2013-09-22 Belajar Penjapaan Vajra Om A Hum Pernapasan Penuh Bersih dan Sempurna
Ceramah Ke-29 Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Kalacakra tanggal 22 September 2013 di Rainbow Temple
Ceramah Ke-29 Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Kalacakra tanggal 22 September 2013 di Rainbow Temple
Kita sembah puja pada guru silsilah Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada adinata homa hari ini Buddha Kalacakra.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung kita hari ini adalah Nyonya Dubes Liao Dong-zhou dari ROC Executive Yuan Secretary-General Coordinating Committee for North American Affairs Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa and her husband, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng dari CTI Taiwan Sdri. Xu Ya-qi, dr. Lin Shu-hua, dr. Zhuang Jun-yao, Republic of China Overseas Chinese Affairs Commission Overseas Consultant Sdri. Xie Ming-fang, ketuathe Overseas Chinese Affairs Commission Overseas Credit Guarantee Foundation Nyonya Xue Shenghua Sdri. Xue Wang Shumei, California four big mothers (empat ibu-ibu California)! Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semua! Baik tidak (Bahasa Kanton)? (Baik!)
Hari ini, seperti biasa harus perkenalkan adinata homa minggu depan, yaitu Amoghapasha Avalokitesvara, yidam yang satu ini juga pernah digelar di Taiwan, Villa juga pernah gelar. Kita semua tidak tahu yidam yang satu ini adalah Avalokitesvara yang mana, sederhana sekali, semua permohonan Anda tidak akan sia-sia, sehingga disebut Amogha; yang Anda kehendaki, Ia ikat dengan pasha (tali), sehingga disebut Amoghapasha; dengan kata lain, benda yang Anda inginkan, Amoghapasha Avalokitesvara akan lempar keluar tali, kemudian Ia tarik benda yang Anda inginkan kepada Anda.
Pokoknya, apa yang Anda inginkan, Ia akan lempar keluar tali, tidak akan sia-sia, bahkan tarik kembali, agak mirip lempar laso, begitu dilempar keluar, kuda pun ditarik kembali. Sehingga disebut Amoghapasha Avalokitesvara. Pasha adalah semacam tali yang sangat kuat; Amogha, semua permohonan Anda tidak akan sia-sia. Minggu depan jika tidak sudi menjadi donatur, artinya tidak ada permohonan! Jika ada permohonan, harus menjadi donatur yang satu ini.
Hari ini kita mengadakan fire offering Buddha Kalacakra, mantra-Nya adalah Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha. Bijaksara adalah aksara Hum, mudra-Nya adalah punggung tangan kanan ditempel di telapak tangan kiri, jari tengah, jari telunjuk, jari manis, jari kelingking kedua tangan saling bersilangan, ujung ibu jari kedua tangan saling bersentuhan, itulah mudra-Nya. Buddha Kalacakra, Mahaguru diabhiseka oleh Guru Thubten Dhargye. Saat Dalai Lama masih kecil, kira-kira berumur 17-18 tahun, juga menerima abhiseka Kalacakra dari Kyabje Yongdzin Ling Dorjechang ke-6 (6 November 1903- September 1983. Salah satu silsilah kuno Gelugpa Tibet, menurut catatan biografi Dalai Lama ke-14: musim panas tahun 1953, Kyabje Yongdzin Ling Dorjechang ke-6 memberikan abhiseka Kalacakra kepada Dalai Lama, selanjutnya bertapa sebulan.) Menekuni Kalacakra, pada akhirnya juga mengubah tanah, air, api, angin, kekosongan diri sendiri menjadi cahaya, berubah menjadi tiada, kemudian mencapai kebuddhaan. Buddha Kalacakra sendiri adalah saat Buddha Sakyamuni di persamuan Ling Shan, Ia membelah sebuah tubuh di Buddhaloka Sambhala untuk mengulas Sadhana Kalacakra, kemudian menyeberangkan semua Bodhisattva di Kerajaan Sambhala, sehingga seluruh kerajaan memuja Kalacakra. Sadhana ini belakangan juga tersebar ke Dunia Saha, tersebar ke bumi Tibet, tersebar ke setiap tempat. Saat ini Orang Han yang mentransmisikan abhiseka Sadhana Kalacakra, tidak tahu siapa? (Mahaguru!) Yaitu saya! Sehingga, di sini, Orang Han baru dapat memperoleh Sadhana Kalacackra. Di dalam Sadhana Kalacakra, ada sebuah Sadhana Pemurnian Kalacakra, yaitu Anda berada di bawah pataka Buddha Kalacakra, asalkan keliling 3 putaran, semua rintangan karma yang Anda perbuat, baik kehidupan lampau, semua karma yang diperbuat dalam kehidupan sekarang, seketika, dapat dimurnikan, berubah menjadi tiada rintangan karma.
Saat hadirin tidak banyak, tidak masalah Anda keliling 3 putaran, saat hadirin banyak, seperti di Taiwan, satu abhiseka harus satu setengah jam, jika Anda dibiarkan keliling 3 putaran, seluruh sore telah habis. Acarya Lianyin mengatakan, yang namanya pataka Buddha, ia telah taruh 3 kali, sehingga lewati sekali sama halnya dengan lewati 3 kali, tidak perlu keliling 3 kali.
Sadhana Kalacakra adalah sadhana yang dihormati bersama oleh 4 aliran, sebagian besar menekuni Sadhana Vajra dimulai dari Sadhana Dalam, setiap yidam memiliki wujud masing-masing, tidak ada yang sama. Buddha Kalacakra ada yang berwarna putih, merah, biru, ada tiga jenis warna, terutama warna biru, warna biru melambangkan prana, warna putih melambangkan Bodhi putih, warna merah melambangkan Bodhi merah, demikianlah wujud Buddha Kalacakra.
Ada orang India berkunjung ke Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, begitu melihatnya, ia berkata, "Oh! Kalacakra." Ia juga tahu Kalacakra, bahkan Orang India pun tahu Buddha Kalacakra, Ia sangat populer, di dalam Sadhana Vajra, Ia tersebar paling luas, bahkan suatu sadhana yang paling luar biasa.
Mengenai perkenalan Sadhana Kalacakra dan Sadhana yang saya ulas, dalam beberapa tahun ini, saya sudah ulas di 5 benua besar. Oleh karena itu, Anda semua boleh membaca album pengulasan Sadhana Kalacakra oleh Mahaguru, di dalam ada banyak Sadhana praktek, juga banyak teori, Anda semua boleh perhatikan dengan seksama.
Hari ini mengulas sebentar Sadhana Dzogchen. Kemarin yang diterangkan adalah 9 Tahap Pernapasan Buddha, hari ini yang saya ulas adalah praktek, mengulas Penjapaan Vajra. Mari cerita lelucon tentang "誦" (song)! Ada orang beli sebuah telepon genggam, ia tawar-menawar dengan pramuniaga wanita namun tidak membawa hasil, si pria pun beli telepon genggam. Setelah beli, ia berkata pada pramuniagawanita, "Barang semahal ini sudah saya beli, bolehkah Anda hadiahkan (song) sesuatu?" Si pramuniaga tertegun sejenak, ia berkata, "Begini saja! Saya antar (song) kamu keluar." "Song" yang itu beda dengan "song" dalam Penjapaan Vajra, namun, beda intonasi. Saya ingat dulu ada sebuah lelucon teka-teki, ada seseorang beli jeruk, ia beli 3 buah, alhasil penjual jeruk memberikannya 10 buah. Mengapa? Jawaban teka-teki adalah, "Song (hadihkan) 7 buah (Song Qili)". Song Qili sepertinya adalah seorang ahli bidang agama di Taiwan, di Taiwan semua orang tahu. "宋 Song" ini beda dengan "送 song" itu, beda dengan "誦 song" ini, semuanya tidak sama. Hari ini Mahaguru menghadiahkankalian Penjapaan Vajra. Apakah Penjapaan Vajra itu? Karena kata Vajra berasal dari Vajradhara, Vajradhara yang sejati, sebenarnya Ia adalah sebuah nama yang sangat besar; di dalam Tantra, Vajradhara adalah Buddha yang tertinggi, Buddha ini disebut Buddha Atarma, Ia sendiri disebut Vajradhara. Pancadhyani Buddha di bawah-Nya juga disebut Vajradhara; Pangeran Dharma Pancadhyani Buddha juga disebut Vajradhara; selanjutnya Sadhana yang Ia transmisikan, yang memperoleh Sadhana juga disebut Dhara Vajra atau Vajradhara. Sehingga ada yang namanya Vajradhara pertama, Vajradhara kedua, Vajradhara ketiga, Vajradhara keempat, hingga Vajradhara keenam, Pancadhayani Buddha telah menempati 5 Vajradhara, di atas adalah Buddha Atarma, Vajradhara pertama dan 5 Vajradhara dari Pancadhyani Buddha, Vajrasattva disebut Vajradhara keenam. Sementara, Mahaguru adalah Nirnamakaya, hasil titisan, Mahaguru adalah Vajradhara ketujuh. Ditransmisikan lagi, semua acarya adalah Vajradhara kedelapan, semua disebut Vajradhara. Apa yang dimaksud Penjapaan Vajra? Yaitu mantra terbaik dari seluruh Vajradhara, yaitu raja mantra, 3 aksara dari "Om. A. Hum.", belajar apapun, harus mengerti "Om. A. Hum." "Om. A. Hum." 3 aksara ini sangat bermakna: aksara "Om", berarti alam semesta, melambangkan semua Dharmakaya alam semesta di tengah angkasa, tidak berwujud dan tidak berbentuk, berwarna putih; selanjutnya adalah sebuah aksara "A", "A" berarti lahir, Buddha Sambhogakaya adalah aksara "A"; terakhir, Buddha Nirmanakaya, yaitu aksara "Hum". Di dalam ruang makan Rainbow Temple tergantung sebuah gatha yang diberikan oleh Guru Thubten Dhargye untuk saya, di dalam ada satu baris yang paling penting, kalian sudah lama makan di ruang makan, terutama yang gundul tentu saja juga ada upasaka/sika, semua pernah baca gatha? (Ada!) Semua pernah baca. Di antaranya ada satu kalimat yang paling penting, ada hubungan dengan aksara mantra, kalian perhatikan, "Menyadari insan adalah aksara Hum". Memang benar! Bagus sekali! Sangat tepat. Mengapa para insan adalah aksara Hum, Guru Thubten Dhargye di dalam gatha telah mengajari Anda, semua insan memiliki Buddhata, karena memiliki Buddhata, para insan adalah Buddha Nirmanakaya, semua adalah Buddha Nirmanakaya yang menitis, semua insan adalah Buddha, semua insan adalah aksara Hum. "Om" semua belum terlahir, "A" Buddha Sambhogakaya. Apa itu Buddha Sambhogakaya? Buddha Amitabha di Sukhavatiloka adalah Buddha Sambhogakaya, Bodhisattva Avalokitesvara di Sukhavatiloka juga adalah Buddha Sambhogakaya, Kalacakra adalah Buddha Sambhogakaya, Ia bukan Buddha Dharmakaya. Buddha Dharmakaya itu tidak berwujud dan tidak berbentuk, semua yang mempertunjukkan pratima Buddha adalah Buddha Sambhogakaya.
Lantas, "A" adalah Sambhogakaya, "Hum" menitis dari Sambhogakaya, yaitu semua insan adalah Buddha. Karena semua memiliki Buddhata. Semua insan memiliki Buddhata, ini diajarkan oleh Guru Thubten Dhargye pada kita, tidak ada perbedaan besar dan kecil. Jangan membual, "Sekarang saya paling besar", di mana letak kebesaran Anda? Semua orang membeda-bedakan besar dan kecil, ada orang berkata, "Saya bertubuh tinggi, saya paling tinggi dan tampan." Anda juga adalah Buddhata! Saya walaupun pendek, saya juga Buddhata. Benar tidak? Anda berkata, "Saya cantik." Anda cantik maka Anda besar? "Saya cantik, saya besar."
Kalau begitu, saya jelek maka berarti saya kecil? Benar tidak? Anda cantik juga Buddhata, saya jelek juga Buddhata, setara. Kalian berkata, "Bukan. Saya pejabat besar, saya paling besar. Saya pejabat kecil berarti saya lebih kecil." Juga bukan, pejabat besar juga setitik Buddhata, pejabat kecil juga setitik Buddhata. Buddha mengatakan siapa paling besar? "Menyatu dengan kebenaran adalah besar", Buddhata Anda dengan Buddhata Buddha Dharmakaya di dalam alam semesta, menyatu maka itulah paling besar, selebihnya adalah kecil. Oleh karena itu, ketahuilah, Anda tidak perlu takut apapun, Anda bertemu atasan Anda juga tidak perlu takut, mengapa? Bertemu atasan Anda juga tidak perlu takut, bertemu komandan juga tidak perlu takut, bertemu presiden juga tidak perlu takut, karena, Anda menemuinya dengan Buddhata, ia sama sekali tidak pernah terpikir tentang Buddhata! Oleh karena itu, Buddhata Anda lebih besar daripada presiden, Buddhata Anda lebih besar daripada komandan, komandan bahkan tidak bersadhana! Saya sudah bersadhana, setidaknya kemarin pernah mendengar tentang 9 Langkah Pernapasan Buddha, kemarin pulang juga melatih sebentar, lihat bagaimana melatihnya, Anda sudah lebih besar daripada presiden, lebih besar daripada komandan, mereka bahkan belum pernah belajar Buddha, oleh karena itu, Anda tidak perlu takut apapun. Saya takut, malam ini tidak bisa tidur, karena besok mau bertemu pemimpin tertinggi, "Hati ketakutan!" Jangan takut! Takut apa! Benar tidak? Anda menemuinya dengan Buddhata, ia bahkan harus bernamaskara pada Anda! Tidak perlu bernamaskara! Setara! Setara! "Besok akan bertemu komandan", jangan takut, Anda sendiri memiliki Buddhata, orang yang memiliki Buddhata akan kontak yoga dengan Buddhata, atau kontak yoga dengan yidam, Anda pun tidak ada yang ditakutkan, "Tidak gentar!" Apapun tidak takut.
"Om. A. Hum." Anda adalah aksara "Hum", Anda melatih diri, kelak tiba di alam suci Buddhaloka, Anda pun menjadi aksara "A", kelak mencapai kebuddhaan, maka menjadi aksara "Om". Tidak lahir, lahir, datang lagi, "Hum", yakni menitis menjadi semua yang berjiwa di Dunia Saha, semua adalah Buddha yang memiliki Buddhata.
Oleh karena itu, jangan membual, mana yang paling besar, mana yang paling kecil, mana yang paling cantik, mana yang paling jelek. Ada 3 orang, lomba membual istri siapa paling kurus, pertama mengatakan, "Syal istri saya bisa dijadikan pakaian." Syal yang dibalut di leher bisa dijadikan pakaian, itu benar-benar kurus. Satu lagi tidak mau kalah, "Ketika istri saya mandi, tidak sengaja masuk ke dalam saluran air." Ini benar-benar terlalu kurus, kejadian yang sangat mustahil, terlalu tidak masuk akal. Ketiga, berkata dengan sangat tenang, "Istri saya menelan sebiji almon, orang kira ia hamil." Almon itu sangat kecil, menelan sebiji almon, orang kira ia hamil. Nyatalah bahwa yang satu lebih kurus daripada yang lain. Sebenarnya, Anda gemuk maupun kurus, semua memiliki Buddhata. Saya pernah menceritakan sebuah lelucon wanita jelek, seorang pria berkata, "Kaya maupun miskin, merayakan tahun baru dengan memperistri seorang wanita." Di samping ada seorang wanita jelek mendengar, memandang si pria muda, tampan, tinggi, dan berkata, "Kalau begitu, saya menikah saja denganmu." Si pria memandangnya sejenak, meliriknya dari atas ke bawah, "Tahun ini saya tidak merayakan tahun baru." Anda wanita jelek atau bukan, atau wanita elegan yang langsing, tetap memiliki Buddhata. Oleh karena itu, jangan meremehkan diri sendiri.
Bagaimana melatih Penjapaan Vajra dengan "Om. A. Hum."? Visualisasi Buddha Atarma dari tengah angkasa menurunkan seberkas cahaya putih masuk, sebuah aksara "Om" putih, saat ini Anda tetap sama, 7 gaya duduk Vairocana, gaya duduk meditasi, visualisasi Buddha Atarma di tengah angkasa, Ia memancarkan cahaya putih, aksara "Om" masuk ke dalam lubang hidung Anda, mengikuti nadi tengah hingga ke cakra pusar, berubah menjadi sebuah aksara "A", aksara "A" ini merupakan aksara "A" yang berwarna merah, ketika Anda menghirup aksara "Om", sampai ke cakra pusar berubah menjadi aksara "A" yang berwarna merah; tetap saja prana atas Anda menekan ke bawah, prana bawah diangkat ke atas, sama dengan prana kumbha prana, kemudian disimpan di sini, aksara "A" dileburkan; terakhir, Anda hembuskan satu napas, keluar dari lubang hidung, berubah menjdi aksara "Hum" biru memberikan manfaat kepada seluruh insan, banyak aksara "Hum" kelkuar dari lubang hidung Anda, ini disebut Penjapaan Vajra.
Anda dengar sejenak, merasa Penjapaan Vajra sepertinya sangat sederhana, hampir sama dengan Prana Kumbha Prana. Memang benar, ia adalah Prana Kumbha Prana lunak, bukan Prana Kumbha Prana keras. Prana Kumbha Prana lunak, aksara "Om" berwarna putih dihirup masuk, sampai ke Avaduthi; berubah menjadi aksara "A" yang berwarna merah, kemudian aksara "A" melebur prana atas Anda menekan ke bawah, prana atas diangkat ke atas; kemudian perlahan-lahan prana dihembuskan dari lubang hidung, saat dihembuskan keluar, berubah menjadi aksara "Hum" yang berwarna biru Warna putih masuk, warna merah disimpan, lalu keluar warna biru, satu hirup satu hembus juga adalah pernapasan penuh. Agak beda dengan 9 Langkah Pernapasan Buddha, 9 Langkah Pernapasan Buddha adalah lubang hidung kanan, lubang hidung kiri, kedua lubang hidung; selanjutnya lubang hidung kiri, lubang hidung kiri, kedua lubang hidung; kemudian kedua lubang hidung, lubang hidung kanan, lubang hidung kiri, total 9 langkah. Namun, Penjapaan Vajra bukan demikian, hanya ada satu langkah, "Om" putih masuk, sampai ke bawah cakra pusar, "A" yang berwarna merah disimpan, "Hum" yang berwarna biru keluar, sama-sama menggunakan pernapasan halus, pelan, panjang, juga pernapasan penuh. Jika setiap kali dilakukan seperti itu, bisa membuat tingkat pencapaian diri sendiri meningkat, sama-sama bisa membuat kotoran seluruh badan sirna. Sama halnya, Anda akan berubah menjadi sangat bersih, sama halnya dengan Buddha Atarma Vajradhara memberkati Anda, semua Vajradhara memberkati Anda, berubah menjadi cahaya putih memberkati Anda, agar semua kotoran di tubuh Anda sirna, pahala dan bekal meningkat semua, agar Anda bersih sepenuhnya, agar prana Anda sangat penuh. Sama dengan 9 Langkah Pernapasan Buddha, juga harus dilatih setengah tahun hingga setahun.
Penjapaan Vajra sudah masuk ke dalam mantra; 9 Langkah Pernapasan Buddha hanya ada cahaya, tidak ada mantra. Namun, Penjapaan Vajra ada "Om. A. Hum." "Om", adalah bijaksara seluruh Buddha Dharmakaya. Anda lihat saja! Kedua tangan Anda menutupi telinga Anda, (Mahaguru memperagakan), akan ada sebuah suara, Om~Om~sangat mendekati aksara "Om", inilah alam semesta, suara asli seluruh alam semesta. Sampai "A", maka lahirlah. Di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple ada banyak gagak, mereka sedang japa mantra, "A, A, A, A", suara tenggorokan "A" melambangkan tenggorokan, pusat langit adalah "Om", "A", adalah suara tenggorokan, saat bayi lahir, pertama kali lebih dulu japa "A a a a...". Selain itu, latihan bernyanyi, mengeluarkan suara apa, juga "A", ini adalah permulaan, oleh karena itu adalah Buddha Dharmakaya. Hingga Nirmanakaya, maka ada banyak suara, yaitu "Om". Dikatakan, "Om" yang paling atas adalah suara Buddha; "A" adalah suara padma, yaitu suara Buddha, juga suara Bodhisattva; "Hum" adalah suara Vajra. Oleh karena itu "Om. A. Hum." 3 aksara, aksara pertama melambangkan Buddha, aksara kedua melambangkan Bodhisattva, aksara ketiga melambangkan Dewa Vajra, para insan adalah Buddha Nirmanakaya, melambangkan aksara "Hum", ini diketahui oleh semua orang, karena para insan memiliki Buddhata.
Anda japa 3 aksara "Om. A. Hum", maka bisa melaksanakan banyak hal, karena ketiga aksara ini adalah raja mantra, ada pahala yang besar. Saat saya sedang mengadakan homa, sering menjapa 3 aksara ini, saat saya melakukan persembahan japa mantra persembahan, "Om. Sarwa. Data Jiata. Yidamu. Gulunala. Mianzhala. Kan. Niliye. Dayemi. Om. A. Hum." Setiap kali japa mantra persembahan, saya pun japa "Om. A. Hum." "Om" itu apa? Alam semesta, "A", adalah dilahirkan, "Hum", adalah berubah menjadi jutaan.
Oleh karena itu, saat kita melakukan persembahan, piring saya angkat, begitu visualisasi piring memenuhi angkasa, saya pun japa, "Om. A. Hum." Seluruh angkasa adalah persembahan saya, awan persembahan saya, seperti lautan awan, persembahan yang begitu merata dan luas, inilah persembahan agung. Oleh karena itu, kita mengerti "Om. A. Hum." saat melakukan persembahan sampai akhirnya, sehabis japa mantra, ditambah "Om. A. Hum." yaitu memenuhi seluruh angkasa. Ketahuilah, jika Anda menguasai persembahan yang sebenarnya, menguasai persembahan benda-benda berharga, ditambah japa "Om. A. Hum." Kelak setiap orang, setiap orang yang datang mendengarkan Dharma, kehidupan yang akan datang adalah konglomerat besar. Sekalipun persembahan agung demikian, juga bisa mengubah seluruh nasib dalam kehidupan sekarang.
Oleh karena itu, Anda melatih Penjapaan Vajra, Anda latih setengah tahun hingga setahun, bisa mengubah nasib Anda. Karena Anda seharian japa "Om. A. Hum." Anda visualisasi "Om", sinar putih masuk, "A", warna merah, menetap di Avaduthi, "Hum", prana dihembuskan keluar, aksara "Hum" yang berwarna biru dihembuskan keluar. Anda sering japa "Om. A. Hum." "Om. A. Hum." "Om. A. Hum." "Om. A. Hum." maka nasib yang tidak baik akan sirna, nasib baik meningkat. Sampai kehidupan yang akan datang, seperti Li Ka-shing dari Hong Kong, ia kalah dari Anda; Gou Tai-ming (Terry Gou) Taiwan dan banyak konglomerat dunia pun kalah oleh Anda. Kelak, kita setiap orang dalam kehidupan yang akan datang adalah konglomerat. Dalam kehidupan sekarang, Anda menekuni Penjapaan Vajra, akan menjadi konglomerat, akan mengubah nasib buruk Anda.
Cerita sebuah lelucon, ada seorang pemuda bertanya pada Guru Zen, "Saya memiliki impian yang sangat besar, jika terwujud, di dunia ini tidak ada lagi perselisihan, itu sebabnya saya butuh banyak uang. Apakah Guru Besar dapat membantu saya?" Guru Zen mengeluarkan topi dan sepasang sarung tangan anak-anak dan meminta si pemuda memakainya, kemudian bertanya, "Bagaimana perasaan Anda?" Pemuda pun berkata, "Tangan dan kaki saya agak kencang." Guru Zen menjawab, "Saya juga demikian."
Ketahuilah, tentu saja, sungkan dikatakan, ada umat menulis surat ke TBF, di surat tertulis, "TBF khusus mengurus urusan aliran, saya menemui kesulitan yang sangat besar, saya sudah bangkrut, kehidupan saya ada masalah, mohon TBF mengalokasikan sedikit dana setiap bulan,n membantu biaya hidup saya, melewati kesulitan ini, bolehkah?" Sangat sungkan! Siapa direktur TBF? Direktur Keuangan, apakah keuangan Anda kencang? Umat kita ada yang begitu, "TBF, saya ingin sekali pergi ke Amerika mengikuti upacara Mahaguru, saya benar-benar ingin sekali ikut, saya ingin sekali mendapatkan abhiseka sadhanan ini, sadhana ini begitu berharga, namun, saya tidak ada uang beli tiket pesawat, mohon TBF mengalokasikan sedikit dana, cukup bantu saya tiket pesawat terbang pulang pergi, tentu saja di sini boleh makan gratis, "akomodasi gratis", "Mohon direktur TBF bantu saya, bolehkah?" Ia menulis sangat sungkan. Mohon TBF, keuangan Anda kencang atau tidak? Ketahuilah, kelak kita tidak ada masalah ini lagi, Anda mau mengubah nasib dalam kehidupan sekarang, Anda pun harus melatih Penjapaan Vajra, juga harus setengah tahun hingga setahun lamanya, setelah lama, prana Anda tetap sangat penuh, karena pernapasan penuh, yaitu bernapas dalam, bahkan "Om. A. Hum." Mengubah seluruh nasib Anda. "Om", seluruh alam semesta, semua sumber di seluruh alam semesta masuk ke dalam tubuh Anda, "A", sirna sepenuhnya, kemudian sampah "Hum", dihembuskan, semua sumber di dunia ini berada dalam kendali Anda, nasib Anda pun pasti boleh berubah. Bahkan, seluruh rintangan karma pada tubuh Anda akan dihembuskan keluar, yang Anda hirup adalah sumber, kebijaksanaan Anda, berbagai jenis pahala Anda, seluruh rintangan karma Anda dihembuskan keluar. "Om. A. Hum." adalah sebuah cara mengubah nasib Anda, sehingga menjapa, "Om. Sarwa. Data Jiada. Yidamu. Gulunala. Mianzhala. Kan. Niliye. Dayemi. Om. A. Hum." maka nasib Anda akan berubah. Kehidupan berikutnya, setiap orang sedidaknya adalah Li Ka-shing dan Terry Gou, yang lahir di Amerika Serikat, setiap orang adalah Bill Gates. Cara terbaik mengubah nasib, japa "Om. A. Hum." Penjapaan Vajra. Banyak orang tidak tahu Penjapaan Vajra, tidak pernah dengar Penjapaan Vajra, Mongchacha (Bahasa Kanton: kebingungan), mendengarkan Dharma begitu lama, juga tidak pernah dengar apa yang dimaksud Penjapaan Vajra, bahkan boleh mengubah nasib. Hari ini saya membeberkan rahasia ini, Penjapaan Vajra yang mengubah nasib, tidak hanya akan membuat prana Anda sangat penuh, bahkan bisa mengubah nasib Anda, semua pahala pada diri Anda, semua rintangan karma dikeluarkan. Saya tidak pernah membesar-besarkan masalah kecil, yang Mahaguru katakan pada Anda sangat nyata, Penjapaan Vajra boleh mengubah nasib, bahkan membuat Anda bernapas penuh, prana sangat penuh. Ada sedikit perbedaan dengan 9 Langkah Pernapasan Buddha, 9 Langkah Pernapasan Buddha adalah menyingkirkan rintangan karma Anda, seluruh tubuh Anda berubah menjadi cahaya putih. Namun, dari aspek Penjapaan Vajra, selain seluruh tubuh Anda berubah menjadi cahaya putih, rintangan karma sirna, juga ada kekuatan mantra, kekuatan raja mantra, seluruh nasib Anda yang tidak baik, semua diperbaiki, agar kehidupan Anda yang berikutnya dan yang berikutnya lagi, semua berubah menjadi orang yang memiliki bekal yang sangat berlimpah.
Guru bertanya pada murid apa arti sebuah idiom, "Membesar-besarkan masalah kecil", seorang siswa gemuk berdiri dan menjawab, "Yaitu tugas anak kecil dikerjakan orang dewasa." Kening guru berkerut sebentar, bertanya lagi pada siswi lain, siswi ini tanpa ragu menjawab, "Jawabannya benar sekali, tugas saya sering dikerjakan oleh ibu." Begitu guru mendengar jawaban kedua murid, agak marah, lalu jawaban yang sebenarnya dari membesar-besarkan masalah kecil di atas papan tulis, menghukum setiap murid sekelas menyalin seratus kali. Setidaknya ada sepuluh murid langsung berdiri dan memprotes, "Guru! Anda ini membesar-besarkan masalah kecil." Aduh? Beberapa murid ini sangat cerdas, hukuman guru kadang-kadang adalah membesar-besarkan masalah kecil. Dulu, Mahaguru saat kecil, SMP, SMA, semua nomor satu dari seluruh kelas.
Mengapa saya mengatakan nomor satu dari seluruh kelas, karena saya berada pada barisan pertama, saat itu saat absensi, kami berbaris dalam satu barisan, yang paling tinggi berdiri di sini, terus berdiri, terus berdiri, berdiri di sini adalah yang paling pendek, kemudian mulai hitung, dari satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh... dihitung terus, saya pun teriak satu, "Baiklah, nomor satu maju satu langkah, nomor dua mundur satu langkah...", pokoknya, satu hingga sepuluh semua keluar, sebelas hingga dua puluh baris barisan kedua, kemudian barisan ketiga, barisan keempat..., saya berada pada barisan pertama posisi pertama, kemudian mulai masuk ke dalam kelas pilih tempat duduk, saya adalah tempat pertama pada barisan pertama..., oleh karena itu adalah "nomor satu dari seluruh kelas". Walaupun saya kecil, namun, bercita-cita tinggi! Di antara murid-murid SD saya, tubuh paling tinggi, sekarang menjadi pedagang di Shilin Night Market, sedangkan Mahaguru duduk di sini berceramah Dharma, orang kecil namun bercita-cita tinggi. Masalah kecil benar-benar bisa dibesarkan.
Lelucon ini pernah diceritakan oleh Chen Chuan-fang, "Makan bersama seusai kelulusan", setelah lulus 5 tahun, yang menikah satu meja, yang tidak menikah satu meja; setelah 10 tahun, yang punya anak satu meja, yang tidak punya anak satu meja; setelah 20 tahun, yang istri tua satu meja, yang menikah lagi satu meja; setelah 25 tahun, yang mahir minum satu meja, yang agak kurang satu meja; setelah 30 tahun, yang di dalam negeri satu meja, yang di luar negeri satu meja; setelah 35 tahun, yang makan daging satu meja, yang vegetarian satu meja; setelah 40 tahun, yang pensiun satu meja, yang tidak pensiun satu meja; setelah 45 tahun, yang bergigi satu meja, yang tidak bergigi satu meja; setelah 50 tahun, yang datang sendiri satu meja, yang datang dipapah satu meja; setelah 55 tahun, yang janji datang dan yang datang itu satu meja, yang janji datang namun tidak datang itu satu meja kosong; setelah 60 tahun, yang bisa datang itu satu meja, yang tidak datang, pajang foto satu meja. HIdup ini benar-benar sangat singkat, harus hargai baik-baik, bersadhana sebaik-baiknya, walaupun kita kecil, namun juga bisa diperbesar.
Penjapaan Vajra sangat sederhana, "Om. A. Hum." 3 aksara, sinar putih, sinar merah, sinar biru, hanya begitu saja, bernapas penuh, namun ketika prana "Om" turun, harus disimpan sejenak, aksara "A" berada di bawah cakra pusar Anda, tekan ke bawah, angkat ke atas, sudah boleh, tahan sebentar, walaupun prana dihembuskan keluar, yaitu "Hum" yang berwarna biru, sadhana yang sangat kecil yaitu Penjapaan Vajra. Namun, ia benar-benar memiliki pahala yang sangat besar, hingga mampu mengubah nasib Anda, hingga kehidupan berkutnya menjadi Bill Gates. Jangan seprihatin itu, menulis surat kepada direktur keuangan TBF, "Direktur keuangan TBF, saya ingin sekali mengikuti upacara Mahaguru, apakah Anda boleh mengalokasikan sedikit dana kepada saya?" Jangan seprihatin itu, lain kali katakan, "TBF, saya berikan apa yang Ada kurang!" Kehidupan berikutnya, setelah menjadi Bill Gates, "Acarya Lianyin, kalian TBF kurang apa, Zhenfo Zong kurang apa, saya berikan semua." Wah! Lihat, "Anda mau berapa? Sepuluh juta? Begitu sedikit? Saya berikan sepuluh miliar untuk Anda!" Setelah Anda mengubah nasib Anda, nada bicara Anda akan berbeda, TBF akan memohon pada Anda semua, "Tolong! Kalian menjadi Vajra Dharmapala! Berikan saya 10 dolar juga boleh! 50 dolar juga boleh, 100 dolar juga boleh." "Ah? Begitu sedikit? Mengesalkan saya saja, Vajra Dharmapala cukup saya sendiri saja yang lakukan, sepuluh miliar untuk Anda." Kita luar biasa dan tidak mampu, Lianyin tadi dikejutkan oleh Mahaguru hingga jatuh pingsan.
Musim dingin pada suatu tahun, ada seseorang beli satu tong arak berkualitas tinggi ditaruh di luar rumah, hari kedua, ia menemukan arak berkurang seperempat, ia pun tempel di luar, "Dilarang mencuri arak". Hari ketiga, arak berkurang lagi seperempat, ia sangat marah, tempel lagi, "Pencuri arak langsung dibunuh!" Hari keempat arak dicuri lagi, hanya tinggal seperempat, paru-parunya hampir meledak. Seorang temannya mengetahui kejadian ini, berkata padanya, "Bodoh! Memangnya Anda tidak bisa tempel di tong arak, "Tong Air Seni", lihat siapa berani curi!" Ia merasa sangat masuk akal, ia ikuti, tempel kata "Tong Air Seni". Hari kelima ia menangis. Mengapa? Karena tong telah penuh. Kita belajar Penjapaan Vajra, aka penuh, pasti penuh, pasti akan sempurna. Namun, bukan tong air seni, melainkan benda-benda berharga, dalam kehidupan Anda berikutnya, Anda memiliki semuanya, semua penuh.
Om Mani Padme Hum.