2013-09-28 Penjelasan Terperinci Tentang Bradha Kumbha Prana
Ceramah Ke-30 Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Sadhana Padmakumara tanggal 28 September 2013 di Ling Shen Ching Tze Temple
Kita sembah puja pada guru silsilah Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada yidam kebaktian hari ini Padmakumara.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung kita hari ini adalah Nyonya Dubes Liao Dong-zhou dari ROC Executive Yuan Secretary-General Coordinating Committee for North American Affairs Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng dari CTI Taiwan Sdri. Xu Ya-qi, dr. Zhuang Jun-yao, dr. Li Jie dari Chicago, TBF Pengacara Jennifer Chow dan putra, selamat malam semua! Apa kabar semua! (Bahasa Jepang: selamat malam) Good evening! (Selamat malam) Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton)
Hari ini mengadakan kebaktian Sadhana Yidam Padmakumara. Seingatku pada umur 26 tahun, malamnya setelah saya buka mata batin, saat itu saya adalah pejabat pengukur, di kompi Geodesi Nanmenqiao, yaitu Kompi Geodasi 5802 di Nanmenqiao, sekarang kompi geodesi di Nanmenqiao sudah tidak ada lagi. Saat itu, saya tinggal di dalam asrama tentara, seorang tinggal di satu ruangan, hanya saja setiap ruangan disekat dengan triplek biasa. Karena pagi hari telah buka mata batin, begitu tidur pada malam harinya, begitu memejamkan mata, di depan mata muncul lingkaran cahaya yang sangat berkilau. Saat ini, seluruh diri saya terbang dan masuk ke dalam lingkaran cahaya, masuk ke dunia lain. Tentu saja, setelah saya mengalami banyak hal, saya juga tulis semua di buku.
Namun, yang terpenting adalah, di sana saya melihat sebuah cahaya yang sangat terang dan berwarna, cahaya yang sangat berkilau, di samping ada Buddha Bodhisattva memberitahu saya, "Ini adalah Anda, Ia adalah Padmakumara." Yang lain saya tidak ingat banyak, masuk ke dalam cahaya tentu saja melihat banyak, tak terhitung! Melihat para dewa, juga melihat neraka, semua telah lihat.
Sejak pukul 9 malam, setelah tanda lampu dipadamkan, tidur sampai pukul 9 pagi, mata baru terpejam, waktu sangat panjang. Pejabat geodesi adalah pejabat militer, oleh karena itu, saat itu absensi pagi, tentara geodesi yang absensi pagi, pejabat geodesi lebih bebas leluasa, boleh tidur lebih cukup. Setelah bangun, teringat pengalaman suatu malam, semalam sebelumnya, satu hal yang paling penting adalah saya melihat diri saya sendiri, Buddha Bodhisattva mengatakan, "Inilah Padmakumara." Saya ingat dalam hati, hingga sekarang, tidak dilupakan. Kejadian seperti ini, jika diceritakan pada orang biasa, sebagian besar kurang percaya, apa boleh buat. Saat itu, saya pulang, lebih dulu bercerita pada ayah dan ibu saya, bahwa saya adalah Padmakumara, ibu saya lebih percaya, karena pada hari itu, ia melihat kondisi saya dibukakan mata batin di dalam kelenteng. Ayah saya memang tidak percaya makhluk halus, apapun tidak percaya, ia berkata, "Manusia meninggal dunia ibarat padamnya lampu." Setelah manusia meninggal dunia, seperti lampu yang telah padam, apapun tidak ada lagi, tidak ada surga maupun neraka. Tidak ada hantu maupun dewa. Ia tidak pernah percaya semua ini, sedikit pun tidak percaya. Saat saya muda, saya suka melawan. Sehingga sering bertengkar dengannya. Saya mengatakan benar-benar ada, ia mengatakan tidak ada, pada malam tahun baru, kami bertengkar hebat. Ia pun pergi dari Taichung ke Kaoshiung untuk menghibur diri, saya pun pergi ke Kaoshiung untuk mengunjungi teman. Semua ini adalah masa lalu. Pertama kali saya bercerita pada ibu dan ayah saya, ayah saya berkata, "Kamu Padmakumara? Kalau begitu saya adalah Li Jing - Raja Langit Penopang Pagoda." Ia pernah baca Feng Shen Bang, di dalam Feng Shen Bang, Pangeran Ketiga Nazha adalah titisan padma, karena tubuh-Nya telah tiada, roh-Nya terbang ke gurunya Taiyi Zhenren. Taiyi Zhenren menekan kepala padma, tubuh ditaruh yang benar, kemudian roh-Nya dipanggil masuk, setelah dimasukkan, ia adalah titisan padma. Oleh karena itu, ayah saya mengira saya adalah Pangeran Ketiga Nazha, sebenarnya bukan. Walaupun Pangeran Ketiga Nazha adalah titisan padma juga merupakan Padmakumara, namun saya beda dengan Pangeran Ketiga Nazha di dalam Feng Shen Bang, benar-benar tidak sama. Ayah saya tidak percaya. Namun, bibi pertama saya adalah seorang bhiksuni, bibi pertama saya adalah Orang Tainan, ia menjadi bhiksuni di Wanfo Si, Taichung, ia juga memiliki kegaiban. "Namo Amituopoye. Duotaqieduoye. Duodiyeta. Amilidoupopi. Amiliduo. Xidanpopi. Amiliduo. Pijialandi. Amiliduo. Pijialanduo. Qiemini. Qieqiena. Zhiduojiali. Suoha." yang kita japa sekarang, mantra ini dijapa oleh bibi pertama saya, kemudian Beliau mengajari saya, sekarang saya mengajari Anda semua, suatu pagi saya keluar mengukur, saya membawa peralatan, tas ransel, dan lain sebagainya, saya mengatakan saya mau mengukur di Guanmiao, Tainan, mungkin sebulan kemudian baru pulang, karena pengukuran itu berlangsung kira-kira sebulan lamanya, saya akan berada di Guanmiao itu. Setelah kami tiba di Guanmiao, lalu mencari sebuah rumah penduduk di dusun Guanmiao. Kami lebih dulu mencari kepala desa, kepala RT, mengatakan kami adalah pejabat pengukur dari Departemen Pertahanan, berharap tinggal di kamar penduduk yang kosong. Mereka pun membawa kami pergi ke balai umum atau kuil, di sebelah kiri kuil ada kamar, di sebelah kanan juga ada kamar, kamar itu biasanya ditaruh peti mati, ada orang meninggal dunia maka ditaruh di kuil menunggu waktu untuk dimakamkan. Kita pun tinggal di sana, di sana kebetulan ada sebuah peti mati, kita pun tidur di samping peti mati, kemah digelar, yaitu empat batang bambu, digantung kelambu, malamnya tidur di sana, pagi hari pergi mengukur, pulangnya ke balai umum, di balai umum juga ada dapur, boleh menanak nasi, boleh memasak. Saat itu, bibi pertama saya ada di rumah saya, jalan Lixing no. 39, Taichung, Taiwan, Beliau kebetulan duduk di pintu menjapa nama Buddha, sedangkan saya sudah berangkat ke Guanmiao pagi harinya, Beliau menjapa di sana, terus menjapa, aduh? Ia melihat saya masuk, ia pun berkata pada ayah dan ibu saya, "Saya melihat Katsu pulang." Itu nama kecil saya dalam Bahasa Jepang, ayah dan ibu saya tertawa, "Ia baru pergi mengukur tadi pagi, mau menetap di Guanmiao sebulan, mana mungkin pulang malamnya? Tidak mungkin." Kami di Guanmiao telah menyewa tempat, mulai memasang kemah, saat sedang membenahi kamar, untuk persiapan istirahat malam hari, sebuah instruksi dari Departemen Pertahanan turun, "Guanmiao tidak perlu diukur. Kalian lebih dulu kembali ke kompi geodesi menunggu pemberitahuan berikutnya." Kita beberapa pejabat geodesi dan tentara geodesi langsung meninggalkan dusun itu, dari Kompi Linfeng, Kompi Linfeng sangat terkenal, yaitu tempat penghasil susu, kita dari Guanmiao ke Kompi Linfeng, kemudian dari Kompi Linfeng naik kereta api malam kembali ke Taichung, saya lebih dulu pulang. Begitu pulang, mata kedua orang tua saya terbelalak, berkata pada bibi pertama saya, "Aduh? Kamu melihat Sheng-yen pulang, ternyata benar! Ia benar-benar pulang, hal yang tidak mungkin. Ia tadi pagi baru pergi mengukur, mengatakan mau sebulan, mengapa bisa pulang pada larut malamnya?" Bibi pertama saya ini adalah seorang bhiksuni dan menjapa nama Buddha, masih bisa melihat sesuatu. Itu sebabnya, banyak kejadian gaib terjadi di dalam keluarga kami, banyak peristiwa kontak batin.
Saat itu, saya juga merasakan kehadiran kakek saya sendiri, begitu mata saya terpejam, kakek saya muncul di hadapan saya. Ia sedang terbang, membawa sebuah pelita sedang terbang, terbang ke sebuah kuil di atas langit, kemudian, ia menggunakan pelita di tangannya untuk menyalakan dupa dan pelita. Setelah saya lihat, "Ah! Kakek saya telah menjadi utusan pembawa pelita di dalam sebuah istana Zixia di alam surga." Saya melihat jelas, saya cerita pada ayah saya, kemudian cerita pada ibu saya, menceritakan bahwa saya benar-benar melihat kakek saya, di sebuah istana di surga menjadi utusan pembawa pelita. Saat itu, Padmakumara sangat jitu, fenomena gaib sangat banyak. Saya juga tidak tahu siapa Padmakumara, saya cari ke mana-mana, juga bertanya pada orang, saya bertanya pada Upasaka Li Bingnan, Upasaka Li Bingnan berkata, "Kontak batin Anda adalah kesaktian Mara." Saya pikir, "Oh! Mara, saya sudah hampir gila." Ia berkata, "Energi vital Anda disedot, 3 tahun kemudian pasti akan meninggal dunia." Katanya pada saya, namun, ia adalah orang yang menuntun saya bersarana pada Guru Yinshun. Kedua, saya mencari Zhu Fei, ia adalah murid Li Bingnan, ia menerbitkan Majalah Bodhi, saya pun bercerita padanya apa yang saya lihat begitu mata saya terpejam, Zhu Fei merasa heran, Nyonya Zhu Fei di samping terus menjapa Mahakaruna Dharani, Buddha Bodhisattva berkata padanya, "Anda tidak perlu japa Mahakaruna Dharani, saya tahu Anda japa Mahakaruna Dharani, walaupun Anda tidak japa keluar suara, saya tahu Anda japa Mahakaruna Dharani." Nyonya Zhu Fei sangat terkejut, "Saya sedang japa Mahakaruna Dharani, Anda pun tahu?" Saya pergi lagi mencari Bhiksu Shengyin, saat itu ia juga ketua Chiming Si dan Wanfo Si, seorang Mahabhiksu yang terkenal di Taichung. Saya menceritakan pada Bhiksu Shengyin bahwa sekarang saya mempunyai fenomena demikian, ia bahkan tidak menghiraukan saya. Begitu ia duduk, berkata, "Pemuda, apakah Anda ada masalah?" Saya menceritakan fenomena saya. Ia berkata, "Jangan cerita lagi, saya tidak hiraukan Anda." Kemudian, ia pun mengerjakan tugasnya, saya sendirian menunggu di sana, juga tidak mampu berbuat apa-apa. Saya mencari banyak orang, saya pernah mencari banyak bhiksu agung, kalau bukan mengatakan Mara, maka tidak menghiraukan saya. Kemudian, lewat penelitian Lanzhou University, China, mereka ada sebuah tim penelitian Padmakumara, hasil penelitian menyebutkan bahwa Padmakumara pada awal sekali adalah Grivaprabha Kumara. Kemudian, dari dalam Sutra ditemukan pada zaman Raja Mahanubhava, ada dua kumara yang terlahir dari padma, satu adalah Ratnamanas Kumara, satu lagi adalah Ratnautara Kumara, mereka adalah Padmakumara, mereka berdua membawa Raja Mahanubhava mengunjungi Buddha Suvarna, bersarana pada Buddha Suvarna. Raja Mahanubhava adalah Buddha Sakyamuni, karena Padmakumara menuntun Raja Mahanubhava (yaitu Buddha Sakyamuni) bersarana pada Buddha Suvarna. Padmakumara adalah guru penuntun, menuntun Buddha Sakyamuni bersarana pada Buddha Suvarna. Sehingga, saya pun menjadi guru penuntun Buddha Sakyamuni, ini tercantum dalam kitab Sutra, apa boleh buat. Itu sebabnya, Grivaprabha Kumara adalah Padmakumara, Ratnautara Kumara adalah Padmakumara, Ratnamanas Kumara adalah Padmakumawra, Padmasambhava adalah Padmakumara, Pangeran Ketiga Nazha juga Padmakumara, Padmakumara berubah makin lama makin banyak, karena hasil penelitian makin lama makin banyak, kelak akan terbit sebuah buku, berjudul "Asal-muasal Padmakumara", atau "Keluarga Padmakumara", buku ini adalah data-data yang dikumpulkan oleh Sdr. Zhang Ming-cong, kelak kalian setelah melihatnya akan tahu siapa Padmakumara. Baik! Hari ini sekian penjelasan untuk Padmakumara.
Kadang-kadang, saya mengatakan pada orang lain bahwa saya adalah Padmakumara, orang lain berkata, "Tidak pernah dengar." Sungguh! Tidak pernah dengar. Namun, Ratnamanas Kumara pernah dengar! Karena, Buddha Bhumi ke-16 disebut Buddha Atarma, Ia mentransmisikan Sadhana Mahamudra Kargyupa, lebih dulu transmisikan kepada Ratnamanas Kumara, sedangkan Ratnamanas Kumara bersama-sama dengan Buddha Atarma. Buddha Atarma adalah Samanthabradharaja Tathagata, atau Adi Buddha. Saat Adi Buddha masih ada, Ratnamanas Kumara pun ada. Ratnamanas Kumara berstatus apa? Ia begitu dekat dengan Samanthabradharaja Tathagata bhumi ke-16 begitu dekat, Buddha Atarma pertama kali mentransmisikan kepada Ratnamanas Kumara, Ratnamanas Kumara adalah Padmakumara, ternyata silsilah pertama Mahamudra Kargyupa adalah Padmakumara. Asal-usul Padmakumara tidak kecil. Oleh karena itu, Padmakumara dan Raja Timur, Yaochi Jinmu dilukis berdampingan di dalam Dunhuang, sederajat.
Oleh karena itu, Yaochi Jinmu membukakan mata batin saya. Di sini ada lagi sebuah kunci penting, Yaochi Jinmu membukakan mata batin saya, mengapa demikian? Karena Ia dan saya pada dasarnya adalah bersama-sama. Baiklah! Sekian sampai di sini.
Lanjut mengulas Sadhana Dzogchen. Mengapa ini adalah lelucon pertama? Ada seorang pria dan seorang wanita naik angkutan umum, begitu naik ke atas dan melihat, hanya ada sebuah tempat, pria dan wanita menyerbu, alhasil pria lebih dulu merebut tempat, ia pun duduk, wanita juga menyerbu ingin merebut tempat itu, namun, ia tidak mampu menghentikan langkah, lalu duduk di tubuh pria ini. Pria ini menunjukkan mimik muka sangat menderita, lalu menepuknya, "Nona, Anda telah menghancurkan telur saya." Nona ini langsung melompat, "Tidak mungkin! Telur mana mungkin bisa pecah seperti ini?" Pria ini dari badannya mengeluarkan dua butir telur rebus, "Lihat, sudah pecah!" Telur ini beda dengan telur itu, Padmakumara Mahaguru adalah telur asli, benar-benar telur yang baik, bukan telur dadar, juga bukan telur rebus, juga bukan telur 3 warna yang kita makan di Seattle, yaitu telur pitan ditambah telur asin ditambah telur ayam? Namun, Mahaguru bukan, Mahaguru adalah telur asli, saat Mahaguru lahir, sama dengan Pangeran Ketiga Nazha. Apa persamaannya? Di mana persamaannya? Saat Pangeran Ketiga Nazha lahir berupa sebuah telur, setelah dikupas baru meloncat keluar seorang bayi, yaitu Pangeran Ketiga Nazha, keluar dari sebuah bola daging. Mahaguru saat lahir, ada sebuah telur putih, telur yang berwarna putih, seluruh tubuh dibungkus kasa putih, bidan membersihkan perlahan-lahan dengan minyak tanah, baru ada seorang bayi di dalamnya, bayi itu adalah saya. Pokoknya, saya adalah telur yang baik. Lelucon kedua, ada seorang pengacara yang baru saja lulus ujian, saking girangnya ia langsung pesan jubah pengacara, selesai dibuat, ia coba pakai, kebiasaan pengacara ini adalah suka memasukkan tangan di dalam saku. Namun, saat ia coba pakai, bagaimana pun ia memasukkan tidak ada saku. Ia pun bertanya pada tukang jahit, "Pak! Mengapa jubah pengacara saya tidak ada saku?" Hanya terlihat penjahit menjawab santai, "Pengacara muda, Anda tidak mengerti, mana ada pengacara yang memasukkan tangan ke dalam saku sendiri? Mereka selalu memasukkan tangan ke dalam saku orang lain." Ini memang benar. Karena, jika orang biasa dapat memasukkan tangan ke saku orang lain, ia pasti pemenang.
Hari ini mengulas Sadhana Dzogchen, kita adalah pemenang sejati, karena banyak sadhana, setelah Anda mendengarnya, boleh diterapkan dengan cepat. Seperti menekuni Penjapaan Vajra, Anda boleh mengubah nasib sendiri, sebuah sadhana yang sangat baik. Yang hari ini kita katakan adalah kita sering menggunakan Bradha Kumbha Prana, banyak orang mengulas Bradha Kumbha Prana, namun tidak sejelas Mahaguru, ulasan Mahaguru, benar-benar mengulurkan tangan ke saku orang lain, Anda pasti pemenang, Anda telah melatih, pasti ada kontak batin, akan ada tanda-tanda kontak batin. Menekuni Bradha Kumbha Prana beda dengan 9 Langkah Pernapasan Buddha, juga beda dengan Penjapaan Vajra, yang terpenting adalah tahan napas, semakin lama semakin baik. Biasanya, bagi pemula, tahan napas 30 detik, setengah menit, Anda pulang dan coba. Bagi yang mulai belajar Bradha Kumbha Prana, hirup sebuah cahaya di dalam kesadaran alam semesta di angkasa, dari nadi tengah turun hingga perut Anda. Kita mengatakan pernapasan penuh, pernapasan penuh harus dihirup hingga ke Avadhuti bawah, namun, wanita sebaiknya hirup sampai ulu hati saja, jangan sampai bagian perut, supaya tidak mengalami pendarahan, karena Bradha Kumbha Prana lebih keras, 9 Langkah Pernapasan Buddha dan Penjapaan Vajra lebih lembut. Lantas (langkah pertama), Anda "tarik" napas, dihirup ke dalam bagian perut, kemudian angkat anus, yaitu mengangkat prana bawah, menekan prana atas, sehingga menjadi sebuah botol pusaka di Avadhuti bawah Anda, ini diterapkan oleh pria; wanita di ulu hati, sama-sama angkat anus, kunci dagu, napas tekan ke bawah, saat melakukan ini, tetap duduk dalam posisi 7 gaya duduk Vairocana, botol pusaka di ulu hati. Botol pusaka pria di Avadhuti bawah bagian perut, wanita di Avadhuti tengah. Setelah ditekan, tahan napas, Bradha Kumbha Prana termasuk metode tahan napas. Lebih dulu tarik napas, "penuhi" napas di Avadhuti, (langkah kedua) penuhi Avadhuti dengan napas, karena prana bawah Anda naik, prana atas turun, ditekan menjadi sebuah botol pusaka, kemudian tahan napas, lebih dulu melatih tahan napas setengah menit, lalu perlahan-lahan meningkat. Karena Anda telah lama latihan, maka perlahan-lahan meningkat, saat ini Anda hanya visualisasi sebuah nadi tengah, napas pun langsung dari nadi kiri dan kanan masuk ke perut. Ketika napas masuk ke Avadhuti, setelah Anda tahan napas, prana Avadhuti itu sendiri akan perlahan-lahan masuk ke nadi tengah, prana masuk ke nadi tengah. Prana yang lebih dulu masuk disebut prana kemudahan, sedangkan nadi yang masuk nadi tengah disebut nadi kebijaksanaan, demikian penjelasannya. Itu adalah "penuhi". Setelah "penuh", maka "sebar", penyebaran pertama, yaitu "prana masuk nadi tengah", penyebaran kedua, yaitu "prana menyerbu masuk ke semua nadi Anda", yaitu semua pembuluh halus Anda, semua prana masuk pembuluh halus, ini adalah langkah ketiga. "Tarik", "penuhi", "sebar", terakhir barulah "hembus". Lantas, apa yang dimaksud "hembus napas" (Langkah keempat) Hembus napas adalah ketika Anda tahan napas sampai tidak tahan lagi, napas pertama lebih dulu menerjang ubun-ubun, "menerjang cakra mahkota", napas kedua baru keluar dari lubang hidung, ini adalah satu kunci. Di sini mencakup apa? Napas pertama menerjang ubun-ubun, yaitu "Sadhana Powa", yaitu menerjang ubun-ubun hingga bagian ini ada sebuah lubang, setelah ditembusi, ketika Anda tahu Anda sudah sepenuhnya buka ubun-ubun, maka tidak terjang ubun-ubun lagi, yaitu "sebar dengan sendirinya" atau hembuskan dengan sendirinya dari lubang hidung. Semua dilakukan lewat lubang hidung, bukan dilakukan lewat mulut, metode ini disebut Bradha Kumbha Prana. Pada prinsipnya, pertama adalah "tarik" (napas), kedua adalah "penuhi" (napas), kemudian tahan napas, ketiga harus "sebar" (napas), napas masuk ke dalam nadi tengah, kemudian napas disebar ke semua pembuluh, tidak tahan lagi, maka "tembak" (napas), tembak napas pertama adalah menerjang ubun-ubun, satu lagi keluar dari lubang hidung. Menerjang ubun-ubun adalah Sadhana Powa, Anda dengan sendirinya buka ubun-ubun, Anda tidak perlu melatih Sadhana Powa, Anda bisa buka ubun-ubun dengan Bradha Kumbha Prana, setelah Anda buka ubun-ubun, tidak boleh tembak lagi, banyak titik berat, banyak kunci. Setelah Anda buka ubun-ubun, sebulan hanya boleh terjang sekali, jika Anda terlalu sering terjang ubun-ubun, setiap kali terjang ubun-ubun, terjang sampai Anda sendiri pun tidak tahu, nanti, jika Anda terus terjang ubun-ubun, Anda akan meninggal dunia lebih awal. Oleh karena itu, ini keras. Sembilan Langkah Pernapasan Buddha dan Penjapaan Vajra tidak ada resiko, Bradha Kumbha Prana ada resiko. Jika Anda mati-matian membuat prana menerjang ubun-ubun, diterjang sampai terbuka, Anda pun tidak tahu, Anda justru jangan membuatnya tertutup lagi, juga jangan terus menerjang ubun-ubun, terjang sampai akhirnya, prana kehidupan Anda pun diterjang keluar, Anda pasti meninggal dunia. Namun, bagus juga, tidak ada masalah, meninggal lebih awal juga bagus, jika Anda dapat mengerahkan keluar prana kehidupan Anda dari ubun-ubun, Anda pasti naik surga. Anda tidak akan keluar dari bokong, jika keluar dari bokong, pasti neraka kotoran; juga tidak akan keluar dari bawah kaki; tidak akan keluar dari pusar, keluar dari pusar berubah menjadi manusia; tidak keluar dari mulut, keluar dari mulut maka menjadi ikan. Keluar dari mana pun tidak boleh, Anda harus keluar dari ubun-ubun, Anda pun naik surga, juga bagus! Meninggal lebih awal juga bagus, meninggal lebih telat juga bagus, umur panjang juga bagus, umur pendek juga bagus, semua hal yang baik, yang sudi meninggal dunia, berusahalah menerjang ubun-ubun! Terjang hingga prana kehidupan Anda diterjang keluar, kesadaran Anda diterjang keluar, tidak kembali lagi. Oleh karena itu, saat baru mulai menekuni Sadhana Powa, Anda harus memiliki bukti nyata, membuktikan bahwa di tengah tengkorak kepala Anda, ketika di bagian segitiga gabungan telah berlubang, jangan lagi menerjang ubun-ubun. Seperti Mahaguru, di sini telah berlubang, tidak perlu menerjang ubun-ubun lagi, cukup sebulan terjang sekali, yakni mempertahankannya agar tetap terbuka, jangan membiarkannya tertutup lagi.
Selanjutnya, jika prana Anda masuk ke nadi tengah, fenomena yang baik akan muncul, yakni akan muncul sensasi.
Melatih Bradha Kumbha Prana tetap ada ketentuan waktu, "paling baik adalah pagi hari, paling baik dilatih pada saat perut kosong, harus menggunakan 7 gaya duduk Vairocana." Namun, juga tidak boleh dilatih terlalu banyak. Melatih Bradha Kumbha Prana hanya terbatas sehari tidak boleh lebih dari 21 kali, boleh kurang dari 21 kali. Saat baru mulai, paling baik dimulai dari 5 kali, selanjutnya 10 kali, 15 kali, 20 kali, meningkat perlahan-lahan, jangan lebih dari 21 kali. Bukan berarti Anda sangat tekun, kemudian mati-matian melatih Bradha Kumbha Prana, ketahuilah, gigi Anda, gusi langsung bengkak, hidung mimisan, mata memerah, telinga akan berdengung, otak akan sakit, tidak boleh lebih dari 21 kali. Sehari paling banyak hanya 21 kali, lebih tidak boleh.
Bradha Kumbha Prana itu keras, karena saat prana menerjang, sangat kuat. Selain itu ada satu lagi, jika Anda tahu api tummo Anda telah menyala, Bradha Kumbha Prana adalah semacam kekuatan, sebuah pompa, yaitu sebuah engine mesin, mesin akan menghasilkan kekuatan, ia akan mendorong, akan bergetar. Ketika prana bawah Anda diangkat, prana atas menekan ke bawah, saat ini, kadang-kadang akan menghasilkan getaran, getaran tersebut juga ada semacam pergerakan roh, fenomena prana sedang bergerak. Sebagian orang mengira pergerakan roh menjadi medium! Roh turun, atau Buddha Bodhisattva turun, atau apa turun, maka akan menyimpang, kelak akan masuk ke rumah sakit jiwa, ada sebagian cenayang, di kemudian hari juga akan masuk rumah sakit jiwa. Oleh karena itu, melatih Bradha Kumbha Prana berbahaya, yaitu terlalu sering menerjang ubun-ubun, akan meninggal dunia lebih awal. Saat Anda menerjang ubun-ubun, roh Anda jangan terbang keluar. Bradha Kumbha Prana adalah permulaan semua sadhana dalam, jika Anda tidak melatih Bradha Kumbha Prana, maka tidak tahu apa itu sadhana dalam. Jika Anda sangat rajin melatih, Anda akan mimisan, mata merah, telinga berdengung, otak sakit, kepala sakit. Terlalu rajin melatih, akan ada efek samping demikian; 9 Langkah Pernapasan Buddha tidak ada efek samping; Penjapaan Vajra tidak ada efek samping, namun Bradha Kumbha Prana ada. Ada lagi, akan muncul fenomena gaib, karena begitu prana masuk ke nadi tengah, seluruh tubuh Anda akan memperoleh rasa Dharma, Anda akan sangat bahagia, sangat senang, semua ini adalah tanda-tanda menekuni Bradha Kumbha Prana. Di dalam dompet suami ada 1900 dolar, istri berkata padanya, "Kamu seharusnya genapkan saja." Suami sangat gembra berkata, "Baik!" Istri pun ambil 900 dolar, suami tinggal 1000 dolar. Maksud saya adalah pas-pasan saja, belajar Bradha Kumbha Prana juga harus pas-pasan, harus sesuaikan dengan diri Anda sendiri, jangan memaksakan diri, "Saya harus mencapai 1 menit", (Mahaguru memperagakan) tidak sampai 1 menit? Pas satu menit! Oh! Ini adalah Bradha Kumbha Prana. Orang biasa yang baru mulai melatih cukup 30 detik, jangan memaksa.
Ada satu hal lagi, ketahuilah, Anda masih boleh tambahkan Sadhana Air Dewa. Kali ini saya diam-diam beritahu Anda, orang lain tidak tahu. Saudara kita di Tibet, Lama yang melatih diri, mereka hanya tahu Bradha Kumbha Prana, Sadhana Air Dewa. Sadhana Air Dewa adalah lidah Anda berputar di celah gigi Anda, saat berputar akan menghasilkan air liur, Anda pun aduk dengan lidah, seperti mengocok telur, air liur dikocok menjadi berbusa, kemudian, telan dulu air liur, kemudian hirup napas, tekan ke Avadhuti, selanjutnya, di dalam perut Anda, ada air liur bersama dengan Bradha Kumbha Prana, saat tersebar, terjang keluar, terjang ke setiap nadi, ini disebut Sadhana Air Dewa. Apa manfaat dari Sadhana Air Dewa?
Orang yang mengerti Bradha Kumbha Prana, pertama, bindu akan meningkat, karena Anda memenuhi bindu Anda di dalam pembuluh darah, agar darah, prana, dan air dewa Anda melebur bersama, mencapai setiap bagian tubuh. Saat ini, pertama, Anda akan awet muda, kulit akan sangat halus, sangat putih, ini adalah Sadhana Air Dewa. Bahkan, Anda menghasilkan power kekuatan. Ada satu hal lagi, Anda melakukan sadhana ini, saat melakukan Bradha Kumbha Prana, darah akan mengalir di seluruh pembuluh darah, sehingga tidak akan tersumbat. Orang yang melatih Bradha Kumbha Prana, tidak akan mengalami infrak jantung, stroke. Ada lagi, karena Anda melatih Sadhana Air Dewa, akan membuat Anda awet muda, membuat hormon terus bersirkulasi di tubuh Anda, hormon terus meningkat. Oleh karena itu, Anda terus lanjut usia, hingga umur 60 tahun lebih, 70 tahun lebih, 80 tahun lebih, Anda masih bisa melahirkan anak. Anda mau anak? Ada, langsung lahir, langsung ada, langsung mau, langsung ada, kalau mau, langsung ada, tidak mau, gunakan Sadhana Anasrava, hormon tidak terbuang, air liur adalah hormon, sedangkan air liur adalah semacam hormon. Kita makan pasti mengunyah, yaitu air liur tercampur dengan makanan Anda, pada alat pencernaan pertama -- di dalam mulut, sudah tercerna lebih dulu, sampai ke lambung, saat mencapai lambung, keluar lagi cairan lambung, dicerna sekali lagi, baru dapat membuat gizi terbagi rata di seluruh tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda telan air liur, sama dengan membantu lambung dan usus Anda, membantu hormon seluruh tubuh Anda. Ini adalah Sadhana Air Dewa digabungkan dengan Bradha Kumbha Prana, ini pengulasan dari saya sendiri, saya jelaskan seperti ini pada Anda, kalian akan lebih jelas, benar-benar ada semacam ini. Jika Anda mau membuat orang lain tidak merasa Anda sudah menjadi kakek, Anda sudah menjadi nenek, Anda sering melatih Sadhana Air Dewa, ia akan membantu lambung, usus, membantu peredaran darah Anda, juga akan menghasilkan otot, otot akan muncul lagi, akan menghasilkan otot tulang hidung. TCM (traditional Chinese physician) sering mengatakan, semua ada fungsinya. Anda mengatakan Anda tidak bisa latih, setelah mendengarkan Dharma, pulang juga tidak melatih, tidak melatih maka tidak ada ini, jika melatih maka pasti ada. Bradha Kumbha Prana adalah dasar dari Sadhana Anasrava, Sadhana Api Tummo, Sadhana Bindu, oleh karena itu, Padmasambhava berkata, "Bradha Kumbha Prana adalah semua pahala." Semua pahala, berasal dari Bradha Kumbha Prana. Mengapa? Karena Bradha Kumbha Prana dapat membuat Anda tidak tiris, menyalakan api tummo, bindu turun, naik, ketahuilah, ini sangat nyata.
Istri bertanya pada suami, "Menurutmu, apa perbedaan antara saham dan saya?" Suami menjawab, "Istri! Kamu dan saham sama-sama berharga, tidak boleh kurang satu pun." Istri sangat marah, "Saya dan saham pasti ada satu perbandingan." Suami menjawab, "Oh! Cepat atau lambat suatu hari nanti pasti akan terlepas dari saham, sedangkan kamu dan saya seumur hidup tidak dapat terlepaskan." Saham akan naik turun, istri dan suami tidak bisa. Kita belajar Dharma juga demikian, kia harus mengerti cara terlepaskan, misalnya, pundak saya sakit, artinya pundak Anda tersumbat, setelah Bradha Kumbha Prana selesai dilakukan, saat prana disebar, Anda arahkan prana ke pundak dan berjalan beberapa kali, pundak Anda pun akan sembuh; leher Anda sakit, saat Anda menyebarkan prana, prana terjang ke atas, berjalan beberapa kali di leher, prana dan darah Anda pun lancar, pembuluh darah Anda lancar, sakit pun sembuh; kaki Anda sakit, lutut sakit, lutut orang lanjut usia rusak lebih dulu, Anda sering melatih Sadhana Air Dewa, Bradha Kumbha Prana, ketika prana dikerahkan ke bagian lutut yang sakit, komposisi tulang di sana pun meningkat, bagian pergesekan antar tulang tidak akan beradu, karena begitu beradu maka akan sakit, begitu menyangkut, tulang akan sakit, begitu komposisi tulang di tengah, sama seperti minyak mesin, Anda pun tidak akan sakit lagi. Anda sering melatih Bradha Kumbha Prana, Anda akan menghasilkan cairan penghilang dahaga, karena akan ada banyak air liur yang dihasilkan, mulut tidak akan kering. Anda sering melatih Sadhana Air Dewa, menggunakan Sadhana Air Dewa kemudian masuk ke Bradha Kumbha Prana, sedangkan Bradha Kumbha Prana akan meningkatkan prana Anda, kelak bisa digunakan sebagai pompa. Saat saya mengulas Sadhana Api Tummo, Anda pun tahu di mana fungsi Bradha Kumbha Prana, Bradha Kumbha Prana ibarat uap kereta api, saat udara naik bisa meniup batu-bara, batu-bara menghasilkan panas, udara panas menggerakkan kereta api, inilah fungsi udara, terus berputar, seluruh kereta api boleh bergerak. Anda melatih Bradha Kumbha Prana, kelak dilatih hingga seperti kepala kereta api, api bisa menyala, seluruh tubuh menghasilkan kekuatan, kekuatan udara meniup api, seperti kekuatan kereta api yang bergerak, kita sebut sebagai pompa.
Anda melatih Sadhana Dalam, melatih hingga Sadhana Dzogchen Tantra, Bradha Kumbha Prana tentu harus dilatih sampai mahir. Setiap pagi saya melakukan, harus mempertahankan prana tersebut, kemudian melakukan Sadhana Air Dewa. Melakukan Sadhana Air Dewa membuat diri sendiri awet muda, Anda tidak lanjut usia maka ada kekuatan; setelah lanjut usia maka tidak kuat lagi, kaki juga tidak kuat, tangan juga tidak kuat, Anda tidak mampu angkat! Seperti Mahaguru boleh angkat, (Mahaguru memperagakan), tubuh sendiri diangkat, dengan sendirinya bertenaga, angkat palang tunggal, palang sejajar, apapun bisa dilakukan. Apa yang tidak bisa dilakukan? Anda mengatakan telah berumur 70 tahun lebih, angkat palang sejajar, gelang-gelang, siapa yang bisa? Perut saya juga kuat! Anda melatih Bradha Kumbha Prana, perut akan kuat, Anda boleh melakukan seperti ini, dengan kekuatan perut, Anda boleh melakukan seperti ini, yakni dengan kekuatan perut membuat kedua kaki disedot di sana, tubuh berubah menjadi 90 derajat, bisa berhenti lama. Saat ini, Anda pun mengerti mengapa kita akan terangkat, mengapa bisa tiris? Karena Anda telah menyedot bindu, mana bisa tiris? Anda sedot bindu, tentu saja, seketika, Anda pun ingusan. Anda sama sekali tidak dapat menyedot bindu Anda! Begitu kendur, habislah semua.
Mengapa Anda bisa anasrava, karena Anda sedot prana ini! Seluruh bindu ditahan! Oleh karena itu, mengapa bisa tiris? Karena Anda bisa bertahan so long time, sangat tahan lama, orang-orang mengatakan mau minum obat, minum obat baru bisa tahan lama, Anda tidak perlu! Karena Anda sama sekali bisa hold tahann, inilah Sadhana Anasrava.
Melatih prana ada manfaatnya, Dubes Liao kita, ia akhir-akhir ini juga ikut belajar prana, juga melatih prana. Ia berkata, "Aduh? Ternyata ada manfaatnya!" Dubes pernah mengatakan kalimat ini? "Latihan prana yang Mahaguru terangkan, sungguh!" Anda lihat, Dubes baru tidak lama bersarana, ia pun tahu manfaatnya. Lantas, kalian tidak secepatnya belajar? Masih ragu-ragu, Anda harus didorong, bahkan mengatakan "saya tidak ingin belajar" "setelah saya mendengarnya saya juga tidak mau", bukankah sayang sekali? Ini bisa membuat Anda bertenaga. Pertama adalah ada power,, juga bisa menghasilkan cairan penghilang dahaga, juga bisa menghasilkan otot baru, bisa menghasilkan sel baru, hormon baru, juga bisa membuat tulang Anda sangat kuat, juga tidak akan membuat Anda cepat tua, dengan adanya kekuatan demikian, juga bisa melatih Anasrava, bisa menyalakan api tummo, juga bisa membuat bindu turun dan melihat cahaya. Anda harus tahu, asalkan Anda setiap hari melatih Bradha Kumbha Prana, begitu prana masuk nadi tengah, Anda pun bisa melihat cahaya. Saat baru mulai, Anda melihat cahaya kunang-kunang, (Mahaguru bernyanyi) "kunang-kunang kecil, terbang ke barat, terbang ke timur, di sini terang, di sana terang, seperti lampion kecil", saat Anda baru mulai melihat cahaya, bisa melihat cahaya kunang-kunang; ketika prana masuk ke nadi tengah, Anda pun bisa melihat cahaya kunang-kunang, melihat asap, melihat api, melihat terang, terakhir melihat cahaya yang berkilauan seperti matahari, sangat baik! Anda bisa melihat cahaya bindu, sudah melatih hingga bisa melihat cahaya bindu, ketika nadi dan cakra Anda sendiri terbuka, Anda bisa melihat Buddhata Anda sendiri, itu disebut menyaksikan cahaya Buddhata, Anda akan melihat cahaya Buddhata, semua ini nyata! Atau buat apa melatih diri? Katakan pada kalian semua, sangat penting.
Begitu istri bertengkar dengan saya, lalu keluar berbelanja melampiaskan ketidakpuasan. Suatu hari, istri menangis dan berkata pada saya, "Saya tidak sanggup hidup lagi." Saya bertanya padanya, "Ada apa?" Ia berkata, "Kamu sudah seminggu tidak bertengkar dengan saya." Karena, sehabis bertengkar ia pun berbelanja; tidak bertengkar ia mengatakan tidak sanggup hidup lagi. Lelucon ini sepertinya tidak ada sangkut paut dengan Buddhadharma! Cerita sebuah lelucon lagi, hari ini mendengar seorang siswa berkata, ada seseorang membeli lukisan Qi Baishi, penjual membawakan sebuah lukisan kepadanya, begitu orang ini melihat, berkata, "Ini palsu." Penjual berkata, "Jika palsu, saya ganti rugi 10 kali lipat dari harganya." Lukisan asli Qi Baishi sangat mahal, penjual mengatakan bahwa ini sangat mahal, atau, ia ganti 10 kali lipat dari harganya. Orang ini berpikir sejenak, "Baiklah." Ia pun beli, ia membawakan kepada ahli untuk diperiksa, ternyata memang palsu, ia pun mencari penjual. Penjual berkata, "Ini memang asli." Orang ini berkata, "Ahli telah memeriksa, hasilnya palsu, Anda telah menipu saya, saya mau lapor polisi." Saat ini, penjual mengeluarkan KTP nya, ia bermarga Qi, bernama Baishi. Saya beritahu Anda semua, Buddhadharma ada yang asli juga ada yang palsu, yang Mahaguru jual di sini mutlak asli, juga tidak menjual! Tetapi memperdengarkan pada Anda semua, gratis! Total is fres semua gratis.
Ada prana masuk ke nadi tengah, ada satu rumus lagi, ketika Anda mau mengembuskan napas, lebih dulu tarik napas satu kali, kemudian tekan, tadinya sudah satu menit, Anda mulai mengembuskan napas, sebelum mengembuskan napas lebih dulu tarik napas satu kali, kemudian tekan, prana ini akan masuk nadi tengah, inilah kunci, tadinya prana tidak akan masuk nadi tengah, Anda hirup napas satu kali lagi, prana bawah diangkat, prana atas ditekan, hirup napas satu kali lagi dan tekan ke bawah, prana pun masuk lagi ke nadi tengah, begitu masuk nadi tengah, Anda pun akan menghasilkan sensasi. Sebelum mengembuskan napas, terlebih dahulu tarik napas satu kali, yang satu ini sangat penting. Rumus Bradha Kumbha Prana, mungkin pengulasan saya ada yang kurang, karena prana cahaya di alam semesta masuk ke dalam lubang hidung Anda, terus turun ke perut Anda, wanita kadang-kadang juga turun ke bagian perut, namun, saat menstruasi, cukup diangkat di bagian hati, atau sekalian jangan latih. Dan, saat demam jangan latih; saat sakit, mutlak jangan latih. Saat sakit dan demam tidak berguna, prana itu tidak kukuh, bukan prana sejati, latih juga sia-sia, tidak berguna, sakit jangan latih. Saat tidak sakit, satu napas masuk, tarik napas masu ke Avadhuti; prana bawah diangkat ke atas, prana atas ditekan ke bawah, berubah menjadi sebuah botol pusaka, kemudian Anda tahan napas, makin lama makin baik; selanjutnya sebar prana, visualisasi prana di sekitar, ke dalam seluruh pembuluh darah, nadi seluruh tubuh sama dengan pembuluh darah, semua syaraf dan pembuluh darah dipenuhi dengan prana, selanjutnya, prana pun masuk ke nadi tengah; saat mengembuskan napas, berarti waktu telah tiba, Anda tidak tahan lagi, pertama, lebih dulu menerjang ubun-ubun, yaitu Sadhana Powa, lebih dulu membuka ubun-ubun, kedua hembuskan lewat lubang hidung, itulah mengembuskan napas. Saat itu, bagi sebagian besar orang, karena tidak mampu tahan napas, mengembuskan sangat cepat, sehingga satu menerjang ubun-ubun, satu lagi keluar lewat hidung. Sekian kunci Bradha Kumbha Prana.
Om Mani Padme Hum.