2015-11-08 Tanpa Yaochijinmu Tidak Akan Ada Zhenfozong
Ceramah Sadhana Dzogchen ke-185 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Yaochijinmu, Minggu 8 November 2015 di True Buddha Rainbow Temple
Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zheng-kong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada semua Yaochijinmu di akasaloka, sembah puja pada Adhinatha api homa hari ini : Mahadewi Rsi Yaochijinmu.
Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, serta para tamu agung yang hadir hari ini : Sdri. Judy, istri dari Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao. Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa dan suami, Penasihat Hukum TBF : Pengacara Zhou Huifang, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, dr. Zhuang Junyao, dr. Lin Shuhua, Istri dari Bpk. Xue Sheng-hua Pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund : Sdri. Xue Wang-shu-mei, sdr. Gao Minglv, California two small girls, dr. Huang Meijuan dari Kalifornia, Bpk. Zheng Dingxin dan istri dari Hong Kong, Tim Tari Pujana Yangguang Taiwan Sdri. Lin, sdri. Cai, Pandita Lokapalasraya You, sdr. Liang, dr. Gao Huanxian. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Wugai ! Wugaishai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya )
◎ Hari ini adalah api homa Yaochijinmu dan mengulas Yaochijinmu, satu kalimat singkat, tanpa Yaochijinmu maka tidak akan ada Zhenfozong. Segala sesuatunya berasal dari Yaochijinmu, merupakan sumber dari semua Dharma Zhenfozong. Keberadaan True Buddha School, sekian banyak siswa, Mahaguru, Gurudara, Acarya, Dharmacarya, bhiksu-bhiksuni, Pandita Dharmadhuta, Pandita Lokapasraya, ketua vihara, serta semua umat Sedharma, semua berasal dari sumber Dharma Yaochijinmu. Oleh karena itu saya katakan, tanpa Yaochijinmu tidak akan ada Zhenfozong, tanpa Yaochijinmu, nasib dan peruntungan saya di kehidupan kali ini tidak akan dapat berubah. Keseluruhan dari nasib dan peruntungan saya dalam hidup ini diubah oleh Yaochijinmu, tanpa Yaochijinmu, Zhenfozong juga tidak akan ada.
Yang pertama kali membuka divyacaksu ( kemampuan mata dewa ) saya adalah Yaochijinmu. Semua pengungkapan, segala sesuatunya, seperti kedatangan di Amerika, juga berkat petunjuk Yaochijinmu : “Pergilah ke Amerika !” Banyak hal yang diatur oleh-Nya, saat menghadapi berbagai malapetaka, Yaochijinmu pula yang memberikan petunjuk bagaimana terhindar dari petaka dan memperoleh kemanggalaan, Beliau memberi petunjuk untuk pergi ke lokasi yang baik, terhindar dari bencana, semua ini berkat petunjuk Yaochijinmu. Bisa hidup sampai saat ini, tergolong bernasib baik, ini juga berkat pertolongan Yaochijinmu. Hari ini ada banyak Acarya dan umat yang datang dari Taiwan, hari Jumat nanti akan kembali ke Taiwan bersama mereka, sesungguhnya kepulangan saya ke Taiwan juga diungkapkan oleh Yaochijinmu. Beliau mengatakan, “Kelak di usia 66, Anda akan pulang.”, saya menyangka akan berpulang di usia 66. Di usia 65, semua sumber daya saya habiskan, sebab usia 66 akan berpulang ke langit, untuk apa meninggalkan beberapa sumber daya, tak disangka “Kelak di usia 66, Anda akan pulang.”, ternyata maksudnya adalah dari Amerika pulang ke Taiwan, bukan berpulang ke Mahapadminiloka, atau Taman Rsi Yaochi. Sungguh panik ! Ternyata, di usia 66 pulang ke Taiwan. Beliau sanggup menciptakan beberapa faktor, supaya di usia 66 tahun, saya menempuh jalan kembali ke Taiwan. Banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya, namun Beliau akan memberitahukannya terlebih dahulu kepada Anda, seperti apa yang akan terjadi di saat Anda mencapai usia tertentu, semua telah diungkapkan dengan jelas kepada Anda. True Buddha School, Zhenfozong ini, sepenuhnya dibuat sendiri oleh Yaochijinmu ‘Golden Mother’, ‘one hand made’, dibuat secara langsung oleh-Nya sendiri. Selain Yaochijinmu, yang menjadi Istadevata saya adalah Amitabha Buddha dan Ksitigarbha Bodhisattva. Istadevata yang pertama dan utama adalah Yaochijinmu, berkat Yaochijinmu, saya beryukta dengan banyak Istadevata lain, beryukta dengan sangat banyak Vajradeva, oleh karena itu kedudukan Yaochijinmu sangat agung.
Lihatlah di Gua Dunhuang di Tiongkok, di dalamnya ada Yaochijinmu. Hampir tidak ada Dewata ( Tao ) yang lainnya. Memang ada Dewata Tao ! Tapi hanya beberapa ! Ada Shennongshi atau Yandi ( Kaisar Nyala Api ) , kita orang Tiongkok menyatakan sebagai keturunan dari Kaisar Yan dan Kaisar Huang ( Kuning ), Yan adalah Kaisar Nyala Api atau Shennongshi, Huang adalah Xuanyuanshi atau Kaisar Kuning. Ada juga Fuxi dan Nvwa, juga Yaochijinmu, dan Shennongshi, hanya ini dewata Tiongkok yang berada dalam Gua Dunhuang. Kedudukan Yaochijinmu sangat tinggi, bersama dengan Donghuadijun, di sampingnya ada Padmakumara. Saat itu, kalimat pertama yang diucapkan oleh Yaochijinmu begitu berjumpa dengan saya adalah : “Aku telah lama mencarimu, sekarang memintamu untuk tampil membabarkan Dharma.” Meminta saya untuk tampil membabarkan Dharma ? Sungguh mengagetkan ! Scared me ! Saya tidak tahu apa-apa dan tidak mengerti apa pun. Akhirnya sekarang telah memahami banyak hal, bahkan Tercerahkan. Oleh karena itu, Yaochijinmu mempunyai Prajnacaksu ( Mata Kebijaksanaan Agung ), sekali melihat, Ah ! Orang ini harus membabarkan Dharma.
◎ Setelah berjumpa dengan Yaochijinmu, saya pulang ke rumah, di malam harinya, saat tertidur, saya berkelana ke surga dan neraka, mengarungi semuanya, membuka tabir kehidupan lampau, mengungkap nama di kehidupan lampau, di malam hari pertama sudah demikian, kemudian memperoleh transmisi Dharma.
Dulu saya berada di badan survei nomor 5802, saat itu baru saja lulus, menjabat sebagai Letda, di malam hari benar-benar ada yang datang untuk mengajarkan sadhana kepada saya. Dia tidak berwujud, namun saya harus mengikuti gerakan-Nya. Cuaca dingin seperti ini, di pagi hari pukul 5, saat masih tidur, Dia langsung membangunkan saya, bagaimana caranya ? Sangat mudah, Dia memainkan musik di samping telinga saya, sangat kencang, seperti tadi saat saya naik ke Dharmasana, Wah ! Suara itu membangunkan saya, tapi saya masih malas, saya menarik selimut, “Tidur lagi ! Masih demikian pagi, untuk apa membangunkan saya ?” Saya pun lanjut tidur. Tapi dia mengangkat kaki saya, diangkat tegak lurus ! Seperti saat Acarya Dehui berdiri terbalik, kemudian Dia melepasnya dan saya pun terjatuh. Aduh ! Sungguh malang nasibku, di pagi hari harus bangun untuk belajar, membentuk mudra, mudra kaki, mudra tubuh, kemudian berbagai langkah, bagaimana cara menginjak dan melangkah, bagaimana membentuk Langkah Tujuh Bintang, saya harus mempraktikkan berbagai macam langkah, harus membentuk berbagai macam mudra.
◎ Mudra saya bukan ditransmisikan oleh manusia, ini semua ditransmisikan oleh Guru Tak Berwujud, saat itu jari jemari menjulur seperti ini, kemudian beranjali, lalu plak ! plak ! plak ! sampai bersuara, jari jemari memukul, dan terus berpindah-pindah, sampai akhirnya saat ini bisa membentuk mudra.
Untung saja saya mempunyai dasar-dasar mudra, di masa kecil saya sangat suka memainkan Wayang Potehi, menggerak-gerakkannya, di sini tidak ada Wayang Potehi, jika ada, saya akan memainkannya untuk kalian. Wayang Potehi yang saya mainkan sangat menarik, tidak kalah dengan yang lain, saya bisa menggerakkan kakinya demikian, juga bisa jungkir balik, bisa berjalan, untung saja saya punya dasar permainan Wayang Potehi, jika tidak, saya tidak akan bisa membentuk mudra. Demikianlah Yaochijinmu mengajari saya, Beliau terus memberikan tuntunan hingga saat ini.
Perubahan dalam hidup ini bagaikan sebuah legenda, hidup Anda pada dasarnya adalah sebuah legenda. Saat itu saya adalah tentara profesional, saya menjabat sebagai Mayor bagian teknik, di Amerika jabatan Mayor sudah tergolong besar, Lettu sudah sangat besar, sedangkan saya sudah menjabat sebagai Mayor, di atasnya ada Jenderal, Lettu, Mayor dan Jenderal, teman sekolah saya semuanya telah menjadi Jenderal. Sebelumnya, saya adalah seorang tentara. Mengapa Gurudara bisa menikah dengan saya ? Sebab tentara adalah ‘Mangkuk Besi’ . Di masa kecil, keluarganya sangat miskin, tidak punya beras, tidak ada yang bisa dimakan. Bagaimana dengan tentara ? Tentara punya ransum, bagi yang mempunyai sertifikat suplai diberikan ransum berupa beras, minyak ( Mahaguru menyanyikan lagu Wang Leehom : “Kayu, beras, minyak, garam, kedelai, cuka dan teh.” ) “Kayu, beras, minyak, garam, kedelai, cuka dan teh, tiap bagiannya adalah tunas-tunas kebahagiaan, bulan sabit, kedunguan cinta, ada kamu, tidak akan kekurangan apa pun.” Kayu, beras, minyak dan garam sangat penting, saat itu tentara mempunyai ransum. Begitu melihatnya, Gurudara merasa akhirnya memperoleh ‘Mangkuk Besi’, oleh karena itu dia menikah dengan saya. Meskipun tentara sangat miskin, tapi dia adalah ‘Mangkuk Besi’, sebenarnya saya juga bisa melanjutkan hidup dalam ketentaraan. Tiap tiba waktunya kenaikan pangkat, saya selalu naik pangkat, tidak pernah terhenti. Yaochijinmu mengatakan : “Aku akan menyediakan apa pun yang engkau perlukan.” Apa yang saya perlukan ? Mendadak saya teringat, tentara sering dipindahtugaskan, entah itu di berbagai provinsi di Taiwan maupun di luar pulau, maka saya katakan kepada Yaochijinmu : “Begini saja ! Bantulah saya supaya saya selalu berada di Taizhong, tidak perlu terpisah dengan keluarga, jangan sampai ditugaskan di tempat yang jauh.” Saya menjadi tentara profesional selama 14 tahun, dan selalu bermarkas di Taizhong, tidak pernah meninggalkan Taizhong. Sungguh, selama 14 tahun menjadi tentara selalu bermarkas di Taizhong, sangat akurat ! Ibu dari Gurudara membawanya untuk berkonsultasi, apa yang ditanyakan ? Menanyakan jodoh dari Gurudara. Dahulu, demikianlah cara saya meramal, tiap kali ada yang datang, dia cukup memberitahukan alamat, kemudian saya langsung menuliskan berapa jumlah pria di rumah tersebut, dan berapa jumlah wanita. Setelah meramalkan ibu dari Gurudara, berapa jumlah pria dan wanita di dalam rumahnya, sangat akurat ! Kemudian ibu dari Gurudara menanyakan jodoh dari Lu Lixiang ( nama Gurudara ) , saya katakan : “Perlukan ditanyakan ?” Dia jelas adalah istriku. Tapi saat itu tidak bisa mengungkapkannya, maka saya katakan : “Yang jelas, kelak Anda cukup mengikuti suami Anda, maka Anda akan menjelajahi seluruh dunia. Anda tidak akan kekurangan.” Bukan uangnya tidak akan habis, sebab uang pasti bisa dihabiskan, melainkan akan mempunyai uang namun berhemat. Saat itu saya tidak mengungkapkannya, padahal saya sendiri telah mengetahui semuanya, banyak hal yang telah diatur seperti ini.
◎ Kedatangan di Amerika juga telah diatur oleh Yaochijinmu. Saya pertama kali tiba di Amerika pada tahun 1980, saat itu begitu kaki saya turun dari pesawat, Gunung St. Hellen langsung meletus, menandakan begitu saya tiba, Zhenfozong akan berkembang pesat. Padahal baru saja turun dari pesawat ! Begitu kaki menginjak bumi, gunung berapi langsung meletus, lihatlah, betapa akuratnya !
Pada tahun 1980, saya kembali ke Seattle, menetap di rumah senior pertama, senior kedua dan senior ketiga. Saat itu berada di Ballard, di sanalah rumah mereka, di sanalah perhentian terakhir saya. Kemudian saya kembali ke Taiwan, mempersiapkan barang bawaan, dan tanggal 16 Juni 1982 kembali ke Amerika, sepenuhnya sesuai dengan petunjuk Yaochijinmu. Tas kami sangat sederhana, kami tidak punya koper, Gurudara tidak punya koper, Foqing dan Foqi juga tidak punya koper. Bagaimana cara membawa barang ? Pakaian mereka dibungkus, dulu kami orang Taiwan saat pergi hanya membawa sehelai kain berbentuk persegi empat, semua pakaian diletakkan di tengahnya, kemudian diikat, tiap orang memanggul satu buntelan, saya memanggul satu buntelan, Gurudara juga memanggul satu buntelan.
Saat ini meraka ada di atas sana, Foqing dan Foqi duduk di tempat rekaman. Saat itu mereka masing-masing memanggul satu buntalan, ada empat buntalan, demikianlah kami tiba di Amerika ! Saat itu juga tidak takut mati ! Di sini belum ada siswa Zhenfozong, sungguh kasihan, di saat baru datang, benar-benar kasihan ! Tidak punya uang, bagaimana ini ? Saya berdoa kepada Yaochijinmu. Saya berkata kepada senior pertama : “Senior, tolong letakkan sebuah meja dan kursi di ruang tamu saya.” Senior bertanya : “Buat apa ?” , “Saya ingin membuka konsultasi !” Saya ingin membuka konsultasi di Amerika ! Senior mengatakan : “Tidak perlu ! Di Amerika tidak ada orang yang akan berkonsultasi, semua siswa Anda ada di Taiwan, di Amerika sini mana ada yang berkonsultasi ?” Saya mengatakan : “Hah ? Hanya sebuah meja dan kursi saja Anda tidak berikan ?” Dia mengatakan tidak ada yang berkonsultasi. Sungguh ! Dulu di Taiwan, setiap bangun pagi, langsung memberikan konsultasi untuk lebih dari tiga ratus orang, begitu tiba di Amerika, membuka pintu, tidak ada satu orang pun. Akhirnya ada seekor kucing yang lewat, saya menanyainya : “Kamu mau konsultasi ?” Benar-benar tidak ada orang yang hendak berkonsultasi, bagaimana ini ? Lebih baik bersadhana, melakukan retret. Setiap hari berkeluh kesah kepada-Nya, keluarga tidak lagi punya bahan makanan, jangankan nasi, bahkan sayur pun sudah hampir tidak ada. Apa lauknya ? Di tepi pantai Seattle ada beberapa rumput laut, kami mengumpulkan sedikit rumput laut dan nori, kami mencabut rumput laut dan nori untuk dibawa pulang dan dimasak, dijemur juga, apabila hendak ke Taiwan, semua dipersiapkan sebagai oleh-oleh bagi kerabat.
◎ Nafkah pertama berasal dari honor artikel Surat Kabar Mandarin Seattle, saya menulis beberapa artikel dan dimuat, saat itu mereka baru saja merintis. Pimpinan redaksinya menelepon saya : “Silakan menulis lebih banyak lagi.” Saya bertanya : “Ada honornya ?” , Dia menjawab : “Ada, tapi sangat kecil.” Akhirnya saya mendapatkan 4 dolar, one two three four, four dollars, saya langsung mengajak Foqing, Foqi dan Gurudara, 4 dolar untuk membeli empat butir telur, satu roti, membuat telur rebus. Kami berwisata ke Carkeek Park, di siang hari kami makan toast and over easy egg ( roti dengan telur mata sapi setengah matang ), demikianlah acara piknik kami. Kemudian kami berjalan-jalan, melihat gunung ! Melihat Samudra Pasifik, merindukan Taiwan nun jauh di sana. Hanya 4 dolar ! Itulah jumlah yang pertama kali diperoleh.
Kemudian, saya menelepon Surat kabar Taiwan, dulu saya adalah kolumnis Surat kabar Taiwan, saya mengatakan : “Sekarang saya di Amerika, tidak punya pemasukan, saya ingin menulis dan mengirimkannya kepada kalian, berapakah honornya ?” Dia mengatakan : “Satu artikel 300 NT.” 300NT sama dengan berapa USD ? 10 USD ? Baiklah ! Menggantungkan diri pada ini, saya menulis dan dimuat di Surat kabar Taiwan, juga China Times, Harian Pejuang Muda ( sekarang adalah : Harian Pemuda ) , dan News Taiwan, beberapa surat kabar ini memuat karya tulis saya.
Setiap hari saya menulis, bersadhana, hanya demikian. Akhirnya datang seorang teman, friend, dulu belum ada abhiseka bersarana, dia adalah Lai Wenyan, atau Acarya Liangao, dia tinggal di Vancouver. Di Taiwan dia pernah berkonsultasi kepada saya, dia pergi menemui Zhang Huangming, kemudian Zhang Huangming membawanya menemui saya, akhirnya dia mengenal saya. Dia adalah orang pertama yang datang berkonsultasi kepada saya di Seattle, dia adalah Acarya Liangao ! Kemudian, beberapa orang juga datang, seperti Bhiksuni Lili, dia juga datang berkonsultasi. Selain itu pemuda dari Chinatown, dia adalah seorang gay, dia juga berkonsultasi kepada saya, dia mengenakan pakaian panjang, setelah selesai berkonsultasi, saat dia berjalan pergi, dia meninggalkan sebuah pena. Demikian cara dia mengambilnya : “Mahaguru… pena ini untuk Anda saja.” Saya mengatakan : “Letakkan saja.” , “Mahaguru, pena ini untuk Anda.” Dia berjalan pergi sambil menggoyangkan pinggul, kemudian berbalik , menatap dan tersenyum, ini semua adalah peristiwa masa lalu. Yaochijinmu sangat hebat, Beliau mengatakan : “Lakukan retret selama 3 tahun, setelah itu Anda akan bisa !” Kami berempat, Gurudara, Foqing dan Foqi, tidak mempunyai koper , kemari dengan memanggul buntelan berisi pakaian. Berani mati ? Ini adalah Amerika ! Tidak punya status, tidak ada kerabat, tapi Yaochijinmu meminta saya kemari, maka saya menaati instruksi-Nya untuk kemari. Hari ini, bagaimana True Buddha School bisa berdiri ?
◎ Kemarin saya telah mengulas sampai pada Mardavacitta ( Batin lemah lembut demi menyesuaikan dengan para insan ), "Dengan adanya keheningan batin dalam samadhi, maka tercapailah kemurnian, tiada noda, tiada kerisauan, penuh kelembutan, demikianlah avidya telah dikenali, avidyasamudaya, avidyanirodha, dengan padamnya avidya, maka tercapailah Bodhi, dengan demikian menampakkan ‘Bintang di Angkasa’.”
Bila saya tidak memiliki keyakinan terhadap Yaochijinmu, saya tidak akan berani datang ke Amerika, sebab di sini tidak punya kerabat ! Saya juga tidak bisa Berbahasa Inggris !
Sekarang Foqi sering mengatakan : “Kalian berdua tidak bisa Berbahasa Inggris, tapi berani ke Amerika dengan membawa kami…” Saat itu sekolah meminta mereka untuk mengisi sebuah formulir, formulir apakah itu ? Formulir makan siang gratis bagi pengungsi, sebab makan siang seharga 1 dolar, saya mengatakan harus diisi, sebab 1 dolar pun kita tidak punya, tidak sanggup membelinya, demi menghemat , maka harus mengisi formulir tersebut. Senior pertama terus mencegah saya, senior kedua dan ketiga juga mencegah saya : “Jangan mengisi formulir itu, kalian bukan pengungsi, kalian adalah imigran.” Tapi saya merasa seperti seorang pengungsi, semua mangkuk dan piring kami adalah barang bekas, selimut juga barang bekas, meja, kursi dan sofa, semua adalah barang bekas, pakaian saya juga ‘second hand’ barang bekas. Saat itu, sepanjang hari mencari obral barang bekas, tiap Sabtu dan Minggu segera pergi ke obral barang bekas, untuk cari mangkuk, piring dan lainnya. Atau pergi ke seberang Fred Mayer, di sana ada sebuah kios barang bekas, cari sepatu kulit, pakaian dan barang-barang lainnya, melalui hari-hari dengan susah. Hingga hari ini, akhirnya Mencerahi Batin dan Menyaksikan Buddhata, menyaksikan Mardavacitta, Samadhicitta, dengan adanya keheningan batin dalam samadhi, maka tercapailah kemurnian, tiada noda, tiada kerisauan, penuh kelembutan , demikianlah avidya telah dikenali, avidyasamudaya, avidyanirodha, dengan padamnya avidya, maka tercapailah Bodhi, dengan demikian menampakkan ‘Bintang di Angkasa’.
Tadi saya katakan, Foqing suka mengatakan : “Sungguh, papa dan mama benar-benar sangat mulia, sama sekali tidak bisa Berbahasa Inggirs, tapi berani ke Amerika untuk merintis !” Kami adalah “Orang buta yang tidak gentar terhadap senapan.”, karena buta, hanya menaati petunjuk Yaochijinmu : “Datanglah kemari, Anda bisa menetap di sini.” Tapi tidak ada pekerjaan, hanya menekuni bhavana, sangat mengenaskan. Suatu hari saya berkata kepada Maitreya Bodhisattva : “Maitreya Bodhisattva, bagaimana saya harus menjalani hari-hari yang akan datang ?” Maitreya Bodhisattva membuka buntelan, begitu terbuka, Wah ! Dari dalam buntelan berjatuhan Mahkota Buddha, jubah Dharma, Buddha Bodhisattva, emas, dolar Amerika, berlian dan lain sebagainya. Singkat kata, Maitreya Bodhisattva memberikan semua benda dari dalam buntelan-Nya kepada saya, Beliau menghibur saya yang sedang dirundung kesedihan karena tiada sanak saudara dan tiada pemasukan. Saya tidak bisa mencari kerja, hanya bergantung kepada sebuah pena untuk menulis.
◎ Sekarang bisa seperti ini, sungguh harus berterima kasih kepada Golden Mother, Yaochijinmu. Foqing dan Foqi, dengarkan, kalian harus berterima kasih kepada Golden Mother, Yaochijinmu, setiap hari harus menjapa Mantra Hati-Nya : “Om. Jinmu. Xidi. Hom.” Setiap hari harus menjapanya, sebab Yaochijinmu’lah yang terus menolong Mahaguru dan Gurudara hingga saat ini. Sampai kemarin malam, masih menolong Gurudara, kemarin malam saya mengadhistana Gurudara. Tiap kali dia terbangun, tidak bisa tidur lagi, dia terbangun pukul 4 pagi dan tidak bisa tidur lagi, hanya tidur selama 3 jam, tidur jam 1 dan bangun jam 4. Kemarin malam saya mengadhistananya, begitu diadhistana, meskipun dia bangun lagi pukul 4 pagi, tapi dia masih bisa tidur lagi, ini berkat kekuatan Yaochijinmu ! Selama beberapa hari berturut-turut dia tidak bisa tidur ! Dia terbangun dan tidak bisa tidur lagi, saya katakan : “Tidak bisa demikian ! Lebih baik menggunakan kekuatan Yaochijinmu untuk mengadhistana Anda !” Begitu diadhistana, kondisinya langsung membaik.
Lebih baik ceritakan sebuah lelucon ! Tema tugas mengarang untuk kelas 1 di sebuah SMP : “Jika sungguh ada kehidupan mendatang.” , Xiaoming menulis : “Tidak perlu menjadi kekasihmu, tidak menjadi suamimu, tidak perlu menjadi siapa pun, aku rela menjadi ponselmu, dengan demikian, setiap hari kau akan menggenggam aku, menempelkan aku di wajahmu, berada di sisi bibirmu, bukan karena aku yang mengejarmu, tapi engkaulah yang tidak bisa terpisah dariku ! Sebelum tidur harus menatapku, bangun tidur juga langsung menatapku ! Aku akan mengetahui segala sesuatu tentangmu, memahami segalanya tentangmu. Suatu hari nanti, saat kau lupa di mana aku diletakkan, kau pasti akan cemas dan mencariku kemana-mana. Oh ! Betapa bahagianya aku !” Sekarang, Mahaguru sangat bahagia, semua berkat Yaochijinmu. Yaochijinmu adalah ponselku, saya tidak pernah meninggalkan-Nya, Dia juga tidak pernah meninggalkanku.
Suatu hari di depan gang, Xiaoming memungut 10 dolar, dengan gembira dia berlari menghampiri dan menceritakannya kepada tetangganya, Xiaoyang. Tapi Xiaoyang mengatakan : “Itu pasti 10 dolar yang kemarin tidak sengaja saya jatuhkan di gang.” Xiaoming mengatakan : “Kamu yakin ini milikmu ? Tapi yang saya pungut adalah 2 keping 5 dolar.” Xiaoyang mengatakan : “Pasti pecah sewaktu terjatuh !” Mahaguru tidak berdusta kepada kalian, Yaochijinmu adalah ponsel saya, Dia tidak pernah meninggalkan saya, saya juga tidak pernah meninggalkan Dia.
Seorang umat Buddha, paling tidak harus menaati sila tidak membunuh, tidak mencuri, tidak asusila, tidak berlidah dua dan tidak bermabukkan. Menghindari pembunuhan adalah perwujudan kelembutan hati, sebab semuanya setara, menurut orang yang Tercerahkan, segalanya setara, jangan melukai hati siapa pun, tidak hanya terhadap manusia, jangan melukai semua makhluk di enam alam, tidak boleh membunuh, dengan demikian Anda dapat mengembangkan hati yang lemah lembut. Kelembutan hati sangat baik, ini adalah Bodhicitta, kembangkan tekad untuk menolong semua makhluk, Yaochijinmu memilih saya dengan tepat, sebab Mahaguru senantiasa memelihara kelembutan hati. Adakalanya, waktu benar-benar tidak cukup, benar-benar tidak sempat lagi, tapi saya masih mengusahakan waktu bagi para insan, bukan demi diri sendiri, melainkan demi para insan, inilah Mardavacitta. Asalkan Anda memiliki kelembutan hati, Anda akan memikirkan kepentingan orang lain, Anda tidak akan berperilaku kejam, Anda tidak akan menggunakan mulut untuk melukai orang lain, perilaku Anda tidak akan melukai orang lain, inilah Mardavacitta, harus berempati kepada para insan, membantu mereka, meluangkan waktu untuk membantu mereka, ini sangat penting, tidak memikirkan kepentingan ego, memikirkan kepentingan para insan, inilah Mardavacitta.
Xiaowang sangat tertarik pada terjun payung, dia bertanya kepada instruktur : “Berapa harga sekali terjun ?” , “Sekali terjun 1000 dolar !” Xiaowang bertanya lagi : “Bagaimana jika parasutnya gagal terbuka ?” Instruktru mengatakan : “Dikembalikan sepenuhnya.”
◎ Sungguh, kita harus hati-hati dalam bertindak, jangan sampai melukai siapa pun, tidak hanya manusia, jangan melukai hewan dan tumbuhan, harus menjaga kelestarian lingkungan. Setiap sadhaka harus membina kelembutan hatinya, saat hati Anda lemah lembut, barulah dapat menjadi seorang Bodhisattva, barulah dapat mencapai Empat Tingkat Kesucian, ini sangat penting.
Wartawan mewawancarai seorang kakek, “Kakek, Anda sudah berusia 80 sekian tahun, tapi masih memanggil pasangan dengan sebutan ‘sayang’, apa rahasianya ?” Kakek itu menjawab : “Ah ! Tidak usah dibahas lagi, beberapa tahun lalu saya mendadak lupa namanya, juga tidak berani bertanya, jadi saya panggil saja ‘Sayang’.” Seiring bertambahnya usia, ingatan benar-benar menjadi semakin lemah, menurut Gurudara, saya sangat baik terhadapnya, sebab utamanya adalah karena saya mempunyai hati yang lemah lembut. Dia telah menyertai saya seumur hidupnya, dia juga melalui segala susah payah, dia banyak membantu saya, bahkan memikul urusan rumah tangga, termasuk urusan True Buddha School, jika saya tidak baik kepadanya, mau baik kepada siapa ? Tentu saja saya baik kepadanya. Jadi, meskipun saya tidak memanggilnya ‘sayang’, karena saya masih ingat namanya ! Setiap hari juga harus mengucapkan beberapa kalimat kasih sayang, supaya dia bisa tidur dengan nyenyak, juga supaya memiliki nafsu makan. Selain itu, supaya dia bisa senantiasa tangkas dan suasana hatinya baik, inilah kelembutan hati yang harus dimiliki oleh kita umat Buddha.
Harus lemah lembut, setiap hari mengatakan kepadanya : “Aku pasti akan menemanimu sampai tua.” Setiap hari, saya harus mengucapkan ini, “Tenanglah, aku pasti akan menemanimu sampai tua.” , “Bagaimana pun, aku akan selalu menjagamu, aku akan menemanimu sampai tua.”. Tidak boleh menindas orang, tidak boleh memberikan pandangan menantang, “Aku adalah majikan, kamu harus mendengarku, lakukan apa pun yang aku minta, kamu diam saja di rumah, jangan keluar, kamu harus …” , jangan membatasi kebebasan orang lain, saya mampu mengendalikan diri sendiri, di malam hari memberi waktu untuk menemani Gurudara. Suatu hari, mendadak ada urusan, saya mengatakan harus pergi ke pemakaman, saya harus memimpin doa, akan pulang sedikit terlambat, saya katakan : “Maaf, hari ini terlambat pulang.” Dia mengatakan : “Kenapa tidak menemani saya ?” , saya katakan : “Saya akan secepatnya pulang untuk menemanimu !” Demikianlah, dalam banyak hal, karena memiliki hati yang lemah lembut, saya tidak boleh mengumbar amarah, sebab kita semua sudah hidup sampai setua ini, tidak seharusnya emosi, harus saling menjaga.
Ceritakan sebuah lelucon, Kongming masuk ke kota dengan mengendarai keledai, dia berjumpa dengan Zhouyu. Zhouyu bertanya : “Sudah makan ?” Kongming menjawab : “Terima kasih, saya sudah makan.” Dengan puas Zhouyu mengatakan : “Saya bukan menanyai Anda, saya menanyai keledai itu.” Zhouyu sengaja memancing emosi Kongming. Kongming langsung menghentakkan kakinya kepada keledai, menepuk pantatnya, dan memarahi keledai itu : “Kamu ini punya saudara juga tidak pernah memberitahu saya.” Ini tandanya tidak punya kelembutan hati, tahukah Anda, orang yang memiliki hati lemah lembut tidak akan demikian. Orang yang memiliki hati lemah lembut akan memikirkan orang lain. Seperti ini, Nyamuk Tua berkata kepada Nyamuk Cilik : “Pakaian wanita jaman sekarang sangat terbuka, kalian bisa makan dengan kenyang !” Nyamuk Cilik menjawab : “Yang Anda lihat adalah bagian luar saja, tahukah Anda ? dada mereka membuat banyak saudara kami mati tersedak !” Ternyata para Nyamuk Cilik tersedak karena makan silikon. Saya beritahu Anda, pikirkanlah para nyamuk, tidak perlu melakukan operasi semacam itu. Kita sangat maitrikaruna.
Seorang wartawan mewawancarai Dalai Lama : “Bagaimana ini ? Seekor nyamuk menggigit Anda !” Dalai Lama menatap nyamuk tersebut, dia meniupnya, tapi nyamuk tidak bergeming, dia tetap menghisap darah dan tidak mau pergi, “Om Mani Padme Hum.” Plak ! Kalau Mahaguru demikian, “Terlahir di Ksetraparisuddhi, terbebas dari samsara, Namo Amitabhaya Buddhaya !” Plak ! Sudah melimpahkan jasa untuknya, ini sudah tergolong kelembutan. Bagaimana jika saya terkena demam berdarah dan mati ? Di Taiwan ada demam berdarah. Bagaimana nanti pulang ? Harus melakukan ritual di pintu, yaitu mengebutkan pakaian, begitu tidak ada nyamuk, langsung melesat masuk dan segera menutup pintu, ini juga kelembutan hati. Bahkan nyamuk pun tidak kita lukai. Kita melakukan hal-hal yang nyata, bhavana yang kita tekuni adalah nyata !
Seorang wartawan menanyai seekor tupai : “Tupai, klinik kecantikan Anda berkembang demikian baik, apa rahasianya ?” Tupai : “Iklan !” Wartawan bertanya : “Bagaimana iklannya ?” Tupai : “Di siang hari saya memasukkan lima ekor kodok, di sore hari saya mengeluarkan lima ekor katak.” Ini adalah iklan, apabila iklan ini adalah nyata, tentu saja boleh, tapi apabila Anda palsu, di siang hari memasukkan kodok, kemudian mengatur supaya katak keluar di sore hari, tentu saja itu adalah klinik kecantikan penipu. Di mana Xiaoqiao ? Sekarang Anda menangani bedah plastik, jangan membuat iklan palsu ! Yang baik boleh dilakukan, harus benar-benar berniat membantu orang, benar-benar mengubah kodok menjadi katak, harus benar, sebab kita tidak boleh menipu.
◎ Seperti Mahaguru sendiri, telah memiliki Samadhicitta ( pengendalian dan ketenangan batin ), juga Parisuddhicitta ( kemurnian batin ), Vimalacitta ( tanpa noda ), Avihethanacitta ( batin tanpa kerisauan ), dan Mardavacitta ( kelembutan hati demi menuntun insan ), inilah yang sejati. Pencerahan harus Anda pahami, Pencerahan adalah yang sejati, Pencerahan tidak dapat diperoleh dengan cara berdusta pada para insan, mendustai insan berarti Anda mendustai langit dan bumi, berarti berdusta kepada Buddha Bodhisattva, kepada semua Vajra Dharmapala, jadi mana mungkin itu Pencerahan Sejati ? Anda telah berbuat curang ! Oleh karena itu Pencerahan tidak dapat diraih dengan menggunakan dusta.
Anda menyatakan : “Aku telah Tercerahkan !”, berarti itu dosa dusta, berdusta kepada langit dan bumi dan kepada semua makhluk, berdusta kepada semua Buddha, Bodhisattva, Vajra Dharmapala, kelak terjerumus ke Neraka Vajra. Pencerahan Mahaguru adalah kenyataan, tidak dapat dipalsukan. Hanya dengan Pencerahan, maka batin Anda dapat tenang, murni, tanpa noda, tiada kerisauan, penuh kelembutan, inilah sadhaka sejati. Apabila sebagai siswa Buddha Anda tidak menekuni ini semua, maka semua tidak akan ada manfaatnya sama sekali.
Si A bertemu dengan Si B di jalan, mereka saling menyapa, Si A mengatakan : “Lama tak jumpa, bagaimana kabar bisnismu akhir-akhir ini ?” Si B menjawab : “Aduh ! Kondisi perekonomian sedang tidak baik ! Saya sudah bangkrut, semenjak saya bangkrut, separuh teman tidak lagi berkomunikasi dengan saya.” Si A mengatakan : “Bagaimana dengan separuh sisanya ? Berarti mereka adalah teman sejati !” Si B menjawab : “Separuhnya belum tahu bahwa saya bangkrut.” Oleh karena itu kita tidak boleh mendustai para insan, sebab mendustai insan berarti mendustai Buddha ! Sebab semua makhluk adalah Buddha ! Kita tidak boleh berdusta pada langit dan bumi, pada Buddha dan Bodhisattva. Seorang Siddha sejati tidak akan berdusta.
Ada seorang suami, ibu mertuanya baru saja meninggal dunia, dia meminta seorang penulis memoar untuk menulis teks orasi pemakaman, namun saat menulisnya, penulis itu tidak bisa menemukan contoh teks orasi untuk ibu mertua, dia hanya menemukan teks orasi untuk bapak mertua, akhirnya terpaksa dia menyalinnya dan mengirimkannya. Setelah keluarga almarhum melihatnya, mereka merasa heran, dan bertanya kepadanya, apakah dia salah tulis. Dengan marah Si Penulis itu mengatakan : “Teks ini tercetak dalam buku, tidak ada selisih satu kata pun, kecuali yang meninggal di keluarga Anda adalah orang yang keliru.” Tentu saja Penulis Memoar itu adalah seorang penipu, dia telah melakukan penipuan, seorang sadhaka jangan berdusta, namun adakalanya supaya semua orang tidak risau, boleh saja mengucapkan kalimat dukungan, kata-kata yang lembut, supaya orang lain bersukacita, menurut saya ini boleh saja. Misalnya, ayah Anda sudah sangat tua, anggota keluarga kalian mengalami masalah besar, namun Anda menutupinya, Anda mengatakan kepada ayah Anda, semua baik-baik saja, padahal sesungguhnya telah terjadi masalah besar, kebohongan semacam ini boleh saja. Kebohongan juga perlu dibedakan, perlu kebijaksanaan, perlu dipikirkan, lansia tidak boleh mendengar kabar yang membuatnya cemas, begitu dia cemas, dampaknya sungguh buruk, oleh karena itu diperlukan kata-kata yang lembut, yang didasari oleh niat baik, ini boleh saja, tidak termasuk berdusta, itu adalah ucapan lembut, kita harus gunakan kebijaksanaan.
◎ Oleh karena itu renungkan dengan kebijaksanaan, sesungguhnya bintang di langit yang disaksikan oleh Shakyamuni Buddha adalah Terang yang terpancar dari batin-Nya, Beliau telah Tercerahkan, Ia menyadari bahwa Bintang dalam hati telah nampak, itulah Hati Sejati, ‘star’ Bintang Sejati. Terima kasih semuanya. Pengulasan hari ini sampai di sini. Om Mani Padme Hum.