2013-08-31 Berhasil dalam Penekunan Togal Dengan Sendirinya Seluruh Tubuh Bercahaya Terang Memancar ke Seluruh Penjuru
Pertama-tama sembah puja pada guru silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna di altar mandala, sembah puja pada yidam kebaktian hari ini Bodhisattva Ksitigarbha.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung hari ini adalah nyonya sekjen Ministry of Foreign Affairs, Republic of China (Taiwan) Liao Dong-zhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, penasihat hukum Zhenfo Zong Pengacara Luo Ri-liang, Pengacara Huang Yue-qin, ketua humas Taiwan Lei Tsang Temple Sdr. Wang Zi-zhu, ketua Lotus Light Charity Society Zhenfo Zong Taiwan Sdr. Wu Guan-de, sekjen Sdr. Tian Yue-yi, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng CTI Sdri. Xu Ya-qi, dr. Zhuang Jun-yao, Sdr. Lu Fo-chi, Sdri. Sunny, dan ibunda Sdri. Sunny, selamat datang!
Hari ini kebetulan akhir Agustus, setiap kali kita ada acara perayaan ulang tahun, malam ini di ruang makan merayakan ulang tahun untuk umat yang lahir Bulan Agustus. Hari ini adalah Sabtu, hari terakhir dalam Bulan Agustus, juga kebetulan mother Sunny, ulang tahunnya jatuh pada hari ini, kebetulan sekali, selamat untuknya, Happy Birthday! Bahasa Indonesia Selamat Ulang Tahun, dan semua umat yang berulang tahun pada Bulan Agustus, Selamat Ulang Tahun. Selamat malam semua! Apa kabar semua! Apa kabar! (Bahasa Kanton) Emkoi! Emkoisai! (Bahasa Kanton: Terima kasih)
Sebelum berceramah Dharma, lebih dulu mengumumkan, kementerian dalam negeri Taiwan mengadakan situs polling 100 vihara di seluruh Taiwan, dengan kata lain, dalam rangka mempromosikan agama dan budaya ke seluruh dunia, kementerian dalam negeri Taiwan mengadakan polling dari warga Taiwan untuk memilihkan 100 vihara di antara 147 vihara yang berlokasi di Taiwan. Jika terpilih,pemerintah Taiwan akan mengutamakan perbaikan infrastruktur di sekitar seratus vihara ini, serta memasukkan data tempat wisata ke dalam sistem Taiwan Religious Culture Map, dan memasarkan ciri khas pariwisata dari agama dan budaya Taiwan ke seluruh dunia. Sekarang harus memilih 100 vihara, Taiwan Lei Tsang Temple berharap terpilih dalam 100 vihara, menjadi sebuah tempat wisata, agar banyak wisatawan datang dan memahami Lei Tsang Temple, memahami Zhenfo Zong, mohon para siswa suci Zhenfo Zong Taiwan dan para kalyanamitra beramai-ramai memberikan suara kepada Taiwan Lei Tsang Temple. Data polling dibatasi untuk warga setempat Taiwan, jika Anda menetap di Taiwan, berhak memberikan suara, tanggal polling dari tanggal 20 Agustus 2013 hingga 20 Oktober 2013, ada situs internet untuk memberikan suara, sementara situs internet semua berbahasa Inggris, silahkan umat Zhenfo Zong Taiwan mengunjungi situs internet True Buddha Foundation, yaitu www.tbsn.org, situs internet TBF akan memasang situs internet polling. Kalian yang memiliki komputer, kalian boleh memberikan suara. Konon, vihara lain sedang menggalakkan pemberian suara, ada yang telah memberikan lebih dari 4000 suara, saat ini yang memberikan suara untuk Taiwan Lei Tsang Temple hanya 100 lebih, orang lain sudah 4000 lebih, yang membaca berita pemungutan suara, akhirnya ada 100 lebih, lumayan, bukan nol sudah sangat bagus. Jika dapat masuk dalam urutan 100 nama vihara, kelak akan menjadi tempat wisata, bahkan ada pertukaran dalam agama dan budaya, semoga kita semua beramai-ramai memberikan suara.
Hari ini kita menekuni Sadhana Yidam Ksitigarbha. Buddha Sakyamuni sebelum parinirvana pernah pergi ke Surga Tusita berceramah Dharma pada ibunda-Nya Putri Mahamaya, sehingga barulah ada Sutra Purva Pranidhana Ksitigarbha. Saat itu, Buddha Sakyamuni menitipkan para insan kepada Bodhisattva Ksitigarbha. Bodhisattva Ksitigarbha adalah salah satu dari delapan Mahabodhisattva, kita sering menyebut delapan Mahabodhisattva, delapan Mahabodhisattva antara lain: Bodhisattva Avalokitesvara, Bodhisattva Manjushri, Bodhisattva Samanthabradha, Bodhisattva Ksitigarbha, Bodhisattva Maitreya, Bodhisattva Akashagarbha, Bodhisattva Vajrapani, Bodhisattva Sarvanivāraņa-Vişkambhin, Mereka adalah delapan Mahabodhisattva di antara semua Bodhisattva. Sedangkan, Bodhisattva Ksitigarbha itu sendiri, kekuatan ikrar-Nya sangat besar, yaitu "Berikrar tidak akan mencapai kebuddhaan, sebelum neraka kosong", dengan kata lain, ketiga alam samsara telah kosong semua, Ia baru mencapai kebuddhaan. Ia adalah seorang Bodhisattva yang sangat mulia, Ia termasuk salah satu dari delapan Mahabodhisattva.
Dulu, mengapa Buddha Sakyamuni tidak menitipkan insan di alam manusia, alam dewa, dan tiga alam samsara kepada salah satu dari delapan Mahabodhisattva, namun menitipkan kepada Bodhisattva Ksitigarbha? Bodhisattva Avalokitesvara adalah sesosok Bodhisattva yang sangat mulia, Ia adalah Bodhisattva yang paling welas asih, namun, mengapa tidak menitipkan kepada Bodhisattva Avalokitesvara? Ada satu lagi adalah Bodhisattva Manjushri yang paling bijaksana, Bodhisattva Samanthabradha juga sangat bijaksana, juga Bodhisattva yang sangat mulia, Buddha Sakyamuni malah menitipkan kepada Bodhisattva Ksitigarbha. Juga tidak menitipkan kepada Bodhisattva Maitreya, Bodhisattva Maitreya adalah Buddha masa depan, juga tidak menitipkan kepada Bodhisattva Akashagarbha yang memiliki pahala seluas angkasa, juga tidak menitipkan kepada Bodhisattva Vajrapani, Bodhisattva Vajrapani adalah perintis Tantra, juga tidak menitipkan kepada Bodhisattva Sarvanivāraņa-Vişkambhin, Bodhisattva yang khusus menyingkirkan rintangan, Buddha Sakyamuni khusus menitipkan kepada Bodhisattva Ksitigarbha. Mengapa bisa demikian? Melalui hasil penelitian dari banyak umat Buddha, kalyanamitra, bhiksu, bhiksuni, karena di antara delapan Mahabodhisattva, hanya satu yang berwujud sravaka, yaitu Ia adalah bhiksu. Bodhisattva Avalokitesvara tidak menjadi bhiksuni, Ia berwujud upasika, Manjushri, Samanthabradha berwujud upasaka, Maitreya Taiwan berkepala gundul, dan berperut buncit, tubuhnya tiga bulat, kepala bulat, perut bulat, badan bulat, namun, Ia juga berkepala gundul, namun, itu adalah Bhiksu buntelan, berwujud bhiksu. Namun, Bodhisattva Maitreya sebenarnya berwujud upasaka, Bodhisattva Maitreya di dalam Tantra juga berwujud upasaka. Bodhisattva Akashagarbha juga berwujud upasaka, Bodhisattva Vajrapani juga berwujud upasaka, Bodhisattva Sarvanivāraņa-Vişkambhin juga berwujud upasaka, hanya seorang bhiksu, yaitu Bodhisattva Ksitigarbha.
Sang Buddha telah mengutamakan perkumpulan Sangha, oleh karena itu, Sang Buddha menitipkan makhluk enam alam kehidupan kepada Bodhisattva Ksitigarbha, ketika Ia tidak ada lagi, semoga Bodhisattva Ksitigarbha dapat membantu insan di enam alam kehidupan.
Walaupun Bodhisattva Avalokitesvara sangat mulia, Bodhisattva Manjushri sangat mulia, semua Mahabodhisattva sangat mulia, namun, hanya ada satu yang memperlihatkan wujud bhiksu. Karena justru di sinilah letak kemuliaan Bodhisattva Ksitigarbha. Pertama, Ia memperlihatkan wujud bhiksu. Buddhadharma dipegang oleh bhiksu/ni, upasaka/sika membantu, upasaka/sika mendukung, oleh karena itu, Buddha Sakyamuni dalam aspek ini juga sangat menghargai Bodhisattva Ksitigarbha, agar Bodhisattva Ksitigarbha mengendalikan Buddhadharma di alam manusia, Buddhadharma di enam alam kehidupan, begitulah hasil penelitian kita semua. Di dalam Sutra Purva Pranidhana Ksitigarbha ada sebuah bab, yaitu Bab Menitipkan Manusia dan Dewa, semua insan di alam surga, alam manusia, dan enam alam kehidupan dititipkan kepada Bodhisattva Ksitigarbha, semoga Bodhisattva Ksitigarbha dapat memperhatikan orang-orang ini.
Bodhisattva Ksitigarbha juga my brother, saudara saya. Bodhisattva Ksitigarbha di alam manusia berada di Gunung Jiuhua, Anhui, China, dulu yang merintis tempat suci ini bernama Jin Qiaojue, Ia adalah seorang guru pembimbing di tempat suci Bodhisattva Ksitigarbha Gunung Jiuhua, Jin Qiaojue adalah Padmakumara emas, ini yang saya ketahui. Oleh karena itu, ketahuilah, kita itu bersama-sama, Jin Qiaojue kebetulan berwarna emas, Padmakumara itu sangat mulia.
Di daratan China ada empat tempat suci, satu adalah Gunung Wutai, tempat suci Bodhisattva Manjushri, ada satu lagi Gunung Emei, tempat suci Bodhisattva Samanthabradha, ada lagi, Gunung Putuo, tempat suci Bodhisattva Avalokitesvara, satu adalah Gunung Jiuhua, tempat suci Bodhisattva Ksitigarbha, semua adalah tempat suci yang sangat gaib, tempat suci yang sangat manjur. Yang tercantum di dalam Kitab Sutra hanya ada Gunung Wutai, tiga gunung lainnya dirintis oleh generasi belakangan, Kitab Sutra menyebutkan tentang Gunung Qingliang, Gunung Qingliang adalah Gunung Wutai, tempat suci Bodhisattva Manjushri. Kita memanjatkan Sutra Raja Agung juga menjapa tentang Qingliang Baoshan Yiwan Pusa, ini memuji berjuta-juta Bodhisattva yang melatih diri di Gunung Wutai.
Sebelum mengulas tentang Sadhana Dzogchen, saya lebih dulu memperdengarkan pada Anda semua sebuah lelucon. Laozhang telah menikah 20 tahun, akhir-akhir ini tak disangka memutuskan bercerai dengan istrinya, karena istrinya begitu marah, melemparnya dengan piring. Temannya menasihatinya, "Anda sudah bersabar demikian lama, buat apa sekarang baru bercerai?" Laozhang tanpa daya berkata, "Saya benar-benar tidak tahan lagi, piringnya makin dilempar makin tepat." Saya beritahu Anda semua, melatih diri juga demikian, semakin Anda melatih diri, semakin cermat, semakin halus, semakin melatih diri, sensasi Anda semakin banyak, bahkan kontak batin sangat kuat. Jika Anda melatih diri seperti kata Orang Kanton "Mamate" (asal-asalan), Anda melatih diri asal-asalan, berjalan perlahan-lahan, makan perlahan-lahan. Jika Anda perlahan-lahan, tentu saja benar, yang penting melatih diri, namun, banyak orang belajar teknik, dalam hal teknik, semakin belajar semakin cermat. Seperti melempar piring, tadinya tidak tepat, akhirnya ia menemukan trik, setiap kali lempar selalu tepat, selalu kena sasaran. Saya pernah melihat seseorang melempar kartu poker, kartu poker terbuat dari kertas, ia mengambil kartu poker yang baru dibeli, begitu ia lempar, begitu ia buang, tepat tertancap ke dalam kayu; ia bisa melempar kartu poker, tertancap ke dalam tembok, kartu poker adalah kertas! Namun, ia bisa membuat kartu poker tertancam tepat sasaran, bisa dijadikan senjata rahasia. Mengapa bisa begitu cermat, begitu tepat? Bahkan mengapa bisa begitu kuat? Justru karena telah dilatih. Di Daratan China terdapat banyak pemain sirkus yang tampil di seluruh dunia, mereka mulai dilatih sejak kecil, dilatih sampai tahap apa? Dilatih sampai orang biasa hampir mustahil melakukannya. Sebenarnya, melatih diri juga sama, kita mesti melatih setiap hari, setiap hari melatih diri, sensasi setiap hari, dengan demikian Anda baru mungkin mendapatkan hasil. Tidak boleh hari ini melatih diri, besok suasana hati tidak baik, tidak melatih diri lagi, lusa sibuk juga tidak melatih diri; besok lusa mengikuti kebaktian, ada sedikit perselisihan dengan umat se-Dharma, juga tidak melatih diri lagi. Ada sebagian orang pergi ke tempat ibadah, karena hubungan antar manusia, tidak melatih diri lagi, menyerah. Sebenarnya, melatih diri ada pada diri masing-masing, ada pada diri kita, tidak ada hubungan dengan umat se-Dharma, juga tidak ada hubungan dengan acarya. Jika dikatakan, "Anda tidak cocok dengan orang itu, jadi saya tidak mengikuti kebaktian." "Setiap kali saya melihatnya, saya pun tidak bisa melatih diri." "Melihatnya, amarah pun timbul." "Melihatnya, seperti melihat musuh bebuyutan." "Saya tidak cocok dengannya." "Setiap kali ke vihara, ia memandang rendah saya, saya pun tidak pergi lagi." Tidak boleh! Karena melatih diri ada pada diri sendiri, bagaimana pun juga, kita mesti mengasah setiap hari, setelah diasah lama, maka menjadi cermat. Kita menjadi siluman juga tidak gampang! Benar tidak? Mau menjadi siluman juga harus ada kata "cermat". Saat sadhaka setiap hari melatih diri, setiap hari mengalami sensasi yang berbeda, dari kasar menjadi halus, dari halus menjadi titik, dari titik ditaruh di dalam hati kita, cahaya bindu pun muncul. Oleh karena itu, Sadhana Menghimpun Sinar dari Togal bukan dicapai dalam sehari, setiap hari memandang matahari, sinar matahari Anda dituntun ke dalam hati Anda, setiap hari menghimpun cahaya, akhirnya di cakra hati Anda ada sinar matahari yang memancar ke seluruh penjuru, sinar matahari pun muncul; kita setiap hari melihat bulan, kita menghirup napas, kecemerlangan cahaya bulan diserap, dihirup hingga cakra pusar Anda, hingga cakra hati Anda, akhirnya cahaya bulan Anda menerangi ke seluruh penjuru, di dalam hati Anda pun berubah menjadi kecermerlangan bulan menerangi ke seluruh penjuru. Ini adalah sebuah visualisasi, terang diserap. Seperti kita menghirup cahaya lampu, cahaya matahari juga dihirup, cahaya bulan juga dihirup, begitu mata terpejam, maka melihat cahaya bindu yang dipancarkan di dalam cakra hati kita, itu perlu diasah sangat lama, itu disebut Togal.
Ada sebuah lelucon, Ahua telah berumur lebih dari 30 tahun, namun belum mendapatkan pujaan hati, ibu setiap hari mengoceh, Ahua sangat jengkel dan berkata, "Baiklah! Sekalian bantu saya cari Zhubajie dan menikah saja!" Ibu sangat marah dan berkata, "Sudah umur 30 tahun lebih, syarat masih sangat keras, tahukah kamu? Di kolong langit ini bisa ada berapa Zhubajie?" Maksud dari lelucon saya ini adalah, jika Anda benar-benar ingin mencari seorang pasangan hidup, sebenarnya juga tidak mudah. Seperti kita bersadhana, dapat menemukan seorang guru yang benar-benar dapat mengajari kita juga tidak mudah. Hari ini saya beritahu kalian, kalian melihat cahaya bulan, akhir-akhir ini saya menulis sebuah buku berjudul "Berbicara dengan Bulan", buku baru saya seri ke-238, yaitu Anda mesti setiap hari melihat bulan, berbicara dengan bulan, maka Anda pun bisa menulis buku ini. Itu mesti diasah, mengandalkan pena Anda, mengandalkan insipirasi Anda, melihat bulan, Anda pun menulis sebuah buku, ini adalah semacam mengasah. Hari ini mau melatih diri, Anda pun mesti setiap hari mengasah, mengasah sampai akhirnya, di dalam cakra hati Anda terhimpun semua sinar dari luar dan sinar di dalam diri Anda, saling berbaur, akhirnya sinar matahari terpancar ke seluruh penjuru, sinar bulan terpancar ke seluruh penjuru, selanjutnya sinar lampu terpancar ke seluruh penjuru, semua sinar pelangi terpancar ke seluruh penjuru. Kemudian sinar menghasilkan panas, menghasilkan api, seluruh tubuh Anda berbaur dan bersih, tanah, air, api, dan angin, semua menjadi bersih, termasuk bagian yang kasar dari tanah, air, api, angin, dengan kata lain, sifat dan kebiasaan yang tidak baik yang melekat pada diri Anda, semua dibersihkan, kelak Anda pun mencapai penjelmaan sinar pelangi. Sebenarnya, inilah prinsip Togal. Sedangkan prinsip Trekcho adalah langsung menghentikan, langsung menyaksikan Buddhata. Oleh karena itu, sampai Togal, Togal lebih dalam daripada Trekcho. Anda telah melihat cahaya bindu, asalkan Anda menyaksikan Buddhata Anda, maka bisa melatih Togal. Jika Anda tidak mengerti apa itu Buddhata, Anda pun tidak dapat melatih Togal, oleh karena itu harus menyaksikan Buddhata. Togal pertama kali muncul dulu, akan menyaksikan Buddhata, karena mnenghimpun semua cahaya, sinar kebijaksanaan asal Anda yang sebenarnya, yaitu memancarkan cahaya kebijaksanaan dan pencerahan yang sebenarnya, ini harus mengandalkan konsistensi.
Ada sebuah lelucon tentang labah-labah tunangan dengan lebah, labah-labah merasa sangat tidak puas, sehingga bertanya pada ibunya, "Mengapa menyuruh saya menikahi lebah?" Ibu labah-labah berkata, "Lebah memang agak berisik, namun, setidaknya dia juga pramugari." Labah-labah berkata, "Tetapi, saya lebih suka nyamuk." Ibu labah-labah berkata, "Jangan sebut perawat itu lagi, dia selalu salah menyuntik, tempo waktu menyuntik ibu sampai ibu bengkak." Lebah juga merasa sangat tidak puas, sehingga bertanya pada ibunya, "Mengapa menyuruh saya menikah dengan labah-labah?"
Ibu lebah berkata, "Walaupun labah-labah agak jelek, namun, setidaknya dia juga pembuat jaringan." Lebah pun berkata, "Tetapi dia lebih mencintai semut." Ibu lebah berkata, "Jangan sebut lagi pekerja yang kurus itu, seharian mengangkat barang berjalan ke sana ke mari, bahkan satu unit truk pun tidak ada." Lebah pun berkata, "Lalat di desa tetangga juga lumayan!" Ibu lebah berkata, "Lalat memang sangat tampan, namun, kamu juga tidak boleh mengambil seorang yang angkat kotoran." Ini adalah pembahasan mengenai masalah sensasi, setiap sensasi kita, perasaan berbeda-beda, setiap sensasi pun berbeda-beda. Saat ini, jika Anda dapat benar-benar melatih hingga tingkatan Togal, sensasi akan meningkat. Anda menggunakan Sadhana Menghimpun Cahaya, menghimpun semua sinar matahari, sinar bulan, sinar lampu, sinar bermacam-macam warna ke dalam tubuh Anda, saat ini, Anda visualisasi semua sinar di dalam diri Anda, tiba-tiba Anda akan melihat sinar pencerahan jati diri Anda, dengan kata lain, sinar Buddhata Anda yang sebenarnya muncul. Saat ini, pengamatan dalam Anda pun bisa menyaksikan cahaya Buddhata Anda sendiri, kadang kala disebut sebagai cahaya bindu. Selanjutnya, setelah Anda melihat cahaya ini, Anda pun menetapkannya, jangan biarkan ia hilang, setiap hari perhatikan cahaya di dalam diri Anda. Ketika cahaya di dalam diri Anda muncul, kemudian, perlahan-lahan, sebuah cahaya menjadi dua buah cahaya, menjadi tiga buah cahaya..digabungkan maka akan menjadi rantai Vajra. Saat rantai Vajra muncul, sensasi akan meningkat, perasaan pun berbeda (tanda kedua adalah sensasi meningkat). Lelucon tadi, terhadap setiap hewan pun ada semacam perasaan, lalat itu mengangkut kotoran, semut seperti pekerja, lebah seperti pramugari, di langit terbang ke sana ke mari, maka ada sebuah asosiasi, sensasi juga sama, pada diri Anda akan ada semacam perasaan, ini disebut sensasi, sensasi akan meningkat.
Sejak Anda melihat sebuah cahaya prajna, kelak adalah dua buah cahaya bindu, tiga buah, empat buah, kemudian akan terangkai, ketika Anda diam, melihat cahaya ke dalam diri, maka bisa melihat di tengah angkasa muncul banyak cahaya, tidak akan seperti presiden Amerika Omama (pelesetan dari Bahasa Taiwan: Obama), begitu mata Anda dipejam, maka omama, tidak akan.
Kadang-kadang, ketika tidak berhasil melihat cahaya di dalam diri sendiri, kita pun menggunakan tangan menekan mata, juga akan menghasilkan cahaya; bola mata kita berputar satu lingkaran, sepertinya akan muncul semacam bayangan, menekan mata juga bisa, saat itu melihat ke dalam diri sendiri akan melihat cahaya. Buddha Sakyamuni juga karena melihat cahaya, sebenarnya Ia bukan melihat mutiara terang di timur, melainkan Ia telah melihat cahaya Buddhata, Ia sendiri melihat ke dalam diri sendiri, melihat cahaya Buddhata, demikianlah. Cara ini kedengaran sangat mistik, mengapa cahaya di luar bisa merangsang cahaya dalam diri kita? Karena kita sering memikirkan terang pada tubuh kita, visualisasi cahaya tersebut, sehingga cahaya tersebut akan memicu cahaya dalam tubuh kita, picu ia keluar, memicu cahaya di dalam diri, inilah metode Togal. Sampai saatnya, cahaya di luar dan cahaya pada tubuh kita akan melebur, saling berbaur. (Wujud ketiga, cahaya berbaur) Namun, metode ini sangat tinggi, sebuah cara yang sangat tinggi, dengan kata lain, cahaya di luar dan cahaya di dalam saling melebur, ini sudah merupakan sadhana Tantra yang sangat tinggi.
Kita melatih diri, menurut Buddhadharma, ada empat doktrin, pertama adalah mengajari kita bagaimana menjadi seorang yang tidak tercela, yakni mengajari kita cara menjadi orang yang baik ini adalah Dharma umum dari semua agama. Banyak orang berkata, "Semua agama itu sama, dengan kata lain, mengajari kita berbuat kebajikan! Berbuat kebajikan adalah agama." Anda berbuat kebajikan, Agama Kristen juga berbuat kebajikan, Agama Islam juga berbuat kebajikan, Agama Katolik juga mengajari kita berbuat kebajikan, Agama Buddha juga mengajari kita berbuat kebajikan, semua agama menasihati kita berbuat kebajikan, ini adalah Dharma umum dari agama. Kedua, mengajari kita untuk sepenuhnya tidak menghasilkan rintangan karma dalam dunia manusia, mengajari kita cara menjadi orang baik. Tadi itu mengajari kita cara berbuat kebajikan, kedua adalah mengajari kita bagaimana menjadi orang yang baik, cara menjadi orang yang baik juga semacam Dharma umum. Semua umat Buddha, umat Katolik, umat Kristen, umat Islam, atau semua umat beragama, semua mengajari kita menjadi orang baik, berbuat kebajikan di dunia manusia. Bagaimana menjadi orang yang baik sudah sangat tidak gampang, dari diri kita pribadi hingga masuk ke masyarakat. Pertama, mengajari bagaimana berbuat kebajikan, kedua mengajari kita bagaimanan menjadi orang yang baik, ini adalah Dharma umum agama. Sabda Buddha yang ketiga adalah cara mengobati, apa itu cara mengobati? Rintangan karma yang kita miliki, atau keserakahan, kemarahan, kebodohan, keraguan, dan kesombongan yang kita miliki, diatasi dengan Buddhadharma, mengajari kita bagaimana supaya tidak serakah, mengajari kita jangan marah, mengajari kita jangan bodoh, mengajari kita jangan sombong, mengajari kita untuk memiliki kepercayaan diri, ini adalah ketiga, cara mengobati, mengobati semua yang tidak baik. Seperti Pancasila Buddhisme, membunuh, mencuri, berbuat asusila, berdusta, mabuk-mabukan, membunuh mengajari kita jangan membunuh makhluk hidup; mencuri, mengajari kita jangan mencuri uang orang lain; berbuat asusila, mengajari kita jangan berbuat asusila; berdusta, mengajari ktia jangan berdusta, atau memarahi orang, berbicara kasar, berbohong, berbicara cabul, mengucapkan kata-kata yang penipuan, semua tidak boleh. Mengajari kita mengobati kelima Sila ini, dari Pancasila berkembang menjadi banyak Sila, ini tergolong mengobati, kita harus mengobati semua ini. Jika sudah diobati, kita tidak ada rintangan karma, kita pun mulai melatih menghentikan kerisauan, inilah Trekcho, menghentikan kerisauan, menghentikan pikiran yang tidak benar semua ini adalah melatih Trekcho; langkah berikutnya, barulah melatih Togal, yaitu melatih cahaya, yaitu Sadhana Menghimpun Cahaya, Sadhana Menghimpun Cahaya adalah paling tinggi. Longchen Nyingthing justru mengulas tentang Sadhana Tantra tertinggi Trekcho dan Togal, Sadhana Tantra tertinggi di dalam Sadhana Dzogchen. Oleh karena itu, kita juga harus melatih dari dasar, selangkah demi selangkah, sampai akhirnya baru dapat melatih Trekcho dan Togal, bukan langsung melatih Trekcho atau melatih Togal.
Togal itu merupakan peleburan antara cahaya dari luar dan cahaya dari tubuh kita sendiri. Namun, bagaimana tubuh kita bercahaya? Jika tubuh kita sepenuhnya bersih, dengan sendirinya bercahaya, menurut ajaran Tantra, asalkan prana, nadi, dan bindu kita telah bersih, nadi tengah kita telah bersih, prana juga telah bersih, bindu juga telah bersih, saat ini, tubuh kita sendiri akan menghasilkan cahaya, itulah cahaya dalam diri; ditambah cahaya dari luar memicu cahaya dalam diri, kedua cahaya saling melebur, menjadi gejala cahaya melebur, itu barulah disebut Togal.
Sampai tingkatan alam yang sangat tinggi, gejala peleburan cahaya (wujud ketiga), semua Buddha muncul di tengah angkasa, memancarkan cahaya menyinari kita, cahaya kita sendiri menjadi cahaya Buddha, sama dengan cahaya Buddha, saling melebur, kita pun mencapai kebuddhaan, saat ini barulah disebut mencapai kebuddhaan. Kita melatih prana, nadi, bindu, di antaranya ada melatih api tummo, asalkan api tummo dihasilkan, begitu nadi tengah kita tembus, dengan sendirinya akan menghasilkan cahaya; setelah dengan sendirinya menghasilkan cahaya, sensasi pun akan meningkat, kita juga menghasilkan daya gaib, juga memiliki keuatan, kita juga bisa menyaksikan Buddhata, ini semua saling tembus; terakhir, ketika kita melebur dengan semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga dunia, kita pun memancarkan cahaya ke seluruh alam Dharma, inilah wujud keempat yang dihasilkan dari Togal itu sendiri, memancarkan cahaya ke seluruh alam Dharma, tertinggi. Ini semua ada sebab akibatnya, ada sebab baru ada akibat, tidak ada sebab maka tidak akan ada akibat ini.
Di sini ada sebuah lelucon, lelucon ini seharusnya boleh disampaikan. Ada seseorang ketika melewati sebuah rumah, tiba-tiba dari jendela lantai 2 melayang sebuah kondom bekas pakai, kebetulan jatuh ke atas kepala orang tersebut. Orang ini merasa sangat jijik dan sangat marah, sehingga ia berjalan ke pintu utama rumah ini dan mengetuk pintu. Ada seorang pak tua membukakan pintu, orang ini bertanya, "Siapa yang tinggal di lantai 2?" Pak tua berkata, "Apa hubungan dengan Anda? Di atas tinggal putri saya dan tunangannya." Orang ini menyerahkan kondom kepada pak tua, berkata, "Saya hanya ingin memberitahu Anda, cucu Anda jatuh dari jendela." Ini tentu saja lelucon! Tidak ada yang begitu kebetulan, namun, ini juga sebab akibat, di dalam menyebabkan sebab akibat. Juga ada sebuah lelucon, perawat Obstetri dan Ginekologi membantu melahirkan di Obstetri dan Ginekologi, keluarlah seorang anak, tangan anak ini mengepal erat, tangan satu lagi terbuka. Perawat pun membuka telapak tangan si anak, mengapa tangan mengepal begitu erat, ternyata di dalamnya adalah sebuah kondom, anak itu tak disangka berbicara, "Ingin membunuh saya? Kepagian!" Ini juga masalah sebab akibat. Mengapa bisa melahirkan anak? Tentu saja hubungan sebab akibat, mengapa kita bisa mencapai Togal alias terang memancar ke seluruh penjuru? Hubungan sebab akibat, di luar ada sebab, di dalam ada akibat, sebab dan akibat saling bergabung, dengan sendirinya seluruh tubuh kita bercahaya, seperti Tathagata, melebur ke dalam alam Dharma Tathagata, memancar ke seluruh alam Dharma, terang memancar ke seluruh penjuru. Karena kita menyerap intisari bulan, cahaya bulan, cahaya matahari, dipatri di dalam hati kita, akhirnya pada suatu hari, cahaya itu membuat kita melihat sinar di dalam diri kita, telah terlihat. Selain itu, ada satu lagi, siang ini saya mengatakan "langit cerah tak berawan", hari ini saya melihat langit, sedikit awan pun tidak ada, saat ini paling baik visualisasi sunya.
Kita naik ke puncak gunung, melihat langit cerah tanpa awan, kita berpikir, "Masih ada masalah apa lagi di kolong langit ini?" Tidak ada masalah apapun, sehampar awan pun tidak ada, angkasa begitu luas, hati Anda begitu luas, Anda masih ada kerisauan apa lagi? Jika manusia dapat melebur ke dalam langit cerah tanpa awan, seketika Anda dapat memasuki samadhi. Mengapa dapat memasuki samadhi? Seperti langit cerah tanpa awan, sedikit masalah pun tidak ada. Juga tidak ada hati, hati juga tidak ada di sana, Anda hanya menatap langit cerah tanpa awan, dengan sendirinya, Anda pun memasuki samadhi. Jika Anda dapat memasuki samadhi, maka karena tiada masalah, tiada hati, baru dapat memasuki samadhi. Jika Anda tidak dapat menghentikan kerisauan dan pikiran yang tidak benar, bahkan malam pun Anda mengalami insomnia. Insomnia tentu saja berhubungan dengan fenomena fisiologis, dalam aspek fisiologis yaitu melatonin kita telah berkurang, otak tidak dapat mengeluarkan melatonin, Anda pun akan insomnia. Ada lagi sebuah titik berat, baik minum obat penenang apapun, jika Anda ada kerisauan di dalam hati Anda, maka akan bersemangat; kemarahan Anda di dalam hati Anda, Anda pun akan bersemangat; Anda mempunyai masalah dalam hati Anda yang tidak dapat disingkirkan, Anda makan sebanyak apapun obat penenang, juga tidak bisa tidur. Biasanya Anda makan Stilnox (obat penenang), sebutir, Anda tidak ada masalah, hati lega, sangat santai, Anda pun tertidur. Hari ini Anda ada kerisauan, kerisauan tersebut berputar-putar di dalam otak Anda, Anda makan sebutir Stilnox, Anda masih kepanasan di dalam otak, masih risau, Anda tentu saja tidak bisa tidur. Anda harus mengubah kerisauan menjadi kesejukan, agar api kerisauan Anda tidak timbul. Manusia ada dua gelombang paling kuat, satu adalah gelombang otak, jika Anda menggunakan kamera berwarna memotret gelombang otak Anda, bisa terpotret warna gelombang otak Anda, sangat kuat. Kedua, gelombang tangan paling kuat. Ada sebuah gelombang yang paling lemah, yaitu leher Anda, leher Anda tidak akan menghasilkan gelombang, jarang ada gelombang. Mengapa saya membantu Anda semua menjamah kepala? Karena begitu menjamah kepala, gelombang tangan saya memasuki tubuh Anda, maka akan menghasilkan efeknya. Ketika Anda menggunakan Sadhana Menghimpun Cahaya, dengan cahaya dari luar memancari Anda, saat memicu cahaya tubuh Anda, akhirnya Anda dapat melihat ke dalam diri Anda, bisa melihat cahaya di dalam diri Anda. Ini tergolong aspek sains dan fisiologis. Sebenarnya banyak cahaya tidak dapat Anda lihat. Saat kita menyalakan televisi, begitu tekan tombol on off, televisi pun menyala, sebenarnya ada gelombang cahaya yang keluar, hanya saja kita tidak dapat melihat cahaya tersebut, daya penglihatan kita tidak dapat melihat gelombang cahaya tersebut. Ketika kita berhasil dalam penekunan, kita bisa melihat gelombang cahaya tersebut. Hantu, kita tidak dapat melihatnya; dewa, kita tidak dapat melihatnya; Buddha, kita juga tidak dapat melihatnya. Namun, ketika Anda berhasil dalam penekunan, kita bisa melihat cahaya hantu, melihat cahaya dewa, ini berarti pineal body Anda telah muncul. Dalam diri manusia ada pineal body, bisa melihat cahaya. Namun, karena kita telah dewasa, setelah pineal body tercemar, kita pun tidak dapat melihat cahaya yang tidak bisa dilihat manusia biasa. Seperti sinar gama, banyak sinar, di tengah angkasa terdapat banyak sinar, kita tidak dapat melihatnya. Ketika kita berhasil dalam penekunan, kita pun bisa melihatnya, inilah prinsipnya.
Di sini ada sebuah lelucon, "Keindahan ilmu pengetahuan berada pada membuat orang kebingungan", letak keindahan ilmu pengetahuan, yakni saat Anda tidak mengerti ilmu pengetahuan, itulah paling indah; "Keindahan syair dan lagu berada pada menghasut pria dan wanita melanggar aturan", mengapa bisa demikian? "Kecantikan wanita berada pada keluguan (kebodohan) tanpa menyesalinya", "keindahan pria, berada pada berada pada kebohongannya". Namun, Mahaguru bicara jujur, tidak boleh berbohong. "Mulut pecah pria itu", Gurudhara mengatakan satu pepatah, sangat terkenal, yaitu: "Pria mengombal, bahkan dirinya sendiri tidak berani percaya, namun, tak disangka ingin lawan bicaranya percaya." Ini adalah mengombal. Di mana letak kehebatan Togal? Berada pada setelah berhasil, dapat relokasi cahaya, memasuki alam Dharma, seluruh cahaya tubuh Anda direlokasi, memasuki alam Dharma, atau mencapai kebuddhaan; fisik seluruh tubuh Anda, tanah, air, api, angin, semua dileburkan, menggunakan api dalam diri Anda, cahaya dalam diri, seluruh tubuh berubauh menjadi abu, semua tidak ada lagi, berubah menjadi titisan sinar pelangi. Begitulah Padmasambhava. Selain itu, juga banyak yang berhasil dalam menekuni Sadhana Dzogchen, seperti guru sesepuh juga demikian, seperti Vimalamitra, Vairocana, selain itu, Manjushrimitra, Prahevajra, Shri Simha, Padmasambhava, semua menjelma menjadi sinar pelangi, apapun tidak tertinggal. Yang agak kurang, tidak ada kehidupan, bisa ditinggalkan, seperti rambut, kuku, meninggalkan semua ini, selebihnya berubah menjadi cahaya; yang ada kehidupan, yang ada spiritual, semua menjelma, ini adalah keberhasilan terbesar.
Selain itu, kita tidak ingin mencapai kebuddhaan, kita ingin setiap kehidupan menyeberangkan para insan, kita juga mampu memasuki rahim; setelah kita berhasil mencapai kebuddhaan dalam menekuni Togal, kita mampu memasuki rahim menyeberangkan insan, kita memiliki kemampuan menentukan sendiri seperti itu; setelah kita lahir, kita juga memiliki kemampuan menentukan sendiri, juga bisa lanjut melatih diri, setelah berhasil dalam melatih diri, kemudian menyeberangkan insan, ia dengan sendirinya memiliki kemampuan demikian. Seperti Thubten Ksiti titisan dari Bodhisattva Ksitigarbha, saya percaya ia kelak juga memiliki kemampuan.
Ia adalah titisan dari Bodhisattva Ksitigarbha, sejak kecil suka belajar Buddhadharma, menjapa mantra, membentuk mudra, mengerti visualisasi, mengerti bermacam-macam Sadhana Tantra, Thubten Ksiti setiap hari bersadhana, kelak sama juga menyeberangkan para insan, ia memiliki kemampuan demikian, ini justru menghendaki ia memberikan kebaikan kepada makhluk luas, dan mencapai kesempurnaan alam Dharma.
Ada sebuah lelucon, "merindukanmu, memikirkanmu, mencari seorang pelukis melukismu, menempelmu di dalam gelas, setiap hari minum sambil menatapmu, bahagiakah? Menuang segelas air mendidih agar kamu mati kepanasan." Di depan adalah cinta, belakang berubah menjadi musuh, semua akan berubah, semua akan ada efek kimiawi. Cinta itu sendiri adalah efek kimiawi, ketika cinta, "merindukanmu, memikirkanmu, setiap hari menatapmu, fotomu ditaruh di dalam dompetku, bayanganmu ditaruh di dalam hatiku" setiap hari menatap; begitu muncul efek kimiawi, keduanya berpisah, "sehingga menggunakan air mendidih supaya mati kepanasan", ini adalah efek kimiawi. Saya beritahu Anda! Togal adalah efek kimiawi. Sungguh! Di dalam Tantra terdapat banyak sadhana, semua berhubungan dengan kimia dan fisika, ia adalah sains, benar-benar berhubungan.
Om Mani Padme Hum.