2013-06-08 Padmasambhava Mengabhiseka Mahaguru Mahaguru Dimasukkan ke dalam Mulut Lalu Dikeluarkan Lewat Cakra Kemaluan Seketika Rintangan Karma Sirna dan Terbitlah Buddhata

Intisari Ceramah Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Bagian Kedua oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Buddha Bhaisajyaguru tanggal 8 Juni 2013 di Rainbow Temple


Pertama-tama, kita sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada yidam kebaktian Buddha Bhaisajyaguru, sembah sujud pada Triratna Mandala.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung kita hari ini adalah Nyonya Kementerian Luar Negeri Dubes Liao Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, penasihat hukum TBF Pengacara Jennifer Chow, Nyonya Ketua Yayasan Dana Jaminan Kredit Luar Negeri OCAC Xue Sheng-hua, Sdri. Xue Wang Sumei, produser acara "Gei Ni Dian Shang Xin Deng" Taiwan CTI Sdri. Xu Yaqi, dan asisten Sdri. Chen Shuyi, dr. Lin Shu-hua, dosen Falkutas Sains dan Teknologi Tajen University Doktor Pendidikan Ye Shu-wen dan putra, ketua perintis Asosiasi Bisnis Perempuan Dunia Cabang Fenghuang Ibu Han Yu-hua, ketua Asosiasi Bisnis Perempuan Seattle Sdri. Huang Xiulin, terima kasih. Ada lagi, kita sendiri adalah tamu agung, mari tepuk tangan untuk diri kita sendiri. Di Taiwan, saya selalu mengucapkan "selamat siang semuanya, apa kabar semuanya (Bahasa Taiwan), di sini mengucapkan, "Apa kabar, apa kabar semua (Bahasa Kanton)", Emkoi, Emkoisai (Bahasa Kanton: terima kasih), thank you for coming.

undefined

Hari ini kita mengadakan kebaktian Buddha Bhaisajyaguru, mengenai yidam yang satu ini, kesan Mahaguru sangat dalam. Di South Korea (Korea Selatan), ada sesosok Buddha Bhaisajyaguru yang sangat besar, sangat tinggi, dalam posisi berdiri. Saat saya pergi ke Korea, jatuh sakit, saya sendiri merasa otak mau retak, keempat unsur hampir terurai, saat itu mau bersepatu saja terasa sulit, begitu kepala ditundukkan, seluruh diri saya seperti mau meninggal dunia. Penyakit ini pernah saya tulis di dalam buku. Karena penyakit ini, saya pergi ke Korea. Korea juga sebuah negara Buddhis.

 Agama Buddha itu dari India, terbesar ke daratan tengah dan Tibet, kemudian ke Korea, ke Jepang. Bagaimana dengan Theravada? Ke Asia Tenggara, kira-kira beberapa negara ini. Korea dekat dengan China, sehingga, dalam waktu singkat mendapatkan pengaruh budaya Agama Buddha, juga beragama Buddha, sehingga di Korea juga terdapat banyak vihara. Saat saya bertemu dengan Buddha Bhaisajyaguru, saya melakukan Mahanamaskara, jika melihat dari tempat tertinggi Buddha Bhaisajyaguru, kira-kira melihat seekor semut sedang tengkurap di sana, Ia sangat perhatikan, karena namaskara saya beda, cara namaskara saya beda. Saat balik, duduk di mobil, begitu mata dipejam, saya pun melihat Buddha Bhaisajyaguru, sangat nyata, kesan sangat mendalam, termasuk barusan saya japa Bodhisattva Suryaprabha, Bodhisattva Candraprabha, Bodhisattva Bhaisajyaraja, Bodhisattva Bhaisajyautara, termasuk 12 jenderal yaksa, Mereka muncul dan memperlihatkan diri pada saya, menjelma satu demi satu, terima kasih atas pemberkatan Buddha Bhaisajyaguru. Makanya saya tahu, penyakit saya bisa game over. Bagus sekali! Jika kita tulus, Buddha pun kontak batin dengan kita, melihat Buddha Bhaisajyaguru, benar-benar jelas sekali, kesan saya sangat mendalam, itu di Korea, di sebuah tempat yang bernama Sinsyu, tempat yang waktu itu kami kunjungi sangat jauh, tempat itu, Agama Buddha sangat berkembang. Selain itu, kita di Korea juga melihat banyak stupa Buddha Prabhutaratna, stupa Buddha Prabhutaratna jarang sekali terlihat. Hari ini, kita menekuni Sadhana Buddha Bhaisajyaguru, terima kasih atas pemberkatan Buddha Bhaisajyaguru, sehingga penyakit saya sembuh total. (Hadirin tepuk tangan)

Hari ini kita lanjut mengulas tentang Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Sebelum mengulas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, pertama-tama kita jelaskan dulu asal muasalnya. Minggu lalu sempat jelaskan tentang silsilah, asal muasal sama halnya dengan silsilah, semua Buddhadharma berasal dari Samyaksambodhi Buddha. Demikianlah arus Dharma, dulu, Tathagata Samanthabradharaja, Ia adalah Buddha pertama dari seluruh Buddhadharma, juga disebut Buddha primitif, dengan kata lain, Buddha yang paling pertama, dalam Sekte Nyingmapa, disebut sebagai Buddha Atarma, dari Sambodhi-Nya mengalir Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Awalnya antar Buddha memiliki hati yang sama, asalkan Anda mencapai kebuddhaan, Anda pun tahu di mana ada Buddha, Anda pun tahu siapa Buddha, bisa merasakannya. Dari sudut pandang Buddha, ketika Ia mengalirkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Panca-Tathagata 5 penjuru langsung tahu Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Panca-Tathagata 5 penjuru adalah Buddha Vairocana, Buddha Amitabha, Buddha Aksobhya, Buddha Ratnamsabhava, Buddha Amoghasiddhi, kelima sosok Buddha langsung memiliki Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Selain itu, ada Buddha lain, semuanya pun tahu. Disebut apakah sadhana ini di dalam silsilah kita? Dulu, ada seorang Supreme Master Chinghai, beliau memiliki yang namanya "Inisiasi Hati", yakni "saya menginisiasi hatimu". Dan, benarkah itu inisiasi hati? Inisiasi hati bukan mencap di hati, sebenarnya hati saya sama dengan hati Anda. Buddha mengalirkan Dharma ini, semua Buddha pun mendapatkan Dharma ini, Dharma insiasi hati, hanya Dharma inisiasi hati barulah kekasih yang sejati. Ketika hati seorang Buddha penuh dengan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, hati semua Buddha juga sama, hati yang sama saling mengalir, semua mendapatkan silsilah Dzogchen, ini disebut hati saling inisiasi, hati saya penuh dengan diri Anda, hati Anda pasti penuh dengan diri saya, inilah Dharma inisiasi hati. Inisiasi hati, bagi Buddha, disebut makna rahasia, Dharma pikiran rahasia mengalir keluar, semuanya pun mendapatkan arus Dharma makna rahasia. Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, pertama adalah yang ditransmisikan antara Buddha; selanjutnya adalah Pancadhyani Buddha mentransmisikan pada Vajrasattva, Vajrasattva adalah Buddha Sambhogakaya, karena Buddha Dharmakaya tidak berwujud, Buddha Sambhogakaya berwujud. Pancadhyani Buddha mentransmisikan pada Vajrasattva, Vajrasattva lebih dulu mendapatkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Dengan kata lain, dari Buddha paling primitif Samanthabradharaja Tathagata, selanjutnya Pancadhyani Buddha dan semua Buddha, selanjutnya ketiga ditransmisikan kepada Vajrasattva, sementara Vajrasattva adalah Buddha Sambhogakaya, itu adalah silsilah ketiga.

Vajrasattva sendiri memperlihatkan Bodhisattva Vajrapani, Bodhisattva Vajrapani mengunjungi alam surga, mengunjungi Surga Trayastrimsa dari surga ke-33, di Surga Trayastrimsa terdapat 500 pangeran surgawi, salah satunya bernama Shengxin Tianzi, Vajrapani pun memilih Shengxin Tianzi menjadi orang pertama yang mendapatkan pewarisan silsilah 9 Tingkat Dzogchen di alam surga. Vajrapani mengabhiseka Shengxin Tianzi, mentransmisikan padanya Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, itu adalah silsilah di alam surga. Silsilah semacam ini disebut Silsilah Vidyadhara.

Apa yang dimaksud Silsilah Vidyadhara? Gampang sekali, pada masa yang akan datang, saat Bodhisattva Maitreya turun ke dunia menyeberangkan insan pada 3 kali persamuan Bunga Naga, semua adalah silsilah Vidyadhara, asalkan Ia memancarkan seberkas cahaya keluar dari dalam hati-Nya, cahaya ini mengitari dan memancar ke hati semua insan, semua insan langsung memahami hati dan menyaksikan Buddhata, mendapatkan silsilah memahami hati dan menyaksikan Buddhata; asalkan sepatah "Namo Buddhaya", cahaya menerangi Anda, semua rintangan karma pun sirna.

undefined

Saat itu, 3 persamuan Bunga Naga, Bodhisattva Maitreya menyeberangkan semua insan ke alam surga, ke alam suci Buddhaloka, itu adalah Silsilah Vidyadhara Bodhisattva Maitreya. Oleh karena itu, awalnya, silsilah di alam surga adalah Vajrapani memancarkan sinar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen kepada Shengxin Tianzi, mengabhisekanya, Shengxin Tianzi pun mendapatkan silsilah Dzogchen, sinar ini sangat luar biasa, disebut Silsilah Vidyadhara; begitu sinar memancar, langsung jelas dan mengerti, memahami hati dan menyaksikan Buddhata. Selanjutnya, Shengxin Tianzi inkarnasi ke Negara Uddiyana di alam manusia, menjadi putra raja, bernama Garab Dorje/Prahevajra, bukan Hevajra.

Di Tibet, Vajra disebut Dorje. Saat ini, Vajrapani datang lagi ke alam manusia untuk mengabhiseka Garab Dorje/Prahevajra, sekali abhiseka, mendapatkan lagi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, silsilah alam manusia pun dimulai. Silsilah alam manusia yang selanjutnya berubah menjadi silsilah oral, saya bicara, Anda mendengar, lalu mengabhiseka Anda, inilah silsilah oral. Terakhir, Garab Dorje/Prahevajramentransmisikan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen kepada Manjushrimitra, Manjushrimitra mentransmisikan lagi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen kepada Shri Simha, Shri Simha mentransmisikan lagi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen kepada Padmasambhava, silsilah ini terbilang agak tua di alam manusia, terutama ditransmisikan kepada Padmasambhava. Shri Simha mentransmisikan kepada beberapa Orang Tibet, termasuk Vairocana, Padmasambhava adalah Orang India. Setelah Padmasambhava masuk ke Tibet, Ia mentransmisikan kepada raja Tibet saat itu, Raja Trisondetsen, ada lagi, Ia transmisikan lagi kepada Yeshe Tsogyal, Yeshe Tsogyal adalah seorang Bhagawati utama-Nya. Saat itu, Raja Trisondetsen diam-diam belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, seharusnya begini ceritanya, saat Raja Trisondetsen belajar, Ia tidak memahami secara lengkap, sehingga Padmasambhava memendam Sadhana 9 Tingkat Dzogchen ke dalam pikiran-Nya, ini disebut silsilah! Dari Tathagata Samanthabradharaja, hingga Padmasambhava, hingga Raja Trisondetsen, hingga Yeshe Tsogyal. Yeshe Tsogyal tahu Tibet akan menemui zaman pemusnahan Agama Buddha, yakni Raja Lang Darma memusnahkan Agama Buddha, sehingga Ia pun memendam semua Sadhana Dzogchen yang ditransmisikan oleh Padmasambhava, dipendam di Tibet, Nepal, Bhutan, dan setiap tempat terdekat, semua dipendam, dipendam di dalam gua, dipendam di tengah angkasa, dipendam di dasar danau, dipendam di tengah pohon besar. Sampai akhirnya, Y.A.Longchen Rapchampa dan Y.A. Jigme Rapchampa, kedua arya ini adalah Terton yang paling utama, mereka mengumpulkan semua Terma menjadi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Selain itu, Y.A. Longchen Rapchampa menjadikannya Longchen Nyingthi, yaitu Dharma yang terpenting. Saya mesti menjelaskan silsilah ini.

Silsilah mana yang tercepat? Tentu saja silsilah makna rahasia, yakni inisiasi hati, silsilah inisiasi paling cepat. Di sini ada sebuah lelucon, ada tiga unit toko yang menjual barang yang sama, ketiga toko ini saling bersaing, bahkan ketiga toko ini berdekatan, juga sama-sama berebut pelanggan. Toko sebelah kanan menggantungkan papan merek berukuran raksasa, di atasnya tertulis, "Serba Murah", toko sebelah kiri menggantungkan papan merek yang lebih besar lagi, "Diskon besar-besaran", keduanya sedang bersaing, toko yang di tengah menggantungkan sebuah papan merek, "Pintu Masuk". Ketiga toko tersebut, di sini "serba murah", di sana "diskon besar-besaran", di tengah adalah pintu masuk, toko mana paling cepat? Pintu masuk paling cepat. Demikian juga dengan silsilah, Bodhisattva Maitreya paling cepat menyeberangkan insan, Silsilah Vidyadhara-Nya adalah memancarkan sinar hati-Nya, rintangan karma semua insan pun sirna, sepatah "Namo Buddhaya", langsung terbang ke Buddhaloka, sadhana penyeberangan ini paling cepat. Kelak, apakah kita akan bertemu Bodhisattva Maitreya turun, dengan sinar hati-Nya memancari kita, semua rintangan karma pun sirna, tinggal sebuah Buddhata, langsung ke Buddhaloka, maka tidak perlu bicara terlalu banyak lagi. Bahkan "serba murah" "diskon besar-besaran" "cuci gudang", di Taiwan sering terlihat "banting harga"  semua tidak perlu, yang paling berguna adalah Maitreya turun, memancarkan cahaya pada diri kita, semua rintangan karma sirna, tinggal Buddhata, langsung mencapai kebuddhaan.

Mahaguru juga menerima abhiseka Padmasambhava, saya pernah menulis di buku, di buku yang sudah sangat lama! Saat dulu, ada dua kali abhiseka. Padmasambhava membawa saya, roh (bardo) saya keluar dari ubun-ubun, di tengah angkasa, Padmasambhava membawa roh saya, terbang ke Nepal, di buku saya menulis Nepal, di dalam sebuah gua, di dalamnya adalah pemakaman tua, kuburan. Padmasambhava berkata, "Sheng-yen Lu, siapapun Anda, saya akan lebih dulu makan Anda." Ia pun raih saya, dimasukkan ke dalam mulut-Nya, kemudian turun ke dalam tubuh-Nya, lalu keluar dari cakra kemaluan, menakutkan sekali. Padmasambhava buka mulut, lalu memakan saya, kemudian, saya keluar dari cakra kemaluan-Nya, sama halnya dengan membersihkan kotoran tubuh saya. Jurus Padmasambhava yang satu ini sangat berguna, sama seperti Silsilah Vidyadhara, seketika rintangan karma saya sirna, Buddhata muncul. Di sini ada sebuah lelucon tentang tubuh manusia, ada seorang pelayan toko kue bernama Aqiang, wajahnya terdapat bekas tamparan, dipukul, kembali ke toko. Bos bertanya padanya, "Mengapa wajahmu memar?"

Aqiang menjawab, "Kemarin, ada seorang wanita mengatakan neneknya berulangtahun, minta saya mengantarkan kue tar, namun, saya tidak tahu neneknya umur berapa, sehingga, saya bertanya pada pelanggan wanita itu, alhasil saya ditamparnya." Bos bertanya, "Mengapa pelanggan bisa menamparmu?" Aqiang menjawab, "Saya hanya bertanya pada pelanggan wanita ini, berapa umur nenekmu?" (homofon dengan berapa besar payudaramu?) Sebenarnya ia hanya bertanya berapa umur nenek si wanita itu, bukan menanyakan berapa besar payudaranya, kedua kata ini memiliki fungsi yang sama. Mahaguru dimakan oleh Padmasambhava, ditelan oleh-Nya, kemudian keluar dari cakra kemaluan-Nya, saya tidak merasakan apa-apa, seperti setelah dimakannya, lalu dikeluarkan oleh-Nya, dikeluarkan seperti buang air kecil. Namun, dimakan lalu dikeluarkan lagi, jati diri saya dipertahankan, semua sifat dan kebiasaan tidak baik lainnya disingkirkan. Kemudian, abhiseka kedua, seluruh tubuh Padmasambhava bercahaya, bercahaya sangat terang, wah! Sinar ini terang sekali, di dalam sinar muncul seratus Dewa Wenchang, Buddha Bodhisattva yang sangat agung, dan dewa Vajra yang sangat galak, total ada seratus sosok, sinar-sinar ini memancari saya, ini adalah abhiseka seratus Dewa Wenchang. Ini baru hebat.

undefined

Akhir-akhir ini saya sering memberkati diri saya sendiri. Dulu, saya menjamah kepala orang lain, visualisasi yidam menetap di atas kepala saya, kemudian ke tubuh saya, saya menjulurkan tangan menjamah kepala semua orang, di Taiwan, sekali jamah kepala menghabiskan waktu 1,5 jam, 2 jam, 3 jam. Jamah kepala kita di sini, belum mulai sudah selesai, beda jauh sekali. Umat Asia Tenggara terbang ke Taiwan, setiap kali upacara sabtu sore pukul 3 dihadiri puluhan ribu orang, sepuluh ribu orang, dua puluh ribu orang. Prof. Ye Shuwen, Beliau membentuk sebuah grup profesor doktor Zhenfo Zong, semua adalah doktor, Beliau adalah perintis, Beliau adalah doktor pendidikan, Beliau mempelopori para doktor Zhenfo Zong datang mendaftar.

 Ia mencari sendiri anggota, mencari umat yang bergelar doktor, profesor, profesor universitas dari pangkal Taiwan hingga ujung Taiwan datang bersama-sama. Ia adalah titisan Yaochi Jinmu, kalian tidak perlu berkonsultasi pada saya, Beliau sangat mahir mengadakan konsultasi, kalian konsultasi saja padanya. Sekarang, Beliau setiap hari dari Pingtung dari pagi hingga malam, banyak orang mencarinya untuk berkonsultasi, hingga Beliau makin lama makin kurus. Ia mengatakan sibuk mengadakan konsultasi, Beliau membantu semua doktor, profesor lewat konsultasi. Ramalannya sangat tepat, bahkan tepat mengutarakan masalah mereka, setiap doktor dan profesor pun berlutut, semua menangis tersedu-sedu, bersedia mengikuti grup doktor profesor. Oleh karena itu, kalian yang menyaksikan ceramah Mahaguru via internet pun tahu, sekali baca daftar nama, doktor, profesor, doktor, profesor...wah! Saya hampir mengira saya adalah "profesor"! Mengapa siswa saya doktor, profesor? Semua berkat doktor pendidikan Ye Shuwen, Beliau selaku pengumpul anggota, mereka semua dikumpulkan, jasanya sangat besar. (Hadirin tepuk tangan) Beliau adalah titisan Yaochi Jinmu. Yaochi Jinmu boleh dianggap ketua, ketua di sini (Yaochi Jinmu di atas mandala), ia merupakan bawahan-Nya, sungguh tidak gampang. Begitu mulai, Ia sudah memiliki banyak kontak batin, begitu ia diabhiseka, begitu ia mengadakan konsultasi, sangat tepat. Oleh karena itu, kalian langsung konsultasi padanya sangat baik. Setiap orang konsultasi, sebagian besar menangis terisak-isak, langsung berlutut. Kontak batin Bodhisattva, sangat manjur.

Karena Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dalam pikiran saya, karena mau berceramah Dharma, sehingga akhir-akhir ini saya sering memberkati diri saya sendiri, melihat-lihat kontak batin apa yang keluar, baru dapat memperdengarkan kontak batin ini kepada kalian! Seratus persen memperdengarkan pada Anda semua. (Hadirin tepuk tangan)

Dulu, saat Mahaguru pernah inkarnasi di Tibet (Raja Trisondetsen), saat itu Padmasambhava memberkati saya, memendamkan terma-Nya ke dalam pikiran saya. Sekarang, di tangan saya tidak ada buku, dulu saya pernah menulis sebuah buku berjudul Dzogchen Tantra, kalian boleh baca, yang sekarang saya ulas dan yang pernah saya tulis, hampir sama! Dulu, saya menulis Tathagata Poxian, sebenarnya adalah Tathagata Samanthabradharaja. Sebelum saya menyampaikan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, ubun-ubun kepala saya ditekan sebentar, berkati sebentar, begitu kontak batin datang, maka muncullah, lebih dulu menjelaskan asal-muasal Dzogchen. Karena Mahaguru memiliki terma Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dalam pikiran, sehingga, begitu berkati, di dalam pikiran pun muncul kontak batin, saya pun dapat mengutarakannya. Saya mau mengutarakannya 100 persen, memperdengarkan 100 persen kepada Anda semua. (Hadirin tepuk tangan)

Ada sebuah lelucon, mari kita bahas sejenak, tertawa sejenak juga bagus, santai, hidup adalah sebuah lelucon, di daratan China, setiap propinsi ada sekretaris masing-masing, setiap tempat ada sekretaris masing-masing. Acarya Lianyin, ayahmu menjadi sekretaris di mana? Sekretaris di Harbin. Jika ayahanda Acarya Lianyin menjadi sekjen itu luar biasa. Sekjen sekarang adalah Xi Jinping, yakni ketua. Ayahanda Acarya Lianyin juga seorang sekretaris, luar biasa, jabatan yang sangat besar. Ada seorang sekretaris bertanya pada seorang petani, "Jika Anda memiliki seratus hektar sawah, bolehkah Anda sumbangkan kepada negara?" Petani menjawab, "Boleh." Oh! Murah hati sekali. Sekretaris bertanya lagi, "Jika Anda memiliki satu juta, bersediakah Anda sumbangkan kepada negara?" Petani menjawab, "Saya bersedia." Sekretaris bertanya lagi, "Jika Anda memiliki seekor sapi, bersediakah Anda sumbang kepada negara?" Petani menjawab, "Saya tidak bersedia." Sekretaris bertanya, "Mengapa?" Petani menjawab, "Saya benar-benar memiliki seekor sapi."

Mahaguru menyampaikan lelucon ini ada artinya, saya mau mengajarkan seluruh Sadhana 9 Tingkat Dzogchen kepada Anda semua, (hadirin tepuk tangan) gratis. Sadhana 9 Tingkat Dzogchen dari Nyingmapa adalah sebuah silsilah yang tertua, namun, aliran Tantra yang sekarang tersebar di Tibet, hampir semua sangat mengharapkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, namun, susunannya tidak beraturan. Mahaguru khusus menyusunnya dengan baik, khusus memperdengarkan pada Anda semua, Sadhana 9 Tingkat Dzogchen yang istimewa. (Hadirin tepuk tangan) Mengapa bisa demikian? Ketika Nyingmapa ditransmisikan, walau sangat umum, namun, dibinasakan oleh raja Tibet Lang Darma, ia membinasakan semua Buddhadharma. Saat itu, semua bhiksu bersembunyi di mana-mana, semua Dharma Tantra terpencar, seperti Yeshe Tsogyal dan Padmasambhava memendam sadhana Tantra di gua, di angkasa, di dasar danau, di dasar laut, di banyak tempat, tidak ada yang sama. Hingga akhirnya, baru ada orang menggalinya. Itu sebabnya, Sadhana 9 Tingkat Dzogchen terpencar, tidak ada yang menyusunnya. Setelah itu, seorang bhiksu pengelana Nyingmapa, ia pengelana, ia menyebutnya Zur besar, ia mengumpulkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Zur kecil disusun, Zur lebih kecil lagi dibabarkan, namun, juga sangat terpencar, ini disebut 3 Zur. (catatan: pada Agama Buddha Tibetan tahap periode awal "Periode Pembabaran Akhir", ada 3 orang guru agung Nyingmapa yang menjadi juru kunci Nyingmapa. Ketiga guru agung menyebutnya "3 Zur", yakni Suboqie. Sakya Qiongnai -- Zur Besar, merupakan suku Zur yang terkenal, Suli.Xiraozhaba -- Zur Kecil, anak angkat Zur Besar, Su. Sakya Samlok -- putra Zur Kecil. Ketiga Zur saling transmisi dari leluhur hingga anak cucu, menyusun kitab Nyingmapa yang dulu terpencar, menetapkan tatacara dan aturan menekuni Dzogchen, membangun vihara, sehingga terbentuk menjadi Nyingmapa. "Tiga Zur" merupakan silsilah kitab Sutra Nyingmapa, yakni sistem Karma, isi yang ditransmisikan terutama adalah dua kitab "Penjelmaan Maya" dan "Himpunan Sutra".)

undefined

Nyingmapa yang paling tua adalah Sutra yang disusun oleh ketiga Zur, namun, silsilah 3 Zur sudah ketinggalan zaman. Sehingga, Nyingmapa tidak ada tokoh inti yang keluar. Padmasambhava juga telah tiada, lantas, di mana inti utama Nyingmapa? Tentu saja, di vihara Nyingmapa, seperti Vihara Smin Grol Gling, merupakan vihara Nyingmapa, namun, tidak ada seorang pemimpin. Anda bandingkan saja, di dalam aliran Tantra Tibet, aliran Gelugpa yang mulai sekarang memegang tampuk pemerintahan, ada Dalai Lama, ada Panchan Lama, ada tokoh inti.

Di Tibet depan ada Istana Potala, juga ada 3 vihara utama -- Drepung Loseling, Sera Monastery, Ganden Monastery, ketiga vihara yang paling utama. Tokoh utama, satu adalah Panchan, satu adalah Dalai. Oleh karena itu, Gelugpa memiliki tokoh inti. Aliran Sakyapa sendiri memiliki tokoh inti, Dharmaraja yang sekarang adalah Sakya Trizin Rinpoche, ada satu lagi SakyaDagchen Rinpoche, ia adalah Dharmaraja kedua, di Seattle. Kedua Dharmaraja ini memiliki silsilah, tokoh inti adalah suku Khon (catatan: Khon berasal dari dewa Surga Terang, silsilah Sakyapa yang paling awal bisa ditelusuri hingga 龍王護(kluvi-dbang-po-srung, ia adalah salah satu dari 7 guru Santaraksita. Raja Tibet Trisondetsen memohon Santaraksita dan Padmasambhava masuk ke Tibet, sekitar tahun 779 masehi bangun Samye Monastery, Santaraksita menjadi Khenpo di Samye Monastery, yakni: 天王護(lhavi-dbang-po-srung), 遍照護(be-ro-tsa-na-rnam-par-snang-mdzad), 龍王護(kluvi-dbang-po-srung), 善逝護,寶護(rin-chen-srung)、智王護(ye-shes-dbang-po-srung)、寶王護(rin-chen-dbang-po-srung). Yang namanya 7 guru pencerahan adalah 7 orang bhiksu yang ditahbiskan oleh Santaraksita di Samye Monastery. Adik 龍王護(kluvi-dbang-po-srung)adalah nadi Dharma yang utama dari Sakyapa silsilah Suku Khon. Di hadapan KhonDkon Mchog Rgyal Po, suku Khon merupakan siswa Nyingmapa. Sakya Monastery dibangun oleh KhonDkon Mchog Rgyal Po. Setelah Sakya Monastery dibangun, KhonDkon Mchog Rgyal Pomenerima murid secara besar-besaran, membangun jalan transmisi ajaran, merintis aliran Sakyapa, Sakya Monastery dikuasai oleh kaum pria Suku Khon, perlahan-lahan terbentuk menjadi kondisi penyatuan pemerintahan dan ajaran dari Suku Khon. Di dalam sejarah Sakyapa, patriak kelima Sakyapa memberikan sumbangsih yang sangat luar biasa terhadap perkembangan Sakyapa.) Sakyapa diwariskan dari suku keluarga, bukan inkarnasi Rinpoche, juga ada inkarnasi Rinpoche, namun, biasanya, ketua mereka adalah suku Khon, mereka juga memiliki vihara utama, bernama Sakya Monastery. Sekte Kargyupa, apakah ada tokoh inti? Ada! Yaitu Gyalwa Karmapa, Gyalwa Karmapa bertopi hitam, dan Tai Situpa bertopi merah, mereka adalah tokoh inti; vihara utama tentu saja juga ada, Rumtek Monastery di Sikkim adalah vihara Gyalwa Karmapa, berada di India, di Tibet adalah Tsurphu Monastery, merupakan vihara inti Kargyupa, juga ada Palpung Monastery milik Tai Situpa. Selain itu, juga ada seorang bernama Gangkar Dorje Chang Ling yang datang membabarkan Dharma di China, Konka Monastery milik Gangkar Dorje Chang Ling di Minya Konka, ada 3 tempat ibadah utama, sangat besar. Bagaimana dengan Nyingmapa? Nyingmapa sangat terpencar, tidak ada tokoh inti. Siapa menjadi perintis ajaran? Tidak ada. Sekte Gelugpa ada Dalai, Panchan, Kargyupa ada Gyalwa Karmapa. Tai Situpa, Gangkar Dorje Chang Ling, ini yang terpenting. Bagaimana dengan Sakyapa? Ada Sakya Trizin Rinpoche dan Sakya Dagchen Rinpoche. Sedangkan, Nyingmapa tidak ada. Dulu adalah seorang Dudjom Rinpoche, muridnya sangat banyak! Selain itu, Chatral Rinpoche yang sekarang, Bhagawatinya bernama Kamala, Chatral Rinpoche telah berusia 104 tahun, merupakan kulapati Nyingmapa. Dulu, di Nepal ada seorang H. E. Kyabje Tulku Urgyen Rinpoche, Ia Nyingmapa. Ada lagi seorang Rinpoche agung di Kang Barat, Acarya Norna yang membabarkan Dharma di daratan tengah. Silsilah alam manusia Mahaguru, yaitu Acarya Norna dari Kang Barat mentransmisikan pada Bhiksu Liaoming, Bhiksu Liaoming transmisikan pada saya, mengabhiseka saya. Saat itu, saya masih belum tahu apa itu Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, namun, Ia sudah mengahiseka saya, ini adalah silsilah dunia manusia saya. Bhiksu Liaoming mengikuti Acarya Norna di Sichuan, ini mesti dijelaskan pada Anda semua.

Pada Silsilah Vidyadhara, yakni Padmasambhava memendamkan silsilah makna rahasia ke dalam pikiran saya, saya pun mempunyai silsilah makna rahasia. Ada sejenis lagi, jarang ada yang memilikinya, bahkan hampir jarang dibicarakan orang, yakni Silsilah Suci dari Samadhi Mendalam, misalnya, barusan MC membacakan memasuki "Samadhi", kita pun membentuk mudra samadhi, saya pun melakukan 9 langkah pernapasan, sinar putih masuk ke dalam lubang hidung kanan, putar sekali, keluar dari lubang hidung kiri, masuk lewat lubang hidung kiri, keluar lewat lubang hidung kanan, kemudian masuk lewat kedua lubang hidung, keluar lewat kedua lubang hidung, lebih dulu melakukan 9 langkah pernapasan! Karena pikiran saya terus-menerus fokus pada pernapasan, pikiran saya terfokus. Ketika pikiran saya terfokus! Arus Dharma pun turun, saat benar-benar melakukan samadhi, begitu mata terpejam, arus Dharma turun, saya pun memasuki samadhi, sepenuh hati tidak galau, saat itu, Buddha Bodhisattva muncul dan memberikan petunjuk pada saya mengenai Sadhana 9 Tingkat Dzogchen; yang lain muncul, menjelaskan tentang Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, bagaimana menekuninya, bagaimana melakukannya. Yang terpenting ada di mana? Di dalam Atiyoga. Sadhana 9 Tingkat Dzogchen justru berada di dalam Atiyoga, apa yang dimaksud 9 Tingkat Dzogchen? Saya pernah utarakan di Rainbow Temple, ada 3 yang paling dasar: Sravaka, Pratyeka, Bodhisattva, 3 lagi adalah Kriya Tantra, Carya Tantra, Yoga Tantra; 3 yang terakhir, Mahayoga, Anuyoga, Atiyoga, digabungkan total 9, itulah Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Kemudian, saya pun bertanya, "Sebenarnya siapa pernah mengulas tentang Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dunia manusia?" Yang pertama dari 9 tingkat, Sravaka, Pratyeka, Bodhisattva merupakan sabda Buddha Sakyamuni, di dunia manusia pernah dikatakan, Buddha Sakyamuni pernah mengulas tentang 3 tingkatan; selanjutnya Kriya Tantra, Carya Tantra, Yoga Tantra, siapa yang mengulasnya? Ditransmisikan oleh Tathagata Samanthabradharaja. Dengan demikian, Anda semua telah memahami Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, besok mengulas tentang apa saja isi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen.

Om Mani Padme Hum.


來源:Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。