027 - Sembilan Tahap Pernapasan Buddha (2)
Sekarang saya peragakan cara melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, terlebih dahulu kita membentuk mudra, tangan yang satunya dapat diistirahatkan di atas paha. Gerakan pertama adalah kelingking menekan lubang hidung kanan, kemudian menghirup napas dari lubang hidung kiri, turun menelusuri lalana (nadi utama sebelah kiri), hingga ke dantian berputar hingga keluar melalui lubang hidung kanan. Kemudian menekan lubang hidung kiri, dihembuskan melalui lubang hidung kanan, ini adalah tahap pertama.
Selanjutnya, menghirup napas dari lubang hidung kanan, masuk, berputar di dantian, keluar melalui lubang hidung kiri, ini adalah tahap kedua. Tahap ketiga adalah menghirup napas dari kedua lubang hidung, masuk, melalui dantian, hingga ke ubun-ubun, kemudian turun lagi, keluar menelusuri lalana (nadi utama sebelah kiri) dan rasana (nadi utama sebelah kanan).
Anda harus merenungkannya, yang tadi terlebih dahulu mengirup napas melalui lubang hidung kiri, sekarang terlebih dahulu menghirup napas dari lubang hidung kanan, masuk, berputar sekali, kemudian menghembuskan napas. Melakukan proses yang sama, jumlahnya adalah sembilan tahap. Kemudian diulang lagi dua kali, tiga kali.
Saya peragakan sekali lagi . . . demikian merupakan tiga tahap. Namun dalam bernapas ada kuncinya: Napas yang dihirup harus divisualisasikan berwarna putih; Yang dihembuskan divisualisasikan berwarna hitam, sedangkan saat berada di dalam divisualisasikan berwarna merah. Di sini ada tiga tahapan, divisualisasikan dengan pikiran Anda, napas yang dihirup merupakan sinar putih, sinar putih semesta dihirup memasuki lubang hidung Anda, terus hingga ke dantian. Kemudian napas yang dihembuskan berwarna hitam, saat di dalam tubuh berwarna merah, demikianlah yang harus dilakukan secara batin.
Di sini ada satu hal yang lebih penting, sembilan tahapan pertama, Anda dapat menghirup dan menghembusnya dengan ringan, pada tahapan kesepuluh hingga kedelapan belas, Anda harus menghirup dan menghembus dengan mendalam. Di antara tahap kesembilan belas dan keduapuluh tujuh, ada yang harus mendistribusikan prana hingga memenuhi sekujur tubuh, melakukan sedikit gerakan, supaya prana dapat memenuhi sekujur tubuh, ini yang lebih berat. Napas dimulai dari yang terhalus, kemudian pertengahan, terakhir adalah berat.
Setelah menyelesaikan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, Anda menenangkan diri sejenak, di saat mengatur napas ini, Anda telah berhenti melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, dengan tenang mengatur napas. Dalam sekejap, prana di angkasa akan memasuki sekujur tubuh Anda. Dalam sekejap Anda akan merasakan tubuh menjadi sekokoh vajra, prana telah penuh, Anda merasa tak tergoyahkan bagaikan sebuah gunung. Anda akan memperoleh anubhava (pengalaman dari praktik) , yang tidak pernah Anda rasakan sebelumnya dalam seumur hidup Anda.
Saya harap Anda menggunakan kekuatan pikiran Anda, Anda mengikuti pergerakan napas, menggunakan pikiran sampai di dantian. Napas yang dihirup tidak hanya sampai di paru-paru, setelah menghirupnya, menelusuri nadi Anda hingga berputar di dantian. Masuk melalui nadi rasana dan keluar melalui nadi lalana, masuk melalui lalana dan keluar melalui nadi rasana; Masuk melalui kedua nadi, sampai di ubun-ubun, kemudian keluar melalui kedua nadi, ini adalah tiga tahapan.
Kemudian melakukan kebalikannya, tadi masuk melalui nadi rasana (kanan), sekarang masuk melalui nadi lalana (kiri). Ketiga tahapan terakhir juga dibalik, terlebih dahulu masuk melalui nadi lalana dan rasana. Dengan demikian tiga kali tiga adalah sembilan, tiga kali sembilan adalah dua puluh tujuh, jumlahnya ada dua puluh tujuh kali.
Setelah Anda menyelesaikan dua puluh tujuh kali, saat Anda melakukan pernapasan biasa, bernapas dengan sangat halus, prana dan sinar terang dari angkasa akan masuk ke dalam tubuh Anda. Anda memperoleh tiga anubhava: tak tergoyahkan, kokoh dan vajra. Ketiga macam anubhava ini akan timbul, ini merupakan kiat yang sangat rahasia.
Apabila Anda melatih metode menghirup dan menghembus ini dalam waktu yang lama, maka Anda akan mempunyai daya prana. Prana dalam tubuh Anda akan melimpah, mampu menghasilkan prana. Dalam meditasi sehari-hari, apabila seorang sadhaka tantra ingin memasuki samadhi, terlebih dahulu harus melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha. Setelah mahir dalam penekunan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha , maka prana Anda akan mencukupi, kemudian dari Sembilan Tahap Pernapasan Buddha melangkah masuk pada penekunan Bhadrakumbhaprana.
Saya hendak mengulas Bhadrakumbhaprana, namun terlebih dahulu Anda harus melatih Sembilan Tahap Pernapasan Buddha dengan baik. Asalkan Anda menguasai metode pernapasan yang baik, berarti Anda sedang melatih olah prana. Apalagi, Sembilan Tahap Pernapasan Buddha ini juga melatih pikiran Anda, menghentikan pikiran kacau, selain itu juga mengatur napas dan prana Anda. Tujuan yang sebenarnya adalah untuk mengatur batin Anda, mengendalikannya hingga tenteram, tidak naik turun, pikiran tidak melayang-layang, sepenuhnya terkonsentrasi pada satu titik, memasuki samadhi.
Ini merupakan metode yang sangat baik. Dalam tantrayana menggunakan metode ini untuk memasuki samadhi, metode ini merupakan cara yang paling baik untuk mengatur prana, mengatur batin dan memasuki samadhi. Hari ini telah membabarkan kiat yang sangat penting, Anda menggunakan pikiran untuk memasukkan sinar putih dan mengeluarkan hawa gelap, sesungguhnya metode ini sedang mengikis karmavarana Anda. Memasukkan sinar terang yang bermanfaat dan mengeluarkan karma hitam. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.