041 - Menangkal Mara dan Simabandhana
Hari ini kita mengulas mara.
Tantrayana sangat memperhatikan rintangan mara, apa itu mara?
Kita tahu dalam Buddhisme ada empat jenis mara, yaitu: mara klesa (kerisauan batin), mara kematian, mara skandha (lima kelompok pembentuk kehidupan) dan dewa mara.
Beberapa mara dihasilkan oleh batin diri sendiri. Seperti mara skandha dan mara klesa, semuanya dihasilkan oleh diri sendiri, oleh karena itu kita harus menaklukkan lobha, dvesa dan moha diri sendiri. Ada juga mara eksternal, seperti mara kematian dan dewa mara.
Tantrayana sangat memperhatikan Sadhana Menangkal Mara, oleh karena itu ada banyak metode. Seperti metode raksa (mengangkal dan melindungi) dan metode simabandhana (perbatasan sakral), semua merupakan metode untuk menangkal mara. Dalam bersadhana kita harus melakukan simabandhana, juga membuat perisai perlindungan diri. Simabandhana dan perisai perlindungan diri merupakan metode untuk menangkal dan melindungi dari rintangan mara.
Selain itu, dalam sadhana tantra juga ada sadhana bandha untuk mengikat mara. Ada juga sadhana kila yang sangat penting, yaitu memaku mara.
Mara dapat merintangi sadhaka, juga dapat memutuskan jiwa Prajna, membuat kekacauan dan merusak, ini semua tergolong aktivitas mara.
Ada satu peristiwa yang paling terkenal, yaitu Mahaguru bertarung melawan mara, dulu saya pernah mengadhistana seorang yang sedang sakit, akhirnya mara penyakit telah pergi, si sakit tersembuhkan, namun mara itu mencari saya, untung saja saya tahu bagaimana cara menangkal dan melindungi. Saat saya tidur, dia datang mencari saya, dia memukul bagian jantung saya beberapa kali, juga mengguncang Anda beberapa kali, Anda tidak akan bisa tidur.
Karena saya tahu bagaimana menangkal dan melindungi, maka terlebih dahulu saya mentransformasikan ranjang menjadi sekuntum padma, sekeliling ranjang menjadi air yang sangat luas. Saya tidur di tengah padma, mara tidak sanggup mendekat. Namun mara ini sangat hebat, ia menjelma menjadi seekor ular air, kemudian berenang sampai ke padma untuk mematuk kaki saya. Lalu bagaimana? Untung saja saya tahu Sadhana Kobaran Api, mentransformasikan Api Vajra, kemudian Api Vajra mengitari padma, sehingga malam hari itu saya dapat tidur dengan nyenyak.
Saya sering menceritakan kisah ini, sebab keseluruhan proses visualisasi dilakukan dengan sangat jelas. Visualisasi padma, Api Vajra dan sekitarnya adalah air, maka ular itu terbakar oleh api, sehingga saya dapat tidur dengan nyenyak.
Oleh karena itu sadhaka tantra Zhenfo Zong harus menguasai cara menangkal dan melindungi, paling tidak Anda harus tahu bagaimana membuat perisai perlindungan diri, tiap kali sadhana Anda harus membuat perisai perlindungan diri.
Kita masih mempunyai banyak metode untuk menangkal dan melindungi, juga metode simabandhana. Sadhana Mandala Tubuh Avalokitesvara merupakan sadhana simabandhana yang sangat baik. Seperti simabandhana vajrakila (pasak vajra), terlebih dahulu vajra-prakara (Dinding vajra) mengitari, berikutnya adalah vajra-jvalagni (Kobaran api vajra), di angkasa ada vajra-panjara (Sangkar vajra), di bumi ada vajra-bhumi (Lantai vajra). Inilah Sadhana Simabandhana Empat Lapis, yaitu vajra-bhumi, vajra-panjara, vajra-prakara dan vajra-jvalagni.
Ini semua sangat diperhatikan dalam tantrayana, sebab mara sangat hebat, ia mempunyai kekuatan penghancur, mampu menebas jiwa Prajna, menghasilkan kerisauan dan mengacaukan Anda, oleh karena itu harus melakukan simabandhana dan raksa.
Ada satu lagi metode, tergolong dari Taoisme, dulu saya pernah membabarkan Jin-jing-fa (Sadhana Sumur Emas). Jin-jing-fa menggunakan jari pedang, “Goresan pertama menjadi sungai, goresan kedua menjadi sungai, goresan ketiga, goresan keempat menjadi sumur emas, jari ini bukan jari biasa, melainkan jari xiucai dari Lushan, menunjuk langit – langit cerah, menunjuk manusia – memperoleh panjang usia, menunjuk hantu – lenyap seketika.” Inilah Jin-jing-fa.
“Yi-hua cheng jiang, er-hua cheng he, san-hua, si-hua cheng jin-jing, ci zhi fei-fan, nai-shi lu-shan xiu-cai-zhi, zhi-tian tian-qing, zhi-di di-ling, zhi-ren chang-sheng, zhi-gui mie-wang.” Hantu! mara! begitu menghadapi jari Anda, mereka semua akan habis, menunjuk hantu, maka hantu akan sirna. Ini adalah sadhana dari Tao yang ditransmisikan oleh Guru saya.
Kita juga tahu dalam tantrayana ada Sadhana Navaksaramantra (Jiu-zi zhen-yan fa / Sadhana Mantra Sembilan Aksara) yang tergolong sebagai sadhana bandha. Menggunakan Mudra Empat Vertikal dan Lima Horisontal, “Lin, bing, dou, zhe, jie, zhen, lie, zai, qian.” Begitu didorong ke luar, maka jala ini akan maju ke depan, mara di depan Anda akan terikat oleh Mudra Empat Vertikal dan Lima Horisontal dari Navaksaramantra. Kemudian vajra diarahkan ke dalam Navaksaramantra untuk memaku mara, begitu mara dipaku ia akan langsung habis.
Navaksaramantra dari tantrayana: “Lin, bing, dou, zhe, jie, zhen, lie, zai, qian.” Begitu didorong keluar, sangat hebat, jala ini akan mengarah. Navaksaramantra ditambah dengan Mudra Empat Vertikal dan Lima Horisontal dapat mengikat mara, kemudian menggunakan sadhana kila untuk memaku mara. Oleh karena itu dalam tantrayana maupun Taoisme terdapat metode untuk menangkal dan memaku mara. Ini semua sangat penting.
Untuk mempelajarinya Anda harus bersarana dan harus menerima abhiseka, metode ini tidak boleh diajarkan secara sembarangan, sebab di dalamnya ada banyak kiat. Bagi Anda yang penakut, setelah bersarana Anda tidak perlu takut lagi, sebab Anda mempunyai sadhana menangkal mara, mempunyai sadhana menangkal dan melindungi, mempunyai sadhana simabandhana, oleh karena itu Anda tidak perlu takut lagi. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.