2015-09-05 Padmakumara Tidak Akan Meninggalkan Satu Insan Pun

undefined


Ceramah Sadhana Dzogchen ke 169 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Yidam Padmakumara, Sabtu 5 September 2015 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple


Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada yidam puja bakti bersama hari ini : Padmakumara.

Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa, Penasihat Hukum True Buddha Foundation : Pengacara Zhou Huifang, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, Asisten dari Ibu Lu Xiu-lian Wakil Presiden Taiwan ( terdahulu ), Kepala Humas International Federation of Business & Professional Women Cabang Fenghuang : Sdri. Que Hui-ling, Sdr. Guo, Sdri. Cai dan Sdri. Lin dari Tim Paduan Suara Tianyinyayue, para saudari Sedharma dari Tim Tari Pujana Yang-guang Taiwan, Kepala Humas Taiwan Lei Tsang Temple : Sdr. Wang Zizhu, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton )

◎ Hari ini adalah puja bakti Sadhana Yidam Padmakumara. Asal-usul Padmakumara bermula saat saya berusia 26 tahun, Yaochijinmu membukakan divyacaksu saya di Kuil Dewa Indra, membawa saya memasuki sebuah lingkaran Taiji, sebuah lingkaran cahaya, sehingga saya dapat menyaksikan kehidupan lampau. Ia menunjuk pada satu makhluk suci yang hanya berupa cahaya, memancarkan sinar putih yang terang benderang, Ia mengatakan : “Itu adalah Padmakumara, tubuh lampau Anda.” Dalam perjalanan itulah dengan sangat jelas saya mendengar nama : “Padmakumara.”

Itulah peristiwa yang saya lihat pada malam hari setelah Yaochijinmu membukakan divyacaksu di Kuil Dewa Indra, sangat terang, sangat jelas, saya mengingat nama Padmakumara ( Lianhuatongzi ). Kemudian saya mengunjungi semua sadhaka, seperti Mahabhiksu, upasaka agung dan lain sebagainya, saya pergi ke berbagai tempat mengunjungi mereka, mereka semua tidak mengenal Padmakumara, tidak ada seorang pun yang mengenalnya. Akhirnya saya sendiri berusaha mencari asal usul Padmakumara, lambat-laun saya mendapati keberadaan nama Padmakumara, di dalam sutra juga ada, di dalam Gua Dunhuang juga ada, bahkan telah dicetak menjadi sebuah buku dan di dalamnya langsung disebut ‘Lianhuatongzi’ ( Padmakumara ), buku tersebut dicetak oleh Republik Rakyat Tiongkok, mereka menyebutnya Padmakumara. Yang sudah membaca buku tersebut silakan angkat tangan, buku mengenai Gua Dunhuang, di dalamnya disebut nama Padmakumara. Selain itu di Lanzhou University Gansu juga terdapat Kajian Padmakumara. Akhirnya ditemukan, yang satu adalah Ratnamatikumara, yang satu adalah Ratnasamudgatakumara. Belakangan saya menjumpai, ternyata pada saat Adharma Buddha atau Vajradhara mentransmisikan Sadhana Mahamudra, Vajradhara mentransmisikannya secara langsung kepada Ratnamatikumara, sehingga Ratnamatikumara merupakan Patriark ke-2 dari Sadhana Mahamudra. Tentu saja Patriark ke-1 adalah Adharma Buddha, sedangkan Patriark ke-2 adalah Padmakumara. Dalam berbagai sutra juga terdapat Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara. Sesungguhnya kata kumara berarti Bodhisattva. Guru Padmasambhava juga terlahir dari padma, tentu saja Ia adalah Padmakumara. Selain itu, masih banyak lagi emanasi Padmakumara, ada di gua nomor 314 di Dunhuang, di dalamnya terdapat Padmakumara. Saat ini gua 314 masih tertutup, Anda tidak bisa melihatnya, hanya orang yang memiliki relasi khusus baru dapat masuk untuk melihatnya. Mereka akan mengatakan : “Pada tiap gua terdapat Padmakumara.”. Kita juga menjumpai, di dalam gua Dunhuang juga terdapat tiga adinata yang bersama, yaitu Yaochijinmu, Donghuadijun dan Grivaprabhakumara, ketiganya berkedudukan setara, Grivaprabhakumara adalah Padmakumara. Hubungannya makin lama semakin dekat. Dalam Gua Dunhuang, Yaochijinmu disebut sebagai Xiwangmu ( Maharani Barat ), karena Barat berelemen emas, maka disebut juga sebagai Jinmu ( Bunda Emas ). Timur berelemen kayu, maka disebut sebagai Mugong, atau Donghuadijun. Tokoh yang memberikan pembabaran dalam Huangtingjing disebut Yu Chenjun, Ia adalah Donghuadijun, jalinan afinitasnya sangat erat. Setelah menekuni bhavana selama bertahun-tahun, Mahaguru mengetahui bagaimana kehidupan lampau diri sendiri, oleh karena itu saya menulis sebuah sajak : ‘Di atas Borobudur’, di dalamnya tertulis ‘Mengetahui tiap-tiap kehidupan yang lampau’, dengan kata lain, tiap-tiap kehidupan lampau diri sendiri nampak jelas di hadapan. Tiap insan memiliki Buddhata, inilah yang dikatakan oleh Sakyamuni Buddha, dan Buddhata semua makhluk adalah Padmakumara. Lihatlah semua Buddha dan Bodhisattva, mana yang tidak duduk di atas padma ? Demikian banyak Buddha dan Bodhisattva, semua duduk di atas padmasana. Padma juga merupakan simbol dari Buddha, apabila Anda dapat berada di atas padmasana, berarti Anda telah meraih pencapaian, sebab pada umumnya, tiap Buddha dan Bodhisattva duduk di atas padmasana. Sedangkan Vajra, Dharmapala, Daka, Dakini dan Para Dewata belum tentu ada di atas padma, namun semua Buddha dan Bodhisattva ada di atas padma.

undefined


◎ Semenjak awal hingga saat ini, sudah 45 tahun lamanya, semenjak usia 26 tahun hingga saat ini, saya terus memegang erat instruksi yang diberikan oleh Tiga Adinata kepada saya : “Sepenuh hati meneladani Buddha.”, “Sepenuh hati menekuni Dharma.” , “Sepenuh hati berbuat kebajikan.”, ini adalah pembangkitan Bodhicitta. Meneladani Buddha, menekuni Dharma dan mengembangkan Bodhicitta. Setelah Anda mencerahi batin dan menampakkan Buddhata, maka dengan alamiah Bodhicitta Anda akan muncul. Begitu Bodhicitta Anda telah muncul, tidak ada lagi musuh di dunia ini. Semua yang membangkitkan Bodhicitta tidak akan membenci, tidak akan ada kebencian. Asalkan Anda membangkitkan Bodhicitta, maka tidak lagi memiliki musuh. Asalkan Anda membangkitkan Bodhicitta, tidak akan lagi ada benci dan dendam. Oleh karena itu, ikrar Padmakumara adalah “Tidak meninggalkan satu insan pun”, kelak dalam menuntun insan, jangan meninggalkan satu insan pun, bahkan satu insan pun tidak akan ditinggalkan. Saat ini Mahaguru tidak akan meninggalkan satu insan pun.

Namun ada satu hal, justru insan meninggalkan saya, ini juga suatu hal yang sangat wajar, siswa meninggalkan Mahaguru juga merupakan suatu hal yang sangat wajar. Sebab saya telah memahami apa yang dikatakan oleh Sang Buddha : “Sarvasamskarah anityah.” ( Segala sesuatu yang berkondisi tidaklah kekal ). Di dunia ini tidak ada yang tetap, semua terus berubah, selamanya tidak akan ada yang tidak berubah, mulai dari hal yang paling kecil hingga yang paling besar, mulai dari berbagai perubahan dalam tubuh manusia, Anda dapat menyaksikan anitya ( ketidakkekalan ). Bahkan dalam skala besar, seperti sebuah negara, juga bersifat anitya, sebuah negara juga terus berubah. Segala sesuatu sedang mengalami perubahan, tiada yang kekal, hukum juga demikian, hukum juga terus berubah-ubah, contohnya adalah membuat sebuah hukum yang baru dan menghapuskan hukum yang lama. Amerika sering demikian, contohnya, dahulu ganja tergolong sebagai obat terlarang, sekarang ganja legal di seluruh Amerika, ini adalah sebuah perubahan. Secara hukum telah diumumkan bahwa ganja adalah legal, di Amerika ganja adalah legal, hukum sedang berubah. Seperti homoseksual, dahulu tergolong ilegal, coba Anda lihat saat ini ? Di Washington, homoseksual adalah legal, di sini Mahaguru boleh menjadi saksi pernikahan sepasang pria, di sini juga dapat menyanyikan lagu pernikahan, mereka sudah legal. Dahulu masih ilegal, namun saat ini di seluruh Amerika, homoseksual adalah legal, kalian sendiri yang menyatakannya ? Oh ! Sudah legal di seluruh Amerika, sudah lulus. Dahulu masih ilegal di beberapa tempat.

Menurut agama Kristen dan agama Katolik, mereka tidak menyetujui bahwa homoseksual adalah legal, sebab tuhan telah menyatakan, tuhan menciptakan seorang pria yang disebut Adam, dan menciptakan seorang wanita yang disebut Hawa, kemudian tuhan mengakui pernikahan Adam dan Hawa. Sepertinya menurut Alkitab tuhan tidak menyetujui bahwa homoseksual adalah legal.

Namun pemikiran Mahaguru berbeda dengan pemikiran awam, sedikit lebih bebas. Anda sendiri tahu, sangat banyak olahragawan wanita yang cenderung maskulin, sedikit yang feminin. Pada umumnya, olahragawan wanita yang berhasil menyabet medali emas, perak maupun perunggu, berpostur besar dan kekar, mirip seorang laki-laki. Ini menandakan adanya hormon androgen pada tubuhnya. Ada juga pria yang cenderung kewanita-wanitaan, nampak hormon estrogen pada tubuhnya. Pernah ada seorang pria yang berkonsultasi, usai konsultasi, dia meninggalkan sebuah pena. Saya mengatakan : “Eh ? Ini pena Anda, silakan dibawa.” Dia menjawab : “Pena itu untuk Mahaguru saja.” Ya Tuhan ! Begitu saya melihatnya, Aduh ! Bagaimana mungkin seorang pria yang tinggi dan tegap, nada bicaranya seperti itu ? Begitu saya mendengarnya, sekujur tubuh merinding, ya Tuhan ! Dia malah menoleh sekilas dan melempar senyum, kemudian dengan gemulai menuruni tangga. Ya Tuhan ! Dalam tubuhnya ada hormon estrogen. Oleh karena itu, menurut Mahaguru, homoseksual juga merupakan bawaan lahir, tidak dapat disangkal. Lihatlah olahragawan wanita, merka sangat kekar, apabila rambutnya dipangkas, jangan melihat rambut mereka, maka Anda akan menyangka dia adalah seorang pria, sedikit pun tidak nampak feminin.

Menurut saya, dunia ini terus berubah. Dikarenakan memahami bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidaklah kekal, maka mengetahui segala sesuatu adalah aniyatadharma ( Dharma tidak tetap ), sangat banyak Dharma yang dibabarkan oleh Sang Buddha tergolong sebagai aniyatadharma, bukan merupakan sebuah hukum yang bersifat tetap tak berubah, semua berada dalam anitya. Hari ini kita hendak mengulas Padmakumara, mengapa jadi mengulas homoseksual ? Tapi Mahaguru sendiri bukan homoseksual. Pada umumnya, seorang tantrika mengetahui bahwa sesungguhnya ada juga hewan hermafrodit, manusia dibedakan menjadi pria dan wanita, ada hormon androgen, juga ada hormon estrogen, keduanya berbeda, di dalam tubuh pria ada homorn androgen, juga ada sedikit hormon estrogen. Demikian pula dengan wanita, mereka memiliki hormon estrogen, namun juga memiliki sedikit hormon androgen. Apabila Anda memperistri seorang wanita yang memiliki hormon androgen lebih banyak daripada hormon estrogen, maka Anda harus hati-hati, sungguh, sebab dia tergolong sebagai induk macan, sangat galak. Dalam sebuah lelucon dikatakan, pada umumnya saat wanita marah adalah pertanda dimulainya perang dunia ke-3.

Minggu depan adalah upacara agung transmisi Sadhana Memohon Petunjuk Tridevi, hari Sabtu, hari ini ada prosesi permohonan transmisi Dharma, siapa yang menggubah sajak transmisi Dharma ? Dia menggubahnya dengan sangat baik, mendengarnya sangat terharu. Terima kasih yang membacakannya, suaranya cukup bagus.

undefined


◎ Hari ini kembali mengulas Atiyoga Tantrayana, “Dalam Vajracchedika Sutra terdapat sebuah kalimat : ‘Tathagata membabarkannya demi semua yang membangkitkan tekad Mahayana, demi semua yang membangkitkan tekad yana tertinggi.’, Dharma Agung mengenai Keleluasaan Hakiki ini tidak dapat dipahami oleh insan yang tidak mempunyai kematangan afinitas, demikian pula juga tidak dapat dibabarkan kepadanya. Dalam satu malam, Vajracarya Bermahkota Merah dan Berpita Suci memasuki mimpi beberapa siswa yang bertempat tinggal di berbagai belahan dunia, ada yang berada di Brasil, ada yang berada di Asia Tenggara, ada yang berada di Eropa, di Kanada, inilah Keleluasaan Hakiki dari satu tubuh yang beremanasi menjadi banyak, ini disebut sebagai Pintu Dharma Keleluasaan Hakiki dalam Atiyoga.”Dalam Vajracchedika Sutra terdapat sebuah kalimat demikian : “Tathagata membabarkannya demi semua yang membangkitkan tekad Mahayana, demi semua yang membangkitkan tekad yana tertinggi.” Kita mengetahui bahwa dalam agama Buddha terdapat Hinayana, pada mulanya adalah Buddhisme ortodoks, kemudian adalah Hinayana, dilanjutkan dengan Mahayana, dan terakhir adalah Vajrayana.◎ Perbedaan antara Hinayana dengan Mahayana ada pada sadhaka, seorang sadhaka yang mengemudikan kereta api dapat menuntun sangat banyak insan, ini disebut Mahayana. Sedangkan satu orang yang mendayung sampan, disebut sebagai Hinayana, yaitu menekuni bhavana seorang diri hingga mencerahi batin dan menampakkan Buddhata. Yana tertinggi adalah Vajrayana, Vajrayana juga tergolong dalam Mahayana, bertujuan untuk menuntun insan luas, membangkitkan Bodhicitta.Oleh karena itu, sebagian orang cenderung melatih diri sendiri, seorang diri masuk ke pedalaman gunung, seumur hidup tidak turun gunung, berusaha mencapai pembebasan bagi diri sendiri, diibaratkan sebagai pria sejati yang mampu mengatasi segalanya seorang diri, ini disebut sebagai Hinayana. Mahayana menyiarkan Buddhadharma, menuntun insan luas. Vajrayana juga tergolong dalam Mahayana. Di masa Buddhisme awal, Sang Buddha mengamati akar pembawaan para siswa, saat itu yang dibabarkan oleh Sang Buddha kebanyakan tergolong sebagai jalan pencapaian Kearahatan, yaitu pencapaian Hinayana. Sesungguhnya jangan meremehkan Hinayana, sebab Hinayana merupakan fondasi dari semua, merupakan fondasi dari Mahayana, tidak boleh mencela Hinayana, sebab Hinayana juga diajarkan oleh Sang Buddha, tidak boleh dicela, sebab Hinayana juga merupakan Buddhadharma. Segenap sadhaka harus menaati prinsip Hinayana, berperilaku sesuai ajaran Hinayana, namun di dalam batin memiliki tekad untuk menuntun semua makhluk, oleh karena itu eksternal dan internal manunggal. Meskipun Anda menekuni Mahayana yang bertekad menuntun semua makhluk, namun Anda juga harus membina diri sendiri sebaik-baiknya. Membina diri sendiri adalah sebuah fondasi, kemudian barulah membabarkan Dharma, membangkitkan Bodhicitta, dengan demikian menjadi Mahayana, sama sekali tidak bertentangan, juga tiada kontradiksi. Hinayana adalah yang paling fundamental, harus mampu mempraktikkannya, kemudian barulah membangkitkan Bodhicitta menuntun semua makhluk, menjadi Mahayana sejati. Ceritakan sebuah lelucon, ada seorang bhiksu Dhyana sedang bermeditasi, tiba-tiba sebuah golok dikalungkan di lehernya, perampok mengatakan : “Serahkan uangmu !” Bhiksu Dhyana : “Uang adalah materi yang terpisah dari tubuh, lahir tanpa membawanya, mati juga tidak bisa membawanya, wahai danapati, silakan mengambilnya !” Perampok : “Tapi ini semua merupakan hasil pindapatta seumur hidupmu !” Bhiksu : “Buddha membabarkan hukum karma tumimbal lahir, di antara kita terdapat sebab kehidupan lampau, sehingga ada akibat seperti hari ini.” Perampok : “Dosa saya sungguh berat, apakah bhiksu dapat menuntun saya ?” Bhiksu : “Bisa.” Perampok : “Bagaimana caranya ?”, Bhiksu : “Letakkan golok, seketika menjadi Buddha.” Perampok itu meletakkan golokknya. Sang bhiksu maju selangkah dan memungut golok itu, kemudian menunjuk pada perampok : “Dasar kurang ajar ! Kembalikan uang saya !” Makna dari lelucon ini adalah, ternyata bhiksu tersebut masih merupakan orang duniawi. Oleh karena itu, kita harus mengenali dengan jelas, yang manakah Guru yang benar-benar memiliki pemahaman, jangan sampai dibohongi. Manusia sangat mudah dibohongi, yang manakah Guru Sejati ? Anda harus mengenalinya dengan jelas, barulah bersarana. Saya sering mengatakan, seorang siswa boleh meninggalkan gurunya, namun jangan mencerca dan memfitnahnya, ini adalah pembinaan diri Anda, pembinaan diri seorang siswa. Apabila Anda merasa tidak cocok dengan guru tersebut, tiap kali melihatnya selalu merasa muak, Anda boleh meninggalkannya, namun jangan mencela dan memfitnah. Paling tidak dia telah mengajari Anda beberapa hal, ia adalah guru Anda, setelah Anda meninggalkannya, jangan mencela dan memfitnah, ini merupakan pembinaan diri. Setelah meninggalkannya kemudian mencela dan memfitnahnya, ini tidak baik, berarti telah menanamkan benih kejahatan, Anda telah menjalin afinitas buruk dengan guru Anda. Namun apabila setelah meninggalkannya, Anda tidak mencela dan tidak memfitnahnya, ini berarti avyakrtakarma ( karma netral ). Ada beberapa macam karma, yaitu kusalakarma ( karma baik ), akusalakarma ( karma buruk ) dan avyakrtakarma, apa itu avyakrtakarma ? Makan, tidur, pekerjaan rumah, semua tergolong avyakrtakarma ( karma netral ). Bagaimana dengan vyakrtakarma ( karma tidak netral ) ? Setelah Anda berbuat kebajikan, ini berarti ada vyakrta ( ada klasifikasi ), setelah Anda melakukan kejahatan, ini juga vyakrta, setelah Anda mencerca guru Anda, Anda melakukan dosa mencela, karma buruk ucapan, ini tergolong vyakrta yang dapat menjadi penyebab bagi tumimbal lahir Anda sendiri. Yang terutama dalam Dharmadesana hari ini adalah, kita hanya boleh melakukan karma baik, Anda juga boleh melakukan avyakrtakarma, tapi jangan melakukan karma buruk, sebab itu adalah penyebab dari tumimbal lahir.
undefined


◎ Barusan saya mengulas perihal hubungan guru dan siswa, sangatlah baik apabila dapat menekuni bhavana bersama dan meraih keberhasilan bersama. Namun apabila tidak dapat menekuni bhavana bersama dan tidak dapat mencapai keberhasilan bersama, Anda boleh meninggalkan guru, karena Anda tidak memiliki afinitas yang sesuai dengan guru tersebut, namun jangan mencela dan memfitnahnya. Sebab dengan memfitnahnya, berarti Anda telah menciptakan benih kejahatan, karma buruk ucapan, menjadi penyebab tumimbal lahir. Demikian saya mengulasnya, saya harap Anda semua memahaminya dengan baik !Ceritakan sebuah lelucon, Xiaozhang selalu mengatakan bahwa pernikahan adalah kuburan cinta, ini menyebabkan istrinya menjadi sangat sedih. Pada malam ulang tahun perkawinan, istrinya telah menata lilin dan meja makan untuk makan malam bersama dengan cahaya lilin. Sepulang dari kantor, melihat suasana tersebut, Xiaozhang bertanya kepada istrinya : “Apa yang kamu lakukan ?” Dengan datar istrinya menjawab : “Menunggumu datang untuk membersihkan kuburan.” Xiaozhang selalu mengatakan pernikahan adalah kuburan cinta, berarti hari ulang tahun perkawinan adalah saatnya membersihkan kuburan. Ini bukan sebuah lelucon yang lucu. Namun saya beritahu Anda, hukum sebab akibat itu ada, setelah Anda mencerahi batin dan menampakkan Buddhata, maka Keleluasaan Hakiki adalah sesuai kehendak, Anda mampu mentransformasikan, apa pun yang Anda lakukan berarti sebuah transformasi, semua adalah bhavana, inilah Keleluasaan Hakiki. Apabila Anda tidak mampu mentransformasikannya, berarti itu bukanlah Keleluasaan Hakiki. Berarti masih berada dalam hukum sebab akibat. Apabila Anda memahami prinsip transformasi dalam melakukan segala sesuatu, itulah Keleluasaan Hakiki. Oleh karena itu, seorang Siddha bagaikan setetes air memasuki samudra, melebur dalam angkasa, mampu menghasilkan tubuh emanasi. Seperti Mahaguru, dalam waktu yang sama dapat memasuki mimpi banyak siswa, ini juga merupakan satu jenis tubuh emanasi. Bahkan ada kalanya dapat berjumpa dalam samadhi. Ada juga yang melihat di siang hari. Ada tiga jenis pengelihatan, Anda dapat melihat di siang hari, di dalam samadhi dan di dalam mimpi. Ada beberapa umat yang melihat Mahaguru di siang hari. Apakah di sini ada yang melihat Mahaguru di siang hari ? Wah ! Ada banyak yang melihatnya di siang hari, namun ini lebih jarang. Kebanyakan adalah di dalam mimpi. Yang pernah melihat Mahaguru dalam mimpi silakan angkat tangan ! Wah ! Luar biasa, sepertinya semuanya. Ada yang dapat melihat dalam samadhi, ada juga yang berjumpa di saat mengalami koma. Berikan mikrofon kepada Sdr. Du, silakan menceritakannya.( Sdr. Du : “Mahaguru, Gurudara dan para Acarya, apa kabar. Pada minggu ke tiga bulan delapan tahun ini, di Tiongkok ada seorang bhiksu yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan akhirnya mengalami koma. Di hari keenam, rumah sakit mengeluarkan surat kematian dan memberitahu semua orang yang menjaganya untuk mempersiapkan upacara duka. Namun pada suatu hari, mendadak keluarganya menghubungi saya, sebab dia memesan rupang Buddha kepada saya, keluarganya membaca buku catatannya dan mengetahui dia masih belum membayar sebuah pratima Buddha, oleh karena itu keluarganya menanyakan kepada saya berapa yang perlu dibayar. Saya bertanya apa yang telah terjadi ? Mereka mengatakan beberapa hari yang lalu bhiksu itu ditabrak mobil, dan saat ini berada dalam kondisi koma, hari ini telah dikeluarkan surat pemberitahuan kondisi kritis, meminta mereka untuk mempersiapkan upacara duka. Mendengarnya, saya langsung mengirimkan pesan WeChat ke Seattle, meminta pada bhiksu di sini untuk memberikan data memohon adhistana khusus dari Mahaguru, bhiksu di Seattle juga menyalakan sebuah pelita untuknya. Pada hari kedelapan, bhiksu itu terbangun dari koma, dia mengatakan Mahaguru dan Amitabha Buddha datang mengadhistananya, setelah dia menuturkannya dengan jelas, dia kembali tidak sadarkan diri. Pada hari kesepuluh, kondisinya semakin membaik, dan saat ini telah keluar dari rumah sakit. Terima kasih Mahaguru ! Saya menceritakan peristiwa ini kepada Mahaguru, Mahaguru mengatakan Yaochijinmu lah yang menolongnya, sesungguhnya Mahaguru yang menolongnya, sebab yang dilihatnya adalah Mahaguru.Ada lagi, seorang saudari Sedharma dari Foshan Guangdong melakukan pemasangan ring pada jantungnya, sebelumnya dia terus berdoa : “Mahaguru ! Mohon jangan sampai saya kesakitan, semoga memperoleh kelancaran !” Ia menjalani bius total, dan Mahaguru sungguh hadir, namun saat tidak sadarkan diri dia tidak mengetahuinya. Para dokter mengatakan dia adalah seorang wanita mujur, sebab sekujur tubuhnya memancarkan wangi cendana, sehingga para dokter menyangkanya mandi menggunakkan wewangian cendana, sebenarnya dia tidak pernah mandi menggunakan kayu cendana, pasti penyebabnya adalah karena Mahaguru mengadhistana dan menolongnya. Pembedahannya sangat sukses. Sebenarnya dia hendak datang ke Seattle, namun dokter tidak memperbolehkannya, sebenarnya dia ingin datang untuk secara langsung berterima kasih kepada Mahaguru, terima kasih Mahaguru.” )Bhiksu tersebut, saat dalam kondisi koma, telah menyaksikan Amitabha Buddha datang bersama Mahaguru untuk mengadhistananya, ini juga merupakan tubuh emanasi yang barusan kita ulas, merupakan satu jenis Keleluasaan Hakiki. Namun tidak selalu Mahaguru yang hadir, Amitabha Buddha mampu memakai wujud saya, atau Amitabha Buddha pergi bersama saya, atau juga Yaochijinmu, atau Buddha Bodhisattva tertentu yang berubah wujud. Jadi tidak selalu saya sendiri yang pergi ke sana. Ini tergolong Keleluasaan Hakiki. Apabila Anda dapat menghasilkan tubuh emanasi, maka itu tergolong Keleluasaan Hakiki. Selain itu, jangan terjerumus ke dalam sebab akibat, kita hanya boleh melakukan perbuatan baik, karma baik dan avyakrtakarma, dua jenis karma ini boleh dilakukan, namun jangan melakukan karma buruk, sebab itu adalah penyebab tumimbal lahir. Setelah bhavana Anda mencapai keberhasilan seperti Mahaguru, mencerahi batin dan menampakkan Buddhata, maka Anda dapat leluasa secara hakiki. Dalam segala sesuatu, Mahaguru mampu melakukan transformasi, mentransformasikannya menjadi avyakrtakarma.
undefined


◎ Dalam Tantrayana perlu melakukan banyak hal, ada banyak metode, ada yang disebut sebagai Visayavipasyana ( pengamatan lingkungan ), mengubah keseluruhan lingkungan ; Ada juga yang disebut Vipasyana Diri, mengamati tubuh sendiri, Anda mengubah diri menjadi yidam ; Ada yang disebut Guhyavipasyana, mengubah diri sendiri menjadi sangat rahasia, menjadi tak berwujud, oleh karena itu ada berbagai metode. Apabila Anda memahami : mencerahi batin dan menampakkan Buddhata, Anda mampu mentransformasikan segala sesuatu menjadi avyakrta, menjadi karma netral, tidak akan menjadi penyebab tumimbal lahir. Ini sangat penting.Apabila Anda tidak mampu mentransformasikannya, maka semua akan menjadi vyakrtakarma. Vyakrtakarma adalah jika bukan karma baik maka karma buruk, karma baik hanya dapat mencapai berbagai surga, namun apabila Anda sanggup menampakkan Buddhata, maka Anda dapat tiba di Negeri Buddha. Apabila Anda hanya menciptakan karma baik, berarti hanya terlahir di surga, alam manusia, maupun alam asura, ini tergolong sebagai tiga alam baik, saat Anda melakukan karma buruk, maka terjerumus ke alam neraka, preta dan hewan, tidak akan dapat menekuni bhavana, ini adalah tiga alam rendah, ini semua adalah enam alam tumimbal lahir. Bhavana adalah jangan sampai muncul penyebab tumimbal lahir, bhavana adalah melampaui tumimbal lahir, Anda mencapai Kearahatan, Pratyekabuddha, Bodhisattva dan bahkan Kebuddhaan, inilah keberhasilan Keleluasaan Hakiki. Demikianlah Mahamudra, Dzogchen, Mahaparipurnavijayaprajna dalam Sakyapa dan Sadhana Yamantaka dalam Gelugpa, semua supaya Anda berhasil, supaya Anda menjadi sinar pelangi, tubuh menjadi sinar pelangi, seperti Guru Padmasambhava, saat Beliau muncul, Anda hanya dapat melihat pelangi, pelangi yang sangat banyak.◎ Saat Mahaguru menyaksikan kehidupan lampau diri sendiri, sepenuhnya sehamparan sinar putih, tidak berwujud, saat Anda telah leluasa secara hakiki, Anda dapat tiba di mana pun, juga dapat tiba di Negeri Buddha, dapat melakukan perjalanan ke mana pun. Tubuh jasmani kita ini tidaklah kekal, harus siap untuk membuangnya setiap saat, saat Anda telah menjadi sinar pelangi, Anda dapat menjadi apa pun, inilah Keleluasaan Hakiki. Ceritakan sebuah lelucon, Si Dungu mengatakan kepada Si Bodoh : “Mulai saat ini, jika hendak melakukan kejahatan, harus dilakukan pada siang hari.” Si Bodoh bertanya : “Mengapa ?” Si Dungu menjawab : “Nenek saya mengatakan, melakukan kejahatan cepat atau lambat pasti akan menuai akibatnya.” ( Dalam Bahasa Mandarin, kata : ‘cepat atau lambat’ menggunakkan istilah : ‘siang atau malam’ ) Mereka berdua, yang satu disebut Si Dungu, yang satu adalah Si Bodoh, menyangka bahwa melakukan kejahatan di siang hari pasti tidak ada akibatnya. Sesungguhnya kapan pun, di mana pun, perkataan dan perbuatan apa pun, siapa pun, semuanya sedang menciptakan sebab, jika bukan, pasti akibat, semuanya berada dalam tumimbal lahir, hanya sedikit yang dapat menghindarinya. Umat Buddha harus melakukan karma baik, melakukan avyakrtakarma, semuanya boleh, tapi jangan melakukan karma buruk, karma buruk adalah vyakrtakarma, karma baik juga vyakrtakarma. Patriark ke-6, Huineng mengatakan : “Tidak memikirkan kebajikan dan tidak memikirkan kejahatan.” Maksudnya adalah, semua yang dilakukan, jangan memikirkan kebajikan maupun kejahatan, jangan melakukan karma kedua sisi, karma baik jangan dilakukan, karma buruk jangan dilakukan, saat itulah Anda dapat menyaksikan Buddhata Anda sendiri. Coba Anda renungkan, saya beritahu sebuah perumpamaan, di atas bulan, apa itu kebajikan dan apa itu kejahatan ? Tiada bajik dan jahat. Kita semua tahu di bulan tidak ada manusia, tidak ada hewan, tidak ada tumbuhan, tidak ada unggas, tidak ada hewan buas, tidak ada ikan, tidak ada apa pun. Apa itu bajik ? Apa itu jahat ? Di bulan tergolong avyakrtakarma, dia bersifat avyakrta ( netral ), apakah Anda dapat membuat batin Anda seperti bulan ? Inilah yang dikatakan oleh Patriark ke-6, begitu Anda seorang diri tiba di bulan, apa itu bajik dan apa itu jahat ?
undefined


◎ Oleh karena itu Patriark ke-6 mengatakan : “Tidak memikirkan kebajikan dan tidak memikirkan kejahatan.”, bagaikan hidup di atas bulan, Anda dapat keluar dari tumimbal lahir, mencerahi batin dan menampakkan Buddhata. Demikianlah saya menjelaskan makna ucapan Patriark ke-6. Jika tidak demikian, maka semua akan mengatakan : “Bagaimana mungkin Patriark ke-6 mengatakan tidak memikirkan kebajikan ? Bukankah kita harus berbuat kebajikan ! Mana boleh tidak memikirkan kebajikan ?” Sesungguhnya, di atas bulan, apa itu bajik ? Apa itu jahat ? Apa itu vegetarian ? dan apa itu non-vegetarian ? Vegetarian dan non-vegetarian hanya ada di dunia, di atas bulan mana ada ? Praktisi Buddhisme, pada akhirnya bahkan harus melepaskan Buddhadharma. Sama seperti bulan, apakah di bulan ada Buddhadharma ? Di bulan tidak ada Buddhadharma.Apa yang dikatakan oleh Patriark ke-6 Huineng seperti lelucon ini, ini adalah hal yang tidak terpikirkan oleh orang desa : Untuk apa turun tangga dengan menaiki lift ? Untuk apa naik taksi demi joging di pusat kebugaran ? Di tengah malam waktunya tidur malah bermain internet, setelah mengalami insomnia baru meminum obat tidur supaya bisa tidur ; Mengapa anak sendiri dimaki : “Anjing !” tapi anjingnya malah dibilang : “Anakku sayang.” ; Mulut dipenuhi makanan sambil memperbincangkan bahayanya lemak bagi tubuh ; Isi kontak di telepon selular ada ratusan, tapi tidak ada satu pun yang merupakan tetangga ; Memberi makan anjingnya dengan daging sapi dan daging ayam yang terbaik, tapi diri sendiri memesan sayuran di restoran ; Sesungguhnya, ada kalanya Buddhadharma tidak terpikirkan oleh Anda, mengapa Patriark ke-6 mengatakan hal tersebut ? “Tidak memikirkan kebajikan dan tidak memikirkan kejahatan.” Mengapa tidak mengatakan “Hanya memikirkan kebajikan, tidak memikirkan kejahatan.” ? Hanya bisa menggunakkan perumpamaan bulan untuk menjelaskannya, sebab sama sekali tiada batin tersebut, sepenuhnya tiada kebajikan dan kejahatan, sepenuhnya avyakrta, saat Anda mencapai avyakrta, Anda dapat leluasa secara hakiki. Saat Anda belum mencapai avyakrta, Anda akan terjerumus dalam tumimbal lahir. Apakah dengan demikian Anda dapat memahaminya ? Sedikit lebih memahaminya, sebelumnya tidak dapat memahaminya sama sekali, mengapa Patriark ke-6 mengajarkan : “Tidak memikirkan kebajikan dan tidak memikirkan kejahatan.” Apakah meminta supaya kita tidak melakukan perbuatan bajik ? Perbuatan bajik tergolong vyakrta, perbuatan jahat juga tergolong vyakrta, hanya ada satu avyakrtakarma, sehingga Anda dapat menyaksikan batin diri sendiri, itulah Keleluasaan Hakiki. Mampu atau tidaknya Anda melakukan transformasi, hanya persoalan Keleluasaan Hakiki. Dalam buku menyebutkan Keleluasaan Hakiki, yaitu apakah Anda sanggup mentransformasikan segala sesuatu menjadi avyakrtakarma. ◎ Yesus mengatakan : “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Kalimat ini sangat luar biasa, Yesus mengatakan perihal avyakrtakarma, dalam sutra Buddha juga diajarkan Trimandalaparisuddhi, setelah Anda berdana, tiada orang yang berdana, tiada orang yang menerima dana, juga tiada materi yang didanakan, ini disebut Trimandalaparisuddhi. Seperti yang dikatakan oleh Yesus : “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Setelah melakukan kebajikan, jangan terus diingat dalam hati, lupakan, tiada, inilah avyakrtakarma. Setelah Anda melakukan kebajikan, jika Anda terus mengingatnya : “Saya telah melakukan sebuah kebajikan, yang ini dan yang itu, semua adalah perbuatan baik yang telah saya lakukan….” Ini adalah vyakrtakarma. Pengulasan kali ini lebih mendalam, memang sangat sukar diungkapkan. Sebuah lelucon lagi, Mama berkata kepada anak gadisnya : “Xiaomao, lihatlah, pacar kamu demikian jelek, ucapannya juga tidak dapat dimengerti, saya merasa sangat malu untuk mengakuinya sebagai menantu.” Xiaomao menjawab : “Tapi keluarganya punya harta beberapa milyar !” Mama mengatakan : “Tentu saja ! Manusia juga tidak perlu hidup terlalu sombong, untuk apa harus memedulikan pendapat orang lain ? Apalagi, cinta itu pada dasarnya memang buta, Mama mendukungmu !” Ini tergolong vyakrtakarma, menikah dengan pria itu hanya demi uang. Ada tujuan, ada sebabnya, semua akan menjadi penyebab tumimbal lahir. Pengulasan hari ini sampai di sini. Om Mani Padme Hum.
慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。