarayogatantra, menggunakan lobha terbesar umat manusia, nafsu keinginan, kemudian tahan bindu, membangkitkan kundalini dan menurunkan bindu, samadhi air dan api, membuka lima cakra menghasilkan cahaya terang, inilah bhavana. Jika Anda tidak berbhavana seperti ini, Anda terus ‘memberikan suara’, tiap kali mesti ‘memberikan suara’ sekali, berarti Anda adalah orang awam, bukan seorang tantrika. Tantrika berarti meskipun pergi ke tempat pemungutan suara, tapi tidak ‘memberikan suara’. Demikianlah, entah apakah bisa memahaminya.
Gunakan nafsu keinginan, gunakan lobha yang paling besar, ditransformasikan menjadi bhavana paling agung, ini adalah Anuttarayogatantra, akan tetapi orang yang mampu melakukannya tidak banyak. Suami istri boleh mempraktikkannya, menggunakan lobha yang paling besar, untuk menahan bindu, yang ditahan semakin banyak semakin baik; Saat bindu hendak keluar, Anda menahannya, kemudian gunakan metode memindahkan, bangkitkan api lobha untuk menyentuh bindu diri sendiri; Bindu adalah materi padat, kemudian berubah menjadi cairan, cairan turun, dengan kundalini, api lobha naik, menyatu menjadi bola ping-pong.
Suami bertanya kepada istrinya: “Sayang, di mana sepatu kulit yang saya letakkan di bawah tempat tidur?” Istri menjawab: “Sepatu kulit itu sudah usang, sudah saya buang.” Si suami menjadi sangat panik: “Dibuang ke mana? Walaupun usang tapi masih bisa digunakan, selama masih bisa menghemat harus menghemat, dengan demikian hidup bisa lebih baik, biar saya ambil lagi.” Istri menjawab: “Tidak perlu, semua uang di dalam sepatu sudah aku ambil.”
Saya beritahu Anda, bindu ibarat tabungan rahasia pria, jangan digunakan, simpan dengan baik, maka selamanya Anda memiliki tabungan rahasia, bahkan semakin dikumpulkan semakin banyak. Jika tabungan rahasia Anda gunakan, artinya ‘memberikan suara’, ‘memberikan suara’ sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, sampai pada akhirnya, bahkan tulang Anda pun kering, sumsum tulang pun habis.
“Di pinggang wanita cantik tergantung sebilah pedang mestika, bukan untuk memenggal orang suci, tapi untuk memenggal orang awam; Meski tidak nampak kepala yang terpenggal, namun secara tak kasat mata, sumsum tulang Anda telah kering.” Gunakan sedikit saja, ini sudah sangat baik, jika dihemat semua, berarti semua menjadi milik Anda; Kelak tabungan tersebut bisa membuat Anda mengangkasa menjadi cahaya pelangi, terbang melesat ke Negeri Buddha, menjadi Buddha Dharmakaya.
Keindahan sastra dan seni ada pada kemampuan menghasut pria dan wanita untuk melakukan affair; Kecantikan wanita ada pada kemampuan membuat orang menjadi bodoh tanpa penyesalan; Kerupawanan pria ada pada kemampuan membuat orang mempercayai dusta. Di sini juga tertulis, keindahan ilmu pengetahuan terletak pada dapat membuat orang bingung; Saya beritahu Anda, Sadhana Yab-yum dalam Tantra juga membuat Anda kebingungan, sebenarnya seperti yang barusan saya katakan, menggunakan mahalobha untuk berlatih membangkitkan kundalini atau api lobha, menggunakan penyatuan api lobha dan bindu, menghasilkan proses angkat, kemudian membuka lima cakra, dan melihat Buddhata Anda sendiri. Baiklah, Om Mani Padme Hum.