2013-08-04 Raga dan Hati Menghadap Buddha Menyempurnakan Bekal Baru Dapat Terbebaskan dan Terang Meningkat

Ceramah Keenambelas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Bodhisattva Skanda Dharmapala tanggal 4 Agustus 2013 di Rainbow Temple


Kita sembah sujud pada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada Bodhisattva Skanda Dharmapala.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini adalah akuntan TBF Sdri. Teresa, produser CTI Gei Ni Dian Shang Xin Deng Sdr. Xu Ya-qi, dr. Lin Shu-hua, aktris China Beijing Television Sdri. Liu Jia, dr. Zhuang Jun-yao. Selamat siang semua, apa kabar semua (Bahasa Taiwan), selamat siang, selamat petang (Bahasa Melayu), どうもこんにちわ(Baca: Doumokon'nichiwa) (Bahasa Jepang: apa kabar), good afternoon! (Bahasa Inggris: selamat siang) Apa kabar! Apa kabar semua! Emkoi! Emkoisai! (Bahasa Kanton: terima kasih)

undefined

Hari ini kita mengadakan homa Bodhisattva Skanda Dharmapala, mudra yang satu ini juga menggunakan mudra Vajra, (Mahaguru membentuk mudra anjali vajra) bijaksara juga aksara HUM. Mantra-Nya adalah: "Om. Wei Tuo Tian Duo. Ma HaTian Duo. Suoha." Ini adalah mantra hati Dewa Skanda, ada mantra, juga ada wujud-Nya, ada mudra, boleh dijadikan sebuah Sadhana Penjapaan. Sadhana Penjapaan Dewa Skanda seharusnya ada? Sudah ada Sadhana Penjapaan. Skanda dengan sendirinya menjadi sebuah surga, sehingga disebut Dewa Skanda, Ia memiliki sebuah alam surga. Menurut ajaran eksoterik Tanah Han, setiap vihara pasti ada Bodhisattva Skanda dan Sangharama. 

Kita pergi ke vihara mana pun di daratan China, menurut standar bangunan mereka, lebih dulu memasuki sebuah pintu langit, begitu masuk ada 4 pratima, keempat pratima ini adalah Dhṛtarāṣṭra, Virūḍhaka, Virūpākṣa, dan Vaiśravana, yaitu 4 Raja Langit, Mereka melindungi di sana. Oleh karena itu, begitu memasuki pintu adalah 4 Raja Langit. Masuk lagi, begitu membalikkan badan, akan ada sebuah pratima Bodhisattva Skanda Dharmapala berdiri di sana, menghadap ke depan, di depan pasti aula utama. Triratna di altar utama, kita sebut Buddha Triratna, Mereka adalah Amitabha, Sakyamuni, dan Bhaisajyaguru. Bhaisajyaguru di kanan, Sakyamuni di tengah, Amitabha di kiri. Empat raja langit adalah Dharmapala Agama Buddha, Dewa Skanda ini di tanah Hansetaradengan kepala bagian umum dalam Agama Buddha. Seperti pratima di depan kita ini, sula penakluk mara-Nya ditadahdi atas tanah, tangan kiri-Nya menekan sula penakluk mara; juga ada kedua tangan beranjali, sula penakluk mara ditaruh sejajar di atas kedua siku tangan. Dulu, bhiksu/ni masuk ke vihara, melihat Skanda menaruh sula penakluk mara di siku tangan, vihara ini boleh ditumpangi; jika menekan tanah, tidak boleh ditumpangi. Skanda di Rainbow Temple kita menekan tanah, artinya tidak boleh ditumpangi. Namun, ini juga semacam kebetulan. Kita sendiri juga tidak bermaksud tidak memperkenankan orang menumpang. Karena kedua pratima ini bukan dibuat oleh Rainbow Temple, juga bukan dibuat oleh Ling Shen Ching Tze Temple. Ling Shen Ching Tze Temple biasanya sangat pelit. Kedua pratima ini melindungi di sini, Mereka berasal dari mana? Acarya Lianhua Changren dari Shifang Tongxiuhui, Hong Kong pesan di daratan China, satu adalah Dharmapala Skanda, satu adalah Sangharama. Saat itu, Mereka berdasarkan ukuran standar, dibuat sesuai tempat mereka, karena mereka di sana mau mempersembahkan dua pratima Buddha yang sangat berharga,Skanda dan Sangharama. Namun, pada saat pembuatan, tiba-tiba menjadi sedikit lebih tinggi, ruang antara langit-langit dan lantai Shifang Tongxiuhui tidak dapat memuatkedua pratima ini. Masalah datang, siapa yang mau kedua pratima ini? Tentu saja, villa lebih besar, Acarya Changren mengatakan mau memberikan kedua pratima ini kepada Rainbow Temple. Rainbow Temple sangat senang, mau ditaruh di altar utama juga tidak muat, juga tidak dapat ditaruh, sehingga lebih baik ditaruh di altar homa. Kedua pratima ini adalah pemberian langit untuk Rainbow Temple, sangat agung! Bahkan gratis.

Setiap umat Buddha di Tanah Han tahu Bodhisattva Skanda, setiap adinata adalah kepala bagian umum dalam Agama Buddha. Apa manfaatnya? Asalkan menyembah Dewa Skanda dan berjodoh dengan Dewa Skanda, Anda memasuki pintu mana pun, apapun sangat lancar. Asalkan memohon, segalanya sangat lancar; jika tidak menjadi donatur utama, juga lumayan lancar. Jika Anda tidak berjodoh dengan adinata yang satu ini, setiap jalan tidak lancar. Misalnya, Anda tinggal di hotel, tidak ada kamar, Anda memohon bantuan Bodhisattva Skanda, tiba-tiba ada seorang tamu check out, Anda pun ada kamar untuk ditempati. Ini adalah peristiwa yang sangat aneh, sangat menakjubkan, Anda pun bisa check in dengan sangat lancar, karena Ia sendiri adalah kepala bagian umum. Kepala bagian umum itu kadang-kadang Anda pergi ke suatu tempat, bertemu direktur, namun, direktur belum tentu ada, bertemu wakil direktur, wakil direktur juga belum tentu ada, mau bertemu GM, GM juga belum tentu ada, bertemu kepala bagian umum, kepala bagian umum pastiada. Skanda adalah kepala bagian umum, apapun diurus. Oleh karena itu, jika Anda berjodoh dengan adinata yang satu ini, Anda mau masuk ke suatu Buddhaloka, Anda berdoapada-Nya, Ia pun atur untuk Anda. Skanda bukan hanya Bodhisattva, di antara 3000 Buddha, ada 3 ketua kelas, yaitu kepala! Ketua kelas 1000 Buddha pertama adalah Buddha Padma Prabha. Siapa Buddha Padma Prabha? Yaitu Sariputra. Siapa Sariputra? Sariputra adalah Padmakumara. Ketua kelas 1000 Buddha kedua adalah Buddha Rucika. Ketua kelas 1000 Buddha ketiga adalah Buddha Maitreya. Buddha Rucika adalah Bodhisattva Skanda, Ia kelak mencapai kebuddhaan, nama Buddha-Nya adalah Buddha Rucika. Juga semarga dengan saya! Bagaimana marga saya dalam pelafalan Taiwan? Dibaca "Lou"! Kata "Lu" ini, disebut manusia berkepala "macan", di bawah huruf "Lu" seperti sebuah "min" yang berarti teratai, di atas adalah sebuah "shang", "qi", "tian", di samping dari atas ditambah satu "goresan" adalah sesosok Buddha, sama seperti Bodhisattva Skanda, sula penakluk mara di sini, ditekan di atas tanah, seperti sesosok Buddha yang sangat agung di atas teratai. Oleh karena itu, yang bermarga Lu sangat berjodoh dengan Buddha. Kita harus tahu, di antara Panca Buddha, siapa Buddha di tengah? Buddha Dharmakaya Buddha Vairocana, masih ada satu kata "Lu". Bagaimana dengan Buddha Nirmanakaya? Jangan bicara orang lain, cukup bicara saya saja, juga sebuah kata "Lu", di atas adalah membual.

Banyak dewa Dharmapala, belum tentu mencapai kebuddhaan, namun, Bodhisattva Skanda Dharmapala, Ia berada dalam urutan ketua kelas 3000 Buddha, oleh karena itu, adinata yang satu ini sangat berharga. Hari ini yang menjadi donatur utama, sangat bagus! Berjodoh dengan Buddhaloka, Anda ingin ke suatu Buddhaloka, asalkan menyampaikan pada kepala bagian umum (Bodhisattva Skanda Dharmapala), kepala bagian umum mengaturkanuntuk Anda, jika Anda tidak berjodoh dengan-Nya, tadinya Anda pergi ke Sukhavatiloka Barat, Ia pun menyuruh Anda ke timur. Yang berjodoh, Anda berdoapada-Nya mau ke Buddhaloka mana, Anda pun boleh pergi. Hubungan Anda sangat baik dengan kepala bagian umum, Anda menjadi donatur utama-Nya! Mengikuti homa-Nya! Benar tidak? Ada lagi, Anda berjodoh dengan Dewa Skanda! Semua sangat baik! Ia adalah pelindung altar utama, melindungi Sakyamuni, Bhaisajyaguru, Amitabha, dan semua Buddha sepuluh penjuru dan triloka, semua dilindungi oleh-Nya, semua alam suci, Ia bisa pergi. Ini adalah sesosok Buddha paling mulia, Ia kelak mencapai kebuddhaan adalah Buddha Rucika.

undefined

Buddha yang satu ini masih bisa menaklukkan Mara. Dulu,Buddha Sakyamuni dikremasi, Ia memiliki banyak sarira. Di antaranya, ada amanusia, yaitu hantu berkaki cepat, yaitu makhluk halus yang memiliki daya gaib kaki dewa sedang memperhatikandi samping. Setelah dikremasi menjadi sarira, amanusia (hantu berkaki cepat) tersebut dengan cepat menyerbu, begitu sarira diambil, siut! Terbang. Sehingga, di dunia ini tidak ada lagi sarira Buddha Sakyamuni, karena telah dicuri oleh hantu berkaki cepat. Apa yang dimaksud hantu berkaki cepat? Yaitu kaki hantu-hantu tersebut sangat cepat, berlari sangat cepat. 

Ia merampas sarira Buddha Sakyamuni, menampung sarira Buddha Sakyamuni ke dalam karung, setelah rampas lalu kabur. Saat itu, semua murid, Arahat melihat di samping, melihat sarira seketika dirampas, tidak mampu kejar. Saat itu, Bodhisattva Dewa Skanda memiliki daya gaib kaki dewa, begitu Ia melesat, dengan daya gaib kaki dewa menangkap semua hantu berkaki cepat, dan semua sarira dikeluarkan. Sehingga, dunia manusia baru ada sarira, Dewa Indra baru memiliki sarira, dan masih banyak istana langit memiliki sarira.

Jadi, Bodhisattva Dewa Skanda menangkap hantu berkaki cepat, baru ada sarira Buddha Sakyamuni. Selain itu, sula penakluk mara Bodhisattva Skanda di dalam vihara, Jigong di dalam "Legenda Jigong" mau menangkap siluman, Ia pun memanggul sebuah pratima Bodhisattva Dewa Skanda di dalam vihara di pundak, Ia panggul ke taman bunga seorang pejabat zaman feodal, Ia pun taruh Skanda di sana. Alhasil siluman muncul, begitu melihat sula penakluk mara Skanda di sana, "Oh, Tuhan!" Begitu sula penakluk mara bercahaya, siluman ditindih di bawah sula penakluk mara, yakni Bodhisattva Skanda diinjak di bawah kaki, siluman pun tidak muncul. Jadi, harus menangkap siluman, Bodhisattva Dewa Skanda adalah No.1. Saya hanya memperkenalkan saja.

Minggu depan adalah adinata Sangharama, Sangharama ini lebih banyak warna. Adinata ini adalah Guan Yunzhang China kita, Guan Gong! Guan Gong di dalam Agama Buddha adalah Dewa Dharmapala, disebut Sangharama. Selain itu, Guan Gong juga dianggap oleh Taoisme pada umumnya sebagai Yu Huang Da Di, yaitu Xuan Ling Gao Shang Di. Taoisme ada sebuah aliran menyembah Guan Gong sebagai Yu Huang Da Di, disembah sebagai Xuan Ling Gao Shang Di. Ada sebagian orang tidak mengakui, hanya mengakui Xuan Qiong Gao Shang Di. Sangharama ini sangat berwarna, Orang Kanton tahu, Orang Kanton menyembah adinata ini, semua toko, menyembah adinata ini, Orang Kanton mengira Ia adalah dewa rejeki. Adinata ini adalah dewa rejeki, juga Dharmapala. Oleh karena itu, minggu depan, kalian tidak menjadi donatur utama, mau konsultasi rejeki, jangan konsultasi pada saya, cukup konsultasi dengan Guan Gong. Ia adalah dewa rejeki dan boleh melindungi rumah, juga boleh dijadikan Dharmapala Agama Buddha. Mengapa Ia bisa menjadi Dharmapala Agama Buddha? Karena Mahaguru Zhizhe dari Gunung Tiantai. Mahaguru Zhizhe suatu kali saat sedang meditasi, melihat Guan Yun Zhang membawa tentara dan jenderal akhirat, banyak sekali, bertarung di medan perang, saat itu, Mahaguru Zhizhe menyampaikan Buddhadharma kepada Guan Yun Zhang, Guan Yun Zhang pun bersarana pada Agama Buddha, menjadi Dewa Sangharama Agama Buddha. Dewa Sangharama adalah dewa vihara. Siapa dewa vihara Rainbow Temple? Yaitu Sangharama. Sangharama adalah dewa vihara. Orang Kanton menyembah-Nya sebagai dewa rejeki, juga melindungi keluarga. Mari kita semua menjadi donatur utama! Banyak Orang Kanton di sini, minggu depan pasti banyak donatur utama!

Kemarin mengulas tentang Trekcho (menghentikan segera) dari Sadhana Dzogchen, Trekcho bisa menghentikan semua kerisauan, ada orang memanah. Mahaguru tadi malam saat ceramah bertanya, "Apa sebabnya kerisauan dapat dihentikan segera? Mengapa kerisauan langsung berhenti?" Coba dijawab. Ia mengatakan seperti itu, "Kerisauan itu pada dasarnya tidak ada, hanya karena ada suasana hati." Hati Anda ada, suasana hati Anda ada. "Jati diri pada dasarnya bersih." Buddhata pada dasarnya bersih. "Tidak lahir maupun musnah, jika mau menghentikan kerisauan, cukup dengan tiada kemelekatan." Tidak bertemu kerisauan, segalanya tiada, asalkan Anda tidak menaruh kerisauan di dalam hati, maka tidak ada kerisauan. Maksudnya seperti ini. "Kerisauan pada dasarnya tidak ada, hanya karena ada suasana hati." "Dua kalimat di atas adalah karena kerisauan tidak benar-benar ada, karena khayalan dan lingkungan di sekitar sehingga membuat diri sendiri memikirkannya, ibarat setelah bangun dari mimpi, tidak ada lagi, ilusi, kerisauan itu ilusi." "Jati diri pada dasarnya bersih" Buddha Anda sebenarnya adalah bersih. "Tidak lahir dan tidak musnah" "Kedua kalimat ini menunjukkan bahwa semua insan memiliki Buddhata, bersih dan tidak tercemar, walaupun tidak terlihat, namun ada di mana-mana, tidak pernah meninggalkan kita kapan pun." "Jika mau menghentikan kerisauan, cukup dengan bebas dari kemelekatan." "Jika mau menghentikan kerisauan, hati jangan melekat di mana pun, hati jangan menetap kapan pun; di mana pun, kapan pun, jangan menetap, yakni berbuat tanpa pamrih, mengikuti alam, ibarat makan nasi, namun, tidak makan sebutir beras pun, berpakaian, namun tidak melekat sehelai benang pun." Makan namun tidak makan sebutir beras pun, kalau begitu, bukankah mati kelaparan? Berpakaikan namun tidak melekat sehelai benang pun, bukankah itu nudist camp? Oh, Tuhan! Ternyata inilah mengikuti alam. "Memahami hati, memahami hati sejati sendiri, itulahteori. Menyaksikan Buddhata, menyaksikan jati diri sendiri, itulahpraktek. Jadi, memahami hati dan menyaksikan Buddhata, hati sejati dan jati diri adalah satu, bukan dua." "Hati ada hati sejati dan hati khayalan, keduanya adalah perwujudan dari Buddhata, hati sejati adalah bersih dan tidak tercemar, hati Buddha, memiliki kebijaksanaan sejati yang sempurna, tidak lahir maupun musnah, terang. Hati khayalan adalah hati Buddha yang tercemar, ilusi, timbul dari respon terhadap lingkungan." "Semua Dharma tercipta dari hati, sehingga, semua wujud di semua alam semesta adalah semu dan khayalan, namun juga merupakan perwujudan dari Buddhata. Buddhata ditembus dengan satu, sehingga di dalam sunya terdapat eksistensi mulia, yaitu sunya dan abava." "Hati insan adalah hati Buddha yang tercemar, kita melatih diri adalah melatih hati, sebenarnya bagian yang tercemar disingkirkan, maka akan terlihat hati Buddha yang bersih. Dengan adanya hati Buddha yang bersih, insan juga Buddha, oleh karena itu, hati, Buddha, dan insan tiada beda, hanya satu kata hati saja." "Mahaguru, di atas adalah sedikit pemahaman dari siswa setelah mendengar ceramah menarik dan berharga dari Anda, mohon petunjuk Mahaguru." Ini adalah memanah. Tidak perlu menggunakan ada, tiada, suasana hati, bersih, tiada lahir maupun musnah, tidak melekat, jati diri pada dasarnya bersih, tidak perlu menggunakan semua ini. Mahaguru mau bertanya, "Anda tidak menggunakan semua ini, coba jawab, apa yang dapat segera menghentikan kerisauan?" Semua ini adalah benda di dalam Sutra Buddha, Anda tidak menggunakan benda-benda ini, Anda dapat jawab, "Mengapa kerisauan dapat segera dihentikan?" "Mengapa kerisauan itu ilusi?" Saya mau bertanya pada Anda yang satu ini. Di sini, Anda pernah mengatakan, "Ibarat bangun dari mimpi, tidak ada lagi." Ibarat setelah mencapai pencerahan, kerisauan tidak ada lagi. Memang benar! Setelah bangun dari mimpi, tidak ada lagi, bahkan mimpi pun adalah ilusi, semua ini memang benar, semua tidak salah, semua yang dikatakan tidak salah, namun? Yang terpenting, Anda jangan menggunakan istilah Buddhis, gunakan istilah yang paling sederhana untuk membuktikan kerisauan adalah ilusi, cukup begini saja. Ibarat mencapai pencerahan, membuktikan kerisauan adalah ilusi, inilah pencerahan. Jangan tulis berbuat tanpa pamrih, mengikuti alam, ibarat makan nasi, namun tidak makan sebutir beras pun, berpakaian namun tidak melekat sehelai benang pun, ini adalah ilustrasi Anda, menjadikan makan dan berpakaian sebagai kerisauan, boleh dipahami, namun, Anda mengilustrasikan makan nasi namun tidak makan sebutir beras pun, apakah ini masih makan nasi? Ini makan udara! Berpakaian namun tidak melekat sehelai benang pun, kalau begitu, Anda mengenakan apa? Itu adalah baju baru raja, apapun tidak dikenakan, namun, ia mengira telah berpakaian, tidak boleh menggunakan ini sebagai ilustrasi. Sebelum membuat ilustrasi, harus menuliskan, jika makan diilustrasikan dengan kerisauan, berarti tidak makan nasi, jika kerisauan dianggap berpakaian, berarti tidak berpakaian! Cukup begitu saja. Baik, sampai di sini jawaban saya.

undefined

Kita kembali mengulas "bagian kunci", tadi malam telah memperkenalkan pada Anda semua. Hari ini memperkenalkan Nyingthig, Nyingthig adalah pusat hati, diterjemahkan ke dalam bahasa Han, disebut sumsum, bagian yang paling penting. Sebenarnya, di dalam Nyingthig mencakup banyak hal. Mari cerita lelucon! Suatu hari ibu bertanya pada Wenwen, "Wenwen, apakah guru di kelasmu suka padamu?" Wenwen menjawab, "Di antara semua murid di kelas, guru paling suka saya." Ibu sangat senang mendengarnya, sambil tertawa, bertanya, "Benarkah? Bagaimana kamu tahu?" Wenwen sangat bangga menjawab, "Karena murid seluruh kelas telah lulus, guru tidak rela berpisah denganku, minta saya tinggal di sekolah untuk terus belajar." Sama halnya dengan umat yang memanah tersebut. Makan, berpakaian, dan kerisauan, seharusnya tidak berhubungan. Mari cerita satu lelucon lagi, putra bertanya pada ayah, "Ayah berkata dulu ayah pernah diperintahkan sekolah untuk berhenti sekolah, benarkah?" Ayah berkata, "Benar! Mengapa kamu ungkit hal ini?" Putra berkata, "Sekarang saya baru mengerti, mengapa guru sering mengatakan bahwa sejarah akan berulang." Jangan lempar kepada orang lain, semua harus ditanggung sendiri. Seperti saya tinggal kelas 2 kali, Fo-ching dan Fo-chi juga tidak tinggal kelas! Mereka tidak tinggal kelas, sejarah mana berulang? Lu Hong dan Lu Jun juga tidak tinggal kelas! Mereka terus melambung tinggi, mana pernah tinggal kelas? Hanya kakek mereka yang tinggal kelas! Sejarah tidak berulang, malah tidak dapat berulang. 

Lelucon Perjalanan ke Barat, setelah Tang Sanzang mendapatkan kitab suci, Zhu Bajie kembali ke Gao Laozhuang dan menikah dengan nona Gao, bahkan melahirkan anak. Suatu hari, Zhu Baojie membawa beberapa anak ke Gunung Huaguo mencari Wukong. Wukong sangat senang, "Bajie! Setelah mendapatkan kitab suci, saya tidak menemukan Anda, hari ini angin apa yang meniupmu ke sini?" Bajie berkata, "Begitu banyak anak ingin pergi ke kebun binatang melihat monyet. Saya pikir, buat apa buang-buang uang? Sehingga bawa mereka ke sini." Hari ini kita belajar Buddha, Nyingthig paling penting, semua harus tahu, harus dibaca. Manjushrimitra mendapatkan transmisi Khandro Nyingthig dari Padmasambhava, dari Vimalamitra adalah Vima Nyingthig, Longchen Rachampa menggabungkan kedua Nyingthig ini menjadi Longchen Rachampa Nyingthig. Kata Nyingthig berarti "pusat hati" atau "sumsum", bagian yang terpenting.

Kalau begitu, bagian yang terpenting, diucapkan sangat pendek, dijelaskan juga sangat panjang. Oleh karena itu, saya jelaskan secara singkat pada Anda semua, hari ini mari kita lihat Nyingthig, apa yang dimaksud Nyingthig? Ibarat pergi ke Gunung Huaguo melihat Sun Wukong, aduh? Bukankah saya menjadi Zhu Bajie? Tidak boleh, tidak boleh, ilustrasi ini tidak boleh. Saya minta kalian melihat Nyingthig, bukan meminta kalian melihat monyet. Nyingthig terdapat banyak butir penjapaan yang sangat penting, saat itu, Khandro Nyingthig yang ditinggalkan oleh Padmasambhava, terpendam di dalam goa, semua adalah benda yang sangat penting, semua menuliskan beberapa gatha, supaya Anda merenungkan, supaya Anda pelajari, menjadi objek yang Anda pelajari. Nyingthig itu sendiri juga mencakup Trekcho, yaitu segera menghentikan kerisauan. Begitu Anda Trekcho, langsung menghentikan, Buddhata Anda pun muncul, Anda pun terbebaskan. Oleh karena itu, Trekcho sangat penting, hanya dengan Trekcho baru dapat memperlihatkan Buddhata. Pengertian Trekcho sangat jelas di dalam Nyingthig, yakni yang sempat disebut di dalam memanah tadi, semua pakaian Anda ditanggalkan, disebut Trekcho, melihat hakikat sejati. Sekarang setiap orang, semua berpura-pura, di luar berpakaian, pakaian di dalam hati lebih banyak lagi, kali ini, bukan menanggalkan pakaian di luar Anda, melainkan menanggalkan pakaian di dalam raga Anda, di hati, pakaian yang membelit Buddhata, semua ditanggalkan, yaitu khayalan, hasrat, tidak senang, tidak suka, benci, cemburu, dengki, semua benda ini ditanggalkan, Buddhata Anda pun baru akan terbebaskan. Apakah Anda masih mempunyai suasana hati? Ada! Jika masih ada suasana hati, Buddhata masih belum bisa terbebaskan. Berubah menjadi sepenuhnya tidak ada suasana hati, sepenuhnya tiada hati, semua menjadi kosong, ini baru dianggap Trekcho, terbebaskan secara tuntas, jati diri pun terlihat. Nyingthig mencakup benda ini.

Saya sering berkata, menyapu bersih pikiran Anda, menyapu bersih hati Anda, menyapu bersih semua kotoran raga Anda, Buddha Bodhisattva dengan sendirinya dapat membaur di dalam raga Anda.

Togal adalah Buddhata akan berubah mejadi semacam terang, nadi tengah Anda telah terbuka, telah bersih, nadi tengah pun menghasilkan terang; setelah terang Anda bersihkan, bindu pun menghasilkan terang; Anda membakar semua kerisauan Anda dengan api kundalini, terus membakar, kerisauan telah habis dibakar, dengan sendirinya menghasilkan terang. Oleh karena itu, prinsip Togal adalah terang meningkat, supaya terang dapat meningkat, keberhasilan di masa yang akan datang adalah tubuh sinar pelangi. Semua sampah harus disingkirkan, terang meningkat, Anda pun mesti melatih diri. Sedangkan cara melatih diri, "Pertama, raga dan hati harus menghadap Buddha." Buddha adalah sebuah target yang paling utama, jangan merisaukan urusan duniawi. Anda mau mencapai kebuddhaan adalah sebuah target yang paling utama, Anda pun menetapkan target ini, selebihnya hanya selingan. Anda mesti bekerja, itu demi menghidupi raga dan hati Anda sendiri, Anda mau mencari nafkah, Anda mau karir, Anda mau rumah tangga, Anda mau anak, Anda mau membina keluarga Anda dengan baik, semua ini membuat lingkungan yang baik untuk Anda belajar Buddha. Namun, target tetap pada Buddha. Anda juga tidak boleh dijerat oleh perasaan dalam keluarga, risau di sana, juga tidak boleh. Maksud Nyingthig adalah mengajari raga, hati Anda harus menghadap Buddha sebagai target paling utama, selebihnya adalah selingan, mencari nafkah, cinta, rumah tangga, anak-anak, semua selingan, Anda harus menargetkan yang paling utama! Yaitu, raga, hati, semua harus menghadap Buddha, ini baru dapat terbebaskan dan terang meningkat. Inilah "raga dan hati menghadap Buddha". "Kedua, menyempurnakan bekal." Kita melatih diri harus memiliki bekal, Anda ingin memuja sesosok Bodhisattva Skanda, Skanda ini begitu besar, pasti sangat mahal. Anda mau memuja sesosok Sangharama, Anda mesti memiliki bekal, sekalipun kecil juga harus dibeli dengan uang, besar juga harus dibeli dengan uang, semua butuh bekal. Anda mau menata sebuah altar mandala, maka harus ada bekal. Kalau begitu, kita mau melatih apa? Melatih menyempurnakan bekal, melatih Sadhana Dewa Rejeki, supaya berkah kita meningkat, supaya bekal kita bisa sempurna, supaya kita bisa kaya, supaya umat Zhenfo Zong, semua kaya. Tentu saja, tidak punya uang juga boleh melatih diri, memang benar, namun, Anda mesti membangun altar mandala, di dalam ajaran Tantra, bersadhana, altar mandala, juga ada bahan persembahan, semua perlu, terutama ajaran Tantra, penataan altar mandala tentu harus sangat agung, agar Anda timbul sukacita, yakni bekal sempurna, ini tergolong "bekal luar". Ada satu macam lagi adalah "bekal dalam", apa itu bekal dalam? Yaitu bekal terlahirkan dan terbebaskan ke Buddhaloka, ini tergolong bekal dalam, ini mesti melatih hati Anda bersih, dan jugapahala berdana Anda, ini adalah bekal dalam. Bekal dalam Anda juga harus sempurna, bekal luar juga dapat sempurna, Anda dapat berdana materi, berdana Dharma, berdana abhaya, yakni segalanya sempurna. Raga, hati, semua harus menghadap Buddha, harus menyempurnakan bekal luar, yaitu Anda memiliki banyak berkah, Anda menghasilkan banyak uang, boleh berdana kepada insan, berdana adalah bekal dalam, diri sendiri berkecukupan adalah bekal luar.

undefined

Juga harus menyingkirkan karma buruk, Anda harus menyingkirkan bermacam-macam rintangan karma dalam kehidupan lampau Anda sendiri. Jangan kira dalam kehidupan sekarang tidak berbuat kejahatan, tidak seperti ini, ada sebagian orang, dari lahir rintangan karma sangat berat. Dan, sebagian orang, dari lahir rintangan karma sangat ringan, begitu masuk ke ruang konsultasi, seluruh tubuh menebarkan wangi; rintangan karma sangat berat, seluruh tubuh mengandung hawa kotor, begitu hawa kotor masuk, semua bisa tercium. 

Yang masuk dengan keharuman, wajahnya, semua rupanya, menunjukkan rintangan karma sangat ringan, ada sebagian orang berwajah rintangan karma sangat berat. Kadang-kadang, saya dan Gurudhara membahas masalah wajah manusia, saya sering berkata, "Aduh? Itu wajah rintangan karma." Apa itu wajah rintangan karma? Yaitu ia sendiri sama sekali tidak mampu menepis karmanya, wajah semacam itu adalah wajah rintangan karma, dari lahir ada rintangan karma, begitu lahir ada rintangan karma.

Ada semacam wajah yang sangat segar, itu wajah yang tidak begitu banyak rintangan karma. Saat bayi, sangat polos, saat nona muda, sangat cantik, saat setengah baya, sangat elegan, berkharisma, begitu lanjut usia, sangat ramah, ini adalah wajah yang tidak ada rintangan karma. Sedangkan wajah rintangan karma itu beda, kebalikannya. Oleh karena itu, kita harus menyingkirkan rintangan karma kita. Apa yang harus dilakukan untuk menyingkirkan rintangan karma? Yaitu bersadhana, menekuni Sadhana Yidam kita, yidam memancari Andadengan sinar putih, berbaur di dalam tubuh Anda, dengan sinar merah memancari tenggorokan Anda, berbaur di dalam tubuh Anda, dengan sinar biru memancari hati Anda, berbaur di dalam tubuh Anda, OMA HUM! Supayaperbuatan, ucapan, dan pikiran Anda bersih, yaitu menyingkirkan karma buruk Anda, inilah melatih diri. Sekian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


來源:Rainbow Temple


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。