024 Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha
Setelah mengulas ‘Visualisasi Tiga Tahapan’, sekarang kita lanjutkan dengan ulasan Visualisasi Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha. Menurut pengalaman saya, setiap saya menekuni sadhana, semua dimulai dari Visualisasi Tiga Tahapan, kemudian Visualisasi Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha. Visualisasi Tiga Tahapan adalah terlebih dahulu bervisualisasi akasha, kemudian kesunyataan, dilanjutkan dengan bijaksara, kemunculan yidam dan adhistana tri cahaya.
Saat Anda hendak memasuki samadhi, Anda harus melakukan Visualisasi Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha. Apa manfaat dari visualisasi ini ? Yaitu supaya diri sendiri semakin dekat dengan Buddha dan akhirnya manunggal. ‘Buddha di Dalamku’ berarti Buddha memasuki aku, ‘Aku di Dalam Buddha’ berarti aku memasuki Buddha.
Dulu saya telah memperkenalkan visualisasi ini, hari ini akan saya ulas lebih mendetail. Saat yidam Anda, misalnya Amitabha Buddha berada di angkasa di hadapan Anda, setelah visualisasi adhistana tri cahaya, selanjutnya Anda visualisasikan yidam mengecil hingga seukuran butir beras dan tetap bersinar.
Berikutnya, Amitabha Buddha bergeser hingga di atas kepala Anda, tepat di atas ubun-ubun. Saat itu Anda memvisualisasikan sekujur tubuh Anda tembus pandang bagaikan vaidurya, di tengah tubuh Anda terdapat satu alur avadhuti ( nadi tengah ), dari ubun-ubun hingga ulu hati Anda, terus ke bawah hingga ke dasar.
Di ulu hati dalam avadhuti Anda terdapat Hati Mula. Kemudian Anda memvisualisasikan di situ terdapat padma berkelopak delapan yang mekar. Di tengah padma terdapat cakra-candra, di tengah cakra-candra terdapat bijaksara mantra Hrih ( Xie ). Bijaksara tersebut memancarkan sinar putih ke atas, menelusuri avadhuti menembus angkasa, ini bermakna mengundang. Sinar putih itu memancar ke angkasa sebanyak tiga kali untuk mengundang yidam Anda. Saat itu yidam Anda telah berada di atas ubun-ubun, kemudian masuk menyusuri avadhuti hingga ke padma di ulu hati Anda, Ia duduk bersila di cakra-candra di atas padmasana ulu hati Anda, itu adalah singasana mula-Nya, pada hakikatnya Ia memang bersemayam di sana, sekarang Anda mengundang-Nya untuk duduk di singasana mula-Nya.
Yidam ini seukuran sebutir beras, kemudian Amitabha Buddha semakin membesar. Kepala-Nya membesar hingga seukuran kepala Anda, demikian pula dengan tangan, kaki dan sekujur tubuh-Nya. Dalam sekejap, Anda berubah menjadi Amitabha Buddha, ini disebut sebagai Visualisasi Buddha di Dalamku, inilah visualisasi yidam memasuki Anda.
Bagaimana dengan ‘Aku di Dalam Buddha’ ? Anda mengecil dan memasuki cakra-anahata Amitabha Buddha, inilah ‘Aku di Dalam Buddha’. Sedangkan ‘Buddha di Dalamku’ adalah Amitabha Buddha mengecil memasuki diri Anda, kemudian membesar, sama persis dengan ukuran Anda, menjadi satu, bukan lagi dua ! Sebuah kondisi sepenuhnya satu hakikat. Saat itu Anda harus memvisualisasikan dan merenungkan bahwa diri sendiri adalah Amitabha Buddha. Saat itu bervisualisasi wajah Anda adalah wajah Amitabha Buddha, mempunyai usnisa-sirsa ( gumpalan daging yang menonjol di ubun-ubun dan berbentuk seperti rambut yang digelung ), memiliki Buddha-caksu ( Mata Buddha ), memiliki Buddha-srotra ( Telinga Buddha ), paras Anda sangat sempurna, Anda juga mengenakan jubah yang terbuat dari ratusan mustika, Anda juga duduk di atas padmasana, sangat agung.
Tentu saja visualisasi ‘Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha’ juga dimulai dari yang paling kasar, terus hingga paling detail, hingga visualisasi paling halus. Tahukah Anda, tubuh jasmani kita ini, di dalam tantrayana disebut sebagai badan kasar, badan jasmani yang sangat kasar. Sampai pada akhirnya bhavana Anda merealisasikan tubuh dan batin yang paling halus. Yang pada mulanya adalah batin kasar, hingga akhirnya ditransformasikan menjadi batin yang paling halus. Perenungan Anda ini pada awalnya juga cenderung kasar, namun pada akhirnya akan menjadi sangat halus. Saat Anda berhasil merealisasikan yang terhalus, yang paling konsentrasi, maka Anda akan menghasilkan smrtibala.
Inilah sebabnya mengapa di dalam tantrayana diajarkan visualisasi, pada mulanya Buddha sangat jauh, kemudian mendekati Anda, selanjutnya menjadi sangat dekat, dan akhirnya ? Dia sepenuhnya melekat dengan Anda, bersemayam di atas ubun-ubun. Dan visualisasi terakhir, Anda sepenuhnya manunggal dengan-Nya, inilah yoga !
Apa itu yoga ? Dua aksara ‘yoga’, yaitu yukta, manunggalnya Anda dan Dia. Sesungguhnya ini adalah : Buddha memasuki Anda dan Anda memasuki Buddha, berada dalam kondisi sepenuhnya tiada berbeda, ini disebut yoga. Inilah visualisasi ‘Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha’, sepenuhnya manunggal.
Penekunan tantrayana yaitu Anda yang semula adalah awam, terus berlatih hingga manunggal dengan Buddha. Saat Anda berada pada kondisi selamanya manunggal dengan Buddha, maka kualitas Anda sepenuhnya sama dengan Buddha, tiada perbedaan apapun. Menjadi hakikat tunggal, bukan lagi mendua, Anda semua harus mengetahui hal ini dengan jelas.
Apabila Anda tekun melatih visualisasi ini, maka Anda akan menghasilkan smrtibala. Dalam tantrayana ada banyak visualisasi semacam ini, juga sangat penting, Anda harus mengetahui ‘Visualisasi Aksara A’, ‘Visualisasi Cakra-candra’, ‘Visualisasi Buddha di Dalamku dan Aku di Dalam Buddha’, selain itu ada ‘Visualisasi Keberhasilan Lima Karakteristik Yidam’, ada juga visualisasi aksara mantra.
Dalam Vajradhatu Mandala adalah ‘Visualisasi Keberhasilan Lima Karakteristik Yidam’, dalam Garbhadhatu Mandala adalah ‘Visualisasi Keberhasilan Lima Aksara’, menggunakan lima aksara mantra untuk mencapai keberhasilan tubuh yidam, beberapa visualisasi tersebut sangat penting, bahkan harus dilakukan dengan sangat teliti, maka Anda dapat menguasainya secara bertahap. Hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.