2015-10-11 Sadhana Vasikarana Air Yin Yang Raga Vidyaraja
Ceramah Sadhana Dzogchen ke 178 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Raga Vidyaraja, Minggu 11 Oktober 2015 di True Buddha Rainbow Temple
Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zheng-kong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinata api homa hari ini : Raga Vidyaraja.
Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, serta para tamu agung yang hadir hari ini : Sdri. Judy, istri dari Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao. Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa dan suami, Penasihat Hukum True Buddha Foundation : Pengacara Zhou Hui-fang, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, dr. Lin Shuhua, dr. Gao Huanxian, Penasihat Overseas Credit Guarantee Fund : Sdri. Xue Wang-shu-mei. Sdri. Lin dari Tim Tari Pujana Yangguang. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Doumo Konnichiwa!( Bahasa Jepang:Apa kabar )Good afternoon!( Bahasa Inggris : Selamat Sore )Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton )
Minggu depan, tanggal 18 Oktober pukul 3 sore adalah api homa Ucchusma Vajra, semua tahu bahwa Ucchusma Vajra adalah Vajra yang bermanifestasi dari cakra anahata dari Shakyamuni Buddha, berarti merupakan Devavajra emanasi dari Sasanapati Agama Buddha. Saat Sang Buddha Parinirvana, semua Devata turun hadir, hanya satu Devaraja yang tidak hadir, ini merupakan perilaku yang tidak sopan. Mengapa Devata ini tidak hadir ? Ucchusma Vajra bermanifestasi dari cakra anahata Sang Buddha, untuk memintanya supaya hadir. Sebelumnya sudah banyak Devata lain yang berusaha memintanya untuk hadir, namun mereka terperangkap dalam kubangan yang diciptakan oleh Sang Devaraja, hanya Ucchusma Vajra yang mampu lolos dari kubangan tersebut, sehingga mampu mengundang Devaraja tersebut, ada sepenggal kisah yang demikian.
◎ Ucchusma Vajra mampu menyingkirkan semua kekotoran, Ia tak gentar terhadap segala kekotoran, maka disebut sebagai Vajra Kekotoran ( Ucchusma Vajra ). Menekuni Istadevata ini memiliki fungsi untuk menguatkan energi ‘Yang’, Ia memiliki Energi ‘Yang’ yang melimpah, mampu mentransformasikan janin wanita menjadi pria, pahala dari Istadevata ini sangat istimewa, prabha-Nya ( sinar terang ) tanpa batas, merupakan emanasi dari Shakyamuni Buddha, sangat berkekuatan. Bagi orang yang terkena teluh, kesambet atau dihantui makhluk halus, Ucchusma Vajra mampu mengatasi itu semua, sebab Ia memiliki energi ‘Yang’ yang melimpah, sanggup memukul mundur semua roh jahat.
Hari ini kita menekuni Sadhana Raga Vidyaraja, pertama kali ditransmisikan di Hong Kong, merupakan upacara yang dimohonkan oleh Acarya Changren dari Shifang Tongxiuhui, dalam upacara tersebut saya telah membabarkan banyak metode Raga Vidyaraja. Apabila Anda ingin beryukta dengan Istadevata ( yidam ), Raga Vidyaraja adalah seorang pengantara atau penengah. Japa Mantra Raga Vidyaraja genap 300 ribu kali, kemudian tekunilah Sadhana Istadevata, maka akan sangat mudah beryukta, ini karena Raga Vidyaraja adalah pengantara. Ada Sadhana Menghentikan Kejahatan, menggunakan busur dan panah Raga Vidyaraja untuk memanah musuh, dengan demikian dia tidak akan mencelakai Anda. Yang ketiga adalah Sadhana Melukis, lukislah rupa Raga Vidyaraja, di saat Anda melukis, rupa-Nya akan sangat mudah terpatri dalam batin Anda, setelah Anda selesai melukisnya, karena lukisan tersebut telah terpatri dalam batin Anda, maka Anda akan sangat mudah beryukta dengan Raga Vidyaraja. Kemudian adalah Sadhana Vasikarana, ada Sadhana Api Homa Vasikarana, juga ada Sadhana Amrta untuk penyembuhan dan purifikasi. Ada Sadhana Memahat Rupang, memahat rupang Raga Vidyaraja, untuk dijadikan liontin kalung, supaya Raga Vidyaraja memudrai hati Anda, sehingga semua orang menghormati Anda, selain itu juga dapat digunakan sebagai perlindungan. Ada Sadhana Menyingkirkan Mara, untuk menyingkirkan mara juga ada metodenya. Ada juga Sadhana Membersihkan Racun, Raga Vidyaraja dapat mendetoksifikasi, racun apa pun yang telah mengenai tubuh Anda, dapat dibersihkan. “Hom. Zhazhi Hom. Re.” Kekuatan Raga Vidyaraja tanpa batas.
◎ Perlu memberitahu Anda perihal amrtakalasa ( vas amrta ) dari Raga Vidyaraja, amrtakalasa bertransformasi dari aksara Hrih ( Xie ), aksara Vam ( Bang ) bertranformasi menjadi padma, aksara Hum bertranformasi menjadi Raga Vidyaraja, satu wajah dan enam tangan, kepala mengenakan mahkota dan di atasnya terdapat visvavajra ( vajra salib ), rambutnya berwarna merah dan berdiri tegak, Ia memiliki atribut krodha dengan mata vajra ; Keenam tangannya memegang Dharmayudham, sepasang tangan pertama, tangan kiri memegang japamala, tangan kanan memegang padma ; Sepasang tangan kedua, tangan kiri memegang busur dan tangan kanan memegang anak panah ; Sepasang tangan ketiga, tangan kiri memegang ghanta menghadap ke bawah, tangan kanan memegang vajra menghadap ke atas, sekujur tubuh memancarkan sinar merah, duduk di atas padmasana yang tumbuh dari amrtakalasa.
Berikut merupakan asal Beliau, Raga Vidyaraja merupakan manifestasi dari Mahavirocana Tathagata yang memasuki hati Samantabhadra Bodhisattva, Ia merupakan Bodhisattva yang sangat agung. Raga Vidyaraja disebut sebagai Mahavidyaraja yang terunggul dan termulia di antara semua yoga. Raga Vidyaraja juga merupakan transformasi dari Vajrasattva atau Dharmaputra. Asal-usul Beliau sangatlah banyak, kisah yang beredar juga sangat banyak, ada yang mengatakan Ia adalah Mahastamaprapta Bodhisattva, ada yang mengatakan Ia adalah Samantabhadra Bodhisattva, ada yang mengatakan Ia adalah Vajrasattva, Vajrasatta dalam Tantrayana disebut sebagai Vajrasattva, dalam Sutrayana ada yang menyebutnya sebagai Mahastamaprapta Bodhisattva, ada juga yang menyebutnya sebagai Samantabhadra Bodhisattva, asal-usulnya sangat banyak. Istadevata ini banyak dipersemayamkan di Jepang, sangat banyak dipraktikkan di Tantra Timur, di Tantra Tibet juga ada, namun lebih populer dalam Tantra Timur.
Hari ini mendadak memperoleh inspirasi, mendadak bersukacita, saya akan babarkan Sadhana Raga Vidyaraja yang lain, yang tidak kalian ketahui. Sebab ada banyak istri yang mengeluh dan suami yang mengeluh ; Ada banyak wanita yang sangat cantik namun belum menikah, juga ada banyak pria yang tampan tapi belum mendapatkan istri.
◎ Berikut adalah tata cara Sadhana Vasikarana Air Yin Yang Raga Vidyaraja, belilah sebotol air mineral, tuangkan separuh dan rebuslah sampai mendidih, air mineral sisanya dituangkan ke dalam sebuah mangkuk, kemudian air yang telah mendidih juga dituangkan ke dalam mangkuk tersebut, ini disebut sebagai Air Yin Yang. Air energi ‘Yang’ adalah air yang mendidih, sedangkan air energi ‘Yin’ adalah air mineral yang semula, persemayamkan Raga Vidyaraja di altar, kemudian nyalakan dupa dan undanglah Raga Vidyaraja, japa Mantra-Nya. Letakkan Air Yin Yang ini dihadapan Raga Vidyaraja sebagai pujana, saat Anda hendak melakukan puja, lakukan 7 tahap pendahuluan, yaitu mahanamaskara, mahapuja, Catursarana, Caturapramanacitta, pertobatan dan lain sebagainya, kemudian, duduklah dengan tenang, visualisasikan orang yang sangat Anda kagumi, yang wanita visualisasikan pria, yang pria visualisasikan wanita, yang pria jangan visualisasikan pria, yang wanita jangan visualisasikan wanita, kecuali Anda adalah penyuka sesama jenis. Visualisasikan wanita yang Anda kagumi muncul di angkasa, saat itu membentuk mudra ankusa, gunakan ankusa untuk mengait gaunnya, kemudian tariklah memasuki mangkuk tersebut, mantra yang dijapakan adalah : “Za, Hom, Ban, Huo.” Dan ia pun masuk ke dalam air, kemudian berubah menjadi air, kemudian visualisasikan diri sendiri, “Za, Hom, Ban, Huo.”, juga memasuki air. Berikutnya, Anda bentuk Mudra Raga Vidyaraja, visualisasikan Anda dan kekasih saling berpelukan di dalam air, kemudian Anda mulai menjapa mantra. Setelah Anda dengan jelas memvisualisasikan dua orang berada di dalam air, Anda dan orang yang Anda kasihi saling berpelukan di dalam air, kemudian Anda bentuk mudra ini, mulai menjapa Mantra Hati Raga Vidyaraja : “Hom. Zhazhi Hom. Re.” 108 kali, sampai pada penjapaan yang terakhir, yang ke 108, japalah : “Hom. Zhazhi Hom. ( nama ) gen wo jing-ai yuan-man. Re.”
Bisa tidak ? Sangat mudah ! Hanya sebuah Air Yin Yang, kemudian visualisasikan kehadirannya, “Za. Hom. Ban. Huo.” Gunakan ankusa untuk mengait dia masuk ke dalam air, diri sendiri tidak perlu dikait karena Anda sendiri rela masuk, kemudian ‘hug’, saat ‘hug’, bentuklah mudra ini, bentuknya mirip dua orang yang saling berpelukan, kemudian Anda mulai menjapa Mantra Raga Vidyaraja, usai menjapa, Raga Vidyaraja memancarkan sinar merah, mengadhistana air dalam mangkuk, dan penjapaan mantra yang terakhir adalah : “Hom. Zhazhi Hom. ( nama ) gen wo jing-ai yuan-man. Re.” begini sudah benar.
◎ Setelah Anda menjapa 108 kali, air dalam mangkuk telah mengandung kekuatan satu kali sadhana, lanjutkan sadhana yang kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, sampai yang ketujuh, Anda cukup menekuni 7 kali sadhana, kemudian masukkan kembali air tersebut ke dalam botol, saat Anda berjumpa dengan dia, mintalah dia untuk meminumnya. Di saat Anda tidak rukun dengan istri, Anda bisa menggunakan metode ini, cukup teteskan sedikit saja ke dalam kuah, tidak perlu menuangkan semua, meminum beberapa kali juga boleh, singkat kata asalkan dia telah meminumnya, maka dia akan mulai timbul rasa.
Misalnya, biasanya pria itu sama sekali tidak memandang Anda, mendadak dia memandang Anda, merasa Anda sangat menarik, semakin rupawan, mendadak dia merasa, “Saya harus berteman dengannya.”, “Dialah yang paling aku cintai.”, apakah sudah jelas ? Inilah metode untuk asmara.
◎ Tapi, ketahuilah, orang yang menekuni Buddhisme tidak boleh sembarangan, meskipun bhiksu, bhiksuni dan para Acarya mengetahui metode ini, tetap tidak boleh sembarangan. Metode ini dilakukan untuk perjodohan yang benar, yang saya babarkan adalah metode untuk perjodohan yang benar, di saat Anda berjodoh dengannya, supaya jodoh itu lebih cepat berbunga, apalagi Anda juga sungguh hati, bukan kepalsuan, Anda benar-benar mencintainya, maka Anda boleh melakukannya. Tapi apabila Anda hanya ingin main-main, maka jangan dilakukan, sebab begitu Anda lakukan, moralitas Anda akan merosot, ini adalah sadhana untuk jalinan asmara yang benar.
Apakah demikian bisa ? Sangat mudah. Metode untuk asmara ! Saat suami tidak pulang ke rumah, “Baiklah, saya akan menggunakan metode ini.”, kemudian berikan sedikit untuk diminumnya, begitu dia melihat Anda, “Ah ? Simpanan di luar tidak secantik istriku.”, maka dia akan selamanya berada di rumah, tidak akan keluar lagi, ini adalah sebuah metode yang sangat baik. Ada kalanya suami istri tidak harmonis, bahkan ada sebagian suami istri yang memang tidak harmonis. Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan metode ini untuk memasukkan Mahaguru ke dalam air, apabila Anda memasukkan Mahaguru ke dalam air, maka bisa-bisa saya mati tenggelam ! Jangan sekali-kali melakukannya ! Para Devata melindungi !
Ada sebuah lelucon, “Hari ini bertengkar dengan istri, di saat pertengkaran semakin sengit, mendadak saya teringat, saya adalah seorang pria, buat apa saya berdebat dengan seorang wanita ? Apalagi dia adalah istriku sendiri ! Kemudian saya minta maaf dan berlutut di hadapan istri, istri saya kelihatan sangat senang. Setelah minta maaf, kakaknya di samping meletakkan pisau dapur, adiknya di samping juga meletakkan sekop, kakak perempuannya juga telah melepaskan tangannya yang semula menjambak rambut saya, bapak mertua juga telah membuang batu bata dari genggamannya.” Oleh karena itu, rumah tangga yang harmonis juga sangatlah jarang, metode ini dapat digunakan untuk mengharmoniskan kehidupan rumah tangga.
◎ Lanjutkan ulasan gatha kedua dari Sadhana Dzogchen, “Para insan belum beraktivitas dan belum terbangunkan, saat itulah Maharya Anuttara, semua klesanya telah padam dan memperoleh Bodhi, yang dinamakan sebagai Sarvajnana, pernah memperoleh vyakarana dari Dipankara Buddha, oleh karena itu dinamakan Shakyamuni Buddha.”
“Para insan belum beraktivitas dan belum terbangunkan, saat itulah Maharya Anuttara.”, Saat Shakyamuni Buddha Tercerahkan , semua masih tertidur, di jalanan juga tidak ada orang yang beraktivitas, tidak ada orang yang berjalan, semua orang masih belum terbangun, kalimat ini merupakan gatha Pencerahan, “Para insan belum beraktivitas dan belum terbangunkan.” Para insan belum terbangunkan, juga tidak ada yang berjalan, ucapan Shakyamuni Buddha ini sepertinya adalah fenomena nyata, namun sesungguhnya di dalamnya terkandung makna. Di malam hari saat semua sedang tertidur dan di jalan tidak ada orang, ini dekat dengan kondisi Pencerahan, saat itu Shakyamuni Buddha adalah Arya Mahabodhi, Suciwan Agung, Ia mengetahui selamanya para insan masih tertidur, selamanya para insan belum beraktivitas di jalan, ini adalah kondisi Pencerahan. Siapakah yang tersadarkan dari mimpi ini ? Siapakah yang bangun terlebih dahulu ? Saat ini yang terbangunkan hanyalah Shakyamuni Buddha, Ia telah terbangunkan, telah Tercerahkan, telah sadar, di jalanan sama sekali tidak ada orang, semua orang juga belum terjaga. Membaca ini, Anda dapat mencerahi sesuatu, saat Anda telah mencerahinya, Anda dapat memperluasnya, maka Anda telah dekat dengan Pencerahan. Oleh karena itu Arya Mahabodhi dapat mengungkapkan gatha ini, yang di dalamnya terkandung makna yang sangat mendalam, bukan sebuah kalimat biasa.
Ceritakan sebuah lelucon mengenai Xiaoming, guru menanyai Xiaoming : “Xiaoming, tolong jelaskan arti dari ‘Zhen xiang da bai’ ( Mengungkap kebenaran seutuhnya ). ” Xiaoming : “Jaman dahulu kala ada seseorang yang melahirkan seorang putra, dinamakan Dabai ( Si Putih Sulung, homofon dengan mengungkap keseluruhan ), di tahun yang kedua, dia melahirkan seorang putra dan dinamai Xiaobai ( Si Putih Bungsu ), saat neneknya datang, ia menggendong Xiaobai dan mengatakan : ‘Zhen xiang da bai” ( ‘sungguh mirip dengan Dabai’ homofon dengan kata ‘mengungkap kebenaran seutuhnya’. )” Guru mengatakan : “Keluar sana !” Apa yang disebut sebagai mengungkap kebenaran seutuhnya ? Shakyamuni Buddha yang benar-benar telah mengungkap kebenaran seutuhnya, hanya Arya Mahabodhi yang memahami apa itu mengungkap kebenaran seutuhnya.
◎ Banyak orang yang bertanya-tanya, seperti di Tahiti yang pernah saya kunjungi, Paul Gauguin telah menulis beberapa kata : “Demi apakah saya datang ke dunia ini ?” ( Kalimat asal : “Where Do We Come From?What Are We?Where Are We Going?” Dari manakah kita ? Siapakah kita ? Ke manakah tujuan kita ? ) Untuk apa saya datang ke dunia ini ? Mengapa datang ke dunia ini ? Dari manakah saya ? Kelak meninggal menuju ke mana ? Mengapa saya hidup di dunia ini ?
Paul Gauguin adalah seorang pelukis terkenal, dia adalah orang Perancis, Tahiti adalah wilayah milik Perancis, menggunakkan Bahasa Perancis. Gauguin adalah seorang pelukis kenamaan dari Perancis. Satu masa dengan Van Gogh, bahkan pernah tinggal bersama Van Gogh, tapi pemikiran keduanya tidak sama, Van Gogh melukis kepunyaannya sendiri, Gauguin melukis kepunyaannya sendiri. Lukisan Gauguin dikritik oleh kalangan seni di Perancis, maka dia terbang dari Paris ke Tahiti, dia hidup mengasingkan diri di Tahiti, maka dia memperistri orang Tahiti dan menghasilkan banyak lukisan pemandangan Tahiti. Gauguin paling menyayangi putrinya, namun putrinya meninggal mendahuluinya, maka ia sangat merindukan putrinya, karena merindukannya, dia sempat berusaha untuk bunuh diri di Danau Daun di Tahiti, Danau Daun adalah tempat saya hidup bertapa. Gauguin telah menulis beberapa kata : “Untuk apa saya datang ? Ke mana saya pergi ?” Demi apakah saya hidup di dunia ini ? Demikianlah. Sesungguhnya sangat banyak yang menanyakan hal ini, sebab semua belum terbangunkan.
◎ Harus berhasil seperti Shakyamuni Buddha mengungkap kebenaran seutuhnya, barulah akan mengetahui untuk apa hidup di dunia ini. Shakyamuni Buddha mengatakan, kelahiran Anda di dunia adalah untuk membayar karma, sebab Anda memiliki rintangan karma, sehingga Anda terlahir kembali di dunia, Anda harus menyingkirkan karmavarana ( rintangan karma ), barulah dapat berpulang ke Negeri Buddha. Maka Anda di dunia untuk membayar karma. Sang Buddha mengatakan, apa tujuan manusia hidup di dunia ? yaitu untuk membayar karma dan mengungkap kebenaran seutuhnya.
Dunia ini penuh ilusi, seperti Gauguin yang merindukan putrinya, di masa kecil sangat menggemaskan, dia sangat menyayanginya, setelah beranjak remaja putrinya sangat cantik, dia juga sangat menyayanginya, tak disangka putrinya terlampau dini meninggal dunia. Dia sangat sedih, akhirnya ia merenung, sesungguhnya untuk apa manusia hidup di dunia ini. Sesungguhnya adalah untuk membayar karma, menyingkirkan semua karmavarana. Shakyamuni Buddha telah menyatakannya dengan sangat jelas, yang terutama adalah demi menyingkap kebenaran seutuhnya. Anda harus memahami dunia saha ini, dari manakah Anda datang, ke manakah Anda akan pergi, apa tujuan Anda hidup di dunia ini, apa itu dunia, setelah Anda memahami semua, barulah disebut sebagai menyingkap kebenaran seutuhnya, disebut sebagai Pencerahan.
Ceritakan sebuah lelucon, suatu hari Si Suami menyetir kembali ke rumah, perjalanan memakan waktu beberapa jam ! Di jalan saya mengatakan : “Suamiku, saya lapar.” Suami menjawab : “Buka jendelanya.” Istrinya bertanya : “Untuk apa ?”, “Kamu minum dulu angin dari Barat Laut.” ( Idiom : dingin dan kelaparan ) Suami itu keterlaluan, seharusnya mencari sebuah kedai kecil, kemudian turun untuk membeli makanan ringan, atau setidaknya minum secangkir kopi ! Makan sedikit camilan, minum secangkir teh juga baik, turun untuk istirahat sejenak, sungguh suami yang keterlaluan. Istrinya harus menekuni Sadhana Vasikarana Air Yin Yang Raga Vidyaraja, minumkan pada suaminya, maka suaminya akan menghentikan mobil, memberi perhatian kepadanya, berbincang akrab, minum teh bersama, kemudian makan kue dan minum secangkir kopi, barulah melanjutkan perjalanan.
Di sebuah taman kanak-kanak, seorang siswa dengan dua orang siswi, tiga orang anak bermain rumah-rumahan, siswa itu mengatakan : “Saya ingin jadi ayah.” Siswi itu mengatakan : “Saya ingin jadi ibu.” Sedangkan siswi yang lain mengatakan : “Saya hanya bisa jadi pihak ketiga.” Apa itu kebenaran ? Dunia saha memang demikian, semua hanyalah permainan, semua sedang bermain ‘game’. Dahulu kita mengatakan, di Universitas Taiwan ada dua jurusan, jurusan apa itu ? Yang satu adalah wayang potehi dan yang satu adalah opera, sesungguhnya bukan hanya Universitas Taiwan yang ada dua jurusan ini, keseluruhan kehidupan manusia juga hanya sebuah sandiwara. Apakah Anda sudah melihatnya ? Semua orang sedang bermain, jika bukan suami maka adalah istri, atau pihak ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan. . . apa ini ? Ini adalah ‘game’. Kelak suatu hari nanti setelah Anda meninggal dunia, maka ‘game over’, tidak ada lagi, sandiwara tidak dimainkan lagi, sudah berakhir. Di mulai dari lahir, maka permainan rumah-rumahan pun dimulai, terus hingga menikah, sampai pada akhirnya, tua, semua hanya sebuah sandiwara, Anda harus melihatnya dengan jelas ! Siapakah yang benar-benar milik Anda ? Bangunan mana yang benar-benar milik Anda ? Lahan mana yang benar-benar milik Anda ? Uang mana yang benar-benar milik Anda ? Perhiasan mana yang benar-benar milik Anda ? Semua hanya sesaat belaka, rumah, tanah, bahkan istri, putri, suami, semua hanya sesaat, hanya sebuah ‘game’ sesaat belaka, begitu permainan ini telah usai, maka semua akan tiada, inilah kebenaran ! Semuanya tiada, inilah kebenaran, di saat itulah kebenaran muncul ! Saat itu Anda akan menghadiri upacara sebagai roh yang diseberangkan, saat itu Anda baru memahami : “Oh ! Permainan saya di dunia telah berakhir, Mahaguru memanjatkan doa, memohon Raga Vidyaraja untuk menjemput semua arwah terlahir di Buddhaksetra parisuddhi.” Saat itu Anda naik, terbang menuju ke cahaya putih, dan Anda menyingkap kebenaran seutuhnya, semua permainan Anda telah tiada, istri juga tiada, putra dan putri juga tiada, rumah juga tiada, tanah juga tiada, uang juga tiada, semua benda berharga juga tiada, barang antik yang paling Anda sukai juga tiada, demikianlah. Oleh karena itu jangan menyangka Anda telah memperoleh sesuatu.
Dalam Sutra Hati ada sebuah kalimat yang sangat baik, “Karena tiada suatu yang diperoleh, maka Bodhisattva...”, tidak memperoleh apa pun, tiada sesuatu apa pun yang dapat diperoleh. Maka Anda mencapai Kebodhisattvaan, dalam Prajparamitahrdaya Sutra, kalimat ini adalah intinya. Anda harus memahami tiada suatu yang diperoleh, barulah Anda dapat mencapai Kebodhisattvaan, barulah batin Anda damai, Anda dapat tenang, memasuki samadhi, Anda telah dekat dengan Pencerahan. Sutra Hati adalah Sutra Pencerahan. Renungkanlah apa yang dikatakan oleh Sang Buddha : “Para insan belum beraktivitas dan belum terbangun.”, ini adalah kalimat Pencerahan, di permukaan bumi tidak ada insan yang beraktivitas, saat itu adalah malam hari, para insan belum terbangunkan, sampai saat ini juga sedang tidur, kecuali Anda telah menyingkap kebenaran seutuhnya, barulah dikatakan telah terbangun.
◎ Kelak akan diulas : Kebuddhaan melalui bardo, perihal bardo ! Saat Anda mencapai tahapan roh, arti dari tubuh bardo adalah roh, saat Anda tiba di bardo atau alam antara, sudah tiba saatnya apakah Anda hendak bertumimbal lahir ke enam alam ? Atau hendak terlahir di Negeri Buddha Parisuddhi ? Saat itu akan muncul dengan jelas, kelak akan saya babarkan bagaimana mencapai Kebuddhaan melalui bardo, sebab Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga sangat sukar. Seperti Guru Padmasambhava, Sri Simha, Manjusrimitra yang bertransformasi menjadi sinar pelangi. Tanpa penekunan prana, nadi dan bindu, dan tanpa keberhasilan penekunan tersebut, maka Anda tidak akan dapat mengubah tubuh jasmani menjadi cahaya, menjadi sinar pelangi, Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini sangat sukar. Saat itu masih perlu meleburkan sinar eksternal dengan sinar internal Anda, barulah dapat mencapai tubuh bertransformasi menjadi sinar pelangi. Maka pilihan terakhir adalah Kebuddhaan melalui bardo, dengan kata lain mencapai Kebuddhaan di alam roh.
Hari ini makan bersama dengan kekasih, dia memesan semangkuk mi udang, saat mi baru saja disajikan, dia langsung mengamuk, ia mengeluarkan dua udang besar ke mangkuk saya, saya sangat terharu, para pria di samping juga sangat iri melihatnya, “Wah dia mengambil semua udangnya dan diberikan kepada kekasihnya.” Hati saya sangat gembira, saya merasa kekasih sungguh baik, maka saya menatapnya. Dia memandang saya dengan angkuh dan mengatakan : “Apa lihat-lihat ! Cepat bantu saya kuliti udang itu !” oleh karena itu kebenaran baru terungkap di akhir, pada akhirnya Anda Tercerahkan, ternyata kekasih bukan memberikan udang kepada si pria, dan dia hanya makan mi nya saja, bukan demikian, ternyata dia minta si pria untuk mengupas kulit udangnya. Manusia memang demikian, baru sadar di akhir. Sebagian orang tidak berbhavana, juga sangat banyak melakukan karma buruk, di saat dia telah sadar, semua telah terlambat. Tubuh bardonya tidak bisa menolong diri sendiri, karena Istadevata tidak muncul, mengapa demikian ? Sebab dia tidak menekuni Sadhana Istadevata, juga tidak menekuni Sadhana Guru, tidak ada kehadiran Guru, jadi kemanakah Anda akan bersandar ? Tiada sandaran, bersandar pada gunung, gunung pun runtuh, bersandar pada manusia, manusia pun lari, tiada sandaran apa pun, bagaimana ini ? Hanya bisa bertumimbal lahir dalam enam alam sesuai karma yang telah dilakukannya. Karena Anda tekun bersadhana, maka Istadevata Anda akan muncul, Guru akan muncul, Ia akan menjemput Anda, Anda manunggal dengan-Nya, Anda tiba di Ksetraparisuddhi-Nya, ini sangat penting.
Ceritakan sebuah lelucon lagi, Si Istri mengatakan : “Suamiku, tanganku terbakar, sakit sekali !” Si Suami : “Bukankah aku telah katakan ? Pasta gigi bisa menghentikan rasa sakitnya.” Si Istri mengatakan : “Aku tahu ! Aku sudah makan seutas pasta gigi tapi masih saja sakit.” Si Suami : “Ya ampun ! Lebih baik kamu ke rumah sakit untuk periksa otak !” Oleh karena itu jangan sampai salah penggunaan, dalam menekuni sadhana apa pun, jangan sampai salah penggunaan.
◎ Kita mengatakan, sakit kepala maka obatilah kepala, sakit kaki maka obatilah kaki, bagian mana yang sakit maka bagian itulah yang diobati, sesunggunya ini juga belum tentu tepat, masih perlu periksa ke dokter, maka dokter akan memberitahu Anda di mana sumber penyakit tersebut, asalkan sumbernya telah disembuhkan dengan baik, maka sakit Anda akan sembuh. Sama halnya, saat Anda mengalami sebuah rintangan, maka Anda menggunakkan obat tertentu untuk mengatasinya, saat Anda menderita penyakit tertentu, Anda menggunakkan obat tertentu untuk mengobatinya, inilah yang tepat. Oleh karena itulah Shakyamuni Buddha membabarkan 84,000 Pintu Dharma untuk mengobati 84,000 jenis penyakit, saat penyakit Anda telah tersembuhkan sepenuhnya, berarti karmavarana Anda telah tersingkirkan, ini juga disebut membayar karma. Setelah rintangan karma tersingkirkan, Anda akan memahami, kebenaran terungkap sepenuhnya, Anda dapat terlahir di Ksetraparisuddhi Negeri Buddha, juga dapat bertransformasi menjadi Istadevata. Om Mani Padme Hum.