6 November 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

6 November 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple

Hujan musim gugur telah membasahi Seattle selama beberapa hari, tapi tidak mengurangi hangatnya semangat semua umat untuk berpartisipasi dalam pujabakti, pada hari ini vihara cikal bakal menyambut banyak umat Sedharma yang datang dari New York Amerika Serikat. Alunan Mantra Hati Padmakumara mengiringi langkah khidmat Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu ke hadapan altar mandala untuk memandu semua melakukan mahanamaskara, dan pujabakti pun dimulai.

Usai pujabakti, diputar video singkat karya Tbboyeh. Setelah menyimaknya, semua semakin antusias menantikan karya tulis terbaru dari Dharmaraja Liansheng, buku nomor 286 "Peristiwa Supernatural" (靈異事件). Pada tanggal 15 November, saat penerbitan akan dilampirkan karya sdri. Sun Aizhen (孫愛珍) "Esai Aizhen", di antaranya ada kesaksian beliau akan Sadhana Tantra.

Mahaguru mengatakan, pada umumnya peristiwa supernatural adalah tak kasat mata, merupakan hal yang sungguh luar biasa dan melampaui akal, jika peristiwa supernatural bisa digunakan untuk menolong semua makhluk, ia juga menjadi suatu hal yang sangat baik, semua yang ditulis dalam buku adalah kenyataan. Mahaguru melanjutkan, manusia merupakan perpaduan ulat panjang dan ulat bulat yang tak terlihat oleh mata jasmani, dari sini kita mengetahui kehidupan dalam dunia ilusi, pada dasarnya hidup bersifat sangat supernatural, yang tidak terlihat belum tentu palsu, yang terlihat juga belum tentu benar.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya :
Jika beberapa tahun lalu pernah berikrar kepada Buddha dan Bodhisattva untuk berpantang jenis daging tertentu, tapi kemudian ingin mendapatkan persetujuan untuk mengonsumsinya lagi, apa yang mesti dilakukan? Apakah ada ritusnya?

Mahaguru menjawab:
Semula Anda yang berikrar, sekarang ingin menarik kembali ikrar tersebut, Anda bisa mengutarakannya dengan sangat jelas kepada Buddha Bodhisattva, bagaimanakah Anda berikrar saat itu? Mengapa Anda ingin mengonsumsinya lagi? Apakah karena rasanya enak? Atau karena Anda kurang nutrisi dan perlu untuk menambah daya tahan tubuh? Tidak ada ritus yang baku, Anda boleh langsung menyalakan dupa, cukup utarakan isi hati Anda dengan jelas kepada Buddha dan Bodhisattva, karena Buddha dan Bodhisattva tidak bisa diperdaya.

Siswa bertanya:
Anak saya berharap supaya kelak meninggal dunia bisa mendonorkan organ tubuhnya kepada orang yang memerlukan, apakah ini dapat merintangi kelahirannya di alam suci?

Mahaguru menjawab:
Niat anak Anda merupakan Bodhicitta, niat bajik. Orang yang Berbodhicitta, dengan sendirinya akan dilindungi oleh Guru, Yidam, dan Dharmapala, mendonorkan organ tidak akan merintangi kelahirannya di alam suci. Dalam Tantra disebutkan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, ada beberapa jam atau bahkan beberapa hari, saat elemen tanah masuk elemen air, elemen air masuk elemen api, elemen api masuk elemen angin, elemen angin masuk pada kekosongan, tubuh jasmani sedang mengalami derita penguraian catur mahabhuta, yang terbaik adalah jangan mengusik tubuhnya, jangan memengaruhinya.

Setelah cakra puncak terbuka, prana jiwa menjadi sangat damai, dengan sendirinya bisa keluar melalui cakra puncak, ini merupakan sebuah metode Tantra untuk terlahir di alam suci. Pada masa awal pembabaran Tantra, belum ada manusia yang bisa mendonorkan organ, sekarang ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran telah berkembang, pada saat manusia hampir meninggal dunia, organ tubuhnya bisa didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan, berarti harus menyentuh tubuhnya, tapi karena Anda punya niat mulia untuk mendonorkan organ kepada orang yang membutuhkan, dan pemberian Anda dapat bermanfaat bagi umat manusia, maka Guru, Yidam, dan Dharmapala akan melindungi prana jiwa Anda, sehingga prana jiwa Anda tetap bisa terlahir di alam suci Buddha. Ini adalah jawaban yang dulu saya peroleh setelah menanyakannya kepada Buddha Bodhisattva.

Siswa bertanya:
Saya selalu takut kepada ulat, bagaimana cara mengatasi rintangan ini?

Mahaguru menjawab:
Barusan sudah dibahas, Anda juga merupakan transformasi dari ulat kecil, bahkan kecil sampai tidak bisa lebih kecil lagi, kecil sampai tidak terlihat. Manusia pada dasarnya adalah ulat, jadi Anda tidak perlu takut. Untuk mengatasi rintangan ini, Anda tangkap seekor ulat dan lihatlah setiap hari, amati dia merangkak naik dan turun, setelah lama mengamatinya, tidak ada lagi rasa takut, terus amati sampai Anda tidak takut lagi. Satu-satunya cara untuk mengatasi fobia adalah langsung menghadapinya.

Siswa yang sama bertanya:
Bagaimana cara meningkatkan jodoh Buddha anak-anak, dan supaya mereka bersedia melafal Nama Buddha?

Mahaguru menjawab:
Visualisasikan anak Anda duduk di samping ikut bersadhana, ikut melafal Nama Buddha, ini bisa meningkatkan jodoh Buddha mereka. Bisa juga sejak kecil disekolahkan di TK, SD, SMP, dan SMA Buddhis, karena jodoh ini bisa meningkatkan jodoh Buddha mereka.

◎ Pengulasan Sutra Vajra

Bagian 10, Memperagung Tanah Buddha

"Oleh karena itu, Subhuti, segenap Bodhisattva Mahasattva hendaknya membangkitkan niat yang murni dan tulus dengan semangat ini. Sewaktu mereka membangkitkan niat tersebut, mereka hendaknya tidak bergantung pada wujud, suara, bebauan, cita rasa, objek-objek sentuhan, atau objek-objek pikiran. Mereka hendaknya membangkitkan niat dengan pikiran mereka yang tidak berdiam di mana pun juga."

Mahaguru menjelaskan, "Membangkitkan niat dengan pikiran yang tidak berdiam di mana pun juga." Ini adalah kalimat yang masyhur. Patriark ke-6 Huineng langsung tercerahkan setelah mendengar orang membaca kalimat ini dalam Sutra Vajra.

Di dunia ini, siapa yang tidak pernah berbuat salah? Dalam Sutra Ksitigarbha dikatakan, setiap bentuk pikiran makhluk hidup di Jambudvipa tidak ada yang bukan karma. Hanya satu orang yang tidak berbuat salah: Orang mati!

Siapa yang acitta? Semua orang punya hati, semua punya pikiran. Saat melafal Nama Buddha, begitu mata terbuka, melihat seorang gadis lewat, "Cantik sekali!" ia goyah karena wujud, ini adalah "Niat yang timbul karena wujud." Saat melafal Nama Buddha, tercium bau wangi dari dapur, "Ya! Itu pasti tahu busuk yang paling aku suka!" ini berarti "Niat yang timbul karena cita rasa." Kemudian saat melafal Nama Buddha, mendengar suara musik, "Wah! Merdu!" ini berarti "Niat yang timbul karena suara." Wujud, suara, bebauan, cita rasa, objek-objek sentuhan, dan objek-objek pikiran, enam visaya ini bisa memengaruhi hati batin Anda, Buddha bersabda: "Oleh karena itu, Subhuti, segenap Bodhisattva Mahasattva hendaknya membangkitkan niat yang murni dan tulus dengan semangat ini. Sewaktu mereka membangkitkan niat tersebut, mereka hendaknya tidak bergantung pada wujud, suara, bebauan, cita rasa, objek-objek sentuhan, atau objek-objek pikiran. Mereka hendaknya membangkitkan niat dengan pikiran mereka yang tidak berdiam di mana pun juga." Sangat sulit! Jika Anda bisa berbhavana mencapai tingkatan: "Membangkitkan niat dengan pikiran mereka yang tidak berdiam di mana pun juga.", berarti Anda adalah Bodhisattva!

Ada orang bertanya kepada Mahaguru: "Kenapa Anda tidak mendirikan satu vihara vajragarbha untuk diri Anda sendiri? Alangkah baiknya jika bisa memiliki vihara vajragarbha diri sendiri!" Mahaguru bukan demi vihara, tidak membangkitkan niat vihara, Mahaguru tidak memilikinya. Mahaguru tidak menetap di vihara ini, tidak punya niat untuk mendirikan vihara bagi diri sendiri, sama sekali tidak. Transmisi Dharma adalah satu niat, setelah mentransmisikan Dharma, Mahaguru pun melupakannya. Membabarkan Dharma membimbing semua makhluk, Mahaguru membabarkan, dan Anda mendengar, didengar atau tidak, semua terserah Anda. Mahaguru tidak punya niat untuk membimbing semua makhluk, juga tidak mempermasalahkan berapa banyak jumlah siswa.

Jika hendak berdiam di batin, hari ini Mahaguru bisa membangun vihara vajragarbha terbesar dan menamainya Vihara Vajragarbha Lu Shengyan. Tapi Mahaguru tidak berdiam dalam niatan seperti itu, tidak berdiam pada nama. Senantiasa membayangkan diri sendiri adalah orang mati, orang mati tidak punya apa pun. Jadi apa yang Anda lakukan sekarang? Hanya melakukan yang patut dilakukan, di Tiongkok ada sebuah peribahasa: "Bertindak tanpa bertindak." Ini artinya "Membangkitkan niat dengan pikiran yang tidak berdiam di mana pun juga."

Yesus sungguh luar biasa, "Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.", ini artinya: "Membangkitkan niat dengan pikiran yang tidak berdiam di mana pun juga." Oleh karena itu, Anda mesti ingat, untuk menjadi seorang Bodhisattva, Anda tidak berkarya demi siapa, bukan demi diri sendiri, bukan demi orang lain, juga bukan demi suatu apa pun, Anda hanya berkarya, bukan demi nama, juga bukan demi wujud, suara, bebauan, cita rasa, sentuhan dan objek pikiran. Membangkitkan niat dengan pikiran yang tidak berdiam di mana pun juga.

Mahaguru adalah seorang sadhaka acitta, tidak peduli berkarya apa pun, setelah berkarya langsung dilupakan; Tidak peduli menulis artikel mana pun, setelah ditulis langsung dibuang. Jika niat Anda menetap pada keuntungan, Anda akan minta uang kepada orang, dulu Guru saya pernah berpesan: "Jangan buka mulut minta uang kepada orang lain, ini adalah sila bagi Anda." Artinya tidak menetap pada keuntungan. Jika niat menetap pada nama, Anda akan menginginkan kemasyhuran.

Anda tidak menetap pada nama, juga tidak menetap pada keuntungan, melakukan segala derma, inilah Bodhisattva. Anda tidak boleh punya konsep pemikiran diri sebagai Bodhisattva, jika ada konsep ini, berarti Anda bukan Bodhisattva, sebab tiada konsep pikiran diri sebagai Bodhisattva barulah Bodhisattva sejati, inilah makna Sutra Vajra, sangat penting!

Dharmadesana Mahaguru yang sangat menarik membuat kita lebih memahami makna "Membangkitkan niat dengan pikiran yang tidak berdiam di mana pun juga." Mahaguru menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada siswa baru, kemudian mengadhisthana semua, dan pujabakti pun telah paripurna dan manggala. Dengan berat hati semua berpamitan dengan Mahaguru, sangat menantikan pembabaran ajaran Dharma yang sangat berharga dari Mahaguru esok hari!

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaBhaisajyaguru

Yidam pujabakti minggu depan adalah #BuddhaAmitabha (Waktu Asia pukul 12:00 siang)
#SutraVajra

----------------------------------------

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1516/2021%E5%B9%B411%E6%9C%886%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E8%97%A5%E5%B8%AB%E4%BD%9B%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。