2015-03-07 Beryukta Dengan Adharma Buddha Yang Maha Agung Maha Tinggi Maha Mulia dan Maha Suci Dalam Tujuh Kehidupan Dapat Mencapai Kebuddhaan
Ceramah Transmisi Sadhana oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Api Homa Adharma Buddha, Sabtu 7 Maret 2015 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada GuruSakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada GuruThubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinataupacara api homa Adharma Buddha Samantabhadra Tathagata Dorje Chang Yang MahaMulia, Maha Tinggi dan Maha Suci.
Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, para umat Se-dharma, dan umat Se-dharma di internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain Wakil Bupati Nantou : Bpk. Chen Zheng-sheng, Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive YuanDubes Daniel T.C. Liao dan istri Sdri. Judy, mereka baru saja kembali dariSeattle. Pembicara Parlemen Guam : Lady Judith Won Pat, thank you for coming. Anggota Parlemen Guam : Mr. Rory Respicio, Thank you. I like Guahan (Guam) because it is a nice island. In Guahan, I have seen a beautiful ocean, a little bit mountain, city, streets, also there are many trees in Guahan. The temperature is very nice there because every day is sunny day. People are very nice. Sometime it has rain. Sometime it has wind. I like Guahan people. Judith Won Pat took me to see the female and male Congress Senators of Congressof Guahan. I was very happy. Thank you for coming. Lady Judith Won Pat and Mr.Rory Respicio. I just said that I liked Guahan.(Come to Guahan again.)Come again? I wish. I also wish all peace in Guahan and to the whole world, too.( Selamat datang Pembicara Parlemen Guam, Ibu Judith Won Pat dan Anggota Parlemen Guam : Bpk. Rory Respicio. Saya suka Guam, sebab Guam adalah sebuah pulau yang sangat indah. Saat saya mengunjungi Guam, saya melihat lautan yang indah, gunung, kota dan lansekap jalan, saya juga melihat pepohonan hijau. Suhu udara di Guam sangat baik, setiap hari mentari bersinar cerah. Penduduknya juga sangat ramah. Adakalanya di Guam juga turun hujan, ada kalanya juga berangin. Ibu Judith membawa saya untuk berjumpa dengan senator kongres Guam, di sana menjalani hari yang menyenangkan. Terima kasih atas kedatangan kalian. Saya ingin menyampaikan bahwa saya menyukai Guam). ( Mr. Rory Respicio berseru: "Mohon datang kembali ke Guam" ). Datang lagi ke Guam ? Saya harap, saya juga berharap semoga Guam senantiasa tenteram, demikian pula dengan seluruh dunia. Selain itu masih ada lagi, Diplomat Hawai untuk Taiwan : Bpk. Lei-jun.
Secretary-General of the Taiwan Provincial Government Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen, nampaknya Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Han Wu-zhen selalu hadir dalam puja bhakti dan api homa kita tiap Sabtu sore, baik sekali. Ada kalanya di malam hari masih berpartisipasi dalam puja bhakti di Lei Tsang Temple, sangat baik. Selain itu yang teristimewa adalah saat datang berpuja bhakti di Lei Tsang Temple, Ibu Han Wu-zhen melihat Usnisavijaya Bhagavati, dia sungguh melihat Usnisavijaya Bhagavati ! Oleh karena itu melihat yidam, berjumpa yidam bukanlah kepalsuan. Hari ini Mahaguru terlebih dahulu melihat Adharma Buddha Samantabhadra Tathagata, kemudian muncul Tara Putih dan Tara Hijau. Berikutnya adalah Yaochijinmu, kemudian muncul Mahottara Heruka, disusul dengan Seratus Adinata Santam dan Krodha, takterhitung. Saat Ibu Han Wu-zhen pada malam hari datang ke Taiwan Lei Tsang Temple untuk berpartisipasi dalam puja bhakti, pertama kalinya ia berjumpa dengan Usnisavijaya Bhagavati, ini juga sebuah nidana. Mohon tanya, Ibu Han Wu-zhen, apakah saat Anda melihat kehadiran Usnisavijaya Baghavati sangat nyata ? (Jawab : Benar !) dia mengatakan benar.
◎ Bpk. Zheng Pei-fu sendiri sering hadir pada upacara, ia memiliki sradha yang sangat kokoh, kemudian dia mengajak istrinya, Ibu Han Wu-zhen untuk datang bersama, setelah datang beberapa kali, timbul sradha pada dirinya. Di Guam kita telah mempersemayamkan Stupa Usnisavijaya Bhagavati, yang dilihat oleh Ibu Han Wu-zhen adalah penampakan Usnisavijaya Bhagavati yang bermuka tiga. Orang jaman sekarang untuk melihat Usnisavijaya Bhagavati yang bermuka satu saja sudah sangat sukar, untuk melihat yidam diri sendiri juga sangat tidak mudah, namun Ibu Han Wu-zhen melihatnya. Ini berarti sangat memiliki afinitas dengan Buddha Dharma.
Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi danistri Ibu Chen Wen-wen, terima kasih bagi mereka. Akademisi Asian College of Knowledge Management Bpk Li Da-cheng dan istri Lin Mei-yi, Anggota Parlemen Nantou : Jian Pei-lin, Jian Jing-xian, Jian Ci-sheng dan Li Zhou-zhong. Wakil Ketua Departemen Administrasi Sipil Nantou : Bpk. Lin Zhi-zhong, Ketua Bagian Keagamaan Administrasi Sipil Nantou : Bpk. Zeng Kui-yuan. Wakil Bupati Nantou terdahulu : Bpk. Lin Zhi-qing, Ketua Pelayanan Publik Caotun : Bpk. Liu Qiu-lu, Kepala Desa Shan-jiao Kabupaten Caotun : Bpk. Chen Song-mao, KonsultanTertinggi Legislatif Yuan : Ibu Yin Ling-yin, Kepala Bedah Plastik Chung-shan Medical University Hospital : Prof. Zheng Sen-long, Prof. Tan Wei-lun dari Chinese University of Hong Kong.
Tim Profesor Doktor Zhen Fo Zong – Profesor yang direkrut khusus Wang Jin-xian, Prof. Wang Li, Prof. Mai Yun-huang, Prof. Lin Meng-yan, Prof. Cai Guo-yu, Prof. Gu Hao-xiang, Prof. Ye Shu-wen, Prof. Lin Xiu-ju, Prof. Hong Xin-yi, Prof. You Jiang-cheng dan dr. Lin Jun-an.
Penasehat hukum TBF, Pengacara Zhuo Zhong-shan, Pengacara Luo Ri-liang dan Pengacara Huang Yue-qin. Anggota Legislatif Yuan terdahulu : Bpk. Tang Huo-sheng, Penasehat Imigrasi ROC : Ibu Chen Xiu-qin, Anggota Parlemen Kaohsiung terdahulu : Bpk. Xu Rong-yan dan istri, Aktor Kenamaan : Bpk. Tai Zhi-yuan, akhir-akhir ini Tai Zhi-yuan sedang syuting sebuah drama berseri di Tiongkok, judulnya : 'Lady & Liar', film ini memperoleh komentar yang sangat baik. Apabila Anda ada waktu, bisa menyaksikan 'Lady & Liar' di internet, Tai Zhi-yuan memainkan peran di dalamnya, silahkan semua menikmati. Pendiri Cancer Friends New Life Association, Taiwan : Bpk. Lin Hong-zhang, Pimpinan Ching Yi Biotechnical Company : Bpk. Wu Guan-de, Direktur Jenderal Korporasi Lvye Untied Arab Emirates : Ibu Lin Kun-yin, Penyanyi Hong Kong : Sdr. Fang Li-shen dan Sdri. Deng Li-xin.
My university classmates Bpk. Zhu Jin-shui dan istri Chen Ze-xia.
Anggota Komite Democratic Progressive Party, Kepala Wilayah Silicon Valley Amerika : Prof. Zhang Guo-xin, Pimpinan Budaya Daden Indonesia : Bpk. Zeng Yao-quan dan istri Ibu Chen Rui-ying, Pengusaha Kehormatan Hong Kong : Dato Lei Feng-yi dan istri Dati Zeng Mei-ting, Dato Malaysia : Bpk. Li Ming-guang, Jenderal Manajer Pacific Island Club Guam di Taiwan Mrs Zheng-yi, pengusaha kehormatan Indonesia : Bpk. Zhang De-qiang, Bpk.Guan Jia-zhi, Sdri. Wu Li-hua dan Sdri. Huang Ting-na. United States California Four small girls ( Empat Ibu Besar dari California )
Ketua Umum Lotus Light Charity Society dunia Acarya Changren, Ketua Umum Lotus Light Charity Society kawasan Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser Acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan Pembawa Acara Sdri. Pei-jun, My sister Ibu Lu Sheng-mei.
Terima kasih pada semua donatur konsumsi. Terima kasih pada Yen Ming Tang Buddhist Meditation Centre Australia yang telah berdana seratus ribu NT, Da-yuan Xue-hui Taiwan yang telah berdana seratus ribu NT, Pimpinan Ching Yi Biotechnical Company : Bpk. Wu Guan-de yang telah berdana seratus ribu NT, Sdr. Wang Zhi-sheng yang telah berdana sepuluh ribu NT, Lotus Light Charity Society Hong Kong dan Shi-fang Tong-xiu-hui yang telah berdana enam ratus ribu NT, Sdr. Cai Wen-jin yang telah berdana seratus ribu NT. Hari ini yang hadir di sini ada banyak yang berasal dari berbagai negara diseluruh penjuru dunia, ada banyak tokoh kenamaan, setelah mereka tiba tidak mendaftarkan namanya di tempat pendaftaran nama tamu agung.
◎ Sebenarnya di sini ada banyak tamu agung, kita menyambut mereka. Semua yang hadir adalah tamu agung.Semua harus ingat satu hal, besok di Chiang Kai Shek Memorial Hall ada Upacara Mahottara Heruka, juga pertunjukan seni tambur You-ren Shen-gu, bagi yang bisa hadir, saya menyambut Anda semua untuk berpartisipasi. Yang kedua, yang hendak diberitahukan kepada Anda sekalian adalah, akan menganugerahi Abhiseka Acarya kepada seorang bhiksu, yaitu Bhiksu Shi Lian-feng (釋蓮風法師) dari Taiwan Lei Tsang Temple, kelak akan diberikan Abhiseka Acarya.
Hari ini ada Abhiseka Adharma Buddha, dalam Sutrayana Adharma Buddha disebut sebagai Samantabhadra Tathagata, inilah Dorje Chang. Adinata ini disebut sebagai Yang Maha Mulia, Yang Maha Agung, sebab tidak ada lagi yang lebih tinggi dari-Nya, Yang Maha Tinggi dan Yang Maha Suci. Ia sama dengan Adinata Upacara besok, Mahottara Heruka, sebab Mahottara Heruka adalah Vajra-krodha-kaya dari Adharma Buddha, keduanya satu hakikat.
Sekarang terlebih dahulu akan saya ulas mengenai Adharma Buddha, banyak orang mengatakan : "Adharma Buddha ? Sangat sukar untuk diingat !" Sesungguhnya mudah diingat, Anda cukup mengingat kata-kata orang Taiwan : "A-da. A-da". ( Bahasa Taiwan : tertegun ) Mengapa Buddha ini disebut Adharma Buddha ? Bukankah menjadi Buddha sudah cukup, mengapa Ia masih harus bermanifestasi menjadi Panca-dhyani Buddha ? Kemudian bermanifestasi menjadi Buddha yang tak terhingga banyaknya ? Penekunan yidam ini adalah yang paling mudah untuk divisualisasikan, Adharma Buddha sangat mudah divisualisasikan, yang pertama adalah Ia berwarna biru, selain mata dan giginya berwarna putih, sebenarnya mata juga tidak semuanya putih, ada sedikit bagian yang putih, kemudian sekujur tubunya berwarna biru, wujud Adharma Buddha yang saya lihat adalah kedua tangan-Nya memegang vajra, thangka yang di depan sana saya juga melihatnya ! Adinata di depan sana sekujur tubuhnya berwarna biru, sangat mudah divisualisasikan. Wujud Adharma Buddha yang lain yang pernah saya lihat adalah kedua tangannya membawa vajra dan disilangkan di depan dada, nama lain-Nya adalah Dorje Chang. Ia adalah Buddha Bhumi ke 16, sangat agung dan mulia. Asalkan kalian menerima abhiseka dan menekuni sadhana penjapaan yidam ini, kemudian Anda beryukta dengan-Nya, Beliau sendiri menyatakan, dalam tujuh kehidupan pasti mencapai Kebuddhaan. Dia adalah yang terbesar ! Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Selain itu, setelah menerima abhiseka adinata ini, selamanya tidak akan terjerumus ke tiga alam rendah. Abhiseka Mahottara Heruka besok juga demikian, mencapai Kebuddhaan dalam tujuh kehidupan, tidak terjerumus dalam tiga alam rendah, adinata ini adalah Buddha Asali, Adi Buddha. YangAsali, Adi Buddha, dalam Buddhisme Beliau adalah Yang Maha Agung, Maha Tinggi, Maha Mulia dan Maha Suci, Maha Besar. Oleh karena itu Anda memohon kepada-Nya pasti dapat sesuai harapan. Hari ini yang hadir di upacara, yang menyaksikan lewat internet dan segenap tamu agung, semuanya dapat sesuai harapan, permohonan Anda dapat terkabul sesuai harapan.
Ada yang bertanya : "Apa keistimewaan adinata ini ?" Saya beritahu Anda ! Letak keistimewaan adinata ini, bagaimana Anda memvisualisasikannya ? Visualisasi yang sangat sederhana, Ia berwarna biru. Apabila di hadapannya ada yang berwarna putih , itulah Mahesvari Bhagavati, setelah memvisualisasikannya dengan jelas, sinar yang dipancarkan-Nya sangat istimewa, tiap utas sinar yang dipancarkan-Nya, di tiap ujung sinar muncul satu Buddha, di dalam sinar ada nirmanakaya Buddha. Semua Buddha Bodhisattva, semua adinata, dakini, Dharmapala, semuanya merupakan manifestasi-Nya. Sungguh sangat agung. Buddha yang utama, visualisasi yang teristimewa adalah Anda harus memvisualisasikan sinar-Nya, jumlahnya tak terhingga, dalam tiap sinar terdapat satu Buddha, ini merupakan visualisasi yang teragung. Selain Adharma Buddha, sangat jarang yang di dalam sinar terdapat Buddha. Oleh karena itu yang tepat adalah Anda harus ingat visualisasi yang demikian.
◎ Saya beritahu Anda, satu aksara mantra Adharma Buddha, sangat penting, sangat jarang yang mengetahui aksara mantra Adharma Buddha, aksara tersebut adalah yang paling penting, pada mulanya bermanifestasi dari aksara 'A', namun di dalam hati-Nya terdapat satu aksara, aksara dari Mantra Hati-Nya, aksara mantra ini harus dijapakan pada tiap upacara, saat saya mengangkat vajra akan melafalkan satu aksara : "Wen". Semua pasti merasa keheranan karena tidak pernah melihat aksara 'Wen' ini. Kenapa saya tidak pernah melihatnya ? Tidak pernah mendengarnya ? Hanya mendengar Mahaguru senantiasa menjapa 'Wen', 'Wen', 'Wen'. 'Wen' adalah sebuah aksara, sekarang saya perlihatkan kepada Anda semua, apakah kelihatan ? Aksara itu disebut 'Wen'. Dalam hati Adharma Buddha ada satu aksara 'Wen', aksara yang selalu saya japakan tiap upacara, berarti sedang menjapa Adharma Buddha. Sangat sedikit orang yang mentransmisikan Adharma Buddha, tidak ada di internet. Dengan sederhana akan saya babarkan sadhana penjapaan-Nya, saya akan transmisikan Sadhana Penjapaan Adi Buddha Adharma Buddha.
Terlebih dahulu saya ungkapkan makna mula-Nya,Buddha pertama dalam Sutra Raja Agung Avalokitesvara adalah Buddha Guhya Sinar Suci ( Jing-guang Mi-mi Fo ), inilah Adharma Buddha. Sang Buddha telah mengatakan bahwa setiap makhluk mempunyai Buddhata, di dalam sutra juga dikatakan, sebelum ayah dan ibu lahir, pada mulanya hanya akasa, yang tak terbatas, Buddhata dan Kesunyataan, setelah adanya ayah dan ibu, setelah satutitik cahaya turun dan menjadi prana, barulah menjadi wujud. Tiap orang mengetahui, ada tubuh, prana dan 'shen' ( Kesadaran Kedewataan ), namun tidak mengetahui ada satu titik cahaya Buddhata, pada umumnya orang mengira bahwa kehidupan hanyalah kelahiran dan kematian begitu saja. Sedangkan seorang sadhaka mengetahui adanya satu titik cahaya, mengetahui dapat menekuni bhavana kembali pada Buddhata, mengenal wajah asali, kembali pada akasa kesunyataan asali, kembali pada Adharma Buddha.
Sebenarnya semua thangka adalah angkasa bundar, persegi empat, orang Tiongkok mengatakan : "Langit bundar, persegi empat, titah 9 gatha, sekarang aku menjapa mantra, dalam kehidupan kali ini memperoleh kesehatan dan ketenteraman". Yang disebut dengan : 'Bagian dalam bundar, kemudian persegi empat'. Merupakan simbol dari Adharma Buddha, bagian dalam adalah sebuah lingkaran, bagian luar adalah persegi, bagian tengah adalah sebuah titik. Lingkaran di luar adalah 'Langit Bundar', kemudian di luarnya lagi ada sebuah persegi yaitu bumi persegi empat, inilah : "Langit bundar, bumi persegi, titah 9 gatha, sekarang aku menekuni bhavana, kembali pada 'Pusat' ".
◎ Saya akan babarkan secara singkat Sadhana Yidam Adharma Buddha, dalam sadhana ada tujuh bagian yang sama, yaitu : Maha-Namaskara, Maha-Pujana, Catur-Sarana dan Catur-Apramana-Citta.Yang berbeda adalah mudra : Kedua tangan merangkap ke dalam, dua ibu jari diluruskan dan saling berjajar, inilah mudranya ( Mahaguru memperagakan ), kemudian memvisualisasikan angkasa, bijaksara 'A', berubah menjadi bijaksara 'Hum' biru, dalam sekejap berubah menjadi yidam Adharma Buddha yang berwarna biru, berwajah satu dan berlengan dua, kedua lengannya memegang vajra, tubuhnya diperagung dengan untaian mutiara dan ratna mutu manikam, kedua kakinya duduk bersila dalam postur vajra. Dalam Cakra-Anahata Buddha-Pitr ( Buddha Ayah )terdapat sebuah aksara yang berbunyi 'Wen', dalam sekejap memancarkan cahaya terang benderang, kemudian cahaya tersebut kembali menuju di bagian atas kedua kaki yang bersila dan berubah menjadi Mahesvari Buddha-Matrka ( Buddha Ibu ), kedua adinata saling berpelukan. Kedua adinata mengenakan mahkota Panca-Ratna, mengenakan giwang, untaian perhiasan, jalinan rambut diperindah dengan delapan jenis ratna, keduanya memiliki sembilan macam atribut luhur adinata santam (Makhluk Suci Damai ). Buddha-Matrka bertubuh langsing, tangan dan kakinya sangat gemulai, tubuhnya berisi, pinggangnya sangat ramping, Ia sangat muda,sangat gemilang, sangat cemerlang, sangat agung, sangat bersukacita, tampil dalam wujud gadis berusia 16 tahun. Intinya adalah pada bagian ujung dari tiap sinar terang yang dipancarkan oleh Buddha-Pitr dan Buddha-Matrka terdapat satu Buddha, dari utas-utas sinar yang tak terhingga banyaknya terdapat Buddha yang tak terhingga banyaknya, dalam ribuan jenis sinar terdapat ribuan Buddha, demikianlah visualisasi eksternalnya. Sedangkan visualisasi internalnya : diri sendiri adalah aksara 'Wen', diri sendiri berubah menjadi Adharma Buddha-Pitr dan Buddha-Matrka, menjapa mantra : "Om. Bie-zha. A-da-er-ma. Da-du. Suo-ha." Menjapa semakin banyak semakin baik. Kemudian memasuki samadhi, memasuki Kesunyataan, dalam batin tiada suatu apapun, satu pikiranpun taktimbul, usai samadhi, keluar dari samadhi, melakukan pelimpahan jasa, kemudian Maha-Namaskara. Aksara 'Wen' ini adalah yang paling istimewa, yaitu aksara 'Wen' yang saya serukan dengan keras usai pelimpahan jasa. Apakah dengan demikian telah mengerti ? Saya akan meminta pada Acarya Lian-zai (蓮栽上師) untuk menuliskan Sadhana Penjapaannya, kemudian Anda boleh menekuninya sesuai dengan itu.
Adharma Buddha adalah Buddha bhumi ke 16, tapibhumi 16 yang mana ? Bodhisattva ada 10 bhumi, sedangkan Avalokitesvara Bodhisattva adalah Buddha bhumi ke 16, seperti Avalokitesvara Bodhisattva berlengan dan bermata seribu memiliki sebelas kepala, sebelas wajah, oleh karena itu merupakan bhumi ke 11. Adalah keliru bila mengira bahwa 10 bhumi adalah 10 bhumi Bodhisattva. Sesungguhnya 16 bhumi dari Adharma Buddha adalah khusus, bhumi pertama dan bhumi kedua menjadi satu, saya mengatakan satu adalah dua, bhumi pertama adalah abhiseka. Semua pasti keheranan, bukankah abhiseka adalah mengambil alatnya lalu mengabhiseka ! Bukankah bahkan bisa juga melakukan abhiseka bagi diri sendiri ? Para Acarya membawa kalasa abhiseka untuk mengabhiseka semua umat, mengambil alat Dharma, membawa pratima Buddha untuk mengabhiseka umat. Namun kenapa sekarang menyatakan abhiseka ada dua bhumi ? Saya beritahu Anda ! Kesunyataan mula, tiada apapun, arus Dharma sepuluh penjuru mengalir kesana kemari segalanya adalah abhiseka, di pusatnya adalah Adi Buddha, Adi Buddha ini manunggal dengan Kesunyataan.
◎ Oleh karena itu 'Dua Bhumi Abhiseka' adalah abhiseka arus Dharma sepuluh penjuru yang dialirkan oleh Adharma Buddha mengalir ke sepuluh penjuru, merupakan abhiseka yang dialirkan. Selain itu, abhiseka sepuluh penjuru arus Dharma ini kembali pada Adharma Buddha, kemudian keluar lagi untuk mengabhiseka, kemudian kembali lagi mengabhiseka, kemudian keluar lagi mengabhiseka, oleh karena itu disebut sebagai 'Dua Bhumi Abhiseka'.
Saya ceritakan sebuah lelucon ! Si Dungu memasuki imigrasi sebuah negara sambil membawa seekor burung beo, petugas imigrasi menghentikannya dan berkata : "Pak ! Burung beo Anda dikenakan pajak.", "Harus bayar berapa ?" , "Yang hidup US$50, namun untuk burung awetan hanya bayar US$ 15 !" mendadak burung beo itu ketakutan dan berteriak : "Hei Dungu ! Jangan pelit yah !" mengalir masuk dan mengalir keluar inilah 'Dua Bhumi Abhiseka', semuanya adalah 50 dolar, dalam kondisi hidup adalah 50 dolar, kondisi mati juga 50 dolar, tiada perbedaan, antara mengalir masuk dan mengalir keluar tiada perbedaan. Inilah 'Dua Bhumi Abhiseka !' Adharma Buddha adalah Abhiseka Kolektif, semua abhiseka ada pada-Nya, sepuluh penjuru arus Dharma mengalir keluar mengabhiseka kita semua, kemudian mengalir kembali mengabhiseka diri sendiri. Anda para sadhaka, asalkan bersadhana satu kali berarti melakukan abhiseka satu kali, asalkan yidam hadir, pasti Ia menganugerahi abhiseka arus Dharma kepada Anda. Asalkan Anda memiliki keyakinan, begitu mata terpejam, memvisualisasikan yidam Anda, ( Mahaguru memejamkan mata ) barusan saya menerima abhiseka arus Dharma, dalam sekejap menerima abhiseka. Sebab saat Anda tidak memikirkan apapun, satu pikiranpun tak timbul, tidak memikirkan apapun, atau Anda hanya merenungkan yidam Anda, yidam Anda telah hadir dalam upacara ini, pasti Ia akan mengabhiseka Anda, pasti masuk ke dalam Anda. Saat Anda memikirkan-Nya, maka Ia juga memikirkan Anda, bagaikan seorang ibu merindukan anak dan anak merindukan ibunya. Saat Anda melakukan penjapaan dan memeditasikannya maka Ia pasti memasuki diri Anda, maka Anda memperoleh abhiseka satu kali lagi ; Satu kali sadhana berarti satu kali abhiseka, ini hanya ada dalam Tantrayana. Oleh karena itulah siswa Tantrayana senantiasa memperoleh arus Dharma tanpa terputus.
Saya ceritakan sebuah lelucon, ayah melarang Xiao-ming pergi ke grup nyanyian dan tarian rendahan, jangan melihat pertunjukan tarian dan nyanyian yang rendahan. Ia mengatakan : "Apabila kamu tidak mendengar nasehat ayah dan tetap bersikeras untuk datang ke sana, kamu akan melihat sesuatu yang tidak patut dilihat !" Didikan si ayah sangat baik. Sesungguhnya lebih baik si ayah tidak mengatakannya, sebab begitu ia mengatakannya, Xiao-ming malah lebih penasaran. Keesokan harinya Xiao-ming membeli tiket dan masuk ke arena, ternyata ia benar-benar melihat sesuatu yang tidak patut ia lihat, sesuatu itu adalah : "Si ayah !" Ini sedang memberitahu Anda mengenai abhiseka. Saat yidam berada di dalam Anda itulah abhiseka, yidam dari luar kemudian masuk ke dalam, ini juga merupakan abhiseka, maka Anda akan melihat yang tidak seharusnya terlihat, yaitu diri Anda sendiri ! Anda sendiri adalah yidam ! Yidam adalah Anda ! Oleh karena itu yidam masuk, bukan dua lagi, melainkan telah menjadi satu. Apakah dengan demikian sudah mengerti ? Meskipun itu adalah jasmani Anda, namun saat yidam memasuki Anda, maka Anda adalah yidam, inilah yang dimaksud dengan 'Dua Bhumi Abhiseka !'
◎ Yang kedua adalah 'Dua Bhumi Dharmaraja', Adharma Buddha adalah Pimpinan Utama semua Dharma, Ia adalah Dharmaraja yang sesungguhnya, Ia memiliki dua bhumi, yang utama di alam semesta, semesta ini adalah diri sendiri, diri sendiri adalah semesta ; Kehidupan saat ini, lampau dan yang akan datang semua berada di dalam semesta ; Yang Asali dan yang akan datang adalah Buddha yang sama, semuanya adalah Adharma Buddha. Dengan kata lain di masa lampau dan yang akan datang semua adalah Adharma Buddha, alam semesta dan Adharma Buddha semua adalah yidam, merupakan Dharmaraja termulia.
Saya ceritakan sebuah lelucon, pada hari ketiga belas tahun baru imlek, ayah dari Fang-fang memasang gambar tahun baru. Setelah ia memasang gambar pertama, ia memanggil Fang-fang untuk melihat dari belakang saat ia memasang gambar yang kedua, supaya dapat sejajar dengan gambar pertama. Demi memperoleh kemujuran, ia berpesan kepada Fang-fang : "Apabila saya memasangnya terlalu tinggi, kamu katakan : Fa-cai ( Memperoleh harta ), tapi kalau saya memasangnya terlalu rendah, katakan : Jian-kang ( sehat )". Setelah dia memasang gambar, Fang-fang melihat ke kiri dan kanan, ternyata sudah sejajar, maka ia mengatakan : "Ayah, tidak 'Fa-cai', juga tidak 'Jian-kang' ". Sebenarnya antara harta dan kesehatan adalah setara, harus seimbang, seharusnya si ayah mengatakan harus sehat dan memperoleh harta, tidak seharusnya membedakan.
◎ Oleh karena itu, seantero semesta adalah Adharma Buddha, Adharma Buddha adalah semesta, entah Anda adalah Adi Buddha atau Adharma Buddha, maupun Buddha di masa yang akan datang, semuanya adalah Adharma Buddha, semuanya setara, tiada berbeda, oleh karena itu adalah 'Dua Bhumi Dharmaraja'.
Adharma Buddha adalah Dharmaraja Yang Utama, dari kepala hingga ekor, Ia tetap adalah Dharmaraja Utama ; Di masa lampau Ia adalah Dharmaraja Utama ; Di masa yang akan datang Ia adalah Dharmaraja Utama, tiada perbedaan. Bukan berarti Adi Buddha bukan merupakan Buddha yang akan datang, sesungguhnya adalah satu. Semesta adalah Adharma Buddha, Adharma Buddha adalah semesta, inilah yang paling penting, satu-satunya 'Dua Bhumi Dharmaraja'. Selain itu saya juga akan babarkan kepada Anda semua mengenai : 'Dua Bhumi Kumara-bhuta' ( Kemurnian Kanak-kanak ), apa itu ?
◎ Sekarang yang ditekunioleh Mahaguru adalah 'IlmuKumara', Padmakumara adalah 'kumara', kumara adalah Bodhisattva, sangat polos, memiliki sepuluh keluhuran takterperi, inilah 'Dua Bhumi Kumara-bhuta'. Adharma Buddha adalah satu Buddha, meskipun sepuluh penjuru Dharmadhatu adalah sepuluh penjuru, disatukan adalah Adharma Buddha. Saya beritahu Anda semua, banyak orang pada dasarnya mempunyai kumara-bhuta ini, hanya saja telah ternodai, manusia hanya karena telah ternodai, sesungguhnya kita semua adalah Adharma Buddha yang memiliki sepuluh keluhuran tak terperi, semua fenomena di sepuluh penjuru bersumber dari Adharma Buddha, tiada berbeda, semuanya telah lengkap ! Saat Anda sepenuhnya sunya dan melebur dengan semesta, maka Anda akan melebur dalam Kesunyataan, Andalah Adharma Buddha, Ia juga Adharma Buddha, sama sekali tiada perbedaan. Ini disebut 'Dua Bhumi Kumara-bhuta'.
Sekarang Mahaguru makin mirip kumara, maka Mahaguru sering mengatakan, karya Gurudara di Zhen Fo Zong demikian baiknya, sungguh langka, seharusnya menaikkan tingkatanya, dinaikkan menjadi Nyonya Utama. Gurudara sangat polos, mengatakan Mahaguru juga sangat polos, seharian penuh Berdharmadesana namun tak letih, juga tidak pernah absen, juga tidakpernah beristirahat ; Semua orang bisa beristirahat, hanya Mahaguru yang tidak boleh beristirahat, tiap hari Sabtu, There is fire offering here on every Saturday at three o’clock, no holiday for me. Oleh karena itu Gurudara juga membiarkan saya naik tingkat, menjadi Tuan Utama. Mahaguru sangat polos, memiliki hati kumara, saya menyebut Gurudara sebagai Nyonya Utama, maka dia menyebut saya Tuan Utama, semua setara, inilah 'Dua Bhumi Kumara-bhuta'. Lelucon lagi, saat baru saja kenal, pandangan matamu senantiasa 'menyetrumku' ; Saat berpacaran, senyumu senantiasa menyetrumku ; Saat 'pengantin baru', pemikiranmu senantiasa menyetrumku ; Tapi saat ini, suara dengkuranmu selalu 'menyetrumku' ( mengejutkan ). Dua orang pria sedang ngobrol di sebuah bar, Si A mengatakan : "Istriku sangat hebat, dia berhasil merubah agamaku". Si B bertanya : "Wah ! Apa yang dilakukannya ?" , "Dulu saya tidak percaya apapun, hingga saya sudah menikah baru mengetahui, ternyata neraka sungguh ada". Amituofo ! Tadi baru saja ada yang menerima pemberkatan nikah, tidak boleh melontarkan lelucon semacam ini. Saya beritahu Anda, alam neraka, preta dan hewan juga merupakan manifestasi Adharma Buddha, inilah 'Dua Bhumi Kumara-bhuta'.
◎ Adharma Buddha adalah Avaivartika ( Tak mengalami kemunduran ) : 'Dua Bhumi Avaivartika'. Anda belum pernah terpikirkan apa itu 'Dua Bhumi Avaivartika ?' Sejak mula Ia sudah ada, meskipun Anda tidak bisa melihatnya, Ia juga tidak lenyap. Ia adalah Adi Buddha, di masa yang akan datang juga adalah Adi Buddha, selamanya manunggal dengan kesunyataan, manunggal dengan semesta, adinata ini disebut sepenuhnya Avaivartika, sepenuhnya tak berubah.
Banyak hal yang dapat mundur, saat neraka kosong, maka alam neraka mengalami kemunduran ; Saat alam hewan tiada, maka alam hewan sirna ; Saat alam preta tiada, maka alam preta sirna ; Saat umat manusia tiada, dunia ini juga sirna ; Saat surga tiada, 28 surga juga sirna. Namun yang benar-benar 'Dua Bhumi Avaivartika' ialah Adharma Buddha yang tidak mendua, tubuh-Nya tak mendua, batin juga tak mendua, tubuh dan batin manunggal, tidak pernah bertambah juga tidak pernah berkurang 'Dua Bhumi Avaivartika'.
Pada suatu hari pergi ke gereja, seorang anak memberitahu guru : "Guru, di toilet ada banyak semut !" Ibu guru menganggukkan kepala, mendadak teringat bahwa kosakata 'Ant' ( semut ) sudah pernah diajarkan, kemudian ingin menguji apakah anak itu masih ingat kata ini, maka ia bertanya pada anak tersebut : "Semut itu apa bilangnya ?" , akhirnya si anak dengan polosnya menjawab : "Semut . . .dia tidak bicara !" Si anak mengatakan semut tidak mengatakan apapun, inilah kelucuan anak-anak. Semut adalah semut, manusia adalah manusia, tak berubah. Apabila semut ingin menjadi manusia, menurut sabda Sang Buddha, saat Sariputra bermeditasi, roh-roh semut menyatu dan bertanya pada Sariputra : "Kapan kami bisa menjadi manusia ?" Sariputra menjawab : "Ingin menjadi manusia masih terlampau dini ! Lebih baik kalian menjadi semut dengan baik". Roh dari semut sangatlah kecil, kapan bisa menjadi manusia ? Penuh ketidakpastian dan sangat jauh. Apabila benar-benar terlahir sebagai semut, ingin terlahir kembali memperoleh tubuh manusia sangatlah sukar, sangat-sangat sukar. Namun yang satu-satunya tak mundur adalah Adharma Buddha, semua Buddhata tak mundur, sifat mula Adharma Buddha adalah tak mundur, oleh karena itulah disbeut sebagai 'Dua Bhumi Avaivartika'. Tubuh tak mendua adalah satu tubuh, batin juga tak mendua, tubuh dan batin manunggal. Bhavana kita juga sama, tubuh dan batin harus manunggal, jangan sampai secara jasmani sedang menekuni bhavana namun isi batinnya tidak menekuni bhavana, batinnya terbang kesana kemari, antara lahiriah dan batiniah tidak manunggal. Tubuh dan batin Adharma Buddha manunggal, tidak bertambah juga tidak berkurang. Menurut Anda apakah didunia ini, di seantero semesta ini bisa bertambah sesuatu ? Sesungguhnya tiada bertambah juga tiada berkurang, inilah 'Dua Bhumi Avaivartika'.
◎ 'Dua Bhumi Samyak-citta' apa itu 'Samyak-citta' (Hati Sejati / Murni) ? Saat tidak muncul, bagaikan angkasa ; Saat muncul ,bagaikan hati, menjadi Tathagata Mahaparipurna, inilah 'Dua Bhumi Samyak-citta'.
Saat Adharma Buddha tak muncul, sama dengan tiada, sama dengan angkasa ; Begitu Ia nampak, adalah Adharma Buddha yang Mahaparipurna, tidak peduli dia nampak atau tidak nampak, semuanya Samyak-citta. Saat nampak menjadi satu bhumi, saat tidak nampak adalah semesta,ini juga satu bhumi, inilah 'Dua Bhumi Samyak-citta'. Ada satu lelucon, keluarga Xiao-ming tiap tahun selalu mengalami persengketaan, malam hari sebelum tahun baru imlek, Si Ayah berkata kepada Xiao-ming dan dua kakaknya : "Kalian masing-masing harus mengucapkan satu kalimat mujur, baru boleh tidur". Kakak tertua : "Tahun ini baik". Kakak kedua : "Ketidakberuntungan berkurang", Xiao-ming : "Tidak boleh ada sengketa". Maka Si Ayah menulis ketiga kalimat tersebut dan menempelkannya di atas tembok. Keesokan harinya bibi datang untuk mengucapkan selamat tahun baru, ia langsung membaca : "Tahun ini sangat tidak beruntung, sengketa tidak boleh kurang". (Si Ayah menulis aksara mandarin tanpa tanda baca, ditambah si bibi keliru menempatkan jeda dalam membacanya, sehingga maknanya menjadi berbeda ) Kebetulan menjadi kebalikannya, tidak seharusnya dibaca demikian.
Hari ini saya hendak menjelaskan 'Dua Bhumi Samyak-citta', inilah 'Tahun ini baik, ketidakberuntungan berkurang, tidak boleh ada sengketa'. Ini semua adalah hal yang baik. Tapi saat ketiga kalimatini ditempel bersama jadi tidak begitu baik, ini adalah kekeliruan di dunia, padahal di atas sana segalanya baik. Oleh karena itu inilah yang disebut 'Dua Bhumi Samyak-citta', tidak nampak juga baik, nampak juga baik. Maka tidak ada yang disebut dengan lahir dan mati. Mahaguru mengatakan, lahir adalah 'Nampak', mati adalah 'Tidak nampak', semuanya baik, inilah 'Dua Bhumi Samyak-citta'. Sadhaka tidak boleh menganggap kematian sebagai suatu hal yang tidak baik, tetap adalah 'Dua Bhumi Samyak-citta', dengan kata lain kematian adalah sunya, sedangkan kemunculan adalah 'Eksistensi' ; Dengan kata lain pula, Adharma Buddha adalah eksistensi, namun saat Ia tidak muncul, Ia adalah sunya. Sesungguhnya Ia adalah 'Samyak-citta'. Oleh karena itu Mahaguru nampak juga baik, Mahaguru meninggal juga baik. Mengapa ? Sekalipun tidak nampak, Mahaguru masih berada ! Nampak juga baik, tidak nampak juga baik, inilah 'Dua Bhumi Samyak-citta'. Apakah demikian sudah paham ? Sekalipun Mahaguru adalah tubuh jasmani, tubuh dan batin manunggal duduk di atas Dharmasana ; Namun sekalipun Mahaguru tidak nampak, tidak tiba di negara kalian, kalian juga bisa berjumpa dengan Mahaguru di dalam mimpi ! Sekalipun suatu hari nanti Mahaguru telah meninggal dunia, apakah masih bisa hadir dalam mimpi kalian ? ( Hadirin menjawab : “Bisa !” ) Masih bisa ! Sekalipun saya meninggal dunia, Ibu Han Wu-zhen juga dapat melihat Mahaguru dalam sadhananya ! Benar tidak ? Inilah 'Dua Bhumi Samyak-citta'.
Berikutnya adalah 'Dua Bhumi Upaya', untuk menjelaskan kata 'Upaya' kepada orang asing sangatlah sukar . ( Keterangan penerjemah : 'Upaya' adalah istilah sansekerta, dalam Bahasa Mandarin adalah : 'Fang-bian', yang memiliki banyak arti di antaranya : kemudahan, leluasa dan buang air )
Ada orang yang menelepon temannya, kebetulantemannya sedang berada di toilet, "Apa dia ada ?" , "Dia sedang 'Fang-bian' (buang air ), tunggu hingga dia 'Fang-bian' ( sudah leluasa / selesai ), baru Anda telepon lagi". Orang asing akan bingung. Sebenarnya apa maksudnya ? 'Fang-bian' yang mana ? Muncul masalah. Namun 'Fang-bian' ( upaya ) yang diulas hari ini adalah : Saat tidak nampak, bagaikan Yang Asali ; Saat nampak adalah Para Buddha yang tak terhingga banyaknya dan segala 'Upaya' ( karya yang disesuaikan dengan akar tiap insan ) di berbagai loka. Saat tidak nampak, keduanya adalah 'Upaya' inilah 'Dua Bhumi Upaya'. Saat ditelepon, "Saya sedang 'Fang-bian' ( buang air )". Sesungguhnya justru tidak 'Fang-bian' ( tidak leluasa menerima telepon ) ; Saat ditelepon, "Kebetulah saya 'Fang-bian' (leluasa ), makanya bisa menerima telepon Anda". Inilah 'Dua Bhumi Upaya'.
Suatu hari kantor kami kedatangan dua wanita cantik, kulitnya sangat halus, pakaiannya juga sangat menarik, mereka datang menjual Yakult. Begitu mata kami terpana, tiap orang langsung membeli beberapa botol, kemudian wanita cantik itu berkata : "Kakak yang mana yang setiap hari mau minum Yakult ? Saya akan menghantarnya". Sepertinya semua teman sekantor yang pria satu kata : "Saya mau ! Saya mau !" Keesokan harinya, mulai ada seorang ibu yang ramah setiap hari menghantar yakult kepada mereka, demikianlah hingga saat ini telah berjalan tiga tahun lamanya. Aneh, yang diulas adalah 'Upaya', ibu yang ramah juga adalah wanita cantik, California four small girls, semua adalah wanita cantik, silahkan berdiri. Dulu saat kalian berempat datang sekolah di Amerika, yang satu adalah wanita cantik dari Sichuan, Chen Chuan-fang adalah wanita cantik dari Sichuan, Sun Ai-zhen adalah wanita cantik dari Jiangshu Shanghai, Jiang Guan-rong adalah wanita cantik dari Zhejiang, Wei Si-yan adalah wanita cantik dari Harbin, sekarang mereka berempat adalah wanita cantik veteran, mereka semua memiliki pendidikan yang tinggi. Dulu pada masa mereka baru datang ke Amerika untuk sekolah, tiap pemuda yang berjumpa dengan mereka akan terpesona. Apabila kalian melihat mereka di masa lalu, pasti juga akan terpesona. Oleh karena itu ini disebut apa ? 'Dua Bhumi Upaya', semuanya adalah wanita cantik, hanya saja sudah veteran. Sichuan menghasilkan wanita cantik, Harbin menghasilkan wanita cantik, Jiangshu menghasilkan wanita cantik, Zhejiang juga menghasilkan wanita cantik.
Apa kabar ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Kanton ) Wu-gai ! Wu-gai-shai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih ) Selamat siang semua!Apa kabar semua! (Bahasa Mandarin) Good afternoon! (Bahasa Inggris) (Bahasa Jepang: apa kabar) Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar ) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: terima kasih) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: apa kabar) ada lagi, Bahasa Jerman yang barusan dipelajari : Wie geht es Ihnen?( Bahasa Jerman : Apa kabar ) Merci ( Bahasa Prancis : Terimakasih ) Bonjour ( Bahasa Prancis : Apa kabar ) Selamat siang dan Selamat petang! (Bahasa Indonesia) Inilah 'Dua Bhumi Upaya' ! Ada lagi 'Dua Bhumi Prajna', 'Dua Bhumi Prajna' dari Adharma Buddha, pengetahuan menyeluruh maupun pengetahuan parsial, semuanya adalah 'Dua Bhumi Prajna' ; Sepuluh penjuru abhijna, mengetahui semua Prajna. Tidak peduli itu Prajna yang sejati maupun kebijaksanaan relatif, semuanya diketahui-Nya, sepuluh penjuru Prajnadiketahui, inilah Prajna Adharma Buddha. Pengetahuan menyeluruh dan pengetahuan parsial semua dikuasai, inilah Sarvajna, Maha Tahu, inilah 'Dua Bhumi Prajna'. Satu lelucon, saat dokter jiwa sedang melakukan pemeriksaan, ada seorang pasien wanita yang sudah menetap selama satu bulan berteriak : "Saya ingin membunuhteman pria saya !" Tiga bulan kemudian dokter melakukan pemeriksaan lagi, pasien wanita masih berteriak : "Aku ingin bunuh teman priaku !" Setengah tahun kemudian dokter melakukan pemeriksaan lagi, pasien wanita itu masih berteriak : "Aku ingin bunuh teman priaku !" Setahun kemudian saat pemeriksaan, pasien wanita itu merubah kata-kata : "Saya tidak lagi membunuhnya, saya ingin menikah dengannya". Mendengarnya dokter menuliskan catatan di atas riwayat penyakit pasien : 'Pasien tetap ingin menggunakan berbagai cara untuk membunuh teman prianya !' Ini adalah 'Dua Bhumi Prajna'. Tahukah Anda ? Seorang dokter jiwa akan memahami cara berpikir manusia waras, juga memahami cara berpikir orang sakit jiwa, ini disebut 'Dua Bhumi Pengetahuan Sempurna' atau 'Dua Bhumi Prajna', ada yang wajar dan ada yang tidak wajar, harus diketahui semuanya. Mendalami Buddhisme juga sama, harus memahami Buddha dan harus memahami mara, Buddha dan mara satu hakikat. Pengetahuan sejati dan pengetahuan parsial semuanya adalah kebijaksanaan, dengan mengenali mara barulah Anda bisa mencapai Kebuddhaan, apabila Anda mengenal Buddha maka Anda akan mengetahui adanya mara.Anda harus mengenali mara, kemudian meluruskan mara menjadi Buddha, maka semuanya adalah Buddha, Buddha dan mara satu hakikat, memahami yang sempurna dan yang parsial, inilah 'Dua Bhumi Prajna'.
Selain itu masih ada : 'Dua Bhumi Guhya', tidak peduli itu 'Bhumi Yang Nampak' maupun 'Bhumi yang rahasia', yang tidak diketahui oleh insan awam adalah 'Dua Bhumi Guhya', ketahuilah, Adharma Buddha sungguh adalah 'Dua Bhumi Guhya'. Masih banyak insan yang tidak mengetahuinya, saat ini hanya Mahaguru yang mengetahuinya, dan kalian semua yang mendengar Dharma ini yang mengetahuinya. Semua bhumi ini diakumulasikan adalah Pencerahan, adalah satu kata : 'Buddhi', jumlahnya ada 16 Bhumi, baru saja saya membabarkan perihal 16 Bhumi.
Ada sepasang suami istri yang sedang bertengkar, si suami membanting pintu dan pergi. Si istri melongok dari jendela dan bertanya jam berapa si suami akan pulang, si suami mengatakan : "Yang kembali adalah cucu !" ia pergi dengan kasar. Dua jam kemudian Si Suami berdiri di depan pintu, mengetuk dan berteriak : "Nenek, saya kembali". Ini adalah rahasia, orang yang mengerti rahasianya barulah dapat berseru "Nenek !". Demikianlah yang memahami segalanya. Ada kalanya Anda bicara dengan nada keras, "Saya tidak akan kembali lagi !" Setelah keluar ternyata tidak ada tempat yang dituju, pada akhirnya kembali lagi ke tempat semula, dan jalan satu-satunya adalah dengan baik menjadi 'Cucu'. Ada orang yang sejak kecil sudah menyukai harimau, namun setelah dewasa, di rumah mengenakan celemek, mencuci piring, mengepel lantai, bahkan menyeterika pakaian, orang menanyainya : "Apa hewan peliharaan kamu sekarang ?". "Saya masih suka memelihara hewan, tapi sekarang hewan peliharaansaya berubah menjadi induk harimau". Ya Tuhan ! Kasihan sekali ! Sekarang Mahaguru juga mencuci piring, menanak nasi, memasak lauk, tapi Mahaguru masih belum bisa menyeterika pakaian. Oleh karena itu Gurudara masih tetap Gurudara, bukan induk harimau. Sekarang saya hanya bisa menanak nasi dan mencuci piring, masih belum bisa menyeterika pakaian, kelak Gurudara akan memperlihatkan saya selembar daftar : "Mencuci piring, menanak nasi dan menyeterika pakaian". Saya bertanya : "Pilih salah satu ?" , "Bukan, maksudnya kamu harus mencuci piring, kemudian menanak nasi dan memasak lauk, berikutnya adalah mengepel lantai, dilanjutkan dengan menyeterika pakaian, ini adalah jadwal kegiatan sehari-hari Anda". Amituofo ! Kelak saya pasti bisa menyelesaikannya ! Sebab ini adalah 'Dua Bhumi Guhya'. Satu lagi lelucon, ada seorang pemabuk yang masuk ke sebuah taksi, sopir bertanya : "Bapak mau kemana ?" Pemabuk : "Saya mau ke bandara". Dengan kaget sopir itu menjawab : "Di sini adalah bandara !" Pemabuk itu membayarkan uang, sambil bersendawa, ia menepuk pundak sopir dan berkata : "Terima kasih pemuda ! tapi tolong dengar saran saya, nanti jangan lagi mengendarai mobil demikian cepat !" Anda harus merenungkan ini, inilah 'Dua Bhumi Guhya'.
Om Mani Padme Hum.
Judul Asli :
2015-03-07《蓮生法王開示》至高至上至尊至聖 相應阿達爾瑪佛七世內可成佛
Sumber :
http://tbsn.org/chinese3/news.php?cid=29&csid=50&id=12
Diterjemahkan Oleh Lianhua Shian