【Mantra Hati Jambhala Merah】:"Om. Ganabadiye. Suoha."
【Mengenal Pratima Jambhala Merah】
Tubuh Jambhala Merah ( Jambhala Merah / Hong Caishen ) Berwarna merah, berkepala gajah dan berlengan empat, tangan kanan pertama membawa lobak, tangan ke dua memegang parasu penakluk mara ( kapak ) , tangan kiri pertama membawa daun lobak dan tangan ke dua membawa japamala. Jambhala Merah berdiri di atas Nakula berwarna biru ( tikus yang memuntahkan mestika ), sedangkan nakula ada di atas padmasana berkelopak delapan. ( Wujud Jambhala Merah ada yang berlengan dua, berlengan empat, berlengan enam, berlengan delapan maupun berlengan dua belas )
【 Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 】
Jambhala Merah ( Jambhala Merah / Hong-cai-shen ) atau Ganesh mulanya adalah Dewa Rezeki dalam agama Brahman, dan merupakan salah satu dari empat Dewata Agung dalam agama Hindu. Mulanya dalam agama Hindu ada Tiga Dewata Utama, antara lain : Dewata Samhara ( Pelebur ) atau Shiva ( Mahesvara / Da-zi-zai Tian ) , kemudian adalah Dewa Pencipta atau Brahma ( Da-fan Tian ) dan Dewa Pelindung atau Vishnu ( Bian-jing Tian ), selain itu ada satu lagi Dewata Penguasa Sumber Daya yang sangat termasyur, yaitu Gajavaktra atau Ganesh, putra dari Dewa Shiva.
Ganesh sangat ternama di India dan Tibet ; Saat Tantrayana makin berkembang, Ganesha memasuki jajaran Lima Jambhala Agung Tantrayana , disebut sebagai Penguasa Sumber Daya Tantra Tibet, mempunyai Dharmabala nan agung, mampu menganugerahi ratna manikam serta harta kekayaan, merupakan Raja Penganugerah Berkah. ( Lima Jambhala Agung dalam Tantrayana adalah : Jambhala Kuning, Jambhala Merah, Jambhala Putih, Jambhala Hijau dan Jambhala Hitam )
Dalam menekuni Sadhana Jambhala Merah, yang terutama adalah pujana, mesti membuat Jambhala Merah bersukacita, usai sadhaka bervisualisasi menjadi Yidam Sadhana, membuka ulu hati sendiri, kemudian menghaturkan pujana kepada Jambhala Merah dengan memanifestasikan Caturpuja Devi : Vajranrtya, Vajragita, Vajramala dan Vajralasye, supaya Jambhala Merah bersukacita ; Kemudian sambil menjapa Mantra Hati Jambhala Merah ( Om Ganabadiye Suoha ) , sambil mengelus belalai Jambhala Merah, tiga kali ; Bervisualisasi segala permohonan kita keluar melalui belalai Jambhala Merah, asalkan dengan tulus berpujana, membuat Jambhala Merah bersukacita, maka baik itu ketenaran maupun kemakmuran, segala yang dimohonkan pasti dikabulkan.
Japa mantra dari Jambhala Merah, bentuk Mudra Dewa Rezeki Berkepala Gajah ( Gajavaktra ), ketika memohon kehadiran-Nya, kedua jari kelingking Anda merepresentasikan belalai dan mesti digerakkan, menggerakkannya berarti menyentuh Hati Jambhala Merah. Kedua jari kelingking di belakang saling bergesekan, bergerak-gerak, menyentuh Hati Ganapati, maka belalai Beliau akan mengeluarkan banyak harta kekayaan dari surga.
Saat menekuni Sadhana Jambhala Merah, visualisasi vajra berada di puncak kepala Beliau, kemudian berdoalah kepada Beliau, elus belalai-Nya, sebab Dharmabala Beliau terutama berada pada belalai, belalai Beliau sanggup menghasilkan semua harta, sanggup mengeluarkan emas, perak, dan berbagai sumber daya.
Belalai-Nya juga dapat menyemburkan amrta yang dapat menyucikan karma penyakit para insan, sehingga tubuh dan batin menjadi murni, demikian pula dengan para arwah setelah disucikan dengan amrta ini, dapat terlahir di Negeri Buddha.
Begitu Jambhala Merah mengait insan, Beliau dapat menghantarkan kepada yidam-Nya, yidam dari Jambhala Merah adalah Pancadhyani Buddha ( Buddha Lima Penjuru / Wu Fo ) , oleh karena itu Jambhala Merah mampu menyeberangkan arwah .
Ganapati dan Sarasvati adalah teman baik, “Om. Salasadiye. Suoha” adalah Mantra Hati Sarasvati Devi atau Devi Keterampilan, Devi Kefasihan Berbicara, Beliau adalah teman baik dari Ganapati. Oleh karena itu terlebih dahulu saya melafal Nama teman-Nya, baru kemudian melafal Nama Ganapati, “Om. Salasadiye. Suoha. Om. Ganabadiye. Suoha” dengan demikian Beliau akan sangat gembira, dan akan menganugerahkan segalanya sesuai harapan dan manggala.
Anda boleh memvisualisasikan-Nya berwarna merah, berlengan dua, atau berlengan empat, atau enam, atau lebih banyak lagi. Pada dasarnya Beliau tampil dalam postur menari di atas padmasana dan berpijak di atas nakula ( tikus harta ).
Mudra Jambhala Merah adalah merangkap ke dalam, kedua jari kelingking saling bersanding membentuk belalai, menjulur, mengait orang yang diharapkan, dengan demikian akan memperoleh keberhasilan vasikarana. Oleh karena itu dapat digunakan untuk mengait pimpinan, wanita cantik, direktur, mengait semua orang yang hendak diharmoniskan dengan Anda, visualisasikan dia , maka setiap saat dia akan teringat Anda, ini sangat penting ! Jika pengusaha melakukannya, maka order akan segera berdatangan !
Jambhala Merah gemar menghitung daun lobak, ternyata menghitung daun lobak berarti menghitung harta kekayaan umat manusia. Seperti misalnya seseorang seumur hidupnya dapat memperoleh berapa banyak harta kekayaan, dapat memperoleh berapa banyak sandang, berapa banyak pangan, berapa banyak rumah dan tanah, berapa banyak barang berharga, semua itu dapat dituturkan dengan jelas oleh Jambhala Merah, bagaikan menghitung kekayaan keluarga, sangat cermat tiada kekeliruan. Beliau juga suka makan pisang atau ‘banana’. Selain itu, Beliau paling suka makan wortel dan lobak.
Dharmaraja Liansheng pernah mengajarkan : "Untuk menekuni Sadhana Jambhala, paling mendasar harus membangkitkan Bodhicitta murni, juga harus tekun menjalin afinitas kebajikan dengan banyak orang, berdana, memberikan manfaat pada para insan luas, dengan demikian kemakmuran akan terus bertambah, segala aktivitas dan keharmonisan akan berhasil, tiada rintangan, serba berkecukupan."
【 Dharmadesana Dharmaraja Liansheng , Asal Mula Jambhala Merah Memperoleh Kepala Gajah 】
Dalam Agama Hindu ada tiga Mahadeva Utama - Mahesvara Deva atau Shiva adalah Devata Pelebur ; Mahabrahma Deva atau Lord Brahma adalah Pencipta ; Sedangkan Lord Vishnu adalah Pelindung.
Putra dari Shiva dan Parvati ( Ratu Devata ) adalah Ganapati. Ia dilahirkan dalam rupa yang gagah perkasa. Pada suatu hari Shiva datang dari jauh, kebetulan Parvati sedang mandi, dan Ganapati menjaga di depan pintu. Saat Shiva kembali dan menyaksikan ada seorang pria gagah menjaga di depan pintu ruang mandi Parvati, maka Shiva melemparkan khadganya, menebas kepala Ganapati.
Usai mandi, Parvati keluar dan menyaksikan putranya sudah tidak berkepala, telah dipenggal oleh ayahnya sendiri. Beliau mengatakan kepada Shiva : "Yang Kau penggal adalah putra Mu sendiri !" Shiva sangat bersedih, sehingga pergi memohon petunjuk Deva Vishnu. Deva Vishnu memberitahu Shiva , di sebuah jalan pada suatu pagi hari,penggallah kepala makhluk yang pertama dilihat, dan sambungkan pada leher putra Anda, maka Ia akan hidup kembali.
Shiva melakukan sesuai petunjuk Vishnu. Pada pagi hari itu, Ia berjalan di jalan tersebut, melihat seekor gajah, maka Ia memenggal kepalanya dan disambungkan pada tubuh putranya. Oleh karena itu putra Shiva ini, menjadi bertubuh manusia dan berkepala gajah.
Ganapati merupakan pimpinan semua kerabat dan pengikut Mahesvara Deva, dapat dibilang Devata Agung ke empat dalam Agama Hindu adalah Ganapati.
【 Asal Mula Maharyanandikesvara Deva 】
Asal usul yab-yum Maharayanandikesvara Deva adalah : Dikarenakan Beliau adalah Mara Putradeva kerabat Samhara Devata, merupakan putra tertua dari Mahesvara, menguasai semua kerabat dan pengikut Mahesvara, mempunyai sifat perusak yang sangat kuat, merintangi para insan, telah mencelakai para insan tak terhingga banyaknya, merintangi bhavana, merintangi kebajikan manusia, menghancurkan nyawa manusia, merupakan Devata Penghancur yang sangat kuat, pada dasarnya sangat bengis.
Avalokitesvara Bodhisattva bermaitrikaruna pada para insan, saat Beliau melihat Ganapati mencelakai para insan, Avalokitesvara berwelas asih mengorbankan diri sendiri. Avalokitesvara Bodhisattva memasuki tubuh Ganapati, berubah menjadi Ganapati wanita, dan mengatakan kepada Ganapati pria : "Anda harus bersarana pada Buddha, menekuni Buddha Dharma, melindungi para insan, maka Aku akan bersedia Anda nikahi."
Begitu Ganapati pria melihat Nya, sungguh merupakan godaan yang sangat berat, sungguh tidak mampu menghentikan diri, mengatakan : "Baik ! Aku akan mengubah kebiasaan Ku, dari mencelakai insan menjadi melindungi para insan." Sejak saat itu, Mereka menjadi Maharyanandikesvara Deva , melindungi para insan dan menganugerahi berkah pada para insan.
◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.