409 - Kemunculan Vimalaprabha
Hari ini kita membahas kemunculan vimalaprabha (sinar suci), sesuai dengan pengalaman bhavana saya, ada dua jenis kemunculan vimalaprabha, yang pertama adalah Buddha Bodhisattva memancarkan sinar mengadhistana Anda, saat itu muncul vimalaprabha, namun kemunculan vimalaprabha ini bukan berasal dari Anda sendiri, melainkan sinar adhistana Buddha Bodhisattva, sinar ini tergolong kekuatan lain, dengan kata lain merupakan sinar dari luar. Kemunculan vimalaprabha yang lain adalah hasil dari bhavana Anda sendiri, tergolong kekuatan sendiri, sinar yang dipancarkan diri sendiri, merupakan munculnya vimalaprabha yang berasal dari batin sendiri.
Berdasarkan nama, ada satu jenis vimalaprabha yang tergolong sinar adhistana, sedangkan yang lain adalah vimalaprabha yang tergolong sinar dhyana. Setelah vimalaprabha muncul, dapat dikatakan bhavananya telah mencapai surga rupadhatu, sedangkan fenomena yang muncul dalam surga kamadhatu pada umumnya adalah sukha yang sangat tinggi dan bertahan lama. Ciri-ciri surga rupadhatu adalah munculnya vimalaprabha, tingkat sinar tersebut terus meningkat dari dhyana pertama hingga dhyana keempat, sinar yang muncul berbeda-beda, semuanya merupakan fenomena kemunculan vimalaprabha. Kemunculan vimalaprabha dari bhavana pribadi pernah saya babarkan, yaitu berasal dari fungsi ‘Membakar Tetesan’, tantrayana membabarkan perihal membuka avadhuti (nadi tengah) dan membuka lima cakra. Untuk membuka avadhuti dan lima cakra memerlukan penekunan dhyana, tentu saja teknik bhavana ini tidak dapat dikuasai dalam sekejap, demikian pula dengan fenomena sukha dari surga kamadhatu, ini juga tidak dapat diperoleh dengan segera, di dalamnya terdapat hubungan antar nadi dan hubungan nadi sekujur tubuh, selain itu ada juga antar cakra dari lima cakra, serta hubungan antara semua nadi dan cakra. Fungsi ‘membakar tetesan’ adalah untuk membuka lima cakra dan menembus avadhuti, kita sering membahas mengenai meditasi kundalini membangkitkan api membakar bindu, bindu mengalir turun, kundalini bangkit ke atas, kemudian saling melebur, membuka avadhuti dan lima cakra. Asalkan dalam dhyana Anda dapat menghasilkan fungsi membakar tetesan, menjadi sebuah sirkulasi, maka avadhuti dan lima cakra Anda akan terbuka, sehingga dengan alamiah Anda akan menghasilkan vimalaprabha, ini merupakan sebuah tahap dalam bhavana, namun harus benar-benar memiliki kemampuan dhyana yang timbul dari tingkatan samadhi dan Pencerahan, dari dalam samadhi akan dihasilkan fungsi membakar tetesan.
Menurut saya fungsi membakar tetesan dalam tantrayana sangatlah penting, di dalamnya terdapat banyak kiat, berbagai kiat dalam tahapan bhavana harus diperhatikan, tiap-tiap bagian harus diperhatikan, sebenarnya bhavana Anda telah sampai tahap mana, apakah yang Anda hasilkan tergolong vimalaprabha dhyana pertama, atau dhyana kedua, atau dhyana ketiga, atau dhyana keempat, semua muncul dalam dhyana Anda. Sesungguhnya vimalaprabha juga merupakan Vidya-laksana (Tanda Dari Terangnya Pengetahuan Luhur), saat vimalaprabha telah muncul, Anda mampu memahami segala persoalan, Anda mampu melihat segala persoalan dengan lebih tajam dan menyeluruh dibandingkan dengan orang lain, saat fenomena ini telah timbul, kita sadhaka menyebutnya sebagai vidya-laksana, yang dapat dikatakan pula sebagai sebutan lain dari Prajna, sebab Anda mampu melihat lebih jelas daripada orang lain, Prajna Anda sangat tinggi, segala persoalan tidak dapat merintangi Anda, begitu Anda melihatnya, Anda mampu memahami segala sesuatunya dengan sangat jelas, inilah vidya-laksana, sesungguhnya vidya-laksana juga merupakan nama lain dari Prajna, sebab Prajna juga tanpa wujud, saat Anda mengatakan Prajna yang sangat tinggi, coba Anda ambil, Anda tidak akan dapat mengambilnya, sebab Prajna tidak dapat dipegang. Namun sesungguhnya vidya-laksana yang terpancar merupakan tanda bangkitnya Prajna Anda.
Oleh karena itu Sakyamuni Buddha membabarkan ajaran trini-anasravani, yaitu kita harus melatih sila, menekuni samadhi, dari samadhi muncul Prajna, dalam tantrayana Prajna ini disebut vidya-laksana, sesungguhnya vidya-laksana adalah kemunculan vimalaprabha yang menandakan terbukanya tubuh dan batin Anda, dengan adanya vidya-laksana, berarti Anda telah memiliki tingkat Pencerahan, Anda mampu menggunakan Prajna untuk mengamati, sehingga Anda memahami segala hal, Anda mampu memahami dengan jelas semua sebab, semua akibat dan semua kondisi. Saat fenomena itu muncul, berarti telah memiliki tingkatan samadhi, telah memiliki tingkatan Pencerahan, Anda mampu memahami, saat itu tidak lagi sama dengan manusia awam, Anda mampu menembusi semua ajaran dan praktik. Seseorang disebut sebagai Suciwan dikarenakan ia telah mempunyai Prajna Anuttara, tiada lagi pandangan awam, yang ada adalah pandangan benar, samadhi yang timbul dari Prajna pandangan benar.
Prajna Anuttara adalah sebuah Pencerahan, saat itu segala hal nampak jelas, memahami segalanya.
Hari ini sampai di sini. Om Mani Padme Hum.